Berkat Periscope Producer, Kreator Dapat Menyiarkan Live Video yang Diambil dengan Kamera Profesional

Terlepas dari fitur-fitur yang ditawarkan, keterbatasan Periscope sebagai layanan live streaming ada pada kualitas videonya. Mengingat para broadcaster menyiarkan hasil rekamannya dari smartphone, sebagai penonton kita tidak bisa mengharapkan kualitas video sebagus yang diunggah para vlogger ke YouTube.

Namun hal tersebut bakal berubah mulai hari ini, dimana Twitter baru saja memperkenalkan Periscope Producer. Ini sejatinya merupakan cara baru bagi brand, organisasi media dan kreator video untuk menciptakan live video berkualitas tinggi di Periscope dan Twitter.

Pada dasarnya Periscope Producer memungkinkan mereka untuk menyiarkan video yang diambil menggunakan kamera maupun perlengkapan videografi profesional, bukan sebatas smartphone dan tablet saja. Fleksibilitas semacam ini pada akhirnya memicu munculnya jenis-jenis siaran baru, seperti misalnya talk show harian.

Sejauh ini Twitter dan Periscope sudah menggandeng berbagai partner kenamaan, mulai dari Dancing with the Stars, Louis Vuitton, Walt Disney Studios sampai Xbox UK. Live streaming di Periscope terbukti dapat meningkatkan engagement beserta jumlah audiens mereka, dan Producer sudah pasti akan memperkuat dampak positif tersebut dengan kehadiran video-video berkualitas tinggi.

Bagi kita para konsumen, sederhananya kita akan menjumpai lebih banyak lagi live video yang diambil dalam setup profesional dengan kualitas lebih baik. Namun seandainya Anda merupakan seorang kreator video yang tertarik memanfaatkan peluang ini, Anda bisa mengisi formulir pendaftaran lewat tautan berikut: http://t.co/periscopeproducer.

Sumber: Periscope Blog.

Periscope Diganjar 3 Fitur Baru: Tweet Embed, Replay Highlight dan Live Autoplay

Periscope kembali menyajikan sejumlah fitur baru guna menyempurnakan pengalaman pengguna dalam menikmati konten dari layanan live streaming kepunyaan Twitter tersebut. Tiga fitur barunya adalah Tweet Embed, Replay Highlight dan Live Autoplay.

Seperti yang kita tahu, Twitter sebagai ‘induk’ Periscope merupakan medium yang pas untuk membagikan link menuju ke suatu live broadcast. Bisa dipastikan semua pengguna Periscope membagikan videonya ke Twitter, dan itulah mengapa Periscope menghadirkan fitur Tweet Embed.

Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk meng-embed video Periscope (live ataupun replay) pada sebuah tweet. Video yang di-embed juga bisa diputar langsung tanpa perlu membuka jendela baru, seperti yang bisa Anda coba sendiri pada video di bawah ini.


Replay Highlight di sisi lain dimaksudkan supaya pengguna lebih mudah mencari momen-momen terbaik yang disiarkan lewat Periscope. Pengguna bisa menonton highlight sejumlah video yang mereka lewatkan di hari sebelumnya, atau highlight profil seseorang guna memastikan apakah ia layak di-follow atau tidak.

Highlight juga akan ditampilkan untuk semua video hasil pencarian dengan topik apapun. Periscope menyebutkan bahwa mereka mempertimbangkan sejumlah aspek dalam menentukan bagian video mana saja yang pantas dijejalkan ke dalam highlight, dan mereka berjanji untuk menyempurnakannya seiring berjalannya waktu.

Replay Highlight diperkirakan bakal segera tersedia untuk Periscope versi Android dan iOS dalam beberapa hari mendatang.

Khusus untuk pengguna Periscope di Android – pengguna iOS masih harus bersabar – mereka juga akan kedatangan fitur Live Autoplay, dimana live broadcast pada Watch Tab maupun Global Feed akan diputar secara otomatis tanpa suara, mirip seperti di Instagram. Jika ada suatu video yang membuat Anda tertarik, tinggal sentuh untuk menontonnya secara menyeluruh.

Sumber: Periscope Blog.

Periscope Hadirkan Fitur Moderasi Komentar Berdasarkan Input Penonton

Sebuah media sosial tidak akan bisa sukses tanpa komunitas, sehingga sudah menjadi tanggung jawab media sosial untuk menjaga dan mempertahankan rasa kebersamaan dalam komunitasnya. Kondisi serupa turut dialami Periscope, dimana mereka terus memperkenalkan fitur-fitur baru sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Salah satu yang terbaru adalah fitur moderasi komentar. Keputusan ini didasari oleh meningkatnya jumlah komentar spam atau yang terkesan kasar pada sejumlah siaran. Kenapa ini bisa terjadi? Well, karena dari awal Periscope memang ingin menyediakan platform live streaming yang bersifat terbuka, dan keterbukaan ini pastinya datang dengan konsekuensi tersendiri.

Moderasi komentar dalam Periscope berjalan secara transparan dan mengandalkan input dari para penonton. Jadi ketika sedang menonton, kita bisa melaporkan komentar-komentar yang muncul sebagai spam atau abuse. Setelahnya, proses voting akan dilakukan dengan sejumlah penonton lain dengan tujuan menanyakan pendapatnya mengenai komentar tersebut; apakah benar spam, abuse, atau malah tidak ada masalah.

Hasil voting akan ditampilkan ke semua pemilih. Jika mayoritas voter benar memilih spam atau abuse, maka sang pembuat komentar akan menerima notifikasi bahwa ia tak bisa ikut berpartisipasi dalam kolom chat untuk sementara waktu. Dihukum supaya jera, gampangnya begitu.

Menurut Periscope, sistem moderasi ini dipastikan tidak akan mengganggu jalannya broadcast, baik bagi pihak penonton maupun penyiar. Sang penyiar pun juga bisa memilih jikalau ia tak mau ada moderasi komentar pada siarannya, sedangkan penonton juga bisa mengabaikan voting dengan memilih opsinya pada menu pengaturan terlebih dulu.

Sumber: Periscope Blog.

Periscope Akan Hadirkan Dukungan Atas Drone DJI dan Fitur Pencarian Video Berdasarkan Topik

Kabar gembira bagi para pemilik drone DJI yang tengah dilanda demam live streaming. Setelah sebelumnya Facebook mengumumkan dukungan atas drone DJI pada platform live streaming-nya, kini giliran Periscope yang mengungkapkan janji serupa.

Disampaikan lewat blog resminya, dalam beberapa minggu ke depan pemilik drone DJI bisa menyiarkan video rekamannya secara langsung ke Periscope dengan bantuan iPhone. Cara kerja fitur ini pada dasarnya mirip seperti dukungan atas GoPro yang lebih dulu diperkenalkan bulan Januari lalu, dimana pengguna bisa dengan mudah mengganti pandangan kamera milik iPhone, GoPro, dan sebentar lagi drone DJI.

Selagi video tengah disiarkan secara langsung, pengguna bisa menambahkan narasi dari iPhone, sekaligus membuat coretan-coretan berkat fitur Sketching yang telah diuji dan diluncurkan pada akhir April kemarin.

Bersamaan dengan itu, Periscope juga mengumumkan bahwa semua video yang diunggah ke platform-nya akan disimpan secara permanen, termasuk komentar dan like yang didulang oleh masing-masing video. Dari situ pengguna bisa mencari dan menonton video-video unggahan pengguna lain berdasarkan topik yang diwakili oleh hashtag tertentu seperti #Music, #Food, #Travel dan lain sebagainya.

Pencarian video di Periscope bisa dilakukan berdasarkan topik yang diwakili oleh hashtag / Periscope
Pencarian video di Periscope bisa dilakukan berdasarkan topik yang diwakili oleh hashtag / Periscope

Fitur pencarian ini tentu saja akan semakin memudahkan pengguna dalam menemukan jenis video live tertentu yang menarik perhatiannya. Periscope pun nantinya juga akan memperkenalkan topik khusus macam “GoPros and Drones” dan “First Scope” guna semakin memudahkan pencarian konten.

Sumber: Periscope Blog.

Periscope Sedang Menguji Fitur Corat-Coret Bagi Broadcaster

Pasar live streaming akhirnya resmi didominasi oleh Facebook Live dan Periscope. Sebagai pengguna, kita hanya tinggal menunggu Facebook dan Twitter saling berlomba menambahkan fitur-fitur baru ke layanan besutannya masing-masing.

Bagi pengguna Periscope, salah satu fitur baru yang akan segera hadir adalah fitur doodle atau corat-coret layar selagi video tengah disiarkan secara live. Untuk sekarang fitur ini masih berstatus beta dan sedang diuji oleh sekelompok kecil pengguna Periscope.

Salah satu pengguna, yaitu Matt Navara, sempat mengunggah video demonstrasi dari fitur baru tersebut. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk membuat sketsa-sketsa sederhana hanya dengan menyentuh layar perangkat. Usai beberapa detik, coretan-coretan tersebut akan otomatis hilang.

Fitur ini jelas sangat bermanfaat bagi para broadcaster yang ingin menunjukkan sesuatu secara spesifik kepada para penonton. Misalnya, Anda sedang merekam dan menyiarkan video seorang pembuat onar di konser yang sedang diamankan oleh petugas, Anda tinggal membuat lingkaran menandai di mana letak sang pembuat rusuh tersebut.

Berdasarkan keterangan juru bicara Twitter terhadap TechRadar, fitur ini bakal tersedia dalam beberapa minggu ke depan untuk semua pengguna Periscope.

Sumber: TechRadar. Gambar header: Periscope.

Kalah Saing dengan Periscope dan Facebook Live, Meerkat Tinggalkan Livestreaming

Menjadi pemicu suatu tren tidak bisa dianggap sebagai jaminan popularitas, kira-kira seperti itulah yang dialami Meerkat. Aplikasi yang memulai tren livestreaming mobile tersebut memutuskan untuk ‘menyerah’ setelah mendapat persaingan sengit dari Periscope dan Facebook Live.

Kabar ini dilaporkan oleh Re/code setelah mewawancarai CEO Meerkat, Ben Rubin. Meerkat sendiri juga telah mengonfirmasi lewat blog resminya dengan menunjukkan email yang dikirim sang CEO kepada seluruh investor Meerkat bahwa mereka harus mengalihkan fokusnya dari ranah livestreaming kalau mau terus bertahan.

The distribution advantages of Twitter/Periscope and Facebook Live drew more early users to them away from us and we were not able to grow as quickly alongside as we had planned.

Baik Periscope maupun Facebook Live hadir tidak lama setelah kemunculan Meerkat sendiri. Jelas sekali Meerkat kalah dalam hal distribusi, dan sejumlah fitur inovatif macam integrasi dengan GoPro yang mereka luncurkan pun belum bisa mengubah keadaan, apalagi ditambah keputusan Periscope untuk menghadirkan integrasi serupa.

Problem utama yang dihadapi Meerkat adalah, mereka tidak punya cukup banyak pengguna yang mau menyiarkan video secara konsisten. Pengguna yang menonton sebenarnya cukup melimpah, tapi percuma saja kalau tidak ada konten yang bisa dinikmati. Semuanya kian memburuk setelah melihat popularitas Periscope dan Facebook Live yang kian berkembang setiap harinya.

Maka dari itu, Meerkat sudah lebih dulu mengambil keputusan bijak sejak bulan Oktober kemarin. Livestreaming masih akan menjadi layanan yang mereka tawarkan, tapi itu bukan lagi fokus utama perusahaan.

Sang CEO belum mau mengungkapkan rencana pasti Meerkat ke depannya. Menurut laporan Re/code, nantinya Meerkat akan jadi lebih mirip seperti Google Hangouts atau Skype, yang memprioritaskan pada pengalaman video chat sekelompok pengguna saja.

Pada dasarnya Meerkat ingin menciptakan sebuah jejaring sosial berbasis video yang bisa menjadi bagian dari keseharian pengguna. Namun untuk seperti apa jelasnya, sepertinya kita masih harus menunggu paling tidak sampai tiga bulan ke depan, berdasarkan pernyataan CEO Meerkat.

Sumber: Re/code.

GoPro Kini Bisa Siarkan Video ke Periscope

Pengguna action cam GoPro Hero4 patut berbahagia. Pasalnya mulai hari ini mereka bisa merekam video sekaligus menyiarkannya secara langsung ke Periscope, dengan bantuan sebuah iPhone.

Cara kerjanya sangatlah sederhana. Selama kamera terhubung dengan iPhone via Wi-Fi, pengguna bisa merekam dan menyiarkan video di Periscope kapan saja ia mau dengan menekan tombol “Start Broadcast”. Tentu saja mereka masih bisa merekam dan menyimpan hasilnya terlebih dulu seperti biasa.

Namun yang tidak kalah menarik adalah bagaimana Periscope membebaskan penggunanya untuk berkreasi. Selagi perekaman dan siaran berlangsung, pengguna bisa menyentuh layar dua kali untuk mengganti antara kamera milik iPhone atau GoPro.

Seandainya ingin fokus menyiarkan hasil rekaman GoPro saja, terdapat sebuah tombol untuk mengunci layar iPhone sehingga pengguna bisa menyimpannya di dalam saku tanpa khawatir opsi perekaman akan berubah tanpa disengaja.

Ini merupakan ‘kemenangan’ besar bagi kedua pihak. Di satu sisi, GoPro sebagai produsen action cam terbesar kini punya opsi tambahan untuk menyiarkan hasil rekamannya secara langsung. Sebelumnya, Meerkat sudah lebih dulu menghadirkan integrasinya dengan GoPro.

Buat Periscope, hal ini bisa dipastikan bakal menambah jumlah pengguna aktifnya. Berdasarkan observasi pribadi saya terhadap rekan-rekan pengguna GoPro, hampir semuanya sudah menanti-nanti integrasi layanan live streaming seperti Periscope ini sejak lama.

Kalau Anda punya GoPro Hero4 Silver atau Black serta sebuah iPhone, silakan unduh aplikasi Periscope versi terbaru untuk mulai menyiarkan aksi-aksi sangar Anda ke hadapan publik secara langsung.

Sumber: TechCrunch dan Periscope Blog.

Nonton Video Periscope Kini Bisa di Aplikasi Twitter untuk iOS

Lebih dari 100 juta video telah disiarkan di Periscope. Angka ini tentu saja merupakan sebuah pencapaian yang cukup membanggakan bagi aplikasi live streaming kepunyaan Twitter tersebut. Tapi Periscope rupanya masih belum puas. Mereka ingin meningkatkan pengalaman pengguna lebih baik lagi.

Selama ini kesuksesan Periscope memang cukup dibantu oleh kebesaran nama Twitter; para broadcaster bisa membagikan link menuju video yang tengah disiarkannya kepada para follower di Twitter sehingga mereka dapat menontonnya di aplikasi Periscope. Sekarang semuanya akan jadi lebih mudah, karena integrasi Periscope di Twitter semakin disempurnakan.

Dalam beberapa hari ke depan, video yang disiarkan di Periscope – baik siaran langsung maupun siaran ulang – dapat ditonton langsung di aplikasi Twitter untuk iOS. Kalau sebelumnya para pengguna hanya akan melihat tautan di sebuah Tweet, sekarang mereka juga akan disuguhi video terkait secara langsung.

Tampilan video Periscope di aplikasi Twitter untuk iOS

Saat video tersebut dibuka, tampilan akan langsung berubah menjadi fullscreen. Pengguna bisa meninggalkan komentar maupun like tanpa harus punya akun Periscope. Mereka pun juga tidak perlu mengunduh aplikasi Periscope sama sekali.

Bagi para broadcaster, integrasi yang semakin mendalam ini berarti mereka bisa menjangkau penonton yang lebih banyak lagi. Sebaliknya, untuk semua pengguna Twitter, perubahan ini bakal memperkaya konten yang bisa mereka nikmati di jejaring sosial tersebut.

Meski pada awalnya hanya bisa dinikmati oleh pengguna iOS, fitur baru ini nantinya juga dipastikan akan mendarat di Android maupun web. Twitter tidak menjelaskan kapan, tapi sepertinya tidak akan terlalu lama.

Sumber: Periscope Blog.

Periscope Kini Diperkaya Fitur Rewind dan Fast-Forward

Live streaming adalah kategori aplikasi yang belum banyak digarap oleh pengembang. Sejauh ini baru dua aplikasi yang sukses menarik perhatian dan jadi perbincangan banyak orang, yaitu Meerkat dan Periscope.

Nama terakhir yang notabene dikembangkan oleh Twitter relatif lebih populer ketimbang Meerkat. Dan untuk mempertahankan keunggulannya itu, pengembang di balik Periscope kembali meluncurkan update terbaru.

Fitur baru yang dihadirkan merupakan fitur yang sudah lama dinantikan, yaitu kemampuan untuk melakukan rewind dan fast-forward saat sedang menyaksikan siaran. Cara kerjanya, pengguna dapat mentap video dan tahan selama beberapa detik, lalu video klip akan menyusut ke dalam versi mini. Dari sana pengguna dapat menarik bar kontrol siaran untuk mundur atau maju. Tak hanya mobile, pengguna versi web pun dapat merasakan fitur serupa.

Hanya saja fitur ini dipastikan baru meluncur ke platform Android, tapi jangan galau karena pengembang berjanji segera menghadirkannya pula ke iOS mulai minggu depan.

Penambahan ini tentu menjadi kabar gembira bagi pengguna Periscope yang tidak selamanya menyukai isi keseluruhan siaran ulang video. Kini mereka mempunyai kendali penuh untuk memilih sendiri bagian mana yang ingin ditonton.

Update ini juga merupakan penambahan yang ke sekian setelah pada September lalu mereka menambahkan fitur profil di platform web dan beberapa hari sebelumnya meluncurkan dukungan lansekap serta sejumlah perbaikan bugs.

Jika sobat DS baru kali pertama mengenal Periscope, tak ada salahnya mempelajari lebih lanjut apa itu Periscope di artikel ini dan membaca beberapa tipsnya di sini.

Sumber berita PhoneArena.

Twitter Tak Lagi Mengenal Kata “Favorite”, Diganti Menjadi “Like” Bersimbol Hati

Ada yang baru dari Twitter dan Vine hari ini. Kalau Anda sudah mengaksesnya, Anda mungkin agak terheran melihat kehadiran simbol hati di sebelah Retweet. Ya, Twitter dan Vine mulai sekarang tak lagi mengenal istilah “Favorite” yang selama ini digambarkan dengan simbol bintang. Continue reading Twitter Tak Lagi Mengenal Kata “Favorite”, Diganti Menjadi “Like” Bersimbol Hati