Pengembang Playdate Pamerkan Sejumlah Game Bikinan Developer Pihak Ketiga

Mei tahun lalu, developer software kawakan Panic mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan handheld console unik bernama Playdate. Playdate unik karena selain bernuansa retro, ia juga dilengkapi tuas semacam pedal sepeda yang dapat diputar, dan yang berfungsi sebagai salah satu input kontrol di samping sejumlah tombolnya.

Sejauh ini, Playdate baru bisa dinikmati oleh kalangan developer saja. Mereka dipersilakan untuk mengembangkan imajinasinya masing-masing menjadi game yang pantas dimainkan di Playdate, dan Panic sepertinya sudah tidak sabar untuk memamerkan teaser dari beberapa karya mereka.

Beberapa di antaranya tidak kalah unik dari hardware-nya itu sendiri. Salah satunya adalah sebuah game puzzle yang hanya bisa dikendalikan dengan memiring-miringkan Playdate, memanfaatkan komponen accelerometer yang terdapat di dalamnya.

Contoh lainnya, ada aplikasi kaligrafi yang memanfaatkan tuas putar Playdate untuk mengatur arah gerakan kuas, atau game balap mobil di mana pemain harus memakai tuas putarnya seandainya hendak nge-drift. Game sejenis Tetris pun semestinya juga bisa jadi lebih menarik apabila dikendalikan dengan tuas putarnya.

Demonstrasi yang lebih ekstrem turut dipamerkan oleh seorang developer yang berhasil mem-porting Doom ke Playdate, lalu memfungsikan tuas putarnya sebagai tuas pelatuk senjata chain gun yang selalu menjadi ciri khas dedengkot game FPS tersebut.

Namun tidak semua game diharuskan memakai tuas putarnya sebagai salah satu input kendali. Beberapa game ada yang tidak menggunakannya sekali pun, dan Panic tidak lupa menegaskan bahwa semua demo yang mereka pamerkan kali ini belum tentu nantinya bakal dirilis pada versi final Playdate.

Memangnya kapan versi final itu tersedia buat konsumen? Panic belum berani memberikan tanggal yang pasti, tapi mereka menjanjikan update besar dalam beberapa bulan ke depan, termasuk halnya detail program pre-order, serta judul dari 12 game yang sudah mereka siapkan untuk periode awal peluncuran Playdate.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, 12 game ini akan didistribusikan secara digital. Namun ketimbang merilis semuanya secara serentak, Panic akan mengirimnya satu per satu setiap minggu sebagai bagian dari pengalaman unik yang ditawarkan Playdate.

Seandainya tidak ada perubahan, Playdate akan dijajakan seharga $149, masih lebih terjangkau dibanding Analogue Pocket, reinkarnasi modern Game Boy yang akan dirilis tahun depan.

Sumber: Engadget.

Playdate Adalah Handheld Console Unik dengan Tuas Putar Sebagai Salah Satu Input Kontrolnya

Posisikan Anda sebagai developer yang sudah menciptakan software demi software selama lebih dari 20 tahun. Di saat titik kebosanan sudah tercapai, apa yang bakal Anda lakukan? Terus mengerjakan hal yang sama, atau keluar dari zona nyaman dan menekuni bidang baru?

Buat Panic, jawabannya adalah yang kedua. Setelah puluhan tahun berkutat dengan software, Panic memutuskan untuk terjun ke bidang hardware, dan produk pertamanya benar-benar di luar kejutan: sebuah handheld console ala Game Boy bernama Playdate.

Ini sebenarnya bukan pertama kalinya Panic mencelupkan kaki ke ranah gaming. Di tahun 2016, mereka sempat mencuri perhatian dengan membantu menerbitkan salah satu game indie terfavorit banyak orang, Firewatch. Namun sebatas menjadi publisher rupanya kurang bisa memuaskan hasrat mereka sendiri untuk berinovasi. Itulah mengapa mereka beralih ke hardware.

Playdate

Melihat wujud Playdate, saya langsung teringat dengan Nintendo Game Boy. Bentuknya hampir mengotak sempurna, dengan panjang sisi 74 x 76 mm, dan ketebalan 9 mm. Separuh wajahnya dihuni oleh layar 2,7 inci beresolusi 400 x 240 pixel. Layarnya unik, hitam-putih tanpa backlight, akan tetapi grafik yang ditampilkan dijamin begitu tajam dan bersih, apalagi mengingat layarnya ini begitu reflektif.

Beralih ke kontrol, Anda bisa melihat tombol D-Pad empat arah dan tombol A B di sana. Namun Playdate masih menyimpan kejutan lain di sisi kanannya, yaitu sebuah tuas atau pedal yang dapat diputar. Bukan, tuas putar ini bukan untuk menyuplai daya perangkat, tapi benar-benar berguna sebagai salah satu input kontrol.

Tuas ini adalah ide cemerlang dari Teenage Engineering, produsen synth asal Swedia yang memang sangat piawai perihal desain produk. Panic cukup beruntung bisa mendapat mitra sekelas Teenage Engineering dalam mendesain Playdate.

Kegunaan tuas ini diilustrasikan lewat salah satu game Playdate yang berjudul Crankin’s Time Travel Adventure. Di game itu, baik tombol D-Pad maupun tombol B A sama sekali tidak berguna; pemain akan mengontrol jalannya waktu (maju atau mundur) secara eksklusif menggunakan tuas putarnya.

Kreator game ini juga bukan sosok yang sembarangan, melainkan Keita Takahashi, sang pencipta game Katamari Damacy. Pada kenyataannya, Panic telah mengajak sejumlah developer game indie ternama untuk menciptakan game eksklusif buat Playdate.

Playdate

Juga menarik adalah bagaimana Playdate bakal menyajikan koleksi game-nya. Bukan melalui online store tersendiri, melainkan lewat update yang datang setiap seminggu sekali secara cuma-cuma. Total ada 12 game yang sudah disiapkan untuk awal peluncuran Playdate, dan 12 game itu akan dikirim satu per satu ke konsumen setiap minggunya.

Ini berarti konsumen tidak akan tahu game baru apa yang menantinya setiap minggunya. Usai game-nya diunduh, konsumen bebas memainkannya kapan saja, yang berarti di minggu ke-12, sudah ada 12 game Playdate yang dapat dimainkan kapan saja. Ini semua tidak akan mungkin terwujud tanpa sistem operasi Playdate OS bikinan Panic sendiri.

Bicara soal update, berarti Playdate harus tersambung internet. Benar, Panic telah membekalinya dengan Wi-Fi, Bluetooth, USB-C maupun headphone jack. Wujudnya boleh retro, akan tetapi secara keseluruhan Playdate tetap merupakan handheld console modern.

Saya pribadi sangat tertarik dengan Playdate, dan salah satu alasan utamanya adalah kontrol menggunakan tuas putar itu tadi. Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, Panic bakal memasarkan Playdate mulai awal 2020. Harganya cukup terjangkau: $149, sudah termasuk 12 game yang akan dirilis setiap minggunya itu. Sayang sekali Panic masih belum bisa memastikan negara mana saja yang bakal kebagian jatah Playdate.

Sumber: Panic via The Verge.