Daftar Inisiatif Pengembangan Produk Internet of Things di Indonesia

Tren Internet of Things (IoT) secara perlahan makin diminati oleh pengembang di Indonesia untuk mengusung berbagai jenis layanan. Mulai dari perusahaan (khususnya Telco) hingga pengembang di universitas mulai merumuskan berbagai ide penerapan teknologi IoT dalam berbagai kebutuhan. Beberapa produk bahkan saat ini sudah siap pakai dan diujikan.

Berikut ini adalah daftar inisiatif pengembangan produk IoT di Indonesia yang mulai meramaikan pangsa pasar teknologi dan bisnis.

Cubeacon

Produk teknologi yang diusung Cubeacon memudahkan para pedagang untuk dapat memantau aktivitas para pelanggan mereka melalui smartphone. Dengan perangkat tersebut, para pedagang dapat memantau pergerakan dari para pelanggan mereka melalui aplikasi yang terpasang pada smartphone sang pelanggan.

Cubeacon dikembangkan di Surabaya dan di Jepang
Cubeacon dikembangkan di Surabaya dan di Jepang

Perangkat Cubeacon tersebut memiliki bentuk menyerupai sebuah kubus kecil dan memanfaatkan konektivitas bluetooth untuk dapat tersambung dengan beragam perangkat elektronik. Setiap satu paket pembelian produk Cubeacon ini berisi tiga buah Beacon dan sebuah baterai terpisah.

Application Information Will Show Up Here

 

DycodeX

DycodeX merupakan inisiatif berupa anak perusahaan dari pengembang software kenamaan asal Bandung DyCode untuk menyambut tren positif IoT di Indonesia. Menurut CEO DyCode dan DycodeX Andri Yadi langkah ini merupakan momen terbaik untuk mulai mengikuti arus tren IoT yang kini mulai hangat diperbincangkan. Diakui ekosistem itu sendiri masih muda, berdasarkan pengalaman mobile app bubble beberapa tahun silam DyCode justru ingin kembali menjadi pionir kali ini.

Layanan photo editing dan cetak bernama “Jepret” yang dimiliki DyCode akhirnya bermigrasi ke DycCodeX dengan nama Allegra. Intinya Allegra merupakan penyempurnaan dari segi kenyamanan dan mobilitas yang lebih baik dari keseluruhan layanan Jepret. Tak hanya itu, sejak peresmian DycodeX pada bulan April lalu mereka berhasil membangun tiga prototipe produk lainnya, seperti project name Button, Gallon dan Lamp.

eFishery

eFishery adalah alat pemberi pakan ikan otomatis. Alat ini tidak hanya mengotomatisasi pemberian pakan secara terjadwal dengan dosis yang tepat, tetapi juga mencatat setiap pemberian pakan secara real-time. Pengguna dapat mengakses data pemberian pakan kapan pun dan di mana pun . Tidak ada lagi masalah over-feeding, pemberian pakan ikan yang tidak teratur atau pakan yang diselewengkan. Secara spesifik, eFishery berusaha membantu peternak ikan dan udang, karena biasanya pemberian makan ikan menguasai antara 50 hingga 80 persen biaya operasi peternakan ikan.

Pemanfaatan eFishery di salah satu kolam peternakan ikan
Pemanfaatan eFishery di salah satu kolam peternakan ikan

eFishery juga dikenal sebagai startup yang sering memenangkan berbagai kompetisi startup tingkat global.  Model bisnis eFishery adalah menjual alat pemberi pakan pintar kepada peternak dan distributor. Lebih jauh, seperti halnya konsultan, mereka juga mendapatkan penghasilan dari biaya langganan pemakaian piranti lunak untuk memonitor dan menganalisis aktivitas pemberian pakan ikan secara real time di smartphone atau tablet tiap bulannya. Mereka mengklaim secara rata-rata optimasi yang dilakukan mengurangi jumlah makanan yang digunakan hingga sebesar 21 persen.

eMagic

eMagic (Enhance Managed IoT Connectivity), sebuah solusi M2M (Machine-to-Machine) besutan Indosat Ooredoo. Sistem ini dirancang untuk memudahkan pelanggan dalam menghubungkan dan mengelola perangkat dengan layanan full managed. Layanan full managed sendiri memungkinkan pengguna tidak direpotkan dengan aktivitas instalasi, operasi dan pemeliharaan. Biaya lebih efisien dan perangkat dapat beroperasi optimal menjadikan pelanggan dapat lebih fokus pada bisnis.

eMagic dapat diterapkan pada berbagai industri seperti ATM, EDC pada perbankan, gateway untuk sensor pada perusahaan oil and gas, broadcasting, ritel dengan live streaming, advertising dan small branches office, dan industri lain yang membutuhkan komunikasi data yang handal dan aman.

Fox Logger

Fox Logger GPS merupakan sebuah platform yang berfungsi sebagai sistem manajemen transportasi yang memungkinkan pengguna memantau aktivitas kendaraan. Pantauan tersebut meliputi jarak tempuh setiap harinya, lokasi parkir, cepat laju kendaraan, lama kendaraan menyala, pemakaian bahan bakar hingga mendeteksi keberadaan kendaraan berdasarkan letak geografis tertentu.

Dikembangkan oleh startup pimpinan Alamsyah Cheung, solusi yang ditawarkan merupakan sesuatu yang dibutuhkan para pengusaha di bidang logistik. Dengan Fox Logger GPS Technology mereka bisa dengan mudah memantau armada mereka hanya menggunakan gawai atau komputer. Di awal peluncurannya,  Fox Logger berhasil menjalin kerja sama dengan Pemprov DKI. Sistemnya berhasil menjawab kebutuhan Pemprov DKI atas alat monitoring truk sampah yang dimiliki Jakarta.

Application Information Will Show Up Here

 

Konekthing

Berdiri pada tahun 2012, startup yang bermarkas di Depok ini memiliki impian agar manusia tidak hanya mampu terhubung antar sesamanya saja, tetapi juga terhubung kepada seluruh benda di sekitarnya. Menurut mereka membangun konektivitas berarti turut membangun jembatan ke teknologi masa depan yang mampu mempermudah manusia melakukan segala aktivitasnya. Sejumlah produk yang dihasilkan oleh Konekthing, dana beberapa terkait dengan teknologi IoT adalah Xlogistik, Edu Tablet, Xchat, Xnething SmartHome, dan Xpajak.

Konekthing juga menyediakan application programming interface (API) yang disediakan untuk para pengembang aplikasi Android pihak ketiga yang ingin memanfaatkannya untuk menerapkan konsep rumah pintar. Teknologi yang dikembangkan ialah Wireless Sensor Network yang mengizinkan pengguna untuk memantau dan mengatur suatu area tertentu yang telah memiliki sensor jaringan agar mendapatkan atau membuat suatu kondisi di area tersebut.

Parkirin

Parkirin mengkombinasikan konsep aplikasi,  IoT, dan penggunaan mobile payment Tcash di sektor transportasi. Saat ini Parkirin sudah diuji coba di Kuningan City dan menyusul di fX akhir Mei 2016. Ide pengembangan Parkirin hadir karena Telkomsel (penggagas Parkirin) ingin mengembangkan konsep IoT di Indonesia. Menurut penilaiannya, saat ini yang siap dengan solusi IoT dan potensi bisnisnya besar adalah sektor transportasi. Oleh karena itu Telkomsel mencoba menginkubasi layanan ini.

Secara umum, cara kerja Parkirin adalah konsumen menggunakan aplikasi Parkirin, saat ini baru tersedia di Google Play dan iOS, untuk mengecek fasilitas gedung, promo merchant, dan ketersediaan tempat parkir. Khusus untuk reservasi tempat parkir dan pembayarannya saat ini baru bisa dilakukan oleh pelanggan Telkomsel, meskipun tidak menutup kemungkinan bakal dibuka untuk umum. Pelanggan Telkomsel bisa melanjutkan proses hingga reservasi dan pembayaran menggunakan Tcash.

Application Information Will Show Up Here

 

Qlue

Salah satu cita-cita startup pengembang layanan yang menghubungkan antara pemerintah dengan masyarakat yaitu ingin berinovasi mengembangkan produk smart city berbasis IoT, khususnya untuk diterapkan di wilayah perkotaan. Disampaikan oleh CEO Qlue Rama Raditya, bahwa saat ini sudah mulai terdesain beberapa inisiatif IoT untuk smart city, misalnya pengembangan traffic lamp yang terhubung ke sebuah command center, kotak sampah pintar, dan juga air polution detector. Berbagai otomatisasi ini dinilai akan menjadi makin “viral” ketika smart city menjadi sebuah kebutuhan di perkotaan.

Siramin

Di Yogyakarta sekumpulan mahasiswa UGM mengimplementasikan konsep otomatis ke dalam perangkat penyiraman. Mengusung teknologi dan konsep IoT, layanan yang diberi nama Siramin ini bisa menggerakkan alat penyiraman dengan kontrol menggunakan aplikasi mobile, baik Windows Phone, Android, maupun via website.

Siramin yang dikembangkan pada pertengahan tahun 2015 silam ini awalnya dirancang untuk bisa mengendalikan alat penyiraman menggunakan layanan pesan singkat atau sms. Namun seiring dengan perkembangan teknologi akhirnya tim Siramin mengembangkannya sehingga saat ini perangkat penyiraman bisa dikontrol melalui perangkat mobile maupun situs.

T-Bike

T-Bike merupakan salah satu solusi M2M (machine to machine) besutan Telkomsel yang dapat dipasangkan pada sepeda motor. T-Bike sendiri dikenal sebagai sebuah layanan yang dilengkapi dengan beberapa fitur unggulan seperti Find My Bike, Tracking, Engine On/Off, dan juga Geo Fence.Find My Bike, salah satu fitur yang ada dalam layanan T-BIKE ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian lokasi sepeda motor, sedangkan fitur tracking dirancang untuk memungkinkan melacak lokasi kendaraan lengkap dengan alamat dan titik koordinat.

Dua fitur unggulan lainnya yakni Engine On/Off dan Geo Fence didesain untuk memberikan keamanan ekstra. Geo Fence misalnya, bekerja untuk memberikan peringatan batas aman kecepatan maksimum pada saat berkendara. Selain beberapa fitur unggulan di atas, T-Bike juga diklaim memiliki kelebihan dari segi pemasangannya yang cepat. Bahkan atas performanya ini T-Bike diganjar beberapa penghargaan dari beberapa lembaga seperti, MURI, Motor Plus, dan Forwot (Forum Wartawan Otomotif).

YuBox

YuBox merupakan sebuah solusi terintegrasi berbasis Wi-Fi dari XL Axiata yang bisa menjadi media penyebaran berbagai jenis informasi, seperti iklan, konten aplikasi, video atau musik. YuBox bekerja dengan memanfaatkan jaringan data XL dan platform aplikasi yang terhubung dengan perangkat WiFi Router. Saat YuBox diaktifkan di lokasi yang telah ditetapkan, pengguna mobile dapat mengakses browser atau Internet secara otomatis tanpa memerlukan proses otentikasi. Selanjutnya landing page, konten berita, promo dan hiburan lainnya dapat diakses oleh pengguna secara online maupun offline.

Siramin dan Visi Mengubah Wajah Pertanian Indonesia dengan Teknologi

Salah satu gagasan utama teknologi diciptakan adalah untuk meringankan tugas manusia. Di sini teknologi memegang peranan penting dalam mengoptimalkan waktu kerja, manajemen dan hal-hal lain. Satu dari banyak bentuk teknologi tersebut adalah teknologi otomatis. Di Yogyakarta sekumpulan mahasiswa UGM mengimplementasikan konsep otomatis ini ke dalam perangkat penyiraman. mengusung teknologi dan konsep internet of things (IoT), layanan yang diberi nama Siramin ini bisa menggerakkan alat penyiraman dengan kontrol menggunakan aplikasi mobile, baik Windows Phone, Android, maupun via situs.

Siramin dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Co-Founder Siramin Andreas Gandhi kepada DailySocial mengaku saat ini mereka belum bisa mengkomersilkan layanan Siramin. Tapi toh ketika saat itu tiba Gandhi lebih memilih untuk menjualnya dalam bentuk layanan.

Menurut Gandhi mereka saat ini juga masih mempertimbangkan apakah akan menjadi perusahaan komersil atau tetap mengusung konsep sociopreneurship, atau bahkan menjadi NGO dengan mewadahi program CSR dari perusahaan-perusahaan lain. Keputusan-keputusan itu masih dipikirkan tim Siramin sambil terus melakukan riset dan membenahi layanan mereka agar lebih sempurna.

Siramin yang dikembangkan pada pertengahan tahun 2015 silam ini awalnya dirancang untuk bisa mengendalikan alat penyiraman menggunakan layanan pesan singkat atau sms. Namun seiring dengan perkembangan teknologi akhirnya tim Siramin mengembangkannya sehingga saat ini perangkat penyiraman bisa dikontrol melalui perangkat mobile maupun situs.

Teknologi IoT di tangan tim Siramin berusaha dioptimalkan untuk membantu pertanian di Indonesia. Karena dengan alat dan layanan yang mereka kembangkan beban kerja petani bisa berkurang karena alat-alat penyiraman bisa dikendalikan melalui perangkat mobile.

Gandhi menjelaskan, apa yang mereka lakukan saat ini adalah upaya bersama untuk mencoba membangun wajah baru pertanian Indonesia melalui teknologi terapan. Sebuah gagasan yang cukup menarik mengingat belum banyak teknologi digital yang mengarah ke sektor pertanian secara praktis di lapangan seperti apa yang dilakukan Siramin saat ini.

Saat ini, meski belum bisa digunakan untuk umum karena riset dan pengembangan masih terus dilakukan, Siramin memiliki lahan riset mini di daerah Banguntapan Yogyakarta. Di sana lah tim Siramin melakukan uji coba layanan mereka ini. Bahkan seperti diungkapkan Gandhi pihaknya pernah menjalin kerja sama dengan BP3K Playen Gunungkidul untuk suatu saat bisa menerapkan secara penuh layanan Siramin ini.

Dukung Inovasi Lokal, Intel Gelar Innovation Day 2015 Dengan Skylake Sebagai Primadonanya

Menyusul ajang Intel Developer Forum yang sudah dilaksanakan dua kali di tahun ini, sang perusahaan teknologi serta produsen semiconductor terbesar dunia itu menggelar Intel Innovation Day 2015 di Indonesia. Seperti judulnya, acara tersebut berprinsip pada upaya mendorong inovasi, ditopang berbagai solusi dari Intel dan diarahkan pada komunitas developer lokal.

Digelar pada tanggal 8 Desember 2015 silam, Intel menyampaikan bahwa Innovation Day adalah cara mereka mempertegas loyalitas demi mendukung inovasi lokal. Tentu saja produsen dari Kalifornia itu tidak datang dengan tangan kosong, Intel resmi memperkenalkan prosesor teranyar ber-mikroarsitektur Skylake untuk pasar Indonesia. Intel Core generasi keenam disebut-sebut sebagai prosesor terbaik dan teristimewa dalam dasawarsa ini.

Intel Innovation Day 2015 12

Intel mendesain Core 6th Gen supaya jadi keluarga prosesor paling scalable, memungkinkannya menopang bermacam-macam rupa form factor, dan pada akhirnya dapat digunakan untuk segala jenis kebutuhan – dari mulai fungsi mainstream dan gaya hidup, gaming hingga platform workstation, Compute Stick, tablet, PC 2-in-1, all-in-one, laptop ultra-thin, sampai embedded system.

Intel Innovation Day 2015 11

Pada penggunaan secara umum, Intel Core 6th Gen diklaim menyuguhkan standard baru dalam komputasi. Gregory R. Pearson selaku Senior Vice President General Manager Sales and Marketing bilang, berkat Skylake, performa produktivitas naik 2,5 kali, baterai bisa tiga kali bertahan lebih lama, dan kinerja grafis 3D melonjak 30 kali lebih baik dibanding notebook berusia lima tahun.

Intel Innovation Day 2015 09

Intel Innovation Day 2015 14

Buat memperlihatkan kapabilitasnya, Intel meminta saya naik ke atas panggung untuk adu kecepatan antara rendering video 4K dan memasak mi instan. Tim Intel ingin menunjukkan bahwa dengan Skylake, kini prosesnya jadi jauh lebih singkat dari performa prosesor terdahulu. Singkat cerita, video sudah bisa ditayangkan bahkan sebelum air di panci mendidih, sedemikian gesitnya Intel Core 6th Gen. Tapi kemajuan teknologi tak cuma difokuskan ke lini olah data semata.

Intel Innovation Day 2015 13

Kita tahu terdapat banyak ranah tempat Intel ‘menebarkan jala’, misalnya bidang pendidikan dan UKM. Di Intel Innovation Day 2015, mereka turut mengundang beberapa developer lokal berprestasi dan mengajak mereka memamerkan produk-produk kreatif kepada para pengunjung. Di antaranya ada mobil listrik berbasis Intel Galileo karya mahasiswa Teknik Industri dari Universitas Islam Yogyakarta, serta Carpus kreasi Intel Blackbelt Developer Aulia Faqih – yang dibuat berbekal Intel Software Development Kit.

Intel Innovation Day 2015 08

Tema Internet of Things sangat kental di Intel Innovation Day 2015. Di sana ada truk makanan Meksiko Tacombi, di mana kita tidak perlu repot-repot mengantre. Cukup scan QR Code, dan duduk santai selagi menunggu. Jika makanan sudah siap, notifikasi akan segera muncul via app. Anda tinggal menunjukkannya pada pramusaji untuk mengambil pesanan. Beberapa contoh lain ialah sistem pemberi pakan ikan otomatis, mirip eFishery, namun dikhususkan buat ikan peliharaan; serta sistem pengairan kebun pintar Siramin.

Intel Innovation Day 2015 03

Intel Innovation Day 2015 06

Bagi saya, produk paling menarik di event tersebut adalah Intel Education Content Access Point. Dirancang untuk menjadi solusi pendidikan komprehensif, ia merupakan kombinasi router dan storage, medium penyimpanan data (misalnya konten Wikipedia) buat wilayah-wilayah yang tak terjamah koneksi internet. Education Content Access Point bisa diakses 50 siswa secara bersamaan, dan pengajar dapat meng-update isinya saat ada sambungan internet.

Intel Innovation Day 2015 05

Intel Innovation Day 2015 04

Kembali ke pemakaian mainstream, Country Manager Intel Indonesia Harry K. Nugraha menuturkan bagaimana Core 6th Gen diramu bersama Microsoft demi mengoptimalkan fitur-fitur yang ada di sistem operasi Windows 10. PC jadi lebih cerdas dalam mengenal wajah Anda, bisa diimplementasikan untuk log-in – ia sanggup membedakan seseorang meskipun kembar identik. Dan pastinya, asisten pribadi Cortana bekerja lebih maksimal.

“Kami berharap agar Intel Innovation Day 2015 mampu menggambarkan komitmen jangka panjang atas inovasi melalui teknologi terbaru dan bagaimana kami bisa memberdayakan developer, system integrator, dan para inovator lokal demi mewujudkan ide-ide cedas mereka berbekal produk Intel. Kami percaya, dengan mendukung para kreator jenius lewat teknologi yang tepat, kita dapat membawa Indonesia ke tingkat berikutnya dalam era ekonomi digital,” kata Harry lewat pernyataan tertulis.

Intel Innovation Day 2015 01