Pengembang Paradox Interactive Sebut Kultur Komunitas Toxic Meresahkan

Kebebasan berpendapat yang diberikan dunia maya memang terkadang disalahgunakan secara berlebihan oleh banyak orang. Termasuk para pemain dan fans game yang terkadang memaksakan kehendaknya untuk didengar oleh studio pengembang game-nya.

Hal ini kini dirasakan oleh pengembang Paradox Interactive pasca kontroversi DLC ekspansi dari game strategi mereka Europa Universalis IV (EU4). Sayangnya DLC berjudul Leviathan ini dipenuhi beragam masalah dan bug pada saat peluncurannya. Akibatnya, DLC ini bahkan dicap sebagai peluncuran ekspansi dengan rating terburuk di Steam.

Tidak berhenti hanya pada review negatif, para fans yang marah juga mulai meluapkan emosinya ke dalam forum game-nya. Bahkan hal ini mulai merembet kepada anggota tim pengembang Paradox Tinto, bagian dari Paradox Interactive yang memang bertanggung jawab pada EU4  secara personal.

Dalam dev diary terbarunya, tim pengembang dari Paradox menjelaskan bahwa mereka menghargai “hubungan langsung” dengan para pemain, namun mereka juga menyebutkan bahwa hal tersebut kini menjadi semakin sulit untuk dinikmati karena budaya dalam forumnya yang berubah.

“Seringkali kami harus menghadapi budaya debat yang tidak menyenangkan untuk diikuti, para pengembang dianggap malas atau tidak kompeten dan semua yang kami lakukan dilihat melalui sudut pandang itu,” Ungkap content designer Archangel85.

Executive chairman of the board Paradox Fredrik Wester bahkan juga ikut berkomentar masalah ini lewat cuitannya di Twitter. Ketika namanya disebut oleh salah satu fans yang mengatakan agar timnya menutup forum milik mereka, Wester pun memberikan sudut pandangnya terhadap kasus ini.

Wester menjelaskan bahwa forum Paradox yang mereka miliki selalu penting agar mereka dapat berkomunikasi langsung dengan para fans sehingga dirinya tidak mendukung ide untuk menutup forum tersebut. Namun ia juga memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan.

Dirinya pun mengungkapkan bahwa mereka juga tidak puas dengan perilisan ekspansi Leviathan. Tetapi ia juga menyatakan bahwa timnya akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya menjadi lebih baik.

Fredrik Wester (Image Credit: Cision News)

Perihal penyerangan personal yang dilakukan oleh para fans, Wester menjelaskan bahwa mereka tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh para fans. Mereka mempekerjakan dan mempertahankan orang-orang yang memang dirasa cakap dalam hal yang dikerjakan.

Di akhir cuitan panjangnya, Wester menulis bahwa dirinya paham bahwa para fans menginginkan mereka untuk membuat produk yang bagus, dan mempersilakan fans untuk memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap game-game mereka. Ia pun selalu mempersilahkan para fans menyampaikan umpan balik terhadap game mereka untuk membuatnya lebih baik.

Publisher Cities: Skyline Bakal Buka Studio Baru di Spanyol, Dinamai Paradox Tinto

Paradox Interactive, perusahaan di balik Age of Wonders: Planetfall dan Cities: Skyline, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan membuka studio baru di Barcelona, Spanyol. Studio tersebut akan dinamai Paradox Tinto. Paradox Interactive sendiri bermarkas di Stockholm, Swedia. Selain di Swedia, mereka juga membuka kantor di dua negara lain, yaitu Amerika Serikat (Berkeley dan Seattle) serta Belanda (Delft). Dengan ini, Paradox memiliki 7 studio di 4 negara. Keputusan Paradox untuk membuat studio baru berarti munculnya lowongan baru di industri game.

“Kesuksesan studio kami dalam beberapa tahun belakangan memungkinkan kami untuk terus mencoba ide baru. Hal ini juga membuat kami menjadi lebih ambisius sehingga sekarang, kami tengah mengembangkan lebih banyak game,” kata Chief Operating Officer Paradox, Charlotta Nilsson, menurut laporan VentureBeat. “Saat ini, kami membuka sekitar 70 lowongan baru di 7 studio kami. Pada 2020 saja, kami berencana menambahkan kurang lebih 200 pegawai baru.”

Paradox Interactive masuk dalam daftar 10 publisher terbaik versi Metacritic. Paradox mengkhususkan diri dalam membuat game ber-genre strategi. Beberapa franchise game strategi buatan Paradox antara lain Crusader Kings dan Europa Universalis. Untuk memimpin studio barunya, Paradox menunjuk Johan Andersson, kreator Europa Universalis yang telah bekerja di perusahaan selama lebih dari 25 tahun. Tugas pertama Paradox Tinto adalah mengembangkan franchise Europa Universalis. Sementara di masa depan, mereka akan ditugaskan untuk mengembangkan game-game strategi lain.

“Saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan pada saya untuk membuat studio baru di lokasi baru, memungkinkan saya untuk menggunakan semua pengetahuan yang telah saya dapatkan dalam membuat game selama bertahun-tahun,” kata Andersson, seperti dikutip dari Gematsu. “Tujuan saya adalah membuat tim dan membangun studio dari nol untuk terus mengembangkan merek Europa Universalis dan di masa depan, membuat game-game strategi baru.”

Sumber header: Twitter

Daftar Publisher Game Terbaik di 2020 Versi Metacritic

2019 merupakan tahun gaming mengagumkan. Di kuartal pertama saja, bermunculan banyak kandidat Game of the Year. Respons positif gamer dan pers terhadap judul-judul tersebut tentu saja mengangkat kepopuleran perusahaan yang memublikasikannya. Dan selama satu dekade terakhir, situs agregat review Metacritic berupaya untuk terus mengapresiasi para publisher berprestasi dengan menyingkap ranking tahunan.

Meneruskan tradisinya, Metacritic baru saja mengumumkan daftar publisher terbaik di 2020 berdasarkan tinggi rendahnya review game yang dirilis di tahun lalu. Namun berbeda dari sebelumnya, Metacritic tak lagi membagi publisher dalam dua kelompok (besar dan kecil), namun memasukkan nama yang memublikasikan lima judul permainan atau lebih. Jika kurang dari itu, Metacritic tidak mencantumkannya.

Metode ini ternyata membuahkan hasil menarik dan tidak diduga. Ada sedikit catatan penting di sini: Metacritic tidak menyertai game yag dirilis publisher untuk iOS, kemudian mungkin susunannya sedikit membingungkan Anda – karena ada publisher dengan nilai rata-rata game lebih tinggi yang berada di urutan lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh eksistensi dari permainan ber-Metascore 90 lebih serta judul-judul yang mempunyai ‘rapor merah’.

Berikut daftar 20 besarnya:

1. 505 Games

Rata-rata skor review game: 80

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Control, Bloodstained: Ritual of the Night

2. Activision Blizzard

Rata-rata skor review game: 79,9

Metascore 90+: 1

Judul terbaik: Sekiro: Shadows Die Twice

3. Nintendo

Rata-rata skor review game: 80

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Fire Emblem: Three Houses, Super Mario Maker 2

4. Paradox Interactive

Rata-rata skor review game: 77,8

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Age of Wonders: Planetfall

5. Capcom

Rata-rata skor review game: 79,1

Metascore 90+: 2

Judul terbaik: Resident Evil 2, Monster Hunter: World – Iceborne

6. Annapurna Interactive

Rata-rata skor review game: 80,5

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Outer Wilds, Telling Lies

7. Xbox Game Studios (Microsoft Studios)

Rata-rata skor review game: 76,4

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Ori and the Blind Forest (Switch)

8. Humble Bundle

Rata-rata skor review game: 76,2

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Slay the Spire

9. Square Enix

Rata-rata skor review game: 76,1

Metascore 90+: 3

Judul terbaik: Final Fantasy XIV: Shadowbringers, Dragon Quest XI S: Echoes of an Elusive Age (Switch), NieR: Automata – Game of the YoRHa Edition

10. Devolver Digital

Rata-rata skor review game: 76,0

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Downwell, GORN, Ape Out

11. Focus Home Interactive

Rata-rata skor review game: 74,7

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: A Plague Tale: Innocence

12. Take-Two Interactive

Rata-rata skor review game: 74,9

Metascore 90+: 1

Judul terbaik: The Outer Worlds, Red Dead Redemption 2 (PC)

13. Electronic Arts

Rata-rata skor review game: 75,2

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Apex Legends

14. Ubisoft

Rata-rata skor review game: 73,3

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Trials Rising, Tom Clancy’s The Division 2

15. Team17

Rata-rata skor review game: 74,7

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Yooka-Laylee and the Impossible Lair, Blasphemous

16. Spike Chunsoft

Rata-rata skor review game: 75,3

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Steins;Gate Elite

17. Koei Tecmo Games

Rata-rata skor review game: 74,7

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: –

18. Sega

Rata-rata skor review game: 73,4

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Total War: Three Kingdoms

19. Bandai Namco

Rata-rata skor review game: 71,4

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Ni no Kuni: Wrath of the White Witch Remastered

20. Konami

Rata-rata skor review game: 69,9

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: eFootball PES 2020

Ada total 40 publisher yang masuk dalam daftar Metacritic. Lewat dari grup 20 besar, nama-nama yang muncul di sana mungkin mulai terdengar kurang familier – kecuali Sony, THQ Nordic dan Bethesda.