Facebook Dirumorkan Sedang Mengerjakan Smartphone Modular

Selain Galaxy Note 7, salah satu kekecewaan terbesar dari dunia teknologi tahun lalu adalah Project Ara. Smartphone modular yang telah dikerjakan Google selama bertahun-tahun itu pada akhirnya harus pensiun tanpa sempat merambah pasar satu kali pun. Mimpi akan sebuah smartphone yang dapat digonta-ganti komponennya bak Lego pun pupus.

Saya yakin masih banyak yang berharap ada pihak lain yang berniat melanjutkan apa yang tim Project Ara mulai. Well, kandidatnya bisa jadi adalah Facebook. Dilaporkan oleh Business Insider, Facebook belum lama ini mendaftarkan paten atas teknologi yang dideskripsikan sebagai “modular electromechanical device” yang dapat dijejali speaker, mikrofon, layar sentuh, GPS sekaligus berfungsi sebagai ponsel.

Sketsa desain perangkat modular yang terdapat pada paten yang didaftarkan Facebook Building 8 / Business Insider
Sketsa desain perangkat modular yang terdapat pada paten yang didaftarkan Facebook Building 8 / Business Insider

Paten tersebut didaftarkan oleh divisi R&D Facebook, Building 8. Di sinilah letak kemenarikannya: Building 8 dipimpin oleh Regina Dugan, sosok yang sebelumnya memimpin Advanced Technology and Projects (ATAP) di Google, yang tidak lain merupakan tim yang bertanggung jawab atas pengembangan Project Ara. Sejumlah anggota kunci tim Project Ara pun kini juga ikut ‘diembat’ oleh Building 8.

Lebih lanjut, empat anggota tim yang namanya tercantum dalam pendaftaran paten ini sebelumnya bekerja untuk startup bernama Nascent Objects. Nascent yang bekerja di bidang pembuatan prototipe perangkat modular menggunakan metode 3D printing ini diakuisisi oleh Facebook pada September tahun lalu.

Tentu saja ini semua baru sebatas spekulasi, benang merah atas beberapa fakta menarik yang ada. Sejauh ini belum ada yang berani memastikan kalau perangkat modular ini adalah smartphone, sebab deskripsi yang tercantum dalam paten juga menyebut smart speaker (ala Amazon Echo) sebagai salah satu kategori produk yang berpotensi.

Sumber: Business Insider.

Selamat Jalan Project Ara, Mimpimu Tinggal Kenangan

Industri smartphone sedang berduka. Pasalnya, Project Ara sudah tinggal kenangan. Dilaporkan oleh Reuters dan telah dikonfirmasi oleh perwakilan Google kepada VentureBeat, Google yang bertanggung jawab atas Project Ara memutuskan untuk menghentikan pengembangan smartphone modular tersebut.

Menurut narasumber Reuters, penyebabnya adalah keputusan Google untuk ‘merampingkan’ divisi hardware-nya. Alasan lain, menurut seorang analis dari TECHnalysis Research, adalah tingginya ongkos produksi tiap-tiap komponen atau modul terpisah sehingga kemungkinan Google menghadapi kesulitan dalam merealisasikannya.

Meski tidak ada konfirmasi resmi, Google dikabarkan punya rencana untuk ‘mengoper’ pengembangan Project Ara menjadi produk komersial ke pihak lain dalam bentuk persetujuan lisensi. Seandainya benar, kemungkinan kita akan melihat semakin banyak smartphone dengan elemen modular ke depannya.

Dari mimpi kembali menjadi mimpi

Project Ara membuka harapan akan terwujudnya konsep smartphone modular / Google
Project Ara membuka harapan akan terwujudnya konsep smartphone modular / Google

Project Ara awalnya diperkenalkan di bulan Oktober 2013 oleh Motorola, yang pada saat itu masih belum dijual oleh Google ke Lenovo. Konsepnya terinspirasi oleh Lego, dimana smartphone terdiri dari beberapa modul yang bisa dilepas-pasang dengan mudah tanpa perlu melibatkan sekrup dan obeng.

Dari sudut pandang lain, Project Ara bisa dilihat sebagai realisasi PC rakitan di industri smartphone. Spontan banyak sekali konsumen tertarik, mengingat mereka tidak perlu membeli smartphone baru demi meng-upgrade atau memperbaiki satu bagiannya; misalnya kamera, speaker atau chipset.

Gaung Project Ara semakin lantang dengan keputusan Motorola untuk merancangnya mengikuti prinsip open hardware platform. Gampangnya, modul-modul Project Ara akan dikembangkan oleh pihak luar, bukan Motorola atau Google sendiri, demi menciptakan ekosistem modul yang luas dan bisa memenuhi selera konsumen yang beragam.

Hampir setahun berselang, tepatnya pada bulan Juli 2014, Google mengumumkan bahwa Project Ara sudah mulai memasuki tahap beta dan hendak dibagikan ke 100 penguji yang beruntung, setelah sebelumnya gagal mendemonstrasikan prototipe Project Ara di event Google I/O 2014 karena kendala teknis – perangkat hang dan tidak bisa di-boot.

Project Ara merupakan salah satu alasan di balik booming-nya smartphone semi-modular seperti LG G5 dan Moto Z / Google
Project Ara merupakan salah satu alasan di balik booming-nya smartphone semi-modular seperti LG G5 dan Moto Z / Google

Lompat ke awal tahun 2015, Google dengan bangga mengungkap inkarnasi terbaru Project Ara. Di titik tersebut, konsumen jadi semakin antusias melihat kesuksesan Google menyematkan konektivitas seluler pada smartphone Project Ara. Google pun memanfaatkan momentum tersebut dengan merilis video perkenalan Project Ara yang masih sangat berkenang hingga kini.

Dalam kesempatan yang sama, Google juga mengumumkan bahwa mereka hendak menguji smartphone Project Ara di Puerto Rico pada kuartal ketiga atau keempat tahun 2015. Sayang janji ini gagal dipenuhi, Google menundanya dengan alasan masih ada banyak iterasi yang harus disempurnakan.

Penundaan ini tentunya membuat banyak orang kecewa, tapi di bulan Mei kemarin, tepatnya pada ajang Google I/O 2016, Google memberikan pengumuman yang cukup menarik. Dengan tegas Google mengungkapkan bahwa smartphone Project Ara akan segera dirilis kepada para pengembang mulai musim gugur, sedangkan versi konsumennya pada tahun 2017. Lagi-lagi, pengumuman tersebut dibarengi oleh video yang amat menarik.

Tampilan smartphone Project Ara dalam video yang dirilis bersamaan dengan Google I/O 2016 / Google
Tampilan smartphone Project Ara dalam video yang dirilis bersamaan dengan Google I/O 2016 / Google

Sampai akhirnya kita tiba di bulan September ini, dimana seharusnya peluncuran Project Ara versi developer sudah begitu dekat seandainya semua berjalan tanpa kendala. Sayang mimpi akan sebuah smartphone modular ini harus kembali menjadi sebatas mimpi. Project Ara kini resmi tinggal kenangan.

Lalu bagaimana dengan nasib Motorola selaku penggagas orisinil Project Ara? Well, setidaknya mereka sudah mulai menerapkan konsep modular pada smartphone lewat lini Moto Z.

Sumber: 1, 2, 3. Sumber gambar: Google.

Smartphone Project Ara Akhirnya Siap Melenggang dalam Waktu Dekat

Project Ara merupakan smartphone yang memiliki konsep desain modular atau ‘bongkar-pasang’. Perangkat ini merupakan salah satu perangkat hasil dari proyek ATAP (Advanced Technology and Projects) besutan Google yang telah diumumkan sejak beberapa tahun lalu. Namun sayang, peluncurannya sempat beberapa kali tertunda lantaran pihak Google menemukan sejumlah kendala.

Kabar menarik mengenai kehadiran smartphone ‘bongkar -pasang’ ini kembali diumumkan di sela-sela perhelatan Google I/O 2016 yang mengatakan bahwa versi developer dari smartphone ini kabarnya akan segera dirilis mulai musim gugur (waktu Amerika) tahun ini dan versi konsumennya diperkirakan baru akan tersedia pada sekitar tahun 2017 nanti.

Dari informasi tersebut juga dikatakan bahwa smartphone modular ini akan hadir dengan mengusung layar berukuran 5,3 inci dan akan berjalan dengan menggunakan platform teranyar Android N yang baru saja diumumkan pada perhelatan Google I/O 2016 yang berlangsung pada hari Jumat tanggal 18 Mei lalu.

Para developer yang ingin terlibat dalam pengembangan smartphone ini bisa mengajukan permohonan untuk mendapatkan perangkat khusus developer dengan mengisi formulir yang tersedia di website resmi Project Ara yang dapat diakses melalui tautan berikut ini.

Dari informasi yang kami rangkum melalui situs Softpedia menyebutkan bahwa nantinya smartphone Project Ara ini akan memiliki enam buah slot modular yang bisa dipasangi dengan berbagai macam modul seperti kamera, layar, memory, baterai dan speaker.

Semua slot yang tersedia akan bisa saling berhubungan melalui jaringan modul UniPro yang memiliki standar terbuka dengan kemampuan untuk bisa mentransfer data pada rate maksimal hingga 11,9 Gbps dan kebutuhan catu daya yang sama dengan kebutuhan catu daya pada port USB 3.

Selain itu, pengguna juga bisa secara langsung membongkar dan memasang setiap bagian komponen modul yang dibutuhkan tanpa harus mematikan dulu smartphone tersebut. Sebuah tombol khusus juga telah tersedia di bagian sisi perangkat sebagai kunci untuk memudahkan pengguna mencopot dan memasang modul yang ada.

Menjelang dirilisnya perangkat smartphone Project Ara untuk developer, saat ini sedikitnya ada 30 orang karyawan Google ATAP yang telah mencoba dan  menggunakan smartphone tersebut sebagai perangkat utama mereka sehari-hari. Pihak Google kabarnya juga telah menggandeng sejumlah perusahaan untuk memproduksi berbagai modul yang nantinya akan disematkan pada smartphone Project Ara ini.

Smartphone Project Ara boleh jadi akan menjadi perangkat yang menarik bagi konsumen di masa mendatang. Dengan kemampuan ‘bongkar-pasang’-nya pengguna nantinya tidak harus membeli smartphone baru jika hanya sekadar ingin meningkatkan fungsi tertentu pada smartphone mereka. Dengan menyisipkan modul baru, maka pengguna bisa meng-upgrade sendiri kemampuan dari smartphone tersebut, menarik bukan?

Sumber: Softpedia | Gambar Header: Ilustrasi Smartphone Modular Project Ara / Google ATAP

Perangkat Tablet Bongkar Pasang Ini Mirip Project Ara dan Bernama Click-ARM One

Jika smartphone Project Ara telah hadir dengan konsep blok modular yang bisa dibongkar pasang sebagai bagian-bagian yang terpisah, maka sebuah perusahaan yang berbasis di Spanyol bernama ImasD telah merilis perangkat tablet dengan konsep serupa, perangkat tablet tersebut bernama Click-ARM One.
Continue reading Perangkat Tablet Bongkar Pasang Ini Mirip Project Ara dan Bernama Click-ARM One

Modul Kamera Perdana Google Project Ara Adalah Kamera 5 Megapixel dari Toshiba

Setelah menjumpai inkarnasi terkini Google Project Ara, sudah sepantasnya kita mendapat gambaran jelas mengenai wujud modul-modulnya. Konsep smartphone modular yang ditawarkan Google ini sangat menarik karena ‘keterbukaannya’ – pabrikan bebas merancang modul mengikuti standar yang telah ditetapkan – dan kini Toshiba telah menjadi salah satu yang pertama memiliki modul fungsional untuk Google Project Ara. Continue reading Modul Kamera Perdana Google Project Ara Adalah Kamera 5 Megapixel dari Toshiba

Google Pamerkan Inkarnasi Terkini Project Ara

Melalui Project Ara, Google mencoba melakukan apa yang belum pernah berhasil sebelumnya: menciptakan smartphone modular dimana semua orang bisa menyumbangkan ide serta memperkaya ekosistemnya. Meski awalnya tidak sedikit orang skeptis dengan ide tersebut, Ara pelan-pelan berubah dari sekedar konsep menjadi produk terobosan yang menjanjikan. Continue reading Google Pamerkan Inkarnasi Terkini Project Ara

Blocks, Wearable Device Modular yang Serba Bisa

Masih ingat dengan Google Project Ara? Atau PuzzlePhone yang mencoba menyainginya? Keduanya merupakan konsep smartphone modular yang diharapkan dapat mengatasi baik masalah selera maupun finansial konsumen yang berbeda-beda. Continue reading Blocks, Wearable Device Modular yang Serba Bisa

Melalui Desain Baru, Smartphone Modular PuzzlePhone Coba Saingi Project Ara

Ketika ide handset modular diperkenalkan beberapa tahun silam, banyak orang skeptis pada penerapan, proses produksi serta ketersediaan komponen. Tapi semenjak beberapa kali konferensi Google, ada lebih dari 3.300 developer berpartisipasi untuk mengembangkan Project Ara yang rencananya akan diluncurkan secara komersil awal tahun depan. Continue reading Melalui Desain Baru, Smartphone Modular PuzzlePhone Coba Saingi Project Ara

Project Ara Memasuki Tahap Beta, Google Membaginya ke 100 Orang Tester Secara Gratis

Dalam mengembangkan proyek smartphone modular pertama mereka, Google memiliki sebuah ambisi: agar Project Ara bisa digunakan oleh enam miliar orang; satu miliar pengguna smartphone, dan lima miliar pengguna feature phone. Google mentargetkan harga jual hardware yang murah sehingga bukan hanya produsen besar saja yang bisa berpartisipasi di dalamnya. Continue reading Project Ara Memasuki Tahap Beta, Google Membaginya ke 100 Orang Tester Secara Gratis

Prosesor Project Ara Akan Dari Toshiba?

Informasi menarik muncul kembali terkait Project Ara, smartphone modular yang dikembangkan Google. Setelah sebelumnya dikabarkan bahwa teknologi audio Project Ara akan menggunakan Sennheiser, kini muncul kabar baru.

Seperti dikutip dari Ubergizmo yang menyebutkan sebuah laporan dari Nikkei, bahwa ada indikasi prosesor yang akan mengisi smartphone ini akan diproduksi oleh Toshiba.

 

Info menarik: Video Demo Project Ara, Smartphone Berkonsep Modular

 

Prosesor yang ini nantinya akan tersedia di smartphone itu sendiri serta dalam modul yang bisa digunakan di Project Ara. Pengiriman untuk uji coba akan dilakukan kuartal tiga dan produksi diperkirakan akan dimulai paling cepat tahun depan.

Project Ara sendiri adalah smartphone modular yang menggunakan bagian-bagian blog untuk komponen smartphone itu sendiri seperti kamera, prosesor atau komponen lain sesuai kebutuhan pengguna.

Dikabarkan harga dari Project Ara akan dijual paling rendah $50 dan harga lain sesuai blok yang dibeli. Ubergizmo menyebutkan bahwa akan ada dua ukuran, versi besar yang bisa memuat blok lebih banyak dan ada pula versi yang lebih kecil.