EA Akan Hidupkan Kembali Command and Conquer di PC

Seri Command and Conquer mempunyai tempat spesial di hati para penggemar permainan strategi PC. Buat saya, ia mengingatkan pada malam tanpa tidur yang dihabiskan bersama kawan-kawan. Kepopuleran seri ini melahirkan sejumlah sekuel, spin-off dan expansion pack, tapi perjalanannya berakhir beberapa tahun silam karena respons pemain terhadap Tiberian Twilight dan Tiberium Alliances tidak begitu positif.

Di minggu ini, terdengar kabar gembira buat para fans Command and Conquer. Melalui post di Reddit, Jim Vessella selaku produser Electronic Arts menyampaikan bahwa timnya mengetahui ada banyak gamer di luar sana yang menginginkan kembalinya seri ini, apalagi dalam waktu dekat, franchise C&C akan berulang tahun yang ke-25. Namun sebelum EA mengumumkannya secara resmi, Vessella ingin mendengarkan masukan dari penggemar terlebih dulu.

Jim Vessella adalah individu yang berpartisipasi dalam pengembangan Tiberium Wars, Red Alert 3, Kane’s Wrath dan Tiberian Twilight. Sang produser sendiri mengaku sudah menjadi penggemar berat seri ini selama 20 tahun. Menurut penuturannya, Command and Conquer kembali jadi sorotan setelah EA memperkenalkan Command and Conquer: Rivals, meski mayoritas pemain menyuarakan ketidakpuasan mereka melihat seri RTS favorit itu berubah jadi game kompetitif mobile.

Arahan yang diambil Electronic Arts untuk menghidupkan kembali Command and Conquer ialah lewat metode remaster, dan developer kabarnya sudah mulai berdiskusi dan mengeksplorasi ‘beragam ide menarik’. Di Reddit, Vessella telah merespons sejumlah saran, terutama terkait permintaan seorang gamer yang berharap EA mempertahankan konten serta elemen gameplay C&C.

Menjawab komentar pengguna Reddit lainnya, Jim Vessella turut memastikan tidak ada microtransaction di ‘C&C Remaster’, walaupun sejumlah pemain tampak tidak keberatan jika game menawarkan skin, voicepack atau overlay user interface via in-app purchase seperti yang ada di StarCraft II. Diskusi di sana akhirnya meluas hingga membahas apakah game juga diarahkan ke ranah esports.

Tidak tertutup kemungkinan, proses remaster tersebut dilakukan dengan cara yang ambisius. Ketimbang sekadar meng-upgrade resolusi dan membuat objek 2D berbasis sprite terlihat lebih tajam (seperti Age of Empires II HD dan StarCraft Remastered), boleh jadi game dibangun menggunakan engine 3D, disertai sistem kendali dan UI/HUD yang lebih baik.

Developer juga tengah mempertimbangkan apakah mereka tetap mempertahankan aspek ‘balancing‘ faksi di versi klasiknya, atau menyempurnakannya lagi dengan resiko mengubah pengalaman bermain.

Harapan saya pribadi, semoga kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmati versi remaster C&C itu.

Via PC Gamer.

Kini Berusia 17 Tahun, Onimusha Warlords Akan Dirilis Kembali di Console Current-Gen

Dalam laporan keuangan yang Capcom publikasikan di bulan Juli kemarin, perusahan game asal Jepang itu mengungkapkan ketertarikan mereka untuk menggarap lebih banyak remake judul-judul permainan klasik setelah melihat respons positif terhadap pengungkapan Resident Evil 2 di E3 2018 dan kesuksesan tak terduga dari Street Fighter 30th Anniversary Collection.

Realisasi terbaru dari arahan tersebut adalah penyingkapan upaya remaster dari Onimusha: Warlords, game pertama di seri action-adventure Onimusha yang melakukan debutnya di PlayStation 2. Mengusung judul serupa, Capcom mempersiapkan game untuk dilepas di PC, Xbox One, PlayStation 4 dan Nintendo Switch. Kabar baiknya lagi, mereka bahkan sudah menentukan tanggal peluncurannya.

Onimusha: Warlords akan kembali membawa Anda ke era Sengoku yang dipadu bersama sejumlah legenda Jepang terkait iblis dan pasukan kegelapan. Bermain sebagai samurai bernama Samanosuke Akechi, tugas Anda adalah menyelamatkan Putri Yuki dari iblis misterius yang menyerbu Kastil Inabayama. Petualangan itu tidak dilakukan oleh Samanosuke sendirian. Di beberapa sesi game, Anda juga akan memandu rekannya, ninja Kaede.

Oni 2

Di remake ini, Capcom meng-upgrade kualitas grafis, baik pada karakter, latar belakang, serta bagian cutscene. Game juga siap mendukung rasio layar lebar. Anda bisa menikmatinya di 18:9 atau mempertahankan tampilan tradisional di 4:3 – dapat diubah-ubah kapan pun Anda menginginkannya. Selanjutnya, developer membubuhkan fitur screen scroll, sehingga memungkinkan layar mengikuti gerakan karakter dan menampilkan area-area yang tadinya tak terlihat dari posisi tertentu.

Oni 4

Onimusha: Warlords versi current-gen juga akan mendukung stik analog sebagai metode mengontrol karakter. Menurut Capcom, analog akan memudahkan pemain dalam mengubah arah serta membuat pengendaliannya lebih intuitif. Developer tahu bahwa game ini kemungkinan tak cuma dinikmati oleh veteran saja. Para pemula yang belum familier dengan Onimusha dipersilakan memilih easy mode – fitur ini tidak ada di versi sebelumnya.

Oni 3

Perlu diketahui bahwa Onimusha: Warlords bukanlah proyek remake besar-besaran seperti Resident Evil 2 atau Final Fantasy VII. Capcom tetap menggunakan versi orisinal sebagai basisnya. Itu berarti sistem pertempurannya sama seperti dulu, begitu pula metode gerakan ala tank-nya. Dan menakar dari  trailer-nya, grafis permainan ini belum bisa dikatakan sekelas dengan game-game blockbuster terbaru.

Onimusha: Warlords rencananya akan dirilis di empat platform pada tanggal 15 Januari 2019 dan merupakan pertama kalinya game tersedia di Windows. Harganya tidak terlalu mahal. Warlords dibanderol di US$ 20, dan pre-order sudah bisa dilakukan sekarang.

PS4 dan Xbox One Akan Kehadiran Assassin’s Creed Rogue: Remastered

Assassin’s Creed Rogue digarap sebagai penerus dari Assassin’s Creed IV: Black Flag sekaligus prekuel dari Assassin’s Creed III. Untuk pertama kalinya, game mengajak Anda berperan jadi anggota faksi Templar – musuh bebuyutan dari Orde Assassin. Twist ini menyuguhkan perspektif berbeda di jagat fiksi seri permainan action-adventure kebanggaan Ubisoft tersebut.

Tiga bulan setelah Assassin’s Creed Origins dirilis, sang publisher asal Perancis itu mengumumkan rencana untuk meluncurkan kembali Assassin’s Creed Rogue, kali ini di-remaster khusus buat console current-gen, Xbox One dan PlayStation 4. Di sana, Anda akan berpetualang sekali lagi sebagai Shay Patrick Cormac di wilayah Amerika dan Atlantik Utara sebelum pecah Perang Revolusi untuk memburu para Assassin.

Seperti game-game yang sebelumnya di-remaster, Ubisoft memusatkan perhatian mereka pada perbaikan aspek grafis. Assassin’s Creed Rogue: Remastered kabarnya akan menyajikan tekstur dan efek bayangan (pada karakter serta objek) dengan resolusi lebih tinggi. Developer turut membubuhkan beragam visual efek baru sehingga alam liar, daerah Kutub, hingga Kota New York tersaji lebih realistis dan meyakinkan. Selanjutnya, mereka tak lupa menambah jumlah populasi NPC.

Assassin's Creed Rogue Remastered 1

Buat para pemilik Xbox One X dan PlayStation 4 Pro, Assassin’s Creed Rogue dapat dinikmati di resolusi 4K (versi Remastered standar menghidangkan resolusi 1080p). Saat artikel ini ditulis, Ubisoft masih belum menjelaskan frame rate yang disuguhkan oleh game, tapi developer berani menjamin Anda akan memperoleh visual yang sangat cantik.

Assassin's Creed Rogue Remastered 3

Assassin’s Creed Rogue: Remastered tetap menyajikan gameplay serupa versi asli yang dilepas di tahun 2014. Selain bertualang di darat, Shay dapat mengeksplorasi samudra. Mekanisme petualangan di laut merupakan penyempurnaan dari Black Flag, memungkinkan pemain menjelajahi perairan sempit seperti sungai. Musuh Anda kini juga lebih pintar dan sulit diprediksi.

Assassin's Creed Rogue Remastered 2

Versi remaster ini akan dibundel bersama dua bonus misi, yakni The Armor of Sir Gunn yang membawa Shay ke Amerika Utara untuk memecahkan misteri, serta misi menyerbu benteng berjudul The Siege of Fort de Sable. Anda juga akan mendapatkan kostum Master Templar Pack (berisi tiga set pakaian, senjata dan item), Explorer Pack, pakaian Bayek (Assassin’s Creed Origins), serta kostum para Assassin legendaris seperti Altair, Ezio, Connor, Edward, Arno, Jacob dan Aguilar.

Assassin’s Creed Rogue: Remastered akan mendarat di PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 20 Maret 2018.

Sumber: Ubisoft.

Versi Remaster Dark Souls Akan Hadir di PC, Xbox One, PS4 dan Switch

Sebagai penerus spiritual Demon’s Souls, Dark Souls menawarkan pemain hal yang belum pernah ada di permainan action-role playing lain: pertempurannya sulit namun sangat adiktif, kemudian developer FromSoftware berhasil menciptakan dunia permainan yang begitu kompleks dan mampu ‘menyampaikan cerita’ tanpa memanfaatkan elemen sinematik.

Dark Souls pertama kali dirilis untuk sistem PlayStation 3 dan Xbox 360, kemudian di-port ke PC setelah publisher Bandai Namco melihat banyaknya konsumen yang mengharapkan game ini hadir di Windows. Versi PC-nya (diberi judul Prepare To Die Edition) menyimpan banyak kendala teknis, tapi dapat dimaklumi karena sebelumnya produser Takeshi Miyazoe sudah mengingatkan bahwa timnya tidak terlalu berpengalaman dalam menggarap game PC.

Kemarin, terdengar sebuah kabar gembira bagi fans yang bermimpi untuk menikmati Dark Souls pertama dengan memanaatkan segala kecanggihan platform game modern. Dalam presentasi Nintendo Direct di tanggal 11 Januari, Bandai Namco mengumumkan rencana buat menghadirkan versi remaster permainan itu ke Nintendo Switch, PC, PlayStation 4, dan Xbox One.

Tentu saja, fokus FromSoftware dan Bandai Namco adalah upgrade pada faktor grafis. Dark Souls versi Switch kabarnya akan menyuguhkan resolusi 1920x1080p 30fps di mode TV, dan 1280×720p 30fps di mode handheld. Lalu pemilik Xbox One dan PlayStation 4 dapat menikmati permainan ini di resolusi 1080p dengan 60-frame rate per detik. Di Xbox One X atau PS4 Pro, resolusi permainan di-upscale ke 4K dan menghidangkan 60fps.

Versi PC sendiri mendapatkan sentuhan istimewa. Di platform ini, Dark Souls siap menyajikan resolusi 4K native dengan tekstur objek 2K, dijalankan di 60-frame rate per detik.

Mungkin Anda yang sempat dikecewakan oleh Prepare To Die Edition melihat upaya porting kedua ini dengan penuh waspada. Namun jangan terlalu cemas. Kemampuan FromSoftware dalam meramu versi PC dari game mereka semakin baik. Dilihat dari sisi teknis, Dark Souls II di PC lebih baik dibanding pendahulunya. Lalu Dark Souls III terasa jauh lebih sempurna dan optimal.

Selain uprade visual, versi remaster Dark Souls juga dibundel bersama beragam add-on yang dahulu dihadirkan via DLC. Akan ada bos Black Dragon, Sanctuary Guardian, dan Artorias of the Abyss; disertai area-area, NPC, musuh, dan berbagai persenjataan serta set baju zirah baru.

Dark Souls ‘Remaster’ rencananya akan meluncur di seluruh platform game current-gen pada tanggal 25 Mei 2018.

Via Polygon.

Blizzard Akan Luncurkan Versi Remastered Game StarCraft Dengan Grafis 4K

Dirilis nyaris dua dekade silam, StarCraft merevolusi banyak aspek di industri gaming. Game legendaris Blizzard itu merupakan benchmark dalam penyajian RTS, menjadi salah satu pencetus kepopularitasan eSport, dan dianggap sebagai ‘video game resmi’ Korea Selatan. Selain melahirkan sekuel, StarCraft juga diadaptasi ke novel, permainan board, hingga diadopsi jadi action figure.

Mendekati ulang tahun StarCraft ke-19 (tanggal 31 Maret nanti), Blizzard Entertainment mengumumkan rencana untuk kembali merilisnya. Tentu saja, versi ‘remaster‘ tersebut dibekali banyak upgrade, terutama pada faktor visual dan fitur. StarCraft: Remastered sudah meliputi mode campaign orisinal serta expansion pack Brood War, dan di sana, Anda bisa mencicipi lagi gameplay klasik yang tidak ada duanya di resolusi ultra-HD.

“StarCraft adalah esensi dari DNA Blizzard. Jalan cerita, keseimbangan, serta detail-detail kecil di sana mencerminkan komitmen tinggi kami terhadap penyajian konten hiburan, dan telah menjadi standar di ranah eSport dan dunia gaming kompetitif selama hampir 20 tahun,” tutur sang co-founder Mike Morhaime. “Lewat StarCraft: Remastered, kami memodernisasi elemen visual, audio, dan dukungan online demi memastikannya dapat dinikmati hingga 20 tahun lagi.”

StarCraft Remaster 1

StarCraft: Remastered nantinya bisa dimainkan di monitor 4K kesayangan Anda. Game memperoleh sederet perbaikan di sisi grafis, dan Blizzard juga membubuhkan beragam ilustrasi baru untuk menyempurnakan faktor narasi. Tentu saja perlu Anda ketahui bahwa versi remaster tersebut bukanlah upaya developer mentransformasi konten StarCraft ke engine 3D ala StarCraft II.

StarCraft Remaster 2

Permainan baru itu masih memanfaatkan teknik 2D sprite berperspektif isometrik yang terkunci, namun semua objek di sana tampil lebih tajam. Saya pribadi tidak keberatan dengan arahan ini – grafis 2D memastikannya tetap terasa seperti game klasik – tapi juga berharap Blizzard tak lupa memperbaiki animasi, misalnya membuat gerakan para prajurit dan unit-unit perang jadi lebih mulus.

StarCraft Remaster 3

Selanjutnya, Blizzard meng-update audio dan suara, membubuhkan fitur matchmaking yang lebih canggih, fitur-fitur sosial, cloud saving, fitur replay dan map kustom, lalu menambahkan delapan bahasa (sebelumnya StarCraft tersaji dalam lima bahasa). Faktor gameplay-nya sendiri tidak diutak-atik, StarCraft: Remastered menyuguhkan formula identik seperti versi aslinya.

StarCraft: Remastered rencananya akan meluncur di ‘musim panas’ tahun ini di platform Windows dan Mac. Permainan dijajakan layaknya judul premium, namun Blizzard belum menginformasikan harganya.

Satu lagi: bersamaan dengan pengumuman ini, StarCraft versi standar beserta expansion pack Brood War nantinya bisa dimainkan secara gratis.

Sumber: Blizzard.