Interview dengan Madhav Sheth: Realme 9 Fokus pada Kamera Utama

Tanggal 7 Desember 2021 yang lalu mungkin merupakan hari yang cukup bersejarah untuk realme Indonesia dan global. Pasalnya, Madhav Sheth yang saat ini ditunjuk sebagai Presiden dari Internasional Business Unit realme, hadir ditengah para jurnalis untuk dikorek keterangannya mengenai perusahaannya tersebut.  Madhav adalah key person di realme Afrika, Asia Pasifik (termasuk Indonesia), Eropa Tengah dan Timur, Amerika Latin, Timur Tengah, serta Eropa Barat.

Madhav mengatakan bahwa realme merupakan disruptor di pasar smartphone global, merek trendsetter teknologi yang berfokus pada generasi muda yang menawarkan teknologi serta desain trendi dan kualitas yang terbaik dengan harga bersaing. Sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memainkan peran yang penting bagi realme. Saat ini, realme menduduki peringkat 5 di Indonesia. Memasuki tahun 2022, realme Indonesia terpacu untuk menjadi merek smartphone No. 1 dalam kurun waktu 2 tahun,

Dari segi produk, realme telah mengungkapkan akan masuk dan mendisrupsi segmen premium dengan memunculkan banyak ‘Flagship Killer‘, di mana perangkatnya akan memiliki harga terjangkau denga fitur dari smartphone flagship. Realme juga ingin teknologi mereka dapat diakses oleh semua orang.

Dalam pengembangan AIoT, realme memiliki strategi produk AIoT “1+5+T”; di mana smartphone sebagai perangkat utama ( yang ditunjukkan dengan angka 1). Selanjutnya produk seperti laptop, TV, jam tangan pintar, headphone nirkabel, dan speaker pintar masuk dalam kategori 5. Kategori T atau TechLife yang merupakan perangkat AIoT akan difokuskan untuk menjadi produk AIoT nomer 1 di Indonesia.

Pada tahun 2022 nanti, realme bakal meluncurkan GT 2 Pro yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 terbaru. Hal inilah yang bakal menjadi flagship pertama mereka yang dilengkapi dengan chipset seri paling atas dari Qualcomm. Produk lainnya juga akan dibeberkan nanti pada saat MWC 2022 di Barcelona berlangsung. Jadi, kita tunggu saja informasi selanjutnya dari realme.

Lalu bagaimana dengan kelangkaan chipset? Apakah masih akan menggunakan Unisoc?

Dunia saat ini masih terkena masalah kelangkaan chipset yang membuat semua produsen menaikkan harga dan bahkan telat dalam memproduksinya. Hal tersebut tentu saja termasuk realme, Qualcomm, dan juga Mediatek. Unisoc merupakan salah satu cara realme untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya pada kelas entry level agar tetap mendapatkan perangkat komunikasi berbasis Android tersebut. Lalu apakah realme akan masih tetap menggunakan Unisoc?

Madhav mengatakan kepada Dailysocial bahwa sebagai sebuah brand baru, realme ingin memberikan juga kesempatan pada brand baru lainnya di industi yang memiliki produk dengan kualitas bagus. Produk tersebut tentu harus berjalan dengan filosofi produk dari realme, yaitu trendsetting technology and trendsetting design at best quality. Realme ternyata melihat potensi tersebut dari Unisoc yang memiliki performa yang stabil. Sebelumnya realme telah memiliki pengetahuan tentang Unisoc, sehingga memberi kami lebih banyak waktu untuk memaksimalkan seluruh pengalaman.

Hal tersebut tentunya tertuang dalam perangkat terbaru mereka yang belum lama ini diluncurkan. Dan memang, realme C25Y yang menggunakan Unisoc Tiger T610 sudah lebih maksimal dibandingkan dengan perangkat sebelumnya.

Ada bocoran untuk Realme 9?

Tahun baru tentu saja seri baru pula yang bakal diluncurkan oleh realme. Setelah sukses dengan seri angka, realme 8, tentunya banyak yang penasaran dengan seri mereka nantinya di tahun 2022. Lalu bocoran apa yang diberikan Madhav untuk realme seri 9?

Madhav mengatakan bahwa mereka memiliki rencana yang cukup besar pada realme 9. Pada dasarnya realme 9 nantinya akan ada peningkatan pada sisi kameranya, di mana fitur-fitur dan teknologi yang ada pada perangkat flagship nantinya akan dibawa pada perangkat midrange yang satu ini. Jadi nantinya teknologi ini bakal bisa dirasakan oleh lebih banyak orang tanpa harus mengorbankan performa yang dibawanya.

Kamera utama nantinya masih akan menjadi highlight untuk realme 9. Oleh karena itu, pengembangan pada kamera utama juga masih akan dilakukan untuk membuatnya lebih baik lagi. Hal ini tentu saja menjadi sebuah hal yang patut ditunggu oleh para konsumen realme, termasuk saya. Rasanya tidak sabar untuk menunggu perangkat baru ini luncur di Indonesia.

Bahas Realme Narzo 50A, Perangkat Entry-level dengan Performa Cukup Kencang dan Kamera Utama 50MP

Pada awal bulan November lalu, Realme meluncurkan perangkat entry-level bernama Narzo 50A. Harganya dibanderol mulai dari Rp2.099.000 untuk varian memori 4/64 GB dan Rp2.299.000 untuk varian 4/128 GB.

Sebagai anggota keluarga Narzo, ia pun berfokus untuk menghadirkan performa yang mencukupi dengan harga kompetitif di kelasnya. Narzo 50A juga membawa baterai besar mencapai 6.000 mAh, lalu apalagi yang ditawarkan olehnya? Yuk simak pembahasan lebih lengkap berikut ini.

Ditenagai Chipset Mediatek Helio G85

Guna menghadirkan performa yang gesit, Realme membenamkan chipset 4G seri Helio G dari MediaTek, yaitu Helio G85. SoC ini dibangun pada teknologi proses 12 nm, didesain untuk digunakan pada perangkat mainstream dan menawarkan performa yang cukup tinggi.

Helio G85 menggunakan 2 buah cluster yaitu 2 core Cortex A75 dengan kecepatan 2 GHz pada cluster kinerja dan 6 inti prosesor Cortex A55 pada cluster efisiensi berkecepatan 1,8 GHz. GPU yang digunakan adalah Mali-G52 MC2.

Untuk menguji seberapa kencang Helio G85 yang dipakai pada Narzo 50A, rekan saya – Dimas telah mengujinya dengan dua skenario. Skenario pertama bermain game-game yang ada pada Google Play dan kedua menggunakan perangkat ini untuk penggunaan sehari-hari.

Berkat 2 core Cortex A75, hal ini membuat Narzo 50A dapat bermain game dengan cukup nyaman. Meski GPU Mali-G52 MC2 yang digunakan menjadi hambatan beberapa game untuk dapat dimainkan pada frame rate yang lebih tinggi.

Tiga judul game yang dicoba ialah Genshin Impact, Pokemon Unite, dan PUBG Mobile. Pada saat bermain Genshin Impact yang terkenal berat, dengan profile lowest dan menggunakan pilihan frame rate 60 fps, Genshin Impact dapat dijalankan pada rata-rata 30 fps.

Lalu, pada Pokemon Unite yang dipasang pada mode rekomendasi rendah, Narzo 50A mampu berjalan pada 60 fps. Sayangnya pada PUBG Mobile di Narzo 50A, hanya tersedia opsi smooth ultra yang membatasi frame rate sampai 40 fps saja.

Sementara untuk pengujian dalam penggunaan sehari-hari, aplikasi yang dicoba pada Narzo 50A meliputi Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, dan Chrome. Semua aplikasi tersebut dapat berjalan lancar tanpa lag yang mengganggu.

Baterai 6.000 mAh

Bagi beberapa kalangan, baterai besar masih menjadi daya tarik tersendiri. Terutama bagi yang punya mobilitas tinggi dan bekerja di lapangan seharian. Lalu, berapa lama waktu yang disediakan oleh baterai 6.000 mAh pada Narzo 50A?

Berdasarkan pengujian dengan cara memutar file video MP4 dengan resolusi 1920×1080 piksel yang diulang sampai baterai habis, Narzo 50A dapat bertahan hingga 26 jam 25 menit. Dengan charger bawaan 18 watt, baterai dapat terisi penuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam.

Kamera 50MP

Sekarang mari bahas keunggulan Realme Narzo 50A berikutnya, yakni kamera utama 50MP menggunakan sensor Samsung ISOCELL JN1. Dua kamera menemaninya masing-masing sebatas 2MP sebagai depth sensor dan macro. Sedangkan, kamera selfie-nya menggunakan sensor Omnivision OV8856 yang memiliki resolusi 8MP.

Mari fokus pada kamera utama, sensor ISOCELL JN1 ini menggunakan teknologi ISOCELL 2.0 sehingga mampu meningkatkan sensitivitas cahaya dibandingkan dengan teknologi yang lama. ISOCELL JN1 juga menggunakan teknologi Tetracell RGB Bayer, yang mana secara default hasil fotonya menjadi 12,5MP.

Kamera yang satu ini, secara mengejutkan, mampu menghasilkan gambar yang cukup bagus. Asalkan cahaya yang ada cukup, gambar yang dihasilkan memang cukup tajam dan rendah noise. Untuk latar belakang yang lebih terang, usahakan untuk menyalakan HDR agar dynamic range-nya lebih baik. Untuk kondisi saat cahaya rendah, selalu gunakan Nightscape agar gambarnya lebih baik.

Penutup

Itulah daftar keunggulan yang ditawarkan oleh Realme Narzo 50A. Ia menghadirkan performa yang terbilang cukup kencang untuk menunjang aktivitas sehari-hari, baterai besar, dan kamera utama 50MP dapat menghasilkan foto yang bagus.

Sebagai tambahan informasi, perangkat ini sudah menjalankan Realme UI 2.0 berbasis Android 11 dan mengusung layar IPS 6,5 inci yang ditopang resolusi sebatas HD+. Resolusi layar yang rendah ini menjadi kekurangan dari Narzo 50A, mengingat rentang harganya di sekitar Rp2 jutaan.

Untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai kelebihan dan kekurangannya, Anda dapat membaca ulasan lengkapnya oleh rekan saya, Dimas – pada tautan berikut ini; review Realme Narzo 50A.

Realme Hadirkan 2 Smartphone Terakhir di Tahun 2021, Realme 8i dan C25Y

Tidak terasa saat ini sudah hampir sampai di penhujung tahun 2021. Pada saat ini pula, biasanya para vendor sedang berlomba-lomba mempersiapkan produk mereka untuk menyambut 12.12 dan libur Nataru. Realme juga sudah mempersiapkan perangkat terbarunya untuk para konsumen entry level serta mainstream. Kedua perangkat tersebut adalah realme 8i dan C25Y.

“Bagi realme, tahun 2021 merupakan tahun dengan lompatan performa dan desain yang serba trendsetting. Kami sangat bersemangat untuk menghadirkan realme 8i sebagai smartphone 120Hz yang belum pernah ada di kisaran harga di bawah Rp 3 juta sebelumnya, serta memperkenalkan chipset 4G paling mutakhir dan powerful dari MediaTek yaitu Helio G96. realme 8i didefinisikan sebagai smartphone ultra-smooth dan ultra-powerful menetapkan standar bagi smartphone midrange. Selain itu, kami melakukan pembaruan pada kamera realme C25Y dengan menghadirkan kamera tertinggi dan pertama di seri entry-level realme, 50MP AI Camera dan chipset powerful dari Unisoc, dilengkapi baterai 5000mAh untuk menghadirkan performa seharian,” ungkap Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Realme 8i digadang sebagai smartphone dengan layar 120 Hz termurah. Smartphone ini juga ditenagai dengan chipset 4G terkencang dari Mediatek saat ini, yaitu Helio G96. Menggunakan proses produksi 12nm, Helio G96 menggunakan prosesor dua core Cortex A75 dan enam core Cortex A55 yang memiliki frekuensi utama hingga 2,05GHz dan memiliki GPU  ARM Mali-G57.

Realme 8i hadir dalam dua konfigurasi memori, yakni 4GB + 64GB dan 6GB+128GB. Untuk varian memori 6GB + 128GB, mendukung memori virtual DRE hingga 5GB sementara versi 4GB tidak mendukungnya. Kedua varian ini juga menggunakan kamera dengan resolusi 50 MP. Baterai yang terpasang memiliki kapasitas 5000 mAh.

Smartphone selanjutnya adalah realme C25Y. Smartphone yang satu ini menggunakan SoC dari Unisoc dengan T610.  Unisoc T610 menggunakan proses pabrikasi 12nm, memakai prosesor yang terdiri dari dua inti Cortex A75 berkecepatan 1.8GHz dan enam inti prosesor Cortex A55 1.8GHz.  GPU yang digunakan pada SoC ini adalah ARM Mali G52 3EE 2-Core. Konfigurasi yang dikeluarkan oleh realme hanya 1 macam saja, yaitu 4 + 64 GB.

Realme C25Y juga membawa kamera 50 MP sebagai sensor utamanya. Untuk layarnya, realme C25Y memiliki dimensi 6,5 inci rasio layar-ke-bodi hingga 88,7% berkat desain mini-drop klasik.Realme juga memasangkan baterai dengan kapasitas 5000 mAh yang dapat diisi ulang dengan charger 18 watt.

Smartphone realme 8i dengan varian 4+64 GB dijual dengan harga Rp. 2.499.000. Untuk versi 8+128 GB dijual dengan harga Rp. 2.999.000. Realme C25Y sendiri dijual pada harga Rp. 1.999.000.

DRE pada realme 8i hanya pada varian tertinggi?

Salah satu fitur yang sangat mendukung kinerja sebuah smartphone yang muncul di tahun 2021 adalah Dynamic RAM Expansion. Teknologi ini sendiri akan membuat cache yang ada pada RAM untuk dipindahkan sementara ke penyimpanan internal pada saat penuh. Tentunya, hal ini akan sangat menguntungkan perangkat dengan RAM yang lebih kecil. Namun mengapa realme 8i 4+64 GB malah tidak mendapatkan fitur tersebut?

J.J. Kwan sebagai Global Product Marketing Lead, realme mengatakan bahwa DRE bekerja dengan memakan sebagian ruang penyimpanan internal. Untuk versi dengan penyimpanan 128 GB, tentunya perangkat tersebut memiliki ruang yang cukup untuk digunakan sebagai memori virtual dan data pengguna. Akan tetapi untuk versi dengan media penyimpanan 64 GB, tentunya akan semakin sempit pada saat perangkat tersebut terisikan foto, informasi personal, serta data lainnya. Hal ini akan sangat berimbas pada pengalaman penggunaan perangkat ini secara keseluruhan.

Tanpa NFC pada realme 8i?

NFC sampai saat ini merupakan salah satu faktor penting dalam penjualan smartphone di Indonesia. Namun, realme 8i yang baru saja diluncurkan ini tidak memiliki fitur NFC yang saat ini sangat dibutuhkan untuk mengisi kartu uang elektronik. Lalu apa alasannya realme 8i tidak menyertakan fitur tersebut?

J.J. Kwan menjelaskan bahwa secara global, tim produk tidak melihatnya sebagai fitur yang high priority. Realme 8i sendiri memberikan fitur yang terlihat lebih baik seperti layar 120 Hz, Mediatek Helio G96, dan lainnya di harga 2 jutaan saja. Realme sendiri merupakan trendsetter, sehingga ingin membuat orang-orang merasakan layar 120 Hz tanpa harus mengeluarkan biaya yang lebih. Oleh karena itu, jika menginginkan NFC, bisa memilih model lain dari realme.

5 Pilihan Gadget Baru di Indonesia, Minggu Ke-2 Bulan November

Pada minggu kedua bulan November 2021, masyarakat Indonesia kembali diberi pilihan gadget baru yang sekaligus bisa menjadi rekomendasi gadget akhir tahun. Mulai dari rangkaian smartphone dari realme, duo smartphone flagship terjangkau seri 11T dari Xiaomi, dan satu kelas menengah dari Infinix. Serta, drone DJI Mavic 3 yang membawa upgrade signifikan dengan sensor Four Thirds 20 MP dan smartwatch premium Huawei Watch GT 3. Langsung saja, penjelasan singkatnya sebagai berikut:

1. realme

Realme GT Neo2

Dari realme, ada tiga smartphone baru yang menyasar segmen atas sampai bawah. Mulai dari realme GT Neo2 untuk segmen atas yang dijual dengan harga Rp6.499.000 untuk varian memori 12/256 GB.

Walaupun harganya tak terlalu tinggi, smartphone yang menjalankan realme UI 2.0 berbasis Android 11 ini mengemas fitur yang mengesankan. Ia mempersembahkan layar AMOLED 6,62 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz, artinya sudah optimal buat kebutuhan gaming.

Dapur pacunya juga kencang dengan chipset Snapdragon 870 5G, pembaruan langsung dari Snapdragon 865. Terlebih didukung RAM 12 GB dan ditambah lagi RAM virtual hingga 7 GB berkat fitur Dynamic RAM Expansion (DRE).

Lanjut ke kelas menengah, realme mengutus Narzo 50A yang dibanderol Rp2.099.000 untuk varian memori 4/64 GB dan Rp2.299.000 untuk 4/128 GB. Perangkat ini berfokus untuk menghadirkan performa kuat dengan harga kompetitif.

Narzo 50A adalah smartphone berlayar IPS 6,5 inci HD+ yang ditenagai chipset MediaTek Helio G85 dan disuplai baterai jumbo 6.000 mAh. Ia juga menggunggulkan kamera utama dengan resolusi tinggi 50 MP.

Pindah ke kelas bawah, realme membawa Narzo 50i dijual pada harga Rp1.599.000 dengan konfigurasi 4/64 GB.

Ia mengusung layar IPS 6,5 inci HD+ dan menjalankan realme UI Go Edition sehingga resource yang dijalankan tidak seberat perangkat non Android Go. Sayangnya, karena alasan kelangkaan chipset, Narzo 50i masih menggunakan chipset lawas yaitu Spreadtrum SC9863A.

Tak lupa, realme juga memiliki smartband baru bernama realme Band 2 yang dijual pada harga Rp499.000. Ia mengusung layar 1,4 inci dengan kecerahan 500 nit, dibekali sensor Goodix GH3011 yang dapat memantau detak jantung dan SpO2 selama 24 jam, dan baterai yang dapat bertahan hingga 12 hari.

2. Xiaomi

Xiaomi-11T-Series

Di penghujung tahun ini, Xiaomi kembali meramaikan pasar smartphone Tanah Air dengan dua smartphone flagship terjangkau yakni Xiaomi 11T dan 11T Pro. Keduanya berbagi desain dan fitur yang identik, yang beda ialah model chipset-nya.

Fitur yang sama diantaranya layar AMOLED 6,67 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan di depan diproteksi Gorilla Glass Victus. Tiga unit kamera belakang dengan kamera utama 108 MP, 8 MP dengan lensa ultrawide, dan 5 MP dengan lensa telephoto.

Perbedaan utamanya terletak pada penggunaan dapur pacu dan kecepatan pengisian dayanya. Xiaomi 11T ditenagai oleh chipset Dimensity 1200 5G dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 67W. Sementara, Xiaomi 11T Pro menggunakan Snapdragon 888 5G yang juga membawa kemampuan perekaman video 8K 30 fps dan pengisian cepat 120W.

Dengan spesifikasi di atas, Xiaomi menjual Mi 11T dengan harga Rp5.999.000. Sementara, Mi 11T Pro 8/256 GB dijual pada harga Rp6.999.000 dan varian 12/256 GB pada harga Rp7.499.000.

3. Infinix 

Pindah ke Infinix Hot 11s NFC, bisa ditebak dari namanya bahwa perangkat kelas menengah ini memiliki fitur NFC yang serbaguna. Ia hadir dengan layar IPS 6,78 inci FHD+ dan memiliki refresh rate 90Hz.

Fitur lain, Infinix Hot 11s NFC menjalankan XOS 7.6 berbasis Android 11 dan memiliki kamera utama 50 MP di belakang. Ditenagai MediaTek Helio G88 Dual-Chip, RAM hingga 6GB, penyimpanan internal hingga 128 GB, dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 18W.

Infinix Hot 11s NFC bisa didapatkan dengan harga Rp2.229.000 untuk varian 128/6 GB dan Rp1.949.000 untuk varian 64/4 GB.

4. DJI Mavic 3

Berikutnya ada sebuah drone baru dari DJI, Mavic 3. Kalau dibanding pendahulunya, Mavic 2 Pro dengan sensor 1 incinya sudah terbilang mengesankan, tetapi Mavic 3 menawarkan lebih lagi berkat sensor berukuran Four Thirds 20 MP menggunakan Hasselblad L2D-20c dengan lensa wide 24 mm dan aperture variabel F2.8-11.

Bukan hanya satu, Mavic 3 memiliki kamera sekunder menggunakan sensor CMOS tipe 1/2 inci 12 MP dengan lensa telephoto 162 mm F4.4. Kombinasi keduanya membuat Mavic 3 dapat melakukan hybrid zoom sebanyak 28x.

Untuk perekaman videonya, Mavic 3 dapat menghasilkan footage 5.1K dengan frame rate 50 fps dan mendukung perekaman 10-bit D-Log. Serta, 4K DCI atau UHD dengan frame rate 120 fps dan 1080p dengan frame rate hingga 200 fps (bitrate 200 Mbps dengan H.264 dan 140 Mbps dengan H.265).

Untuk harga, DJI Mavic 3 versi standar dibanderol dengan harga Rp33.750.000. Untuk tipe DJI Mavic Fly More Combo dibanderol Rp42.990.000, sedangkan DJI Mavic 3 Cine Premium Combo dengan built-in 1TB SSD dan didukung dengan perekaman video Apple ProRes 422 HQ dibanderol seharga Rp79.950.000.

5. Huawei Watch GT 3

Terakhir ada smartwatch premium dari Huawei dan pertama yang menggunakan sistem operasi HarmonyOS, yakni Watch GT 3. Ia dibanderol mulai dari Rp3.499.000 untuk model 46 mm Classic Edition dan Rp3.399.000 untuk Active Edition. Serta, Rp3.499.000 untuk model 42 mm Elegant Edition dan Rp3.399.000 untuk model Active Edition.

Beberapa keunggulannya antara lain TruSeen 5.0+ untuk memantau detak jantung secara lebih akurat dan dapat memantau kadar oksigen dalam darah. Ia dilengkapi fitur pemantauan latihan lebih dari 100 mode latihan termasuk 18 mode latihan profesional, 12 latihan luar ruangan, dan 6 latihan dalam ruangan.

Penutup

Dari rangkaian smartphone realme, tepatnya tiga untuk segmen yang berbeda dan dipermanis satu smartband murah meriah. Lalu, dua smartphone flagship terjangkau dari Xiaomi yang kembali meramaikan persaingan di jagat smartphone. Satu smartphone kelas menengah dari Infinix, drone terbaru Mavic 3, dan ditutup smartwatch premium dari Huawei. Dari semua itu, sudah menemukan yang Anda cari untuk upgrade atau hadiah akhir tahun?

Realme Luncurkan GT Neo2, Narzo 50A, Narzo 50i, dan Band 2: Flagship Terakhir Tahun 2021

Menjelang akhir tahun, realme kembali meluncurkan beberapa produk yang mengukuhkan posisinya pada kelas atas, menengah, dan pemula. Hal tersebut dibuktikan dengan mengeluarkan 3 buah smartphone terbaru, yaitu realme GT Neo2, Narzo 50A, dan Narzo 50i. Selain itu, realme juga mengeluarkan smartband terbarunya yang bernama realme Band 2.

“Peluncuran Neo Born Disruptor merupakan awal baru dalam seri GT. Kami bermaksud menghadirkan everything in NEO dan menyatukan setiap hal hebat di dunia NEO untuk menginspirasi anak muda agar menjadi tech trendsetter. Hari ini, selain meluncurkan produk trendsetter, kami juga memanjakan anak muda di Indonesia dengan penawaran harga yang agresif, mulai dari Rp 11,000 dan jutaan bonus yang bisa didapatkan di mitra e-commerce pada gelaran realme 11.11 Salebration,” ujar Palson Yi, Marketing Director realme Indonesia.

Realme GT Neo2 merupakan sebuah perangkat smartphone yang menggunakan SoC Snapdragon 870. Dengan SoC bertenaga tersebut, smartphone ini mengukuhkan dirinya sebagai flagship 5G killer. Snapdragon 870 itu pun juga sudah dipasangkan pendingin bernama Stainless Steel Vapor Cooling Plus yang area pendinginannya cukup besar, yaitu 4129mm2 serta Diamond Thermal Gel pada CPU untuk transfer panasnya. Selain itu, RAM yang terpasang berkapasitas 12 GB ditambah dengan Dynamic RAM Expansion (DRE) sebesar 7 GB.

Realme Narzo 50A berfokus untuk menghadirkan smartphone dengan kinerja kuat dengan harga kompetitif. Dengan baterai 6000 mAh, realme Narzo 50A dipasangkan SoC Mediatek Helio G85. Dari sisi kameranya, Narzo 50A juga memiliki sensor dengan resolusi yang besar, yaitu 50 MP. Realme pun menyebut perangkat ini sebagai smartphone dengan pengalaman gaming terbaik di harga Rp 2 jutaan.

Realme Narzo 50i menjadi smartphone dengan harga yang paling murah pada peluncuran kali ini. Smartphone ini ditujukan untuk para pengguna entry level yang mencari smartphone gaming dengan value-for-money. Perangkat ini menggunakan realme UI Go Edition sehingga resource yang dijalankan tidak seberat perangkat non Android Go. Perangkat ini sendiri sudah memiliki baterai 5000 mAh sehingga mampu bertahan selama seharian.

Terakhir adalah realme Band 2 yang membawa beberapa peningkatan dari sang pendahulunya. Realme Band 2 memiliki layar TFT-LCD 1,4 inci dan resolusi 167 x 320 piksel dan memiliki kecerahan hingga 500nits. Smartband ini menggunakan sensor Goodix GH3011 yang akan memantau detak jantung dan SpO2 selama 24 jam. Pada sisi baterai, smartband ini menggunakan kapasitas 204 mAh dan dapat bertahan hingga 12 hari.

Realme GT Neo2 dengan varian 12/256 GB dijual dengan harga Rp 6,499,000. Untuk realme Narzo 50A dengan varian 4/64 GB dijual dengan harga Rp 2,099,000 dan Rp 2,299,000 untuk varian 4/128 GB. Realme Narzo 50i dijual pada harga Rp 1,599,000 dengan konfigurasi 4/64 GB. Untuk realme Band 2 dijual pada harga Rp 499,000.

Masih menggunakan SC9863A pada Narzo 50i?

Realme saat ini selalu saja mengeluarkan perangkat yang menggunakan SoC dari Snapdragon dan Mediatek. Tentu saja kedua chipset tersebut saat ini mendapatkan sambutan yang sangat baik di masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada Narzo 50i, realme masih menggunakan sebuah chipset lawas, yaotu Spreadtrum SC9863A. Apa alasan dibalik penggunaan chipset tersebut?

Palson Yi mengatakan bahwa kita harus menyadari pada pasar entry level saat ini, permintaan masih sangat besar. Dan pada pasar ini pula, kelangkaan chipset juga terkena dampak besarnya. Oleh karena itu, tim realme melakukan forecast pada kelangkaan tersebut dan ini adalah strategi dari realme. Hal tersebut juga membuat realme bisa menghadirkan kembali perangkat untuk pasar entry level yang terjangkau.

Kembali lagi untuk SC9863A, karena realme tidak ingin tiba-tiba kehabisan chipset karena permintaan yang tinggi maka dipilih lah SoC tersebut. Hal tersebut juga membuat realme memiliki kondisi yang lebih baik untuk menyediakan perangkat pada pasar tersebut. Palson berharap bahwa kondisinya akan kembali membaik dan pasokan chipset akan tersedia kembali.

[Review] Realme Narzo 50A: Baterai Besar, Bermain Lancar, Kamera Mumpuni, dan Harga Terjangkau

Realme kembali mengeluarkan sebuah smartphone yang ditujukan untuk anak-anak muda yang gemar bermain game serta pecinta smart gadget. Tentu saja, perangkat yang satu ini hadir pada lini Narzo. Perangkat yang datang ke meja pengujian tim DailySocial kali ini adalah realme Narzo 50A yang memiliki slogan “Mighty Performance Inside“. Lalu apa maksud dari slogan tersebut?

Lini Narzo selalu hadir dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan lini nomor dari realme. Seperti halnya realme Narzo 50A yang memiliki harga di sekitar 2 jutaan. Dengan harga tersebut, realme memposisikan Narzo 50A sebagai smartphone dengan pengalaman bermain terbaik di harga 2 jutaan. Perubahan besar dihadirkan pada realme narzo 50A diantaranya dari sisi kamera baik dari sisi jumlah kamera menjadi tiga dan besaran megapiksel maupun dari sisi sistem operasi yang sudah berbasis Android 11.

Dengan harga tersebut pula, realme juga kembali menggunakan SoC buatan Mediatak. Pada Narzo 50A, realme memilih Mediatek G85 yang memang sudah mumpuni untuk menjalankan semua game yang hadir di Android. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari penggunaan CPU Cortex A75 yang bertenaga. Dan tentunya perangkat ini bisa bertahan lama berkat baterai 6000 mAh yang terpasang didalamnya.

Spesifikasi lengkap dari realme Narzo 50A yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel berikut ini

SoC Mediatek Helio G85
CPU 2 x 2.0 GHz Cortex-A75 + 6 x 1.8 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G52 MC2
RAM 4 GB LPDDR4x
Internal 64 GB eMMC 5.1
Layar 6,5 inci 1600 x 720 IPS
Dimensi 164.5 x 75.9 x 9.6 mm
Bobot 207 gram
Baterai 6000 mAh 18 watt charger
Kamera 50 MP / 12.5 MP utama, 2 MP macro, 2 MP B/W, 8 MP Selfie
OS Android 11 Realme UI 2

Untuk hasil pemindaian dengan menggunakan software CPU-Z serta SensorBox bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Dengan kapasitas baterai yang besar, realme memberikan Narzo 50A sebuah charger yang bisa mengisi dengan cukup cepat. Kapasitas tersebut juga membuat perangkat yang satu ini bisa menyelamatkan smartphone lain pada saat butuh mengisi baterai alias reverse charging. Perangkat ini juga mengusung kamera dengan resolusi 50 MP baru dari Samsung. Lalu seperti apa kinerja dari realme Narzo 50A?

Unboxing

Perlengkapan inilah yang bisa didapatkan didalam kotak penjualan dari realme Narzo 50A. Realme juga masih menghadirkan charger 18 watt sehingga pengguna tidak perlu lagi membelinya secara terpisah.

Desain

Unik! Itulah yang saya pikirkan pertama kali saat melihat desain belakang dari realme Narzo 50A. Selain desain garis diagonal yang cukup mirip dengan realme Narzo 30A, realme Narzo 50A dilengkapi dengan sebuah kotak hitam yang cukup besar pada bagian kiri atas belakangnya. Realme juga menempatkan logo Narzo pada kotak hitam tersebut, sehingga memang cukup tersamar. Warna yang saya dapatkan memiliki nama Oxygen Blue.

Berbicara kotak hitam yang ada dibelakangnya tersebut, realme menempatkan tiga buah kamera di sana. Selain itu, terdapat pula sebuah LED flash di sebelah kamera B/W. Kamera utama berada pada sisi kiri atas dan kamera makro ada di sebelahnya. Area hitam ini juga sekaligus menjadi tempat untuk sensor fingerprint yang memang cukup cepat dalam memindai jari telunjuk saya.

Layar realme Narzo 50A memiliki resolusi 1600×720 pada layar dengan dimensi 6,5 inci dengan model poni mini dropSmartphone ini menggunakan layar dengan jenis IPS yang sayangnya tidak dilindungi dengan lapisan pelindung seperti Gorilla Glass. Walaupun begitu, realme Narzo 50A sudah terlapisi dengan lapisan tahan gores sehingga cukup menahan goresan saat berada didalam kantong celana. Agar memiliki perlindungan yang lebih baik lagi, ada baiknya untuk menyisihkan dana maksimal Rp. 100.000 untuk membeli lapisan yang lebih kuat lagi seperti tempered glass atau hydrogel.

Untuk tombol volume serta power, bisa ditemukan pada sisi sebelah kanan dari Narzo 50A. Slot SIM serta microSD bisa ditemukan pada sisi sebelah kirinya. Pada bagian bawahnya akan ditemukan port audio 3,5 mm, microphone, USB-C, dan speaker.

Realme Narzo 50A sudah menggunakan sistem operasi Android 11 dengan antarmuka realme UI 2.0. Antar muka yang digunakan pada realme Narzo 50A masih memiliki app drawer sehingga Anda akan menemukan semua aplikasi di sana. Homescreen-nya juga memiliki beberapa gesture seperti swipe up untuk membuka app drawer dan swipe down untuk membuka fungsi search.

Jaringan

Realme Narzo 50A menggunakan chipset Mediatek Helio G85 yang ditujukan untuk para gamer dan pengguna mainstream. Oleh karena itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G. Kategoti LTE yang ada pada perangkat ini masuk dalam Cat 7 untuk download dan Cat 13 untuk upload.

Kanal LTE yang didukung pada smartphone ini meliputi band 1, 3, 5, 8, 38, 40, dan 41. Tentunya, band yang didukung adalah yang sudah digunakan oleh operator seluler di Indonesia. Selain mendukung Dual 4G, perangkat ini juga sudah mendukung fitur dual VoLTE.

Perangkat ini juga sudah mendukung teknologi WiFi 5 atau yang dikenal dengan 802.11 ac. Hal tersebut tentu membuat realme Narzo 50A memiliki koneksi WiFi yang jauh lebih kencang karena menggunakan jaringan 5 GHz. Narzo 50A juga sudah mendukung bluetooth versi 5.0.

Kamera: 50 MP yang bagus

Realme saat ini tidak lagi menggunakan kamera dengan sensor 48 MP dan menggantinya dengan sensor buatan Samsung, yaitu ISOCELL JN1. Sensor baru ini sudah menggunakan teknologi ISOCELL 2.0 sehingga mampu meningkatkan sensitivitas cahaya dibandingkan dengan teknologi yang lama. ISOCELL JN1 juga menggunakan teknologi Tetracell RGB Bayer yang akan membuat resolusi kamera menjadi 12,5 MP.

Kamera yang satu ini, secara mengejutkan, mampu menghasilkan gambar yang cukup bagus. Asalkan cahaya yang ada cukup, gambar yang dihasilkan memang cukup tajam dan rendah noise. Untuk latar belakang yang lebih terang, usahakan untuk menyalakan HDR agar dynamic range-nya lebih baik. Untuk kondisi saat cahaya rendah, selalu gunakan Nightscape agar gambarnya lebih baik.

Kamera makro yang terpasang memiliki resolusi 2 MP saja. Oleh karena itu, hasilnya juga tidak akan sebaik kamera utamanya. Saya merupakan orang yang sangat jarang menggunakan kamera ini, karena hasil cropping kamera utamanya masih terasa lebih baik.

Kamera selfie pada smartphone ini menggunakan sensor Omnivision OV8856 yang memiliki resolusi 8 MP. Hasilnya memang lumayan pada saat kondisi cahaya yang baik. Namun didalam ruangan, saya sangat menyarankan untuk mengaktifkan fitur fill light agar hasilnya lebih baik dan tidak buram.

Pengujian

Realme Narzo 50A menggunakan chipset dari Mediatek, yaitu Helio G85. Dengan seri Helio, chipset ini memang didesain untuk digunakan pada perangkat mainstream sehingga akan memiliki kinerja yang cukup tinggi, walaupun saat ini sudah digunakan pada perangkat entry level. SoC ini menggunakan 2 buah cluster yaitu 2 core Cortex A75 dengan kecepatan 2 GHz pada cluster kinerja dan 6 inti prosesor Cortex A55 pada cluster efisiensi berkecepatan 1,8 GHz. GPU yang digunakan adalah Mali-G52 MC2.

Untuk menguji seberapa kencang Helio G85 yang dipakai pada Narzo 50A dalam penggunaan sehari-hari, saya memakai dua skenario. Skenario pertama tentu saja bermain game-game yang ada pada Google Play. Skenario kedua menggunakan perangkat ini untuk penggunaan sehari-hari. Perangkat ini sudah saya gunakan sekitar 1 minggu.

Bermain Game

Mediatek menciptakan Helio seri G memang ditujukan untuk bermain game. Dengan menggunakan 2 inti Cortex A75, memang membuat perangkat yang menggunakan Helio G85 bisa bermain game dengan cukup nyaman. Akan tetapi, GPU yang digunakan, yaitu Mali-G52 MC2, memang menjadi hambatan beberapa game untuk dapat dimainkan pada framerate yang lebih tinggi lagi.

Saat menguji Narzo 50A, saya menggunakan 3 game yang dimainkan selama 1 minggu. Ketiganya adalah Genshin Impact, Pokemon Unite, dan PUBG Mobile. Sayangnya pada PUBG Mobile di Narzo 50A, saya hanya dapat memilih smooth ultra yang membatasi framerate sampai 40 fps saja. Padahal, chipset Mediatek Helio G85 seharusnya mampu membuat game ini jalan pada 60 fps.

Pada saat bermain Genshin Impact yang terkenal berat, saya berpikir bahwa perangkat ini tidak akan mampu berjalan pada rata-rata 30 fps. Ternyata, saya salah! Dengan profile lowest dan menggunakan pilihan framerate 60 fps, ternyata Genshin Impact dapat dijalankan pada rata-rata 30 fps. Hal ini tentu saja tidak akan membuat orang pusing saat memainkannya.

Game Pokemon Unite dipasang pada mode rekomendasi rendah. Oleh karena keterbatasan waktu, saya hanya mengujinya pada mode grafis rendah namun menggunakan framerate tinggi. Saat menguji, ternyata Narzo 50A mampu berjalan pada 60 fps. Tentu saja hal ini sangat membantu pemain untuk meraih kemenangan.

Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil dari ketiga game tersebut yang dijalankan pada realme Narzo 50A

Bekerja dan hiburan

Untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kantor, saya harus menggunakan beberapa aplikasi seperti Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, serta Chrome. Saat memakainya selama seminggu, saya sama sekali tidak mendapatkan masalah serta lag yang mengganggu. Oleh karena itu, smartphone ini memang cocok untuk dijadikan teman bekerja. Apalagi saat meeting melalui Zoom atau Meet, saya tidak menemukan kendala apa pun dan rapat pun selesai tanpa gangguan.

Saat menonton, saya mengecek apakah Netflix dapat menjalankan konten HD pada perangkat ini. Realme Narzo 50A hanya memiliki sertifikasi Widevine L3, sehingga semua video streaming akan dibatasi hingga 540p saja. Tentu saja, hal tersebut berkaitan dengan resolusi HD+ yang diusung oleh Narzo 50A. Oleh karena speaker-nya hanya satu, menggunakan earphone merupakan suatu keharusan saat menonton film.

Benchmarking

Oleh karena realme Narzo 50A menggunakan cip Mediatek mainstream yang ada saat ini, saya penasaran untuk membandingkannya dengan cip lainnya. Oleh karena itu, Helio G95 serta Snapdragon 662 dan Unisoc T710 saya hadirkan sebagai pembanding. Berikut adalah hasilnya

Uji baterai: 6000 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 6000 mAh memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Realme Narzo 50A dapat bertahan hingga 26 jam 25 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 18 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam.

Verdict

Di era keterbatasan chipset seperti saat ini, mencari sebuah perangkat yang memiliki harga terjangkau dengan kinerja tinggi mungkin cukup sulit. Hal tersebut dikarenakan dengan harga rendah, spesifikasi yang diberikan akan sulit digunakan untuk bermain game. Jika spesifikasinya tinggi, harganya pun juga ikut tinggi. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk realme Narzo 50A yang baru saja diluncurkan oleh realme.

Perangkat yang satu ini memiliki kinerja yang cukup baik karena menggunakan Mediatek Helio G85. Dengan SoC tersebut dan ditemani dengan RAM 4 GB, saya dapat dengan lancar bermain game pada perangkat ini. Baterai yang besar juga membuat waktu bermain menjadi lebih lama. Tentu saja untuk dipakai bekerja setiap hari, smartphone ini nyaman digunakan.

Kamera yang terpasang pada realme Narzo 50A memiliki hasil yang dapat diandalkan pada cahaya yang cukup. Dengan ISOCELL JN1, membuat semua orang bisa mengambil gambar dengan resolusi tinggi. Cukup disayangkan memang, kamera ultrawide tidak hadir pada smartphone yang satu ini.

Realme menjual Narzo 50A dengan harga Rp. 2.099.000 untuk varian yang saya dapatkan, yaitu 4/64 GB, dan Rp. 2.299.000 untuk varian 6/128 GB. Dengan harga tersebut, membuat realme Narzo 50A menjadi salah satu perangkat dengan harga terjangkau yang bisa digunakan untuk bermain game dengan nyaman. Oleh karena itu, mereka yang gemar bermain game serta pekerja dengan dana terbatas bisa memilih perangkat yang satu ini sebagai daily driver mereka.

Sparks

  • Kinerja yang cukup baik dengan Helio G85
  • Daya tahan baterai yang sangat baik dengan 6000 mAh
  • Kamera utama yang bagus untuk kelas smartphone 2 jutaan
  • Desainnya cukup unik
  • Responsif saat digunakan

Slacks

  • Resolusi layar masih HD+ dengan 60 Hz
  • Tanpa kamera ultrawide
  • Waktu pengisian baterai cukup lama

Realme GT Neo 2 Diperkenalkan, Menggunakan Stainless Steel Vapor Cooling Plus

Dalam waktu dekat, realme akan kembali meluncurkan beberapa perangkat baru di Indonesia. Salah satu perangkat yang akan diperkenalkan adalah realme GT Neo 2. Smartphone yang satu ini nantinya akan menggunakan chipset kencang buatan Qualcomm, yaitu Snapdragon 870. SoC yang satu ini juga sudah mendukung jaringan 5G.

Acara sneak peek atau preview yang diadakan oleh realme diselenggarakan pada tanggal 26 Oktober 2021 bertempat di Hotel Alila SCBD. Pada acara tersebut, belum banyak spesifikasi yang diungkap oleh realme. Namun yang pasti, Snapdragon 870 yang dipasang pada realme GT Neo 2 akan memiliki suhu yang lebih sejuk. Hal tersebut dikarenakan sistem pendingan baru yang dinamakan Stainless Steel Vapor Cooling Plus.

Pada acara tersebut, realme juga membongkar GT Neo 2 didepan para jurnalis. Realme GT Neo 2 juga menggunakan 2 buah baterai yang bisa diisi dengan daya 65 watt. Hal tersebut dilakukan untuk memperlihatkan pendingin realme yang baru. Ternyata, pendingin yang satu ini cukup rumit karena memiliki beberapa lapisan untuk mendinginkan SoC-nya.

Stainless Steel Vapor Cooling Plus memiliki 4 lapisan pendingin yang ada didalam layar. Selain itu, ada lagi 4 lapisan pendingin yang diletakkan pada frame tengahnya. Agar SoC dapat menempel dengan sempurna pada heatsink tersebut, realme menggunakan lapisan diamond thermal gel yang diklaim oleh realme memiliki durabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan thermal paste biasa.

Salah satu kelemahan dari diamond thermal gel adalah lambat laun akan memudar kekuatan penginginannya. Pengguna realme GT Neo 2 yang nantinya merasa smartphone mereka mulai panas, bisa langsung mengganti thermal gel tersebut. Caranya adalah mendatangi exclusive service center dari realme untuk mengganti gel tersebut. Layanan ini juga tidak akan dipungut biaya oleh realme walaupun garansi sudah habis.

Rencananya, realme GT Neo 2 akan diluncurkan pada tanggal 3 November 2021 mendatang. Realme juga akan menghadirkan 3 perangkat lainnya, yaitu 2 buah smartphone dan sebuah produk AIoT. Perangkat-perangkat tersebut adalah realme Narzo 50A, Narzo 50i, dan realme Band 2.

GT Neo 2 tanpa desain koper

Realme tampil cukup memukau pada saat peluncuran smartphone realme GT Master Edition. Hal tersebut dikarenakan desain koper yang dimiliki oleh perangkat tersebut memang berbeda dari perangkat smartphone yang ada dipasaran. Lalu apakah realme GT Neo 2 juga akan menggunakan model yang sama?

Krisva Angnieszca selaku Public Relation Manager Realme Indonesia dengan tegas menjawab bahwa desain koper tersebut hanya akan digunakan pada realme GT Master Edition. Desain dari realme GT Neo 2 ini sendiri terinspirasi dari alam dan memberikan sentuhan dari tren fashion dan memadukannya dengan urban techwear. Untuk warnanya sendiri, saat ini warna-warna bold atau cerah memang sedang dicari oleh konsumen di Indonesia.

Cooler Baru: sedingin apa sih?

Snapdragon 870 memang dikenal sebagai chipset kencang yang menggantikan kembarannya, yaitu Snapdragon 865+. Sebagai chipset kencang, Snapdragon 870 sendiri memang tidak mengeluarkan panas setinggi Snapdragon 888. Saya penasaran sebaik apa pendingin terbaru dari realme GT Neo 2 ini dalam menangani panas yang dihasilkan saat bermain game.

J.J. Kwan selaku Senior Product Marketing Manager, realme Global mengatakan bahwa memang dalam bermain game, panas yang akan dihasilkan akan naik. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan produk flagship kompetitor, cooler yang ada pada realme GT Neo 2 dapat menahan panas lebih baik. Perbandingan yang didapat diklaim lebih baik 3 derajat jika dibandingkan dengan pesaingnya.

Krisva juga mengatakan bahwa panas yang akan dihasilkan seharusnya tidak terlalu tinggi pada GT Neo 2. Pendingin yang ada pada GT Neo 2 lebih efektif dalam meredam panas. Hal tersebut dikarenakan dimensi pendingin yang ada memang besar jika dibandingkan dengan para pesaingnya, sehingga akan menyebar lebih merata dan tidak akan panas.

[Review] Realme GT Master Edition: Snapdragon 778G 5G Pertama di Indonesia dengan Desain Cantik

Realme saat ini memiliki cukup banyak seri untuk smartphone yang dijual di Indonesia. Untuk seri C, dikenal dipasarkan untuk entry level. Selain itu, ada juga seri angka yang dijual untuk pasar mainstream. Saat ini, realme juga memiliki sebuah seri yang dikenal dengan GT.

Seri realme GT yang pertama beredar secara resmi di Indonesia adalah realme GT Master Edition. Perangkat yang satu ini didesain oleh desainer kenamaan Naoto Fukasawa. Tampilan belakang smartphone ini mengadopsi gaya yang terinspirasi dari desain koper. Namun, perangkat yang datang untuk diuji Dailysocial tidak memiliki tampilan desain koper tersebut.

Realme GT ME juga merupakan smartphone pertama di Indonesia yang menggunakan chipset baru dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 778G. Snapdragon 778G sendiri memiliki kinerja yang kurang lebih sama dengan Snapdragon 855 yang menjadi nomor satu sekitar 2 tahun yang lalu. Selain kencang, tentunya SoC tersebut sudah mendukung konektivitas 5G.

Realme GT Master Edition memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC Qualcomm Snapdragon 778G
CPU 1 x 2.4 GHz Kryo 670 Prime + 3 x 2.2 GHz Kryo 670 Gold + 4 x 1.9 GHz Kryo 670 Silver
GPU Adreno 642L
RAM 8 GB LPDDR4x + 5 GB Memory Expansion
Internal 256 GB UFS 2.2
Layar 6,43 inci 2400 x 1080 120Hz AMOLED
Dimensi 159.2 x 73.5 x 8 mm
Bobot 174 gram
Baterai 4300 mAh 65 watt charger
Kamera 64 MP / 16 MP utama, 2 MP Macro, 8 MP Ultrawide, 32 MP Selfie
OS Android 11 Realme UI 2.0

Untuk hasil pemindaian CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat pada gambar berikut ini

Fitur memory expansion tentu hadir pada perangkat yang satu ini, membuatnya memiliki ruang cache yang lega untuk menyimpan data sementara. Hal ini tentu saja membuatnya bisa digunakan untuk membuka banyak aplikasi tanpa harus tertutup di background. Satu hal yang disayangkan adalah absennya speaker stereo pada perangkat ini. Hal tersebut tentu saja mengingat harganya yang cukup tinggi.

Unboxing

Inilah yang akan ditemukan didalam kotak paket penjualannya. Realme sudah memberikan charger 65 watt langsung didalam paket penjualannya. Namun sayang, back case yang saya dapatkan bukanlah yang memiliki motif koper. Hal ini tentu saja membuat realme GT ME yang saya dapatkan menjadi kurang mewah.

Desain

Sekali lagi, saya memang cukup kecewa karena tidak mendapatkan back case dengan motif koper yang memang terlihat unik dan mewah serta berbeda dari biasanya. Saat tidak menggunakan back case tersebut, dapat dilihat desain matte yang cukup indah pada bahannya yang terbuat dari plastik polikarbonat. Warna yang saya dapatkan memiliki nama Biru Fajar atau Daybreak Blue.

Layar realme GT ME memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6,43 inci ini serta memiliki refresh rate 120 Hz. Smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED namun belum diketahui pelapis apa yang digunakan. Informasi yang saya dapatkan, realme menggunakan Dragontrail dari AGC untuk memperkuat layarnya. Saya cukup menyarankan untuk mengganti lapisan anti gores yang ada pada smartphone ini dengan tempered glass atau hydrogel agar lebih kuat lagi.

Pada sisi belakangnya, terdapat ruang kotak yang berisikan tiga kamera yang memiliki desain bulat yang sama dengan LED Flash. Desain ini tentu membuat realme GT Master Edition menjadi terlihat cantik. Kamera utama dengan 64 MP berada pada bagian atas. Kamera ultrawide ada pada bagian tengah dari kotak ini. Kamera makro ada pada bawah dan LED berada persis di sebelah kanannya.

Pada bagian atasnya ditemukan sebuah microphone kedua. Tombol power ada pada sebelah kanan sendirian. Slot nano SIM serta tombol volume naik dan turun terletak pada bagian kirinya. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speakerport audio 3,5 mm, serta microphone utama.

Unit realme GT Master Edition yang saya dapatkan sudah menggunakan realme UI dengan versi 2.0. Realme UI sendiri merupakan turunan dari ColorOS versi 11. Realme UI 2.0 memiliki app drawer yang bisa diakses dengan cara menggeser layar ke arah atas. Saat menggesernya ke arah bawah, maka fitur search akan muncul.

Realme GT ME juga memiliki sebuah fitur untuk melebarkan RAM 8 GB yang dimilikinya. Fitur yang bernama Memory Expansion ini akan menambahkan sebuah memori virtual dengan pilihan 2, 3, hingga 5 GB pada penyimpanan internalnya. Hal ini akan membuat sistem menaruh beberapa cache pada memori virtual sehingga RAM-nya menjadi tidak penuh.

Saat menguji, saya selalu menyalakan fitur ini agar tidak kekurangan RAM. Hasilnya, beberapa aplikasi dan game yang saya tutup tidak lagi harus mengulang dari awal saat kembali digunakan. Namun, berhati-hatilah saat menggunakan fitur ini karena akan mengurangi daur hidup penyimpanan internal dari smartphone ini. Saran saya, matikan saja saat tidak bermain game karena 8 GB sudah cukup untuk pemakaian sehari-hari.

Jaringan

Realme GT ME menggunakan chipset Snapdragon 778G yang ditujukan untuk perangkat mainstream. Untuk itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G maupun 5G. Modem X53 yang digunakan oleh Snapdragon 778G juga sudah mendukung semua jaringan yang ada saat ini.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 38, 39, 40, 41, dan 66 untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk jaringan 5G, realme GT ME sudah mendukung bandwidth n1, n3, n5, n7, n8, n20, n28, n38, n40, n41, n77, n78, dan n66. Dengan begitu, perangkat ini sudah mendukung semua jaringan 5G yang digunakan oleh semua operator yang sudah menggelar di Indonesia.

Untuk konektivitas WiFi, realme GT ME sudah bisa terkoneksi dengan WiFi 6 atau yang dikenal dengan 802.11 AX. Tentunya perangkat ini sudah bisa terhubung dengan jaringan 5 GHz dari sebuah router WiFi yang lebih kencang dari 802.11 AC. Kecepatannya sendiri tentunya juga lebih kencang dari WiFi pada jaringan 2.4 GHz. Walaupun WiFi 6 belum umum ditemukan di Indonesia, setidaknya perangkat ini sudah terlebih dahulu mendukungnya.

Kamera: Paduan Omnivision dan Sony IMX

Realme membenamkan tiga buah kamera pada GT Master Edition-nya. Kamera utama yang memiliki resolusi 64 MP datang dari Omnivision dengan OV64B yang memiliki filter quad bayer yang menghasilkan resolusi 16 MP. Kamera kedua adalah wideangle 8 MP yang menggunakan sensor Sony IMX 355 yang ternyata saat ini cukup umum digunakan. Terakhir adalah kamera makro dengan resolusi 2 MP dari Omnivision pula dengan OV02B10.

Pada siang hari, kamera dari Realme GT Master Edition bisa mengambil gambar dengan sangat baik. Tingkat kontras yang diberikan pas untuk ukuran saya. Noise yang dihasilkan juga cukup terjaga serta tingkat ketajamannya juga cukup baik. Kameranya juga cukup baik digunakan saat di malam hari.

Kamera berikutnya menggunakan lensa ultrawide sehingga penangkapan gambarnya lebih luas. Kamera ini mampu menangkap gambar dengan tingkat noise yang cukup rendah. Sayangnya, tingkat ketajamannya memang tidak terlalu baik.

Kamera makro yang ada pada perangkat ini memiliki resolusi yang kecil. Oleh karena itu, kameranya akan menghasilkan gambar yang seadanya saja. Jangan berharap tingkat ketajamannya akan bagus serta warna yang didapat akan akurat.

Untuk hasil selfie-nya, kamera pada realme GT Master Edition memang cukup baik. Warna yang dihasilkan juga cukup baik dan tingkat ketajamannya juga pas. Saat saya zoom hingga 100%, helai kumis dan jenggot yang saya miliki dapat tertangkap dengan baik tanpa blur yang berlebihan.

Pengujian

Realme GT Master Edition menggunakan chipset baru dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 778G. Dengan seri 7xx, chipset ini memang didesain untuk digunakan pada perangkat high end sehingga akan memiliki kinerja yang cukup tinggi. SoC ini menggunakan 3 buah cluster yaitu Kryo 670 Prime dengan kecepatan 2,4 GHz pada cluster Prime, 3 inti prosesor Kryo 670 Gold pada cluster performa, dan 4 inti prosesor Kryo 670 Silver pada cluster efisiensi. GPU yang digunakan adalah Adreno 642L.

Lalu sekencang apa chipset Snapdragon 778G ini? Dua skenario tentu saja saya gunakan. Yang pertama sudah pasti untuk bermain game dan yang kedua dipakai untuk bekerja sehari-hari. Perangkat ini sendiri sudah saya gunakan selama tiga minggu penuh.

Bermain: Bisa High Setting

Snapdragon 778G yang digunakan oleh realme GT ME memang hadir tidak seperti SoC sebelumnya. Dengan menggunakan Prime core, membuat kinerja dari perangkat ini menjadi lebih kencang lagi. Performanya akan cukup terasa saat menjalankan beberapa game yang ada di platform Android. Hal tersebut tentu saja juga berpengaruh pada aplikasi-aplikasi yang membutuhkan resource yang tinggi.

Kali ini saya menggunakan 3 buah game untuk menguji keandalan realme GT Master Edition. Yang pertama tentu saja Genshin Impact yang masih terbukti cukup berat dijalankan di Android. Saya cukup terkejut bahwa perangkat ini bisa di setting highest dan masih mendapatkan 47 fps dan tidak terasa panas di tangan.

Game kedua adalah Marvel Future Revolution yang cukup berat dijalankan pada beberapa perangkat. Namun, realme GT ME mampu menjalankannya pada setting tertinggi dan masih mendapatkan sekitar 55 fps. Terakhir, saya bermain Pokemon Unite dan masih mendapatkan 60 fps tanpa masalah. Tentunya hal ini membuat realme GT ME sangat cocok digunakan sebagai mesin bermain game Android.

Satu hal yang kurang pada perangkat ini adalah masih menggunakan satu speaker mono saja. Tentunya hal ini cukup mengurangi kenyamanan saat bermain, walaupun sudah tersedia port audio 3,5mm untuk earphone. Saat bermain, saya menggunakan TWS yang sudah memiliki low latency dan hal tersebut membuat saya menjadi lebih nyaman saat bermain karena suara yang dihasilkan bagus.

Dengan menggunakan aplikasi GameBench, berikut adalah hasilnya

Bekerja dan Hiburan: Tidak ada masalah

Aplikasi Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, serta Chrome sudah pasti saya gunakan setiap hari tanpa henti. Selain itu, saya juga menggunakan Filmora Go untuk melakukan editing video. Hasilnya, semua aplikasi tersebut nyaman saya gunakan pada realme GT Master Edition.

Saya juga sesekali menggunakan aplikasi WPS untuk menulis artikel ini dengan menggunakan sebuah keyboard bluetooth. Hasilnya membuat saya bisa bekerja di mana saja tanpa harus membawa sebuah laptop. Tidak ada lag mau pun masalah crash  saat digunakan selama 3 minggu.

Benchmarking

Snapdragon 778G yang digunakan pada realme GT ME memang belum ada yang gunakan di Indonesia. Oleh karena itu, saya membawa beberapa chipset baru yang digunakan pada beberapa smartphone untuk mengukur seberapa cepat perangkat ini. Berikut adalah hasilnya

Jika dilihat pada perbandingan di atas, kinerja Snapdragon 778G kurang lebih sama dengan Snapdragon 860. Akan tetapi pada beberapa bagian, Snapdragon 778G justru mengunggulinya. Dimensity 1100 ternyata memiliki GPU yang lebih kencang dibandingkan dengan Adreno 642L sehingga mengungguli kinerja dari 778G. Akan tetapi secara keseluruhan, kinerja dari Snapdragon 778G memang kencang.

Uji baterai: 4300 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 4300 mAh memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Realme GT ME dapat bertahan hingga 19 jam 51 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 65 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 30 menit.

Verdict

Dalam meluncurkan sebuah smartphone, produsen tidak melulu mengeluarkan dengan spesifikasi yang tinggi. Desain juga menjadi sebuah bagian penting dalam menentukan pembelian sebuah smartphone. Hal tersebut juga ditawarkan realme pada smartphone terbarunya ini. Realme GT Master Edition pun bisa menjadi pilihan saat ingin bergaya sekaligus bermain game dan bekerja.

Kinerja yang ditawarkan pada realme GT Master Edition sudah tidak perlu diragukan lagi. Semua game yang ada pada sistem operasi Android bisa saya jalankan dengan setting yang tinggi tanpa lag dan panas. Kinerja seperti ini tentu saja bakal membuat pekerjaan dengan aplikasi yang ada menjadi lancar tanpa halangan. Semua itu dihadirkan pula dengan layar yang cerah dan nyaman dipandang.

Kamera yang ada pada perangkat ini bisa membuat penggunanya nyaman untuk mengambil momen sehari-hari. Tinggal “point and shoot“, perangkat ini akan mengambil gambar dengan baik. Selain itu baterai yang digunakan, walau memiliki kapasitas 4300 mAh saja, ternyata memiliki daya tahan yang panjang. Untuk mengisinya juga hanya butuh menunggu 30 menit saja.

Perangkat yang saya dapatkan menggunakan konfigurasi 8 GB + 256 GB dijual dengan harga Rp. 4.999.000. Sedangkan untuk versi 128 GB nya dijual lebih murah Rp. 300.000an saja. Dengan harga tersebut, pengguna bisa mendapatkan smartphone dengan kinerja baik, desain yang bagus, serta bisa terkoneksi dengan jaringan 5G tanpa harus menguras kantong lebih dalam.

Sparks

  • Menggunakan Snapdragon 778G yang kencang untuk game dan aplikasi
  • Daya tahan baterai yang panjang walau hanya 4300 mAh
  • Layar AMOLED yang nyaman dipandang dan cerah
  • Hasil kamera dapat diandalkan dalam segala kondisi
  • Pengisian baterai hanya 1/2 jam
  • Memory expansion yang membuat RAM lebih lega

Slacks

  • Hanya memiliki sebuah speaker saja
  • Desain Master Edition pada perangkat yang saya dapatkan tidak terasa karena bukan desain koper

Realme GT Master Edition Becomes the Official Smartphone for PMPL ID S4

With the rise of mobile esports, it is no wonder that smartphone brands start to get interested in sponsoring esports tournaments. Realme is one of the smartphone brands that has shown interest in mobile esports. The latest esports tournament that realme sponsors is PUBG Mobile Pro League (PMPL) Indonesia Season 4.

With this sponsorship, realme GT Master Edition becomes the official smartphone for PMPL ID S4. Realme GT Master Edition has a 6,43″ AMOLED screen and is powered by Snapdragon 778G 5G. If you are interested to know more about its performance, you can read our review here.

Marketing Director, realme Indonesia, Palson Yi said that PMPL ID S4 is not the first esports tournament that realme sponsored. On early 2020, realme became the sponsor for Mobile Legends Professional League (MPL) Season 5. While on June 2021, realme partnered with Nizar Lugatio Pratama aka Microboy. Yi also explained that realme has sponsored other esports tournaments in other countries. In fact, realme is the main sponsor for PMPL SEA Championship, that will be held on October 2021.

realme GT Master Edition in Voyager Grey. | Source: realme

The reason why realme is interested to sponsor esports tournaments, specifically in Indonesia, is because it hopes to support the youth so they can excel at things they love, including mobile esports. “We are very proud to help facilitating and opening up new opportunities for the young talents in esports through our products,” said Yi to Hybrid.co.id in an email.

“This time, we chose to partner up with PMPL because PUBG Mobile is known as a mobile game that requires a high specification smartphone to play on,” said Yi. “On the other side, Indonesia is one of the most active markets for PUBG Mobile. Knowing that, we are eager to make a reliable smartphone accessible at the best price possible.”

[Review] Realme Book: Ultrabook Pertama Realme dengan Harga Terjangkau untuk Kreator Muda

Realme saat ini memiliki sebuah “mainan” baru yang bakal menemani konsumen di Indonesia. Melalui strategi terbaru realme yang bernama 1+5+T, pada kategori 5 sudah hadir sebuah perangkat yang ditujukan untuk anak muda yang selalu berkembang dalam hal teknologi. Produk yang dimaksud adalah sebuah laptop yang tipis serta memiliki desain yang kokoh. Nama dari perangkat dengan slogan Dare to Create tersebut adalah realme Book.

Laptop yang masuk ke dalam golongan Ultrabook karena ketipisan dan bobotnya yang ringan ini hadir dengan desain yang menawan. Tidak tanggung-tanggung, realme langsung memberikan Ultrabook pertamanya ini dengan bahan metal, sehingga sangat terasa kokohnya. Hal tersebut tidak membuatnya lebih berat, karena laptop ini memiliki ketebalan yang hanya 14.9 mm dan bobot seringan 1,48 kg.

Realme juga langsung menggunakan prosesor terbaru dari Intel, yaitu Core i5 1135G7 atau yang dikenal dengan Tiger Lake. Pada prosesor ini pula, sudah disematkan kartu grafis terintegrasi yang dinamakan Intel Iris Xe yang saat ini masih menjadi grafis bawaan Intel yang paling kencang. Laptop ini juga memiliki baterai yang kapasitasnya cukup besar, yaitu 54 Whr. Dan untuk mengisi baterai, realme menggunakan USB-C Power Delivery 65 Watt yang juga bisa digunakan untuk smartphone mereka.

Spesifikasi dari realme Book yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i5 1135G7 (4C8T) 2,4 GHz, Turbo 4,2 GHz
GPU Intel Iris Xe
RAM 8 GB LPDDR4 4266 MHz Dual Channel
Storage Samsung M.2 NVMe PCI-e 512 GB
Layar IPS 14 inci 2160×1440 (2K) 3:2 100% sRGB
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 1,48 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit Home Single Language
Dimensi 307,21 x 228,96 x 14,9 mm
Baterai 54 Wh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Spesifikasi seperti ini memang cocok digunakan untuk membuat sebuah konten. Iris Xe juga dikenal bisa dipakai untuk bermain game dengan setting medium ke rendah. Dengan harga yang ditawarkan oleh realme, membuatnya juga cocok untuk digunakan oleh para pegiat UMKM. Lalu seperti apa kinerja dari realme Book ini?

Unboxing: Charger

Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger dan kabel listrik. Unit charger yang ada pada paket penjualannya menggunakan standar Power Delivery. Kabelnya sendiri adalah USB-C to USB-C yang bisa digunakan pada semua perangkat yang menggunakan port ini.

Desain

Kebanyakan warna yang hadir untuk sebuah laptop Ultrabook adalah hitam atau perak. Realme ternyata ingin membuang kebosanan tersebut dengan menghadirkan warna yang disebut dengan Real Blue. Realme menggunakan bahan aluminium yang membuat laptop ini menjadi terasa kokoh. Finishing-nya sendiri juga membuat bekas sidik jari tidak terlalu nampak saat tertempel sehingga tidak terlihat kotor.

Realme menggunakan layar dengan jenis IPS yang memiliki resolusi tinggi, yaitu 2160 x 1440 atau 2K. Layar ini juga memiliki dimensi 14 inci dengan rasio 3:2, yang saat ini dikenal sangat nyaman untuk berbagai kegiatan karena dimensinya lebih tinggi dibandingkan 16:9. Realme juga mendesain bingkai pada sisi kiri, kanan, dan atasnya menjadi lebih tipis.

Keyboard-nya sendiri juga cukup nyaman dengan respon sentuhan yang pendek. Desain antar tombol juga cukup dekat sehingga nyaman dipakai untuk mengetik. Saya juga suka dengan LED backlit yang tersedia pada laptop ini sehingga tidak menjadi masalah saat mengetik di ruangan yang gelap. Pada bagian bawah keyboard terdapat sebuah touchpad yang cukup responsif dan juga cukup nyaman saat ditekan pada bagian kanan dan kirinya.

Realme Book juga memiliki 2x 2 Watt speaker yang dibuat oleh Harman. Selain itu, pada perangkat ini juga sudah menggunakan DTS Stereo Sound sehingga suara yang terdengar memang lebih lantang dibandingkan laptop sekelasnya. Semua video serta game yang saya mainkan mengeluarkan suara yang menggelegar sehingga tidak perlu lagi speaker tambahan. Realme Book juga memiliki dual Mic dengan Noise Cancellation sehingga saat melakukan rapat melalui panggilan video, tidak akan terganggu oleh suara sekitar.

Port yang ada tersedia lebih sedikit karena dimensinya yang tipis. Pada bagian kanannya terdapat sebuah port USB 3.1 Gen 1 dan audio 3.5 mm. Pada bagian kirinya terdapat dua buah port USB-C yang terdiri dari port Thunderbolt 4 yang sekaligus untuk mengisi baterai serta USB-C 3.2 Gen 2. Jadi, untuk memasangkan kabel LAN, membaca kartu SD, serta memasang HDMI harus membeli sebuah hub khusus.

Realme Book sudah menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 10 Home Single Language. Realme sendiri sudah berjanji bahwa laptop ini bisa langsung di-upgrade ke Windows 11 yang sebentar lagi akan tersedia. Hal tersebut menandakan bahwa Realme Book sudah memiliki segala persyaratan yang ada untuk dipasangkan sistem operasi terbaru dari Microsoft.

Pengujian

Realme Book menggunakan prosesor Core i5-1135G7 atau sering dikenal dengan Tiger Lake dan memiliki kartu grafis terintegrasi yang bernama Iris Xe. Iris Xe yang digunakan pada Core i5-1135G7 ini sendiri memiliki 80 Execution Unit yang kencang. Prosesornya sendiri memiliki 4 core dengan 8 threads dengan kecepatan 2,4 GHz dan memiliki Turbo hingga 4.2 GHz yang beroperasi pada TDP 12 watt hingga 28 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

RAM yang terpasang pada perangkat ini juga sudah menggunakan mode dual channel. Sayang memang, realme Book tidak menyediakan slot tambahan untuk menambah RAM. Untuk media penyimpanannya, realme menggunakan Samsung SSD NVMe dengan kapasitas 512 GB yang terbagi dalam dua partisi.

Laptop ini pertama kali saya gunakan untuk bermain game Valorant. Tentunya, game ringan yang sedang naik daun ini bisa dijalankan dengan sangat lancar bahkan pada resolusi 2K. Dengan menurunkan resolusinya, saya bahkan bisa memasangkan setting hingga yang paling tinggi dan framerate-nya masih melambung tinggi. Oleh karena menghasilkan tearing, mau tidak mau saya harus menyalakan V-sync dan terkunci di 60 fps.

Realme mengklaim bahwa mereka memiliki sebuah pendingin yang mampu membuat laptop ini tidak panas. Pendinginan tersebut diberi nama Dual Fan Storm. Pendingin ini menggunakan dua buah heatpipe yang ujungnya dihembuskan oleh dua kipas yang berbeda. Hasilnya pada saat bermain, laptop ini tidak mengeluarkan panas yang berlebih.

Selanjutnya, saya menjalankan beberapa benchmark standar yang digunakan untuk menguji perangkat laptop. Hasilnya membuktikan bahwa perangkat ini masih bisa berjalan pada setting yang tinggi pada resolusi 1080p dan 720p. Berikut adalah hasil benchmark untuk bermain game pada realme Book

Setelah digunakan untuk bermain, tentu saja laptop ini juga pas digunakan oleh para pembuat konten. Pada beberapa benchmark yang saya lakukan, perangkat ini memang bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan menghasilkan nilai yang tinggi. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari prosesor, RAM, dan penyimpanan internal yang digunakan oleh realme. Berikut adalah hasilnya

Dengan nilai yang didapat, sudah bisa dipastikan bahwa laptop yang satu ini sangat mumpuni untuk bekerja dengan menggunakan software standar seperti Office, editor gambar serta video. Hasil seperti ini tidak hanya baik untuk para pembuat konten, namun juga mereka yang membutuhkan mobilitas tinggi seperti para profesional serta pelaku UMKM. Semua software yang saya gunakan untuk bekerja tidak memiliki masalah sama sekali saat dijalankan pada laptop ini.

Saya juga menulis artikel ini dengan menggunakan realme Book. Tidak ada satu pun masalah yang muncul dengan menggunakannya selama satu minggu semenjak mendarat di meja pengujian DailySocial. Menggunakan semua software seperti Office, Photoshop, game, browser internet, dan editor video terasa sangat lancar. Hal tersebut memang selaras dengan hasil benchmark yang saya lakukan di atas.

Uji Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 9 jam 21 menit. Hasilnya memang sedikit berbeda dengan yang dijanjikan, yaitu 11 jam. Saat mengisi baterainya, dengan menggunakan charger bawaan yang memakai 65 watt, laptop ini akan terisi secara penuh dalam waktu sekitar 1 jam lebih. Namun yang pasti, untuk mengisi 50% hanya akan memakan waktu sekitar 30 menit saja.

Jika Anda menggunakan smartphone realme, tidak perlu lagi membawa charger laptop ini kemana-mana. Cukup dengan charger smartphone realme minimal 30 Watt Dart, laptop ini bisa diisi ulang. Hal yang sangat menyenangkan adalah pada saat saya menyambungkan sebuah power bank yang mendukung Power Delivery. Ternyata realme Book juga bisa di-charge dengan menggunakan power bank tersebut sehingga tidak perlu lagi membawa charger-nya.

Verdict

Memiliki perkembangan yang pesat, realme akhirnya merambah ke pasar yang berbeda. Hal ini mereka buktikan dengan langsung memberikan sebuah produk yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para content creator. Produk tersebut merupakan sebuah laptop yang memiliki bobot ringan serta dimensi yang tipis. Realme menamakannya sebagai realme Book.

Kinerja yang ditawarkan oleh realme pada laptop pertamanya tersebut memang sangat baik. Hal itu disebabkan oleh prosesor Intel Core i5 1135G7 yang dipasangkan dengan Dual Fan Storm sehingga tidak menyebabkan throttling. Kinerja seperti ini memang cocok untuk para content creator yang selalu melakukan editing video mau pun gambar setiap harinya. Selain itu, para profesional, pekerja kantoran, serta pelaku UMKM juga bisa merasakan keandalan perangkat ini.

Daya tahan baterai dari perangkat ini juga sangat panjang. Dengan waktu sekitar 9 jam, pengguna bisa menonton dan bekerja memakain laptop ini selama satu hari kerja. Mengisi ulang baterai pada perangkat ini juga cepat dengan menggunakan charger bawaannya. Dan lebih baik lagi, realme Book juga bisa diisi ulang dengan menggunakan power bank yang mendukung Power Delivery.

Realme Book saat ini dijual dengan harga MSRP Rp. 11.399.000. Namun saat ini realme Book masih bisa ditemukan dengan harga Rp. 10.999.000 untuk varian yang saya uji kali ini, yaitu 8/512 GB. Realme juga punya varian lain dengan konfigurasi Core i3 dan 8/256 GB dengan harga 9.399.000. Dengan spesifikasi kencang yang ada serta harga yang diberikan, memang membuatnya menjadi salah satu laptop Ultrabook yang memiliki harga terjangkau yang ada di Indonesia.

Sparks

  • Kinerja tinggi berkat Core i5 1135G7
  • Bisa digunakan untuk bermain game
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • Pengisian baterai dengan USB-C dan bisa dengan power bank PD
  • Ramping dan ringan
  • Layar 3:2 dengan resolusi 2K

Slacks

  • Tidak ada slot expansion untuk RAM
  • Tidak ada slot SD dan RJ 45
  • Shortcut keyboard yang berbeda dengan standar laptop lainnya