10 Game Dengan Mode Single-Player Terbaik di Tahun 2017

Saat ini komponen online hampir tidak bisa dipisahkan dari penyajian game. Bahkan dalam permainan-permainan single-player sekalipun, pemain disarankan (atau bahkan diwajibkan) untuk mengakses fitur online. Tapi meski hal ini kadang jadi kendala buat gamer, beberapa permainan yang dirilis di 2017 membuktikan bahwa single-player tetap jadi mode favorit jutaan pemain.

Ada banyak game baru dengan mode campaign memukau yang dapat Anda nikmati sekarang – di antaranya Cuphead, Divinity Original Sin II hingga Injustice 2. Namun untuk mempersempit daftarnya, saya hanya menyertakan sepuluh judul yang didesain khusus buat menyuguhkan pengalaman single-player, dan multiplayer hanya disiapkan sebagai pelengkap.

 

Assassin’s Creed Origins

Daftar ini kita mulai dengan satu judul yang sedikit kontroversial terkait skandal user review palsu. Walaupun begitu, banyak gamer memuji Origins karena dibekali kebebasan bermain serta latar belakang era yang unik, bahkan disebut-sebut sebagai game Assassin’s Creed terbaik setelah Assassin’s Creed II dan Black Flag.

 

Hellblade: Senua’s Sacrifice

Hellbalde menjadi salah satu game indie yang sangat saya kagumi mengingat permainan berkualitas blockbuster ini hanya dikerjakan oleh tim berisi kurang lebih 20 orang. Grafisnya cantik dan setting Skandinavia-nya sangat menarik, tapi hal paling memesona dari Hellblade adalah desain suaranya.

 

Nioh

Seperti Hellbalde, Nioh mengombinasikan elemen sejarah dengan mitos (Jepang). Kesuksesannya di PlayStation 4 membuktkan bahwa ada banyak gamer yang menginginkan pengalaman ARPG menantang ala Dark Souls, dan juga mendorong publisher Koei Tecmo untuk mem-porting-nya ke Windows.

 

Night in the Woods

Di belakang visual 2D lucu ala Samurai Jack yang dipadu tema fabel, Night in the Woods membahas hal-hal serius seperti masalah depresi, kecemasan saat kita mulai beranjak dewasa, bahkan mampu menggambarkan pada pemain betapa sulitnya hidup di dearah pedesaan di Amerika.

 

Horizon Zero Dawn

Tak sedikit orang mengklaim Horizon Zero Dawn sebagai permainan action open-world terbaik di tahun ini. Ia memenangkan kategori Gold Prize di PlayStation Awards, menyabet dua penghargaan di Golden Joystick, dan terjual kurang lebih 3,4 juta kopi. Jangan kaget jika Sony punya agenda untuk menyiapkan sekuelnya.

 

Resident Evil 7: Biohazard

Di permainan ke-24 ini, Capcom mencoba mengembalikan Resident Evil sebagai rajanya survival horror melalui beberapa langkah unik: mengusung perspektif orang pertama (boleh jadi karena respons positif gamer terhadap playable trailer Silent Hills), menyajikan tingkat kesulitan cukup tinggi, dan memperkenalkan tokoh-tokoh yang betul-betul baru.

 

Nier: Automata

Nier: Automata memberikan pengalaman bermain yang berbeda dibanding action-RPG lain. Setelah menyelesaikan sesi intro berformula arcade-nya, dunia open-world terhidang buat Anda. Permainan ini menguji kemampuan Anda dalam medan tempur ala bullet hell, dan yang paling mengejutkan, jalan ceritanya sanggup menyentuh hati.

 

Wolfenstein II: The New Colossus

Ketika mayoritas FPS ‘diharuskan’ untuk menyuguhkan mode mulitplayer, The New Colossus tak ragu menghidangkan mode single-player tulen. Konten gameplay-nya seru dan seimbang, level bisa diselesaikan dengan cara apapun yang Anda inginkan, lalu narasinya juga diwarnai oleh humor serta kisah tragis.

 

The Legend of Zelda: Breath of the Wild

Satu dari banyak alasan mengapa orang membeli Nintendo Switch. Ada sejumlah mekanisme permainan baru yang Nintendo perkenalkan di sana: struktur open-world, pemanfaatan sistem fisik sebagai bagian dari puzzle, visual high-definition, kemudian developer tak lupa melengkapinya dengan voice acting (kecuali Link karena Nintendo ingin ia jadi perwakilan Anda di dalam game).

 

Super Mario Odyssey

Berbeda dari Super Mario 3D World yang lebih casual, Odyssey didesain dari awal untuk memuaskan fans utama franchise ini. Gameplay modern penuh kejutan yang dipadu pesona klasik Mario membuat Odyssey begitu dicintai gamer dan media, mengangkatnya menjadi salah satu permainan dengan skor rata-rata tertinggi sepanjang masa.

Honorable mention: What Remains of Edith Finch, XCOM 2: War of the Chosen, Hollow Knight, Nex Machina, Uncharted: The Lost Legacy, dan South Park: The Fractured But Whole.

Game-Game Horor Baru yang Siap ‘Menghantui’ Malam Halloween Anda

Konten bertema Halloween adalah tema ‘wajib’ yang disiapkan para developer game menjelang momen All Hallows’ Eve di peghujung bulan Oktober. Anda bisa menemukannya di World of Warcraft, The Elder Scrolls Online, Guild Wars 2, hingga Overwatch dan Call of Duty: Infinite Warfare. Namun dapat Anda lihat sendiri, judul-judul tersebut sama sekali bukanlah game horor.

Jika kebetulan sedang mencari game-game baru buat menguji nyali sembari merayakan ‘semangat Halloween sesungguhnya’, maka Anda telah datang di artikel yang tepat. Di sini, saya menyiapkan daftar permainan seram yang harus Anda mainkan. Judul-judul ini tak selalu menyajikan hantu ataupun mayat hidup, tapi konten serta keunikannya sanggup menanamkan rasa takut di hati Anda. Ayo disimak:

 

Observer

Seperti Soma dan Bioshock, Observer adalah sebuah twist di genre fiksi ilmiah. Game mengambil latar belakang di masa depan, di era ketika para penegak hukum bisa menanamkan teror di benak para kriminal dan tersangka. Metode ini efektif buat mencari petunjuk, namun masalahnya, juga memengaruhi realita dan kewarasan karakter yang Anda mainkan.

 

Friday the 13th: The Game

Jika tema horor slasher merupakan kegemaran Anda, maka Friday the 13th: The Game wajib dimainkan. Game menghidangkan mode multiplayer asimetris: satu pemain berperan jadi Jason Voorhees, dan tujuh gamer lain akan mencoba mengalahkannya sembari bertahan hidup. Jason bisa dikalahkan, tapi ada sejumlah kondisi istimewa yang harus terpenuhi.

 

Outlast 2

Permainan ini kembali menyuguhkan gaya ‘found footage‘ seperti pendahulunya, dan meskipun memperkenalkan karakter baru bernama Blake Langermann, Anda tetap tidak dapat memberikan perlawanan kecuali dalam adegan-adegan tertentu. Untuk bertahan hidup dari monster-monster mengerikan, Langermann cuma bisa bersembunyi atau melarikan diri.

 

The Evil Within 2

Game kedua franchise baru arahan Shinji Mikami ini meneruskan upaya Detektif Sebastian Castellano menyelamatkan putrinya dari dunia STEM. The Evil Within 2 menyajikan peta yang lebih luas serta kebebasan untuk melewatinya melalui cara berbeda. Permainan juga menyediakan sistem crafting, memungkinkan kita meramu amunisi dari item-item yang sudah dikumpulkan.

 

Hellblade: Senua’s Sacrifice

Meski pada dasarnya Hellblade bukanlah game horor dengan pendekatan tradisional, namun desain audio jenius yang digarap mendekati gejala schizophrenia membuat pengalaman bermainnya terasa menakjubkan sekaligus mengerikan. Suara-suara yang ada di kepala sang tokoh utama akan membuat Anda bertanya-tanya: apakah perjalan ke neraka di sana betul-betul terjadi, atau hanya dalam imajinasi Senua?

 

Resident Evil 7: Biohazard

Merupakan game wajib bagi para fans seri ini, dan juga pecinta horor pada umumnya. Resident Evil 7 ialah upaya Capcom mengambalikan  franchise  tersebut ke arahan survival horror, dengan memangkas porsi action-nya secara signifikan. Hasilnya sangat memuaskan. Permainan menyuguhkan gameplay yang sangat menantang, adegan-adegan tak terlupakan, tanpa membuatnya jadi terlalu sulit untuk dimainkan.

Happy Halloween!

[Game Playlist] Review Singkat Resident Evil 7, ‘Game Wajib’ Pecinta Horor

Dengan mengubah perspektif Resident Evil ke sudut pandang orang pertama, Capcom mengambil langkah beresiko. Ada kemungkinan pendekatan ini malah mengasingkan fans yang terlanjur akrab dengan gameplay berbasis action. Tapi sejujurnya, Resident Evil memang perlu disegarkan kembali, dan arahan baru developer di Resident Evil 7 berhasil menyelamatkan seri game horor legendaris yang kepopularitasannya mulai meredup itu.

Resident Evil 7 Review 9

Resident Evil 7 Review 4

Perombakan di Resident Evil 7: Biohazard bukan sekedar diterapkan pada perspektif. Capcom mencoba meminimalisir action, dan menuangkan elemen survival lebih banyak dalam game. Untuk memaksimalkan efeknya, developer memperkenalkan tokoh-tokoh serta tema baru. Alhasil, Resident Evil 7 benar-benar mewariskan semangat Resident Evil Pertama, dan uniknya lagi, permainan juga lebih mudah dinikmati banyak orang.

Resident Evil 7 Review 1

Resident Evil 7 Review 15

Resident Evil 7: Biohazard menyeret Anda ke dalam rumah mengerikan di daerah Louisiana. Bintangnya adalah keluarga Baker. Sebuah insiden misterius membuat mereka kehilangan kewarasan dan mulai menculik orang-orang yang tersesat. Sang tokoh utama, pria bernama Ethan Winters, terjebak di sana setelah menerima pesan dari sang istri yang menghilang selama tiga tahun.

Resident Evil 7 Review 3

Resident Evil 7 Review 8

Berbeda dari karakter pol Resident Evil populer seperti Ada Wong, Chris Redfield atau Leon S. Kennedy, Ethan adalah orang biasa tanpa latihan militer. Hal ini tentu saja memengaruhi gameplay: ia harus membidik sebelum menembak agar peluru mengenai target dengan tepat, gerakannya terasa lambat, dan beberapa kali serangan musuh bisa membuatnya tewas. Dan RE7 dihuni oleh lawan-lawan tangguh: zombie digantikan oleh Molded, makhluk ganas bertubuh seperti aspal cair, dan Anda juga harus berhadapan dengan keluarga Baker.

Resident Evil 7 Review 13

Resident Evil 7 Review 6

Perlu berkali-kali tembakan di kepala untuk menumbangkan Molded, dan setidaknya Anda akan bertemu dua varian: tipe tangguh dan tipe lincah. Anggota keluarga Baker berperan sebagai boss, dan mereka bahkan lebih mematikan serta lebih sulit ditaklukkan. Game menantang Anda untuk menggunakan amunisi serta obat-obatan secara efisien, meng-upgrade peluru jika diperlukan, serta membawa peralatan yang tepat karena muatan Anda dibatasi. Kadang Anda juga harus ‘memecah’ item dengan item lain untuk mendapatkan zat tertentu yang dibutuhkan.

Resident Evil 7 Review 17

Resident Evil 7 Review 7

Bertempur bukanlah satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri. Seringkali, lari dan bersembunyi jadi jalan keluar terbaik ketika Anda terluka parah dan amunisi menipis. Saat Resident Evil 7 tidak menyodorkan monster, game akan menyajikan elemen eksplorasi dan puzzle. Tingkat kesulitan teka-tekinya tidak terlalu tinggi, namun tetap asik untuk dikerjakan. Favorit saya sendiri adalah bagian mirip film Saw, akan Anda temui sekitar enam sampai tujuh jam setelah permainan dimulai.

Resident Evil 7 Review 10

Resident Evil 7 Review 2

Ketiadaan mode virtual reality di versi PC tergantikan oleh cantiknya visual Resident Evil 7 di platform ini. Di notebook gaming MSI GT72VR 6RE Tobii, permainan berjalan begitu anggun dan atmosfer horornya betul-betul terasa. Di tengah-tengah suasana mengerikan, saya masih bisa mengagumi cantiknya seorang karakter – masing-masing tokoh di sana didesain dengan meyakinkan. Selain mampu menghidangkan ratusan frame rate per detik di setting tertinggi, layar 120Hz GT72VR 6RE Tobii juta memastikan game tersuguh mulus dan nyaman di mata.

Resident Evil 7 Review 14

Resident Evil 7 Review 5

Menakar dari segi konsep gameplay, arahan first-person survival di Resident Evil 7 tidak sepenuhnya orisinal. Beberapa game seperti PT (demo Silent Hills), Alien: Isolation dan Amnesia telah mengusungnya lebih dulu. Beberapa kekurangan yang saya rasakan terletak pada variasi gameplay. Di satu titik, Anda akhirnya bisa membaca formula permainan, dan game tak lagi jadi mengejutkan. Di sisi positifnya, faktor pacing-nya boleh dibilang sempurna sehingga permainan tak pernah terasa membosankan. Meskipun takut, rasa penasaran akan mendorong Anda untuk menyelesaikannya.

Resident Evil 7 Review 16

Resident Evil 7 Review 12

Jika Anda seorang penggemar game horor atau sekedar pecandu adrenalin, maka tidak ada alasan untuk melewatkan Resident Evil 7: Biohazard. Untuk memperkaya konten, Capcom sudah melepas DLC berjudul Banned Footage Vol. 1 serta Vol. 2, dan rencananya mereka akan kembali merilis DLC gratis lagi di bulan Maret – di mana Anda bermain sebagai Chris Redfield.

Resident Evil 7 Review 10

Resident Evil 7 Review 11

Resident Evil 7 Review 19

Resident Evil 7 Review 20

Resident Evil 7 Review 21

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, RAM 16GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB dan HDD 1TB, serta dilengkapi teknologi eye-tracking Tobii Technology.

Resident Evil 7 Review on MSI GT72VR Tobii

Arahan Baru Resident Evil 7: Biohazard Membuat Game Horor Ini Terasa Menyegarkan

Ternyata Yakuza 0 bukanlah satu-satunya game yang memperoleh sambutan hangat dari para reviewer di bulan Januari ini. Berdasarkan sejumlah ulasan media-media game terkemuka, upaya Capcom kembali ke tema survival horror sejati merupakan langkah tepat bagi permainan Resident Evil 7. Formulanya sangat kontras dari Resident Evil 6 yang lebih menitikberatkan action.

Resident Evil 7: Biohazard ialah permainan pertama di seri ini yang dikemas dalam sudut pandang orang pertama. Berdasarkan playable teaser Beginning Hour dan demo Lantern di Gamescom 2016, banyak orang melihat kemiripan game dengan P.T. Silent Hills, Sweet Home (permainan horor buatan Capcom, dirilis di tahun 1989), serta Alien: Isolation. Lalu seperti apa versi retail-nya? Ayo simak rangkuman review di bawah ini.

Lewat ulasan tanpa skor, Eurogamer memuji segi penyampaian cerita dan upaya Capcom mentransformasi lokasi permainan. Namun alasan mengapa reviewer tidak memberikan badge esensial adalah narasi anti-klimaks di bagian akhir game dan kurangnya orisinalitas gameplay. Saat sudah mengetahui taktik permainan dalam menyampaikan kejutan, Anda tidak akan lagi takut pada pintu-pintu dan lorong gelap yang awalnya tampak mengerikan.

Bagi PC Gamer, Resident Evil 7 adalah salah satu game yang mereka beri skor tertinggi di tahun ini, 9 dari 10. Meski bukan terobosan besar, Andy Kelly memuji Capcom karena RE7 kembali menyuguhkan formula-formula yang membuat game pertamanya begitu menegangkan tanpa ragu mengambil inspirasi dari permainan-permainan modern lain. Dan dengan memperkenalkan tokoh-tokoh baru, Resident Evil 7 bisa dinikmati baik oleh para veteran serta bersahabat bagi pendatang baru di seri ini.

Polygon punya penilaian serupa PC Gamer. Menurut Philip Kollar, transisi ke tampilan first-person mungkin membuat beberapa orang enggan memainkannya, namun perubahan ini sempurna dalam penyajian dunia game dan material-material permainan kreasi Capcom. Mungkin sulit menerka apakah Resident Evil 7 bisa jadi selegendaris game pertamanya ataupun Resident Evil 4, namun menilai dari kualitasnya, Capcom telah mengambil arahan yang tepat.

Memberikan nilai 7.7, IGN mengapresiasi usaha Capcom mencampur elemen-elemen yang membuat permainan pertama Resident Evil begitu mengagumkan bersama formula baru. Resident Evil 7 lebih menyerupai game petualangan dibanding shooter, dan reviewer menemukan banyak kesamaan antara Resident Evil 7 dengan pendahulunya itu – terutama pada puzzle. Sayangnya, beberapa hal terasa terlalu disederhanakan atau tidak pada tempatnya.

Destructoid menghadiahkan skor sempurna untuk Resident Evil 7, 10 dari 10. Menakarnya dari aspek produksi, ia merupakan game terbaik Capcom, baik dari sisi acting hingga audio. Dengan atau tanpa PlayStation VR, developer berhasil menciptakan atmosfer horor yang begitu menegangkan. Kekurangan pada minimnya variasi musuh terbayarkan oleh pertempuran seru melawan boss serta gameplay spektakuler. Bagi Destructoid, RE7 benar-benar di luar dugaan.

Di situs agregat review  OpenCritic, Resident Evil 7: Biohazard mendapatkan skor sementara 87.