Kiat Membebaskan Diri dari Stres Akibat Pekerjaan

Kejenuhan dalam bekerja dan kurangnya istirahat bisa berakibat buruk bagi kondisi pikiran dan tubuh. Biasanya selain kelelahan para pekerja sering terhinggap masalah stres. Sesuatu yang bisa berimbas buruk pada produktivitas kerja dan kreativitas berkarya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan stres.

Ketahui bahwa Anda terjangkit stres

Stres bisa kurangi atau diantisipasi jika Anda mengetahui terlebih dulu apakah stres itu dan apakah Anda sudah terjangkit stres. Mulai pikirkan apa yang Anda lakukan dalam waktu seminggu terakhir, seberapa produktifkah Anda. Lakukan evaluasi. Jika perlu cerita ke orang-orang terdekat atau konsultasi ke pakar tentang apa yang Anda lakukan. Itu cara terbaik untuk mengetahui kondisi Anda.

Tidur yang cukup

Jika Anda sudah mulai merasakan tidak fokus dalam bekerja dan kurang produktif mungkin Anda bisa mengambil langkah sederhana, tambah jam tidur. Kurangi lembur atau begadang hingga larut malam. Gunakan waktu liburan dengan mengistirahatkan tubuh dan pikiran Anda. Lakukan sesuatu yang membuat Anda bahagia, nyaman, dan membuat pikiran Anda tenang untuk bisa kembali produktif dan lepas dari stres.

Jadwalkan liburan teratur

Salah satu cara untuk melepas stres yang paling populer adalah liburan. Sejenak mengesampingkan pekerjaan dan menikmati liburan menjadi salah satu solusi. Mungkin dengan menghirup udara segar di pegunungan, berjemur di pantai, atau hanya bersantai di pedesaan. Jika hal itu manjur untuk Anda, jadwalkan secara teratur, tapi juga jangan terlalu sering.

Makanan dan minuman yang sehat

Cara lain untuk bisa mengurangi stres adalah memperhatikan pola makan dan minum Anda. Perhatikan apakah makanan yang Anda makan sehat atau tidak. Begitu juga minuman. Makanan dan minuman yang sehat bisa membuat Anda fresh karena nutrisi dan vitamin yang terkandung. Ini juga bisa menjadi cara untuk memulai menyayangi tubuh Anda.

Olahraga dan meditasi

Liburan terlalu mahal atau berat dari segi waktu Anda bisa menggantinya dengan olahraga dan meditasi secara teratur. Ini bisa membantu Anda tenang dan relaks. Lakukan ini secara teratur agar tubuh dan pikiran Anda selalu fresh di awal pekan.

Penjadwalan yang baik

Cara terakhir yang bisa Anda coba untuk mengurangi stres adalah melakukan penjadwalan yang baik untuk apa pun pekerjaan yang Anda lakukan. Dengan komitmen yang tinggi sesuai jadwal Anda bisa mengatur bagaimana ritme kerja Anda, bagaimana Anda menyikapi pekerjaan Anda.

Menjadi Pemimpin Tim yang Lebih Baik

Memimpin sebuah bisnis memang bukan hal mudah, meskipun hanya sebuah bisnis rintisan atau startup. Pemimpinnya harus mampu bersikap dan menyikapi hal-hal di dalam bisnis dengan baik dan tepat agar menghindari konflik atau masalah berkelanjutan. Menjadi pemimpin tidak mudah, belajarnya pun tidak secepat yang dibayangkan. Perlu waktu, perlu berproses.

Berikut beberapa tips untuk membantu Anda menjadi seorang pemimpin yang baik untuk sebuah bisnis rintisan.

Tumbuhkan jiwa melayani

Yang perlu ditekankan dalam memimpin sebuah bisnis adalah peran dan tugas. Di satu sisi kita sebagai bos yang artinya memiliki tanggung jawab penuh terhadap apa yang tim kerjakan dan berhak menerapkan sistem deadline yang ketat untuk mencapai tujuan. Di sisi lain pemimpin juga memiliki peran penting untuk melayani untuk bisa tetap tumbuh dan produktif, baik dari individu maupun kelompok.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mendengarkan dan melayani. Dalam hal ini mendengarkan apa masukkan dari tim yang lain dan melayani kebutuhan tim, termasuk motivasi dan arahan. Tugas lainnya yang tidak kalah penting adalah tugas untuk tetap menjaga pekerjaan tetap “on the track”.

Kebugaran dan kehadiran

Sebagai seorang pemimpin sudah sewajarnya jika harus bersikap dan terlihat semangat sepanjang waktu. Untuk menjaga ini selain tetap berpikiran positif sangat dianjurkan untuk melakukan olahraga rutin. Pemikiran yang positif dan tubuh yang bugar menjadi modal awal untuk menularkan energi positif ke sekitar.

Di samping itu usahakan untuk hadir di sela-sela tim. Kehadiran pemimpin sedikit banyak akan memotivasi seluruh anggota tim untuk bekerja dengan baik. Terlebih jika mereka membutuhkan Anda untuk berkonsultasi atau sekedar bertukar pikiran tentang apa yang sedang mereka kerjakan.

Persiapkan lebih matang di belakang

Persiapan yang baik dan matang biasanya membawa hasil yang memuaskan. Penting untuk setiap pemimpin untuk memiliki rencana dan persiapan yang matang sejak jauh hari. Untuk memberikan hasil yang memuaskan usahakan untuk melakukan persiapan atau perencanaan sendiri lebih jauh secara privat. Ini akan membantu Anda terlihat sangat siap dan sangat menguasai segala kemungkinan yang ada di depan. Budaya persiapan ini sebenarnya berlaku untuk semua tim. Tetapi sebagai seorang pemimpin menyiapkannya lebih matang dari tim yang lain lebih baik.

Mengoptimalkan Waktu untuk Mengembangkan Diri

Dalam menjalani kesibukan sehari-hari manajemen waktu merupakan salah satu skill penting yang wajib dimiliki. Tanpa manajemen waktu yang baik alih-alih mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu deadline bisa saja terlewat begitu saja. Kemampuan ini tidak bisa didapatkan dengan sendirinya, perlu proses belajar. Belajar untuk lebih disiplin terhadap waktu.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk bisa mengatur waktu untuk bisa meluangkan waktu untuk pengembangan diri.

Tulis semua rencana kegiatan yang akan dilakukan, lengkap beserta waktunya

Manajemen waktu tak hanya penting bagi mereka yang bekerja. Pada umumnya kemampuan manajemen waktu diperlukan untuk menyelaraskan bagaimana kita bekerja dan belajar. Baik dalam statusnya sebagai mahasiswa maupun pekerja kantoran.

Tips pertama yang bisa dilakukan adalah menulis rencana kegiatan yang ingin dilakukan. Lengkap beserta deadline dan waktu yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan yang ditulis bisa apa saja, mulai dari jadwal kuliah, tugas kampus, bahkan pekerjaan di kantor. Ini akan sangat membantu bagaimana kita memahami apa saja yang akan kita lakukan dan berapa waktu yang kita miliki dalam sehari.

Coba untuk fokus

Fokus mungkin hal yang terdengar sederhana, tapi pada kenyataannya sangat sulit dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang memakan waktu seperti bermain media sosial, chatting, browsing di toko online, dan lainnya merupakan hal favorit yang bisa mengganggu fokus dalam belajar atau bekerja. Untuk melakukan fokus coba jauhkan perangkat telepon sebentar, pastikan yang dilakukan adalah hal-hal penting dan berguna bagi proses menyelesaikan deadline atau pun proses belajar lainnya. Untuk yang satu ini setiap orang memiliki cara mereka masing-masing, mulai dari yang bisa fokus karena mendengar suara musik hingga mereka yang fokus di suasana yang hening. Semua tergantung kebiasaan masing-masing.

Luangkan waktu untuk belajar

Jika posisi Anda sebagai pekerja paruh waktu atau pekerja full time jangan sekali-kali remehkan belajar. Luangkanlah waktu barang beberapa jam dalam seminggu untuk menambah pengetahuan atau keterampilan personal Anda. Baik hanya dengan membaca buku atau melakukan praktik-praktik tertentu. Selalu usahakan Anda peduli dengan updgrading kemampuan pribadi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing diri Anda.

Bagun pagi dan lakukan persiapan sebelum memulai hari

Meski terlihat sepele bangun di pagi hari dan menyiapkan apa saja yang ingin dilakukan sepanjang hari adalah cara terbaik untuk mengetahui sejauh mana Anda bisa mengatur waktu Anda dengan sadar. Kebiasaan ini seperti kebiasaan lain perlu dilatih dan tidak bisa dilakukan hanya dalam sehari dua hari. Butuh latihan, butuh ketelatenan, dan butuh disiplin yang tinggi untuk bisa melakukannya. Mengoptimalkan waktu untuk bisa menyisakan demi pengembangan diri.

Tujuh Keahlian yang Perlu Kuasai Sebelum Memilih Kerja Remote

Bekerja di startup itu sangat erat dikaitkan dengan kultur yang lebih bebas, salah satunya diwujudkan dengan keleluasaan untuk bisa bekerja secara remote. Tren bekerja secara remote pun cukup diminati, dan sebagai salah satu implikasinya, jumlah co-working space di Indonesia pun makin lama makin menjamur, memfasilitasi para pekerja remote tersebut.

Mengacu dari hasil survei yang diselenggarakan Regus, penyedia ruang kerja fleksibel, menunjukkan bahwa lebih dari separuh pekerja di Indonesia sekarang mulai tertarik untuk bekerja dari luar lokasi kantor utama perusahaan selama setengah minggu atau lebih. Hanya 28% yang menyatakan bahwa mereka melakukan sebagian besar pekerjaan dari rumah.

Survei ini diikuti oleh lebih dari 200 pebisnis, tujuannya untuk memberi gambaran dunia kerja saat ini dan menyatakan bahwa bekerja jarak jauh itu telah menjadi hal biasa. Responden yang menyatakan bahwa mereka bekerja dari jarak jauh agar tetap produktif saat bepergian ke dan dari rapat di dalam kota atau di kota lain (53%).

“Para pekerja melaporkan bahwa mereka tidak berencana mengganti kantor dengan ruang permanen lain, seperti rumah. Tapi mereka memerlukan tempat untuk bisa tetap produktif saat bepergian ke dan dari pertemuan bisnis di dalam kota mereka sendiri atau di kota lain,” ujar Country Manager Regus Indonesia Andy Harsanto.

Survei ini memperlihatkan bahwa bekerja remote adalah suatu hal kini lumrah terjadi. Akan tetapi, bekerja remote itu memerlukan seperangkat keterampilan tertentu, apapun itu jenis pekerjaannya. Satu hal yang perlu diingat adalah bekerja di perusahaan startup teknologi mengharuskan Anda menguasai beragam keahlian.

Artikel ini akan lebih jauh membahas keahlian apa saja yang perlu Anda kuasai sebelum memilih untuk bekerja remote. Berikut rangkumannya:

1. Keterampilan komunikasi digital

Semua pekerjaan memang membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik. Maksud dari komunikasi digital dalam hal ini lebih khusus karena tidak hanya mampu berbicara dengan orang lain saja.

Keterampilan komunikasi digital berarti Anda mampu mengelola email Anda dan menanggapi secara tepat waktu. Tak hanya itu, Anda juga bisa hadir dalam setiap panggilan lewat video chatting dengan tim. Anda mampu memberikan laporan mengenai informasi penting yang dibutuhkan tim.

Ketika Anda tahu bagaimana tetap berhubungan dengan tim dan orang lain di perusahaan Anda, tak hanya itu dengan klien atau pelanggan tanpa harus bertemu tatap muka bukan sebuah keterampilan yang optional ketika Anda bekerja remote. Ini jadi faktor penting untuk kesuksesan Anda.

2. Keterampilan manajemen waktu

Ketika Anda bekerja di kantor maka manajemen waktu dalam dikelola secara otomatis, karena Anda masuk kerja pukul 9 pagi dan pulang pukul 5 sore setiap harinya. Namun saat Anda bekerja remote, Anda tidak perlu memberi tahu orang-orang jika Anda masih duduk di bangku Anda saat malam hari.

Fleksibilitas bisa menjadi kelemahan yang fatal apabila Anda tidak bisa mengelola jam kerja dengan baik. Intinya adalah Anda harus bisa mengatur jam kerja agar setiap pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

3. Keterampilan memotivasi diri

Setiap pekerjaan biasanya memiliki rentang waktu deadline yang harus diselesaikan dengan tepat waktu. Bila deadline sudah hampir tiba dan masih ada pekerjaan lainnya yang harus diselesaikan, biasanya fokus akan mudah terpecah.

Jika Anda tidak dapat memotivasi diri untuk bekerja sesuai trek, maka akan sangat sulit untuk mengerjakan banyak hal dengan bekerja remote.

Salah satu cara terbaik jika motivasi tidak datang secara alami adalah bermain game motivasi. Kegiatan ini sifatnya menghadiahi diri sendiri setiap pencapaian target yang hendak dicapai dan membentuk kebiasaan yang baik.

4. Keterampilan individual

Jika Anda ingin menjadi pekerja remote yang sukses, Anda harus belajar untuk proaktif dalam setiap proyek yang Anda ikuti. Menjadi proaktif dalam setiap proyek baru yang diusulkan dari ide sendiri akan membuat Anda jadi lebih dihargai dalam lingkungan kerja remote.

5. Keterampilan teknologi

Bekerja remote membutuhkan kemampuan teknologi agar Anda dapat tetap terhubung dengan tim. Anda tidak harus menjadi engineer, namun bukan berarti Anda tidak mahir dalam hal-hal seperti email, software proyek manajemen seperti Trello, perangkat lunak panggilan video seperti Google Hangouts atau Skype, atau aplikasi chatting seperti HipChat atau Slack.

Anda harus familiar dengan alat-alat tersebut dan nyaman saat menggunakannya bila Anda ingin bekerja remote dan menjadi pekerja yang sukses.

6. Keterampilan berorganisasi

Organisasi itu penting, bahkan akan sangat penting ketika Anda bekerja remote. Mengetahui pekerjaan mana yang paling penting untuk dikerjakan pertama kali mana yang memerlukan bantuan tim, akan sangat terasa betapa pentingnya ketika Anda bekerja remote.

Ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan kerja sama dengan tim, setiap anggota mengerjakan tugas masing-masing sesuai kapasitas. Organisasi yang baik tidak akan membuat Anda jadi penghalang bagi tim.

7. Keterampilan anggota tim

Hal lainnya yang penting untuk Anda kuasai adalah keterampilan tim pemain. Anda akan bekerja dengan orang-orang yang tersebar di berbagai tempat bahkan dunia. Perbedaan zona waktu mungkin saja terjadi dalam tim Anda. Maka dari itu perlu koordinasi dengan anggota untuk menghadiri rapat meski zona waktu bertabrakan satu sama lain.

Karena Anda dan anggota tim belum pernah bertemu secara personal, untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dengan tim itu butuh upaya yang lebih ekstra. Tujuannya agar tim benar-benar berfungsi seperti sebuah tim.

Konsep Dasar Minimalis dalam Aktivitas Pekerjaan

Di tengah fragmentasi dalam kehidupan yang disebabkan oleh banyaknya komponen pendukung ada sebuah tren yang mulai dinikmati, yakni gaya hidup minimalis. Banyaknya fasilitas nyatanya kadang justru mengantarkan sebuah kebingungan, yang mengarah pada lunturnya efektivitas dalam menjalani aktivitas keseharian, terutama aktivitas produktif. Gaya hidup minimalis dapat diartikan sebagai emulasi dari gaya hidup tradisional (cenderung sederhana) dengan pengaturan modern.

Joshua Fields Millburn dan Ryan Nikodemus menjadi dua sosok yang banyak dijadikan panutan dalam memulai hidup minimalis, terutama dalam menjangkau aktivitas produktif harian.

Dari definisi yang dipaparkan oleh Joshua, minimalis dalam gaya hidup modern berarti mengurangi konsumsi dan pemakaian perangkat dalam meningkatkan keseimbangan kerja dan hidup, serta untuk menjadi lebih mandiri. Ia menegaskan bahwa minimalis adalah sebuah proses perjalanan hidup, untuk menemukan waktu yang benar-benar diinginkan dalam keseharian.

Mengubah pola kerja dengan gaya minimalis

Sebuah realitas yang tidak dapat dielakkan, tak sedikir orang merasa terpaksa ketika harus datang ke kantor, mengerjakan beragam rutinitas yang membosankan. Sayangnya gaya hidup minimalis pun tak bisa mengubah semua itu. Yang dipusatkan justru bagaimana memfokuskan aktivitas dan membuat prioritas. Caranya seperti apa? Sesederhana berkata “tidak”. Mengatakan tidak untuk hal-hal yang kurang menjadi prioritas, sehingga memiliki kekuatan yang lebih besar untuk penyelesaian tugas spesifik.

Tren bekerja masa kini orang-orang selalu terbiasa berpikir, dengan menerima pekerjaan sebanyak-banyaknya maka value yang didapat pun akan berimbang, belum lagi dengan dalih untuk memberikan tantangan hidup. Nyatanya itu hanya akan membawa seseorang dalam kesibukan, bukan produktivitas. Kesibukan sendiri dapat menjadi perangkap. Orang yang menjalankan kesibukan terus-menerus dan terperangkap di dalamnya akan merasa sudah melakukan banyak hal, tapi tidak mendapatkan banyak hal.

Mengatakan tidak berarti mampu mengetahui dan menuliskan prioritas dalam hidup. Memastikan apa yang dikerjakan akan berdampak pada diri seseorang, sesuai dengan apa yang diinginkan orang tersebut. Berkata tidak untuk sesuatu, artinya berkomitmen berkata ya pada sesuatu yang lain, pun sebaliknya. Menempatkan diri untuk bersedia dimasukkan ke dalam pekerjaan dan jam yang sesuai. Sebagian dari kita ingin melakukan ragam aktivitas secara alami, namun seringkali kesibukan membuatnya carut marut.

Konsep minimalis juga menekankan pada kolaborasi dengan tim

Disadari betul bahwa perkerjaan saat ini menuntut kita untuk dapat bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim. Ketika tolok ukur kesuksesan ada pada keberhasilan tim, maka dominasi individu (dalam kemampuan tertentu) hanya akan berdampak sangat kecil bagi perkembangan. Gaya bekerja minimalis mencoba menemukan kesetaraan dalam tim. Keterampilan menonjol individu hanya akan membuat seseorang terfokus sebagai individu.

Dimulai dengan menemukan nilai-nilai umum dalam rekan kerja, termasuk terkait penggunaan sumber daya. Hal ini untuk memastikan bahwa orang lain dapat berbagi dan menggunakan sumber daya yang sama, kendati berproses dengan cara yang berbeda, untuk mencapai tujuan kolektif yang sama.

Jawab Tiga Pertanyaan Ini Sebelum Memutuskan Menjadi Wirausahawan

Bagi sebagian besar orang, ketika akan memutuskan memulai berwirausaha banyak hal yang harus dipertaruhkan. Pekerjaan yang sudah nyaman, penghasilan tetap, waktu bersantai hingga mental. Namun dewasa ini, khususnya di Indonesia, berwirausaha justru menjadi tren positif di kalangan usia produktif. Alih-alih sibuk mengejar capaian besar di korporasi ataupun sebagai pegawai negeri, banyak yang berminat terlibat dalam kewirausahaan, terlebih bagi para fresh graduate.

Nyatanya semangat di awal saja tidak cukup, karena selain strategi dan teknik dalam menjalankan bisnis, mental juga menjadi faktor penting yang harus dimatangkan. Untuk itu sedari awal sebelum memulai pastikan sudah tidak ada lagi keraguan.

Beberapa pertanyaan berikut bisa ditanyakan kepada diri sendiri untuk meyakinkan bahwa memilih menjadi pengusaha, dengan segala risikonya, adalah pilihan yang matang dan sempurna untuk direalisasikan.

Pertanyaan 1: Bagaimana jika saya mencoba lalu gagal?

Terkesan mematikan semangat, namun membawa imajinasi berbunga menuju realitas. Pertanyaan ini harus dijawab untuk memastikan bahwa sejak awal memutuskan untuk menjadi pengusaha sudah tahu risiko yang mungkin akan didapat. Bayangkan jika bisnis yang akan dijalankan gagal, bagaimana dengan modal yang sudah ditanamkan, tekanan sosial atas kegagalan atau carut-marut dari tatanan finansial keluarga.

Dari situ bisnis akan dimulai dengan tidak terlalu ambisius. Dijalankan secara bertahap dengan porsi yang tepat. Dan yang paling penting, selalu ada plan B, C dan seterusnya jika plan A mengalami kegagalan.

Pertanyaan 2: Lalu bagaimana jika saya berhasil?

Untuk mendefinisikan keberhasilan, perlu diketahui dulu ukuran sukses yang dimaksud seperti apa. Apakah sukses itu diukur dari uang yang didapat? Apakah capaian dalam kompetisi? Ataukah memiliki tujuan lain. Dari banyak cerita bisnis sukses, umumnya capaian tersebut memang didasarkan pada materi dan kepuasan pribadi. Siapa yang tidak senang jika perusahaan yang dibangun dari nol mendulang untung. Dan semua pasti senang jika dapat menjadi sosok menginspirasi, bagi para pegawainya maupun orang di sekitarnya karena berhasil membangun bisnis menjadi besar.

Pertanyaan ini membawa pada satu simpulan, bahwa untuk memulai suatu kegiatan wirausaha juga harus memiliki agenda yang kuat. Ini untuk memastikan bahwa di tengah perjalanan tidak goyah, karena apa yang ditargetkan sudah pasti, dan idealnya sudah tersusun roadmap-nya.

Pertanyaan 3: Lantas bagaimana jika saya memutuskan tidak mencoba?

Ini harusnya menjadi pertanyaan yang memiliki justifikasi paling kuat. Taruhan paling besar untuk seorang yang sedang memikirkan untuk memulai berwirausaha. Hal yang paling sederhana untuk menjawab dengan menanyakan kepada diri sendiri dan membandingkan dengan orang lain, misalnya “Jika Zuckerberg waktu itu memilih untuk berkarier sebagai developer di perusahaan besar, lantas apa kabar Facebook hari ini?” atau mungkin seseorang itu adalah kerabat dekat di lingkungan yang sudah sukses menjalankan bisnisnya sendiri.

Memang, tiga pertanyaan tersebut di atas membawa rasa takut ke dalam hati dan pikiran, seakan membuat perjalanan melangkah untuk berwirausaha jadi terasa makin berat. Namun di situlah cara menyeimbangkan antara angan-angan dengan realitas yang mungkin saja dihadapi, baik realitas baik ataupun buruk.

Memutuskan menjadi pengusaha memang seperti “berjudi”, namun dengan strategi dan hitungan yang matang, probabilitas hasil baik akan lebih besar.

Beberapa Pola Pikir yang Membentuk Jiwa Pengusaha

Banyak yang mengira menjadi pengusaha itu hanya membutuhkan modal nekad dengan strategi bisnis yang abal-abal. Malah beberapa di antaranya hanya mengetahui bahwa menjalani bisnis itu apabila Anda bekerja untuk orang, artinya Anda akan mendapat gaji dan membayar tagihan. Padahal sebenarnya bukan seperti itu.

Orang yang baru pertama kali terjun ke bisnis umumnya hanya memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup dan membayar tagihan. Maka dari itu, Anda mulai memikirkan bisnis seperti apa yang sudah dapat mendulang untung di tahun pertama.

Dalam artikel ini secara mendalam akan membahas beberapa pola pikir seperti apa yang harus Anda bentuk untuk menjadi pengusaha, berikut ulasannya:

1. Manajemen berbagi pekerjaan

Anda tidak harus melakukan semua pekerjaan sendirian karena Anda bisa melimpahkannya ke bawahan Anda. Dengan demikian, Anda mampu bekerja selama 90 jam dalam seminggu namun berhasil menyelesaikan pekerjaan senilai 300 jam kerja dalam seminggu.

2. Melakukan lebih dari apa yang sudah dijanjikan

Ketika bertemu konsumen, Anda sebaiknya berikan janji yang bisa meningkatkan ekspektasi mereka. Misalnya janji bahwa Anda dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan kurang dari dua minggu, siap dipanggil sepanjang waktu, akan memecahkan masalah pribadi Anda, memberikan desainer terbaik untuk proyek tersebut dan lain sebagainya.

Pengusaha itu pada dasarnya selalu melakukan lebih dari apa yang dijanjikan sebelumnya. Contohnya Anda memberikan fitur tambahan secara gratis yang sebenarnya tidak diminta konsumen, tapi Anda tahu mereka bakal membutuhkannya. Ketika Anda melakukan ini, secara otomatis Anda dapat meruntuhan semua kompetisi untuk waktu yang lama. Bahkan kompetitor pun tidak sempat berpikir tentang kompetisi.

3. Diversifikasi

Ketika Anda pertama kali membuat bisnis, Anda pasti tidak bisa melepaskan secara penuh pekerjaan tetap Anda. Sebab Anda tidak bisa melepas risiko tagihan tidak bisa terbayar karena pekerjaan yang belum tetap tersebut.

Dengan diversifikasi seperti ini Anda harus pikirkan bagaimana cara mengurangi risiko pribadi, agar berikutnya Anda dapat fokus apa yang penting. Cara menemukannya Anda perlu melakukan hal apa yang bisa menciptakan lebih banyak uang daripada tagihan.

4. Sukai sekaligus bencilah bisnis Anda

Ketika Anda sukses saat pertama kali memulai bisnis, pastinya Anda yakin mampu menyelesaikan dan menghadapi berbagai permasalahan setiap harinya. Kemampuan Anda pun dalam memecahkan masalah dan mindset mendapat klien setiap hari akan semakin terlatih.

Namun pada saat yang sama Anda sangat membenci bisnis Anda dan cepat-cepat ingin menjualnya demi mendapatkan uang yang banyak. Bagaimana solusinya? Yang terbaik adalah sukai bisnis Anda setiap harinya dan pastikan ada nilai tambah yang selalu Anda bangun dalam perusahaan, dengan kondisi perusahaan selalu siap dijual kapan saja.

Taktik seperti ini dianggap lazim untuk beberapa pengusaha, misalnya Mark Cuban yang menjual perusahaan software pertamanya sebelum memulai Audionet/Broadcast.com atau Elon Musk yang menjual Zip2 dan Paypal sebelum memulai Tesla, SpaceX dan lainnya.

5. Jangan pernah marah

Anda tidak boleh marah ke siapapun itu, mulai dari konsumen, mitra, karyawan, pemilik tanah, konsumen hingga pesaing. Perhatikan rumus ini, bahwa marah = ketakutan yang ditutupi. Artinya Anda harus bertanya ke diri sendiri, apa yang Anda takutkan? Apakah Anda takut karena klien akan berhenti? Atau Anda takut karena karyawan akan merusak pekerjaan?

Sebaiknya Anda pecahkan rasa takut itu. Lihat skenario terburuknya, misalnya buat rencana apabila klien tiba-tiba meninggalkan Anda dan cara berkompromi dengan rekanan.

Akan tetapi apabila penyebab pekerjaan tidak berjalan mulus karena kesalahan karyawan, mungkin itu bukan hal terburuk karena membuat Anda tidak boleh berekspektasi terlalu tinggi sepanjang waktu.

Mengantisipasi Kebocoran Data Pribadi

Di era teknologi seperti saat ini, dokumen, identitas, maupun tanda tangan bisa ditemui dalam bentuk digital. Jelas hal ini menjadi salah satu kemudahan tersendiri untuk melakukan pengelolaan data. Di sisi lain, data digital bisa jadi rentan terhadap kebocoran. Data sensitif kita bisa jatuh ke tangan orang-orang yang tidak semestinya memilikinya.

Berikut adalah beberapa antisipasi yang bisa dilakukan untuk mencegah jatuhnya data digital ke tangan orang lain.

Pastikan data benar-benar terhapus

Sekarang banyak dari kita memiliki data-data penting dalam format digital. Sayangnya masih banyak yang berpikir bahwa data akan hilang ketika dihapus, padahal tidak demikian. Data yang sudah tidak bisa dilihat di sistem operasi belum tentu data-data tersebut hilang. Dengan keahlian khusus data tersebut bisa dikembalikan seperti semula. Itulah mengapa penting menggunakan perangkat lunak file shredding untuk menghapus secara permanen dokumen penting yang dimiliki.

Perhatikan perangkat Anda

Pernahkah Anda menghitung berapa kali Anda menghubungkan smartphone Anda dengan laptop? Atau pernahkah Anda menghitung berapa kali laptop Anda terhubung dengan perangkat penyimpanan lain? Kebanyakan dari kita acuh tak acuh terhadap hal-hal seperti itu. Sesuatu yang kemungkinan menjadi celah untuk bocornya data.

Memformat SD Card / HDD External data bukan berarti menghapus data

Kita sering menggunakan perangkat penyimpanan SD Card atau HDD eksternal karena mudah dan praktis. Namun seringnya, kebiasaan menganggap data akan hilang ketika visualnya juga hilang. Dalam kasus ini yang sering adalah memformat perangkat penyimpanan untuk menghapus atau menghilangkan data, padahal belum tentu.

Berkas yang ada di perangkat mungkin hilang tak terlihat, tapi masih tersimpan. Perlu perangkat lunak khusus untuk menghilangkan data-data di perangkat yang telah diformat. Butuh perangkat lunak Data Sanitization Software untuk memformat perangkat agar benar-benar bersih dari data-data yang ada.

Waspada terhadap attachment dan situs yang dibuka

Kebocoran data tidak hanya terjadi melalui jalur offline. Terkadang kecerobohan saat menggunakan akses internet juga bisa menyebabkan komputer atau perangkat yang digunakan disusupi oleh orang lain.

Untuk itu ketika kita sedang menggunakan akses internet selalu waspada pada attachment yang ada di email dan situs yang dibuka. Pastikan berkas yang dibuka merupakan berkas aman dan yang semestinya. Selain itu memastikan situs yang dibuka sesuai dengan yang diinginkan menjadi keharusan, karena ancaman phising sekarang sudah mulai menjamur.

Keuntungan Bekerja di Luar Kantor

Perkembangan teknologi digital, internet dan era persaingan bebas seperti sekarang ini memungkinkan perusahaan mempekerjakan staf dari mana saja dan bekerja di mana saja. Tren ini semakin berkembang dengan adanya jargon “kerja tidak harus di kantor” dan tersedianya tempat kerja bersama atau co-working space. Selain suasana baru yang bisa meningkatkan kreativitas dan produktivitas ternyata bekerja dengan di sekitar orang asing “asing”  juga memiliki banyak keuntungan. Berikut beberapa di antaranya:

Jaringan dan kolaborasi

Bekerja di luar kantor saat ini menjadi tren seiring kebutuhan mobilitas yang tinggi. Sebenarnya bekerja di luar kantor memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru dengan pemikiran dan kemampuan yang berbagai macam. Kesempatan ini membawa peluang untuk memperluas jaringan profesional sekaligus membuka pintu kesempatan untuk saling berkolaborasi.

Mengoptimalkan teknologi untuk efektivitas kerja

Tren bekerja dari mana saja mendorong banyak perusahaan perangkat lunak menyediakan layanan yang mendukung hal tersebut. Mulai dari layanan manajemen tim, chat profesional, manajemen dokumen, email, dan lain sebagainya sudah tersedia. Sebut saja layanan populer seperti Trello untuk manajemen proyek, Dropbox, Google Drive dan OneDrive untuk saling bertukar berkas, Google Docs untuk layanan perangkat lunak kantoran, dan Slack untuk sarana berkomunikasi tim jarak jauh. Ke semua tools tersebut mampu menjadi senjata andalan untuk tetap menjaga ritme kerja agar tetap produktif meski tidak saling bertatap muka.

Peluang mendapatkan sumber ide baru

Kejenuhan sering menimpa pekerja yang seharian bekerja di balik meja kerja di kantornya. Kondisi ini sering kali menghambat ide-ide kreatif yang dituntut untuk terus disumbangkan. Bekerja di luar, dengan orang-orang baru membantu pekerja mendapatkan suasana baru. Hal tersebut bisa menjadi hal positif untuk merangsang ide-ide baru untuk tumbuh. Sesuatu yang baru untuk ide-ide segar yang cemerlang.

Menghindari kesepian

Bekerja dengan orang asing, suasana baru juga diperlukan oleh para freelancer yang selama ini bekerja dari rumah. Keluar dan mencari suasana baru menghindarkan dari kesepian. Keberadaan orang-orang di sekitar juga membantu untuk menyegarkan pikiran dan menghindari rasa kesepian saat bekerja.

Bagaimana Seharusnya Mendengarkan Kritik

Setiap orang pada dasarnya selalu membutuhkan masukkan atau umpan balik dari orang lain. Tujuannya untuk mengoreksi yang kurang dan menambah sesuatu yang lebih baik. Tak hanya soal bisnis, orang-orang di dalamnya juga harus belajar menerima masukan. Terlebih startup yang notabene perusahaan baru yang membutuhkan banyak pemikiran, masukan, dan inovasi.

Berikut ini adalah tips bagaimana seharusnya mendengarkan kritik atau masukkan.

Diam sejenak

Inti dari masukan adalah mendengarkan. Kadang ketika kita membaca atau mendengar langsung masukkan dari orang lain otak kita akan langsung beraksi untuk menolak. Gambaran-gambaran pemikiran seperti “Itu benar, tapi . . .” atau “kamu salah, yang dimaksud adalah . . .” akan langsung terbayang. Ini lazim dilalui oleh banyak orang.

Untuk bisa mendapatkan maksud penuh dan berpikir jernih tentang argumen seseorang, kita perlu diam sejenak untuk setidaknya membiarkan opini terbaca atau terdengar sampai habis untuk bisa mendapatkan maksud yang lebih jelas. Termasuk memberikan waktu untuk berpikir reaksi seperti apa yang akan kita pilih.

Ucapkan terima kasih

Ucapan terima kasih ini penting untuk menjaga hubungan baik dengan orang yang memberi masukkan. Hal mendasar dalam komunikasi. Terlebih bagi startup yang sedang berkembang, menjaga hubungan baik dengan sesama tim maupun dengan pelanggan penting adanya. “Terima kasih” bisa membantu mencairkan suasana jika kritik atau masukkan yang diberikan terlalu keras dan “pedas”.

Mendengarkan dengan penasaran

Untuk bisa sepenuhnya menerima kritik dan masukkan kita harus bisa masuk dalam pembicaraan, baik lewat tulisan atau pembicaraan langsung. Untuk masuk dan terhubung dengan suatu pembicaraan kritik dan masukkan usahakan untuk selalu penasaran. Cari tahu apa yang sebenarnya menjadi obyek yang dibicarakan, cari tahu sebabnya, dan cari tahu apa yang mereka harapkan.

Semakin dalam kita terlibat dalam pembicaraan, semaki jelas seperti apa yang mereka maksud dan mereka inginkan. Hal ini bukan hal mudah. Karena pada dasarnya mendengarkan bukan hal mudah untuk dilakukan dengan baik.

Cari pola

Kritik dan masukan harusnya tidak dibiarkan begitu saja. Harus ada usaha untuk kita lebih baik dan menghindari kesalahan yang sama. Untuk itu diperlukan pencarian pola kritik. Hal ini sedikit banyak membantu kita mengkategorikan hal apa yang sering menjadi obyek kritik atau masukan.

Jika terlalu banyak yang memberikan masukan untuk obyek yang sama mungkin bisa berarti obyek tersebut memang seharusnya diperbaiki. Misalnya sebuah startup meluncurkan sebuah fitur baru. Alih-alih mendapat sambutan yang positif fitur malah banyak menuai kritik dan saran. Di situlah harusnya startup berbenah.