Samsung Memperkenalkan LPDDR5 uMCP, RAM dan Storage Smartphone Dalam Satu Chip

Samsung telah memperkenalkan solusi memori untuk perangkat smartphone terbarunya, disebut LPDDR5 uMCP. Di mana Samsung mengintegrasikan RAM berbasis LPDDR5 dan penyimpanan UFS 3.1 NAND flash dalam satu chip, hasilnya Samsung menjanjikan performa flagship-level pada smartphone yang ditenagai chipset kelas menengah.

Dijelaskan oleh Young-soo Sohn, VP of the Memory Product Planning Team at Samsung. Chip LPDDR5 uMCP ini akan memungkinkan pengguna menikmati streaming tanpa gangguan, gaming lebih lancar, dan memberikan pengalaman mixed reality bahkan di perangkat kelas bawah.

Dari sisi produksi, chip tersebut akan memungkinkan produsen membuat smartphone dengan biaya lebih murah dan lebih cepat karena arsitektur internalnya disederhanakan. Ukuran chip LPDDR5 uMCP ini juga hanya 11,5×13 mm, sehingga menyediakan lebih banyak ruang ekstra untuk komponen internal lainnya.

Meski begitu, performa DRAM mengalami peningkatan sebesar 50% dari 17 GB/s menjadi 25 GB/s. Sementara performa NAND flash meningkatkan dua kali lipat, dari 1.5 GB/s menjadi 3 GB/s, bila dibandingkan dengan penyimpanan UFS 2.2 berbasis LPDDR4H.

Samsung dapat menyesuaikan kapasistas berbeda, berdasarkan requirement dari pabrikan. Kapasitas DRAM dapat berkisar antara 6GB dan 12GB, sedangkan besaran penyimpanannya berkisar dari 128GB hingga 512GB.

Adapun pengujian dengan beberapa produsen telah selesai dilaksanakan. Samsung berharap kita bakal melihat smartphone baru yang dirilis dengan chip LPDDR5 uMPC segera pada awal bulan nanti.

Sumber: GSMArena

Dirilis di Pasar Global, Realme GT Adalah Smartphone Flagship dengan Harga Mid-Range

Realme bukanlah nama brand yang kita ingat saat membahas tentang smartphone flagship. Namun sesekali mereka rupanya juga ingin membuat gebrakan dengan ‘merusuhi’ segmen tersebut. Yang terbaru, mereka baru saja memperkenalkan Realme GT, smartphone yang digadang-gadang sebagai “flagship killer“, ke pasar global.

Tentunya ini bukan pertama kali kita mendengar istilah flagship killer. Agar bisa disebut demikian, sebuah ponsel haruslah menawarkan spesifikasi flagship di harga yang lebih murah ketimbang mayoritas kompetitornya. Dalam kasus Realme GT, hal itu diwujudkan lewat banderol harga cuma 369 euro saja (harga early bird di AliExpress pada tanggal 21-25 Juni).

Apa yang konsumen dapat dengan modal setara 6,4 jutaan rupiah tersebut? Chipset Snapdragon 888, RAM LPDDR5 8 GB, storage UFS 3.1 128 GB, baterai 4.500 mAh dengan dukungan fast charging 65 W, dan layar Super AMOLED 6,43 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 120 Hz. Alternatifnya, konsumen juga bisa menggaet varian 12 GB/256 GB seharga 499 euro (± 8,6 jutaan rupiah).

Seperti yang sudah disebutkan, banderol tersebut hanya berlaku untuk beberapa hari saja di awal peluncurannya. Harga normal Realme GT di pasar Eropa adalah 449 euro (± 7,8 jutaan rupiah) untuk varian 8 GB/128 GB, atau 599 euro (± 10,3 jutaan rupiah) untuk varian 12 GB/256 GB. Tetap saja sangat terjangkau untuk ukuran ponsel dengan chipset terkencang Qualcomm saat ini.

Guna semakin memaksimalkan performanya, Realme turut menyematkan sistem pendingin yang memanfaatkan material stainless steel ketimbang tembaga. Menurut Realme, sistem pendingin generasi baru ini mampu menurunkan suhu prosesor sampai 15° C. Semua itu dikemas dalam bodi setebal 8,4 mm, dengan bobot tidak lebih dari 186 gram — kecuali varian yang berwarna kuning, yang sedikit lebih tebal dan berat karena panel belakangnya dilapisi material kulit sintetis.

Mengenai kameranya, Realme GT mengemas tiga kamera belakang: kamera utama 64 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 8 megapixel, dan kamera macro 2 megapixel. Di depan, lubang kecil pada layarnya dihuni oleh kamera 16 megapixel. Tidak ada yang kedengaran istimewa, tapi smartphone ini memang lebih menjual performa ketimbang kualitas kameranya.

Sejauh ini belum diketahui kapan Realme GT bakal dijual di pasar tanah air. Realme Indonesia saat ini tampaknya sedang sibuk menyiapkan Realme 8 5G, yang disebut-sebut sebagai ponsel 5G termurah. Tentunya akan sangat menarik seandainya Realme Indonesia melanjutkan manuvernya dengan menyingkap Realme GT sebagai ponsel flagship termurah.

Sumber: PR Newswire.

OnePlus Nord CE 5G Dirilis, Unggulkan Snapdragon 750G dan Harga yang Lebih Terjangkau

Sekitar setahun yang lalu, OnePlus meluncurkan Nord 5G sebagai langkah awalnya mendiversifikasi lineup smartphone yang ditawarkannya. Inisiatif tersebut nampaknya mengundang respon yang cukup positif, sebab hanya beberapa bulan setelahnya, OnePlus lanjut merilis Nord N Series guna merambah kalangan konsumen yang lebih luas lagi.

Tahun ini, OnePlus sudah menyiapkan smartphone baru lagi untuk kelas mid-range. Ponsel yang dimaksud adalah Nord CE 5G, yang pada dasarnya bermaksud untuk menyuguhkan pengalaman yang serupa seperti Nord 5G, tapi dengan harga yang lebih terjangkau lagi. CE sendiri merupakan singkatan dari “Core Edition”, bukan “Cheaper Edition” seperti dugaan saya pada awalnya.

Satu faktor pembeda yang paling utama adalah chipset yang digunakan. Nord CE 5G mengemas chipset Snapdragon 750G, yang posisinya berada di bawah Snapdragon 765G milik Nord 5G. Kendati demikian, spesifikasi layar milik kedua perangkat nyaris identik: AMOLED 6,43 inci beresolusi 2400 x 1080 pixel, lengkap dengan refresh rate 90 Hz dan sensor sidik jari di baliknya.

Yang agak berbeda, kamera depan Nord CE 5G cuma ada satu dengan sensor 16 megapixel. Beralih ke belakang, pengguna bakal menjumpai tiga kamera: kamera utama 64 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 8 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel. Konfigurasi kameranya ini berbeda dari Nord 5G yang mengemas kamera macro dan depth ketimbang kamera monokrom.

Satu hal yang sangat dibanggakan OnePlus dari Nord CE 5G adalah terkait desainnya. Tebal bodinya cuma 7,9 mm, alias lebih tipis ketimbang Nord 5G, tapi di saat yang sama ia masih bisa mengemas headphone jack dan baterai berkapasitas lebih besar di angka 4.500 mAh. Baterainya ini pun juga tetap mendukung fast charging 30 W; dapat terisi hingga 70% dari kapasitas totalnya dalam kurun waktu hanya 30 menit saja.

OnePlus Nord CE 5G kabarnya akan segera dijual di negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Ada tiga kombinasi RAM dan storage yang ditawarkan: 6 GB/128 GB seharga €299, 8 GB/128 GB seharga €329, dan 12 GB/256 GB seharga €399. Pilihan warnanya pun juga ada tiga, yakni Charcoal Ink, Silver Ray, dan Blue Void.

Sumber: GSM Arena dan OnePlus.

Samsung Umumkan Sensor Gambar Terkecil ISOCELL JN1 50MP untuk Kamera Depan dan Sekunder

Samsung telah memperkenalkan sensor gambar untuk kamera smartphone terbarunya, disebut ISOCELL JN1 dan mengemas resolusi 50MP. Hadir dengan ukuran per pikselnya hanya 0.64 μm dan seluruh sensornya adalah tipe 1/2.76 inci yang menjadikannya terkecil di industri saat ini dan yang pernah diproduksi oleh Samsung.

Samsung mengatakan bahwa ukuran sensor yang kecil akan memberikan produsen smartphone lebih fleksibel dan mengurangi ukuran modul kamera hingga 10%. Sensor gambar ini dirancang untuk kamera depan, atau kamera sekunder menggunakan lensa telephoto dan ultra wide angle pada smartphone kelas menengah maupun flagship.

Sejumlah peningkatan yang dibawa Samsung antara lain adalah teknologi ISOCELL 2.0 untuk advanced pixel isolation dan mengurangi cross-talk. Secara teori juga dapat meningkatkan sensitivitas cahaya hingga 16% dan color fidelity.

Samsung juga mengadopsi teknologi phase-detection autofocus generasi kedua yang disebut Double Super PDAF. Di mana memiliki kerapatan piksel phase-detection dua kali lipat lebih banyak dan menawarkan kecepatan AF yang sama cepat meski saat memotret dalam kondisi cahaya 60% lebih rendah bila dibandingkan dengan teknologi Super PDAF.

Selain itu, sensor gambar ISOCELL JN1 menggunakan teknologi pixel-binning Tetracell yang menggabungkan empat piksel menjadi satu piksel besar 1.28 μm untuk kualitas foto optimal pada resolusi 12,5MP. Juga mendukung fitur real-time HDR dan dan Smart ISO, serta perekam video hingga 4K 60fps atau Full HD hingga 240 fps.

Saat ini, sensor gambar Samsung ISOCELL JN1 sudah dalam tahap produksi massal. Artinya, tidak akan butuh waktu lama lagi sampai dapat dijumpai di smartphone baru mendatang.

Sumber: GSMArena

Kenapa Harga Smartphone Nokia Mahal? Seperti Ini Penjelasan dari HMD Global

Jauh sebelum iPhone dan smartphone Android eksis, toko ponsel sudah banyak bertebaran di kota-kota di Indonesia. Bagi yang pernah merasakan mampir ke toko ponsel di awal-awal tahun 2000-an, Anda pasti ingat bagaimana Nokia begitu mendominasi, dengan seabrek model dari yang harganya relatif terjangkau sampai yang hanya bisa dibeli oleh kaum 1%.

Kondisinya sekarang tentu sudah berubah drastis. Nokia bukan lagi merek yang paling diincar oleh konsumen, dan tidak semua toko smartphone menjual produk-produk bikinan perusahaan asal Finlandia tersebut. Pihak yang tadinya sangat dominan kini harus bersaing ketat dengan sederet produsen lain dalam pasar yang demikian progresif.

Tugas berat inilah yang diemban oleh HMD Global, perusahaan asal Finlandia yang sejak Desember 2016 memegang lisensi eksklusif atas brand ponsel Nokia. Baru-baru ini, saya berkesempatan berbincang-bincang dengan Karel Holub, General Manager HMD Global untuk kawasan Indonesia, mengenai perkembangan terkini brand Nokia di pasar smartphone tanah air.

Saya membuka pembicaraan dengan menanyakan mengenai Nokia 5.4, smartphone terbaru yang HMD luncurkan pada bulan Maret lalu. Dibandingkan sejumlah smartphone lain yang dijual di kisaran harga tiga jutaan rupiah, spesifikasi Nokia 5.4 memang bukan yang terbaik. Pada kenyataannya, saya tidak akan heran apabila sebagian dari Anda menganggap harganya kemahalan usai meninjau spesifikasinya secara menyeluruh.

Lalu kenapa bisa begitu? Apa alasan HMD mematok harga yang lebih tinggi dibanding kompetitornya? Terkait hal ini, Karel punya beberapa jawaban. Yang pertama adalah perihal build quality, di mana HMD pada dasarnya ingin meneruskan legasi ponsel Nokia yang dikenal tahan banting.

Kedua, HMD tidak lupa mengedepankan aspek longevity. Hampir semua smartphone Nokia, termasuk halnya Nokia 5.4, dipastikan bakal menerima update sistem operasi sampai dua tahun setelah peluncurannya, yang berarti perangkat bakal punya kesempatan untuk menjalankan hingga dua versi Android berikutnya. Tidak kalah penting adalah janji HMD untuk menghadirkan security update secara rutin setiap bulannya sampai tiga tahun.

Keamanan data dan umur panjang perangkat jadi prioritas

Data center Google Cloud di kota Hamina, Finlandia / Sumber gambar: Google

Bicara soal keamanan, Karel lanjut menjelaskan mengenai General Data Protection Regulation, atau biasa disingkat GDPR. Ini merupakan kebijakan privasi data baru yang ditetapkan di kawasan Uni Eropa sejak tahun 2018, yang dipercaya mampu memberikan proteksi yang lebih akuntabel terhadap data konsumen.

Lalu bagaimana ceritanya ponsel Nokia yang dijual di Indonesia bisa ter-cover oleh kebijakan yang dimaksudkan untuk negara-negara Eropa tersebut? Jawabannya adalah karena HMD telah bekerja sama dengan Google untuk membangun data center Google Cloud di Finlandia, sehingga data-data yang disimpan ke cloud oleh smartphone Nokia dipastikan bakal mendekam di Finlandia, yang pada akhirnya berada di bawah perlindungan GDPR.

Ini berbeda dari biasanya, di mana konsumen umumnya tidak punya kontrol atas lokasi data center yang Google pakai untuk menyimpan data. “Nokia adalah satu-satunya brand yang dapat menjamin bahwa data Anda tidak akan dijual ke pengiklan demi memperoleh pemasukan yang tinggi, dan Anda juga tidak akan ditarget berdasarkan pola penggunaan Anda,” jelas Karel mengenai signifikansi GDPR buat para pengguna smartphone Nokia.

Yang jadi pertanyaan berikutnya adalah, apakah alasan-alasan ini pada akhirnya dapat menjustifikasi harga smartphone Nokia yang lebih mahal ketimbang penawaran kompetitor? Karel percaya demikian, sebab spesifikasi bukanlah segalanya. Karel juga sempat menyinggung soal studi yang dilakukan Hootsuite tahun lalu, yang menunjukkan bahwa 56% konsumen sebenarnya peduli terhadap topik privasi.

Menurut Karel, ia sebenarnya cukup sering mendengar komentar bahwa produk-produk Nokia terlalu mahal, dan konsumen sebenarnya bisa membeli ponsel lain dengan spesifikasi yang serupa di harga yang lebih murah. Namun di mata Karel, jika konsumen memutuskan untuk membeli ponsel tersebut, maka mereka pada dasarnya hanya akan mendapat satu versi Android saja, serta proteksi data yang ala kadarnya.

Seperti yang kita tahu, perkara update sistem operasi ini memang sudah menjadi problem umum yang dijumpai oleh pengguna smartphone Android. Tidak jarang, smartphone di kelas menengah ke bawah hanya akan menerima update selama beberapa bulan saja pasca pembelian. Lalu ketika Google merilis Android versi baru di tahun berikutnya, update dari masing-masing pabrikan datang sangat terlambat, atau bahkan tidak datang sama sekali.

HMD paham betul bahwa kepercayaan konsumen merupakan nilai utama yang selalu dipegang oleh Nokia sejak lama, dan itulah yang ingin terus mereka pertahankan sekarang dan ke depannya. Pun begitu, kita memang tidak boleh lupa dengan yang namanya user error, dan bagaimana data konsumen sebenarnya bisa dicuri akibat kesalahan sendiri. Namun apabila konsumen bisa menjaganya dengan baik, maka HMD juga akan memastikan perlindungan yang maksimal terhadap data-data mereka.

Terlepas dari semua itu, Karel tidak menepis fakta bahwa spesifikasi perangkat tetap merupakan parameter yang krusial. Menurutnya, spesifikasi yang mumpuni juga punya peran dalam memperpanjang umur perangkat. Tanpa spesifikasi yang baik, perangkat mungkin bakal kesulitan mempertahankan relevansinya dalam jangka panjang, dan pada akhirnya rentetan update sistem operasi yang dijanjikan tadi pun bakal terkesan sia-sia.

Strategi ala enterprise untuk segmen consumer

Karel Holub, General Manager HMD Global untuk Indonesia / HMD Global

Menariknya, pembicaraan panjang lebar soal keamanan data dan umur panjang perangkat ini sebenarnya mengacu pada smartphone yang duduk di kelas menengah ke bawah. Kalau yang dibahas adalah smartphone high-end, maka komitmen perusahaan terkait keamanan dan longevity seperti itu mungkin bakal terdengar wajar. Itulah mengapa Karel sangat bangga dengan fakta bahwa Nokia adalah satu-satunya brand yang berani menawarkan proposisi tersebut di harga tiga jutaan rupiah ke bawah.

Menurut Karel, tidak jarang pabrikan lain hanya menekankan perkara proteksi data dan update yang berkelanjutan pada produk-produk yang duduk di kelas high-end saja, sehingga pada akhirnya tidak bisa menjangkau mayoritas konsumennya.

Cara berjualan yang diterapkan HMD ini sebenarnya sangat cocok untuk segmen enterprise. Karel sadar betul akan hal itu, dan ia juga dengan percaya diri mengklaim bahwa Nokia punya penawaran terbaik untuk kalangan enterprise di Indonesia sejauh ini. Antusiasme tersebut bukan tanpa bukti; salah satu klien enterprise terbesar HMD untuk pasar Indonesia saat ini adalah Blue Bird.

Yang mungkin masih belum terbukti adalah seberapa efektif strategi tersebut di pasar consumer smartphone secara luas. Saya pribadi bisa membayangkan betapa sulitnya mempromosikan soal privasi dan perlindungan data ke konsumen Indonesia di saat negaranya sendiri malah terkesan kurang peduli terhadap keamanan data rakyatnya. Semoga saja dengan adanya kasus tersebut, publik bisa semakin melek terhadap topik privasi dan keamanan data.

5G dan komitmen HMD ke depannya

Nokia X20, salah satu smartphone 5G terbaru Nokia yang dipersenjatai Snapdragon 480 / HMD Global

Sesi wawancara singkat dengan seorang petinggi perusahaan smartphone tentu tidak akan lengkap tanpa perbincangan seputar 5G. Meski memang masih jauh dari kata mainstream, teknologi jaringan generasi kelima itu pada akhirnya sudah tersedia secara resmi di Indonesia, dan ini sudah pasti menjadi menjadi lampu hijau bagi produsen untuk menghadirkan smartphone 5G di pasar tanah air.

HMD pun juga demikian. Saat ini sebenarnya sudah ada beberapa smartphone 5G dari Nokia, seperti misalnya Nokia 8.3 5G, Nokia X10, maupun Nokia X20, tapi belum ada satu pun yang masuk ke Indonesia secara resmi. Seandainya komersialisasi 5G di Indonesia sudah dimulai sejak tahun lalu, kita mungkin sudah bisa membeli Nokia 8.3 5G secara resmi. Sayang kenyataannya tidak demikian.

Meski begitu, Karel menjelaskan bahwa HMD sudah punya rencana untuk mendatangkan smartphone 5G ke Indonesia secepat mungkin. Kemungkinan adalah Nokia X Series tadi, yang spesifikasinya mencakup chipset Snapdragon 480, salah satu chipset yang paling banyak dibicarakan belakangan ini berkat performa dan efisiensinya yang sangat baik, serta tentu saja kompatibilitas dengan jaringan 5G di kelas harga yang relatif terjangkau.

HMD mengakui bahwa mereka masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Brand Nokia memang sudah ada di Indonesia selama 25 tahun, akan tetapi posisi HMD di kancah smartphone masih bisa digolongkan sebagai startup, dengan umur tim yang masih sangat muda. Bukan sembarang startup memang, melainkan yang sudah berstatus unicorn.

Kalau menurut Karel sendiri, tujuan akhir yang hendak dicapai oleh HMD di Indonesia adalah supaya konsumen bisa mampir ke toko smartphone apapun, lalu membeli smartphone Nokia dengan mudah. Kurang lebih sama mudahnya seperti belasan tahun lalu ketika ponsel Nokia masih dijual di mana-mana pada masa kejayaannya. Bukan tugas yang gampang memang, apalagi mengingat jumlah pesaingnya jauh lebih banyak daripada dulu.

Di saat yang sama, HMD juga tidak mau mengesampingkan aspek-aspek penunjang lainnya, seperti salah satunya layanan purna jual. Saya melihat hal ini kerap dipandang sebelah mata oleh sejumlah pabrikan, padahal sebenarnya sangat krusial untuk membangun kepercayaan konsumen.

Dalam melayani konsumennya, HMD juga tidak mau pilih-pilih. Pada kenyataannya, HMD justru memberikan pelayanan khusus bagi konsumen Nokia C1, smartphone paling murah Nokia yang harganya tidak sampai satu juta rupiah; di mana seandainya ponsel mereka rusak, mereka bisa langsung mampir ke toko untuk menukarkannya dengan unit yang baru. Kebijakan ini juga mereka tetapkan untuk kategori feature phone, seperti misalnya Nokia 5310 yang sarat nuansa nostalgia.

Nokia mungkin tidak akan pernah lepas dari nostalgia. Bagaimanapun juga, sejarah mencatat nama Nokia sebagai salah satu merek telepon seluler yang paling mendunia, dan sekarang tugas HMD adalah mempertahankan sekaligus meneruskan legasi tersebut agar bisa tetap relevan ke depannya.

ASUS Gelar Sneak Peek ROG Phone 5, Bakal Hadir Bulan Juni 2021

ASUS berencana meluncurkan sang penerus smartphone gaming ROG Phone 3 pada tahun ini di Indonesia. Sebelum acara peluncurannya diadakan pada tanggal 14 Juni 2021 nanti, ASUS pun mengumpulkan para jurnalis untuk melihat seperti apa smartphone ASUS RoG Phone 5 serta keunggulannya. Ada dua perangkat yang diperkenalkan, yaitu ASUS RoG Phone 5 dan RoG Phone 5 Ultimate.

“ASUS pertama kali menghadirkan ROG Phone 1 yang diluncurkan di Computex Taipei tahun 2018. Di Indonesia ASUS pertama kali meluncurkan ROG Phone 2 pada 2019 lalu dan kami menargetkan ROG Phone untuk menjadi perangkat gaming nomor satu yang paling diminati.” tutur Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

RoG Phone 5 dan versi Ultimate-nya datang dengan SoC terkencang dari Qualcomm saat ini, yaitu Snapdragon 888. SoC yang satu ini sendiri sudah menggunakan prosesor terkencang dari ARM dengan Cortex X1. Dengan GPU Adreno 660 yang saat ini paling kencang untuk perangkat Android, tentu saja bakal membuat game yang ada di Google Play akan terasa sangat lancar.

ROG Phone 5 didesain dengan teknologi Centered-CPU Design di mana komponen ruang untuk CPU diletakkan di tengah yang diapit oleh dua buah baterai disampingnya. Kemudian dilengkapi juga dengan komponen 3D Vapor Chamber yang berguna  untuk memastikan perangkat mampu mengatasi masalah suhu berlebihan dengan  baik sehingga tidak akan mengganggu permainan serta kenyamanan meski digunakan secara intens dalam durasi panjang.

ROG Phone 5 Series juga dibekali layar AMOLED dengan refresh rate 144Hz dan respon time 1ms saja. Selain itu, ASUS juga memiliki teknologi sistem audio pada ROG Phone 5 Series melalui dua buah speaker yang diletakan di depan serta bekerjasama dengan Dirac. Baterai yang terpasang memiliki kapasitas 6000 mAh yang bisa diisi dengan menggunakan teknologi Quick Charge 5 dengan 65 watt.

ROG Phone 5 juga memiliki kapabilitas untuk tersambung dengan jaringan 5G. Namun, saat ini yang mendukung kanal n40 hanya pada ROG Phone 5 Ultimate saja. Bisa jadi, band n40 masih belum bisa tersambung pada ROG Phone 5.

ASUS ROG Phone 5 juga datang dengan berbagai macam aksesoris. Salah satu yang terkenal saat ini adalah ROG Kunai, yang saat ini sudah memasuki generasi ke 3. Saya sempat menanyakan apakah ROG Phone 5 bisa menggunakan aksesoris yang dikeluarkan untuk ROG Phone 2 dan 3 atau tidak. Pihak ASUS pun menjawab ada yang bisa dan ada yang tidak.

Beberapa aksesoris tidak bisa digunakan pada smartphone terbaru dari ASUS itu karena masalah dimensi yang ada. Misalnya saja, layar ASUS ROG Phone 5 yang lebih besar membuatnya tidak kompatibel dengan aksesoris lama. Namun, ASUS ternyata juga memiliki beberapa daftar aksesoris lama yang bisa terhubung dengan ROG Phone 5, seperti ROG Kunai 2.

ASUS ROG Phone 5 bakal meluncur di Indonesia pada tanggal 14 Juni 2021 nanti. Oleh karena ditujukan untuk gamer, ASUS bekerja sama dengan Mobile Legend di Indonesia dan bakal menggelar pertandingan pada saat peluncurannya nanti.

Samsung Galaxy A32 Enterprise Edition, Harga Terpaut Sedikit dari Versi Standar, Tapi Sudah Dilengkapi Knox Suite

Samsung Electronics Indonesia belum lama ini memperkenalkan Galaxy A32 Enterprise Edition. Menyusul peluncurannya, Samsung mengundang sejumlah awak media dalam sesi tanya-jawab virtual mengenai smartphone pertamanya yang sepenuhnya ditujukan untuk segmen B2B tersebut.

Seperti diketahui, perangkat ini memiliki desain sekaligus spesifikasi yang sama persis dengan Galaxy A32 standar yang dijual untuk umum. Perangkat mengemas chipset MediaTek Helio G80, RAM 6 GB, storage internal 128 GB, baterai 5.000 mAh dengan dukungan fast charging 15 W, serta layar Super AMOLED 6,4 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 90 Hz.

Bahkan konfigurasi kamera belakangnya pun identik: kamera utama 64 megapixel, kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 5 megapixel, dan kamera depth 5 megapixel. Yang berbeda adalah bagaimana perangkat ini datang membawa perlindungan yang komprehensif untuk mendukung keberlanjutan bisnis berbagai macam perusahaan di era new normal.

Perlindungan yang dimaksud adalah Knox Suite, yang merupakan versi komplet dari platform keamanan Samsung Knox, dengan sistem proteksi berlapis dan solusi manajemen yang terpusat. Jadi selain dirancang untuk meminimalkan user error pada karyawan perusahaan, Knox Suite juga dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan para IT admin.

Dibandingkan Knox versi biasa yang sudah menjadi standar pada ponsel-ponsel Samsung untuk segmen consumer, Knox Suite tak hanya menawarkan fitur yang jauh lebih lengkap serta proteksi yang lebih menyeluruh, melainkan juga lebih fleksibel untuk diadaptasikan dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan.

Keuntungan lain yang ditawarkan oleh Galaxy A32 Enterprise Edition adalah security maintenance release (SMR) rutin selama empat tahun. Juga berbeda dari produk versi consumer yang ‘masa hidupnya’ tidak pasti, Samsung menjanjikan product lifecycle minimal dua tahun untuk Galaxy A32 Enterprise Edition demi menghindarkan pemilik bisnis dari problem-problem yang biasa muncul ketika perangkat sudah tidak lagi didukung oleh produsennya.

Perusahaan yang tertarik saat ini sudah bisa membeli Samsung Galaxy A32 Enterprise Edition melalui PT. Teletama Artha Mandiri (TAM) selaku distributornya. Harga per unitnya dipatok Rp3.749.000, terpaut hanya sekitar 150 ribu rupiah jika dibandingkan dengan harga Galaxy A32 versi standar, dan itu sudah mencakup paket Knox Suite selama satu tahun.

Menurut Lukman Basuki, IT & Mobile B2B Business Senior Manager di Samsung Electronics Indonesia, ini merupakan deal yang sangat menarik karena kalau ingin membeli Knox Suite secara terpisah, maka perusahaan harus mengucurkan dana sekitar 900 ribuan rupiah per orang.

Samsung Galaxy M62 Diluncurkan, Andalkan Baterai 7.000 mAh untuk Menyajikan Hiburan Nonstop

Bersamaan dengan acara QnA dengan Samsung Galaxy M62 diperkenalkan. Dalam sesi diskusi ini juga dibahas  tentang Galaxy Tab A7 Lite yang sebelumnya dirilis Samsung. Kita akan bahas Galaxy M62 terlebih dahulu.

Besar itu relatif. Apapun objeknya, tiap-tiap individu pasti punya definisi yang berbeda terkait seberapa besar atau kecil ukurannya. Ambil contoh baterai smartphone. 5.000 mAh mungkin sudah tergolong sangat besar buat saya yang hampir tidak pernah bermain game di smartphone. Namun buat Anda yang setiap harinya selalu menghabiskan beberapa jam bermain MLBB atau PUBGM, 5.000 mAh mungkin terkesan biasa saja.

Buat orang-orang semacam ini, smartphone dengan baterai 6.000 mAh atau lebih tentu bakal menjadi daya tarik tersendiri. Mereka inilah yang menjadi incaran utama Samsung ketika merancang Galaxy M62. Tidak main-main, smartphone kelas menengah yang baru saja diluncurkan di Indonesia itu mengusung baterai berkapasitas 7.000 mAh.

Memangnya seawet apa kapasitas sebesar itu jika diterjemahkan menjadi penggunaan sehari-hari? Di atas kertas (pengujian dari Samsung), untuk video call, Galaxy M62 mampu melakukannya selama 24 jam nonstop sebelum akhirnya kehabisan daya. Untuk bermain game, bisa sampai 19 jam nonstop. Untuk streaming film, bisa sampai 33 jam nonstop. Seandainya pengguna ketiduran selagi streaming, tontonannya mungkin masih akan terus berlanjut sesudah ia bangun.

Namun kita semua tahu bahwa kelemahan utama smartphone berbaterai besar adalah waktu charging-nya yang luar biasa lama. Samsung rupanya ingin memastikan bahwa anggapan itu tidak berlaku untuk Galaxy M62. Berbekal dukungan fast charging 25 W, baterai Galaxy M62 bisa terisi penuh dalam waktu 1 jam 55 menit saja. Seandainya terburu-buru, charging selama 30 menit saja sudah bisa mengisi kapasitas baterai hingga 50%.

Sebagai ponsel yang dimaksudkan untuk menikmati hiburan secara terus-menerus, Galaxy M62 tentu juga tidak mau mengecewakan soal performa. Kinerjanya ditunjang oleh chipset Exynos 9825, RAM 8 GB, serta penyimpanan internal sebesar 256 GB (bisa diperluas dengan bantuan kartu microSD). Layarnya pun tergolong jumbo: 6,7 inci dengan panel Super AMOLED beresolusi FHD+.

Pada sisi belakangnya, pengguna akan menjumpai empat buah kamera: kamera utama 64 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, kamera macro 5 megapixel, serta kamera depth 5 megapixel. Beberapa fitur kamera dari seri flagship Samsung juga ikut diwariskan di sini, di antaranya fitur Single Take dan Super Steady. Untuk keperluan selfie, Galaxy M62 mengandalkan kamera depan 32 megapixel f/2.2.

Galaxy M62 menarik karena beberapa hal, yang pertama adalah prosesor yang digunakan sudah setara Note 10 series. Meski ini bukanlah prosesor terbaru namun bagi seri M, yang adalah segmen menengah, ini menjadi salah satu nilai tersendiri. Yang kedua tentu saja baterai jumbo, dan yang ketiga tampilan layar. Meski demikian beberapa spesifikasi (kecuali prosesor), Galaxy M62 mirip dengan Galaxy M51 yang sudah dijual sebelumnya. Tidak ada pembaruan berarti kecuali perbedaan penggunaan prosesor.

Untuk pengujian akan kami lakukan dan dituliskan di artikel terpisah.

Dijelaskan pula tentang Galaxy Tab A7 Lite yang belum lama dirilis

Dalam acara QnA beberapa hari lalu dihadirkan pula Samsung Galaxy Tab A7 Lite yang sudah dirilis sebelumnya. Kehadiran dua perangkat dalam satu acara ini selain memang dalam program penjualan yang bersamaan namun bisa jadi karena menyasar pasar atau kebutuhan yang sama. Momen WFH, kegiatan belajar online dan para pengguna yang membutuhkan dukungan perangkat untuk kegiatan khusus, seperti menonton, bermain game dan lainnya.

Untuk informasi Galaxy Tab A7 Lite sendiri bisa dilihat di artikel kami sebelumnya. Produk ini hadir untuk mereka yang membutuhkan tablet dengan harga yang cukup terjangkau tetapi tentu saja dengan spesifikasi yang cukup, bukan yang paling menonjol.

Galaxy Tab A7 Lite memiliki dimensi 212.5×124.7×8.0 mm. Bingkai dan bagian belakang menggunakan material aluminium dengan berat 371 gram. Selain itu, di dalam bodinya tertanam baterai 5.100 mAh yang didukung fast charging 15W, membuat tablet ini mampu mendampingi berbagai aktivitas sepanjang hari. Panel TFT dan ditopang resolusi 1340×800 piksel dan dukungan Dolby Atmos untuk audio.

Samsung sendiri mejadi salah satu dari segelintir brand yang tetap merilis perangkat tablet, dua brand lain berada di segmen serupa tapi tak sama. Huawei dengan HMS dan Apple dengan iOS. Untuk tablet dengan Android, selain brand lokal praktis Samsung bisa dibilang menguasai pasar. Apalagi dengan lini produk yang cukup lengkap hampir di semua segmen dan kebutuhan berbeda.

Untuk masalah segmen ini, ketika kami bertanya mana seri tablet yang paling diminati pasar, perwakilan Samsung tidak menjawal detail tetapi menjelaskan bahwa tablet yang mereka rilis beragam dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan jadi tujuan penggunanya bisa cukup mengkaver konsumen yang cukup luas. Jajaran tablet Samsung antara lain Tab A8, Tab A7 lite, Tab A7, Tab S6 lite, Tab S6, Tab S7 dan Tab S7 Plus untuk segmen paling atas.

Seperti pepatah teknologi yang bersabda, pasar paling menarik adalah pasar menengah, maka kehadiran Galaxy M62 dan Galaxy Tab A7 Lite, meski dengan spesifikasi yang jadul (untuk prosesor) dan biasa saja untuk Tab A7 Lite, tetap menarik untuk dicermati. Segmentasi yang ingin disasar bisa jadi awalnya cukup spesifik, namun siapa tahu malah bisa melebar.

Galaxy M62 misalnya bisa jadi pilihan smartphone kedua yang juga bertindak sebagai smartphone cadangan akrena baterainya yang jumbo, tetapi bisa digunakan rutin untuk menonton daam jangka waktu panjang atau bermain game dalam waktu lama karena daya tahan baterai dan performa yang harusnya cukup mumpuni.

Atau Tab A7 Lite yang biasa-biasa saja tetapi mendapatkan dukungan fitur khas Samsung seperti parental control dan seamless copy paste antar perankat Samsung dan yang paling menonjol adalah harganya yang terjangkau untuk tablet dari brand terkenal dengan sistem operasi Android.

Saat ini Samsung Galaxy M62 dan Galaxy Tab A7 Lite sudah mulai dipasarkan di Indonesia dengan harga resmi Rp5.999.000 ddan pilihan warna hitam, biru, serta hijau. Sedangkan Tab A7 Lite dijual dengan harga 2.5 juta rupiah.

Samsung turut menggelar program flash sale pada tanggal 8-11 Juni 2021 di Samsung.com, Akulaku, Blibli, JD.ID, Lazada, dan Shopee. Selama periode tersebut, pembeli berhak mendapat diskon sebesar Rp200.000, plus bonus berupa Galaxy Buds Pro senilai Rp2.499.000 dan kuota internet XL sebesar 12 GB + 365 GB selama 12 bulan.

Lebih lengkapnya mengenai program flash sale Galaxy M62 bisa langsung dilihat di situs resmi Samsung.

Teknologi Ekspansi Memori Hadir pada OPPO A74 5G dan Reno 5F

Bagi Anda pengguna OPPO A74 5G dan Reno5 F yang merasa kekurangan RAM tampaknya segera terbebas dari rasa khawatir. Pasalnya, setelah meluncurkan fitur yang bernama Memory Expansion pada perangkat A74 4G dan disusul perangkat Reno5 dan Reno5 5G, kali ini OPPO Kembali membawa teknologi ini untuk perangkat A74 5G dan Reno5 F. Tentunya, teknologi ini akan membuat sebuah smartphone tidak lagi kekurangan memori (RAM) saat sedang digunakan.

“Kami telah menerima tanggapan yang luar biasa semenjak peluncuran awal fitur ini sehinggaa membuat sangat antusias untuk membawa teknologi ekspansi memori inovatif kami ke perangkat OPPO yang lebih luas,” kata Aryo Meidianto A, PR Manager OPPO Indonesia. “OPPO berupaya untuk memberikan penigkatan kinerja yang kompetitif dan pengalaman baru yang berpusat pada pengguna kepada pengguna kami, maka dari itu kami membawa teknologi ekspansi memori pada dua perangkat lainnya, A74 5G dan Reno5 F.”

Teknologi memory expansion pada OPPO akan membuat ruang kosong pada penyimpanan internal menjadi virtual RAM. Teknologi ini sendiri sebenarnya juga sudah hadir pada sistem operasi Windows di PC dan saat ini diterapkan oleh OPPO pada smartphone mereka yang terbaru. OPPO juga memberikan kebebasan untuk menyesuaikan besar volume RAM virtual yang nantinya akan digunakan dengan pilihan mulai dari 2 GB, 3GB, dan 5GB.

Teknologi ini sendiri nantinya juga akan meningkatkan kinerja smartphone OPPO saat digunakan sehari-hari. Hal utama yang akan terasa lebih lancar dengan hadirnya memory expansion adalah multitasking. Selain itu, mereka yang suka mengambil konten video juga bakal mendapatkan keuntungan karena saat melakukan editing membutuhkan ruang memori yang besar. Bermain game berat juga nantinya akan terasa lebih ringan karena smartphone akan lebih bisa menyimpan data grafis sementara dengan lebih banyak.

Mengaktifkan fitur memory expansion juga cukup mudah dimana Anda tinggal masuk ke Setting perangkat OPPO yang Anda gunakan, setelah itu klik bagian About Phone. Lalu pada layar tersebut, klik pada bagian RAM. Pada layar tersebut, Anda bisa dengan leluasa mengaktifkan dan memilih besar volume RAM virtual yang diinginkan. Semakin besar volume yang dipilih, semakin banyak pula aplikasi yang dapat dijalankan di background.

Fitur yang satu ini nantinya akan dihadirkan melalui update over the air atau OTA. Pengguna tinggal melakukan update langsung dari smartphone tersebut dan tidak perlu datang ke pusat servis OPPO. Untuk Reno 5 (4G, 5G, dan F) akan mendapatkan pembaruan firmware pada bulan Juni 2021. Untuk OPPO A74 4G dan 5G, ternyata pembaruan firmware-nya sudah tersedia saat ini.

OPPO Find X3 Pro Resmi Mendarat di Indonesia dengan Banderol 16 Juta Rupiah

Hampir tiga bulan setelah diumumkan di kancah global, OPPO Find X3 Pro akhirnya resmi mendarat di Indonesia. Dibandingkan Find X2 Pro, flagship baru OPPO ini menghadirkan sederet pembaruan yang signifikan, terutama di sektor layar dan kamera.

Layarnya merupakan panel OLED 6,7 inci dengan resolusi 3216 x 1440 pixel. Namun yang lebih istimewa, OPPO turut melengkapi Find X3 Pro dengan 10-bit Full Path Color Management System, memungkinkan layarnya untuk menampilkan visual yang memukau dengan satu miliar warna.

Tingkat kecerahan maksimum layarnya mencapai 1.300 nit, dan rasio kontrasnya berada di angka 5.000.000:1. OPPO cukup berbangga dengan fakta bahwa layar Find X3 Pro telah mendapat sertifikasi A+ dari DisplayMate. Di ujung kiri atasnya, kita bisa menemukan kamera selfie 32 megapixel f/2.4.

Selain sanggup menampilkan satu miliar warna, Find X3 Pro juga mampu menghasilkan foto dan video dengan satu miliar warna berkat sepasang kamera utamanya. Ya, kamera utama di ponsel ini ada dua; satu dipasangkan dengan lensa wide f/1.8, satu lagi dengan lensa ultra-wide f/2.2. Keduanya sama-sama ditenagai sensor Sony IMX766 dengan resolusi 50 megapixel dan ukuran penampang 1/1,56 inci.

Keistimewaan kameranya tidak berhenti sampai di situ saja. Find X3 Pro turut mengemas kamera microlens 3 megapixel. Kamera ini sangat berbeda dari kamera macro biasa, sebab ia mampu mengabadikan gambar-gambar mikroskopis dengan tingkat perbesaran maksimum 60x.

Andrian Ishak, chef ahli molecular gastronomy yang ikut hadir di acara peluncuran Find X3 Pro, memprediksi kamera microlens ini bakal jadi favorit konsumen yang hobi fotografi makanan. Kemampuan zoom hingga sedekat itu pastinya akan membuka perspektif baru dalam bidang food photography, seperti misalnya ketika mengambil foto super close-up dari rongga-rongga di dalam roti croissant.

Melengkapi setup kamera belakangnya adalah kamera telephoto 13 megapixel dengan 5x hybrid optical zoom. Kenapa OPPO tidak lagi menyematkan kamera periskop dengan kemampuan zoom yang lebih jauh? Pertanyaan tersebut sudah dijawab langsung secara merinci oleh Dr. Huang Jiewen, Senior Engineer of Photography OPPO, pada artikel sebelumnya. Singkat cerita, OPPO pada dasarnya harus mengambil kompromi demi mewujudkan desain yang lebih ringkas.

Komentar menarik lain mengenai kamera Find X3 Pro datang dari Riri Riza, sutradara kawakan yang diam-diam rupanya sedang menyiapkan sebuah film pendek yang direkam menggunakan Find X3 Pro. Menurutnya, yang bagus bukan cuma kualitas videonya saja, kualitas audio yang diambil menggunakan mikrofon bawaan perangkat pun sudah cukup memadai, sehingga terkadang bisa langsung digunakan di hasil akhir sebuah proyek demi menyederhanakan workflow.

Performa dan desain

Sebagai flagship keluaran tahun 2021, Find X3 Pro pastinya sudah menggunakan chipset Snapdragon 888, lengkap beserta RAM LPDDR5 12 GB, dan penyimpanan internal UFS 3.1 sebesar 256 GB. Baterainya tercatat memiliki kapasitas 4.500 mAh, serta tentu saja sudah mendukung teknologi fast charging 65 W (SuperVOOC 2.0) yang mampu mengisi baterai hingga 100% dalam waktu 38 menit saja.

Wireless charging turut menjadi fitur standar yang ditawarkan oleh Find X3 Pro. Malahan, wireless charging-nya bisa berjalan dengan output sebesar 30 W, sehingga baterai dapat terisi penuh dalam waktu sekitar 80 menit menggunakan charger AirVOOC.

Soal dukungan jaringan 5G, rincian spesifikasi Find X3 Pro yang ada di situs resmi OPPO mencantumkan dukungan band n1/n3/n5/n7/n8/n20/n28/n38/n40/n41/n77/n78/n79, yang berarti ia pun kompatibel dengan layanan 5G Telkomsel yang beroperasi di band n40.

Semua itu dikemas dalam bodi setebal 8,26 mm, dengan bobot yang lebih ringan ketimbang pendahulunya di angka 193 gram. Find X3 Pro hadir dalam dua warna, masing-masing dengan tipe finish yang berbeda: varian biru memiliki tekstur matte, sedangkan varian hitam memiliki tekstur glossy. Keduanya sama-sama tahan air dan debu dengan sertifikasi IP68.

Harga dan ketersediaan

Di Indonesia, OPPO Find X3 Pro akan tersedia dalam jumlah terbatas melalui pre-order mulai 3-18 Juni 2021 dengan harga resmi Rp15.999.000 di Erafone dan Eraspace, serta deretan situs e-commerce terkemuka seperti Blibli, JD.id, Lazada, Shopee, dan Tokopedia.

Selama masa pre-order, konsumen juga bisa mendapat penawaran khusus berupa bonus TWS premium OPPO Enco X dan 45W AirVOOC Wireless Charger dengan nilai total sekitar 3,5 jutaan rupiah.