ASUS VivoBook Pro 14 OLED (K3400) Hadir Dengan Bekal Layar ASUS OLED Dan Intel Core Generasi Ke-11, Tunjang Kebutuhan Kreator Muda

ASUS telah mengumumkan VivoBook Pro 14 OLED (K3400). Sebuah laptop yang dirancang untuk para kreator muda dengan layar ASUS OLED dan telah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11.

Layar ASUS OLED pada VivoBook Pro 14 OLED (K3400) membentang 14 inci, ditopang resolusi tinggi 2,8K (2880×1800 piksel). Aspek rasio yang digunakan sudah 16:10 yang menghadirkan ruang kerja ekstra ketimbang layar dengan rasio 16:9.

ASUS OLED memang menawarkan sejumlah keunggulan, mulai dari tingkat reproduksi warna tinggi yaitu 100% pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% sRGB. Layarnya juga telah dikalibrasi secara presisi dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated.

Untuk memanjakan para video editor dan animator, ASUS melengkapinya dengan refresh rate 90 Hz dan response time hanya 0,2 ms. Mendukung teknologi HDR dengan contrast ratio hingga 1.000.000:1 dengan sertifikasi VESA HDR True Black. Juga memiliki paparan radiasi cahaya biru hingga 70% lebih rendah dengan sertifikasi low-blue light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland.

Dari segi desain, perangkat ini mengedepankan konsep mobilitas, minimalis, dan fungsionalitas. Bobotnya hanya 1,45 kg dengan ketebalan 17,9 mm. VivoBook Pro 14 OLED (K3400) juga tampil dengan kesan premium dengan opsi warna comet grey dan cool silver.

Untuk mendukung kegiatan para kreator sehari-hari, ASUS juga menyematkan beragam opsi konektivitas di VivoBook Pro 14 OLED (K3400). Mulai dari port Thunderbolt 4 (USB Type-C) yang mendukung fitur USB Power Delivery hingga 100W dan DisplayPort. Terdapat pula USB Type-A, HDMI, MicroSD card reader, dan 3.5mm combo audio jack untuk menghubungkannya ke berbagai perangkat eksternal lainnya. Serta, WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 untuk konektivitas nirkabelnya.

VivoBook Pro 14 OLED (K3400) juga dirancang dengan mengedepankan keamanan dan privasi. Tombol power pada keyboard di laptop ini telah terintegrasi dengan sensor pembaca sidik jari yang juga mendukung fitur Windows Hello. Webcam yang terdapat di bezel layar atas juga dilengkapi dengan penutup fisik.

Ditenagai Prosesor Intel Core Generasi Ke-11

Untuk memenuhi kebutuhan para kreator, VivoBook Pro 14 OLED (K3400) telah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11, yaitu Intel Core i5-11300H dan i7-11370H. CPU ini lebih hemat daya namun tetap memiliki performa kencang dan dipadukan dengan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650. GPU tersebut biasanya hadir di laptop gaming dan kini menjadi mesin pengolah grafis utama di VivoBook Pro 14 OLED (K3400).

Untuk mendinginkan berbagai komponen penting yang ada di dalam laptop ini, VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dibekali dengan sistem pendingin ASUS IceCool Plus terbaru yang memanfaatkan dua kipas. Melalui aplikasi MyASUS, pengguna dapat memilih tiga mode penggunaan yang meliputi silent, standard, dan performance.

ASUS juga memberikan dukungan tambahan berupa fasilitas berlangganan Adobe Creative Cloud selama tiga bulan secara cuma-cuma. Adobe Creative Cloud merupakan platform yang menopang berbagai aplikasi kreatif paling populer seperti Photoshop, Premiere Pro, Lightroom, dan After Effect. Selama masa langganan, pengguna VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dapat menggunakan seluruh layanan dan aplikasi Adobe Creative Cloud.

Harga VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dibanderol mulai dari Rp14.599.000 untuk konfigurasi prosesor Intel Core i5-11300H, RAM 8GB DDR4 3200MHz, dan penyimpanan 512GB PCIe Gen3 x4 SSD. Model tertingginya dijual Rp19.799.000 dengan prosesor Intel Core i7-11370H dan RAM 16GB DDR4 3200MHz.

OPPO Reno7 Pro Punya Edisi Terbatas League of Legends, Tonjolkan Karakter Champion Jinx

League of Legends atau disingkat LoL garapan Riot Games merupakan salah satu game PC dengan genre multiplayer online battle arena (MOBA) paling populer di dunia dan rival abadi Dota 2. Versi mobile-nya, League of Legends: Wild Rift juga telah tersedia di platfrom Android dan iOS.

Selain itu, pada bulan November lalu serial adaptasi dari game League of Legends tayang di Netflix dengan judul Arcane. Arcane berlatar di tengah perselisihan antar kota Piltover dan Zaun, dua saudari bertempur sebagai musuh dalam perang antara teknologi sihir dan konflik keyakinan.

Dua karakter utama dalam serial adalah Powder (Jinx) dan Vi yang juga merupakan champion legendaris dalam game LoL. Karakter champion lain yang muncul adalah Jayce, Caitlyn, Viktor, Heimerdinger, Ekko, dan Singed. Season satunya terdiri dari sembilan episode, silahkan menontonnya bagi yang belum sempat nonton.

Baru-baru ini, Riot Games dan OPPO juga telah bekerja sama dalam meluncurkan smartphone OPPO Reno7 Pro League of Legends limited edition yang saat ini baru tersedia untuk pasar Tiongkok. Bila versi standar tersedia dalam opsi warna blue, black, dan gold. Perangkat edisi khusus ini hadir dengan banyak perubahan visual yang lebih atraktif layaknya smartphone gaming.

Seperti Arcane, OPPO Reno7 Pro League of Legends edition juga menampilkan elemen dua saudari Jinx dan Vi. Mari tengok di bagian belakang, perangkat ini menampilkan warna hitam dengan finishing matte. Ia punya logo L besar yang cukup menonjol dengan warna biru yang merupakan warna rambut Jinx.

Bingkai kamera bagian atas juga dicat biru dan demikian pula ring kamera yang terdapat di bingkai bawahnya. Bagian tepi pada sekeliling bingkainya juga punya aksen dua warna berbeda yakni biru di kiri dan pink di kanan. Pink ini kemungkinan elemen warna yang diambil dari karakter Vi. Kemudian di sisi kanan bodi terdapat tulisan League of Legends.

Tak sampai di situ, kotak penjualannya spesial karena dikemas dalam rocket cannon milik Jinx dan kelengkapan aksesorinya turut mendapat sentuhan. Selain itu, antarmuka Reno7 Pro edisi ini hadir dengan tema khusus League of Legends.

Dari segi spesifikasi, OPPO Reno7 Pro League of Legends edition identik dengan versi standarnya. Ia mengusung layar AMOLED 6,55 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz dan menjalankan sistem operasi ColorOS 12 berbasis Android 11.

Dapur pacunya menggunakan chipset MediaTek Dimensity 1200 Max 5G.
Bedanya bila versi standar hadir dengan opsi RAM 8GB, edisi LoL membawa RAM RAM 12GB dan penyimpanan iternal 256GB dengan harga CNY 3.999 atau sekitar Rp9 jutaan.

Sumber: GSMArena

vivo X70 Pro Hadir 7 Oktober 2021, dengan ZEISS Optics dan Gimbal Stabilization 3.0

Kurang dari seminggu, tepatnya 7 Oktober 2021 nanti – vivo akan meluncurkan X70 Pro di Indonesia. vivo berkolaborasi dengan produsen optik ZEISS, membawakan pengalaman fotografi profesional melalui berbagai fitur kamera utama, diantaranya ZEISS Optics, teknologi Ultra-Sensing Gimbal Camera, dan kemampuan Real-Time Extreme Night Vision.

Product Manager vivo Indonesia, Hadie Mandala memegang vivo X70 Pro

Product Manager vivo Indonesia, Hadie Mandala mengungkapkan “Sebagai perusahaan teknologi yang berorientasi kepada konsumen, vivo berusaha menanggapi segala kebutuhan konsumennya. Kami pun menyadari kebutuhan konsumen yang menganggap smartphone fotografi sebagai hal penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari yang terus berkembang. Oleh karena itu, pada 7 Oktober mendatang kami siap membawa pembaharuan melalui pengoptimalan Imaging System pada vivo X70 Pro dengan teknologi dari ZEISS Optics yang saling terintegrasi dengan kamera profesional lainnya.”

Perbedaan signifikan dari seri sebelumnya, kamera utama vivo X70 Pro kali ini membenamkan ZEISS Optics dengan teknologi lapisan lensa ZEISS T* Coating. Lapisan ini dirancang untuk mengurangi pantulan, silau cahaya, sekaligus mengurangi reflektifitas, dan meminimalisir efek flare, stray light, dan ghosting dalam pengambilan gambar. vivo juga menghadirkan ZEISS Style Portrait baru, selain Biotar – ada Distagon, Planar, dan Sonnar.

Sistem stabilisasi Ultra-Sensing Gimbal Camera juga ditingkatkan ke versi 3.0. Teknologi ini adalah fitur hardware yang memanfaatkan stabilisasi lima sumbu gimbal atau VIS 5-Axis Video Stabilization dalam mengimbangi guncangan kamera sehingga menjaga hasil bidikan tetap tajam bahkan dalam kondisi cahaya rendah atau malam hari dengan shutter speed rendah.

Kini fotografi malam di vivo X70 Pro juga didukung fitur Real-Time Extreme Night Vision. Sistem preview real-time yang mendukung preview intensitas eksposur dan kecerahan foto secara langsung sebelum mengambil gambar dan juga menampilkan waktu yang dibutuhkan dalam pengambilan video.

vivo X70 Pro juga dikemas dalam desain estetik dengan 3D Curved Edge Design yang ergonomis dan nyaman di genggam. Hadir dalam dua pilihan warna yakni, aurora dawn dan cosmic black.

Saat ini, konsumen sudah bisa mendapatkan vivo X70 Pro melalui program early pre-order secara eksklusif di Tokopedia dengan berbagai benefits penawaran yang menarik pada 2 Oktober hingga 6 Oktober 2021. Tentunya dengan berbagai hadiah yang menarik berupa shopping voucher senilai Rp1.000.000 dan X-Tra Bundling Package senilai Rp2.000.000.

Bersamaan dengan peluncuran vivo X70 Pro, vivo juga berencana meluncurkan produk IoT terbarunya yakni vivo TWS 2 ANC dan vivo TWS 2e. Mereka akan memberikan pengalaman audio maksimal melalui kualitas studio sound dan distraction free.

ASUS Juga Memperkenalkan Vivobook Pro dengan Desain Baru dan Punya DialPad Virtual

Berbarengan dengan pengumuman ProArt Studiobook 16 OLED dan ProArt Studiobook Pro 16 OLED, dalam acara virtual bertajuk ‘Create The Uncreated‘, ASUS juga memperkenalkan Zenbook Pro dan Vivobook Pro. Mereka juga dilengkapi layar ASUS OLED yang mampu menghasilkan warna yang kaya dan akurat, berkat tingkat reproduksi warna 100% DCI-P3 dan telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display.

ASUS Zenbook Pro

Mulai dari Zenbook Pro yang terdiri dari Zenbook Pro Duo 15 OLED (UX582) dan ZenBook Pro 15 OLED (UX535 / UM535). Mereka menyasar para content creator yang mobile dan dinamis, yaitu yang membutuhkan perangkat stylish, portabel, dan berperforma tinggi. Dengan Zenbook Pro memungkinkan para content creator untuk berkarya kapanpun dan di manapun.

ASUS Zenbook Pro Duo 15 OLED (UX582) adalah laptop high-performance 15,6 inci 4K OLED HDR yang dilengkapi ScreenPad Plus baru yang bekerja secara seamless dengan layar utama guna meningkatkan kemampuan multitasking. Layar sentuh sekunder 14 inci dengan mekanisme tilting yang dapat dimiringkan secara otomatis 9,5 derajat dan menciptakan sudut 144,5 derajat antara layar utama untuk tampilan yang lebih nyaman.

Ia ditenagai oleh prosesor high-end Intel Core hingga i9-10980HK dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3070 yang mampu menangani tugas kreatif dengan grafis menuntut. Serta dilengkapi konektivitas I/O kinerja tinggi termasuk dua port USB-C Thunderbolt 3 ultra cepat yang mendukung kecepatan transfer data hingga 40 Gbps bersama dengan fungsionalitas DisplayPort.

ASUS VivoBook Pro

Beralih Vivobook Pro, ASUS memperkenalkan Vivobook Pro 14X OLED dan 16X OLED, serta Vivobook Pro 14 OLED dan 15 OLED yang masing-masing tersedia dalam konfigurasi prosesor Intel Core H-series generasi ke-11 dan AMD Ryzen 5000 series. Mereka mengusung desain baru yang sangat unik dan kali ini naik kelasnya karena memiliki performa powerful, diciptakan khusus untuk para content creator muda, social influencer, live-streamer, hingga vlogger.

Mulai dari Vivobook Pro 16X OLED, ia merupakan laptop berlayar OLED 4K 16 inci. Sedangkan, Vivobook Pro 14X OLED adalah laptop berlayar OLED 2.8K 14 inci. Untuk versi Intel, mereka ditenagai oleh prosesor Intel Core hingga i7-11370H dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3050. Sedangkan untuk versi AMD, mengandalkan prosesor AMD hingga Ryzen 9 5900HX dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3050.

Fitur istimewa milik Vivobook Pro 16X OLED dan 14X OLED disebut ASUS DialPad seperti yang dimiliki oleh ProArt Studiobook 16 OLED dan Pro 16 OLED. Bedanya tombolnya bukan berbentuk fisik, melainkan virtual yang terletak di area touchpad dan menawarkan kendali penuh atas penyesuaian dalam software kreatif Adobe yang kompatibel.

Selain itu, pada cover depan laptop ini tersemat logo ASUS Vivobook yang unik dengan tulisan ‘Uncage Your Possibilities’, serta tagar #BeExlorers dan #ReadySetGo. Saat laptop dibuka, keyboard-nya memiliki dua skema warna utama, tombol enter-nya dilengkapi warning-striped dan tombol ESC-nya punya desain color-blocked orange.

Untuk Vivobook Pro 15 OLED dan 14 OLED, mereka adalah laptop berlayar OLED FHD 15,6 inci dan OLED 2.8K 14 inci. Ditenagai prosesor hingga Intel Core i7-11370H generasi ke-11 atau prosesor AMD hingga Ryzen 9 5900HX, berpadu chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3050. Serta, didukung RAM hingga 16GB DDR4, penyimpanan 1TB M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD, dan sistem pendingin dual-fan dengan ASUS IceCool Plus dan teknologi thermal baru.

Lenovo Hadirkan Yoga Slim 7i Pro, Laptop Thin & Light dengan Prosesor Tiger Lake dan Layar 2.8K

Bagi sebagian orang, memiliki laptop portabel dan ringan amat penting karena dapat membuat perbedaan besar pada cara seseorang bekerja. Baru-baru ini Lenovo Indonesia telah meluncurkan laptop thin & light berperforma tinggi dan daya tahan baterai panjang yang ideal untuk bekerja mobile di mana saja.

Laptop yang dimaksud adalah Yoga Slim 7i Pro yang telah ditenagai oleh prosesor Tiger Lake hingga Intel Core i7-11370H generasi ke-11. Berpadu RAM sebesar 16GB LPDDR4X dan penyimpanan 1TB SSD PCIe M.2 NVME.

Untuk menangani pekerjaan dengan grafis yang intensif, Lenovo mengandalkan chip grafis NVIDIA GeForce MX450. Dengan arsitektur “Turing” yang menyuguhkan performa supercharged hingga 46% lebih cepat dari grafis MX350 generasi sebelumnya.

Lebih lanjut, Yoga Slim 7i Pro mendukung Lenovo Performance+ dengan desain termal ≥25W dan hingga 45W saat dipasangkan dengan NVIDIA GeForce MX450. Selain lebih kencang, laptop ini bisa menjadi pendamping ideal karena menawarkan daya tahan baterai panjang hingga 18 jam.

Dengan kemajuan AI terbaru dalam mengoptimalkan baterai dan termal cerdas, Lenovo Intelligent Thermal System 5.0 memungkinkan pengguna untuk mendapatkan performa terbaik tanpa perlu mengaturnya. Sistem ini sudah mampu untuk terus mempelajari kebiasaan pengguna dan dapat ditingkatkan secara otomatis untuk aktivitas yang memerlukan daya tinggi atau penghematan energi.

Beralih ke layar, Lenovo menggunakan panel IPS 14 inci beresolusi 2.8K (243 ppi). Dengan refresh rate 90Hz untuk menampilkan animasi yang smooth, kecerahan 400 nits untuk visibilitas outdoor, dan 100% sRGB memperluas cakupan ruang warna untuk content creator digital.

Rasio area aktif 91% dalam proporsi 16:10 juga membantu untuk menampilkan lebih banyak konten vertikal saat browsing atau bekerja dengan dokumen. Layarnya telah disertifikasi Dolby Vision dan juga dilengkapi speaker stereo bersertifikasi Dolby Atmos 2x 2W untuk pengalaman audio yang imersif.

Fitur unggulan lain ada Lenovo Smart Assist yang akan memanjakan para penggunanya. Nyalakan PC lebih cepat hanya dengan mengangkat cover dan fitur seperti kamera inframerah (IR) dan Windows Hello memungkinkan hands-free facial recognition login.

Fitur layar canggih seperti Privacy Alerts ditawarkan melalui attention-sensing AI software dari Glance by Mirametrix dapat membantu melindungi privasi dan memastikan pekerjaan tetap aman. Untuk keamanan lebih, layar dibuat untuk secara otomatis blur saat pengguna memalingkan muka.

Yoga Slim 7i Pro juga sudah dilengkapi dengan Accidental Damage Protection dan Premium Care selama dua tahun. Accidental Damage Protection ini dapat digunakan untuk berbagai kerusakan dari tumpahan air, terjatuh dari meja, malfungsi keyboard, hingga LCD retak yang akan discover 100% tanpa ada biaya tambahan.

Sementara untuk Premium Care, pelanggan dapat berkonsultasi secara langsung dan mudah dengan teknisi ahli untuk mendapatkan pengalaman layanan terbaik dan dapat diakses 24/7. Untuk mengaksesnya, pelanggan dapat menghubungi layanan telepon bebas pulsa di 001-803-01-61224.

Saat ini, Lenovo Yoga Slim 7i Pro tersedia di Lenovo official store online dan offline dengan harga mulai dari Rp18.099.000 dan terdapat pilihan warna Slate Grey dan Light Silver. Sudah termasuk dengan Microsoft Office Home & Student 2019 senilai Rp1.799.000.

Xiaomi Umumkan Laptop Premium Mi Notebook Pro X 15 dengan Panel OLED 3,5K dan Prosesor Intel Core Tiger Lake

Xiaomi telah mengumumkan laptop premium terbarunya, Mi Notebook Pro X 15. Sesuai namanya, perangkat bersistem operasi Windows 10 Home ini mengusung layar 15,6 inci dengan panel Samsung E4 OLED beresolusi 3,5K (3.456×2.160 piksel) yang memberikan kerapatan 261 ppi dan dikelilingi oleh bezel tipis 4.03mm dengan rasio layar-ke-tubuh 91%.

Suguhan layar lebar yang besar ini berkat penggunaan aspek rasio kekinian 16:10 yang menyajikan ruang kerja ekstra, ideal untuk kegiatan content creation. Layarnya juga mampu menghasilkan warna hingga 100% pada color space sRGB dan colour gamut DCI-P3, serta mendukung DC dimming dan punya tingkat kecerahan maksimum 600 nits.

Beralih ke desain, Mi Notebook Pro X 15 mengadopsi konstruksi unibody yang terbuat dari material aluminium alloy 6-series dan dibentuk menggunakan proses Computerised Numerical Control (CNC). Dimensinya terbilang ringkas untuk ukuran laptop 15 inci yakni 348.9×240.2×18.47 mm dengan berat 1,9 kg.

Xiaomi menyematkan keyboard backlit ukuran penuh dengan key travel 1,3 mm, serta dilengkapi sensor ambient light yang memungkinkan sistem secara otomatis menyesuaikan pencahayaan keyboard dan layar sesuai kondisi lingkungan. Namun pengguna juga dapat menyesuaikan backlight keyboard secara manual dalam tiga level berbeda.

Untuk konektivitas nirkabel, Mi Notebook Pro X 15 sudah dibekali WiFi 6 dan Bluetooth 5.2. Sementara, konektivitas kabelnya meliputi dua USB-A 3.2 Gen 2, USB Type-C, Thunderbolt 4, jack headphone 3.5mm, dan port HDMI 2.1. Tak lupa, Xiaomi menanamkan sensor sidik jari di dalam tombol daya untuk membuka kunci laptop dalam satu sentuhan.

Meskipun dimensinya ringkas, Mi Notebook Pro X 15 tidak berkompromi dalam hal performa. Xiaomi mempercayakannya dengan prosesor Tiger Lake Intel Core generasi ke-11 dan berpadu dengan chip grafis Nvidia GeForce RTX 3050 Ti dengan 4GB GDDR6 VRAM.

Performa gahar tersebut didukung baterai 80Whr yang diklaim mampu memutar video hingga 11,5 jam dengan sekali pengisian daya. Serta, memiliki pengisian cepat yang disebut-sebut dapat mengisi baterai dari nol hingga 50 persen dalam waktu 25 menit menggunakan adaptor daya USB Type-C 130W.

Mengenai harga, Mi Notebook Pro X 15 dari Xiaomi dibanderol dengan harga CNY 7.999 atau sekitar Rp17,9 jutaan untuk konfigurasi prosesor Intel Core i5-11300H, RAM LPDDR4x 16GB, dan penyimpanan SSD 512GB. Sedangkan untuk konfigurasi prosesor Intel Core i7-11370H high performance dengan 4 core, 8 thread, dan TDP 35W, serta RAM LPDDR4x 32GB dan penyimpanan SSD 1TB dijual CNY 9.999 atau Rp22,4 jutaan. Saat ini, dua varian Mi Notebook Pro X 15 tersedia di Tiongkok, rincian tentang ketersediaannya secara global belum diumumkan.

Sumber: Gadgets.ndtv.com

ASUS Umumkan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582), Versi Pro dengan Panel OLED dan ScreenPad Plus dengan Stylus

Setelah merilis ZenBook Duo 14 (UX482) pada akhir bulan Maret lalu, kini ASUS menghadirkan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582). Versi Pro dengan keunggulan panel OLED yang dirancang untuk menunjang kebutuhan para content creator.

Generasi kedua dari ZenBook Pro Duo yang hadir dengan tagline ‘Bigger Dream Wider Screen‘ ini mengusung desain baru, di mana layar keduanya atau ScreenPad Plus dilengkapi dengan mekanisme khusus. Mekanisme tersebut memungkinkan ScreenPad Plus dapat terangkat dan membentuk sudut 9,5 derajat terhadap bodinya sehingga lebih nyaman digunakan.

Bekerja dengan layar ganda merupakan hal yang lumrah bagi para content creator profesional. Hal tersebut dikarenakan mereka membutuhkan ruang kerja ekstra untuk mendongkrak produktivitasnya. Melalui ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582), ASUS menghadirkan kenyamanan menggunakan layar ganda pada laptop yang portabel untuk para content creator profesional,” ujar Jimmy Lin, Regional Director Southeast Asia.

Layar kedua tersebut berukuran 14 inci dengan panel IPS beresolusi 3840×1100 piksel. Berfitur touchscreen dan dirancang agar nyaman digunakan dengan stylus ASUS Pen yang punya fitur 4096 pressure-level.

ScreenPad Plus juga didukung oleh software ScreenXpert 2, dengan antarmuka yang lebih interaktif dan mudah digunakan seperti smartphone. Dilengkapi fitur Control Panels yang memunculkan panel kontrol khusus saat pengguna menjalankan aplikasi kreatif besutan Adobe seperti After Effect, Premiere Pro, Photoshop, dan Lightroom Classic.

Layar utamanya berukuran 15,6 inci dengan panel OLED beresolusi 4K yang dikemas dalam NanoEdge Display dengan screen-to-body ratio 93%. Layar tersebut memiliki rasio kontras hingga 1.000.000:1, color gamut luas 100% pada color space DCI-P3, serta sudah tersertifikasi PANTONE Validated Display, dan VESA Display HDR sehingga sudah memenuhi standar profesional untuk akurasi warna serta dukungan HDR.

Dari segi performa, ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-10870H dan Intel Core i9-10980HK high performance generasi ke-10 dengan konfigurasi 8 core dan 16 thread. Didukung chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3070 berbasis Ampere yang merupakan arsitektur RTX generasi kedua, RAM DDR4 berkapasitas 32GB, dan storage 1TB M.2 NVMe PCIe 3.0 x4.

Untuk memastikan CPU dan CPU berjalan secara stabil, ASUS mengadopsi sistem pendingin Active Aerodynamic System Plus (AAS Plus) dan ErgoLift Hinge. Keduanya memungkinkan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) memiliki tingkat aliran udara hingga 36% lebih baik dari pendahulunya.

Di bagian dalam laptop ini terdapat enam heatpipe yang berfungsi sebagai penghantar panas dari komponen utama sebelum dilepaskan oleh heatsink. Agar panas dapat dihantarkan secara lebih optimal, ASUS menggunakan liquid metal sebagai pengganti thermal compound berbahan silikon di CPU-nya.

Adapun sistem operasi yang dijalankan adalah Windows 10 Home/Windows 10 Pro dan sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Pre-Installed. Harga ASUS ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) untuk konfigurasi prosesor Intel Core i7-10870H dibanderol Rp42.999.000 dan Rp50.999.000 dengan Intel Core i9-10980HK.

[Review] vivo X60 Pro, Unggulkan Lensa Zeiss dengan Spesifikasi dan Harga yang Pas 

Bagi para penggemar fotografi, tentunya sudah mengenal Zeiss. Produsen sistem optik terkemuka asal Jerman ini dikenal dengan kualitas lensanya yang tinggi. Kini label Zeiss melekat di smartphone terbaru vivo X60 Series 5G yaitu vivo X60 dan vivo X60 Pro. 

Dailysocial Gadget telah kedatangan vivo X60 Pro, smartphone flagship bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G ini mengemas teknologi Zeiss Co-engineered Imaging System. Dibanderol dengan harga Rp9.999.000, keistimewaan utama vivo X60 Pro lainnya ialah keberadaan fitur in-body image stabilization (IBIS) yang disebut Gimbal Stabilization versi 2.0. 

Kombinasi optik Zeiss dan Gimbal Stabilization sudah pasti mampu meningkatkan pengalaman mobile photography, tetapi sejauh mana? Berikut review vivo X60 Pro selengkapnya. 

Posisi vivo X60 Pro 

Review-vivo-X60-Pro-2

Sebelum melangkah lebih jauh, mari ketahui dulu posisi dari vivo X60 Pro. Sebetulnya vivo X60 Series 5G memiliki banyak varian, tetapi biar gampang mari fokus pada tiga model internasionalnya. Mulai dari X60 untuk model paling basic, X60 Pro model premium, dan X60 Pro+ sebagai true flagship dengan chipset Snapdragon 888, serta konfigurasi kamera lebih canggih. 

Berdasarkan riset yang mereka lakukan, vivo Indonesia memutuskan hanya membawa vivo X60 dan X60 Pro yang masing-masing dibanderol Rp7.999.000 dan Rp9.999.000. Harga tersebut tergolong sangat masuk untuk konsumen di Indonesia. 

Bila memaksa menghadirkan X60 Pro+ sekalian, perangkat ini jelas sangat mampu bersaing dengan flagship kompetitor dari Samsung maupun Apple. Namun harga X60 Pro+ yang mencapai US$960 atau hampir Rp14 jutaan belum sesuai dengan target pasar vivo Indonesia. 

Duo vivo X60 dan X60 Pro sendiri mengusung spesifikasi yang cukup identik. Sama-sama bertenaga chipset Snapdragon 870 dan mengemas konfigurasi triple camera. Bedanya, vivo X60 menggunakan layar datar dan tanpa fitur andalan Gimbal Stabilization. 

Untuk vivo X60 Pro, smartphone yang berjalan di atas Funtouch 11.1 berbasis Android 11 ini ditopang RAM 12GB dan penyimpanan internal UFS 3.1 berkapasitas 256GB. Dengan konfigurasi seperti ini, jelas perangkat ini dapat berlari kencang. 

Review-vivo-X60-Pro-3

Namun perlu dicatat, dari sisi teknologi chipset Snapdragon 870 selangkah mundur ke belakang dibanding Snapdragon 888. Sebab, SoC ini dibuat dengan dasar yang sama seperti generasi Snapdragon 865 series yang mana masih dibangun pada proses teknologi 7nm dan menggunakan CPU Kryo 585 dengan basis Cortex A-77 dan GPU Adreno 650. Tangki dayanya berkapasitas 4.200 mAh dengan teknologi fast charging 33W.

Kamera dengan Zeiss Co-engineered Imaging System

Review-vivo-X60-Pro-4

Setelah memahami posisi vivo X60 Pro, harus diakui perangkat ini berada di titik sweet spot. Di mana kombinasi fitur dan spesifikasinya dengan harga yang dipatok terasa pas, meski spesifikasinya cenderung tanggung.  

Sekarang mari bahas kameranya, tiga unit kamera belakangnya mengadopsi teknologi Zeiss Co-engineered Imaging System. Kamera utamanya 48MP menggunakan sensor Sony IMX598 berukuran 1/2.0 inci, berpadu lensa Zeiss dengan focal length 26mm, aperture f/1.5, serta dilengkapi fitur PDAF, dan Gimbal Stabilization 2.0 yang tercapai berkat peningkatan pada teknologi Pixel Shift Ultra HD Imaging dan stabilisasi gambar 5-Axis VIS Ultra Clear Shifting

Seperti biasa, penggunaan metode Quad Bayer 4-in-1 pada praktiknya secara default output maksimalnya adalah 12MP dengan piksel besar 1.6µm. Pengambilan gambarnya didukung AI Scene Optimization dan vivo turut memperbarui fitur Extreme Night Vision 2.0 dengan AI Noise Reduction untuk foto minim cahaya. 

Kamera utama vivo X60 Pro ditemani dua kamera sekunder beresolusi 13MP menggunakan sensor gambar Samsung S5K3L6. Satu dengan lensa Zeiss telephoto klasik 50mm yang ideal untuk foto portrait dengan kemampuan memperbesar gambar 2x optical zoom dan hingga 20x digital zoom.

Satunya lagi mengenakan lensa Zeiss ultrawide 16mm 120 derajat. Untuk kamera depannya 32MP f/2.5 menggunakan sensor Samsung S5KGD1, namun tidak termasuk Zeiss Co-engineered Imaging System. 

Kata vivo, teknologi ZEISS Co-engineered Imaging System dapat meningkatkan ketajaman dan kejernihan gambar dan warna yang lebih autentik. Pada mode portrait-nya, vivo melengkapinya dengan enam style meliputi natural, Zeiss biotar, vintage film, french impressions, dan flash portrait. Bagi penikmat bokeh, Zeiss biotar menawarkan latar belakang bokeh dramatis khas Zeiss. 

Pada mode night, style yang tersedia berbeda meliputi black & gold, blue ice, green orange, cyberpunk, blue orange, dan silver orange yang siap memberikan foto malam yang memukau. Selain style, juga terdapat rangkaian filter dan light effect yang bisa dieksplorasi pengguna lebih jauh.

Pada aplikasi kameranya, ada empat mode kamera utama, termasuk foto, video, portrait, dan night. Sisanya di taruh di tab ‘more’, meliputi mode 48MP, panorama, live photo, slo-mo, time-lapse, pro yang mendukung format foto Raw, AI stickers, supermoon, doc, astro, pro sports, dan long exposure.

Untuk perekam videonya, kamera utama dan sekunder telephoto vivo X60 Pro dapat mengambil footage beresolusi 1080p dan 4K pada 30/60 fps. Pada mode video, ada opsi standard stabilization dan ultra stable dengan sedikit crop

Desain Premium

Review-vivo-X60-Pro-6

Lanjut ke bagian desain, layar dengan sisi melengkung menjadi pembeda utama dengan versi X60 standar. Kualitasnya sama, membentang 6,56 inci dengan resolusi 1080×2376 piksel dalam aspek rasio 19.8:9. Menggunakan panel AMOLED, ditopang refresh rate tinggi 120Hz, dan mendukung HDR10+. 

Bodinya sangat ramping, berdimensi 158.6×73.2×7.6 mm dan bobot 179 gram. Bagian belakangnya menggunakan material AG glass, dengan bingkai aluminium, dan sudah diproteksi Gorilla Glass 6 depan belakang. Biar lebih aman lagi dalam pemakaian sehari-hari, vivo menyediakan case pada paket penjualannya. 

Review-vivo-X60-Pro-5

Unit vivo X60 Pro yang saya pegang berwarna Midnight Black yang memberi kesan serius dan bingkai modul kamera belakangnya menonjol dilengkapi dengan logo Zeiss di pojok kanan atas. Bingkai kamera ini menonjol cukup tebal 2.3 mm dan kamera utama terlihat paling besar untuk menyediakan ruang kerja sistem gimbalnya.

Keterangan ‘professional photography’ melekat pada sisi atas bodi smartphone. Saya sama sekali tidak meremehkan ‘mobile photography’, juga sudah terbukti banyak digunakan oleh para digital creator dalam pembuatan konten. Kemampuan kamera vivo X60 Pro juga termasuk canggih, namun label ‘professional photography’ mungkin terlalu berat.

Review-vivo-X60-Pro-8

Lebih lanjut, di sebelah kanan tersemat tombol power dan volume, sisi seberangnya kosong melompong. Sisanya berada di sisi bawah, termasuk SIM tray, mikrofon, port USB Type-C, dan speaker. SIM tray-nya berisi dua slot nano SIM dan mendukung fitur dual SIM, tetapi tanpa dukungan microSD. 

Verdict

Review-vivo-X60-Pro-7

Tak diragukan lagi, vivo X60 Pro berhasil tampil sebagai smartphone flagship premium berfitur komplet, racikan spesifikasinya pas, dan harganya tak terlalu tinggi. Dari segi kamera, Zeiss Co-engineered Imaging System dan Gimbal Stabilization 2.0 adalah kombinasi inovatif yang meningkatkan pengalaman mobile photography

Penampilannya premium dengan layar AMOLED yang melengkung pada bagian sisinya. Harga Rp9.999.000 ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G sama sekali bukan hal buruk, walaupun pengguna harus sedikit kompromi tetapi bukan hal yang dipaksakan. Bila ingin hemat Rp2 juta, vivo X60 juga tampil memukau dengan spesifikasi identik. 

Sparks 

  • Mengadopsi optik Zeiss
  • Kamera utamanya dilengkapi stabilisasi ala gimbal
  • Desain premium dengan layar melekung di sisi
  • Layar AMOLED dengan refresh rate 120Hz
  • Harga kompetitif

Slacks 

  • Konfigurasi kamera tidak terlalu mentereng
  • Spesifikasinya kena tanggung

 

 

5 Tips Memaksimalkan Mode Video Pro di Smartphone

Mode kamera profesional atau manual di smartphone kini tak hanya tersedia untuk pengambilan foto, tetapi juga untuk perekaman video. Kalau saya amati, mode video pro ini baru hadir di smartphone Android flagship terbaru, pengguna ponsel pintar kelas menengah belum tentu menjumpai fitur kamera ini.

Lantas apa yang membuat mode video pro ini istimewa? Alasannya karena kita bisa menggunakan kamera smartphone layaknya seperti kamera digital, teknik video seperti penggunaan shutter speed 2x frame rate dan manual fokus dapat diterapkan dengan lebih baik. Berikut beberapa tips untuk memaksimalkannya.

1. Resolusi Video & Frame Rate

Mode-video-pro-smartphone-resolusi

Umumnya resolusi dan frame rate yang bisa dipilih ialah 4K atau 1080p di 30fps atau 60fps. Kalau berfokus pada kualitas, maka rekomendasi saya pilih 4K dan frame rate tinggi 60fps.

Video dengan resolusi tinggi ini memberi manfaat pada saat post processing. Contohnya meski video yang nanti diedit tetap pada resolusi 1080p, footage 4K yang diambil bisa di-crop hingga 50%. Jadi, bila perlu kita bisa gunakan itu untuk reframing atau mendapatkan detail (closeup).

Sementara, penggunaan frame rate tinggi 60fps memungkinkan memperlambat video hingga 40%. Selain untuk mendapatkan efek yang sinematik, juga dapat berfungsi untuk mengisi timeline video lebih banyak.

2. ISO

Mode-video-pro-smartphone-ISO

Untuk mendapatkan kualitas video yang optimal, kita perlu menggunakan nilai ISO yang kecil seperti 50, 100, 200, atau 400, terutama saat syuting di siang hari dan di luar ruangan. Karena ukuran sensor kamera kecil, masalah muncul saat syuting dengan pencahayaan rendah, menggunakan ISO terlalu tinggi akan muncul noise.

Solusinya saat ambil gambar di dalam ruangan, manfaatkan cahaya dari jendela. Biasanya pagi dan menjelang sore, cahaya masuk dari samping. Sementara untuk malam hari, maka harus dekat dengan sumber cahaya misalnya lampu dan sebaiknya gunakan artificial light.

3. Shutter Speed

Mode-video-pro-smartphone-shutter-speed

Setelah menetapkan frame rate yang digunakan, agar gerakan di dalam video terlihat natural, berkat mode video pro di smartphone kita bisa menggunakan rumus shutter speed 2x frame rate atau setidaknya mendekati. Shutter speed ini menentukan seberapa banyak motion blur yang muncul, semakin cepat makin sedikit motion blur yang didapatkan.

Namun meski sudah pakai ISO paling kecil, sangat sulit menerapkan rumus ini saat syuting di kondisi cahaya berlimpah (di bawah matahari). Solusinya ialah menggunakan aksesori tambahan, yaitu ND filter untuk mengurangi cahaya sampai intensitas yang dapat ditangani.

4. White Balance

Mode-video-pro-smartphone-white-balance

Selanjutnya pada mode video pro, kita juga bisa mengatur white balance. Fungsinya untuk membuat warna putih tampak putih dengan mengkompensasi pengaruh warna cahaya di bawah lingkungan pengambilan gambar, karena cahaya berbeda memiliki warna dan karakteristik berbeda.

Selain untuk mereproduksi keputihan, fungsi white balance juga bisa digunakan sebagai filter warna untuk menyesuikan rona warna. Kita bisa membuat video yang lebih hangat atau lebih dingin bergantung pada tema yang ingin diekspresikan atau preferensi pribadi.

5. Manual Fokus

Mode-video-pro-smartphone-manual-focus

Salah satu masalah utama mengandalkan autofocus ketika merekam menggunakan kamera smartphone ialah focus breathing. Di mana video seperti berkedip karena kehilangan fokus dan lensa mencarinya kembali terus-menerus.

Pada mode video pro, masalah tersebut bisa diatasi dengan penggunaan manual fokus. Yang menarik, di perangkat Samsung bahkan dibekali focus peaking untuk membantu memastikan objek utama tajam.

Dengan semua fitur-fitur video di atas, kemampuan perekam video di smartphone memang setingkat lebih baik berkat mode video pro. Meski begitu, menjadikan smartphone sebagai alat utama produksi saya pikir masih kurang tepat. Namun untuk kamera sekunder sebagai solusi multi-kamera sudah dapat diandalkan.

[Review] ASUS VivoBook Pro F571, Laptop Ngantor Bisa Buat Gaming

Bekerja dan bermain game merupakan dua kebutuhan yang berbeda. Laptop kerja meskipun dibekali prosesor yang kencang, biasanya tanpa ditopang chip grafis yang memadai. Sebaliknya laptop gaming bisa digunakan untuk bekerja, tapi lebih condong sebagai desktop replacement sebab dimensi dan bobotnya merepotkan bila harus dibawa-bawa setiap hari.

Lewat laptop VivoBook series yang baru, ASUS mencoba menawarkan solusi perangkat gaming selain ROG atau TuF series. Adalah VivoBook Pro F571, sebuah laptop mainstream berlayar lapang 15,6 inci yang nyaman untuk bekerja maupun bermain game dengan opsi spesifikasi hingga prosesor Intel Core i7-9750H dan chip grafis NVIDIA GeForce GTX 1650.

Yang menarik harga ASUS VivoBook Pro F571 pun cukup terjangkau, mulai dari Rp12.299.000 dengan prosesor Intel Core i5-9300H, NVIDIA GeForce GTX 1050_v4GB, RAM 8GB, dan penyimpanan SSD PCIe 512GB. Lalu, Rp14.299.000 dengan Intel Core i7-9750H dan ditambah memori Optane 32GB. Serta, varian tertinggi Rp15.299.000 dengan NVIDIA GeForce GTX 1650_v4GB.

Berikut review ASUS VivoBook Pro F571 selengkapnya. Video hands-on laptop ini bisa dilihat di bawah ini:

Desain Low Profile

Desain ASUS VivoBook Pro F571
Desain ASUS VivoBook Pro F571 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Perangkat ini memiliki dimensi 35,9×24,8×2,19 cm dan bobot 2,14 kg. Sebagai laptop 15,6 inci, body laptop ini memang tidak bisa dibilang kecil meski cukup ringkas untuk seukurannya, namun setidaknya masih memungkinkan untuk dibawa bepergian.

Layar 15,6 inci tersebut dikemas dalam desain NanoEdge display, di mana bezel samping layar kanan dan kirinya sangat tipis hanya 7,4 mm saja yang menyuguhkan kesan luas. Meskipun bagian dahi dan dagunya masih cukup tebal, ASUS menyebut screen-to-body ratio-nya mencapai 80,2 persen.

Panel LED-backlit Anti-Glare 60Hz ini beresolusi FHD (1920×1080 piksel) dengan dukungan color space NTSC 72 persen dan memiliki wide angle view sebesar 178 derajat. Harus diakui, layar 15,6 inci merupakan ukuran yang ideal untuk bekerja dengan nyaman terutama yang harus multitasking dan menampilkan lebih dari satu aplikasi di layar.

Desainnya sendiri seperti laptop VivoBook series lainnya, tetap tampil low profile dan minimalis. Saat tutup dibuka, terhampar keyboard berukuran penuh, lengkap dengan numeric pad dan backlight. Hanya saja, tombol navigasi panahnya ini ukurannya kecil dan penempatannya juga agak canggung. Lalu, pada area touchpad terdapat sensor fingerprint di pojok kanan atas yang terintegrasi dengan sistem Windows Hello di Windows 10.

Dirancang sebagai laptop untuk bekerja sekaligus bermain game, VivoBook Pro F571 ini telah dibekali dengan sistem pendingin khusus agar performanya tetap stabil. ASUS pun melengkapinya dengan IceCool Technology agar panas dapat diredam dan tidak menjalar hingga ke bagian palmrest serta keyboard.

Dua kipas dan heatpipe khusus juga disematkan di bagian dalam VivoBook Pro F571. Keduanya bekerja untuk memastikan suhu komponen tetap terjaga dan mencegah terjadinya overheat. Udara panas akan dikeluarkan melalui dua ventilasi khusus di bagian belakang laptop ini sehingga pengguna tidak akan terganggu oleh udara panasnya.

Konektivitas ASUS VivoBook Pro F571
Konektivitas ASUS VivoBook Pro F571 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Soal konektivitas, VivoBook Pro F571 hadir dengan modul dual-band WiFi 5 (802.11ac) dan Bluetooth 4.2. Sedangkan konektivitas non-wireless dan atributnya, di sisi kanan laptop terdapat slot Kensington, dua port USB 2.0, indikator baterai dan daya, serta slot SD card reader. Sementara, di sisi kiri laptop dapat dijumpai port pengisian daya, ethernet, HDMI, USB 3.0 Type A, USB Type-C, dan combo audio jack.

Hardware & Performa

Performa ASUS VivoBook Pro F571
Performa ASUS VivoBook Pro F571 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Unit review ASUS VivoBook Pro F571 yang saya gunakan merupakan varian dasar dengan prosesor Intel Core i5-9300H generasi ke-9, memiliki CPU 4 core 8 thread dan thermal design power 45 Watt. Di samping unit integrated graphics Intel HD Graphics 630, varian ini tiba dengan discrete graphics card NVIDIA GeForce GTX 1050 dengan VRAM 4 GB GDDR5.

Versi yang satu ini lebih cocok dijadikan sebagai laptop kerja saja atau sekedar bermain game casual ringan. Untuk bermain game kelas AAA dengan cukup baik, sebaiknya ambil varian tertinggi dengan prosesor Intel Core i7-9750H dan chip grafis hingga NVIDIA GeForce GTX 1650. Pada konfigurasi ini, bisa bermain game dengan pengaturan grafis medium dengan frame rate yang stabil di laptop mainstream tentunya sudah cukup menyenangkan.

Khusus untuk yang menggunakan prosesor Intel Core i7-9750H, kedua varian telah didukung penyimpanan M.2 PCIe SSD berkapasitas 512GB ditambah dukungan Intel Optane Memory hingga 32GB. Ruang penyimpanan SSD ini tidak hanya cukup lega, tetapi juga kencang dan SSD kencang berarti waktu loading game menjadi lebih singkat. Kemudian besaran RAM-nya 8GB LPDDR4 menggunakan mode dual channel guna mengoptimalkan kinerja dari spesifikasi tersebut.

Verdict

ASUS mendesain VivoBook Pro F571 untuk generasi milenial yang sudah bekerja kantoran, mereka yang membutuhkan perangkat untuk bekerja tapi di sisi lain punya hobi gaming. Jadi sudah jelas, keyword dari VivoBook Pro F571 ialah laptop kerja yang bisa untuk bermain game, dengan catatan kalian harus memilih varian paling tinggi.

Keterangan lain sebagai laptop berlayar 15,6 inci, maka lebih cocok digunakan bagi yang bekerja stay di kantor. Meski ukurannya cukup ringkas untuk seukurannya, dimensi laptop 15,6 inci tetap kurang cocok untuk mereka yang punya mobilitas tinggi dan dituntut bisa bekerja kapan pun di mana pun, saya akan merekomendasikan ASUS ZenBook 13 UX334.

Sparks

  • Layar 15,6 inci yang nyaman untuk bekerja dan bermain game
  • Harga relatif terjangkau, terutama varian dasarnya
  • Ketersediaan varian dengan spesifikasi lebih tinggi

Slacks

  • Varian tertinggi Rp15.299.000, terlalu dekat dengan laptop ROG
  • Sebagai laptop 15,6 inci, dimensinya masih merepotkan untuk dibawa bepergian tiap hari