RIM prepares $5 million research fund for ITB

As reported by several media, last Saturday RIM has signed a partnership agreement with Bandung Institute of Technology (ITB) and will deliver a $5 million fund in several stages. The fund will be used mainly for mobile app development and research. ITB is the first campus in Indonesia to strike this kind of partnership with Canada-based RIM.

“This investment will be used for research and development mainly for mobile application, where ITB excels. The fund will also be used to build the first RIM Innovation Center” said Andy Cobham, President Director RIM Indonesia as quoted from ITB’s announcement.

RIM is famous amongst the academic community, of course it’s understandable since RIM itself was born the academic environment of University of Waterloo Canada. And RIM is also known for its generosity and donation for University of Waterloo’s research facility.

As said in the press release, the objective of this partnership is so universities can educate their students about mobile app development, and give boost in terms of helping them get a job in the field as well as creating new opportunities in the mobile space. Previously, Microsoft and Nokia did the similar partnership with some of Indonesia’s top universities.

Continue reading RIM prepares $5 million research fund for ITB

RIM Siapkan Dana Riset $5 Juta untuk ITB

Seperti dilaporkan oleh sejumlah media, hari Sabtu lalu Research in Motion (RIM) menandatangani kesepakatan dengan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menggelontorkan (secara bertahap) dana $5 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk riset terutama pengembangan aplikasi mobile. ITB menjadi kampus pertama di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan RIM — pembuat BlackBerry asal Kanada.

“Investasi ini akan dipergunakan untuk biaya penelitian dalam pengembangan aplikasi dimana ITB memiliki potensi untuk hal tersebut. Dan dana tersebut akan dipergunakan juga untuk membangun RIM Innovation Centre pertama di Indonesia” ujar Andy Cobham, Presdir RIM Indonesia, seperti dikutip dari laman situs ITB.

Continue reading RIM Siapkan Dana Riset $5 Juta untuk ITB

Ovum: A Non-Voice Operator Telecommunication’s Revenue Progress in Asia-Pacific Region, including Indonesia

A trend to use data seems to be happening not only in Indonesia, but also in the Asia Pacific region as a whole. The result of a research conducted by Ovum and picked up by TelecomLead mentioned that in 2012 the growth of non-voice revenue which is dominated by data usage is predicted to increase by 9.3%.

In 2011 alone, total revenue for non-voice service reached USD 107 billion. The biggest contributor to non-voice revenue is Japan, followed by China. Revenues from these two countries alone contributed for more than 70% of total non-voice revenue in this region.

Indonesia didn’t want to miss out. Based on research conducted by Ovum, in 2011 total non-voice revenue in Indonesia was approximately USD 3.8 billion and it’s predicted to increase by 9.4% in 2012 to USD 4.1 billion. In the list, Indonesia occupies fifth position after Japan, China, Australia, and South Korea. This means that Indonesia has the highest position among Southeast Asian countries.

Continue reading Ovum: A Non-Voice Operator Telecommunication’s Revenue Progress in Asia-Pacific Region, including Indonesia

Ovum: Pendapatan Non-Voice Operator Telekomunikasi Berkembang Pesat di Asia Pasifik, Termasuk Indonesia

Tren penggunaan data nampaknya tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di kawasan Asia Pasifik secara keseluruhan. Hasil riset yang dilakukan oleh Ovum, dan dikutip dari TelecomLead, menyebutkan bahwa di tahun 2012 ini pertumbuhan pendapatan non-voice, yang didominasi oleh penggunaan data, diprediksi akan meningkat hingga 9.3%.

Di tahun 2011 saja, total pendapatan operator untuk non-suara mencapai $ 107 miliar. Penyumbang terbesar untuk pendapatan non-voice adalah Jepang, diikuti oleh Cina. Pendapatan dari dua negara ini saja telah menyumbang lebih dari 70% total pendapatan non-voice di regional ini.

Indonesia sendiri tidak mau ketinggalan. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Ovum, total pendapatan non-voice di Indonesia tahun 2011 adalah sekitar $3.8 miliar dan diprediksi akan meningkat sekitar 9.4% di tahun 2012 menjadi $4.1 miliar. Dalam daftar tersebut, Indonesia menduduki posisi ke-5, setelah Jepang, Cina, Australia, dan Korea Selatan. Ini berarti Indonesia memiliki posisi tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara, di atas Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Continue reading Ovum: Pendapatan Non-Voice Operator Telekomunikasi Berkembang Pesat di Asia Pasifik, Termasuk Indonesia

Adopsi Mobile Commerce Semakin Luas

Sebuah studi oleh MEF pada bulan Juni tahun ini menemukan bahwa 82 persen konsumen telah menggunakan ponsel mereka untuk melakukan pembelian. Produk yang paling sering dibeli adalah produk digital, meskipun banyak dari konsumen juga membeli tiket, buku, dan barang elektronik menggunakan ponsel mereka .

Pembayaran e-commerce yang cukup populer merupakan melalui tagihan layanan seluler sebagaimana direspon oleh 38% dari responden yang terdiri dari 8.350 orang di sembilan negara, yaitu Brasil, Mesir, India, Indonesia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Singapura, Qatar, dan Inggris.

Continue reading Adopsi Mobile Commerce Semakin Luas

Apa yang Dipikirkan Investor: Data dan Riset

Masih tentang rangkaian acara Echelon 2011, salah satu diskusi panel yang saya hadiri kemarin di Echelon adalah yang barkaitan dengan tema investor. Tema ini biasanya memang selalu menarik atau minimal bisa menjadi tema yang seru untuk didiskusikan.

Pertanyaan tentang apa yang investor pilkirkan dan bagaimana mereka beranggapan tentang startup, tentang bagaimana berpikir sebelum memberikan funding menarik untuk diterka dan dipelajari, terutama bagi startup yang memang membutuhkan suntikan dana.

Dari diskusi tersebut ada banyak hal yang diungkapkan oleh panelis yang terdiri dari Willson Cuaca – East Ventures, James Chan – Neoteny Labs, Tuff Yen – Seraph Group dan William Klippgen – Tigers Capital, namun setidaknya ada dua yang bagi saya menarik untuk ditelaah, yaitu data serta riset.

Continue reading Apa yang Dipikirkan Investor: Data dan Riset

Survei dan Focus Group Discussion Untuk Tech Startup

Sering kali saya mendapatkan pertanyaan dari relasi tentang bagaimana langkah awal ketika akan meluncurkan layanan atau aplikasi dari sebuah tech startup yang mereka dirikan atau fasilitas tambahan dari apa yang telah ada. Pertanyaan seputar, kapan harus dirilis? Seperti apa layanan atau fitur yang harus diluncurkan? Apa yang harus ditambahkan? Sampai kekhawatiran bagaimana nanti jika pengguna tidak suka.

Jawaban singkat saya adalah: Riset.

Riset jika merujuk pada pengertiannya memang membutuhkan berbagai metode yang terkadang tidak sederhana, sistematik dan harus dilakukan secara lengkap. Namun bagi saya, riset bisa juga dijalankan secara sederhana, yang terpenting adalah pola pikir serta metode yang digunakan. Tidak harus lengkap yang penting memiliki acuan yang jelas serta merujuk pada metode riset secara lengkap. Tentunya proses riset yang sederhana ini tidak bisa menjadi satu-satunya rujukan ilmiah lengkap dan mungkin juga menjadi berbeda dari pengertian dasarnya, namun bisa menjadi sumber tambahan informasi dalam mengambil keputusan.

Continue reading Survei dan Focus Group Discussion Untuk Tech Startup