Tantangan Pengukuran dan Manajemen Dampak bagi Wirausaha Sosial di Indonesia

Kurangnya pengetahuan, kemampuan untuk mengembangkan bisnis dan jaringan, serta modal usaha yang dialami oleh pelaku wirausaha sosial sering kali menjadikan hambatan bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan dampak sosial yang ingin dicapai secara berkelanjutan. Padahal, dengan mengadopsi misi untuk memecahkan permasalahan sosial dan ekonomi, terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan, dan kesehatan, serta menggunakan proses inovasi dan teknologi, wirausaha sosial sangat berperan sebagai agen perubahan bagi berbagai permasalahan yang ada di Indonesia.

Selain itu, analisis mengenai bagaimana wirausaha sosial dapat mengelola dan dampak dalam proses memecahkan permasalahan sosial melalui wirausahanya tidak selalu dijadikan prioritas. Seharusnya, pengukuran dan pengelolaan dampak menjadi keharusan bagi seluruh wirausaha sosial, agar seluruh aktivitas bisnis menjadi efektif, efisien, dan mempercepat pemecahan masalah tersebut. Selain itu, wirausaha sosial juga relatif kesulitan untuk menyeimbangkan antara menghasilkan profit dan memberikan dampak sosial.

Melihat permasalahan ini, Social Innovation Acceleration Program (SIAP) telah mengintegrasikan pengukuran dan pengelolaan dampak (Impact Management & Measurement) ke dalam kurikulum inkubasi yang telah dilakukan pada tahun 2019 di Jakarta, Solo, Malang, dan Makassar. Melalui program inkubasi bersama British Council, SIAP telah berhasil menginkubasi 123 wirausaha sosial dari berbagai sektor pemberdayaan, seperti: pemberdayaan perempuan, anak muda, dan kaum disabilitas.

Tahun ini, SIAP akan kembali menggelar inkubasi ke-9 di Bandung pada tanggal 13 Maret-4 April 2020 dengan target 30 peserta dari berbagai sektor. Beberapa materi yang akan diajarkan adalah Impact Management & Measurement, Business Model Innovation, Product Development, Growth & Sustainability, Go-to-market Strategy, Pitch & Investment, dll dengan 10 Mentor yang sudah expert di industri startup, khususnya Social Enterprise. Para mentor tersebut adalah: Gibran Huzaifah (CEO eFishery), Yunita Anggraeni (Co-founder Geek Hunter), dll.

Salah 1 peserta inkubasi dan akselerasi SIAP di tahun 2018, telah berhasil mengakselerasi idenya, yaitu Rhaka Ghanisatria – Co-founder dan CEO Menjadi Manusia, sebuah social-platform untuk mereka yang ingin berbagi & mendengar cerita-cerita tentang kehidupan dari berbagai sudut pandang, dan diharapkan mampu menjadi sebuah tangga untuk mendapatkan setitik harapan bagi mereka yang memiliki persoalan-persoalan dalam kehidupan. Dalam 1,5 tahun, Menjadi Manusia telah berhasil menyebarkan dampak sosial melalui content ke lebih dari 10 juta orang melalui Youtube, Instagram, Spotify & Website.

Pada program inkubasi ini, para founder akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan hands-on mentoring dari para expert, networking dengan angel investor dan venture capital, dan akses kerjasama dengan stakeholder di bidang sosial.  Segera daftar SIAP Incubation Batch 9 ini di: http://bit.ly/SIAPincubation9 sebelum tanggal 30 Februari 2019! Mengenai informasi selanjutnya, bisa didapatkan di www.socialinnovation.id atau melalui instagram @socialinnovation.id.

Program akselerator SIAP 2020

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Innovation Acceleration Program (SIAP)

SIAP Kembali Dihadirkan, Sajikan Rangkaian “Bootcamp” untuk Startup di Bidang Sosial

Social Innovation Acceleration Program (SIAP) akan kembali diselenggarakan tahun ini. Bersinergi dengan British Council, program akselerasi ini siap membantu bisnis sosial (social enterprise) di Indonesia melalui serangkaian aktivitas bertajuk Social Enterprise Development (SED) Bootcamp dengan tema “Developing Inclusive and Creative Economics”.

SED Bootcamp adalah program edukasi intensif selama dua bulan bagi para founder social enterprise. Para founder akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan hands-on mentoring dari para pakar, networking dengan investor, dan akses kerja sama dengan stakeholder di bidang sosial.

Bootcamp pertama tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 2 Maret – 13 April 2019, dengan 15 Mentor yang telah berpengalaman di industri startup. Para mentor tersebut adalah Vikra Ijaz (CPO Kitabisa.com), David Soukhasing (Managing Director ANGIN), Gibran Hufaizah (CEO eFishery), Yohanes Sugihtononugroho (CEO Crowde), dan lain-lain.

SIAP dan British Council akan menyelenggarakan bootcamp di empat kota, yaitu: Jakarta, Makassar, Yogyakarta, dan Malang. Ditargetkan 120 startup atau pengusaha sosial dapat berpartisipasi dalam acara ini.

Selain SED Bootcamp akan ada beberapa kegiatan lain, termasuk Design Sprint. Tahun lalu, program akselerasi SIAP sudah menginkubasi lebih dari 50 penguasa sosial di Jakarta, seperti SaveYourselves.id, Menjadi Manusia, ObabasBaca Pibo, dll.

“Dengan mengikuti SED Bootcamp, para founder dapat belajar berbagai kurikulum seperti Social Entrepreneurship 101 dan Change Theory, Product Development, Market Analysis, Business Model Innovation, Sustainability Scheme, Growth Planning, Impact Measurement dan Assessment, Finance, dan Investment dalam dua bulan. Setelah menyelesaikan program tersebut, terdapat program akselerasi untuk pengembangan produk dan sesi mentoring personal agar para founder bisa mendapatkan feedback mendalam mengenai social enterprise-nya dari para mentor,” ujar Managing Director SIAP, Aghnia Banat.

Segera daftar Social Enterprise Development Bootcamp Batch-4 ini di: http://bit.ly/bootcampbatch4 sebelum tanggal 21 Februari 2019! Mengenai informasi lebih lanjut, bisa didapatkan di situs resmi SIAP www.socialinnovation.id.

Social Innovation Acceleration Program 2019

Disclosure: DailySocial adalah media partner Social Innovation Acceleration Program 2019

SIAP Kembali Buka Pendaftaran Program Inkubasi untuk Startup di Bidang Sosial

Laporan tentang perkembangan startup bidang sosial di Indonesia yang dirilis Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) pada tahun 2017 mengemukakan bahwa sekitar 80% dari pemain yang ada tidak bertahan lama. Penyebab utamanya para startup masih kesulitan melakukan validasi bisnis dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Kondisi tersebut juga membuat startup kesulitan dalam menerima pendanaan dari investor. Terlebih di Indonesia sangat minim kisah sukses dari sebuah startup sosial yang dapat dijadikan rujukan.

Kurangnya jejaring, sumber pendanaan, akses pengetahuan, jiwa kewirausahaan dan juga belum terbentuknya ekosistem wirausaha sosial yang memadai menambah permasalahan para pendiri startup sosial untuk berkembang. Melihat hal tersebut, William Hendradjaja (Co-Founder Impact Hub Jakarta), Aldi Ulaan (General Manager Kolaborasi.co), dan Aghnia Banat (Managing Partner SIAP), menginisiasikan sebuah program bernama Social Innovation Acceleration Program (SIAP).

SIAP adalah sebuah program edukasi dan inkubasi yang bertujuan meningkatkan kapasitas founder startup sosial melalui dua program utama, yaitu: Social Enterprise Development (SED) Bootcamp dan Advancement Stage. SED Bootcamp adalah program mentoring yang berlangsung intensif selama dua bulan bagi para founder. Pada program ini, para founder berkesempatan untuk mendapatkan hands-on mentoring, networking, dan akses kerja sama dengan stakeholder di bidang sosial seperti NGO.

Setelah lulus dari bootcamp ini, SIAP akan mengurasi 3 startup ke dalam Advancement Stage, dengan 3 program yang lebih mendalam, yaitu: product development, network enhancement, dan impact assessment. Pada batch pertama, SIAP telah menginkubasi 10 startup, terdiri dari iBeasiswa, WarungKebunku, SehatMental.id, PiBo, LeloqBelu, SiPanen, Venambak, Obabas, SiPanen dan SecondChance.  Antusiasme baik dari pelaku startup di Jakarta membuat SIAP bersemangat membuka program SED Bootcamp batch kedua pada 11 Agustus – 22 September 2018 mendatang.

Batch kedua ini akan dibuka untuk 30 startup yang bergerak di bidang pertanian, pendidikan, dan kesehatan. Sekurangnya akan ada 14 orang mentor yang akan mengisi sesi, beberapa di antaranya Aria Widianto (VP Strategy & Partnership Amartha), Iqbal Hariadi (Head of Marketing Kitabisa.com), Dimas Pramudya (Internal Growth GO-JEK), Dondi Hananto (Partner Patamar Capital), Aldi Adrian Hartanto (Head of Investment Mandiri Capital Indonesia) dan Afifa Urfani (Chief Marketing Crowde).

Bagi startup yang berminat, pendaftaran akan dibuka hingga tanggal 4 Agustus mendatang. Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan berikut ini http://bit.ly/batch2siap.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Innovation Acceleration Program

Program Edukasi “SIAP” Kembali Inkubasi Startup di Bidang Sosial

Di antara banyak lanskap yang digeluti oleh startup Indonesia, social enterprise atau kewirausahaan berbasis sosial menjadi salah satu yang cukup diminati. Startup yang fokus pada social enterprise umumnya menekankan pada dua aspek sekaligus, yakni bagaimana mereka memberikan dampak kepada masyarakat secara umum dan bagaimana mereka dapat bertahan dengan model bisnis berkelanjutan. Dalam realisasinya, ternyata masih banyak tantangan untuk mencapai dua tujuan utama tadi.

Beberapa faktor yang masih menjadi PR bagi para pelaku kewirausahaan sosial di antaranya kurangnya jejaring, sumber pendanaan, akses pengetahuan, mentorship, dan belum terbentuknya sebuah ekosistem wirausaha sosial yang memadai. Untuk itu William Hendradjaja (Co-Founder Impact Hub Jakarta), Agustian Hermanto (Co-Founder Collective.id), Aldi Ulaan (General Manager Kolaborasi.co), dan Aghnia Banat (Project Director LocalStartupFest) menginisiasi sebuah program bernama Social Innovation Acceleration Program (SIAP).

SIAP adalah sebuah program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas founder social enterprise melalui 4 program utama, yaitu: Social Enterprise Development (SED) Bootcamps, Project Matchmaking, Product Development Week dan Demo Day. Para founder yang bergabung dalam SIAP berkesempatan untuk mendapatkan mentorship, networking dan akses pendanaan yang tepat. Pada program bootcamp pertama di tahun 2017, SIAP telah menginkubasi 6 social enterprise dari berbagai bidang, mulai dari kesehatan, lingkungan, pariwisata, hingga edukasi.

“Dengan mengikuti program Social Enterprise Development Bootcamp, para founder dapat belajar berbagai kurikulum seperti Change Theory, Product Validation Method, Growth Hacking, Impact Assessment & Metrics, sampai Sustainability Strategy dalam 2 bulan. Setelah menyelesaikan program tersebut, terdapat Advancement Program untuk pengembangan produk dan sesi mentoring personal agar para founder bisa mendapatkan feedback mendalam mengenai social enterprise-nya dari para mentor,” ujar Aghnia sebagai salah satu inisiator SIAP.

Di tahun 2018 ini SIAP akan fokus menginkubasi social enterprise pada bidang agrikultur, edukasi, dan kesehatan. Mentor-mentor yang telah tergabung dan akan berpartisipasi pada bootcamp tahun ini antara lain Vikra Ijas (Co-founder dan CMO Kitabisa.com), Sofian Hadiwijaya (Co-Founder Warung Pintar), Yohanes Sugihtononugroho (Co-Founder dan CEO Crowde), Fajar Anugerah (Partner Patamar Capital), dan Stephanie Arrowsmith (Co-founder ImpactHub).

Tahun ini SIAP membuka kesempatan bagi 30 peserta untuk mengikuti program bootcamp. Acara akan diselenggarakan pada tanggal 31 Maret – 19 Mei 2018 mendatang.  Peminat dapat memperoleh informasi lebih lanjut dan melakukan pendaftaran dengan mengunjung laman resmi SIAP www.socialinnovation.id.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Innovation Acceleration Program 2018