[Review] Membandingkan 3 Smartphone Murah Xiaomi: Redmi 9, 9A, dan 9C

Dalam bertanding di kelas satu jutaan, Xiaomi kali ini sudah memiliki tiga perangkat Android. Ketiganya adalah Xiaomi Redmi 9, Redmi 9A, dan Redmi 9C. Keluarga Redmi 9 ini memiliki harga yang cukup memukau jika melihat spesifikasi yang diberikan. Namun, masih banyak orang yang bingung untuk memilih Redmi 9 mana yang cocok untuk kebutuhan mereka.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - The Phones

Ketiga anggota keluarga Redmi seri 9 ini sama-sama menggunakan chipset buatan MediaTek. Redmi 9 ditenagai dengan MediaTek Helio G80, Redmi 9c dengan Helio G35, dan Redmi 9A dengan Helio G25. Tidak ada versi Snapdragon untuk kelas yang satu ini.

Redmi 9 yang menggunakan Helio G80 adalah satu-satunya yang memiliki dua inti prosesor Cortex A75. Seperti yang kita ketahui, prosesor yang satu ini memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan Cortex A55. Redmi 9C dan Redmi 9A menggunakan prosesor Cortex A53 yang lebih rendah kinerjanya dibandingkan dengan prosesor rendah daya dari G80.

Spesifikasi lengkap dari ketiga smartphone yang datang ke meja pengujian DailySocial dapat dilihat dari tabel berikut ini

Redmi 9A Redmi 9c Redmi 9
SoC Mediatek Helio G25 Mediatek Helio G35 Mediatek Helio G80
CPU 4×2 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53 4×2.3 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53 2×2.0 GHz Cortex-A75 + 6×1.8 GHz Cortex-A55
GPU PowerVR GE8320 Mali-G52 MC2
RAM 2 GB 4 GB
Internal 32 GB 64 GB
Layar 6.53 inci 1600×720  IPS 20:9 6.53 inci 2340×1080 IPS 19.5:9
Dimensi 164.9 x 77 x 9 mm 163.3 x 77 x 9.1 mm
Bobot 196 gram 198 gram
Baterai 5000 mAh 5020 mAh
OS Android 10 MIUI 12 Android 10 MIUI 11

Masing-masing perangkat mulai dari Redmi 9a, Redmi 9c, dan Redmi 9 terdeteksi oleh CPU-Z, AIDA-64, dan SensorBox sebagai berikut

Jika kita lihat, Redmi 9A dan 9C tidak memiliki sensor Gyroscope. Sensor ini sendiri digunakan untuk mengukur orientasi sebuah perangkat secara 360 derajat. Gyro sendiri banyak digunakan oleh para gamer untuk melakukan aiming dengan lebih baik. Sedangkan, sensor ini tersedia untuk Redmi 9.

Pada artikel kali ini, saya akan menguji perbedaan kinerja serta kamera yang ada pada ketiga perangkat. Dua hal tersebut tentu saja penting karena memang yang paling penting dalam membeli sebuah smartphone.  Namun sebelum itu, mari kita lihat desain dari ketiga perangkat tersebut.

Desain

Menyandang perangkat dengan harga di bawah dua juta, tentu membuat perangkat yang satu ini memiliki bahan plastik polikarbonat di bagian belakangnya. Namun, desain ketiganya dibuat semewah mungkin agar tidak terlihat kuno. Redmi 9A memiliki garis yang membuatnya mewah, 9C memakai desain kamera kotak yang kekinian, dan Redmi 9 memiliki bundaran di sekitar kameranya.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Sisi Kiri

Ketiga perangkat ini memiliki dimensi layar yang sama, yaitu 6,53 inci. Untuk resolusinya, Redmi 9A dan 9C menggunakan 1600×720 sedangkan Redmi 9 memakai 2340×1080. Si kembar Redmi 9A dan 9C juga tidak menggunakan pelindung pada layarnya, sehingga keduanya rentan retak saat terbentur. Di lain pihak, Redmi 9 sudah terlindungi Gorilla Glass 3 dan sudah memiliki lapisan anti gores.

Redmi 9, 9C, dan 9A memiliki desain layar depan yang sama. Desain poni bernama Dot Drop masih digunakan pada ketiga perangkat ini. Dengan dimensi yang sama, sepertinya bakal sulit membedakan antara ketiganya

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Sisi Kanan

Uniknya, desain tombol untuk ketiga perangkatnya cukup mirip. Pada bagian kiri hanya terdapat slot SIM nano. Pada bagian kanannya terdapat tombol power dan volume. Redmi 9A dan 9C menaruh port audio pada bagian atasnya sedangkan pada Redmi 9 hanya ada sensor infra merah dan microphone kedua.

Port audio Redmi 9 terletak pada bagian bawah bersama dengan speaker dan microphone utama. Kecuali Redmi 9A, 9 dan 9C sudah memiliki sensor sidik jari. Untuk Redmi 9A dan 9C, port USB yang tersedia adalah microUSB sedangkan Redmi 9 sudah menggunakan USB-C. Karena sudah menggunakan USB-C, Redmi 9 mendukung pengisian 18 watt.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - USB Port

Ketiga perangkat sudah menggunakan sistem operasi Android 10. Untuk Redmi 9A dan 9C sudah memakai MIUI 12. Sayang memang, Redmi 9 masih bertahan di MIUI 11 dan sampai tulisan ini diturunkan, update MIUI 12 masih belum tersedia.

Jaringan dan WiFi

Saat ini, semua smartphone baru pasti sudah mendukung semua jaringan LTE yang ada di Indonesia. Ketiga perangkat ini juga sudah mendukung VoLTE yang hanya menggunakan jalur LTE seperti untuk operator Smartfren, Telkomsel, dan Indosat.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Layar

Redmi 9A dan 9C mendukung kanal WiFi 2.4 GHz. Redmi 9 sendiri mendukung kanal 2.4 GHz dan 5 GHz. Jadi bagi kalian yang butuh menggunakan WiFi 802.11ac, pilihannya hanya ada pada Redmi 9.

Kamera

Ketiga smartphone memiliki kamera utama dengan resolusi 13 MP yang memiliki spesifikasi mirip. Untuk Redmi 9A, hanya tersedia satu kamera saja. Redmi 9C datang dengan tambahan kamera makro dan depth. Sedangkan Redmi 9 mendapatkan tambahan ultrawide, makro, dan depth.

Satu hal yang sangat disayangkan adalah ketiganya tidak memiliki mode malam. Padahal, mode yang satu ini selalu digaungkan oleh pesaing Redmi pada rentang harga di bawah dua jutaan. Kita lihat saja, apakah Xiaomi akan menyediakan mode malam pada update berikutnya.

Untuk kamera utama, saya mencoba mengambil tiga gambar yang sama dengan fokus yang sama. Hal yang cukup mengejutkan adalah Redmi 9C memiliki warna yang sama dengan aslinya. Sementara Redmi 9 dan 9A memiliki kontras yang kurang. Tingkat ketajaman ketiganya terlihat sama, jadi bisa saja ketiganya menggunakan sensor Omnivision yang sama.

Berikut adalah hasil kamera utama dari Redmi 9

Hasil kamera Redmi 9C adalah sebagai berikut

Sedangkan untuk Redmi 9A hasilnya adalah sebagai berikut:

Untuk kamera depannya, profile ketiganya cukup mirip. Hanya saja, Redmi 9A dan 9C menggunakan kamera dengan resolusi 5 MP, sedangkan Redmi 9 menggunakan resolusi 8 MP. Gambar yang terambil kurang tajam dalam kondisi tertentu serta terlihat noise di seluruh gambar.

Hasil kamera depan dari Redmi 9 adalah sebagai berikut

Untuk Redmi 9C, hasil kameranya adalah sebagai berikut

Untuk Redmi 9A, kamera depannya adalah sebagai berikut

Hanya Redmi 9 dan 9C yang memiliki kamera makro. Keduanya memiliki resolusi 2 MP dan menghasilkan gambar yang mirip. Hasilnya memang kurang tajam dan tidak stabil. Kadang saya bisa mengambil gambar dengan jarak 4 cm dengan baik dan kadang buram.

Berikut adalah hasil kamera makro Redmi 9:

Hasil kamera makro untuk Redmi 9C adalah sebagai berikut

Terakhir, hanya Redmi 9 yang memiliki kamera ultrawide angle. Hasilnya justru memiliki warna yang sedikit lebih akurat dibandingkan dengan kamera utamanya. Untuk sebuah kamera dengan resolusi 8 MP, hasilnya memang cukup patut diacungi jempol.

Pengujian Kinerja

Dengan menggunakan cip buatan MediaTek, yaitu Helio G25, G35, dan G80, kinerja yang diharapkan tentu saja tinggi. Helio G25 dan G35 masih menggunakan prosesor Cortex A53 yang dibuat khusus untuk hemat daya. Jadi, kinerjanya tidak akan terlalu tinggi.

Untuk Helio G80, SoC ini memiliki prosesor Cortex A75 dan A55 yang memang akan memiliki gap kinerja yang cukup jauh dengan G25 dan G35. Namun, yang menarik adalah jarak harganya tidak terlalu jauh.

Pada pengujian kinerja kali ini, saya menghadirkan Redmi 8 yang menggunakan Snapdragon 439. Redmi 8 saat ini masih tersedia di pasaran dan memiliki spesifikasi SoC yang lebih baik dibandingkan Redmi 9A dan 9C. Oleh karena itu, mari kita lihat kinerja dari Redmi 9, 9A, 9C, dan 8 pada grafik berikut ini

Dengan kinerja seperti ini, cukup sejalan dengan bagaimana Redmi 9A dan 9C digunakan. Dibandingkan dengan Redmi 9, pengalaman menggunakan 9A dan 9C menjadi jauh di bawah. Saya membutuhkan hampir 2 detik untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Saat menjalankan aplikasi, hanya Redmi 9 yang terasa seperti “standar” beberapa smartphone Android pada umumnya. Aplikasi yang saya jalankan meliputi WPS, Trello, Slack, Whatsapp, Facebook, dan Instagram. Namun pada 9A dan 9C, saya merasa adanya lag saat mengoperasikan semua aplikasi tersebut.

Jadi, walaupun menggunakan chipset yang digadang sebagai gaming oleh Mediatek, Redmi 9A dengan Helio G25 dan Redmi 9C dengan Helio G35 lebih baik digunakan sebagai perangkat sosial media saja. Dan agar game yang dimainkan lancar, saya merekomendasikan Redmi 9 yang harganya terpaut tidak terlalu jauh.

Pengujian Baterai

Baterai ketiganya memiliki kapasitas yang kurang lebih sama, yaitu 5000 mAh. Namun, berbagai konfigurasi bakal membuat daya tahannya menjadi berbeda. Sebagai contoh, Redmi 9 menggunakan layar FHD+ dan Redmi 9A menggunakan layar HD+. Pemakaian dayanya tentu saja sudah berbeda di mana FHD+ sudah pasti akan lebih boros daya.

Redmi 9 lolos pada pengujian MP4 looping dengan waktu sekitar 15 jam 15 menit. Redmi 9A bisa mendapatkan waktu sekitar 21 jam 20 menit dari 100% hingga mati secara otomatis. Untuk Redmi 9C, waktu yang saya dapatkan sedikit lebih pendek, yaitu 20 jam 59 menit.

Verdict

Dalam membeli sebuah perangkat Android dengan harga di bawah dua juta rupiah memang banyak pilihannya. Tiga di antara pilihan tersebut adalah smartphone dari Xiaomi yaitu Redmi 9, Redmi 9A, dan Redmi 9C. Ketiganya ditujukan untuk pasar entry level dengan tingkatan yang cukup berbeda.

Redmi 9 memiliki kinerja paling tinggi di antara ketiganya. Kameranya pun paling lengkap di antara ketiganya. Dengan yang fitur yang ditawarkan, Redmi 9 memang menjadi yang paling menarik untuk dimiliki pada harga Rp. 1.749.000 untuk 3/32 GB dan Rp. 1.949.000 untuk 4/64 GB. Sayangnya, smartphone ini masih menggunakan MIUI 11.

Redmi 9C memiliki hasil kamera utama yang paling baik di antara ketiganya. Kinerja yang ditawarkan tidak sekencang Redmi 9 dan masih ditemukan lag pada saat pemakaian sehari-hari. Namun, perangkat ini paling baik untuk dijadikan smartphone sosial media dan chatting serta untuk mereka yang butuh perangkat untuk sekolah di rumah. Harga dari perangkat ini adalah Rp. 1.449.000 untuk 3/32 GB (bukan yang saya review).

Redmi 9A memiliki kinerja yang paling rendah di antara ketiganya. Namun, dengan harga varian tertingginya Rp. 1.299.000, sepertinya menjadi sebuah daya tarik tersendiri. Smartphone ini sendiri paling cocok untuk mereka yang memiliki dana terbatas serta yang baru ingin pindah dari ponsel biasa ke perangkat Android.

Jika harus memilih antara tiga perangkat ini, saya sendiri bakal memilih Redmi 9. Mengapa? Kinerja yang ditawarkan cukup terpaut tinggi dibandingkan dengan Redmi 9A dan 9C. Saya tidak menemukan lag pada saat mengoperasikannya. Penggunaan MIUI 11 pun juga tidak terlalu mengganggu saya.

Kamera 9C memang menghasilkan gambar yang lebih baik, namun hasilnya terpaut sedikit dari Redmi 9. Harga yang ditawarkan juga tidak terpaut jauh, sehingga nilai perbandingannya dengan kinerja masih jauh lebih baik. Saya bisa mengoperasikan semua aplikasi untuk bermain dan bekerja dengan lancar.

Sparks

Redmi 9

  • Kinerja terbaik untuk perangkat harga di bawah dua jutaan
  • Bisa menggunakan WiFi 5 GHz
  • Layar sudah menggunakan Gorilla Glass 3

Redmi 9C

  • Hasil kamera cukup baik di harga satu jutaan
  • Perangkat paling murah yang memiliki sensor sidik jari
  • Garansi 2 tahun

Redmi 9A

  • Harga perangkat paling murah di antara ketiganya
  • Daya tahan baterai paling panjang

Slacks

Redmi 9

  • Hasil kamera bukan yang terbaik di antara ketiganya
  • Masih MIUI 11

Redmi 9C

  • Kinerja masih kurang kencang walau menggunakan Helio G35
  • Tanpa dukungan WiFi 5 GHz

Redmi 9A

  • Kinerja paling rendah di antara ketiganya
  • Tanpa sensor sidik jari

Xiaomi Tawarkan 3 Produk Baru di Indonesia: Redmi 9, Poco, dan True Wireless Earbuds Basic S

Setelah meluncurkan smartphone Redmi Note, Xiaomi kembali meluncurkan perangkat terbarunya di Indonesia. Ada tiga perangkat dan sebuah software yang diperkenalkan pada tanggal 14 Juli 2020 yang lalu. Ketiga perangkat itu adalah Redmi 9, Mi True Wireless Earbuds Basic S, dan Poco F2 Pro. Bersamaan dengan peluncuran ini, Xiaomi juga mengumumkan MIUI 12.

Redmi 9 merupakan sebuah lompatan besar dari Redmi 8. Pada Redmi 9, Xiaomi menanamkan empat buat kamera yang konfigurasinya terdiri dari lensa wide-angle 13MP, lensa ultra-wide angle 8MP, lensa makro 5MP dan depth sensor 2MP. Pada bagian layarnya, Redmi 9 juga sudah menggunakan resolusi FHD+ sehingga merupakan yang paling besar di kelasnya.

Foto 6 - Peluncuran POCO F2 PRO

Untuk spesifikasinya, Redmi 9 juga memiliki kinerja yang jauh lebih tinggi dari Redmi 8. Redmi 9 menggunakan SoC dari Mediatek, yaitu Helio G80. Penggunaan prosesor Cortex A75 cukup membawa pengaruh besar dibandingkan Snapdragon 439 yang hanya menggunakan Cortex A55.

Perangkat kedua yang diperkenalkan adalah Mi True Wireless Earbuds Basic S. TWS yang satu ini diklaim memiliki stabilitas yang lebih baik karena menggunakan Bluetooth 5.0. Selain itu, TWS ini juga memiliki kemampuan pairing otomatis saat dikeluarkan dari casing. Tentu saja, TWS ini juga punya dua tombol pada kanan kirinya untuk mengatur musik atau menerima telepon.

Foto 2 - POCO F2 Pro

Xiaomi juga memperkenalkan antarmuka buatan mereka yang terbaru, yaitu MIUI 12. Alvin Tse selaku Country Director Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa antar muka terbarunya ini bakal tersedia untuk beberapa perangkat Redmi dan Mi di Indonesia terhitung bulan Agustus 2020. Hal ini dikarenakan Xiaomi masih melakukan pengujian pada perangkat yang ada di Indonesia.

Perangkat yang tersedia di Indonesia dan akan menerima pembaruan secara bertahap adalah Redmi Note 9, Redmi Note 9 Pro, Redmi Note 8 Pro, Redmi Note 8, Redmi 8, Redmi 8A, Redmi 8A Pro, Redmi Note 7, Redmi 7, Redmi 7A, Redmi Note 6 Pro, Redmi 6, Redmi 6A, Redmi Note 5 Pro, Redmi Note 5, Redmi S2, Mi 10, Mi Note 10, Mi Note 10 Pro, Mi 8 Lite, dan POCOPHONE F1.

Foto 1 - Redmi 9

Perangkat selanjutnya memang cukup mengejutkan. Setelah dua tahun absen, ternyata Xiaomi masih memiliki PocoPhone. Bedanya, kali ini mereka mengganti nama dari PocoPhone menjadi hanya Poco saja. Misi yang dibawa masih sama, yaitu menjadi sebuah flagship killer yang memiliki harga murah. Mereka pun juga mengatakan bahwa telah memerbaiki apa yang menjadi keluhan pada PocoPhone F1.

Dengan nama Poco F2 Pro, smartphone ini menggunakan SoC terkencang untuk Android saat ini, yaitu Snapdragon 865. Selain itu, Poco F2 Pro juga menggunakan LPDDR5 yang kencang serta penyimpanan internal berbasis UFS 3.1. Pendinginannya juga sudah ditingkatkan menjadi Liquid Cool 2, yang memiliki dimensi lebih besar dari para pesaingnya. Dan terakhir, layar 60Hz-nya yang tidak memiliki poni dan titik sudah terlindungi oleh Gorilla Glass 5.

Poco F2 Pro juga merupakan perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan sensor Sony IMX 686 dengan resolusi 64 MP. Melalui kamera tersebut, perangkat ini juga bisa melakukan perekaman hingga resolusi 8K yang memang saat ini belum banyak digunakan.  Untuk baterainya, Poco F2 menggunakan baterai 4700 mAh dengan pengisian 30 watt.

Foto 3 - Mi True Wireless Earbuds Basic S

Redmi 9 serta Poco F2 Pro memiliki spesifikasi sebagai berikut

Redmi 9 Poco F2 Pro
SoC Mediatek Helio G80 Qualcomm Snapdragon 865
CPU 2×2.0 GHz Cortex-A75 & 6×1.8 GHz Cortex-A55 1×2.84 GHz Kryo 585 & 3×2.42 GHz Kryo 585 & 4×1.80 GHz Kryo 585
GPU Mali-G52 MC2 Adreno 650
Layar IPS 6,53″ 2340×1080 Super AMOLED 6,67″ 2400×1080
RAM 3 dan 4 GB 6 dan 8 GB
Internal 32 GB dan 64 GB 128 GB dan 256 GB
Baterai 5020 mAh 4700 mAh

Redmi 9 dijual dengan harga Rp. 1.799.000 untuk versi 3/32 GB dan Rp. 1.999.000 untuk versi 4/64 GB. Untuk Mi True Wireless Earbuds Basic S, dijual dengan harga Rp. 299.000. Untuk Poco F2 Pro dijual dengan harga Rp. 6.999.000 untuk versi 6/128 GB dan untuk 8/256 di harga Rp. 7.999.000.

Poco Juga Bakal Membunuh Mi 10?

Sama seperti F1, Poco F2 Pro juga ditempatkan sebagai flagship killer oleh Xiaomi. Namun, kita juga tahu bahwa Xiaomi memiliki flagship pula yang bernama Mi 10 dan Mi Note 10 di Indonesia. Hal tersebut tentu saja bisa berbalik menyerang Mi 10 karena Poco dijual dengan harga yang lebih murah. Bagaimana strategi dari Xiaomi agar tidak saling kanibal antara Poco F2 Pro dengan Mi 10?

Foto 7 - Peluncuran Redmi 9

Alvin pun menjelaskan bahwa Poco berfokus pada kecepatan dan kinerja. Sementara Mi akan berfokus pada semua teknologi dan inovasi terakhir yang dikeluarkan. Keduanya memiliki sasaran pasar yang berbeda, pengalaman yang berbeda, dan dengan fokus yang berbeda.

Alvin menganalogikan bahwa Poco itu seperti orang yang masih berumur 20-30 tahun yang masih gemar dengan koleksi mainan serta geeky. Mi dianalogikan sebagai orang yang sudah lebih dewasa di umur 40 tahunan, di mana juga memperhatikan aspek tertentu seperti bentuk, keindahan, dan kesempurnaan.

Satu contoh lainnya adalah penggunaan layar pada Mi 10 dan Poco F2 Pro. Poco F2 Pro tidak menggunakan layar dengan refresh rate 90 Hz. Sedangkan Mi 10 menggunakan layar dengan refresh rate tersebut. Ini membuktikan bahwa Poco hanya untuk mereka yang menginginkan kecepatan saja dan setuju menggunakan layar 60 Hz serta kamera yang bukan beresolusi 108 MP.

5G Tidak Dikunci

Saya pun menanyakan kepada Alvin perihal konektivitas 5G. Xiaomi Mi 10 merupakan perangkat 5G pertama dari Xiaomi yang dipasarkan di Indonesia dan tidak dikunci. Lalu bagaimanakah dengan Poco F2 Pro? Apakah tidak dikunci seperti Mi 10?

Alvin pun membenarkan hal tersebut. Poco F2 Pro memiliki jaringan 5G yang tidak dikunci. Jadi pada saat pengguna Poco F2 Pro ingin melakukan perjalanan keluar negeri yang memiliki jaringan tersebut, sudah bisa terkoneksi. Walaupun begitu, di Indonesia Xiaomi sendiri masih menunggu spektrum mana yang akan digunakan. Hal tersebutlah yang membuat 5G tidak bisa digunakan di Indonesia.