[Review] Samsung Galaxy S20 FE, Versi Hemat Bawa Fitur Inti S20 Series

Samsung Galaxy S20 series yang terdiri dari Galaxy S20, S20+, dan S20 Ultra – resmi hadir di Indonesia pada bulan Maret 2020. Namun belum lama ini, Samsung kembali memperkenalkan satu lagi anggota baru keluarga Galaxy S20 series yaitu edisi Fan Edition (FE).

Kalau kata Samsung, Galaxy S20 FE ini merangkum fitur-fitur favorit penggemar untuk mengajak lebih banyak orang mendapatkan pengalaman premium dari lini Galaxy S. Dibanderol dengan harga Rp9.999.000, selisih harganya memang cukup tipis. Sebagai pembanding, saat ini Galaxy S20 dijual Rp10.999.000, S20+ Rp11.999.000, dan S20 Ultra Rp14.999.000.

Sayangnya bila Galaxy S20 FE dibandingkan dengan Galaxy S20 original, Samsung melakukan banyak sekali penyesuaian di sana sini. Meski tetap mempertahankan beberapa bagian-bagian penting agar layak menyandang nama ‘S20’.

Jadi, mending pilih Galaxy S20 FE atau lebih baik sekalian beli Galaxy S20 original? Simak review Samsung Galaxy S20 FE selengkapnya.

Desain

Review-Samsung-Galaxy-S20-FE-2
Desain Samsung Galaxy S20 FE | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Samsung Galaxy S20 FE datang dengan pilihan enam warna vibrant, meliputi Cloud Red, Cloud Orange, Cloud Lavender, Cloud Mint, Cloud Navy, dan Cloud White. Unit yang saya review berwarna Cloud Mint, hijau muda pastel yang tampil kekinian dan minimalis.

Bagian punggungnya menggunakan material plastik dengan finishing matte dan memiliki efek textured haze yang terasa cukup premium saat disentuh, serta dapat meminimalisir noda dan bekas sidik jari. Modul kamera belakangnya agak menonjol dan dibingkai persegi panjang dengan warna senada (macam dark green).

Hadir dengan dimensi 159.8×74.5×8.4 mm dan bobot 190 gram, ukuran Galaxy S20 FE terasa klop dalam genggaman tangan. Bingkainya dari aluminium dan bodinya tetap memiliki daya tahan terhadap air dan debu berkat sertifikasi IP68.

Review-Samsung-Galaxy-S20-FE-3
Layar Samsung Galaxy S20 FE | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Balik ke depan, Galaxy S20 FE mengusung desain Infinity-O Display dengan punch hole kecil di bagian tengah atas. Bezel tepi layarnya terlihat sedikit lebih tebal dibanding Galaxy S20 dan desain layarnya ini sepenuhnya datar tidak memiliki lengkungan di sisi kanan kirinya.

Untuk atributnya, tombol power dan volume berada di sisi kanan, sisi sebrangnya polos. Slot kartu SIM dan microSD yang digunakan berbentuk hybrid, bersama mikforon sekunder di bagian atas. Sementara, mikrofon utama, port USB Type-C, dan speaker terletak di bagian bawah.

Layar Refresh Rate 120Hz

Review-Samsung-Galaxy-S20-FE-9
Layar Samsung Galaxy S20 FE | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Dari sisi layar, Galaxy S20 FE masih dibekali panel dengan refresh rate tinggi 120Hz. Bentang layarnya 6,5 inci dalam rasio 20:9, ukurannya lebih besar dibanding Galaxy S20 (6,2 inci) tetapi lebih kecil dibanding versi Plus-nya (6,7 inci).

Namun Samsung tidak menggunakan teknologi layar terbaiknya, Galaxy S20 FE belum menggunakan Dynamic AMOLED 2X, melainkan masih Super AMOLED. Resolusinya pun tidak sampai QHD (1440×3200 piksel), tetapi hanya Full HD+ (1080×2400 piksel). Perlindungan layarnya juga sebatas Gorilla Glass 3, bukan generasi ke-6.

Bukan berarti kualitasnya jelek, hanya saja spesifikasi yang diusung lebih mendekati Galaxy A series. Di pengaturan layar, terdapat opsi ‘motion smoothness‘ yaitu high 120Hz yang menyuguhkan animasi dan scrolling lebih mulus atau standard 60Hz yang dapat memberikan daya tahan baterai lebih lama.

Kemudian ada dua screen mode, vivid yang bisa diatur lagi tingkat white balance-nya atau natural bila lebih mementingkan akurasi warna. Layarnya juga sudah mendukung HDR10+ dan memiliki sertifikasi Widevine Level 1. Konten video HDR di YouTube sudah bisa dinikmati dan bisa streaming konten HD di Netflix.

Android 10, One UI 2.5

Samsung Galaxy S20 FE sudah menggunakan One UI versi 2.5 berbasis Android 10 dan di masa depan akan mendapatkan tiga pembaruan OS utama. Berbagai fitur andalan Samsung menyertainya, termasuk Samsung Dex Wireless yang memungkinkan melakukan mirror tampilan smartphone ke layar yang lebih besar seperti SmartTV yang mendukung teknologi Miracast dan Anda dapat menggunakan Galaxy S20 FE sebagai touchpad.

Kemudian Link to Windows untuk mengintegrasikan Galaxy S20 FE dengan laptop Windows 10 secara seamless. Untuk kemudahan berbagi file ada fitur Nearby Share, Quick Share, Music Share, dan Scann QR code. Fitur lainnya ialah Smart View, Secure Folder, Edge Lighting, Bixby Routines, Focus Mode, Samsung Kids, Dolby Atmos, dan banyak lagi.

Sistem keamanan biometrik smartphone ini mengandalkan sensor fingerprint yang tersemat di layar berjenis optical dan tak lupa juga opsi face recognition, proses buka kunci kedua opsi tersebut relatif cepat. Konektivitas NFC dan fitur Samsung Pay juga tersedia, Anda dapat menghubungkan dompet digital Dana dan juga mengecek kartu e-money.

Kamera

Review-Samsung-Galaxy-S20-FE-18
Kamera Samsung Galaxy S20 FE | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebagai bagian dari keluarga Galaxy S20 series, Samsung tetap mempertahankan kamera utama yang sama dan lengkap dengan berbagai fitur premiumnya. Terdapat tiga unit kamera di punggung Galaxy S20 FE, kamera utamanya 12MP f/1.8 dengan ukuran sensor 1/1.76 inci, piksel 1.8µm, dilengkapi sistem Dual Pixel PDAF, dan OIS.

Dua kamera lainnya mengalami penyesuaian, kamera dengan lensa ultrawide yang digunakan juga 12MP f/2.2 yang menyuguhkan bidang pandang 123 derajat. Namun menggunakan sensor kamera lebih kecil 1/3.0 inci dengan ukuran per piksel 1.12µm.

Demikian juga lensa telephoto-nya, Galaxy S20 FE mengandalkan kamera 8MP f/2.0 (1/4.5 inci, 1.0µm, PDAF, dan OIS) dengan lensa 73mm yang memberikan kemampuan memperbesar gambar 3x optical zoom dan 30x space zoom. Satu lagi kamera depannya juga berbeda, Galaxy S20 FE menggunakan sensor Sony IMX616 beresolusi 32MP f/2.2.

Dengan kamera utamanya yang sama dan dilengkapi fitur kamera Pro yang komplet, pengalaman fotografi premium berhasil disuguhkan oleh smartphone ini. Mulai dari single take, night, food, panorama, live focus, live focus video, slow motion, super slow-mo, hyperlapse, Pro, Pro video, Bixby Vision, AR Zone, dan lainnya.

Favorit saya tentu mode foto Pro, di mana kita bisa mengatur berbagai parameter seperti ISO, shutter speed, exposure compensation, manual focus, white balance, autofocus area, metering, hingga semacam profil yang memungkinkan menyetel tint, contrast, saturation, highlight, dan shadow. Kita juga bisa menyimpan foto dalam format Jpeg + Raw, sehingga potensi untuk meningkatkan kualitas foto lebih tinggi lewat post processing.

Namun yang lebih mengejutkan ialah kemampuan perekam videonya, Galaxy S20 FE memang tidak dapat merekam video 8K tetapi bisa 4K pada frame rate 60fps dan memiliki mode video Pro. Rumus seperti shutter speed harus 2x frame rate bisa diterapkan di sini, sebab bisa atur ISO, shutter speed, dan frame rate sendiri.

Biar video tampil lebih sinematik, ada opsi rasio lebar 21:9. Mikrofon yang digunakan juga bisa dipilih, selain mikrofon bawaan kita bisa memilih mikrofon eksternal yang dicolok lewat USB, atau TWS yang terhubung lewat Bluetooth.

Fitur manual focus juga mudah digunakan dan dilengkapi focus peaking. Serta, ada histogram dan fitur zoom hingga 10x untuk mendapatkan variasi gambar. Yang jelas, dengan semua fitur di atas saya cukup percaya diri bisa menghasilkan video yang layak dengan smarthphone ini.

Hardware dan Performa

Versi Samsung Galaxy S20 FE yang masuk Indonesia menggunakan chipset Exynos 990, performanya satu level seperti Galaxy S20, S20+, dan S20 Ultra. Sangat kuat untuk berbagai tugas sehari-hari, bahkan aktivitas yang menuntut seperti editing foto maupun video hingga gaming berat sekalipun.

SoC Exynos 990 ini dibangun pada proses fabrikasi 7nm+, mengemas CPU octa-core yang terdiri dari 2x 2.73 GHz Mongoose M5, 2x 2.50 GHz Cortex-A76, dan 4x 2.0 GHz Cortex-A55. Bersama GPU Mali-G77 MP11 dan ditopang oleh RAM 8GB dengan penyimpanan internal 128GB.

Galaxy S20 FE memiliki tangki baterai dengan kapasitas cukup besar, 4.500 mAh. Mendukung fast charging 25W, fast wireless charging 15W, dan reverse wireless charging 4.5W. Sayangnya dalam paket penjualan, Galaxy S20 FE ini hanya dibekali adaptor Adaptive Fast Charging tipe lawas dengan output maksimal 15W dan kabel data yang digunakan memiliki interface USB-A ke USB-C. Untuk mengisi penuh baterainya dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam lebih.

Verdict

Review-Samsung-Galaxy-S20-FE-26
Unboxing Samsung Galaxy S20 FE | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Samsung Galaxy S20 edisi Fan Edition merupakan versi terjangkau dari Galaxy S20, meski selisih harganya cukup tipis hanya sekitar Rp1 jutaan saja. Namun sangat disayangkan banyak sekali penyesuaian yang terjadi di sana sini.

Beberapa bagian inti memang masih dipertahankan oleh Samsung. Sebut saja performa yang sama kuatnya, layarnya punya refresh rate tinggi 120Hz meski tak pakai teknologi layar terbaik Samsung, dan kemampuan kameranya meski konfigurasinya mengalami perubahan tetapi masih dapat diandalkan.

Lantas apakah smartphone ini pantas menyandang nama besar lini Galaxy S? Jawabannya tetap iya, ini smartphone flagship dengan harga yang lebih bersahabat khusus untuk para penggemar Samsung. Posisinya saja yang berat, tetapi masih merupakan smartphone yang menarik. Meskipun terus terang saya akan lebih merekomendasikan Galaxy S20 original untuk mendapatkan pengalaman premium yang sebenarnya.

Sparks

  • Layar dengan refresh rate 120Hz
  • Kamera utama 12MP yang sama
  • Fitur kamera dan video lengkap
  • Chipset Exynos 990 yang powerful

Slacks

  • Banyak pemangkasan di sana sini, seperti yang dijelaskan di atas
  • Dilengkapi adaptor charging tipe lama
  • Harga terlalu dekat dengan Galaxy S20 original

 

Samsung Merilis Galaxy S20 FE, Sudah Bisa Dipesan di Indonesia

Trio smartphone flagship Samsung Galaxy S20 series secara resmi hadir di Indonesia pada awal bulan Maret 2020. Saat itu PSBB Jakarta belum diberlakukan, saya pun masih berkesempatan mengikuti rangkaian acara experience dan menjajal kecanggihan kameranya.

Setengah tahun lebih berselang, kini Samsung memperkenalkan satu lagi anggota keluarga Galaxy S20 series baru yaitu versi Fan Edition (FE). Kalau saya amati memang ada beberapa penyesuaian spesifikasi dibanding Galaxy S20 original, tetapi masih menggunakan chipset yang sama.

Samsung juga mempertahankan sejumlah fitur premium yang menjadi ciri khas Galaxy S20 series. Tentu saja, kemasan anyar ini dibanderol dengan harga lebih terjangkau.

Super AMOLED 120Hz

Samsung Galaxy S20 FE (4)

Dari sisi layar, Galaxy S20 FE masih dibekali panel dengan refresh rate tinggi 120Hz dalam desain Infinity-O. Ukuran layarnya 6,5 inci dalam aspek rasio 20:9, lebih besar dibanding Galaxy S20 (6,2 inci) tapi lebih kecil dibanding versi Plus-nya (6,7 inci).

Perbedaannya layar Galaxy S20 FE tidak menggunakan Dynamic AMOLED 2X, melainkan Super AMOLED standar meskipun tetap memiliki refresh rate 120Hz dan membawa dukungan HDR10+. Resolusi layarnya juga dipangkas menjadi 1080×2400 piksel dari 1440×3200 piksel.

Selain itu, bodi Galaxy S20 FE tetap tahan air dan debu dengan sertifikasi IP68. Sasisnya dari aluminium, bagian punggungnya dari plastik tetapi dengan efek textured haze yang premium untuk dapat meminimalisir noda dan bekas sidik jari, serta diproteksi oleh Gorilla Glass 3 pada bagian depan.

Kemampuan Kamera

Terdapat tiga unit kamera di punggung Galaxy S20 FE, yang istimewa kamera utamanya sama seperti kakaknya yaitu 12MP f/1.8 dengan ukuran sensor 1/1.76″, piksel 1.8µm, serta dilengkapi sistem Dual Pixel PDAF dan OIS.

Ditemani kamera 12MP f/2.2 dengan lensa ultrawide 13mm yang menyuguhkan bidang pandang 123 derajat. Yang berbeda ialah kamera telephoto-nya, Galaxy S20 FE mengandalkan kamera 8MP f/2.0 dengan lensa telephoto 73mm yang memberikan kemampuan memperbesar gambar 3x optical zoom dan 30x space zoom. Sementara, para saudaranya menggunakan lensa telephoto dengan resolusi 64MP.

Selain itu, Galaxy S20 FE juga tidak memiliki kemampuan perekam video 8K dan hanya sebatas 4K. Kamera depannya juga berbeda, resolusinya lebih tinggi yaitu 32MP f/2.0 daripada 10MP f/2.2.

Paling Terjangkau

Smartphone Android 10 dengan sentuhan One UI 2.5 ini mengandalkan chipset yang sama seperti tiga saudaranya, Exynos 990 dan dijanjikan akan mendapatkan pembaruan operating system (OS) Android hingga 3 generasi.  Ada juga versi 5G dengan chipset Snapdragon 865, tetapi yang tersedia di Indonesia ialah versi LTE dengan Exynos 990 dengan RAM 8GB dan memori internal 128GB, serta baterai 4.500 mAh dengan fast charging 15W dan Wireless PowerShare.

Samsung Galaxy S20 FE (3)

Terakhir bagian terbaik dari Galaxy S20 FE adalah harganya yang paling terjangkau diantara para saudaranya. Pre-order untuk Galaxy S20 FE di Indonesia sudah dibuka dengan harga Rp9.999.000, mulai dari tanggal 24 September sampai tanggal 8 oktober 2020 dengan bonus Galaxy Fit2, wireless charger, dan clear view smart cover serta cahsback bank hingga Rp500.000.

Tersedia dalam opsi warna Cloud Red, Cloud Orange, Cloud Lavender, Cloud Mint, Cloud Navy dan Cloud White. Informasi lebih lengkap mengenai promo pre-order Samsung Galaxy S20 FE bisa diikuti di tautan ini.

Samsung Gelar Workshop Online, Dorong Pengguna Memaksimalkan Kamera Galaxy S20 Series

Untuk menginspirasi kita semua melakukan banyak kegiatan positif selama di rumah saja. Samsung pada tanggal 20 Mei 2020 mengadakan acara live streaming workshop online bertajuk #GetThroughThisTogether dan #WithGalaxyS20.

Pada workshop ini, Taufiq Furqan selaku Samsung Mobile Product Manager Samsung Electronics Indonesia menjelaskan sejumlah fitur kamera di Galaxy S20 series guna mengabadikan momen sehari-hari secara kreatif saat pandemi. Pertama ialah capture with crystal clarity.

Seperti yang kalian tahu, Galaxy S20 Ultra memiliki kamera utama 108MP. Serta, 64MP untuk Galaxy S20 dan S20 Plus. Selain untuk mendapatkan foto yang detail, resolusi tinggi ini memungkinkan kita mengatur ulang komposisi dengan melakukan crop.

“Ambil saja foto dengan resolusi tertinggi, misalnya di Galaxy S20 Ultra 108MP. Bila ada yang kurang dan perlu diedit tetap bisa karena resolusinya tinggi,” ungkap Taufiq.

Sebaliknya bila memotret di kondisi cahaya redup, sensor ISOCELL Bright HM1 di Galaxy S20 Ultra ini mengemas teknologi Nona-binning. Di mana, sembilan piksel bekerja menjadi satu sehingga tiapnya piksel punya ukuran besar 2,4um.

Berikutnya ada Space Zoom untuk mengabadikan momen yang jaraknya jauh, misalnya Super Moon. Single Take untuk menangkap momen dengan lengkap dan banyak output dalam sekali tekan hingga 14 foto dan video sekaligus (10 foto dan 4 video) dengan durasi antara 3 sampai 10 detik. Hingga Super Steady 2.0 untuk membuat rekaman video stabil tanpa perlu tripod atau gimbal.

Dalam kesempatan ini, Taufiq Furqan juga berbincang seru dengan Dian Sastrowardoyo sebagai Team Galaxy. Soal bagaimana ia memanfaatkan fitur perekamanan video 8K 30 fps di Galaxy S20 Ultra.

Dian berbagi cerita, soal bagaimana pekerjaan seperti shooting dan photo session yang sebelumnya harus melibatkan banyak crew, bisa dilakukan sendiri atau berkolaborasi dengan menggunakan Galaxy S20 series. Ia juga berbagi tips untuk mengabadikan momen di rumah agar para pengguna Galaxy S20 series dan masyarakat dapat bersama-sama menebarkan konten positif di bulan Ramadan ini.

Bicara video 8K, bagi para video content creator jelas bahwa kemampuan merekam video 4K di Galaxy S20 Plus dan Galaxy S20 Ultra menawarkan banyak manfaat. Terutama bagi yang sudah mengedit video di resolusi 4K, 8K menawarkan fleksibilitas cropping karena empat kali lebar dari 4K. Meski bisa juga jadi beban, karena rakus memori dan butuh komputer yang kencang untuk menangani video 8K saat editing di komputer.

Tips Memotret dengan Samsung Galaxy S20 Series oleh Fotografer Tommy Siahaan

Samsung telah meluncurkan smartphone flagship Galaxy S20 series di Indonesia. Meliputi Galaxy S20 original, versi Plus dan Ultra, serta smartphone foldable Galaxy Z Flip.

Kini smartphone flagship dari Samsung sudah bisa didapatkan secara langsung oleh masyarakat Indonesia dalam rangakaian Consumer Launch. Pada kesempatan tersebut, Samsung juga mengadakan photography sharing session bersama fotografer profesional Tommy Siahaan.

Membahas lebih lanjut tentang penggunaan fitur-fitur kamera pada Galaxy S20 series untuk mengoptimasi cara kita mengabadikan momen dan bercerita lebih lengkap lagi. Salah satu tipsnya adalah hasil jepretan tidak harus sama persis dengan apa yang dilihat oleh mata.

PSX_20200309_070105

Menurut Tommy, tak masalah membuat foto yang agak underexposure untuk mendapatkan detail atau menonjolkan objek agar terlihat lebih menarik. Caranya dengan memilih objek di layar, kemudian turunkan exposure-nya.

Selain itu, fitur zoom juga menjadi salah satu fitur yang patut diperhatikan dalam membuat gambar yang menarik. Terkhusus Galaxy S20 Ultra, smartphone ini bisa memperbesar gambar hingga 100x.

Meski begitu, sebaiknya memang tidak perlu menggunakan fitur zoom ini terlalu ekstrem. Cukup sebanyak 10x untuk hasil optimal, untuk zoom 30x hingga 100x akan butuh bantuan tripod dan memotret dalam kondisi pencahayaan yang baik.

Lebih lanjut, sensor yang digunakan oleh Galaxy S20 Ultra adalah ISOCELL Bright HM1 beresolusi 108MP yang ideal untuk menangkap foto landscape dengan pencahayaan cukup. Menggunakan teknologi NonaCell, di mana sembilan piksel bekerja menjadi satu sehingga tiap piksel punya ukuran 2,4um, kamera ini juga dipastikan dapat diandalkan dalam pencahayaan rendah.

Tentu saja, komposisi foto dan sudut pengambilan gambar juga penting. Namun, ia menekankan pastikan mengenali fitur-fitur kamera yang ditawarkan oleh Galaxy S20 series dan terus explore.

Samsung Galaxy S20, S20 Plus, S20 Ultra, dan Z Flip Resmi Hadir di Indonesia

Setelah meluncurkan ketiga perangkatnya di Amerika, Samsung akhirnya meluncurkan Galaxy S20, S20 Plus, dan S20 Ultra di Indonesia. Selain itu, Galaxy Z Flip serta Galaxy Buds Plus juga diperkenalkan pada acara peluncuran tersebut, yang diadakan pada Ballroom Ritz Carlton Pacific Place di tanggal 4 Maret 2020.

S20 Launch

Keluarga Galaxy S20 series ditenagai oleh prosesor Exynos 990 dan RAM LPDDR5 dengan kecepatan transmisi data hingga 5.500 Mbps, layar Quad HD+ Dynamic AMOLED 2X 120Hz dengan response time 46,6ms, serta baterai berkapasitas dari 4000 hingga 5000mAh. Uniknya, Z Flip ternyata dipersenjatai dengan Qualcomm Snapdragon 855+ dan baterai sebesar 3300 mAh. 

Untuk Galaxy S20 Ultra merupakan perangkat yang memiliki teknologi paling mutakhir. Teknologi tersebut seperti; teknologi 100x Space Zoom, sensor kamera 108MP dengan teknologi Nona-Binning, perekam video beresolusi 8K, serta RAM LPDDR5. S20 Ultra juga dilengkapi dengan teknologi zoom 100x yang diklaim mampu mengambil foto seperti layaknya sebuah kamera pro. S20 Ultra juga sudah ditingkatkan kameranya untuk mengambil gambar pada cahaya yang rendah.

S20 Depan

Kamera pada Samsung Galaxy S20 dan S20 plus menggunakan sensor dengan resolusi 64 MP. Sayangnya, kedua perangkat ini tidak memiliki zoom yang sama dengan S20 Ultra. Kameranya sendiri hanya mampu melakukan hybrid zoom sebanyak 3x. Namun, ketiganya juga sudah memiliki kemampuan video seperti Super Steady serta dual video recording.

S20 Ultra

Untuk wilayah Indonesia, varian yang tersedia memang hanya satu. Untuk S20 dan S20 Plus hanya akan tersedia dalam RAM 8 GB, serta S20 Ultra hanya dengan RAM 12 GB. Penyimpanan internal ketiganya juga hanya memiliki kapasitas 128 GB saja. Untuk Z Flip, hanya akan tersedia dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal sebesar 256 GB.

Samsung menetapkan harga resmi untuk Galaxy S20 Rp. 12.999.000, Galaxy S20+ Rp. 14.499.000, dan Galaxy S20 Ultra Rp. 18.499.000. Sedangkan untuk Galaxy Z Flip dibanderol dengan harga Rp 21.888.000. Semua perangkat bakal dijual oleh Samsung mulai tanggal 6 Maret 2020.

Samsung S20 Belakang

Corona?

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa saat ini sedang merebak sebuah ketakutan baru. Virus Corona, yang pada akhirnya sampai ke Indonesia, tentu saja membuat semua sistem yang sudah berjalan dengan baik menjadi kacau. Beberapa pabrik dan perusahaan bahkan menghentikan usahanya sementara agar tidak terjadi peningkatan penularan virus tersebut. Bagaimana dengan Samsung?

S20 Galaxy Buds Plus

Saat ditanyakan secara terpisah, ternyata Samsung menyatakan tidak terpengaruh dengan merebaknya virus Corona. Samsung akan selalu memenuhi kebutuhan konsumennya di Indonesia. Hal itu kemungkinan besar karena Samsung sudah memproduksi keluarga S20 di Indonesia.

S20 Galaxy Z Flip

Dan sejauh ini, distribusi dan supply dari seri Galaxy S20 ini masih aman dan tidak terganggu oleh virus Corona tersebut.

Samsung Galaxy S20 Telah Tiba, Versi Ultra bisa 100x Zoom!

Tanggal 11 Februari 2020 yang lalu merupakan tanggal kelahiran dari sang penerus Samsung Galaxy S10. Tidak menggunakan nama S11, Samsung menamakan perangkat flagship terbarunya tersebut dengan nama Galaxy S20. Acara peluncuran yang diadakan di San Francisco, Amerika Serikat tersebut ternyata juga diadakan secara live, dengan menggunakan kamera dari Samsung Galaxy S20 itu tersebut.

Samsung meluncurkan tiga jenis Samsung Galaxy S20, yang terdiri dari S20 itu sendiri, S20 +, dan terakhir adalah S20 Ultra. Perbedaan antara ketiganya terletak dari dimensi layar, kamera, serta baterai yang digunakan. Samsung juga mengeluarkan ketiga perangkat tersebut dengan dua versi, yaitu versi 5G dan LTE.

Samsung S20 Ultra - Launch

Sayangnya, versi yang dikeluarkan di Indonesia merupakan varian LTE. Hal tersebut juga berkaitan dengan tidak tersedianya infrastruktur 5G di Indonesia. Namun, semua spesifikasi yang diusung adalah sama.

Spesifikasi lengkap dari S20 yang beredar di Indonesia adalah sebagai berikut

  Galaxy S20 Galaxy S20+ Galaxy S20 Ultra
Layar 6.2-inch Quad HD+ Dynamic AMOLED 2X
Infinity-O Display (3200X1440)
HDR10+, 120Hz
6.7-inch Quad HD+ Dynamic AMOLED 2X
Infinity-O Display (3200X1440)
HDR10+, 120Hz
6.9-inch Quad HD+ Dynamic AMOLED 2X
Infinity-O Display (3200X1440)
HDR10+, 120Hz
Kamera Kamera Depan: 10MP

Kamera Belakang:
Ultra Wide: 12MP
Wide-angle: 12MP
Telephoto: 64MP

Kamera Depan: 10MP

Kamera Belakang:
Ultra Wide: 12MP
Wide-angle: 12MP
Telephoto: 64MP
DepthVision Camera

Kamera Depan: 40MP

Kamera Belakang:
Ultra Wide: 12MP
Wide-angle: 108MP
Telephoto: 48MP
DepthVision Camera

Bobot dan dimensi 151.7 x 69.1 x 7.9mm, 163g 161.9 x 73.7 x 7.8mm, 186g 166.9 x 76.0 x 8.8mm, 220g
AP Exynos 990 (2×2.73 GHz Mongoose M5 + 2×2.60 GHz Cortex-A76 + 4×2.0 GHz Cortex-A55)
RAM / internal 8GB RAM (LPDDR5) / 128GB 8GB RAM (LPDDR5) / 128GB 12GB RAM (LPDDR5) / 128GB
Battery 4000mAh 4500mAh 5000mAh
OS Android 10, One UI versi 2

Samsung S20 Ultra

Selain itu, Samsung juga memperkenalkan generasi baru dari Samsung Galaxy Buds. Dengan nama Galaxy Buds+ yang memiliki teknologi AKG, perangkat ini dilengkapi dengan 2-way speakers dan 3 microphone. Daya tahan baterai juga telah diperpanjang hingga 11 jam dan tambahan 11 jam dari case nya.

Hands On

Di Indonesia sendiri, Samsung juga mengundang para jurnalis untuk melakukan quick hands on dari Samsung Galaxy S20 Ultra. Acara yang diadakan pada tanggal 12 Februari 2020 bertempat di Hotel Raffles Jakarta tersebut menghadirkan satu jenis varian saja.

Samsung S20 Ultra - On Hand

Sayang memang, Samsung tidak memperbolehkan para peserta untuk mentransfer hasil foto serta melakukan benchmarking pada perangkat Samsung Galaxy S20 Ultra tersebut. Padahal, segala perlengkapan untuk hal tersebut sudah saya bawa dan siap untuk diterbitkan.

Saat memegang perangkat ini, Samsung Galaxy S20 Ultra memang kokoh seperti layaknya smartphone flagship. Dan tidak seperti kebanyakan perangkat yang beredar saat ini, Samsung tidak menggunakan poni lagi, melainkan punch hole di bagian tengah atas. Hal ini tentu saja membuat tampilannya tidak lagi terblokir warna hitam.

Layar depan dari perangkat ini menggunakan Gorilla Glass 6 yang sudah terbukti tahan terhadap benturan mau pun saat jatuh. Layarnya sendiri juga sangat responsif saat digunakan. Dengan One UI versi terbaru, membuat antar mukanya juga sangat mudah untuk digunakan, walaupun oleh orang awam sekali pun.

Satu hal yang saya sangat penasaran adalah kameranya. Dengan 108 MP, ternyata sensor yang digunakan berbeda dengan pesaingnya. Samsung Galaxy S20 Ultra menggunakan ISOCELL Bright HM1. Teknologinya tidak lagi menggunakan TetraCell atau Quad Bayer, tetapi menggunakan NonaCell atau menggunakan 9 piksel kecil yang dijadikan satu untuk membuat satu piksel sebesar 2,4 mikron. HMX sendiri hanya memiliki 1,6 mikron.

Samsung S20 Ultra - Belakang

Pengambilan gambar pun juga dibawah cahaya yang seadanya. Namun, hal ini membuktikan bahwa Galaxy S20 Ultra mampu mengambil gambar dengan baik. Saya melihat hasilnya tajam dan rendah noise pada cahaya lampu seadanya.

Selanjutnya? Tentu saja zoom! Samsung Galaxy S20 Ultra bisa mengambil gambar dengan zoom 100x. Buat apa? Well, terserah sang pengguna, sih…

Dalam melakukan zoom dari 2x, 4x, dan 10x, gambar yang saya dapatkan masih dapat dikatakan cukup bagus. Namun, untuk 30x dibawah cahaya yang kurang sepertinya tidak perlu dilakukan. Untuk 100x? Memang benar-benar harus dilakukan dibawah cahaya sinar matahari. Hasilnya memang sama sekali tidak tajam.

Ada alasan mengapa Samsung tidak memperbolehkan untuk mem-benchmark dan mengambil file gambar dari S20 Ultra, sih. Samsung masih meningkatkan performa dari perangkat ini sampai dengan produk siap ditangan para konsumen. Produk ini pun juga masih purwarupa, sehingga belum tentu juga menggunakan firmware paling akhir.

Hal pertama yang saya tanyakan tentu saja produk demo untuk melakukan review. Samsung pun juga menyatakan bakal menyediakan perangkat untuk review. Oleh karena itu, penilaian tentu saja bisa berubah.