Poco X3 Pro dan Poco F3 Luncur: Gunakan Snapdragon 860 dan 870 dengan Harga Terjangkau

Awal kuartal kedua tahun 2021 diawali oleh Xiaomi dengan meluncurkan dua perangkat baru yang menggunakan sub-brand mereka. Kedua perangkat tersebut adalah Poco X3 Pro dan Poco F3. Kedua perangkat ini menggunakan SoC yang baru saja diluncurkan oleh Qualcomm pada tahun 2021 ini.

POCO X3 Pro merupakan smartphone pertama di dunia yang menggunakan Qualcomm Snapdragon 860 yang disebut sebagai chipset 4G terbaik tahun 2021 dengan baterai 5160 mAh yang mendukung pengisian cepat 33W. Hadir dengan layar 6,67” FHD+ DotDisplay yang mendukung refresh rate 120Hz dengan touch sampling rate 240Hz. Snapdragon 860 sendiri merupakan sebuah Snapdragon 855+ yang memiliki clock speed lebih tinggi.

“POCO X3 Pro adalah jawaban untuk smartphone gaming karena memiliki performa buas, tampilan tiada tanding, baterai tahan lama, serta pengalaman pakai yang sempurna. Inilah smartphone terbaik dengan performa buas untuk bermain game,” kata Product PR Lead POCO Indonesia, Andi Renreng.

Kamera utama Poco X3 NFC memiliki resolusi 48MP dengan sensor Sony IMX582. Kamera lainnya adalah kamera 8MP ultrawide, kamera macro 2MP, serta depth sensor 2MP. Di bagian depan, Xiaomi membenamkan kamera dengan resolusi 20MP.

Poco F3 merupakan penerus langsung dari Poco F1. Tanpa embel-embel Pro seperti pada F2 Pro, smartphone yang satu ini menggunakan cip Snapdragon 870. Snapdragon 870 merupakan turunan dari Snapdragon 865 yang memiliki prime core dengan clock  3,2 GHz yang saat ini merupakan paling tinggi.

Poco F3 menggunakan baterai berkapasitas 4520 mAh yang mendukung pengisian cepat 33W. Layar yang digunakan adalah AMOLED E4 dengan dimensi 6,67” FHD+ DotDisplay yang mendukung refresh rate 120Hz dengan touch sampling rate 360Hz.

Kamera yang ada pada Poco F3 mirip dengan konfigurasi X3 Pro. Kamera utamanya menggunakan resolusi 48MP dengan sensor Sony IMX582. Selanjutnya untuk ultrawide dengan resolusi 8 MP, kamera makro dengan 5 MP, dan selfie 20 MP.

Xiaomi menjual Poco X3 Pro pada harga Rp. 3.599.000 untuk varian 6/128 GB dan Rp. 4.099.000 untuk varian 8/256 GB. Untuk Poco F3, Xiaomi menjualnya pada harga Rp. 4.999.000 untuk varian 6/128 GB dan Rp. 5.499.000 untuk 8/256 GB. Poco X3 Pro akan tersedia pada tanggal 22 April 2021 sedangkan Poco F3 akan tersedia pada tanggal 28 April 2021.

Gacha?

Jika kita berbicara mengenai merek Xiaomi, pada beberapa grup komunitas di internet, sering kali banyak yang menyebut mengenai gacha. Gacha dalam sebuah permainan biasanya merujuk pada pengambilan atau pembelian sebuah barang yang diacak, sehingga item yang didapat bisa bagus atau bisa buruk. Saya pun menanyakan hal ini kepada Alvin Tse.

Menurut Alvin, istilah gacha muncul karena masalah build quality dan netizen memang suka bercanda. Ada beberapa hal yang membuat fenomena gacha muncul dan besar. Pertama adalah pengguna Xiaomi sangat aktif dan vokal secara online serta suka beropini. Produk Xiaomi juga menarik banyak orang yang suka membaca review, melakukan perbandingan spesifikasi, suka mem-flash ROM, serta aktif dalam sebuah komunitas.

Yang kedua adalah mereka yang suka menggunakan perangkat Xiaomi tidak berkomentar pada sosial media. Untuk pengguna yang terkena satu bug saja, langsung berteriak pada sosial media dan melakukan share statusnya. Hal ini juga membentuk sebuah opini tentang gacha tersebut.

Yang ketiga adalah pada saat berinternet ada istilah yang bernama enjoying the crowd, di mana jika ada satu keburukan, yang lain akan mengikutinya. Padahal, belum tentu yang mengikuti tersebut menggunakan perangkat Xiaomi. Beberapa mungkin mengungkit masalah yang dihadapi saat memiliki perangkat Xiaomi yang beredar beberapa tahun yang lalu.

Yang keempat adalah beberapa dari mereka juga merupakan promotor dari merek-merek lain. Alvin juga pernah melihat beberapa penjual mencetak sampul Redmi Note 8 dan menempelkannya pada kotak penjualan mereka. Ada juga penjual yang mengatakan bahwa mereka menjual perangkat Xiaomi dan saat pelanggan masuk ke toko mereka, sang penjual mengatakan produk Xiaomi habis dan menawarkan merek lainnya.

Dan berbicara mengenai kualitas produk, saat ini Xiaomi sudah melakukan dua hal. Yang pertama saat pengguna memiliki produk yang bermasalah dan datang ke pusat servis Xiaomi, datanya akan dilacak. Yang kedua adalah jika mereka melaporkan bug melalui aplikasi Service and Feedback, Xiaomi juga bisa melacak datanya. Kedua hal ini penting untuk dilakukan agar Xiaomi bisa melihat data tersebut, seberapa banyak yang bermasalah.

Data yang diterima oleh Xiaomi saat ini dari banyaknya penjualan mereka adalah tingkat kerusakan hanya 0,2 persen saja. Alvin juga menyadari bahwa tidak semua datang ke pusat servis atau pun menggunakan aplikasi Service and Feedback. Oleh karena itu, Xiaomi akan melakukan edukasi dengan menghadirkan lebih banyak pusat servis yang saat ini jumlahnya lebih dari 150 tempat. Dengan begitu, diharapkan akan banyak data yang terkumpul dan akan bisa diperbaiki dengan segera.

Alvin juga meneruskan bahwa tidak ada satu pun perangkat yang terbebas dari bug. Bahkan perangkat termahal pun juga memiliki beberapa bug. Kuncinya adalah memiliki mekanisme feedback yang cepat agar bisa memperbaikinya dengan cepat. Dan terakhir, Alvin meminta agar pengguna tidak percaya kepada hoax, yang sangat berkontribusi pada fenomena gacha.

Poco F3 dan Poco X3 Pro Resmi Diungkap, Lagi-Lagi dengan Spesifikasi Mengesankan

Poco baru saja memperkenalkan dua smartphone baru yang sangat menarik, yaitu Poco F3 dan Poco X3 Pro. Seperti yang sudah bisa kita tebak dari Poco, keduanya menawarkan spesifikasi dan fitur yang mengesankan dalam harga yang terjangkau.

Kita mulai dari Poco F3 dulu, yang pada dasarnya merupakan penerus dari Poco F2 Pro. F3 adalah flagship Poco untuk tahun ini, jadi wajar apabila spesifikasinya tidak main-main: Qualcomm Snapdragon 870, RAM LPDDR5 6 GB atau 8 GB, dan storage internal UFS 3.1 sebesar 128 GB atau 256 GB.

Poco menanamkan layar AMOLED 6,67 beresolusi FHD+ (2400 x 1080 pixel) pada F3, dan panelnya ini juga telah mendukung refresh rate 120 Hz sekaligus touch sampling rate 360 Hz. Tingkat kecerahan maksimumnya tercatat di angka 1.300 nit, dan layar ini juga sudah mengantongi sertifikasi HDR10+.

Secara estetika, Poco F3 kelihatan sangat mirip seperti Redmi K40, dengan permukaan depan sekaligus belakang yang sudah dilapisi oleh kaca Gorilla Glass 5. Tebal bodinya cuma 7,8 mm, dan bobotnya tidak lebih dari 196 gram. Meski ringkas, F3 tetap mengusung baterai berkapasitas cukup besar — 4.520 mAh — yang mendukung fast charging 33 W.

Tiga buah kamera di belakangnya terdiri dari kamera utama 48 megapixel (Sony IMX582), kamera ultra-wide 8 megapixel, dan kamera macro 5 megapixel. Kamera depannya yang mengdadopsi model hole-punch mempunyai resolusi 20 megapixel serta sudah mendukung fitur Night Mode. Beberapa fitur lain yang patut disoroti dari F3 mencakup speaker Dolby Atmos dan fitur Audio Zoom saat merekam video.

Di pasar Eropa, Poco F3 akan segera dijual dengan harga €349 (± Rp6 jutaan) untuk varian 6 GB/128 GB, dan €399 (± Rp6,9 jutaan) untuk varian 8 GB/256 GB. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: Arctic White, Night Black, dan Deep Ocean Blue.

Poco X3 Pro

Untuk Poco X3 Pro, dari namanya sudah kelihatan bahwa ia merupakan upgrade dari Poco X3 NFC, yang rupanya begitu laris dengan angka penjualan melebihi 4 juta unit dalam kurun waktu hanya 7 bulan. Desainnya memang tampak identik (terlepas dari pilihan warnanya), akan tetapi jeroannya sudah banyak berubah.

Perubahan terbesarnya terletak pada chipset-nya. Poco X3 Pro merupakan ponsel pertama yang ditenagai Qualcomm Snapdragon 860, chipset baru tapi lama yang diklaim menawarkan peningkatan dibanding Snapdragon 855+. Jadi kalau Snapdragon 870 bisa kita anggap sebagai Snapdragon 865+ yang di-overclock, maka Snapdragon 860 ini juga dapat dilihat sebagai Snapdragon 855+ yang digenjot clock speed-nya.

Dari situ kita bisa mendapat gambaran kasar performanya seperti apa, dan kita semestinya juga dapat menjadikan deretan smartphone flagship keluaran tahun 2019 sebagai acuan. Satu hal yang perlu dicatat adalah, Poco X3 Pro sama sekali tidak mendukung konektivitas 5G.

Kamera juga merupakan sektor yang menerima pembaruan pada Poco X3 Pro. Kamera utamanya mengemas sensor yang sama seperti milik Poco F3, yakni Sony IMX582 dengan resolusi 48 megapixel. Tiga sisanya adalah kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Di depan, ada kamera selfie 20 megapixel yang menghuni lubang kecil pada layar.

Untuk layarnya, X3 Pro sama persis seperti X3 NFC: 6,67 inci dengan resolusi FHD+, refresh rate 120 Hz, dan touch sampling rate 240 Hz. Yang sedikit berbeda, proteksi layarnya telah di-upgrade menjadi kaca Gorilla Glass 6. Berhubung layarnya masih IPS LCD, sensor sidik jarinya masih disatukan dengan tombol power di sisi kanan.

Juga tidak berubah dibanding X3 NFC adalah baterainya: 5.160 mAh dengan dukungan fast charging 33 W menggunakan adaptor yang termasuk dalam paket penjualan. Penjualannya sendiri akan segera dimulai di kawasan Eropa dengan harga €249 (± Rp4,3 jutaan) untuk varian 6 GB/128 GB, dan €299 (± Rp5,1 jutaan) untuk varian 8 GB/256 GB.

Sejauh ini belum diketahui kapan Poco bakal membawa kedua smartphone barunya ini ke Indonesia, tapi kalau melihat riwayat peluncuran sebelum-sebelumnya, semestinya tidak akan terlalu lama dari sekarang.

Sumber: GSM Arena dan Poco.

Xiaomi Luncurkan POCO M3: Serang Pasar Entry Level

Xiaomi membuka tahun 2021 ini dengan meluncurkan sebuah produk smartphone baru. Smartphone yang diluncurkan kali ini menyasar pada pangsa pasar pemula atau entry level, melengkapi Poco X3 NFC untuk mainstream dan juga Poco X2 Pro untuk flagship-nya. Nama perangkat baru tersebut adalah Poco M3.

Poco M3 Launch 1

Sama seperti kedua saudaranya, Poco M3 juga dilengkapi dengan spesifikasi yang tinggi. Poco adalah yang pertama membawa chipset baru dari Qualcomm yang biasa digunakan pada perangkat mainstream, yaitu Snapdragon 662. Selain itu khusus untuk wilayah Indonesia, Alvin Tse selaku Country Director Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa mereka membawa Poco M3 versi RAM 6 GB. Hal itu dikarenakan kapasitas RAM yang besar menjadi favorit di Indonesia.

Pada sisi kamera, di perangkat Poco M3 sudah terbenam kamera dengan resolusi 48 MP. Dari informasi yang saya dapatkan, Poco M3 menggunakan sensor kamera buatan Samsung dengan ISOCELL GM1. Tentunya hal ini merupakan yang pertama dan satu-satunya perangkat dengan sensor tersebut di kelas entry level. Baterai yang terpasang juga memiliki kapasitas yang sangat besar, yaitu 6000 mAh.

Poco M3 Launch Blue

Spesifikasi dari Poco M3 yang diluncurkan pada tanggal 21 Januari 2021 melalui kanal Youtube adalah sebagai berikut

Poco M3
SoC Qualcomm Snapdragon 662
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 Gold +& 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver
GPU Adreno 610
RAM 4 GB dan 8 GB LPDDR4X 1866 MHz
Internal 64 GB (UFS 2.1)  dan 128 GB (UFS 2.2)
Layar IPS 6.53″ 2340 x 1080 Gorilla Glass 3
Kamera 48MP/12MP Utama, 2 MP Makro, 2 MP bokeh, 8 MP Selfie
Kapasitas Baterai 6000 mAh
OS Android 10 dengan MIUI 12

Poco M3 mungkin juga yang pertama membawa WiFi 802.11 AC di mana mendukung kanal 5 GHz. Selain itu, penyimpanan internalnya juga menggunakan UFS 2.1 dan UFS 2.2, di mana pada kelas entry level biasanya hanya menggunakan eMMC. Perangkat ini juga sudah menggunakan USB-C sebagai konektor pengisi dayanya dengan kemampuan untuk diisi pada 18 watt.

Poco M3 Launch Black

Poco M3 akan dijual dengan harga Rp. 1.899.000 untuk varian 4/64 GB dan Rp. 2.299.000 untuk varian 6/128 GB. Pada saat flash sale, Xiaomi memotong harganya Rp. 100.000. Penjualan perdananya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2021 mulai pukul 10 pagi.

Poco M3 vs Redmi 9?

Jika berbicara mengenai Entry Level Killer, tentu saja hal ini juga berbicara mengenai perangkat Xiaomi lainnya yang ada pada kelas tersebut. Sebut saja Redmi 9 yang memiliki harga mirip dengan Poco M3, namun dengan spesifikasi yang ada di bawahnya. Lalu bagaimana Xiaomi menyikapi hal tersebut?

Poco M3 Launch Front

Pertanyaan saya pun dijawab oleh Poco Indonesia. POCO M3 dan Redmi 9 meski sama-sama ada di segmen entry-level, namun mempunyai segmentasi yang berbeda. POCO M3 hadir untuk menjawab pengguna yang mengikuti perkembangan teknologi, menggunakan smartphone untuk mendukung keseharian, dan paham tentang fitur teknologi yang benar-benar dibutuhkan dari sebuah smartphone. Sedangkan Redmi hadir untuk memberikan pengalaman menyeluruh kepada pengguna dari sisi fungsi, daya tahan, spesifikasi, dan kualitas.

Poco M3 vs Poco X3 NFC?

Tidak dibisa dipungkiri bahwa penjualan Poco X3 NFC sangat sukses di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya permintaan pasar terhadap perangkat mainstream tersebut. Lalu, apakah Poco M3 akan menjadi ghoib mengingat pabrik yang bekerja sama dengan Xiaomi masih harus menggenjot produksi Poco X3 NFC?

Alvin mengatakan bahwa mereka sadar bahwa minat dan antusiasme POCO Fans atas produk ini sangat melimpah. Mereka pun telah bekerja sama dengan platform e-commerce sebagai channel penjualan resmi yakni Lazada dan Akulaku di samping mi.com. Xiaomi akan berusaha untuk menyediakan Poco M3 ke tangan POCO Fans yang sudah lama menantikan produk ini.

Poco M3 Launch 2

Pada media sosial, Alvin juga menyatakan siap pada penjualan perdana dari Poco M3. Dia mengatakan bahwa pada tanggal 26 Januari 2021 nanti, Poco M3 akan tersedia sebanyak 40.000 unit sebagai pembuka. Semoga saja, penjualan Poco M3 tidak lagi menjadi ghoib.

[Review] Xiaomi Poco X3 NFC, Tawarkan Spesifikasi Tinggi Melampui Harganya

Pada pertengahan bulan Oktober lalu, Xiaomi merilis Poco X3 NFC di Indonesia. Smartphone Poco kali ini membidik segmen menengah dan menyebut dirinya sebagai ‘The Real Mid-Range Killer‘ alias pembunuh smartphone kelas menengah.

Dibanderol dengan harga Rp3.199.000 untuk versi 6GB/64GB dan Rp3.599.000 untuk versi 8GB/128GB, tak diragukan lagi spesifikasi Poco X3 NFC memang melebihi harga jualnya. Sebut saja, chipset Snapdragon 732G, layar dengan refresh rate 120Hz, quad camera dengan kamera utama 64MP, dan banyak lagi.

Apakah Poco X3 NFC benar-benar mampu mengungguli smartphone kelas menengah lainnya? Simak review Xiaomi Poco X3 NFC berikut.

Desain Kamera Sangat Menonjol

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-3
Desain Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Hal unik yang juga menjadi pembeda dengan smartphone lain pada Poco X3 NFC ialah desain modul kamera belakangnya yang tidak biasa dan sangat menonjol. Empat unit kamera dan sebuah LED flash disusun seperti huruf X dan dibingkai persegi panjang dalam orientasi horizontal yang agak membulat pada bagian kanan kirinya.

Tak hanya itu, ada tulisan ‘POCO’ berukuran cukup besar di punggungnya dan memiliki pola bergaris yang memberi kesan simetris. Unit Poco X3 NFC yang saya pakai berwarna cobalt blue, bagian belakangnya ini terbuat dari material polikarbonat dan sedikit melengkung di sisi pinggirnya.

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-4
Layar Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Bagian muka terpampang layar 6,67 inci DotDisplay dengan lubang kamera depan kecil 20MP di bagian tengah atas. Permukaan layarnya diproteksi Gorilla Glass 5 dan dilapisi anti gores, dalam paket penjualan disertakan soft case yang diklaim sudah anti-bacterial.

Bingkainya dari aluminium dan bodinya tahan percikan air dengan sertifikasi IP53. Hadir dengan dimensinya 165,3×76,8×9,4 mm dan bobot 215 gram, bodi Poco X3 NFC ini memang relatif cukup tebal dan berat, meski bisa dimaklumi karena membawa baterai sebesar 5.160 mAh.

Untuk atributnya, di sebelah kanan ada tombol volume dan power yang terintegrasi dengan sensor fingerprint, sedangkan sebelah kiri ada SIM tray berbentuk hybrid. Bagian atas memiliki IR blaster dan mikrofon, lalu di bawah menampung jack audio 3,5mm, port USB Type-C, mikrofon, dan speaker.

Layar 120Hz DotDisplay

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-6
Layar Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Bentang layar IPS 6,67 incinya ditopang resolusi 1080×2400 piksel yang menghasilkan kepadatan sekitar 395 ppi dalam aspek rasio 20:9. Tentunya fitur kunci yang membuat Poco X3 NFC sanggup memukul lawannya di kelas menengah ialah layarnya memiliki refresh rate 120Hz.

Semakin tinggi refresh rate, maka semakin cepat layar mampu memperbarui gambar dalam satu detik sehingga gerakan dalam game terlihat lebih mulus. Keuntungan layar 120Hz dapat dirasakan saat bermain game-game kompetitif dan dengan touch sampling rate 240Hz, perbedaan seperkian detik saja bisa menentukan hasil akhir.

Meski mungkin tidak bisa dirasakan secara langsung, refresh rate tinggi juga membuat animasi dan gerakan scroll atau swipe bakal lebih lancar. Agar konsumsi daya tetap irit, Poco melengkapinya dengan fitur DynamicSwitch yang secara pintar menyesuaikan refresh rate berdasarkan aktivitas.

Lebih lanjut, layar Poco X3 NFC ini memiliki tingkat kecerahan hingga 450 nit, dibekali sertifikasi TUV Rheinland, dan juga Widevine L1 DRM. Artinya memungkinkan menonton film di Netlfix dalam kualitas FHD dan streaming konten HDR10 di YouTube.

Tampilan layarnya bisa disesuaikan di pengaturan, ada fitur color scheme yang menawarkan tiga preset yaitu auto, saturated, dan standard. Opsi auto adalah yang direkomendasikan sistem karena mencakup sepenuhnya ruang warna DCI-P3 dan juga bisa menyesuaikan warna agar sesuai dengan pencahayaan di lingkungan.

Kamera Utama 64MP

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-7
Kamera Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Poco memasang sensor Sony IMX 682 64MP sebagai kamera utama, ditemani kamera ultrawide 13MP. Sisanya kurang begitu mengesankan, karena sebatas 2MP untuk macro dan 2MP sebagai depth sensor.

Sensor Sony IMX 682 ini berukuran 1/1.73 inci dan dengan teknologi Quad Bayer, Poco dapat menghasilkan foto optimal 16MP dengan piksel besar 1,6um atau resolusi tinggi 64MP dengan piksel 0,8um. Serta, memberikan kemampuan optical zoom sebanyak 2x.

Yang menarik ialah kelengkapan fitur kameranya yang bakal memanjakan para pembuat konten. Berbagai mode foto dan video disediakan Poco, lengkap dengan fitur-fitur berbasis AI.

Mode Pro juga tersedia untuk foto dan video, dengan opsi pengaturan cukup lengkap yang bisa diatur sendiri. Foto bisa disimpan dalam format Raw dan video juga bisa disimpan dalam format LOG, kedua fitur ini memberi lebih banyak fleksibilitas dalam pasca-pemrosesan.

Perekam videonya mendukung sampai resolusi 4K 30fps dan pada mode slow motion bisa rekam video dengan frame rate tinggi 1080p 120fps hingga 720p 960fps. Fitur video lainnya ada short video untuk kemudahan ambil footage 15 detik, mode vlog, front & back, time-lapse, dan clone.

Berikut beberapa hasil foto Poco X3 NFC:

Performa Powerful

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-5
About phone Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sistem operasi yang dijalankan Poco X3 NFC ialah MIUI 12 yang masih berbasis Android 10 dan digerakkan oleh Qualcomm Snapdragon 732G. Chipset 4G premium paling tinggi di Snapdragon 7 series yang dibangun pada arsitektur 8nm dengan AI Engine generasi ke-4 yang memungkinkan kalkulasi hingga 3,6 triliun per detik.

SoC ini mengemas prosesor octa-core yang terdiri dari 2-core 2.3GHz Kryo 470 Gold (Cortex-A76) dan 6-core 1.8GHz Kryo 470 Silver (Cortex-A55), serta GPU Adreno 618 800MHz dengan beberapa fitur Snapdragon Elite Gaming, Game Turbo 3.0, dan LiquidCool Technology 1.0 Plus yang dapat mengurangi panas pada prosesor hingga 6 derajat.

Kinerjanya ditopang RAM 6GB/8GB LPDDR4X dan penyimpanan internal hingga 128GB UFS 2.1. Sangat jelas, Poco X3 NFC merupakan smartphone kelas menengah terkuat di kelasnya. Berikut ini hasil benchmark-nya.

Tangki baterai Poco X3 NFC berkapasitas 5.160 mAh yang menjanjikan bertahan lama lebih dari dua hari untuk penggunaan normal, 10 jam bermain game, dan 24 jam nonton video. Isi ulangnya berlangsung cepat berkat fast charging 33W yang dapat mengisi penuh 65 menit dan 63% dalam waktu 30 menit berkat teknologi Middle Middle Tab (MMT) yang mengisi daya dari tengah.

Verdict

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-8
Desain Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Layar dengan refresh rate setinggi 120Hz dan chipset Snapdragon 732G yang powerful merupakan fitur mewah di smartphone kelas menengah. Apalagi di rentang harga Rp3 jutaan, sangat jelas spesifikasi tinggi yang ditawarkan Poco X3 NFC melampaui harga jualnya.

Aspek lain seperti desain, kamera, dan baterai juga terbilang cukup kuat. Menurut saya, Poco X3 NFC sangat mampu bersaing dengan smartphone kelas menengah kompetitor yang dibanderol Rp5 jutaan sekalipun. Jadi dengan budget terbatas sekitar Rp3 jutaan, Anda sudah bisa mendapatkan beberapa fitur premium.

Sparks

  • Layar memiliki refresh rate tinggi 120Hz
  • Kamera utama menggunakan sensor Sony IMX 682 64MP
  • Chipset Snapdragon 732G yang powerful di kelasnya
  • Baterai besar 5.160 mAh dengan fast charging 33W
  • Harga relatif terjangkau

Slacks

  • Bodi sedikit tebal 9,4mm
  • Kamera 2MP macro dan depth sensor tidak terlalu berguna

Poco M3 Disingkap, Unggulkan Snapdragon 662 dan Baterai 6.000 mAh di Rentang Harga 2 Jutaan

2020 ini rupanya kita mendapat cukup banyak kejutan dari Poco. Setelah menghadirkan Poco F2 Pro di segmen flagship dan Poco X3 NFC di segmen menengah, Poco kembali meluncurkan smartphone yang baru lagi, kali ini untuk kelas entry-level dengan kisaran harga yang diprediksi berada di 2 jutaan rupiah.

Ponsel yang saya maksud adalah Poco M3. Berbeda dari kedua kakaknya, M3 masih mengadopsi desain layar berponi ketimbang punch hole. Layarnya sendiri merupakan panel IPS 6,53 inci dengan resolusi 2340 x 1080 pixel dan refresh rate standar 60 Hz, plus sertifikasi Low Blue Light dari TÜV Rheinland. Sebagai proteksi tambahan, Poco tak lupa melapisinya dengan kaca Gorilla Glass 3.

Urusan performa, M3 ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 662, tidak ketinggalan juga RAM 4 GB dan pilihan storage internal 64 atau 128 GB. Melengkapi spesifikasinya adalah baterai berkapasitas 6.000 mAh, yang diyakini bisa bertahan sampai lima hari dalam konteks pemakaian ringan.

Kalau untuk pemakaian yang sangat intensif, Poco percaya diri M3 masih bisa mendampingi penggunanya selama sekitar 1,5 hari sebelum baterainya perlu diisi ulang. Sepintas klaimnya mungkin terdengar kelewat ambisius, tapi penggunaan layar dengan refresh rate standar setidaknya bisa menjadi indikasi akan konsumsi energinya yang efisien.

Saking melimpahnya daya baterai yang dimiliki Poco M3, ia bahkan bisa dijadikan power bank untuk perangkat lain jika diperlukan (reverse wired charging). Charging-nya sendiri sudah mendukung output maksimum 18 W, dan Poco turut membanggakan klaim bahwa kapasitas asli baterainya bisa dipertahankan sampai mendekati 2,5 tahun pemakaian.

Beralih ke belakang, modul kameranya yang begitu lebar langsung mencuri perhatian, sekaligus mengingatkan saya terhadap OnePlus 8T edisi khusus Cyberpunk 2077. Modul ini terdiri dari kamera utama 48 megapixel dengan ukuran pixel individual sebesar 0,8 μm dan lensa f/1.79, serta kamera macro dan depth sensor yang sama-sama beresolusi 2 megapixel. Poni layarnya sendiri dihuni oleh kamera selfie 8 megapixel.

Semua itu Poco sajikan dalam harga yang sangat kompetitif. Untuk pasar Amerika Serikat, Poco M3 dibanderol $149 untuk varian 4GB/64GB, atau $169 untuk varian 4GB/128GB. Belum diketahui berapa harganya di Indonesia, tapi kemungkinan besar di bawah 2,5 juta rupiah kalau kita konversikan langsung, serta kalau melihat harga Poco X3 NFC yang berada di rentang 3 jutaan.

Sumber: GSM Arena dan Poco.

Bongkar Smartphone, Xiaomi Perlihatkan Isi dari Poco X3 NFC

Seperti biasa, Xiaomi selalu mengadakan sesi teardown atau bongkar pasang pada perangkat mereka yang baru diluncurkan. Kali ini, smartphone yang menjadi ‘korban’ adalah Poco X3 NFC. Hal ini dilakukan oleh Xiaomi agar para konsumennya bisa tahu seperti apa teknologi serta isi dari sebuah smartphone yang mereka jual.

Poco X3 NFC Teardown - Teardown

Sesi teardown dilakukan secara virtual oleh Woro Prasetio, Senior Technical Support Engineer Xiaomi Indonesia dan Andi Renreng, Product PR Manager Xiaomi Indonesia. Sebagai catatan, Xiaomi sendiri tidak merekomendasikan para pengguna untuk membongkar perangkat ini sendiri. Jika ada kerusakan, konsumen bisa langsung datang ke pusat perbaikan dari Xiaomi.

Untuk membuka Poco X3 NFC, smartphone yang satu ini harus dipanaskan terlebih dahulu pada bagian belakangnya. Tujuannya adalah untuk melemaskan perekat yang ada pada bagian belakangnya sehingga bisa mudah dilepas. Saat membukanya, teknisi harus sangat berhati-hati karena ada sebuah kabel power yang bisa terputus dengan mudah. Membukanya sendiri membutuhkan suction cup dan alat untuk mencongkel.

Poco X3 NFC Teardown - Jeroan

Menggunakan nama NFC tentu saja mengindikasikan bahwa perangkat ini memiliki hardware-nya. Oleh karena itu, perangkat pertama yang terlihat pada saat back case-nya dibuka adalah antenna dari NFC tersebut. Selanjutnya yang dilepas adalah komponen kamera yang terpasang dengan 11 baut. Ada total empat kamera pada bagian belakangnya tersebut.

Xiaomi juga memperlihatkan bahwa pada Poco X3 NFC sudah memiliki karet yang ada pada bagian-bagian penting. Pemasangan karet ini dimaksudkan untuk mendapatkan perlindungan IP53 yang dapat menahan percikan air serta debu agar tidak masuk ke dalam smartphone tersebut. Lem yang terpasang, seperti pada modul kamera belakang, juga dimaksudkan agar tidak adanya debu yang masuk ke bagian lensa sehingga terhindar dari buruknya pengambilan gambar.

Yang menarik adalah pada saat bagian LiquidCool Technology yang dilepas pada saat sesi teardown. Di sana dapat terlihat bahwa ada pasta penghantar panas yang terpasang antara heat sink dengan LiquidCoolSaya pun menanyakan apakah pasta penghantar panas tersebut bisa diganti dengan yang ada dipasaran saat ini.

Poco X3 NFC Teardown - Snapdragon 732G

Ternyata, Woro mengatakan bahwa thermal paste tersebut bisa digantikan dengan produk yang ada di pasaran. Bagi yang belum tahu, thermal paste selalu digunakan pada saat merakit sebuah komputer. Thermal paste ini berguna untuk mengisi ruang kosong antara permukaan prosesor dengan heat sink. Tentunya, produk yang ada di pasaran saat ini memiliki kemampuan menghantar panas yang lebih baik.

Back Case bergetar saat mendengarkan musik

Satu hal yang sedang ramai diperbincangkan adalah imbas dari speaker stereo yang ada pada Poco X3 NFC. Dengan suara yang keras tersebut, membuat back case dari Poco X3 NFC bergetar dan sangat terasa di tangan. Bagi sebagian orang, hal ini cukup mengganggu. Saya menanyakan apakah hal tersebut memang desain dari Poco X3 NFC.

Poco X3 NFC Teardown - Kamera

Andi pun mengatakan bahwa memang Poco X3 NFC memiliki dua speaker stereo. Hal tersebut sudah pasti bakal membuat sedikit getaran pada bagian belakang dari Poco X3 NFC. Jika dibandingkan dengan satu speaker mono saja, tentu getaran tersebut tidak akan sekencang stereo.

Jika memang dirasa cukup mengganggu, ada baiknya pengguna mematikan speaker bagian atas dari Poco X3 NFC. Hal ini sangat mengurangi getaran yang ada pada bagian belakang smartphone tersebut. Caranya adalah dengan mengatur balance suara pada setting Accessibility menjadi speaker kanan saja.

Poco X3 NFC Resmi Hadir di Indonesia, Sebagai Penakluk Smartphone Kelas Menengah

Sebelumnya lewat Poco F1 dan F2 Pro, smartphone Poco dikenal sebagai flagship killer. Di mana salah satu daya tariknya, konsumen bisa mencicipi chipset flagship dengan harga terjangkau. Buat yang belum kenal, Poco merupakan brand smartphone baru di bawah bendera Xiaomi yang berfokus menawarkan sesuatu yang berbeda di industri smartphone.

Sekarang Poco siap mengganggu pasar smartphone kelas menengah, Xiaomi telah resmi menghadirkan Poco X3 NFC di Indonesia yang diklaim sebagai ‘the real mid-range killer‘. Sesuai namanya, smartphone ini dibekali konektivitas NFC dan embel-embel NFC sengaja diberikan agar mudah diingat. Poco percaya, fitur NFC akan menjadi semakin penting ke depannya dan kinerjanya diklaim 33% lebih responsif dibanding smartphone lain. Lantas, apa saja yang ditawarkan oleh Poco X3 NFC?

POCO-X3-2

Pertama dari sisi performa, Poco X3 NFC merupakan smartphone pertama di Indonesia yang ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 732G. Chipset 4G premium paling tinggi di Snapdragon 7 series yang dibangun pada arsitektur 8nm dengan AI Engine generasi ke-4 yang memungkinkan kalkulasi hingga 3,6 triliun per detik.

Lebih lanjut, Snapdragon 732G ini mengemas CPU octa-core yang terdiri dari 2×2.3 GHz Kryo 470 Gold dan 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver. Serta GPU Adreno 618 dengan fitur Snapdragon Elite Gaming, Game Turbo 3.0, dan LiquidCool Technology 1.0 Plus yang dapat mengurangi panas pada prosesor hingga 6 derajat. Berpadu RAM hingga 8GB LPDDR4X dan penyimpanan UFS 2.1 hingga kapasitas 128GB yang bisa diperluas dengan microSD hingga 256GB.

POCO-X3-3

Beralih ke layar, Poco X3 NFC mengemas layar lapang 6,67 inci DotDisplay beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9 dan diproteksi Gorilla Glass 5. Menggunakan panel IPS dengan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz yang memberi pengalaman gaming premium dan scrolling yang mulus di aplikasi.

Nah agar daya tahan tetap terjaga, Poco melengkapinya dengan fitur DynamicSwitch yang secara pintar menyesuaikan refresh rate berdasarkan aktivitas. Juga dilengkapi sertifikasi TUV Rheinland, dukungan HDR10, dan juga sertifikasi Widevine L1 yang memungkinkan menonton film Netlfix dalam kualitas FHD.

POCO-X3-4

Lanjut ke aspek baterai, kapasitas 5.160 mAh menjanjikan bertahan lama lebih dari dua hari untuk penggunaan normal, 10 jam bermain game, dan 24 jam nonton video. Isi ulangnya berlangsung cepat berkat fast charging 33W yang dapat mengisi penuh 65 menit dan 63% dalam waktu 30 menit berkat teknologi Middle Middle Tab (MMT) yang mengisi daya dari tengah.

POCO-X3-5

Beralih ke kamera, Poco X3 NFC mengusung konfigurasi quad-camera dengan kamera utama 64MP f/1.89 menggunakan sensor Sony IMX682 berukuran 1/1.73″. Dengan teknologi 4-in-1 Super Pixel, Poco menghasilkan foto 16MP dengan piksel besar 1,6um. Diikuti 13MP ultra-wide angle, 2MP macro, dan 2MP depth sensor.

Di dalamnya terdapat sejumlah fitur seperti smooth video zoom, focus peaking, enam varian dari video kaleidoskop, sejumlah filter foto seperti gold, cyberpunk, termasuk AI Skyscaping 3.0. Sebagai tambahan, fitur perekaman video 4K, dukungan format LOG/RAW, Vlog mode, dan masih banyak lagi.

POCO-X3-1

Lanjut ke desain, bagian punggungnya bertuliskan Poco dengan desain chrome yang memberikan efek berbeda saat terkena cahaya. Bodinya tersertifikasi TUV SUD dengan IP 53 untuk ketahanan terhadap hujan dan percikan air. Sensor sidik jarinya terletak di sisi samping terintegrasi dengan tombol power.  Mengingat pentingnya menjaga kesehatan di kondisi pandemi, dalam paket penjualan Poco melengkapinya dengan case dan screen protector anti-bacterial.

Terakhir harganya, smartphone dengan MIUI 12 berbasis Android 10 ini tersedia dalam opsi warna shadow gray dan cobalt blue. Poco X3 NFC akan dijual secara eksklusif pada 22 Oktober di Shopee dan mi.com dengan harga yang sangat agresif. Harga perkenalan Poco X3 NFC varian RAM 6GB dan penyimpanan 64GB dibanderol Rp3.099.000 dan Rp3.199.000 (harga reguler). Sementara, versi RAM 8GB dengan penyimpnan 128GB dibanderol Rp3.499.000 untuk harga perkenalan dan Rp3.599.000 (harga reguler).

Poco X3 NFC Unggulkan Chipset Snapdragon 732G dan Layar 120 Hz

Sub-brand Xiaomi, Poco, kembali memperkenalkan smartphone baru di kelas menengah. Smartphone yang dimaksud adalah Poco X3 NFC, dan yang cukup mengejutkan, desainnya cukup orisinal, alias tidak mewarisi desain milik ponsel-ponsel Xiaomi seperti biasanya.

Ukuran Poco X3 bisa dibilang agak jumbo. Layar LCD-nya punya ukuran 6,67 inci dan resolusi 2400 x 1080 pixel. Panel yang dipakai memang bukan OLED, akan tetapi refresh rate yang ditawarkan sudah mencapai angka 120 Hz, tidak ketinggalan juga touch sampling rate sebesar 240 Hz. Di bagian terluarnya, ada kaca Gorilla Glass 5 yang melapisi.

Mengapit layarnya adalah speaker stereo, yang pastinya bisa semakin memaksimalkan pengalaman multimedia yang didapat pengguna, apalagi mengingat Poco X3 siap memutar konten berformat HDR10. Sensor sidik jarinya ditanamkan ke tombol power di samping kanan, bukan di balik layar mengingat panel yang digunakan adalah panel LCD.

Urusan performa, Poco X3 mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 732G yang masih sangat gres, menjadikannya ponsel pertama yang ditenagai penerus Snapdragon 730G tersebut. Poco turut melengkapinya dengan RAM 6 GB dan pilihan storage internal 64 atau 128 GB (ada slot microSD untuk ekspansi), serta sistem pendingin yang melibatkan heat pipe tembaga berukuran besar.

Beralih ke sektor kamera, Poco X3 mengusung kamera utama 64 megapixel (Sony IMX682) f/1.89, kamera ultra-wide 13 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Menghuni lubang kecil pada layarnya adalah kamera selfie 20 megapixel f/2.2.

Dengan tebal 9,4 mm dan bobot 215 gram, tidak mengejutkan apabila Poco X3 mengemas baterai berkapasitas besar. Persisnya 5.160 mAh, lengkap beserta dukungan fast charging 33 W. Semua ini dikemas dalam rangka aluminium dengan panel belakang yang terbuat dari bahan polycarbonate, yang secara keseluruhan tahan air dengan sertifikasi IP53.

Di pasar Eropa, Poco X3 NFC saat ini telah dipasarkan dengan harga 229 euro (± Rp4 juta), atau 269 euro untuk varian 128 GB (± Rp4,7 juta). Pilihan warna yang tersedia ada dua, yakni abu-abu dan biru.

Sumber: XDA Developers.

Daftar Smartphone Xiaomi/Poco/BlackShark yang Mendapatkan Android 11

Agustus tahun 2020 merupakan bulan di mana Xiaomi Indonesia berjanji akan meluncurkan antar muka terbaru mereka, yaitu MIUI 12. Dengan segala peningkatannya dibandingkan dengan MIUI 11, sistem operasi yang digunakan masih menggunakan Android 10. Namun, Android 11 saat ini sudah didepan mata, sehingga membuat semua pengguna perangkat Xiaomi berdebar-debar jantungnya. Apakah akan mendapatkan sistem operasi terbaru tersebut?

Baru-baru ini, tersebar kabar bahwa Xiaomi sedang melakukan pengujian penggunaan Android 11 pada perangkat yang telah mereka keluarkan. Android 11 ini nantinya dijalankan pada antar muka terbaru mereka, MIUI 12. Walaupun begitu, para pengguna perangkat Xiaomi harus bersabar, karena biasanya pengujian internal mereka bisa memakan waktu yang lama.

MIUI 12 A11

Negara yang bakal mendapatkan versi terbaru pertama kali biasanya adalah Tiongkok, tempat markas besar Xiaomi berada. Setelah beberapa waktu, barulah perangkat global yang mendapatkan versi stabil dan betanya. Xiaomi sendiri bakal meng-upgrade perangkatnya sekitar dua kali untuk sistem operasi, sesuai dengan permintaan Google beberapa waktu yang lalu.

Ada beberapa perangkat yang saat ini sedang diuji dengan sistem operasi Android11 secara internal oleh Xiaomi. Perangkat-perangkat tersebut adalah:

  • Mi 10 | Open Beta – MIUI 12 berbasis Android 11 Beta 2.
  • Mi 10 Pro | Open Beta – MIUI 12 berbasis Android 11 Beta 2.
  • Mi 10 Youth Edition (Lite Zoom) | Pengujian internal
  • Redmi K30 Pro/Poco F2 Pro – Open Beta – MIUI 12 berbasis Android 11 Beta 2.
  • Redmi K30/Poco X2 – Dikonfirmasi oleh Poco India
  • Redmi K30 5G/Redmi K30 – Pengujian internal
  • Redmi K30i 5G – Pengujian internal
  • Mi CC 9 Pro/Mi Note 10 / Mi Note 10 Pro – Pengujian internal
  • Mi Note 10 Lite – Pengujian internal
  • Redmi K20/Mi 9T – Pengujian internal

Untuk daftar lengkapnya sendiri adalah sebagai berikut

  • Mi 10 (umi)
  • Mi 10 Pro (cm)
  • Mi 10 Youth Edition (Lite Zoom) (vangogh)
  • Redmi K30 Pro/Poco F2 Pro (lmi)
  • Redmi K30/Poco X2 (phoenix)
  • Redmi K30 5G/Redmi K30 Racing Edition (picasso)
  • Redmi K30i 5G (picasso_48m)
  • Mi CC 9 Pro/Mi Note 10/Mi Note 10 Pro
  • Mi Note 10 Lite (toco)
  • Mi 10 Lite 5G (coin)
  • Mi 9 (cepheus)
  • Mi 9 Pro 5G (crux)
  • Mi 9 SE (gray)
  • Mi CC 9 / Mi 9 Lite (pyxis)
  • Mi CC 9 Meitu Edition (sail)
  • Mi A3 (laurel)
  • Redmi 10X Pro (bomb)
  • Redmi 10X 5G (atom)
  • Redmi 10X 4G/Redmi Note 9 (merlin)
  • Redmi Note 9 Pro Max (excalibur)
  • Redmi Note 9 Pro (joyeuse)
  • Redmi Note 9 Pro India/Redmi Note 9s (curtana)
  • Redmi 9 (lancelot)
  • Redmi 9C/Poco C3 (angelica)
  • Redmi 9A (dandelion)
  • Poco M2 Pro (gram)
  • Blackshark 3S
  • Blackshark 3 Pro (mobius)
  • Blackshark 3 (small)
  • Blackshark 2 Pro (darklighter)
  • Blackshark 2 (skywalker)
  • Redmi K20 Pro/Premium/Mi 9T Pro (raphael)

Jika dilihat, Redmi seri 8 sudah tidak masuk ke dalam daftar tersebut. Kabarnya, Xiaomi memang hanya memberikan satu kali upgrade sistem operasi untuk seri Redmi dan Redmi Note. Jadi, upgrade sistem operasi ini juga mungkin menjadi yang terakhir untuk Redmi seri 9.

Apakah perangkat Anda masuk dalam daftar tersebut? Yuk mari kita tunggu kehadirannya.

Sumber: Mi Community

 

Poco M2 Pro Hadir dengan Baterai 5.000 mAh dan Fast Charging 33W

Sub brand Xiaomi, Poco telah mengumumkan smartphone terbarunya yang disebut Poco M2 Pro. Smartphone kelas menengah ini hadir dengan harga yang agresif dan mengunggulkan baterai 5.000 mAh dengan teknologi fast charging 33W.

Kalau dilihat dari desain dan spesifikasinya, Poco M2 Pro sangat identik dengan Redmi Note 9 Pro versi India atau Redmi Note 9S untuk versi globalnya. Bagian depan mengemas cinematic screen dengan lubang untuk kamera depan 16MP di dahinya.

Poco M2 Pro 1

Panel yang digunakan berjenis IPS 6,67 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9. Layarnya ini punya tingkat kecerahan 450 nits dan telah mendukung HDR10. Bagian muka, belakang, dan kamera belakang diproteksi Corning Gorilla Glass 5.

Smartphone Android 10 dengan MIUI 11 ini mengandalkan chipset Snapdragon 720G. SoC ini dibangun pada proses fabrikasi 8nm dengan CPU octa-core yang terdiri dari dual-core Kyro 465 Gold 2.3GHz dan hexa-core Kryo 465 Silver 1.8GHz, bersama GPU Adreno 618.

Soal fotografi, konfigurasi quad-camera belakangnya datang dengan kamera utama 48MP f/1.8. Ditemani kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 119 derajat, 5MP f/2.4 dengan lensa macro, dan 2MP f/2.4 sebagai depth sensor.

Poco M2 Pro tersedia di pasar India dalam tiga pilihan warna yaitu Out Of The Blue, Green and Greener, dan Two Shades of Black. Untuk harganya, konfigurasi memori 4GB/64GB dibanderol INR 13.999 atau sekitar Rp2,6 juta. Lalu, untuk versi RAM 6GB/64GB dibanderol INR 14.999 (Rp2,8 jutaan) dan 6GB/128GB dijual INR16.999 (Rp3,2 jutaan).

Sumber: GSMArena