OPPO Perkenalkan Seri Smartphone Baru Bernama Reno, Siap Debut Bulan Depan

Seri smartphone di bawah label OPPO sudah bertebaran di berbagai belahan dunia, dari seri N, K, A dan R. Untuk menjangkau lebih banyak kelas konsumen, OPPO juga telah meluncurkan sub-brand baru bernama Realme, sebuah manuver yang dipicu oleh strategi serupa yang dilakukan oleh sejumlah pabrikan.

Di tahun 2018 lalu, seri F mendapatkan perhatian paling besar lewat Find X-nya yang inovatif. Publik sudah menunggu kejutan apa yang bakal dilepaskan oleh pabrikan asal Tiongkok itu di tahun 2019 nanti. Beberapa sudah terjawab di ajang MWC lalu, di antaranya smartphone 5G pertama dan kamera 10x lossless zoom.

Tapi OPPO punya satu kejutan lainnya. Dikonfirmasi oleh Vice President OPPO, Brian Shen, bahwa pihaknya berencana untuk melepas satu lagi seri smartphone terbaru bernama Reno, yang akan menjalani debut pada tanggal 10 April mendatang.

reno-weibo

Dalam postinga resminya, Brian Shen mengatakan bahwa Reno bukanlah sub-brand seperti halnya Realme. Ada juga selentingan kabar yang menyebutkan bahwa Reno ini akan menjadi pengganti dari seri R yang mulai terpinggirkan. Sementara informasi terkait spesifikasi dan posisinya sejauh ini masih sangat minim.

Sejumlah orang meyakini bahwa Reno akan menjadi jawaban dari OPPO akan tren smartphone gaming. Kiprah OPPO yang lebih banyak fokus di sektor kamera sepertinya tak lantas membuat para petingginya sadar, bahwa pasar selalu berubah, kecenderungan untuk fokus di satu bidang saja berpotensi menjadi bumerang. Sebagai perusahaan peracik perangkat teknologi, mereka dituntut untuk mampu memberikan jawaban untuk setiap tuntutan konsumen. Seperti yang kita ketahui dalam beberapa bulan terakhir sektor mobile gaming adalah yang paling disorot.

Jika ini benar, maka kemungkinan besar OPPO Reno juga akan diposisikan layaknya Black Shark atau Asus ROG Phone yang memboyong komponen garang termutakhir, punya pendingin khusus dan tentu saja berbanderol selangit. Kita nantikan saja perkembangan selanjutnya.

Sumber berita GSMArena.

Menjajal Kemampuan Kamera Belakang 48-Megapixel OPPO F11 Pro

OPPO bentar lagi bakal merilis smartphone seri F terbaru mereka di Indonesia pada tanggal 13 Maret 2019 mendatang. Penerus dari OPPO F9 ini disebut OPPO F11 Pro.

Perangkat ini punya kamera depan 16-megapixel (f/2.0, 1/3.1″, 1.0µm) yang tersembunyi di body F11 Pro dengan mekanisme pop-up yang akan muncul saat dibutuhkan. Jadi, mari ucapkan selamat tinggal kepada notch.

Smartphone seri F terbaru kali ini yang spesial bukan hanya kamera depannya saja, melainkan kamera belakangnya yang punya konfigurasi dual-camera. Meski hanya mengusung dua kamera saja, namun sensor kamera utamanya memiliki resolusi setinggi 48-megapixel (f/1.8, 1/2″, 0.8µm, PDAF) dan kamera sekundernya 5-megapixel (f/2.4, 1/5″, 1.12µm).

Resolusi tinggi tersebut pastinya mampu menghasilkan foto yang sangat detail. Tetapi pastikan Anda memilih photo ratio ke 4:3 48-megapixel Ultra HD di pengaturan kamera F11 Pro sebelum memotret.

Kamera-OPPO-F11-Pro

Tentunya Anda tahu, cahaya adalah penentu kualitas foto dan kebanyakan smartphone biasanya tidak bisa berbuat banyak di kondisi pencahayaan minim atau kurang ideal. Namun, F11 Pro justru mengusung tagline ‘portrait memukau dalam gelap’, OPPO pun sangat percaya diri akan kemampuan kamera F11 Pro memotret di kondisi low light.

Kuncinya ialah aperture besar f1.8 yang mampu menangkap cahaya lebih banyak. Lalu, Ultra Night Mode yang menggunakan shutter speed rendah dan tentu saja dukungan algoritma AI.

Proses pengambilan gambarnya memang jadi lebih lama (3-5 detik), tapi bila tangan kita tetap stabil maka hasilnya cukup memuaskan, cerah dan tajam. Sebaliknya, bila saat memotret tangan tidak stabil maka hasilnya cenderung mudah blur.

OPPO juga menyertakan fitur Chroma Boost dan optical zoom sebanyak dua kali. Chroma Boost akan meningkatkan rentang dinamis, warna, dan mengurangi noise. Berikut beberapa foto hasil jepretan OPPO F11 Pro:

 

OPPO F11 dan F11 Pro Gempur Pasar dengan Kamera 48MP, Tiba di Indonesia Pekan Depan

Gempuran smartphone dengan kamera 48MP berlanjut menyusul resminya debut perdana OPPO F11 dan F11 Pro, jagoan baru di kelas menengah dengan sejumlah fitur kekinian. F11 Pro misalnya datang dengan kamera selfie pop-up dan ada juga sentuhan warna gradien baru. Sedangkan F11 punya tambahan notch dan spesifikasi yang sama persis dengan saudaranya.

Yang menarik, seperti janjian, duo F11 series ini dirilis hampir bersamaan dengan peluncuran Vivo V15 yang membawa fitur nyaris sama.

OPPO F11 dan F11 Pro sama-sama dipersolek dengan layar LCD 6,53 inci FullHD + (2340 x 1080 piksel, aspek rasio 19,5: 9) Dan yap, OPPO memilih tidak memberikan lekukan apapun di bagian layar terutama untuk varian F11 Pro. Sedangkan untuk F11, OPPO memberikan tambahan notch untuk menjadi dudukan bagi kamera depan.

Oppo F11

Kedua smartphone berbasis Android 9.0 Pie ini juga sama-sama diotaki chipset – yang sayangnya – adalah MediaTek Helio P70 yang dijodohkan dengan dua pilihan RAM 4GB dan 6GB masing-masing bersanding dengan memori 64GB dan 128GB.

Baterai 4.000 mAh juga termasuk dalam paket ini, menjadi sumber tenaga bagi seluruh komponen perangkat. Untuk menghemat waktu pengisian ulang, OPPO membenamkan dukungan pengisian cepat VOOC 3.0 yang sudah jadi tradisi yang tak pernah terlupakan. Berkat teknologi ini, F11 dan F11 Pro bisa diisi ulang hingga penuh dalam waktu 80 menit.

Oppo F11 Pro

Di bagian belakang perangkat, kita akan temukan dua buah kamera yang bersanding rapi, masing-masing dengan resolusi 48 megapiksel (aperture f/1.79, lensa 6P) dan 5 megapiksel (aperture f/2.4). Kemudian satu kamera 16 megapiksel (aperture f/2.0) duduk di sisi depan ponsel.

Lalu apa perbedaan utama antara F11 dan F11 Pro? Perbedaan utama keduanya adalah desain kamera, di mana varian F11 Pro menggunakan mekanisme pop-up, sedangkan varian F11 dirumahkan di dalam notch.

OPPO F11 Pro KV

Harga dan Ketersediaan

OPPO F11 dan F11 Pro akan tersedia melalui Amazon India mulai 15 Maret dengan banderol masing-masing $285 dan $354. Tapi tidak hanya di India, karena OPPO Indonesia dalam rilis pers yang Dailysocial terima juga telah mengonfirmasi akan meluncurkan F11 Pro ke tanah air pada tanggal hari Rabu, 13 Maret 2018 mendatang di Jakarta. Undangan resminya telah disebarkan ke berbagai media.

Sumber berita GSMArena.

Oppo Pamerkan Prototipe Foldable Smartphone Rancangannya

Foldable smartphone menjadi salah satu topik pembicaraan terhangat di tengah perhelatan Mobile World Congress tahun ini berkat peluncuran Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X. Lalu siapa lagi yang bakal menyusul? Oppo, meski yang mereka umumkan baru sebatas prototipe.

Oppo juga tidak memamerkan perangkat ini di hadapan para jurnalis, melainkan hanya melalui foto-foto yang diunggah ke Weibo oleh Brian Shen selaku vice president-nya. Tanpa perlu kita amati secara teliti, tampak jelas bahwa foldable phone bikinan Oppo ini mirip sekali dengan Huawei Mate X, mulai dari mekanisme lipatnya sampai ke bagian samping yang dihuni oleh kamera sekaligus berfungsi sebagai grip ketika perangkat dalam posisi layar terbuka lebar.

Oppo foldable phone prototype

Apakah ini berarti Oppo terang-terangan menyontek Huawei sehingga mereka belum berani memperkenalkan foldable phone-nya secara resmi? Kita boleh saja berasumsi demikian, akan tetapi Brian punya penjelasan yang berbeda.

Berdasarkan pantauan Engadget di kolom komentar post yang diunggah Brian, beliau menjelaskan bahwa awalnya Oppo berniat menyingkap perangkat ini di sesi keynote mereka di MWC 2019, namun pada akhirnya rencana tersebut dibatalkan.

Alasannya, menurut Brian, foldable phone kurang bisa meningkatkan user experience secara drastis. Namun itu bukan berarti Oppo bakal selamanya menyimpan prototipe ini di labnya. Seandainya ada demand yang cukup tinggi, dilihat dari seberapa banyak retweet yang didapat oleh unggahan Shen, maka ada kemungkinan Oppo bakal memproduksinya secara massal.

Oppo foldable phone prototype

Menurut saya pribadi, dalih terkait user experience itu cukup mudah untuk disangkal. Pasalnya, notch yang membanjiri smartphonesmartphone terkini juga bisa dibilang kurang efektif dalam meningkatkan user experience.

Baik penggunaan notch maupun konsep foldable seperti ini menurut saya tujuan utamanya adalah untuk menambah screen real estate. Malahan kalau konsep foldable semestinya bisa mengubah user experience secara drastis mengingat yang dihadapi konsumen bukan lagi tampilan smartphone saja, melainkan smartphone + tablet dalam satu kemasan.

Sumber: Engadget via The Verge.

OPPO Perkenalkan Smartphone 5G Pertamanya dan Teknologi 10X Lossless Zoom

Sesuai ekspektasi, di ajang MWC 2018 kita akan melihat perangkat baru dengan dukungan jaringan 5G. Salah satu pabrikan yang menyatakan kesiapannya mengeksplorasi dukungan akan teknologi seluler 5G adalah OPPO. Pabrikan asal Tiongkok tersebut baru saja memperkenalkan smartphone 5G pertamanya dan juga menyingkap teknologi kamera 10X lossless zoom untuk smartphone.

Dalam event bertajuk Innovation Event di ajang Mobile World Congress 2019, OPPO juga mengumumkan inisiasi 5G Landing Project yang melibatkan sejumlah operator telekomunikasi terkemuka di seluruh dunia. Hal ini tak lain dan tak bukan adalah untuk memuluskan ekspansi jaringan 5G dan memastikan ketersediaannya bagi perangkat terdukung, yang bertujuan mulia demi performa dan efisiensi yang lebih unggul agar dapat digunakan untuk banyak hal baru dan menghubungkan berbagai industri baru.

OPPO secara gamblang mengatakan bahwa smartphone 5G buatannya bakal ditenagai chipset teranyar buatan Qualcomm, Snapdragon 855 dan tentu saja dengan sisipan modem X50. Namun sayang pabrikan asal Tiongkok itu tak memberikan rincian lebih lanjut tentang spesifikasi bahkan nama untuk smartphone 5G yang dimakuskan. Sementara di luar sana, santer berhembus kabar bahwa itu kemungkinan besar nama perangkat yang disentil oleh OPPO adalah Find X2.

IMG_20190223_143905

Guna menghadirkan kemampuan maksimal, Oppo mengonfirmasi telah bekerja sama dengan sejumlah operator dan mitra telekomunikasi, yang meliputi sejumlah nama besar seperti Swisscom, Telstra, Optus dan Singtel. Oppo bahkan sudah menjadwalkan demonstrasi bersama Ericsson dan Qualcomm dalam cloud gaming dengan game SoulCalibur6 yang dikembangkan dengan Shadow.

Wakil Presiden OPPO, Anyi Jiang dalam rilis pers yang Dailysocial terima mengatakan, “Dengan bangga kami mengadakan acara Inovasi Global pertama untuk media dan para mitra. Inovasi adalah prioritas utama, dan kami telah membuat pengembangan terbaru untuk menghadirkan masa depan ke tangan konsumen. Kami ingin melanjutkan komitmen ini dan membawa pengembangan teknologi 5G dan fotografi terbaru ke pasar.”

IMG_20190223_143931

Teknologi 10 lossless zoom sendiri sudah pernah dibeberkan oleh OPPO sebelum ajang MWC digelar. Namun kali ini OPPO memberikan penjelasan yang lebih mendalam sekaligus memperlihatkan cara kerjanya kepada audiens.  Teknologi ini terdiri dari tiga lensa yang terdiri dari lensa telefoto, lensa sudut ultra lebar, dan kamera utama. Dengan inovasi ini, pengguna OPPO bisa memiliki kesempatan untuk mengambil foto berkualitas layaknya fotografer professional tanpa takut akan kualitas hasilnya.

Di kesempatan yang sama, OPPO juga memperkenalkan optical image stabilization (OIS) yang terpasang baik di kamera utama dan lensa telefoto, memberikan akurasi anti goyang yang lebih baik saat mengabadikan foto. Fitur-fitur baru ini diharapkan segera debut di ponsel yang tidak disebutkan namanya pada tahun 2019.

IMG_20190223_143942

Deretan Inovasi Teknologi OPPO di Ajang MWC Sejak 2013 Hingga 2019

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, ajang MWC kerap menjadi ajang bagi sederet pabrikan perangkat untuk memamerkan teknologi barunya kepada publik. Menunjukkan seberapa baik mereka berkembang setiap tahunnya. OPPO, salah satu pabrikan kenamaan asal Tiongkok yang ambil bagian sejak enam tahun silam, telah mempersiapkan sejumlah kejutan untuk MWC 2019 tahun ini.

Lima tahun menjadi bagian MWC di Barcelona – tahun 2018 absen, OPPO sukses menghadirkan sesuatu yang berbeda, menegaskan komitmennya untuk terus memberikan inovasi-inovasi terbaik. Ini adalah deretan teknologi inovatif yang pernah dihadirkan oleh OPPO di ajang MWC dalam lima tahun kesertaannya.

Dalam debutnya di Barcelona, OPPO membawa Find 5 sebagai suguhan utamanya. OPPO Find 5 datang dengan sejumlah fitur unggulan di kelas menengah kala itu, di antaranya layar full HD dengan kerapatan piksel yang tinggi di kelasnya, yaitu 441 ppi.

OPPO find 5

Setahun kemudian OPPO kembali meramaikan MWC 2014, kala itu mereka memamerkan OPPO N1 yang menjadi terobosan dalam industri mobile, di mana ia menjadi smartphone pertama yang mempunyai kamera putar. Pasca kemunculan N1, ia menjadi kiblat bagi sejumlah pabrikan sehingga muncullah kamera dalam bentuk dan mekanisme yang hampir menyerupai.

OPPO N1

Belum lagi era kamera putar pudar, OPPO kembali menggebrak dengan punggawa baru bernama R5 yang sukses menarik perhatian pengunjung MWC 2015. Daya tarik R5 tidak pada komponen kamera seperti di N1, melainkan ketebalannya yang hanya 4,85mm menempatkan dirinya sebagai smartphone tertipis di dunia kala itu. Tentu setelahnya mulai bermunculan smartphonesmartphone peniru. Era ini juga menjadi titik balik bagi audio jack 3,5mm yang perlahan mulai ditinggalkan.

Terus bergerak, tren industri mobile beralih ke sektor baterai di mana banyak pabrikan mulai mengembangkan perangkat dengan suplai daya yang lebih besar. Baik rantai yang terkait, baterai yang besar juga membutuhkan pemasok daya yang cepat untuk memberikan kompensasi terhadap kebutuhan waktu untuk mengisi baterai dengan kapasitas tak biasa.

Maka di tahun 2016, OPPO lagi-lagi membuat gebrakan dengan dua teknologi baru bernama Super VOOC dan Smart Sensor.

SuperVOOC

Super VOOC adalah teknologi pengisian ulang baterai yang mampu memberikan suntikan daya dalam waktu yang paling cepat di antara teknolgoi serupa yang ada kala itu. Untuk mendapatkan kembali daya yang hilang dari baterai sebesar 2500mAh, Super VOOC hanya butuh waktu 15 menit.

OIS

Sedangkan teknologi Smart Sensor ditujukan untuk komponen kamera, di mana ia menggunakan penstabil 3 sumbu yang mampu mengompensasi getarakn hingga 15ms. Cara kerja Smart Sensor diklaim tiga kali lebih cepat ketimbang teknologi OIS yang banyak diadopsi brand-brand besar dunia.

Setahun berikutnya, di MWC 2017 OPPO kembali ambil bagian. Dalam event itu, OPPO memperkenalkan teknologi 5X Dual Camera Zoom. Teknologi ini menggunakan desain baru yang terinspirasi dari struktur gaya periskop, menyimpan ruang yang membuat kamera zoom optical pada smartphone dapat tampil ramping.

World_s first periscope-style dual camera technology

Absen di MWC 2018, OPPO tahun ini ambil bagian dan telah mempersiapkan sesuatu yang baru. Yang pertama, OPPO menyambut antusias datangnya era 5G yang diyakini sudah ada di depan mata. Untuk itu, mereka telah melakukan uji coba dari pengujian 3D video calling hingga panggilan multiparty pertama dengan jaringan 5G.

Berikutnya, OPPO juga akan memperkenalkan teknologi 10x losseless Zoom sebagai penyempurnaan dari 5X Dual Camera Zoom yang diperkenalkan dua tahun lalu di ajang yang sama. OPPO menjamin bahwa gambar yang dihasilkan dengan teknologi ini tetap tajam karena menggunakan zoom berjenis optical bukan perbesaran secara digital.

Mari kita tunggu tanggal 25 Februari mendatang, tanggal MWC akan mulai digelar. Menarik tentunya melihat inovasi yang akan hadir oleh OPPO.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO. 

Smartphone Terjangkau dengan Sensor Sidik Jari di Layar dari OPPO Segera Tiba di India?

Sensor sidik jari di layar saat ini lebih banyak ditemukan di perangkat smartphone flagship yang harganya tidak murah. Tetapi OPPO dikabarkan ingin menghadirkan solusi bagi mereka yang menginginkan fitur tersebut tapi terhalang oleh harga. Pabrikan asal Tiongkok itu dikabarkan berencana meluncurkan smartphone dengan sensor sidik jari di layar tetapi dengan banderol di kelas menengah kurang dari $300 per unitnya.

Dipersiapkan untuk pasar India, smartphone baru dari OPPO ini masih menjadi misteri karena perusahaan masih enggan membeberkan nama sebenarnya. OPPO justru memilih untuk merilis teaser yang membuat publik semakin penasaran.

oppo ud

Karenanya muncul dugaan-dugaan liar. Sejumlah orang berspekulasi bahwa smartphone yang dimaksudkan oleh OPPO adalah K1 yang merupakan lini produk baru yang memang memiliki fitur sensor sidik jari di layar. K1 sendiri sudah memulai debut di Tiongkok pada tahun 2018 lalu.

OPPO K1 dibalut layar 6,4 inci yang terlihat makin lebar karena desain rasionya yang mencapai 19,5:9 atau sekitar 91% dari body secara keseluruhan. Diluncurkan dalam dua opsi RAM 4GB dan 6GB, K1 diimbangi dengan dapur pacu yang cukup menjanjikan, yaitu Snapdragon 660.

Spekulasi lainnya tertuju pada OPPO R17 Neo yang juga mengemas sensor sidik jari di balik layar. R17 Neo disebut mengemas layar AMOLED 6,41 inci dengan notch tetesan air, memiliki resolusi FHD + dan rasio aspek 19.5: 9. Munculnya nama R17 Neo sebagai kandidat terkuat karena R17 dan R17 Pro sudah diluncurkan di India.

OPPO sendiri tidak memberikan informasi yang lengkap terkait teaser barunya ini. Rumor yang berkembang mengatakan bahwa OPPO juga akan meluncurkan smartphone OPPO F11 dan F11 Pro untuk menemani apapun itu smartphone yang disebutkan dalam teaser.

Sumber berita GSMArena.

[Review] OPPO R17 Pro, Atraktif di Banyak Aspek

Tak puas menguasai pasar smartphone kelas menengah dengan F dan A series, OPPO mulai beranjak menjajaki pasar smartphone premium.

Dimulai dengan membawa kembali Find series yakni OPPO Find X, kini R series lewat R17 Pro juga telah resmi menyesaki pasar premium Indonesia.

Posisi smartphone R series ini satu level di atas mid-range smartphone F series (seperti F9) dan satu level di bawah true flagship Find series (seperti Find X).

Dibanderol Rp9.999.000, perangkat ini membawa desain dan banyak fitur premium seperti under-display fingerprint reader, SuperVOOC flash charge, hingga konfigurasi triple camera, serta hardware yang mumpuni.

Selengkapnya, berikut review OPPO R19 Pro.

Desain Waterdrop Screen dengan Warna Radiant Mist

OPPO R17 Pro yang dirilis di Indonesia hanya tersedia dalam satu varian dan satu warna saja, yakni konfigurasi RAM 8GB dan storage 128GB dalam balutan warna radiant mist.

Corak rupa ini memiliki efek gradasi dari ungu ke biru laut yang sangat lembut. Namun selain warna yang indah, benjolan setup tiga kamera belakang OPPO R17 Pro ini juga cukup menyita perhatian.

Balikkan ke bagian depan, tampilan dari R17 Pro ini terlihat familier dengan desain waterdrop screen dan notch mini seperti setetes air di pucuk layar.

Bagian bezel samping, dahi, dan dagunya juga sudah super tipis. Cukup mengesankan, mengingat kebanyakan smartphone Android masih menyisakan dagu yang agak tebal.

Dimensinya 157,6×74,6 mm dengan ketebalan 7,9 mm dan bobot 183 gram. Kerangkanya dari material aluminium dan bagian belakangnya dari kaca matte dengan bagian sudut-sudut yang agak membulat sehingga terasa klop dalam dekapan tangan.

Untuk atribut kelengkapannya, tombol power berada di sebelah kanan dan tombol volume di sebelah kiri. Sisi atas ada mikrofon untuk noise canceling dan sisi bawah ada slot SIM hybrid, port USB Type-C 3.1 (Gen 1), mikrofon, dan speaker.

Sisi atas dan bawahnya mengadopsi desain crescent arc, di mana terdapat lengkungan sehingga ketika diletakkan keluaran suara dari speaker tidak terhalangi. Sayangnya, jack audio 3.5mm absen di R17 Pro – hal ini tentu agak merepotkan bagi sebagian pengguna.

Layar AMOLED

Smartphone R series ini memiliki fitur premium under-display fingerprint reader atau pemindai sidik jari tersembunyi di balik layar. Namun, dalam kampanyenya OPPO memang tidak begitu menonjolkan fitur yang satu ini.

Teknologi pemindai sidik jari ini memafaatkan sensor cahaya yang dapat menangkap gambar sidik jari pengguna. Kontribusi dari layar AMOLED tentu dibutuhkan, di mana jenis layar ini memiliki pencahayaan mandiri untuk membantu mempercepat pengenalan sidik jari.

Bentang layarnya sendiri berukuran 6,4 inci dengan resolusi Full HD+ (1080×2340 piksel) dalam aspek rasio 19.5:9. Permukaan layarnya sudah berlapis Corning Gorilla Glass 6 yang secara teori mampu bertahan bila jatuh pada ketinggian 1 meter sebanyak 15 kali.

Review-OPPO-R17-Pro

Pada pengaturan display & brightness, kita bisa menyesuaikan temperature warna layar – dari cooler, default, dan warmer. Mode night shield juga tersedia untuk mengurangi intesitas cahaya biru, kita dapat mengatur kapan fitur ini akan aktif di malam hari sehingga mata tetap nyaman.

Masih Android 8.1 Oreo

Review-OPPO-R17-Pro

OPPO R17 Pro masih menjalankan Android 8.1 Oreo, bukan versi terbaru Android 9 Pie. Seperti smartphone OPPO umumnya, R17 Pro dipersolek ColorOS 5.2.

Hanya ada homescreen tanpa ada app drawer, semua aplikasi dan widget terpampang di depan. Bagi yang membutuhkan informasi cepat, kita bisa mengakses melalui smart sidebar dan smart assistant yang menampilkan quick functions, weather, steps tracker, photos, events, dan favorite contacts.

Bila ingin tampil lebih personal, tersedia berbagai pilihan tema dan wallpaper yang bisa diunduh. Gaya animasi pemindai sidik jari juga bisa diubah, hanya ada lima pilihan yakni the ray, moon light, the gravity, the flash, dan colorful cloud.

Buat yang ingin memaksimalkan semua penampang layar untuk konten, kita bisa menggunakan navigasi berbasis gesture. Gerakannya mudah, misalnya usap sebelah kanan untuk fungsi back, usap sebelah kiri untuk recent taks, dan usap tengah untuk ke homescreen.

Soal pengamanan, performa pemindai sidik jari di bawah permukaan layar saat membuka kunci smartphone sudah terbilang lumayan. Meski dalam hal kecepatan dan keakuratan belum bisa menyamai pembaca sidik jari konvensional pada smartphone di kelasnya.

Sementara, untuk fitur face unlock-nya terbilang sangat cepat, tapi sangat tergantung pada kondisi cahaya. Kedua metode tersebut juga bisa digunakan bersama.

Jangan lupa mengaktifkan fitur lift-to-wake-up sehingga saat mengangkat smartphone, layar akan secara otomatis menyala tanpa perlu menekan tombol power. Kemudian, sistem akan mengidentifikasi wajah pengguna dan membuka kunci layar bahkan sebelum kita meraih pemindai sidik jari.

Kamera

Review-OPPO-R17-Pro

R17 Pro memiliki tiga kamera belakang dan satu kamera depan. Namun bila Huawei dengan Mate 20 Pro dan Samsung dengan Galaxy A7 menambah kamera ekstra ketiga dengan lensa wide-angle yang menyuguhkan sudut pandang super lebar, OPPO menerapkan konfigurasi berbeda dengan menyematkan kamera yang tidak biasa yang disebut 3D stereo time-of-flight atau disingkat 3D TOF pada R17 Pro.

Untuk saat ini, fungsi dari kamera 3D TOF ini memang tidak optimal. OPPO belum menyediakan software atau fitur untuk menggunakannya. Diungkap oleh Aryo Meidianto A, PR Manager OPPO Indonesia bahwa ekosistemnya belum siap. Masih butuh waktu untuk mengembangkan dan OPPO akan memberikan update di masa depan untuk mengoptimalkan sensor 3D TOF.

Review-OPPO-R17-Pro

Dua sensor lainnya ialah kamera utama dan sekunder sebagai depth sensor. Kamera pertamanya menggunakan sensor gambar Sony IMX 362 berukuran 1/2.55 inci, resolusi 12-megapixel, ukuran pixel 1.4µm, dan lensa wide 26mm dengan variable aperture f/1.5-2.4. Serta, yang tak kalah penting teknologi dual pixel PDAF dan OIS.

Terasa familier? Ya, OPPO seperti memboyong kamera utama milik Samsung Galaxy Note 9. Tapi persamaannya hanya sampai disitu saja, karena kamera keduanya 20-megapixel (AF) dengan aperture f/2.6 adalah depth sensor. Sementara, kamera depannya 25-megapixel, aperture f/2.0, sensor berukuran 1/2.8 inci dan pixel 0.9µm.

Soal antarmuka aplikasi kameranya terbilang simpel, cukup geser untuk berganti mode pengambilan gambar – ada mode expert, panorama, video, foto, portrait, night, dan stiker.

Ada tiga fitur favorit saya pada R17 Pro, pertama ialah fitur optical zoom sebanyak 2x – resolusi fotonya tetap terjaga pada resolusi 12-megapixel. Kedua ialah night mode, di mana shutter speed kamera akan berlangsung lebih lama sekitar 3 sampai 5 detik untuk menghasilkan foto yang cerah pada malam hari.

Review-OPPO-R17-Pro

Tentu saja, kontribusi OIS sangat mengambil peran besar pada kedua fitur tersebut. Sementara, yang ketiga ialah portrait mode-nya, hasilnya cukup memukau layaknya diberi pencahayaan ala studio.

Buat yang menyukai kendali penuh saat memotret, mode expert menyediakan pengaturan white balance, EV, ISO, shutter speed, dan manual focus. Sayangnya, tidak ada opsi untuk menyimpan hasil foto dalam format RAW.

Untuk perekam videonya, R17 Pro bisa merekam video 4K dan 1080p pada frame rate 30 fps saja. Menariknya, pada mode pengambilan video kita bisa mengaktifkan fitur beauty dan juga efek video.

Berikut beberapa hasil jepretan dari OPPO R17 Pro:

Mode Portrait

Hardware

Review-OPPO-R17-Pro

Bagian inti dari OPPO R17 Pro ialah Mobile Platforms terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 710. Chipset Snapdragon 7 series ini ditujukan untuk segmen menengah ke atas.

Snapdragon 710 lebih powerful dan juga lebih efisien dari Snapdragon 660. Bahkan, hasil dari tes benchmark mengungkapkan performa CPU-nya setara dengan Snapdragon 835 tapi kekuatan GPU-nya belum menyamai.

SoC ini dibangun dengan fabrikasi 10nm dan membawa konfigurasi octa-core. Terdiri dari dual-core Kryo 360 Gold berkecepatan 2.2GHz dan hexa-core Kryo 360 Silver yang melaju pada 1.7GHz.

Soal pemrosesan grafisnya mengandalkan GPU Adreno 616. Daya gedornya disokong RAM besaran 8GB LPDDR4X dan storage 128GB yang bisa ditambah dengan mengorbankan slot SIM kedua untuk menampung microSD. Berikut hasil benchmark OPPO R17 Pro:

R17 pro merupakan smartphone R series pertama yang dilengkapi dengan SuperVOOC flash charge (10V/5A) dan menggunakan dua baterai bi-cell 1850 mAh dengan kekuatan pengisian ulang hampir menyentuh 50 watt. Hasilnya, dalam 10 menit baterai dapat terisi 40 persen dan dapat terisi penuh hanya dalam waktu 35 menit.

Verdict

Kehadiran R17 Pro memang bukan untuk menggantikan Find X, tapi sebagai pelengkap dan menjadi pilihan alternatif. R17 Pro juga mengusung fitur yang tak dimiliki oleh Find X seperti SuperVOOC flash charge (tapi ada di Find X Lamborghini), under-display fingerprint reader, dan NFC

Dibanderol nyaris Rp10 juta, pada rentang harga tersebut sejatinya kita memang bisa mendapatkan smartphone flagship dengan chipset Snapdragon 845, meski begitu selama proses review berlangsung Snapdragon 710 juga menunjukkan performa yang andal. Sekali lagi, R17 Pro ditekankan membawa inovasi teknologi, membawa fitur, dan desain dengan material premium.

Sparks

  • SuperVOOC flash charge
  • Under-display fingerprint reader
  • Smart aperture dan optical zoom 2x
  • Punya NFC

Slacks

  • Sensor 3D ToF belum optimal digunakan
  • Belum menjalankan Android 9 Pie

OPPO Perpanjang Cashback Rp1 Juta R17 Pro Hingga 31 Januari 2019

OPPO secara resmi membawa R17 Pro ke pasar smartphone Indonesia pada tanggal 3 Januari 2019. Diikuti program pre-order dari tanggal 4-16 Januari dan dilanjutkan penjualan perdana dari tanggal 17-20 Januari di Mall Central Park, Jakarta.

Kini OPPO telah menutup sesi penjualan perdana dan R17 Pro sudah bisa didapatkan di seluruh toko resmi OPPO, peritel modern, dan e-commerce di Indonesia.

“Penjualan perdana OPPO R17 Pro mendapat sambutan baik oleh konsumen kami, pada hari pertama penjualannya 2 kali lebih baik dibanding penjualan perdana Find X.” Ujar Aryo Meidianto A, PR Manager OPPO Indonesia.

R17PRO Exhibition Day 01-86

Menanggapi hal tersebut, OPPO memperpanjang program cashback sebesar Rp1 juta hingga 31 Januari 2019 mendatang. Artinya, konsumen masih berkesempatan memiliki R17 Pro dengan cukup membayar Rp8.999.000 dari harga normal Rp9.999.000.

Keunggulan OPPO R17 Pro antara lain ialah kemampuan kameranya dalam memotret foto di malam hari dan pengisian daya cepat SuperVOOC. Smartphone R series ini dilengkapi dengan fitur night mode. Tentunya juga didukung dengan hardware yang mumpuni, seperti sensor 12 MP Sony IMX 362 dan smart aperture f1.5-f2.4.

Berkat teknologi SuperVOOC flash charge ini, dalam 10 menit baterai dapat terisi 40 persen dan dapat terisi penuh hanya dalam waktu 35 menit.

OPPO R17 Pro tersedia dalam satu varian dan satu warna, RAM 8GB dan storage 128GB dalam warna radiant mist dengan gradasi warna ungu muda dan biru muda.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.