SurfCanyon: Memudahkan Pencarian

surfcanyonHari ini beredar berita, bahwa Google Social Search akan menghilang untuk beberapa hari, belum ada keterangan resmi tentang berita ini, tapi media internet besar telah memberitakannya. Social search engine maupun search engine itu sendiri masih jadi bahan perbincangan dan mungkin akan selalu menjadi bahan obrolan paling hangat.

Tidak mau ketinggalan, tanggal 12 kemarin SurfCanyon merilis versi terbaru mereka dengan dilengkapi fitur baru yaitu sharing.

Apa itu SurfCanyon? Jika hover di Bing membuat pencarian menjadi lebih efektif dengan kemampuannya melirik hasil pencarian tanpa harus mengklik, SurfCanyon memberikan pengalaman pencarian lain. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2006 ini memungkinkan user untuk menemukan hasil pencarian lebih dalam hanya dengan sekali klik.

Continue reading SurfCanyon: Memudahkan Pencarian

Bing Videos Siap Gantikan MSN Videos

bing-videos

Kemarin, Microsoft merilis versi terbaru dari Bing Videos yang menggabungkan mesin pencari untuk video dan beberapa konten khusus dari MSN Video. Fitur ini sudah dapat dinikmati oleh pengguna, namun integrasi secara penuh antara Bing dan MSN Videos akan selesai pertengahan November ini.

Microsoft-pun sepertinya cukup percaya diri dengan me-redirect situs MSN Video ke Bing Videos. Di Bing Videos ini anda akan bisa menikmati konten video eksklusif seperti tv show dari Hulu, MSN, ABC dan tidak lupa juga : YouTube. Meskipun sedang bersaing ketat dengan Google, namun Bing tetap tidak dapat mengelak dari besarnya konten video di YouTube yang dimiliki oleh Google. Satu keunggulan yang bisa dimanfaatkan oleh Google, bisa saja Google menutup akses Bing ke video YouTube namun tentu saja akan mengurangi tingkat discoverability dari konten YouTube. So, win-win situation.

Continue reading Bing Videos Siap Gantikan MSN Videos

Search Engine Alternatif

baruBanyak hal menarik yang terjadi jika kita mengamati persaingan antara bing dan Google, perbandingan dua mesin pencari ini terus diperbincangakan, meski secara kuota hasil pencarian Google masih jauh unggul, tetapi Bing selalu disebut sebagai salah satu pesaing terkuat Google.

Tapi jika anda bosan menggunakan dua mesin pencari ini, anda bisa mencoba beberapa mesin pencari lain. Yang satu mesin pencari yang membandingkan hasil pencarian Bing dan Google secara langsung, yang satu lagi memperlihatkan hasil pencarian dari berbagai mesin pencari, bahkan dari berbagai situs foto, bahkan e-tailers. Dua situs itu adalah bing-vs-google serta Panbee.
Continue reading Search Engine Alternatif

Yahoo Gandeng OneRiot Bangun Mesin Pencari Real-Time

oneriot-yahooSetelah Google dan Bing menggandeng Twitter dan Facebook untuk menambahkan fitur real-time ke mesin pencari mereka, seperti Yahoo Search tidak akan tinggal diam. Bahkan sudah 18 bulan terakhir Yahoo menggandeng vendor OneRiot untuk membantu mengembangkan fitur real-time di Yahoo Search.

OneRiot sendiri adalah sebuah layanan mesin pencari real-time yang dulu menjadi partner Yahoo ketika meluncurkan platform pengembangan Yahoo Boss. Menurut CEO OneRiot, Kimbal Musk, hasil pencarian real-time dari beberapa query OneRiot akan ditampilkan juga di Yahoo Search result. Saat ini OneRiot merupakan salah satu pemain terbaik di real-time search dengan algoritma PulseRank yang mampu mengkalkulasi buzz (tingkat popularitas) dari sebuah konten web.

Continue reading Yahoo Gandeng OneRiot Bangun Mesin Pencari Real-Time

Yahoo-Microsoft Mantapkan Kerjasama

Microsoft dan Yahoo besok direncanakan akan mengumumkan perjanjian kerjasama di antara keduanya, sebuah perjanjian di bidang advertising dan search yang diharapkan akan makin menurunkan dominasi Google.

Melalui perjanjian tersebut, Bing akan menjadi mesin pencari default di Yahoo; yang akan mendatangkan 30% bagian dari pasar pengguna mesin pencari (Google memiliki 65%). Dan sebaliknya, Yahoo dikabarkan akan menghandle advertising di Bing meskipun akan menggunakan teknologi dari Microsoft AdCenter. Untuk poin kedua ini baik Yahoo dan Microsoft membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mencapai kerjasama yang stabil, meskipun begitu keduanya tidak memiliki alasan untuk terburu-buru.

Kerjasama antara Microsoft-Yahoo ini memang sudah lama dinantikan terutama oleh para advertiser besar karena alasan persaingan. Para advertiser ini butuh pemain kedua di pasar persaingan iklan mesin pencari selain Google, dan dengan bergabungnya Microsoft dengan Yahoo tentu menjadi sebuah momok yang cukup membuat Google khawatir mengingat pangsa pasar gabungan keduanya yang mencapai 35%.

Yahoo sebenarnya memiliki kemampuan yang sangat potensial dan pasar yang sudah cukup besar di bidang search engine, namun permasalahan yang dihadapi adalah Yahoo tidak memiliki uang yang cukup untuk mempertahankan advertisernya. Satu-satunya jalan bagi Yahoo adalah dengan mengadakan perjanjian. Microsoft di lain pihak, memiliki banyak uang untuk dihabiskan namun sangat lemah di bidang mesin pencari. Perjanjian dengan Yahoo ini merupakan deal yang tepat untuk Microsoft dan Yahoo.

Tentunya akan sangat menarik untuk melihat seperti apa persaingan kedua raksasa ini dengan Google di bidang mesin pencari. Kompetisi itu sehat, bahkan untuk Google sekalipun.

Google Jual Kembali Saham AOL

Google menjual kembali saham AOL yang dimilikinya sejumlah 5% sebesar $283 juta, jauh lebih rendah ketika Google membelinya sebesar $1 milyar tahun 2005 lalu. Kesalahan investasi yang dilakukan Google ini memang sudah tercium sejak 2 tahun lalu namun kembali diperjelas dengan dampak krisis ekonomi global.

Sebenarnya Google membeli saham AOL tersebut adalah untuk mempertahankan posisinya sebagai pemegang teknologi advertising dan search agar tidak direbut oleh Microsoft. Jadi sebenarnya Google tidak terlalu  merugi kalau mengingat pendapatan yang telah dihasilkannya dari AOL sejak tahun tahun 2006 lalu. AOL juga memiliki 3% pengguna search engine di pasar internet, yang merupakan partner terbesar yang Google miliki.

Google juga menggunakan search enginenya untuk AOL dan juga menggunakan brand AOL, namun Google tetap menghandle para advertiser. Dari sinilah Google mendapat banyak sekali keuntungan, lagipula 3% dari seluruh pengguna internet sepertinya cukup menarik untuk advertiser.

Twitter Tajamkan Mesin Pencari

Twitter sepertinya sudah mulai menemukan jalannya di dunia maya. Ketika Evan Williams dkk memutuskan untuk mengakuisisi Summize tahun lalu tim Twitter sudah memprediksi bahwa search engine adalah salah satu fitur yang mampu diunggulkan oleh Twitter. Sampai beberapa bulan lalu, Twitter mulai mengimplementasikan real-time search dan mulai mengarahkan Twitter ke arah yang benar.

Dengan bantuan eksposure yang makin besar dari para selebritis yang menggunakan Twitter makin membuat Twitter menjadi populer dan mainstream, bahkan sepertinya pengguna Twitter di Indonesia juga semakin banyak. Dengan banyaknya pengguna dan ribuan tweet per menit membuat Twitter sebagai gudang data yang sangat-sangat besar, dimana sebuah mesin pencari sangat lah dibutuhkan dan fitur real-time menjadi sangat penting. Akses informasi real-time inilah yang mulai dikembangkan oleh Twitter.

Santosh Jayaram, VP of Operations Twitter (mantan VP Search Quality Google) dalam wawancaranya dengan CNET mengumumkan bahwa Twitter akan menambahkan 2 fitur ke dalam search engine Twitter. Fitur yang ditambahkan antara lain robot crawler dan menambahkan reputasi user ke dalam perhitungan rank search result.

Layaknya crawler milik Google Search, robot crawler milik Twitter ini nantinya akan mengindeks tautan yang dikandung di dalam tweet. Pemutakhiran search engine ini merupakan terobosan besar bagi Twitter yang dengan dirilisnya fitur ini akan mengangkat Twitter ke posisi yang cukup mengancam Google sebagai search engine terbesar di dunia. Kenapa? Karena Google search belum real time, sedangkan kekuatan utama Twitter justru terletak di real-time search. Tapi meskipun belum diimplementasikan, sudah ada beberapa pihak yang skeptis.

Fitur kedua yang ditambahkan adalah peningkatan relevansi dari search result yang ditampilkan dengan menambahkan reputasi dari pengguna yang memberikan tweet. Belum jelas apakah reputasi ini dihitung berdasarkan jumlah follower atau jumlah re-tweet, atau ada faktor lain yang dimasukkan sebagai variabel. Meskipun begitu telah banyak perdebatan mengenai reputasi seorang pengguna Twitter yang dinilai dari banyaknya follower, saya pribadi menilainya sebagai hal yang tidak masuk akal. Kualitas tweet anda tentu tidak ada hubungannya dengan jumlah follower anda, meskipun saya tahu pasti ada beberapa pengguna Twitter yang tidak setuju dengan pendapat saya.

Dari kedua fitur yang ditambahkan ini nampak jelas bahwa Twitter sudah mulai memposisikan dirinya sebagai sumber informasi atau gudang informasi dimana pengguna bisa mencari informasi yang dibutuhkan secara real-time dari sumber yang bisa dipercaya. Dan pesaingnya tentu makin jauh tertinggal, membuat Twitter menjadi sasaran akuisisi yang sangat menarik untuk pemain-pemain besar seperti Microsoft, Google, Apple, dan Amazon.

Untuk anda yang menggunakan Twitter, jangan lupa untuk follow DailySocial di Twitter dan di account Twitter pribadi saya.

Yahoo Mampu Raih 1 Milyar Dollar Per Tahun dari Microsoft

Youssef Squali, analist keuangan dari Jefferies hari ini merilis sebuah hasil riset yang dilakukannya yang berisi hasil perhitungan finansial potensial keuntungan yang didapat oleh Yahoo jika meng-outsource search engine miliknya ke Microsoft. Beberapa poin penting yang dipaparkan antara lain :

  • Yahoo mampu menghasilkan 1 – 1.3 milyar dollar per tahun jika mengoutsource search enginenya ke Microsoft.
  • Jika perjanjian bagi-hasil 50-50 dari penjualan iklan di situs-situs Microsoft berlangsung, Yahoo mampu mengeruk keuntungan 600 – 800 juta dollar per tahun.

Tentu saja masih ada banyak faktor yang mampu mempengaruhi angka ini sepertinya rumor menurunnya daya beli iklan online, kompetisi search engine dengan Google dan lain-lain. Meskipun begitu angka ini menunjukkan keuntungan hingga 2.1 milyar dollar per tahun bagi Yahoo, angka yang lumayan untuk Yahoo mengingat masih ada pos-pos revenue yang masih berfungsi dengan baik di Yahoo.

Tentu saja perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa kerjasama strategis antara Yahoo-Microsoft ini bersifat non-asset, agak sedikit berbeda dengan rumor yang menyatakan bahwa Microsoft akan memberikan semua privilege dan aset dari MSN ke Yahoo.

sumber:businessinsider

TrueKnowledge Rilis API

True Knowledge sebuah engine semantik pengenalan bahasa mulai merilis API untuk layanan answering engine miliknya. TrueKnowledge yang mampu menjawab pertanyaan anda secara otomatis ini telah mengundang para developer untuk membuat aplikasi third party yang menggunakan API TrueKnowledge secara cuma-cuma.

TrueKnowledge menggunakan NLP (Natural Language Processing) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan faktual, dan sampai saat ini masih dalam versi closed beta, meskipun begitu TrueKnowledge tetap membuka pendaftaran untuk developer API secara cuma-cuma. TrueKnowledge juga memiliki engine yang sangat fleksibel dan bisa digunakan dengan bahasa pemrogramman apa saja, dan tentunya kelebihan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para developer.

Keberadaan search engine memang sedang dalam bahaya dengan munculnya beberapa answering engine (evolusi dari search engine) seperti Hakia, Powerset -yg dibeli Microsoft, dan juga True Knowledge. Jika Google hanya memberikan daftar link yang relevan dengan kata kunci, maka answering engine mengekstrak informasi dari data-data tersebut dan keluar dengan sebuah jawaban yang akurat.

Kalau saya boleh coba-coba meramal seperti Ivan @ Navinot, bisa-bisa Google mulai berinisiatif untuk mengakuisisi True Knowledge. Kenapa bukan Hakia yang diakuisisi? Karena Hakia sudah menggunakan engine Yahoo! BOSS, jadi sepertinya preferensi lebih ke arah True Knowledge. Just my 2 cents.

Ballmer dan Bartz Bicarakan Kerjasama Mesin Pencari

Satu kelemahan Microsoft di ranah online adalah kurang canggihnya mesin pencari Live.com. Namun dengan re-branding mesin pencari milik Microsoft ini, nampaknya teknologi dibelakangnya pun harus dibenahi pula. Dan bagi Microsoft, Yahoo merupakan jawaban yang paling tepat. Namun karena secara hukum Microsoft tidak diijinkan untuk membeli Yahoo, maka duet CEO Ballmer – Bartz mulai memasuki pembicaraan serius mengenai kemungkinan kerjasama antara mesin pencari milik Yahoo dan jug mesin pencari milik Microsoft, Kumo. Namun pembicaraan Ballmer dan Bartz tidak hanya berhenti sampai disitu, melainkan juga membicarakan isu advertising online yang sedang melemah.

Kedua CEO ini mulai bertemu muka beberapa minggu lalu namun membahas hal-hal yang bersifat kerjasama general dan sama sekali tidak menyentuh isu pembelian Yahoo oleh Microsoft. Saya pikir jika kedua kekuatan ini bersatu, maka Google seharusnya mulai berfikir keras untuk mendahului duet Microhoo dengan berinovasi terutama di bidang mesin pencari dan online advertising.