eFootball Pamerkan Gameplay Baru, Tunjukkan Mekanisme yang Lebih Detail

Pasca pengumuman perubahan nama dari seri game sepak bola andalan Konami, dari Pro Evolution Soccer atau PES menjadi eFootball pada Juli lalu, memang muncul sejumlah kekhawatiran dari para fans atas masa depan game ini. Apalagi selain nama, eFootball juga mengubah sistem game tahunannya menjadi free-to-play.

Seakan menjawab semua pertanyaan dari para fans, Konami akhirnya merilis video gameplay baru pada gelaran Gamescom. Dalam video berdurasi hampir 7 menit tersebut Konami cukup blak-blakan memamerkan berbagai hal baru yang akan mereka suntikkan ke dalam eFootball.

Yang pertama tentunya adalah implemetasi engine baru yaitu Unreal Engine 4 yang menggantikan Fox engine. Pergantian engine ini tentu memberikan Konami berbagai keunggulan dari sisi visual maupun mekanis gameplay ketimbang Fox Engine yang telah digunakan sejak PES 2014.

Meskipun begitu, Konami tetap lebih memfokuskan videonya pada perkembangan mekanis gameplay yang akan ditawarkan pada eFootball nantinya. Sebelumnya Konami juga mengatakan akan merombak ulang animasi serta kontrol yang akan digunakan pemain dalam menyerang dan juga bertahan.

Salah satu yang menjadi prioritas Konami kelihatannya ada pada konfrontasi duel satu lawan satu yang sering terjadi di sepak bola. Sistem pengendalian bola kini dibuat lebih luwes untuk memungkinkan penyerang dapat bergerak lebih bebas untuk melewati para bek.

Image credit: Konami

Di sisi lain bek kini juga bisa mengantisipasi serangan baik itu dengan memotong umpan atau bahkan kini berduel fisik dengan penyerang untuk mendapatkan bolanya. Konami juga ikut merombak ulang sistem pelanggaran yang akan menyesuaikan dengan sistem duel baru tersebut.

Selain itu, eFootball juga menjanjikan berbagai update di masa depan termasuk “sharp kick“, kemampuan untuk mengecoh pertahanan yang lebih bebas, tendangan spesial yang nantinya akan memberikan kemampuan khusus untuk mengeksekusi tendangan, umpan, ataupun umpan lambung yang butuh waktu untuk dieksekusi.

Image credit: Konami

Dan yang terakhir adalah Konami menjanjikan adanya implementasi fitur haptic feedback dan adaptive trigger kepada para pemain PlayStation 5 yang memainkan eFootball menggunakan DualSense.

Sayangnya Konami masih belum memiliki tanggal rilis pasti untuk game eFootball ini. Mengingat game-nya kini beralih menjadi game-as-service maka kemungkinan besar game ini tidak akan memiliki fitur lengkap saat dirilis, namun berbagai fitur baru akan disuntikkan sebagai update di masa depan.

Konami menjanjikan bahwa eFootball ini nantinya akan tersedia di hampir semua platform mulai PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan bahkan untuk Android serta iOS.

Komunitas akan Gelar Turnamen PES 2021 Se-Asia Tenggara Bertajuk E-Football SEA Champions League 2021

E-Football SEA Champions League akan digelar kembali tahun ini. Turnamen tahunan ini merupakan turnamen PES terbesar di Asia Tenggara. Turnamen ini nantinya akan digelar pada 28 hingga 29 Agustus 2021 mendatang dan mempertemukan timnas dari negara-negara di Asia Tenggara.

Sebelumnya Konami baru saja menggelar turnamen tingkat internasional bertajuk PES eFootball Open World Finals 2021 yang dimenangkan oleh pemain Indonesia serta mengumumkan game PES terbarunya yang akan berganti nama menjadi eFootball tahun depan.

Pada edisi tahun 2021 ini nantinya E-Football SEA Champions League akan diselenggarakan secara online karena pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda di Asia Tenggara. E-Football SEA Champions League 2021 nantinya akan mempertemukan tim-tim dari negara Indonesia, Thailand, Laos, Myanmar, Malaysia, dan Vietnam. Sayangnya turnamen ini hanya akan mempertandingan pemain-pemain dari platform PS4 saja. Hal ini tentunya membuat pemain-pemain dari PC maupun pengguna XBOX kecewa dibuatnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Liga1PES (@liga1pes)

Turnamen  E-Football SEA Champions League kali ini mempunyai sistem pertandingan yang berbeda dari musim sebelumnya. Negara peserta nantinya akan diisi oleh 4 pemain dan mereka akan memainkan 3 game. Pertandingan pertama mempunyai format 1vs1, dilanjutkan dengan pertandingan kedua yang menggunakan format Co-op 2vs2, kemudian diakhiri dengan pertandingan 1vs1 lagi.

Image Credit: Liga1Pes

Indonesia nantinya akan menggelar babak kualifikasi terlebih dahulu untuk menentukan timnya. Babak kualifikasi akan digelar mulai akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2021 mendatang.

Semua pemain dapat berpatisipasi dalam babak kualifikasi ini. Nantinya akan ada 19 seri babak kualifikasi terlebih dahulu sebelum digelarnya babak kualifikasi nasional yang diambil dari pemenang setiap seri. 4 pemain terbaik nantinya akan dipilih pada babak kualifikasi nasional untuk menentukan skuad timnas Indonesia untuk eFootball PES 2021 ini. 4 pemain tersebut adalah juara dan runner-up pertandingan format 1vs1 dan juara pertandingan format Co-op 2vs2.

Turnamen E-Football SEA Champions League 2021 sendiri merupakan edisi yang keenam. Turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 2015 dengan sistem online dan dimenangkan oleh wakil dari Malaysia. Selanjutnya pada gelaran tahun 2016 turnamen ini digelar di Vietnam. Indonesia menjadi tuan rumah pada gelaran edisi tahun 2017. Kemudian pada tahun 2018 turnamen PES 2018 SEA CL digelar di Malaysia.

Turnamen terakhir SEA CL adalah pada tahun 2019 kemarin di Thailand yang berhasil dimenangkan oleh timnas Indonesia. Sayangnya turnamen E-Football SEA Champions League edisi 2020 kemarin dibatalkan karena pandemi COVID-19.

Pemain Asal Indonesia ZEUS_ELUL Berhasil Juarai Turnamen PES eFootball Open World Finals 2021

Konami selaku publisher dari eFootball PES 2021 baru saja menghelat turnamen kelas internasional. Turnamen bernama eFootball Open ini mempertemukan pemain-pemain PES terbaik di dunia. Turnamen ini dihelat secara online karena pandemi COVID-19 yang masih melanda dan digelar dalam 6 divisi yakni PS4 Japan, PS4 Asia, PS4 Europe, PS4 United States, XBOX One, serta PC Steam.

Pemain dari Indonesia sendiri tergabung dalam divisi PS4 Asia dan bertanding melawan pemain-pemain lainnya di kawasan Asia seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan negara Asia lainnya. Menariknya 4 pemain Indonesia berhasil lolos ke dalam babak finals sekaligus mengunci kemenangan Indonesia jauh-jauh hari. 4 pemain Indonesia tersebut adalah ZEUS_ELUL, ZEUS_Faidan, ZEUS_ELGA, dan aji_battle208.

Lewat pertempuran sengit sesama pemain Indonesia akhirnya ZEUS_ELUL berhasil memenangkan turnamen eFootball Open World Finals 2021 ini. Pada babak semifinal ZEUS_ELUL yang menggunakan club Juventus berhasil mengalahkan ZEUS_Faidan yang memakai tim AS Roma dengan skor 2-1. Selanjutnya pada partai frand final ZEUS_ELUL berhadapan dengan aji_battle208 yang memakai tim MU. Hujan gol tercipta pada laga ini dengan skor akhir 5-3 untuk kemenangan ZEUS_ELUL.

Turnamen eFootball Open PES 2021 sendiri merupakan turnamen online yang dilaksanakan dari akhir tahun 2020 hingga pertengahan tahun 2021 ini. Total sebanyak lebih dari 1 juta pemain dari seluruh dunia mengikuti turnamen ini. Total hadiah yang diperebutkan masing-masing divisi yakni sebesar US$40.000 atau sekitar Rp580 juta.

Image Credit: Liga1pes

Keberhasilan pemain-pemain Indonesia di pentas esports Pro Evolution Soccer menjadikan nama Indonesia patut diperhitungkan. Pemain-pemain PES asal Indonesia mulai bersaing ketat dengan pemain-pemain asal Asia maupun dunia lainnya 3 tahun terakhir ini. ZEUS_ELUL pemain dengan nama asli yakni Elul Wibowo berhak atas hadiah juara pertama sebesar US$15.000 atau sekitar Rp218 juta.

Kita lihat saja bagaimana kiprah Indonesia dalam pentas esports Pro Evolution Soccer ke depannya. Sebelumnya ada nama Rizky Faidan yang sempat menjadi sorotan pada tahun 2019 lalu. Pemain berusia 18 tahun asal Bandung ini berhasil menjuarai PES League Asia dan semifinalis PES League World Finals pada tahun 2019 serta juara Toyota e-League pada tahun 2020 silam.

Zeus Gaming, Tim Asal Indonesia Jadi Runner-Up Turnamen PES E-League Thailand 2021

Negara Thailand baru saja merampungkan gelaran turnamen E-League Thailand. Turnamen E-League Thailand sendiri merupakan ajang kompetisi game sepakbola eFootball PES yang sudah secara resmi digelar di Thailand. Turnamen E-League Thailand juga sudah bekerja sama dengan Liga Sepakbola Thailand dan didukung penuh oleh tim-tim profesional di sana.

Gelaran E-League Thailand diikuti oleh 10 tim peserta dari 10 tim sepakbola di Thailand. Uniknya ada tim asal Indonesia yang berlaga dalam E-League Thailand yakni Zeus Gaming. Zeus Gaming dikontrak oleh BG Phatum United untuk membela tim tersebut.

Sumber Gambar: E-League Thailand

Kompetisi E-League Thailand 2021 sudah menyelesaikan kompetisi musim ini. Zeus Gaming berhasil tampil sebagai runner-up klasemen akhir dengan poin sebesar 76 poin dari 54 pertandingan. Zeus Gaming tertinggal 4 poin dari sang pemuncak klasemen yaitu Buriram United Esports dengan 80 poin.

Meskipun hanya mampu menempati posisi kedua penampilan Zeus Gaming patut diapresiasi. Kualitas permainan para pemainnya tidak diragukan lagi sehingga dilirik oleh tim asal Thailand. Mereka mampu membawa nama Indonesia di ajang turnamen internasional.

Seputar PES E-League Thailand 2021 dan Persiapan Zeus Gaming

Sepanjang perjalanan skena kompetitif game Pro Evolution Soccer, Thailand memang terbilang menjadi salah satu pusat perkembangan di kawasan Asia Tenggara. Tahun lalu E-League Thailand bahkan berhasil menggaet liga sepak bola kasta utama di negara tersebut sehingga pertandingan berubah nama menjadi Toyota E-League 2020.

Mengingat perkembangan skena Pro Evolution Soccer yang begitu pesat di sana, tidak heran bila beberapa pemain terbaik Indonesia pun turut bertandang ke sana. Tahun 2020 lalu setidaknya ada tujuh pemain Indonesia yang bertanding di sana. Ada Rizal “Ivander” Danyarta, Adyatama “Qwa” Priady, Rizky Faidan, Rommy Hadi Wijaya, Elga Cahya Putra, Setia Widianto, dan Doni Pratama Sakti. Mereka semua bermain membela klub-klub liga sepak bola Thailand untuk Toyota E-League 2020.

Sumber Gambar - Liga1PES
Sumber Gambar – ELeague Thailand

Tahun 2021 ini E-League Thailand kembali hadir, namun terlihat memiliki format berbeda. Informasi terakhir dari akun media sosial resmi E-League Thailand menunjukkan bahwa akan ada 10 tim yang bertanding di dalam liga tersebut. Dari 10 tim tersebut kita dapat melihat bahwa 5 di antaranya yaitu Prachuap FC, Buriram United, Rayong FC, Suphanburi FC, dan Police Tero FC merupakan klub sepak bola liga Thailand. Sementara 5 lainnya merupakan organisasi esports yang sudah cukup ternama di Asia Tenggara seperti Xavier Esports, Purple Mood Esports, atau Box Gaming.

Terselip dari 5 organisasi esports tersebut adalah Zeus Gaming, salah satu organisasi yang cukup ternama di skena Pro Evolution Soccer lokal. Ingin mengetahui lebih lanjut soal perjalanan Zeus Gaming hingga mendapat kesempatan tersebut, saya mewakil redaksi Hybrid.co.id pun berbincang singkat dengan Putra Sutopo selaku President & Founder of Zeus Gaming.

Sumber: Dokumentasi resmi IFeL
Putra Sutopo yang merupakan President & Founder dari Zeus Gaming. Sumber Gambar – Dokumentasi resmi IFeL

Dalam hal format pertandingan, Putra pun mengatakan. “Memang sedikit beda jika dibanding tahun lalu. Tahun ini tetap melibatkan tim sepak bola namun dicampur dengan sebagian tim esports. Kalau alasan kenapa tim esports juga turut disertakan pada tahun ini, mungkin karena penyelenggara bertujuan untuk meningkatkan viewership liga dan tim esports mungkin punya daya tariknya tersendiri bagi para penonton. Menurut pendapat saya sih seperti itu.” Ucap Putra.

Jujur saya agak bingung ketika E-League Thailand tiba-tiba mengumumkan tim peserta saja tanpa ada informasi sebelumnya seputar seleksi ataupun persiapan menuju season 2021. Mungkin juga saya jadi ketinggalan informasi karena E-League Thailand hanya memiliki kanal informasi dengan bahasa lokal saja, setidaknya dari apa yang saya pantau. Putra lalu menjelaskan bagaimana Zeus Gaming bisa terpilih menjadi bagian dari e-League Thailand musim ini.

“Untuk musim ini penyelenggara liga Thailand memang mengundang organisasi esports yang ada di Asia dan memberikan kesempatan bergabung ke dalam liga melalui sebuah kualifikasi. Pada saat kualifikasi, kami menghadapi tim dari klub sepak bola Thailand serta organisasi esports asal Thailand, Malaysia, Vietnam dan Jepang. Alhamdulillah porsesnya berjalan lancar dan enggak ada kendala yang terlalu besar.” Putra Sutopo menjelaskan seputar perjalanan timnya menjadi bagian E-League Thailand di musim ini.

Lalu bagaimana dengan persiapan Zeus Gaming untuk liga tersebut? “Kalau soal persiapan, sejauh ini saya merasa persiapan kami sudah cukup matang karena jadwal latihan rutin yang telah kami lakukan belakangan ini.” Lalu bagaimana dengan roster? Musim lalu Rizky Faidan bermain untuk Buriram Esports. Dengan kehadiran Zeus Gaming dan Buriram Esports di musim ini tentu akan menciptakan kebingungan tersendiri bagi para fans.

“Roster Zeus Gaming untuk E-League Thailand yaitu Rizal ‘Ivander’, Elga Cahya Putra, Elul Wibowo, Ferry Gumilang, Rommy Hadiwijaya, dan Fiqri Rahardian. Lima roster Zeus tersebut adalah pemain berpengalaman dan turut bertanding di liga Indonesia Football e-League musim kemarin kecuali Fiqri Rahardian. Kalau soal Rizky Faidan, ada kemungkinan dia akan perpanjang kontrak dengan Buriram. Namun hal tersebut masih tentatif dan belum bisa dipastikan.” Putra menjelaskan.

Rizky Fadhian saat berlaga di Emirates Stadium. | Sumber: Facebook
Rizky Fadhian, wonderkid PES Indonesia yang merupakan pemain dari Zeus Gaming. | Sumber: Facebook

“Jadi apabila Rizky Faidan diperpanjang kontraknya dengan Buriram United, maka ia akan kembali bermain bersama tim tersebut dalam status pinjaman. Rizky akan tetap membela Zeus Gaming untuk kompetisi di luar E-League Thailand. Tapi apabila Buriram United tidak jadi memperpanjang peminjaman Rizky, maka ia akan bermain bersama Zeus Gaming untuk E-League Thailand nantinya.” Putra memperjelas lebih lanjut.

Lalu bagaimana dengan lawan-lawan yang akan dihadapi? “Saya merasa Buriram tentu akan jadi lawan terberat. Tim tersebut adalah juara 3 kali berturut-turut dari E-League Thailand. Belum lagi soal kemungkinan Rizky yang bermain dengan tim tersebut.” Ucap Putra.

Terkait soal jadwal dan metode pertandingan, Putra Sutopo menjelaskan bahwa pertandingan akan dilakukan mulai dari bulan Februari hingga bulan Agustus 2021 mendatang. Pertandingan E-League Thailand akan diselenggarakan secara online dengan format 1vs1 dan 3vs3. Putra juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan pertandinga dilakukan secara offline di Thailand apabila pandemi COVID-19 sudah lebih dapat dikendalikan.

Menutup perbincangan Putra pun menyampaikan rasa bahagianya bisa turut bertanding E-League Thailand.

“Sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan bersaing di liga profesional bersama klub serta tim esports dari berbagai negara. Target kami tentunya adalah menjadi juara dan menjadi yang terbaik di kompetisi manapun. Kami akan berjuang sekuat tenaga untuk dapat merebut piala dari sang juara bertahan. Insya Allah kami akan jadi juara di E-League Thailand 2021 dan mengharumkan nama bangsa Indonesia.” Tutup Putra.

Mari kita doakan segala yang terbaik dan agar Zeus Gaming sebagai organisasi esports yang mewakili Indonesia di kancah Pro Evolution Soccer bisa menunjukkan permainan terbaiknya di E-League Thailand 2021.

Harumkan Nama Indonesia, Akbar Paudie Disambut saat Kembali ke Gorontalo

Dalam waktu yang nyaris berdekatan, datang kembali berita tentang prestasi atlet esports Indonesia yang meraih prestasi di tingkat dunia. Datang dari cabang game Pro Evolution Soccer, Muhammad Akbar Paudie mencatatkan prestasi sebagai runner up di gelaran turnamen eFootball Open World Finals 2020.

Ini bukanlah kali pertama Indonesia mengirimkan kontingen untuk berlaga di perhelatan kasta tertinggi dari game PES. Secara konsisten Indonesia memiliki deretan atlet esports cabang sepak bola digital yang tidak hanya aktif namun juga disegani di tingkat internasional.

via: Facebook RAJA Esports
via: Facebook RAJA Esports

Saat Akbar Paudie akhirnya kembali ke kampung halaman, ia mendapatkan sambutan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo. Akbar Paudie tampil menjadi sosok anak muda yang menginspirasi melalui raihan prestasinya tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Gorontalo. Pada kesempatan itu Akbar Paudie disambut di rumah dinas Gubernur Gorontalo.

Lebih jauh tentang gelaran turnamen eFootball Open World Finals 2020, sebenarnya Indonesia juga turut diwakilkan oleh atlet esports Elga Cahya Putra. Dengan Akbar Paudie dan Elga Cahya Putra berada di 2 grup berbeda, setidakya perwakilan Indonesia terhindar dari kemungkinan saling hadang dalam meraih posisi juara.

Sebelum berlanjut ke babak berikutnya sayangnya laju Elga Cahya Putra harus terhenti. Dengan raihan hasil 2 kali seri, Elga tidak bisa lolos dari fase grup. Sebaliknya bagi Akbar Paudie, ia berhasil melanjutkan ke babak selanjutnya dengan kemenangan meyakinkan atas lawan-lawannya.

Di babak semi final Akbar Paudie masih bisa tampil unggul atas lawannya dan mengamankan jalan menuju babak final. Dengan raihan skor 3-2 Akbar Paudie berhasil membungkam perlawanan dari Dannyelements. Di babak final nanti Akbar Paudie akan menghadapai perwakilan dari Jepang Madakanachappy.

Pada akhirnya, partai final mempertemukan Akbar Paudie melawan Madakanchappy yang berturut-turut menggunakan tim AS Monaco FC dan FC Barcelona. Semenjak awal partai final sudah menyajikan pertandingan yang sengit dengan permainan agresif dari kedua pemain.

Dari permulaan laga sampai jeda turun minum kedudukan masih sama kuat dengan skor 0-0. Di atas kertas Akbar Paudie hanya unggul tipis atas lawannya dari segi ball possesion. Di paruh babak kedua, gawang Akbar Paudie sempat terancam namun bola yang ditembakkan oleh Madakanachappy masih behasil dihalau oleh penjaga gawang.

via: Facebook RAJA Esports
via: Facebook RAJA Esports

Sebuah gol sontak memecah kebuntuan di antara kedua pemain, di menit ke-61, Madakanachappy dapat memaksimalkan kekacauan yang terjadi di depan kotak pinalti Akbar Paudie dan memaksanya memungut bola dari gawang. Perlawanan Akbar Paudie tak kunjung usai dengan suplai bola yang lancar ke jantung pertahanan Madakanachappy. Hingga peluit panjang ditiup, skor akhir 1-0 membawa gelar kemenangan eFootball Open World Finals 2020 jatuh kepada Madakanchappy dan Indonesia harus puas dengan menduduki posisi runner up.

Torehan prestasi yang diraih oleh Akbar Paudie akan menjadi jalan pembuka bagi lebih banyak lagi talenta esports Indonesia untuk dapat berlaga dan berprestasi di tingkat dunia.

BUBU Gaming Gelar Turnamen B.E.S.T Arena Season Kedua

Setelah BUBU sukses menggelar turnamen B.E.S.T Arena season yang pertama, kali ini BUBU melanjutkannya dengan mengadakan turnamen season lanjutannya. Melalui turnamen B.E.S.T Arena yang digelar, BUBU ingin menjangkau dan memberikan ruang kompetisi bagi komunitas gamers lokal. Turnamen B.E.S.T Arena season kedua memasuki pekan pertama di tanggal 24 Juli 2020 dan akan berlangsung selama 12 pekan mendatang.

Pada gelaran B.E.S.T Arena Season 2, selain game PUBG Mobile, BUBU menambahkan satu lagi game baru yaitu Pro Evolution Soccer 2020. Masuknya PES 2020 ke dalam game yang dipertandingkan adalah buah kerja sama yang dijalin BUBU dengan Liga1PES Indonesia.

Secara sekilas, komunitas gamers sepak bola memiliki player base yang sangat besar di Indonesia.Hal ini dapat terlihat ketika pendaftaran cabang game PES 2020 yang harus ditutup lebih awal karena jumlah pendaftar yang membanjir. Di sisi lain informasi dan skena kompetisi game sepak bola yang masih belum begitu banyak apalagi dibandingkan dengan mobile esports.

via: BUBU
via: BUBU

 

Sekalipun esports di platform PC dan mobile berkembang dengan pesat, Indonesia juga memiliki talenta esports yang berbakat dari game sepak bola. Secara umum penggemar game sepak bola masih terbagi menjadi 2 kutub antara FIFA dan PES. Berdasarkan fakta itu, hampir bisa dipastikan juga dari kedua game tersebut akan muncul atlet esports yang berbakat.

Pada gelaran B.E.S.T Arena sudah dipersiapkan total hadiah sebanyak 30.000.000 Rupiah. Setiap pekan akan ada total hadiah 2.500.000 Rupiah bagi tim yang berhasil finis di tempat pertama sampai ketiga di divisi PUBG Mobile. Tidak lupa bagi player yang bisa mengumpulkan poin kill terbanyak di setiap match week akan mendapatkan hadiah uang sebesar 1.500.000 Rupiah.

Sedangkan pada divisi PES setiap pekannya tersedia hadiah 1.000.000 Rupiah. Tidak terlupa di akhir musim masih akan ada hadiah tambahan sesuai posisi klasemen.

Prizepool | via: BUBU
Prizepool | via: BUBU

Pendaftaran untuk turnamen B.E.S.T Arena season kedua week 1 baru saja diumumkan ditutup, tetapi tidak perlu cemas karena masih ada 5 week lagi untuk ikut berpartisipasi dalam gelaran turnamen B.E.S.T Arena Season 2. Jangan lupa untuk mendukung tim favorit kalian di B.E.S.T Arena Season 2 dengan cara menonton siaran langsung di channel YouTube BUBU Gaming. 

PES Hadir Untuk Konsol Next-Gen Dengan Unreal Engine 5

Beberapa hari lalu, Konami mengumumkan seri PES terbaru untuk konsol generasi terbaru, seraya merayakan ulang tahun Pro-Evolution Soccer (PES) ke-25. Lewat sebuah video pengumuman, Konami memberi teaser seri PES terbaru yang menggunakan Unreal Engine 5, dengan menunjukkan stadion Barcelona dan Lionel Messi. Dalam video tidak disebut, seri PES mana yang akan menggunakan Engine tersebut.

Lebih lanjut, Konami lalu menjelaskan seputar rencana perilisan ini dalam sebuah blog post. Dalam post tersebut, mereka mengatakan bahwa nantinya PES akan memiliki grafis yang lebih detil dengan menggunakan Engine baru ini. “Anda bisa mengharapkan player model dan animasi yang lebih realistik, peningkatan dari segi physics, tampilan visual yang photorealistic, dan lain sebagainya.” tulis Konami dalam blog.

Selain itu, pengembang yang berbasis di kota Tokyo, Jepang ini juga menjelaskan soal rencana pengembangan PES selama beberapa tahun ke depan. Perubahan yang cukup terasa adalah perubahan dalam penyajian PES 2021. Mereka mengatakan, skala pengembangan PES untuk konsol next-gen yang cukup besar, memaksa mereka untuk “memangkas” skala pengembangan untuk area lain.

“Sebagai hasilnya, kami memutuskan untuk meluncurkan PES tahun ini dalam bentuk ‘Season Update’.” Lanjut Konami. Mengutip dari IGN, walau hanya sebagai “Season Update”, namun PES 2021 akan tetap hadir dalam bentuk standalone. Masih dari IGN, Konami mengatakan bahwa eFootball PES 2021 Season Update secara umum sama persis dengan PES 2020, namun dengan update terhadap player data dan roster, serta penambahan konten Euro 2020.

Sumber: Konami
Sumber: Konami

eFootball PES 2021 Season Update dikabarkan hadir 15 September 2020 mendatang dengan harga yang lebih murah, yaitu 24,99 Poundsterling (sekitar 464 ribu Rupiah). Sementara itu terkait Unreal Engine 5, Konami menjelaskan bahwa mereka menargetkan sudah bisa melakukan pengujian terhadap PES untuk konsol next-gen pada pertengahan 2021, dan akan dirilis di tahun yang sama. Melihat tanggalnya, maka kemungkinan besar Unreal Engine 5 akan hadir untuk seri PES 2022.

Sebelumnya PES menggunakan FOX Engine yang dibuat dan dikembangkan oleh Konami sendiri. Seri PES pertama yang menggunakan FOX Engine adalah PES 2014 yang rilis pada tahun 2013. Sejak saat itu, seri PES selanjutnya terus menggunakan FOX Engine sampai tahun 2019 lalu untuk eFootball Pro Evolution Soccer 2020. Selain seri PES, seri Metal Gear Solid juga menjadi game lain yang menggunakan FOX Engine.

Dengan PES berubah haluan menggunakan Unreal Engine, apakah ini artinya 2020 akan menjadi akhir dari pengembangan FOX Engine yang dibesut Konami?

Liga Sepak Bola Rehat Karena Corona, Singapura Adakan Turnamen Esports eSPL

Singapore Premier League (SPL), liga sepak bola Singapura, memutuskan untuk mengadakan turnamen esports eSPL karena pertandingan sepak bola masih belum bisa diadakan akibat pandemi virus corona. Untuk mengadakan eSPL, Football Association of Singapore (FAS) bekerja sama dengan Redd+E Sports, Zenway Productions, dan The Gym.

“Karena Covid-19, kami harus membatalkan rencana kami terkait perayaan musim ke-25. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengadakan eSPL. Dengan kompetisi esports itu, para fans sepak bola bisa menikmati pertandingan antara pesepak bola SPL sambil menunggu kompetisi sepak bola sebenarnya bisa kembali diadakan,” kata Jonathan Wong, Director of Commercial and Marketing, Football Association of Singapora, seperti dikutip dari Esports Insider.

Dalam kompetisi eSPL, delapan tim dari liga sepak bola Singapura akan ikut serta. Masing-masing tim akan mengirimkan dua perwakilan untuk saling beradu dalam bermain eFootball Pro Evolution Soccer 2020. Salah satu alasan mengapa FAS memilih untuk mengadakan turnamen eFootball PES adalah karena game itu memiliki editing mode yang memungkinkan para peserta untuk bermain menggunakan jersey dari klub yang mereka wakili.

esports sepak bola singapura
Editing mode pada PES jadi alasan mengapa eSPL menggunakan PES. | Sumber: YouTube

“Kami telah berjuang keras untuk melakukan pelokalan agar karakter dalam game terlihat serupa tim-tim SPL,” ujar Wong. “Dengan begitu, para fans SPL akan bisa merasa lebih familier ketika mereka menonton pertandingan esports sepak bola tersebut.”

Kompetisi eSPL akan dimulai dengan group stage, yang diadakan pada 11 Juli 2020. Sementara babak knockout akan diadakan pada 18-19 Juli 2020. Semua pertandingan dari eSPL — mulai dari group stage, babak semifinal, final, sampai turnamen perempuan — akan disiarkan di Singtel TV, StarHub TV, meWATCH, dan Facebook page dari SPL.

“Kami senang dapat bekerja sama dengan FAS dalam mengadakan eSPL. Hal ini dapat membuat para fans semakin mengenal SPL melalui esports,” kata Yip Ren Kai, Co-founder dan Managing Director, Redd+E. “Di PES, kita dapat membuat seragam yang sama dengan jersey  SPL sementara dalam eSPL, klub sepak bola akan mengirimkan atlet mereka sebagai perwakilan. Kami harap, dua hal ini akan membuat para fans merasa lebih dekat dengan klub favorit mereka. Kami ingin agar eSPL dapat menarik fans sepak bola baru.”

SPL bukanlah liga sepak bola pertama yang mengadakan turnamen esports sepak bola sepanjang pandemi virus corona. Sebelum ini, liga sepak bola Malaysia dan Finlandia telah melakukan hal yang sama. Memang, di tengah pandemi, turnamen esports sepak bola, baik FIFA 20 ataupun eFootball PES 2020, bisa menjadi pelipur lara bagi para pecinta sepak bola.

Liga1PES Bakal Cari 5 Pemain PES Terbaik untuk Wakilkan Indonesia di SEA Finals 2020

Turnamen Pro Evolution Soccer (PES) SEA Finals 2020 akan diadakan pada 4-5 April 2020 di Yangon, Myanmar. Kompetisi tersebut akan menggunakan format baru. Kali ini, para pemain tidak lagi bertanding sendiri-sendiri. Sebagai gantinya, mereka akan bertarung sebagai tim. Dalam setiap pertandingan, akan ada tiga game yang diselenggarakan, yaitu satu game 1v1 dan dua game 2v2. Karena itulah, kali ini, Liga1PES akan mencari lima pemain PES terbaik di Indonesia.

Untuk mencari lima pemain yang akan mewakili Indonesia, Liga1PES mengadakan tiga babak kualifikasi: dua babak kualifikasi offline dan satu babak kualifikasi online. Kualifikasi online diadakan sepanjang bulan Februari 2020. Di sini, dicari dua pemain yang akan berlaga dalam pertandingan 2v2. Jika tertarik, Anda bisa mendaftarkan diri di sini. Babak kualifikasi ini akan diadakan dalam empat seri dan delapan tim terbaik akan masuk ke seri final. Anda bisa melihat jadwal pertandingan dari masing-masing seri pada gambar di bawah.

Jadwal untuk babak kualifikasi online. | Sumber: Facebook
Jadwal untuk babak kualifikasi online. | Sumber: Facebook

Sementara itu, dua babak kualifikasi akan diadakan secara offline. Liga1PES bekerja sama dengan Indonesia Gaming League (IGL) untuk mengadakan babak kualifikasi di Jakarta. Sayangnya, saat ini belum ada informasi tentang tempat dan waktu dari babak kualifikasi tersebut. Satu hal yang pasti, babak kualifikasi tersebut ditujukan untuk mencari satu pemain terbaik yang akan berlaga dalam game 1v1. Babak kualifikasi terakhir, yang juga diadakan secara offline, bertujuan untuk mencari dua pemain terbaik yang akan digabungkan sebagai tim dalam pertandingan 2v2.

Dalam babak kualifikasi online, peserta harus mendaftar sebagai tim. Sementara dalam kualifikasi offline, pemain yang dipasangkan sebagai tim adalah dua pemain terbaik. Terkait hal ini, pendiri Liga1PES Valentinus Sanusi menyadari bahwa tidak tertutup kemungkinan, kedua pemain tersebut tidak cocok dengan satu sama lain. “Tapi saya yakin, pemain dengan kualitas yang baik pasti bisa adaptasi dengan permainan mode apapun,” kata Valentinus ketika dihubungi oleh tim Hybrid melalui pesan singkat.

Liga1PES mengadakan tiga babak kualifikasi untuk SEA Finals 2020. | Sumber: Facebook
Liga1PES mengadakan tiga babak kualifikasi untuk SEA Finals 2020. | Sumber: Facebook

Liga1PES juga mencari mitra untuk mengadakan babak kualifikasi offline. Satu-satunya syarat untuk menjadi rekan adalah memiliki PlayStation 4 dan game PES yang bisa dimainkan dengan online. Ketika ditanya tentang hal ini, Valentinus menjelaskan, “Rental di Indonesia itu banyak, tapi belum terstruktur. Nah, kita coba buka peluang buat komunitas/pelaku di lokal yang mau bekerja sama dengan kita, buat sama-sama mengembangkan komunitas PES di jalur pretasi yang kita buat di Liga1PES.”

Pihak yang terpilih sebagai mitra berkewajiban untuk mengadakan kompetisi yang sesuai standar yang telah ditentukan. Sementara itu, salah satu hak yang didapatkan oleh mitra adalah mendapatkan promosi dan publikasi tempat acara di media sosial Liga1PES serta dapat memungut biaya pendaftaran dari peserta. Ke depan, mitra juga mendapatkan hak prioritas untuk menjadi rekan Liga1PES untuk acara yang akan datang.

Valentinus menyebutkan, pemain PES Indonesia cukup disegani di kancah internasional. Memang, tahun lalu, Rizky Fadhian berhasil masuk ke babak semifinal dalam PES World Finals. Menurut Valentinus, salah satu alasan mengapa ada cukup banyak pemain PES berbakat di Indonesia adalah karena PES adalah game yang “merakyat”.

Rizky Fadhian saat berlaga di Emirates Stadium. | Sumber: Facebook
Rizky Fadhian saat berlaga di Emirates Stadium. | Sumber: Facebook

Game PES itu salah satu game yang sudah menjadi game rakyat. Pertama, karena sepak bola. Kedua, karena ada banyak rental. Budaya itu sudah mengakar di masyarakat. Biar sekarang eranya mobile esports, tapi saya percaya, game rakyat ini masih eksis, tinggal bagaimana kita bisa ‘mengelola’ komunitas ini menjadi sesuatu yang produktif, positif, dan bahkan bisa jadi kebanggaan untuk komunitas lokal, di kota mereka atau bahkan untuk Indonesia,” ujar Valentinus.

Meski mengaku dia tidak dapat menjelaskan tentang pengelolaan komunitas yang baik, dia percaya, jika seseorang bisa menunjukkan jalan yang baik pada komunitas, dia harus melakukan itu. “Kadang, tugas kita mungkin membangun jalan itu, supaya komunitas bisa berjalan di jalan yang baik,” katanya. “Kadang jalan baik itu bukan jalan yang mau dilewati oleh banyak orang, tapi itu harus mulai dibangun dari sekarang dan hasilnya mungkin baru terlihat beberapa tahun kemudian.”

Liga1PES sendiri berusaha untuk mengembangkan ekosistem esports PES dengan membuat kompetisi dengan struktur yang jelas dan mengikuti standar internasional. Mereka juga fokus pada prestasi pemain. “Pemain yang tadinya cuma main di rental, sekarang kita lihat beberapa pemain dikontrak klub-klub sepak bola Thailand,” ujarnya. “Dan itu bukan karena Liga1PES semata, tapi peranan pemain lebih penting. Karena mereka yang menjalani, mereka yang bekerja keras mengejar itu, bahkan bertahun-tahun.”

Dia melanjutkan, “Sekarang, banyak event esports yang mungkin menawarkan hadiah ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Tapi, uang hadiah seharusnya bukan jadi prioritas membangun komunitas. Karena, kalau tolok ukurnya ekonomi, nggak bakal ada batasnya. Tapi, dampak bagaimana kita membawa komunitas ke level yang lebih baru. Hadiah uang bisa habis setelah event, tapi kalau prestasi bakal terus ‘nempel’ jadi title pribadi pemain. Dan hanya prestasi yang bisa buat pemain naik tingkat.”