Bukan Sebatas Mobil R/C, Sphero RVR Adalah Robot yang Dapat Dikustomisasi Sepenuhnya

Desember lalu, Sphero mengumumkan bahwa mereka sudah berhenti memproduksi robot-robot mainannya hasil kemitraannya bersama Disney. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Sphero untuk memaksimalkan sumber dayanya di ranah STEM, di samping merilis robot baru bernama Bolt.

Belum ada setahun berselang pasca peluncuran Bolt, Sphero sudah siap dengan robot edukatif lain. Namanya RVR, diambil dari kata rover yang menggambarkan wujud beserta fungsinya. RVR bukan sebatas mobil R/C biasa yang bisa dikendalikan via smartphone, ia benar-benar merupakan sebuah robot yang dapat dikustomisasi sepenuhnya.

Sphero RVR

Di balik sasis semi-transparannya, bernaung sederet sensor: sensor warna, sensor cahaya, infra-merah, magnetometer, accelerometer, gyroscope, dan sensor inersia 9-poros yang memungkinkannya untuk saling bertukar sinyal sekaligus berinteraksi dengan robot Sphero lain.

Sensor-sensor tersebut turut didampingi 10 buah LED yang bisa dikustomisasi secara individu, magnetic encoder beresolusi tinggi, serta gear super-presisi dengan peredam suara dan getaran. Secara keseluruhan, RVR sangatlah kompleks terlepas dari kulit luarnya yang kelihatan simpel.

Sphero RVR

RVR juga mengemas karakter sebuah rover yang kental. Berkat gardan berlapis bajanya, permukaan terjal maupun jalan menanjak pun siap ia lewati. Sphero bahkan telah melengkapinya dengan roll cage untuk melindungi komponen-komponen sensitif di dalam RVR, semisal baterainya yang dapat dilepas-pasang, serta di-charge via USB-C.

RVR turut dibekali expansion port universal yang kompatibel dengan beragam development board populer, macam Raspberry Pi, Arduino dan Micro:Bit, sehingga para geek dapat memaksimalkan potensinya dengan leluasa. Juga tidak ketinggalan adalah kompatibilitas dengan platform Sphero Edu, dan Sphero pun sudah menyiapkan kurikulum pembelajaran khusus untuk RVR.

Sphero RVR

Satu hal yang tidak biasa bagi Sphero adalah pemasaran RVR. Di sini Sphero memilih memanfaatkan platform crowdfunding Kickstarter sebagai mediumnya, dengan maksud agar lebih mudah menerima masukan dari para backer yang kebagian jatah lebih dulu. Harga termurah yang bisa ditebus adalah $199, lebih murah $50 dari estimasi harga ritelnya.

Sumber: VentureBeat.

Sphero Berhenti Produksi Robot BB-8, Lightning McQueen dan Spider-Man

Meski fokus utamanya adalah di bidang pendidikan, nama Sphero mungkin lebih dikenal sebagai produsen miniatur robot BB-8 dari Star Wars yang ‘bernyawa’. Sayangnya, mainan yang mendongkrak reputasinya itu justru bakal segera dipensiunkan.

Kepada The Verge, Paul Berberian selaku CEO Sphero mengonfirmasi bahwa mereka sudah tidak lagi memproduksi BB-8 dan hanya tinggal menunggu stoknya habis. Bukan cuma BB-8, produk lain yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Disney macam Sphero Lightning McQueen dan Sphero Spider-Man juga akan ikut dipensiunkan.

Sphero Lightning McQueen

Ada tiga alasan di balik keputusan berat yang diambil Sphero. Yang pertama, kemitraannya dengan Disney memang cuma untuk jangka waktu tiga tahun saja. Kedua, modal yang dibutuhkan untuk memproduksi mainan berlisensi ini kelewat besar jika dibandingkan dengan laba yang didapat, sebab Disney juga selalu mengambil sebagian dari hasil penjualannya.

Yang dimaksud modal sebenarnya bukan terbatas pada biaya lisensi saja. Sphero Lightning McQueen misalnya, membutuhkan biaya pengembangan yang besar sebab Sphero juga harus membayar pengisi suara karakter aslinya. Tidak hanya itu, tim Sphero juga harus bekerja sama dengan tim Pixar guna meracik ekspresi wajah sekaligus pergerakan tubuh yang tepat buat robot tersebut.

Sphero Spider-Man

Alasan yang ketiga, mainan-mainan semacam ini sangat bergantung terhadap hype. Penjualannya terbukti laris ketika film yang bersangkutan dirilis, namun seiring waktu minat konsumen pun terus menurun. Sebagai contoh, meski Sphero BB-8 laku hingga jutaan unit, data yang diberikan Sphero menunjukkan bahwa pembelinya hanya menggunakannya sebentar saja.

Menurut Paul, hampir semua penggemar Star Wars sudah membeli Sphero BB-8, jadi bisa dibilang konsumen mereka sudah habis, setidaknya sampai ada film Star Wars baru yang dirilis. Ini berbanding terbalik dengan robot edukatif bikinan Sphero, yang menurut Paul justru bertambah populer dari tahun ke tahun.

Sumber: The Verge.

Robot Sphero Bolt Dirancang untuk Memberikan Pengalaman Belajar dan Bermain yang Amat Bervariasi

Produsen robot mainan Sphero kembali membuktikan bahwa fokus utama mereka adalah menciptakan produk yang mendidik, bukan sebatas untuk keren-kerenan saja seperti miniatur BB–8 maupun Spider-Man. Usai meluncurkan Sphero Mini tahun lalu, tahun ini mereka memperkenalkan Sphero Bolt yang bahkan mengemas filosofi STEM (science, technology, engineering, math) yang lebih mendalam lagi.

Bolt masih berwujud bola, sama seperti Sphero orisinil. Perbedaan yang langsung kelihatan adalah sebuah LED matrix dengan layout 8 x 8 yang dapat diprogram untuk beragam kebutuhan, mulai dari sesederhana menampilkan emoticon senyum, sampai menampilkan data secara real-time.

Sphero Bolt

Komponen baru lain yang diusung Bolt adalah empat buah sensor infra-merah, yang memungkinkannya untuk berinteraksi dengan unit Bolt lain. Sphero bilang bahwa hingga lima unit Bolt sekaligus dapat berbicara satu sama lain dalam radius lima meter, dan ini merupakan pertama kalinya ada robot Sphero yang dapat saling berkomunikasi.

Sensor ambient light turut disematkan agar Bolt bisa diprogram berdasarkan kondisi pencahayaan di sekitarnya. Semua tahap coding ini berlangsung melalui aplikasi Sphero Edu yang memadukan bahasa pemrograman JavaScript dengan Scratch Blocks yang lebih visual.

Sphero Bolt

Ekosistem Apple turut didukung melalui kompatibilitas dengan Swift Playgrounds, dan kalau memang sudah bosan coding, Bolt tetap bisa dipakai untuk sekadar bersenang-senang dengan bantuan aplikasi Sphero Play. Juga telah disempurnakan adalah baterainya, yang kini bisa tahan sampai sekitar dua jam pemakaian.

Saat ini Sphero Bolt sudah dipasarkan dengan harga $150. Ia memang tidak seekonomis Sphero Mini (yang memang dirancang untuk menjangkau lebih banyak kalangan konsumen), akan tetapi kapabilitasnya memang jauh lebih banyak berkat kehadiran sederet sensor barunya.

Sumber: TechCrunch dan The Verge.

Sphero Ciptakan Miniatur Robot BB-8 dari Star Wars yang ‘Bernyawa’

Seperti yang kita tahu, Star Wars merupakan salah satu franchise film yang paling populer. Begitu populernya, pernak-pernik bertema Star Wars ada di mana-mana dan dalam berbagai bentuk. Sebut saja robot R2-D2, yang bisa kita dapatkan dalam wujud gantungan kunci, tas, toples sampai tong sampah. Continue reading Sphero Ciptakan Miniatur Robot BB-8 dari Star Wars yang ‘Bernyawa’