Pringles Perpanjang Kerja Sama dengan ESL

Penyelenggara turnamen esports ESL mengumumkan bahwa kerja sama mereka dengan Pringles akan diperpanjang. Dengan ini, Pringles akan tetap mendukung semua turnamen ESL National Championship di Jerman dan Polandia selama satu tahun ke depan.

Sebagai merek non-endemik, Pringles telah bekerja sama dengan ESL sejak 2017. Ketika itu, mereka mensponsori turnamen ESL One Hamburg yang diadakan di Jerman. Pada 2018, Pringles memutuskan untuk memperdalam kerja sama mereka dengan ESL dan mensponsori lebih banyak kompetisi dan kegiatan. Sepanjang kerja sama dengan ESL, Pringles telah menjadi sponsor dari berbagai turnamen, seperti IEM Katowice, ESL One Cologne, ESL One Hamburg, dan ESL Meisterschaft. Pringles akan kembali mensponsori turnamen-turnamen tersebut dengan perpanjangan kerja sama ini.

“Dalam beberapa tahun belakangan, kami mendapatkan masukan yang sangat positif dari komunitas,” kata Stephan Schröder, SVP Global Brand Partnerships EMEA, ESL tentang kerja sama antara ESL dan Pringles, menurut laporan Esports Insider. “Karnea itu, kami senang untuk melanjutkan kerja sama kami dengan Pringles. Kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan sepanjang 2020. Kami bangga karena Pringles memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan kami di tengah masa sulit seperti sekarang.”

ESL Pringles
Pringles kembali memperpanjang kontrak kerja sama dengan ESL. | Sumber: The Esports Observer

Sebelum pandemi virus corona, dalam turnamen esports yang diadakan oleh ESL, para penonton akan mendapatkan Pringles dengan gambar tim-tim esports. Ini memungkinkan merek Pringles dikenal oleh ribuan penonton. Tak hanya itu, iklan Pringles juga ditampilkan selama turnamen, baik dalam siaran maupun di atas panggung langsung. Logo Pringles juga diletakkan pada bean bags di kawasan VIP dan hotel para pemain, yang juga mendapatkan Pringles saat mereka tiba.

Sayangnya, sekarang, ESL tidak bisa mengadakan turnamen esports offline seperti biasa. Karena itu, Pringles harus mencari cara baru untuk melakukan marketing di industri esports selama pandemi. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk menampilkan iklan saat siaran turnamen ESL, kerja sama dalam pembuatan konten media sosial, dan menampilkan logo Pringles dalam game, lapor The Esports Observer. Semua ini akan dilakukan pada ESL Meisterschaft dan ESL National Championship di Polandia.

“Kami adalah salah satu sponsor pertama ESL dan kami senang karena kerja sama kami dengan ESL memberikan hasil positif,” kata Doris Filseth, Market Activation Lead High Growth Markets, Kellogg Company. ESL bukan satu-satunya rekan Pringles dalam dunia esports. Pada Agustus 2019, mereka memutuskan untuk menjadi sponsor dari Overwatch League. Sementara pada Februari 2020, mereka mensponsori League of Legends European Championship.

Pringles Jadi Sponsor League of Legends European Championship 2020

Setelah menjadi sponsor di gelaran acara LEC Summer Finals 2019, Pringles kembali menjadi snack partner dari 2020 Spring Split. Pringles akan melakukan promosi melalui kode yang bisa didapatkan pada kemasan kalengnya. Dengan kode ini, pembeli bisa menukarkannya dengan banyak hadiah menarik dari Riot Games. Meliputi Hextech skins (Hextech Renekton, Hextech Jarvan IV, Hextech Malzahar, Hextech Kog’Maw, Hextech Alistar), EUR50 berupa Riot Points dan paket Hextech keys beserta chest-nya. Penggemar bisa menikmati promosi tersebut dari tanggal 12 Februari sampai 5 Mei 2020.

Namun, hadiah utamanya adalah 10 undangan VIP eksklusif ke studio LEC yang ada di Berlin. Termasuk melihat kegiatan di balik layar, bertemu dengan para casters, bermain League of Legends di panggung LEC, dan tiket gratis LEC. Jadi, bagi para penggemar yang belum mendapatkan kesempatan memenangkan undian dari Pringles di LEC musim lalu bisa kembali berharap untuk diundang ke studio LEC. Pasalnya, Pringles juga melakukan raffle yang sama pada bulan September lalu.

Pringles semakin yakin dengan esports

Sumber: Team Secret Instagram
Sumber: Team Secret Instagram

Pringles pertama kali menginjakkan kaki di esports pada tahun 2017 silam. Mereka bekerja sama dengan ESL dalam gelaran acara ESL One Hamburg. Pada tahun 2019 pun Pringles masih setia untuk mendukung acara milik ESL. Bahkan mereka memperluas kerja sama di esports dengan menjadi sponsor acara LEC Summer Finals 2019 dan akhirnya memperpanjang kerja sama dengan Riot Games pada tahun 2020 ini. Pringles memutuskan untuk mengganti pengeluaran iklan mereka dari olahraga menjadi esports bukan tanpa alasan.

Dominik Schafhaupt selaku Marketing Manager dari Kellogg’s Eropa Utara berkata, “esports menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh olahraga tradisional, yaitu akses ke penonton yang lebih muda pada rentang umur 21 sampai 34 tahun. Terutama mereka yang memiliki pemasukan yang tinggi pada umur yang muda. Bagi Kellogg’s, hal ini telah berubah dari eksperimen investasi menjadi investasi yang berlanjut.”

Menyasar segmen demografi yang mereka inginkan dengan biaya sponsor yang lebih murah dibandingkan olahraga tradisional. Tidak ada alasan bagi Pringles untuk tidak meneruskan investasi mereka di esports. 

Pringles Turut Meriahkan DreamHack Winter 2019 Sebagai Festival Partner

Popularitas esports dewasa ini mendorong banyak brand non-endemic untuk terjun ke dalamnya dan menunjukkan dukungan. Menurut laporan Nielsen, partisipasi brand non-endemic bahkan mencapai hampir 50% dari keseluruhan sponsorship esports pada tahun 2018. Mereka datang dari berbagai macam cabang industri, dari otomotif, e-commerce, bank, hingga mungkin yang paling umum, industri makanan dan minuman.

Di antara sponsor-sponsor non-endemic itu, ada satu brand yang punya posisi cukup menarik, yaitu Pringles. Brand keripik kentang yang berada di bawah naungan Kellogg’s itu sangat gencar mendukung esports, bahkan mereka ingin dipandang sebagai sebuah brand endemic. Pringles ingin menjadi bagian natural dari komunitas esports, sebagaimana diungkapkan oleh Toan Nguyen pada bulan Maret 2019 lalu.

Untuk mewujudkan hal itu, Pringles telah menjalin kerja sama dengan ESL yang meliputi berbagai event sepanjang tahun 2019. Tapi sebetulnya tidak hanya ESL, Pringles juga berkolaborasi dengan pihak organizer lain, misalnya DreamHack. Baru-baru ini, organizer yang berbasis di Swedia tersebut mengumumkan bahwa Pringles akan menjadi Festival Partner dalam acara DreamHack Winter 2019.

“Kami bangga Pringles memutuskan untuk berpartner dengan kami seiring mereka mengincar perkembangan aktivasi gaming dan esports. Tidak ada keraguan bahwa Pringles adalah brand yang kuat di wilayah makanan ringan, menjadikan dua perusahaan kami pasangan yang sangat cocok, dan kami yakin para pengunjung DreamHack Winter akan sama senangnya,” demikian ujar Marcus Lindmark, Co-CEO DreamHack, dilansir dari Esports Insider.

https://twitter.com/DreamHack/status/1177606378275426304

Sebagai hasil kolaborasi itu, DreamHack meluncurkan landing page berisi kompetisi bernama Fan Can Art. Para penggemar bisa mengunduh sebuah template untuk merancang desain kaleng Pringles mereka sendiri dan mengikutkannya dalam kompetisi. Pemenang kompetisi itu akan memperoleh hadiah berupa PS4 serta seperangkat produk. Seluruh partisipan juga akan mendapat diskon 10% untuk tiket Day Pass di DreamHack Winter.

Secara fisik, Pringles akan hadir dalam acara DreamHack Winter 2019 dengan booth bernama “Pop, Play, Eat”. Para pengunjung bisa mendapatkan berbagai macam hiburan di sana. Menurut Hend Hassona, Market Activation Manager di Pringles, kolaborasi dengan DreamHack Winter ini menunjukkan betapa pentingnya komunitas esports dan gaming di mata Pringles.

DreamHack Winter 2019 - BYOC Tournaments
DreamHack Winter 2019 memfasilitasi sejumlah turnamen BYOC (Bring Your Own Computer) | Sumber: DreamHack

DreamHack Winter 2019 itu sendiri akan digelar pada tanggal 29 November – 1 Desember 2019 di Jönköping, Swedia. Termasuk di dalamnya adalah kompetisi Fortnite berhadiah US$250.000, turnamen CS:GO DreamHack Open 2019, turnamen Super Smash Bros. Ultimate European Circuit, dan lain-lain. Di samping itu event ini juga memfasilitasi turnamen BYOC (Bring Your Own Computer) untuk sejumlah game populer, seperti Rocket League, Magic the Gathering: Arena, hingga Minecraft. Anda dapat membaca info lebih lengkap tentang event ini di situs resmi DreamHack Winter 2019.

Sumber: Esports Insider, DreamHack

Pringles dan Xfinity Jadi Sponsor Overwatch League

Kellogg Company mengumumkan kerja sama dengan Activision Blizzard. Kerja sama ini berlangsung selama lebih dari sahu tahun dan meliputi berbagai aktivitas marketing melibatkan Pringles dan Cheez-It dengan Overwatch League. Salah satu aktivitas tersebut adalah acara nonton bareng Grand Final dari Overwatch League yang akan diadakan pada 29 September mendatang. Acara tersebut akan diadakan di lebih dari 1.000 toko Walmart. Pada hari yang sama, konsumen juga boleh mencoba produk Cheez-It Grooves dan Pringles Wavy, dua merek makanan di bawah Kellogg Company. Kegiatan lain yang masuk dalam kerja sama ini adalah program berhadiah tiket babak final Overwatch League yang bisa didapatkan oleh konsumen.

Pringles dan Cheez-It juga akan ditampilkan sebagai sponsor selama setengah babak final OWL serta masuk ke dalam sesi highlight. Mulai tahun depan, Cheez-It Grooves dan Pringles Wavy akan membuat kemasan baru khusus Overwatch League. Program marketing antara Pringles dan Overwatch League berlaku secara global sementara kerja sama dengan Cheez-It hanya berlaku di Amerika Serikat.

Sumber: via Esports Insider
Sumber: Overwatch League via Esports Insider

“Kami tahu bahwa pecinta Cheez-It dan Pringles juga aktif di esports, khususnya Overwatch League,” kata Senior Director of Kellogg Integrated Promotions, Zion Doran, dikutip dari Esports Insider. “Jadi, ini adalah kesempatan emas untuk menghubungkan dua hal tersebut.” Kellogg bukan satu-satunya perusahaan makanan yang menjadi sponsor dari Overwatch League. Turnamen itu juga disponsori oleh Coca-Cola. Dua merek non-endemik lain yang juga mensponsori kompetisi itu antara lain Toyota dan State Farm. Overwatch League dimulai pada Februari lalu. Pada minggu pembukaan, turnamen itu ditonton oleh 13 juta orang secara global. Dari tahun lalu, jumlah penonton turnamen tersebut naik 13 persen. Jadi, tidak aneh jika turnamen ini menarik merek endemik dan non-endemik untuk menjadi sponsor.

Beberapa hari lalu, Xfinity mengumumkan bahwa mereka akan menjadi sponsor dari Overwatch League 2019 untuk babak playoff dan babak final. Dengan begitu, merek Xfinity akan muncul dalam tayangan Overwatch League di Twitch dan ESPN serta di tayangan babak final yang disiarkan di ABC. Babak playoff Overwatch League akan dimulai pada 30 Agustus di Los Angeles, sementara babak final akan diadakan di Wells Fargo Center di Philadelphia.

“Xfinity adalah merek kelas dunia dan kami senang karena mereka menjadi bagian dari Grand Finals 2019 kami. Kami bekerja sama dengan Twitch untuk menyediakan kesempatan khusus bagi Xfinity, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan para fans baik di tempat acara berlangsung atau secara digital,” ujar Josh Cella, Head of Global Partnerships, Activision Blizzard Esports, seperti dikutip dari Esports Insider.

Sumber: Esports Insider, The Esports Observer, Gaming Street

Sumber header: overwatchleague.com

Pringles Akan Sponsori Turnamen Esports ESL di 13 Negara Eropa Sepanjang 2019

Siapa yang tak kenal nama Pringles? Brand keripik kentang asal Amerika Serikat itu telah menjadi camilan favorit di berbagai belahan dunia, dan telah bertahan di pasaran selama lebih dari lima puluh tahun. Meski tidak punya kaitan langsung dengan industri game, esports atau teknologi, Pringles sebenarnya juga telah berinvestasi dalam esports sponsorship. Ketika brand seperti Pringles terjun ke dunia esports, maka dalam ilmu marketing mereka disebut sebagai brand non-endemic.

Pringles pertama kali menjalin kerja sama dengan ESL pada Oktober 2017, ketika mereka menjadi sponsor untuk turnamen ESL One Hamburg di Jerman. Di tahun 2018, Pringles mengambil langkah lebih jauh dengan menjalin kerja sama jangka panjang bersama ESL. Sepanjang 2018, Pringles telah mensponsori event ESL Meisterschaft, Gamescom Cologne, ESL One Cologne, serta IEM Katowice.

“Ajang perdana kami di Hamburg telah mengkonfirmasi: Pringles dan esports memiliki kecocokan,” demikian kata Dominik Schafhaupt, Senior Brand Manager Pringles untuk wilayah Eropa Utara, dilansir dari The Esports Observer. Tak puas mensponsori empat event saja, tahun 2019 ini Pringles meningkatkan investasi mereka di esports hingga hampir dua kali lipat.

Pringles - IEM Fan Edition
Pringles edisi khusus yang hanya tersedia di IEM Katowice 2019 | Sumber: Intel Extreme Masters

Pringles akan mensponsori delapan event ESL sepanjang tahun 2019, tidak hanya di Eropa Utara tapi juga di Eropa Tengah dan Eropa Timur (Central and Eastern Europe/CEE). Laporan dari AdAge menyebutkan bahwa sponsor ini mencakup tujuh turnamen di 13 negara. Artinya kemungkinan salah satu dari delapan event itu bukanlah berbentuk turnamen, namun saat ini belum ada info lebih detail tentangnya.

Pringles juga tidak mengungkap berapa nilai nominal sponsorship dalam kerja sama ini. Akan tetapi, Toan Nguyen, Executive Strategy Director dari marketing agency yang bekerja sama dengan Pringles, berkata bahwa nilai sponsorship di tahun 2019 mencapai 80% lebih tinggi daripada tahun 2018 kemarin. Brand Pringles akan hadir dalam wujud iklan digital, kemunculan logo, serta booth di turnamen yang menawarkan Pringles gratis pada para hadirin.

Ada beberapa alasan mengapa Pringles punya minat yang kuat terhadap esports. Pertama adalah audiens serta atlet esports yang umumnya terdiri dari kaum muda, berwawasan global, menyenangkan, serta berpendidikan. Pringles masih sedang dalam masa percobaan untuk mencari tahu konten apa yang terbaik untuk menjangkau mereka.

https://twitter.com/iem/status/1101486274794401793

Kedua, biaya yang dibutuhkan untuk mensponsori ajang esports masih lebih murah daripada olahraga konvensional. Menurut Nguyen, biaya sponsor itu berkisar antara US$50.000 hingga US$250.000, tergantung popularitas event. Sementara untuk mensponsori tim, perusahaan perlu merogoh kocek hingga US$500.000. Pringles saat ini tengah mencari tim esports yang layak disponsori, namun mereka tahu bahwa langkah ini merupakan investasi dengan risiko lebih besar.

Menariknya, Pringles tidak hanya ingin merangkul audiens esports, tapi mereka juga ingin dipandang sebagai brand endemic. Mereka ingin brand Pringles dipandang sebagai bagian natural dari komunitas esports. Ke depannya, langkah-langkah brand activation yang dilakukan Pringles di dunia esports pun akan terus berpegang pada visi tersebut.

Sumber: AdAge, The Esports Observer