Aplikasi Investasi Reksa Dana Moinves Bermitra dengan CekAja

Aplikasi investasi reksa dana yang dimiliki PT Mandiri Manajemen Investasi, Moinves, meresmikan kerja samanya dengan marketplace finansial CekAja. Layanan Moinves sendiri diluncurkan pada bulan September 2016 dan menargetkan berbagai kalangan sebagai target pasarnya.

Sebagai langkah awal, kolaborasi Moinves dan CekAja akan menghadirkan fitur profiling system interaktif, berupa beberapa pertanyaan untuk pengguna yang ingin mengetahui lebih detil tentang reksa dana, bagaimana caranya berinvestasi, dan tipe investor. Informasi tersebut akan digunakan Mandiri Investasi dan CekAja.

“Kerja sama ini merupakan upaya dari Moinves untuk memperluas kegiatan promosi di tanah air. Kami harapkan selain bisa mendukung Moinves di CekAja, bisa menambah customer base dan mencari pasar baru untuk bisa mengenal lebih jauh tentang Moinves,” kata Head of Product Development & Management PT Mandiri Manajemen Investasi Ari Adil.

Saat ini Moinves telah memiliki 3 ribu pengguna aktif dan telah mendapatkan persetujuan dari OJK. Melalui platform yang sepenuhnya memanfaatkan aplikasi mobile, Moinves memberikan kesempatan kepada pengguna untuk melakukan transaksi reksa dana secara online.

Terdapat 4 fokus utama yang bakal dihadirkan Moinves kepada pengguna, yaitu pengenalan risiko, pengenalan dan edukasi tentang reksa dana, pengalaman melakukan transaksi reksa dana melalui aplikasi, dan laporan rutin yang bisa diakses melalui aplikasi Moinves. Dana awal yang disyaratkan minimal Rp. 500 ribu.

Melengkapi layanan finansial “toko online” CekAja

Dalam kesempatan yang sama, Co-founder dan CEO C88 Financial Technologies Group, induk perusahaan CekAja, JP Ellis mengungkapkan kerja sama strategis ini pada akhirnya telah melengkapi semua layanan yang tersedia di CekAja.

Sebelum kesepakatan diresmikan, CekAja telah melakukan survei kepada pengguna CekAja, yang saat ini telah berjumlah 20 juta orang, terkait kesiapan mereka untuk berinvestasi. Hasil yang dikumpulkan adalah sebanyak 35% pengguna telah siap untuk berinvestasi. Soal komisi yang bakal diperoleh CekAja dari kerja sama ini, Ellis enggan mengungkapkan.

“Nantinya melalui fitur profiling semua pengguna bisa mengetahui dengan jelas, seperti apa resiko mereka dan menyesuaikan investasi yang sesuai lengkap dengan pilihan batas waktu yang diinginkan. Semua bisa dilihat di CekAja,” kata Ellis.

Baru-baru ini CekAja telah membuka layanan di 8 kota besar di Indonesia, yaitu Bandung, Denpasar, Surabaya, Medan, Palembang, Semarang, Sidoarjo dan Palembang. Ekspansi di luar kota Jakarta merupakan salah satu fokus CekAja tahun ini.

“Salah satu tantangan terbesar untuk selanjutnya adalah bagaimana membuat layanan kami menjadi pintu keterbukaan informasi serta akses bagi seluruh masyarakat Indonesia terhadap produk finansial (financial inclusion), bukan hanya bagi masyarakat di kota besar tapi juga di seluruh pelosok Indonesia,” kata Ellis.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Mencari Solusi Pembelian Reksa Dana Secara Online

Strategi ‘menjemput bola’ nampaknya mulai dilancarkan oleh bank hingga perusahaan yang mengelola portofolio investasi berupa reksa dana. Salah satu inovasi yang kemudian mulai diperkenalkan adalah situs pembelian reksa dana yang diluncurkan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dan situs serta aplikasi mobile milik PT Mandiri Manajemen Investasi, anak usaha Bank Mandiri.

Reksa dana masih merupakan salah satu produk finansial yang cukup ‘asing’ bagi masyarakat umum. Hanya kalangan tertentu saja yang kemudian secara aktif melakukan pembelian reksa dana secara rutin. Hal tersebut diakui oleh Iman Rochmani, Director of Strategic Planning PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI).

“Permasalahan utama yang menghambat pertumbuhan reksa dana di Indonesia adalah edukasi. Untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia, di tahun 2015 lalu, MAMI telah melakukan 2.824 aktivitas edukasi finansial bagi beragam lapisan masyarakat. Sebagai hasilnya, MAMI mendapatkan kepercayaan dari 13.523 investor baru di tahun 2015,” kata Iman kepada DailySocial.

Hal lain yang kemudian menjadi permasalahan di kalangan masyarakat adalah aksesibilitas. Kesulitan untuk mendapatkan informasi, rekomendasi, hingga pembelian reksa dana menjadi isu yang terus membelit

Dengan alasan itulah akhirnya PT Manulife Aset Manajemen Indonesia dan PT. Mandiri Manajemen Investasi mencoba mempermudah proses dan memberikan transparansi kepada pengguna terkait reksa dana dengan solusi digital.

“Dengan kondisi market yang sangat cepat berevolusi secara digital mengikuti perkembangan teknologi, Industi fintech juga melihat banyak peningkatan di berbagai layanan keuangan. Oleh karena itu, PT. Mandiri Manajemen Investasi mengambil langkah ke arah digital dengan mengembangkan aplikasi mobile yang disebut Moinves yang memberikan pengguna untuk mendapatkan end-to-end online investing experience yang mudah, cepat dan transparan,” kata Head of Corsec & Business Support Mandiri Manajemen Investasi Mauldy R Makmur kepada DailySocial.

klikKMAMI dan Moinves

Dengan mengusung nama klikMAMI, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ingin menjadi online transaction platform pertama di Indonesia. klikMAMI tidak menerapkan proses tanda tangan investor di atas formulir pembukaan maupun pembelian reksa dana di tempat. Proses KYC (Know Your Client) dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku pada reksa dana yang dijual melalui sistem online.

“Dengan klikMAMI, berinvestasi di reksa dana tidak hanya terjangkau, tetapi juga mudah prosesnya. Investasi di reksa dana bisa dilakukan kapan pun dan dari mana pun,” kata Iman.

Di klikMAMI, para calon investor dapat mengisi formulir pembukaan reksa dana dan melakukan transaksi pembelian reksa dana (subscription). Sementara bagi para investor, mereka dapat memonitor perkembangan investasinya (monitoring), melakukan penambahan dana investasi (top up), memindahkan investasinya dari satu reksa dana ke reksa dana lainnya (switching), maupun melakukan transaksi pencairan dana investasi (redemption).

Hingga saat ini, MAMI sudah mendapatkan lebih dari 2 ribu investor yang terdaftar melalui klikMAMI. Kebanyakan investor tersebut berasal kota-kota besar, di antaranya Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Banjarmasin, Semarang, dan Bali.

“MAMI masih terus melakukan beragam kegiatan kampanye pemasaran klikMAMI ke semua lapisan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia, baik melalui jalur online maupun konvensional, dengan menggelar road show ke beberapa kota,” kata Iman.

Sementara itu Mandiri Sekuritas menghadirkan aplikasi Moinves untuk memudahkan pengguna mengakses reksa dana melalui aplikasi mobile. Aplikasi Moinves ini secara resmi diluncurkan pada 1 September 2016 lalu dan saat ini baru tersedia di platform Android. Untuk platform iOS rencananya akan diluncurkan akhir bulan September ini. Sebelumnya layanan serupa bisa diakses via desktop sejak bulan Desember 2015.

“Saat ini banyak pihak yang menawarkan investasi online yang umumnya melalui situs, namun Moinves mencoba memberikan semua kemudahan tersebut dalam bentuk aplikasi mobile agar cara berinvestasi tidak hanya merupakan kebutuhan untuk masa depan tapi juga menjadi sebuah lifestyle,” kata Mauldy.

Moinves diharapkan membantu menjaring seribu pengguna baru hingga akhir tahun 2016, sementara pertumbuhan penjualan melalui Moinves ditargetkan bisa mencapai 10% dari total Assets Under Management (AUM) dalam 2 tahun mendatang.

Melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Sebelum meluncurkan situs dan aplikasi, kedua pihak tersebut melakukan koordinasi dan pertemuan yang cukup rutin dengan OJK. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan layanan yang diluncurkan telah sesuai dengan masukan dan kriteria yang dikeluarkan oleh OJK.

“Sebelum diluncurkan ke masyarakat, tim MAMI telah melakukan koordinasi dengan OJK, dan memastikan bahwa seluruh proses transaksi yang berlangsung di dalam klikMAMI telah sesuai dengan peraturan dari OJK. Setelah klikMAMI resmi diluncurkan, Customer Service MAMI terus melakukan prosedur KYC kepada setiap investor yang bertransaksi melalui platform ini, sesuai dengan peraturan OJK,” kata Iman.

Hal tersebut juga dilakukan Moinves. Mauldy menegaskan, ”Sebelum meluncurkan layanan Moinves ini kami telah meminta persetujuan OJK di mana seluruh proses dari registrasi, transaksi sampai pembayaran dapat dilakukan secara online tanpa harus melakukan face-to-face selama jumlah transaksi tidak mencapai 100 juta [Rupiah] sesuai dengan ketentuan OJK.”

Application Information Will Show Up Here