Saber Adalah Power Bank Berkapasitas Masif, Amat Fleksibel dan Tahan Banting

USB-C mengubah keadaan industri aksesori secara drastis, terutama di kategori power bank. Power bank untuk laptop yang sebelumnya termasuk barang langka perlahan mulai bertambah banyak jumlahnya berkat kontribusi dari pabrikan seperti Lifepowr dan Mophie.

Kapasitas yang besar tentunya merupakan atribut utama yang harus dimiliki power bank laptop. Namun menurut perusahaan baru bernama Romeo Power, fleksibilitas dan durabilitas juga tidak kalah penting untuk diperhatikan.

Buah pemikiran mereka adalah Saber, sebuah balok seukuran botol minum berbobot 1 kg yang mengemas baterai berkapasitas 86 Wh, atau kurang lebih sekitar 23.300 mAh. Dengan baterai sebesar itu, Saber bahkan sanggup mengisi ulang laptop hingga penuh sebanyak dua kali.

Romeo Power Saber

Namun seperti yang saya bilang, kapasitas baru sebagian cerita dari Saber. Perangkat ini pada dasarnya merupakan sumber energi listrik yang sangat fleksibel: kedua ujungnya mengemas colokan yang beragam. Di ujung yang satu, ada sepasang port USB standar (satu berarus tinggi, satu standar) dan port USB-C.

Namun bagian paling menarik ada di ujung satunya, yaitu colokan listrik universal, yang berarti Anda bebas memperlakukannya seperti colokan biasa pada tembok jika perlu. Lebih istimewa lagi, Saber sendiri dapat di-charge hingga penuh dalam waktu dua jam saja meskipun kapasitasnya terbilang masif.

Sisa baterainya dapat dimonitor melalui aplikasi pendamping di smartphone, sebab Saber turut dibekali konektivitas Bluetooth. Selain itu, aplikasinya juga akan mengirimkan notifikasi ketika Saber atau perangkat yang menancap padanya sudah terisi penuh.

Romeo Power Saber

Atribut ketiga adalah durabilitas, dan Saber rupanya juga memiliki bodi yang perkasa. Selain tahan banting, Saber juga diklaim tahan debu dan air. Satu hal yang perlu dicatat, Romeo Power sampai sekarang masih sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi IP67 untuk Saber.

Ketahanan air dan debu berarti tidak ada sedikit pun celah untuk ventilasi udara pada tubuh Saber. Sebagai gantinya, Saber mengemas sebuah inverter dan software manajemen baterai guna memastikan kenaikan suhu tidak berujung pada hal yang membahayakan.

Romeo Power Saber

Pada dasarnya pengalaman panjang tim Romeo Power bisa menjadi jaminan atas keandalan Saber. Bukankah ini merupakan perusahaan baru? Ya, akan tetapi sejumlah personilnya merupakan mantan karyawan Tesla, SpaceX, Amazon dan Faraday Future, yang pastinya sudah tidak asing lagi dengan pengembangan baterai.

Romeo Power saat ini sudah menerima pre-order untuk Saber seharga $199. Harga retail-nya diperkirakan berkisar $299, dan pemasarannya bakal dimulai pada bulan November mendatang.

Sumber: The Verge.

Xiaomi Luncurkan Power Bank Berkapasitas 20.000mAh, Mi Power 2C

Dewasa ini power bank sudah jadi barang biasa, hampir semua orang memakainya untuk menopang daya perangkat saat bepergian. Setelah meluncurkan dua smartphone barunya, Xiaomi ingin pelanggan setianya tetap didukung oleh perangkat pemasok daya yang mumpuni, maka dirilislah power bank generasi baru, Xiaomi Mi Power 2C dengan kapasitas sebesar 20.000mAh.

Perangkat saat ini ditawarkan melalui situs resminya, toko offline Mi Home termasuk Suning Tesco, Lynx dan Jingdong dengan banderol $20. Setelah pasar lokal dan online, pabrikan asal Tiongkok ini kemungkinan besar juga akan memboyong power bank ini ke sejumlah negara potensial meski belum tahu kapan.

Dibalut warna putih yang bersih, Xiaomi Mi Power 2C dirancang menggunakan body ABS dan PCB dengan permukaan yang bertekstur untuk memberi daya cengkram saat digenggam. Port input dipasangkan dengan dual port output yang mendukung pengisian cepat 18W. Dan untuk mempermudah pemantauan level daya, Xiaomi menambahkan empat indikator berupa LED.

Material intinya menggunakan lithium polymer dengan kapasitas daya sebesar 20.000mAh. berkat kapasitas ini, memungkinkan pengguna mengisi baterai perangkat sebanyak beberapa kali dalam satu kali pengisian daya yang diperolah. Untuk smartphone Mi 5X misalnya, ia mampu mengisi sebanyak 4,3 kali. Atau Mi MIX 2, smartphone flagship terbarunya bisa diisi ulang sebanyak 3,8 kali. Xiaomi juga menerapkan standar keamanan termasuk menyertakan perlindungan suhu, arus pendek dan juga over-voltage saat diisi ulang ke sumber listrik.

Port output Xiaomi Mi Power 2C sudah mendukung Quick Charge 3.0 dengan kapasitas 5.1V/3.6A. Jadi, perangkat yang sudah mendukung teknologi Quick Charge 3.0 bakal lebih menikmati kecepatan isi ulang yang diberikan. Sedangkan untuk memperoleh kembali daya yang hilang secara penuh, pengguna hanya butuh waktu selama 8 jam.

Terakhir, selain untuk menopang daya smartphone dan tablet, Xiaomi Mi Power 2C juga bisa mengisi ulang baterai perangkat yang lebih mungil seperti Mi Band, Mi Bluetooth Headset atau perangkat lain yang memang mendukung port yang disediakan.

Sumber berita MIUI dan Gizmochina.

Mophie Luncurkan Power Bank untuk MacBook

Dahulu mungkin tidak terbayang kalau laptop juga bisa di-charge menggunakan power bank. Namun berkat USB-C, angan-angan ini bukan lagi hal yang mustahil. Kalau perlu bukti, coba lirik power bank terbaru dari Mophie.

Dijuluki Mophie Powerstation USB-C XXL, ukurannya memang jauh lebih bongsor ketimbang power bank pada umumnya. Di dalamnya tersimpan baterai berkapasitas 19.500 mAh. Akan tetapi kapasitas bukanlah satu-satunya hal yang diunggulkannya, ia juga bisa Anda pakai untuk mengisi ulang baterai MacBook 12 inci sampai penuh, dan masih menyisakan sekitar seperempat dari kapasitas maksimumnya.

Hal ini dimungkinkan berkat port USB-C yang memenuhi spesifikasi USB Power Delivery (PD) untuk input sekaligus output, yang sanggup menyalurkan dan menerima daya dengan kecepatan 30 watt. Jadi selain menjadi fast charger untuk MacBook maupun smartphone berkonektor USB-C, dia sendiri juga bisa diisi ulang dengan memenuhi standar fast charging.

Mophie Powerstation USB-C XXL

Di sebelah port USB-C tersebut, terdapat port USB-A standar yang juga memenuhi standar fast charging dan bisa digunakan secara bersamaan. Tentu saja Anda juga akan menemukan indikator LED seperti yang sudah ada pada hampir semua power bank.

Mophie mematok harga $150 untuk power bank spesial ini. Dengan harga seperti itu, Anda mungkin mengharapkan ada elemen premium tambahan pada sang perangkat. Well, setidaknya balutan kain pada bodinya bisa memenuhi ekspektasi Anda tersebut.

Sumber: Engadget.

Chargemander Ialah Case Sekaligus Power Bank Khusus Untuk Para Trainer Pokémon

Dalam perjalanan mengumpulkan dan berburu Pokémon, tak jarang para gamer Pokémon Go harus rela melepaskan kesempatan menangkap spesies-spesies langka karena baterai di smartphone mulai menipis. Anda mungkin selalu membawa power bank, tapi penggunaan kabel kadang sangat merepotkan, belum lagi aksesori ini tidak merepresentasikan penampilan Pokémon trainer sejati.

Alternatif lebih fungsional, ringkas, dan stylish ditawarkan oleh dua inventor bernama Reid Covington dan Chase Larson. Lewat startup GogoToro yang mereka dirikan, Covington dan Larson memperkenalkan Chargemander, yaitu aksesori case sekaligus power bank khusus para gamer mobile. Dan melihat dari wujudnya, Chargemander sudah pasti akan menarik perhatian para penggemar setia Pokémon Go.

Chargemander sengaja didesain agar menyerupai Pokédex, ensiklopedia digital yang selalu dibawa para trainer dalam petualangan, berguna untuk memberikan segala informasi mengenai Pokémon di dunia fiktif tersebut. Aksesori ini memiliki tubuh berwarna merah, dilengkapi tutup buat mengamankan layar smartphone. Chargemander betul-betul merangkul seluruh permukaan handset Anda, siap melindunginya dari benturan.

Chargemander 2

Dengan menyematkan smartphone di dalam Chargemander, smartphone tetap bisa Anda gunakan untuk menikmati Pokémon Go karena GogoToro merancangnya agar case tidak menutupi modul kamera. Lalu buat mengetahui sisa dari kapasitas baterai, kita tinggal menekan tombol biru bulat di atas untuk mengaktifkan lampu indikator. Saat ini, Chargemander kompatibel ke produk-produk Apple dan Samsung, di antaranya iPhone SE, 5, 5S, 6, 6S, 6 Plus, 6S Plus, 7 dan 7 Plus; serta Galaxy S5, S6, S7, termasuk varian Edge dan Active.

Chargemander 3

GogoToro mengklaim bahwa Chargemander bukanlah power bank biasa. Pertama, mereka menyematkan baterai 5.200mAh yang dijanjikan cukup untuk mengisi penuh smartphone dua hingga tiga kali dengan total waktu aktif hingga 33 jam. Chargemander juga dibekali fitur fast charging. Proses isi ulang kabarnya 16 kali lebih cepat dibanding power bank standar, memungkinkan Chargemander terisi penuh dalam waktu 15 menit (bukan saat men-charge smartphone).

Uniknya lagi: ketika smartphone Anda terpasang di Chargemander dan Anda menyambungkannya ke sumber listrik, sistem pintar di sana akan memastikan baterai smartphone terisi lebih dulu, baru kemudian secara otomatis men-charge baterai Chargemander. Perangkat ini turut dibekali kabel USB dual head, memiliki colokan microUSB standar dan type-C.

Chargemander dapat Anda pesan sekarang melalui situs crowdfunding Kickstarter, bisa dimiliki dengan mengeluarkan uang mulai dari US$ 80 (harga retail-nya US$ 110).

Sonnet Memungkinkan Smartphone Mengirimkan Pesan dan Gambar Tanpa Jaringan Seluler

Akui saja, kegiatan sehari-hari Anda tidak akan berjalan lancar tanpa smartphone. Di mana pun berada, kita membutuhkannya untuk selalu terhubung. Kendalanya, perangkat bergerak betul-betul bergantung pada jaringan mobile. Namun jangankan saat pergi ke daerah terpencil, tak jarang sinyal smartphone menghilang ketika Anda masuk ke basement bukan?

Celah keterbatasan jaringan seluler inilah yang bermaksud untuk diisi oleh tim Sonnet Labs. Lewat Kickstarter, mereka memperkenalkan Sonnet, sebuah ‘walkie-talkie super’ yang memungkinkan handset Anda tetap bisa mengirim pesan teks, rekaman suara, gambar, dan mengaktifkan GPS tanpa memerlukan jangkauan jaringan seluler, satelit, ataupun akses internet. Tapi tak seperti walkie-talkie, Sonnet sangat ringkas dan mudah digunakan.

Sonnet 1

Sonnet sendiri pada dasarnya dalah perangkat komunikasi off-the-grid. Device memiliki wujud seperti pirigan segi enam, ukurannya mirip power bank, sengaja dirancang sebagai perangkat outdoor. Struktur tubuhnya rugged, lalu device juga telah mendapatkan sertifikasi IP66, yang berarti anti-debu halus serta tetesan air hujan (atau tumpahan air dengan volume maksimal 100 liter per menit).

Untuk menggunakan Sonnet, Anda hanya tinggal menyambungkannya ke smartphone via Wi-Fi dan membuka link https://app.sonnetlabs.com. Selanjutnya, chatting bisa segera dilanjutkan. Data di handset akan dikirim ke unit Sonnet lain via gelombang radio jarak jauh. Metode ini sangat berguna ketika Anda sedang berkemah, traveling ke luar negeri, berada di area-area dengan jaringan mobile yang buruk, atau saat sedang terjadi bencana alam.

Sonnet 2

Berbeda dari walkie-talkie. kita tidak perlu mengutak-atik frekuensi serta memilih channel. Sonnet App sendiri bekerja layaknya aplikasi chat lain, mempersilakan Anda berkirim pesan ke individu atau grup, serta berinteraksi dengan sesama pengguna Sonnet di sekitar Anda (jangan cemas, Anda juga dapat memblokir mereka).

Sonnet mampu menjangkau jarak 5-kilometer atau hingga 15-kilometer jika tidak terhalang. Semakin banyak orang menggunakannya, maka kian luas pula jaringan Sonnet. Data dapat diteruskan hingga ke user lain yang berada 80-kilometer dari Anda via metode estafet. Menariknya lagi, jika salah satu pengguna Sonnet bisa mengakses internet, ia dapat men-share-nya agar user lain juga bisa membuka internet.

Selain komunikasi, perangkat ini dibekali banyak fitur-fitur berguna seperti peta offline, mode SOS serta tombol panik, bahkan ia bisa bekerja layaknya power bank untuk mengisi baterai smartphone Anda.

Sonnet dapat Anda pesan sekarang di Kickstarter, di sana sepasang unitnya ditawarkan di harga US$ 90. Produk rencananya akan mulai didistribusikan pada bulan November 2017.

Mellow Ialah Coffee Table, Power Bank dan Speaker Bluetooth Jadi Satu

Selain melahirkan produk-produk fenomenal seperti Pebble dan Oculus Rift, Kickstarter – maupun platform crowdfunding lainnya – adalah pusat gadget aneh yang tidak pernah terbayangkan sampai akhirnya Anda melihatnya sendiri sedang menjalani kampanye penggalangan dana.

Jujur saya sempat mengernyitkan dahi saat pertama kali mendengar soal Mellow. Ia merupakan sebuah coffee table, power bank dan speaker Bluetooth dalam satu kemasan. Meski sepintas terdengar aneh, ternyata peminatnya cukup banyak kalau merujuk pada hasil pengumpulan dananya sejauh ini yang sudah jauh melampaui target.

Di balik balutan kain ini, bernaung empat buah driver dan sepasang tweeter / Team Creatio
Di balik balutan kain ini, bernaung empat buah driver dan sepasang tweeter / Team Creatio

Desainernya boleh dibilang cukup kreatif, sebab Mellow terlihat cukup elegan sebagai sebuah furniture. Kalau bukan karena deretan tombol kontrol di bagian sisinya, saya yakin Anda tak bakal menyangka kalau ia juga bisa difungsikan sebagai sebuah speaker.

Empat buah driver dan sepasang tweeter-nya disembunyikan di balik balutan kain abu-abu, dengan konektivitas Bluetooth 4.2. Lalu dari mana Mellow mendapat suplai tenaganya? Dari baterai berkapasitas 6.600 mAh, yang ternyata juga dapat dimanfaatkan sebagai power bank untuk smartphone Anda berkat sepasang port USB di bagian belakangnya.

Minimalis sekaligus elegan, Mellow cocok untuk beragam gaya interior / Team Creatio
Minimalis sekaligus elegan, Mellow cocok untuk beragam gaya interior / Team Creatio

Sebagai sebuah meja, sulit rasanya Anda dibuat kecewa oleh Mellow. Desainnya minimalis nan elegan, dengan tiga kaki yang terbuat dari kayu beechwood murni. Permukaan atasnya sendiri ditawarkan dalam empat opsi kayu: pine wood, black walnut, ash wood dan cherry wood. Secara keseluruhan, Mellow terkesan timeless dan cocok untuk berbagai gaya interior.

Di Kickstarter, Mellow saat ini dipasarkan seharga $289. Estimasi pengirimannya sendiri diperkirakan bisa dimulai pada bulan Agustus mendatang.

Kini Berbekal USB-C, Lifepowr A3 Siap Jadi Power Bank untuk Laptop Anda

Masih ingat dengan Lifepowr A2, power bank istimewa yang sanggup mengisi ulang baterai laptop? Tim pengembang di baliknya kembali memperkenalkan produk baru, namun kali ini yang sudah mengikuti standar terbaru dan mengemas sambungan USB Type-C.

Dimensi Lifepowr A3 yang dibalut casing aluminium ini jauh lebih besar ketimbang power bank pada umumnya, wajar mengingat kapasitasnya mencapai 27.000 mAh. Akan tetapi yang menjadi fitur unggulan bukanlah kapasitas besar ini, melainkan kemampuannya menyalurkan daya ke lima perangkat sekaligus.

A3 mengemas dua port USB-C/Thunderbolt 3 yang mendukung Quick Charge 3.0, dua port USB standar yang juga mendukung Quick Charge 3.0, serta sebuah colokan listrik biasa. Lima port ini bisa digunakan secara bersamaan, dan Anda tidak perlu khawatir perangkat bakal kepanasan karena ia akan mati sendiri ketika suhunya mencapai 60 derajat Celsius.

Amplifier maupun turntable pun siap dipasoki daya oleh Lifepowr A3 / Lifepowr
Amplifier maupun turntable pun siap dipasoki daya oleh Lifepowr A3 / Lifepowr

Dengan kapasitas sebesar itu, berapa lama A3 harus di-charge? Tidak lama. Menggunakan charger dengan output 60W, Anda bisa mengisi separuh dayanya dalam waktu satu jam, atau sampai penuh dalam waktu kurang dari 3 jam. Lifepowr juga menawarkan aksesori opsional berupa panel surya untuk mengisi daya A3 saat Anda jauh dari peradaban.

Lifepowr A3 saat ini sudah bisa dipesan melalui situs crowdfunding Indiegogo seharga $159 selama masa kampanyenya berlangsung.

Uvolt Watch Adalah Power Bank yang Menyamar Sebagai Jam Tangan

Ranah crowdfunding selalu dipenuhi dengan ide-ide unik. Bahkan produk sesederhana power bank saja bisa dibuat jadi amat inovatif, seperti contohnya Dubleup, yang tidak lain dari sebuah power bank seukuran kartu kredit.

Kalau itu masih kurang unik, coba lirik perangkat bernama Uvolt Watch ini. Ia pada dasarnya merupakan sebuah power bank yang menyamar sebagai jam tangan. Uvolt bukanlah sebuah smartwatch; tidak ada fungsi tracking apapun di sini, yang ada hanyalah penunjuk waktu standar.

Ukurannya juga lebih bongsor ketimbang arloji pada umumnya, wajar mengingat di dalamnya tertanam baterai berkapasitas 600 mAh. Sangat kecil memang, tapi setidaknya bisa sangat membantu dalam kondisi super-darurat.

Modul baterai Uvolt bisa dilepas lalu disambungkan ke ponsel via konektor Lightning/micro USB/USB-C / Uvolt
Modul baterai Uvolt bisa dilepas lalu disambungkan ke ponsel via konektor Lightning/micro USB/USB-C / Uvolt

Lalu cara pakainya bagaimana? Tidak lucu kalau ternyata Uvolt harus disambungkan ke perangkat via kabel. Pada kenyataannya, modul baterai Uvolt dapat dilepas dari ‘rumahnya’, dan di dalam modul ini telah tersimpan konektor Lightning/micro USB/USB-C – tergantung pilihan konsumen.

Seandainya ponsel Anda mendukung fitur wireless charging, Uvolt juga dapat mengisinya tanpa perlu menyambungkan apa-apa. Modul baterai Uvolt ini sendiri juga dapat diisi ulang dengan diletakkan di atas Qi wireless charger begitu saja.

Lebih unik lagi adalah integrasi panel surya pada Uvolt, yang berarti selama Anda menggunakannya sebagai jam tangan di siang hari, maka baterainya juga akan terus terisi meski prosesnya berjalan sangat pelan karena efisiensinya cuma sekitar 21 persen.

Terlepas dari itu, ide yang diusung Uvolt terdengar sangat menarik untuk diwujudkan. Pengembangnya saat ini tengah menjalani kampanye di Kickstarter. Selama masa kampanye, harga termurah yang ditawarkan adalah $119, sedangkan harga retail-nya berkisar $199.

Sumber: The Verge.

Dubleup Adalah Power Bank Seukuran Kartu Kredit

Saya yakin semua setuju kalau power bank haruslah portable, berapapun besar kapasitasnya. Saya termasuk pengguna yang lebih memilih power bank mini ketimbang yang berkapasitas besar, akan tetapi jujur saya belum pernah melihat yang sekecil ini.

Dinamai Dubleup, ia merupakan sebuah power bank seukuran kartu kredit. Panjang dan lebarnya sama persis seperti kartu kredit, dan dengan tebal hanya 5,5 mm, ia masih cukup untuk diselipkan ke dalam slot kartu kredit di dompet. Power bank di dalam dompet Anda, coba bayangkan sejenak skenario seperti ini.

Ukuran yang kecil berarti kapasitasnya juga kecil. Dubleup mengemas baterai sebesar 1.280 mAh – iPhone 5S bahkan masih memiliki baterai yang lebih besar di angka 1.560 mAh. Kendati demikian, Dubleup setidaknya masih bisa menjadi penyelamat di masa-masa kritis, dan penyelamat ini akan selalu hadir selama Anda tidak lupa membawa dompet.

Saking tipisnya, Dubleup bisa dijejalkan ke slot kartu di dompet / Dubleup
Saking tipisnya, Dubleup bisa dijejalkan ke slot kartu di dompet / Dubleup

Dubleup dibekali kabel Lightning atau micro USB terintegrasi, plus lampu LED sebagai indikator. Port USB untuk mengisinya ulang ada di bagian samping, dan di sini bisa kita lihat betapa tipisnya power bank ini dibandingkan produk lain.

Dubleup saat ini ditawarkan melalui Kickstarter seharga AU$70, atau sekitar Rp 720 ribu. Dengan harga segitu Anda memang bisa mendapatkan power bank berkapasitas 10.000 mAh atau bahkan lebih. Namun sekali lagi, yang diprioritaskan Dubleup adalah portabilitas, bukan kapasitas.

Janjikan Baterai yang ‘Tak Ada Matinya’, Asus ZenFone 3 Max Resmi Tersedia di Indonesia

ZenFone Max generasi pertama diperkenalkan Asus sebagai bagian dari keluarga besar ZenFone 2 di tahun 2015. Saat itu premis Max terdengar sangat atraktif: kapasitas baterai besar dan kemampuan untuk berfungsi jadi power bank dadakan. Fitur uniknya itu juga direpresentasikan oleh penampilannya. Wujud Max terlihat kontras dari saudara-saudari ZenFone lainnya.

Asus ZenFone 3 Max Launch 6

Animo konsumen terhadap Max sejauh ini sepertinya cukup tinggi, dan Asus terlihat bersemangat untuk terus me-refresh produk ini dengan hardware dan desain baru. Dan di era ZenFone ketiga, perusahaan asal Taiwan itu kembali mengungkap varian anyar Max, kali ini menawarkan layar lebih lebar (full-HD 5,5-inci) dan spesifikasi lebih canggih dibanding model ZC520TL. Mereka menamainya ZenFone 3 Max ZC553KL. Dan lewat konferensi pers di tanggal 7 Februari 2016 kemarin, produk ini resmi hadir di Indonesia.

Asus ZenFone 3 Max Launch 2

Asus ZenFone 3 Max Launch 3

Kini ada dua aspek yang jadi andalan Asus di ZenFone 3 Max: baterai 4.100mAh dan kamera berteknologi PixelMaster serta Tritech. Lalu sebagai otaknya, sang produsen menyematkan system-on-chip Qualcomm Snapdragon 430, berisi CPU delapan-core Cortex A53 1,4GHz dan GPU Adreno 505. Buat mengolah data, komponen ini dibantu oleh RAM 3GB (tersedia varian dengan RAM 2GB dan 4GB, namun tidak masuk Indonesia), dan ditopang flash memory sebesar 32GB yang bisa diperluas dengan mencantumkan kartu microSD.

Asus ZenFone 3 Max Launch 4

Asus ZenFone 3 Max Launch 5

Asus bangga dengan kepiawaian mereka membubuhkan baterai berkepadatan tinggi dalam tubuh device yang ramping – ketebalan ZC553KLhanya 8,3-milimeter. Dalam uji coba internal, baterai tersebut kabarnya bisa bertahan sampai 38 hari dalam kondisi standby di jaringan 4G. Untuk berkomunikasi suara via 3G, Anda dapat berbincang-bincang selama 17 jam non-stop; dan durasi playback musiknya mencapai 72 jam.

Asus ZenFone 3 Max Launch 8

Asus ZenFone 3 Max Launch 10

Lewat video demonstrasi, Asus menunjukkan ketangguhan baterai lithium ion ZenFone 3 Max ZC553KL dibanding smartphone-smartphone kompetitor yang dijual di harga sekelasnya ataupun device dengan baterai hampir setara ZC553KL. Smartphone ini juga menyediakan sejumlah pilihan mode energi, yakni performance (memaksimalkan pasokan tenaga, pas untuk bermain game), normal (setting default), power saving (secara otomatis mengatur kinerja CPU dan tingkat kecerahan layar), super saving (lebih hemat lagi dari power saving) dan customized (Anda atur sendiri).

Asus ZenFone 3 Max Launch 11

Asus ZenFone 3 Max Launch 9

Selain itu, ZenFone 3 Max baru juga kembali menyajikan fitur reverse charging, yaitu kapabilitas mengisi tenaga perangkat bergerak lain ala power bank. Caranya adalah dengan menghubungkan smartphone ini ke gadget milik Anda menggunakan adapter USB on-the-go plus kabel charger yang dibundel dalam packaging. Syaratnya: baterai yang tersisa harus lebih dari 30 persen.

Asus ZenFone 3 Max Launch 7

Ada empat pilihan warna ZenFone 3 Max ZC553KL yang bisa Anda pilih: silver, pink, gold (ketiganya memiliki frame putih) dan titanium gray (frame hitam). Silver dan pink sudah tersedia, sedangkan gold dan titanium akan segera menyusul. Produk ini dijajakan di harga Rp 3,1 juta.

Asus ZenFone 3 Max Launch 12