Campaign.com Gaet Sponsor Institusional, Wadahi Aksi Kolektif untuk Misi Sosial

Pandemi yang menghantam berbagai sektor telah mendorong masyarakat untuk mencari solusi agar bisa bertahan di tengah situasi sulit ini. Berbagai inisiatif juga telah dilancarkan baik oleh pemerintah, institusi hingga masing-masing individu. Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah platform aksi sosial.

Campaign.com merupakan salah satu startup yang bergerak di bidang sosial. Didirikan oleh William Gondokusumo pada 28 Februari 2015, ide awal dibentuknya platform ini sebenarnya terinspirasi dari ALS Ice Bucket Challenge, sebuah social challenge yang ternyata melahirkan dampak besar untuk masyarakat dunia dalam hal meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk ALS.

Founder Campaign.com William Gondokusumo mengungkapkan, “Pada dasarnya kebanyakan masalah di dunia ini, mulai dari pandemi Covid-19 sampai krisis iklim, membutuhkan solusi berupa aksi kolektif. Dalam hal ini, Campaign.com ingin menjadi bagian dari solusi yang mewadahi aksi-aksi kolektif dengan membantu menyelesaikan beragam masalah yang dihadapi berbagai pihak.”

Aplikasi Campaign #ForChange sendiri diluncurkan pada 2018 sebagai platform aksi sosial dimana penyelenggara kampanye (organisasi sosial) dapat mengajak pendukung mereka untuk ambil aksi sosial dan secara otomatis terkonversi menjadi donasi dari sponsor. Sebelum pandemi, aplikasi ini menjadi aplikasi pendamping untuk memeriahkan booth di berbagai acara seperti festival dan car-free day.

Sebagai platform aksi sosial, yang membedakan Campaign.com dengan platform penggalangan dana adalah memungkinkan donasi tanpa uang melalui aplikasi Campaign #ForChange, di mana penyelenggara dapat menantang pendukung mereka untuk mengambil aksi (yang dibuktikan dengan mengunggah foto/video yang kemudian diverifikasi dari tim Campaign.com) dan akhirnya bisa membuka donasi dari Sponsors.

“Sangat menginspirasi melihat bagaimana aksi sederhana dan seru bisa menghubungkan begitu banyak orang di berbagai penjuru dunia untuk sebuah isu sosial,” ujar William.

Campaign #ForChange sendiri terdiri dari tiga pihak utama; Organizers, Supporters, dan Sponsors. Para Organizers adalah mereka aktif berkecimpung di bidang sosial dan meluncurkan kampanye sosial serta merancang tantangan. Kemudian, yang menjawab tantangan tersebut dan mendukung kampanye sosial lewat aksi disebut Supporters. Sementara yang mendanai kampanye dan mengkonversi aksi menjadi donasi adalah para Sponsors.

Di tahun 2020, Campaign.com berhasil mendapat penghargaan Google Play Indonesia’s Best app for Good. Sejak didirikan, timnya mengaku sudah bekerja sama dengan organisasi lokal dan internasional, seperti US Embassy Jakarta, SOS Children’s Villages Indonesia, Search For Common Ground, Scholars of Sustenance (SOS) Bali, dan juga WWF Indonesia.

Pada awalnya, tim mereka bekerja dari satu kantor, namun sejak menerapkan sistem work-anywhere, semua sudah full-remote dan menyebar di lebih dari 30 kota di Indonesia dan Singapura, Australia, dan Amerika Serikat. Sponsor yang mendanai kampanye sosial di platform ini pun beragam, di antaranya ada PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein), Travelio, Danpac Pharma, Alpha JWC, dan lain-lain.

Hingga September 2021, lebih dari 320.000 aksi sosial yang sudah dilakukan di aplikasi Campaign #ForChange, dengan 332 Organizers yang bergabung, dan donasi yang tersalurkan sebesar lebih dari 1,36 miliar rupiah. Saat ini perusahaan memposisikan diri sebagai full social startup.

Full social startup

Dalam menjalankan bisnis yang erat kaitannya dengan aksi sosial, monetisasi kerap menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Sementara bisnis harus tetap berkelanjutan. Campaign.com saat ini menerapkan model bisnis B2B dengan fokus di Online Sponsorship. Perusahaan mengungkapkan bahwa ini adalah sistem monetisasi baru yang berbeda dari iklan online.

Iklan dan sponsor biasanya digunakan secara bergantian, namun sebenarnya sangat berbeda. Iklan menyiratkan bahwa pembayaran telah dilakukan untuk menempatkan iklan dengan pesan tertentu di tempat. Sebuah sponsorship, di sisi lain, menyiratkan hubungan yang jauh lebih dalam, sering berkelanjutan antara dua pihak.

William mengaku, “Pendapatan kami berasal dari lembaga pemerintah, perusahaan, institusi dan individu yang mensponsori sebuah Challenge di aplikasi Campaign #ForChange. Kami mengenakan biaya sebesar 5% untuk platform fee dan juga verification fee. Ada juga biaya tambahan berupa management fee jika ada layanan ekstra yang kami sediakan.”

Sementara itu, Organizers dan Supporters tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun. Perusahaan sendiri menyediakan tim untuk membantu para Organizers terhubung dan didukung oleh pihak Sponsors, serta menjangkau Supporters yang lebih banyak lagi.

Berbicara mengenai target pasar, sebenarnya mencakup semua orang atau siapa saja yang punya smartphone dan ingin berkontribusi membuat dunia menjadi lebih baik. Namun saat ini timnya sedang fokus untuk menggaet pemerintah, perusahaan, yayasan, dan individu yang ingin mendukung kampanye oleh organisasi sosial yang menangani isu-isu yang selaras dengan misi sosial mereka. Pihak-pihak ini mengalokasikan sebagian anggaran yang mereka gunakan untuk iklan dan aktivasi untuk mensponsori kampanye sosial dalam platform.

Hal ini diakui selaras dengan salah satu core value perusahaan, yaitu Full Collaboration. “Kami percaya bahwa hanya dengan kerja sama kita semua bisa melahirkan perubahan positif yang berkelanjutan!” ungkap William.

Dari sisi pendanaan, platform ini masih melakukan bootstrapping dari para angel investor yang percaya dan mendukung misi Campaign.com, ditambah dengan pendanaan pribadi. Saat ini yang menjadi fokus perusahaan adalah menggaet lebih banyak Sponsors untuk mendanai kampanye sosial para Organizers, dan juga mencapai financial sustainability.

“Ke depannya, saat kami sudah bisa membuktikan model bisnis kami dan mencapai scale, kami ingin mengundang para impact investor untuk bergabung,” tambah William.

Pihaknya cukup optimis dengan masa depan platform sosial di Indonesia. Saat ini bisa dilihat pertumbuhan pesat dari berbagai gerakan sosial dan wirausaha sosial. Ditambah lagi, Indonesia dinobatkan sebagai world’s most generous country oleh World Giving Index pada tahun 2018. Ini akan menjadi salah satu tren yang positif.

Dalam menjalankan misinya, Campaign.com telah bermitra dengan banyak startup sosial Indonesia, seperti Indorelawan.org, PLUS (Platform Usaha Sosial), Kitabisa.com, dan Change.org Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Lima Cara Memanfaatkan Instagram untuk Kegiatan Pemasaran

Berawal dari media sosial untuk berbagi foto, Instagram kini sudah menjadi media utama untuk brand hingga UKM melancarkan kegiatan pemasaran. Tampilannya yang menarik dan didukung dengan tools pendukung dan analytics yang lengkap, menjadikan Instagram sebagai media sosial ideal untuk bisnis.

Artikel berikut ini akan membahas lima cara yang mendasar yang perlu diketahui jika memanfaatkan Instagram untuk kegiatan pemasaran.

Memanfaatkan tautan dengan cerdas

Instagram memberikan kesempatan memuat tautan di kolom profil. Sudah banyak brand yang memanfaatkan fitur ini untuk mengarahkan langsung pelanggan ke situs atau landing page khusus yang bisa mendorong traffic situs. Cara lain yang bisa dimanfaatkan brand adalah mengumpulkan data pelanggan untuk kemudian diolah menjadi mailing list/subscriber.

Yang perlu dicermati adalah lakukan perubahan strategi tautan secara berkala sehingga menciptakan kreativitas baru yang tetap relevan.

Memanfaatkan Instagram Stories

Saat ini fitur Instagram Stories sudah mulai dimanfaatkan brand sebagai teaser atau informasi yang mengarahkan pelanggan ke situs atau halaman khusus brand. Selain bersifat langsung dan hanya dalam waktu 24 jam, Instagram Stories merupakan fitur yang selalu dilihat oleh pengguna Instagram secara organik maupun berbayar. Jika dikemas secara menarik, Instagram Stories berbayar akan lebih mudah diterima pengguna dan tidak berkesan “mengganggu.”

Instagram Stories juga menjadi fitur yang ideal bagi brand menampilkan konten baru secara cepat. Memanfaatkan tab Explore, Instagram Stories juga lebih mudah ditemukan target pengguna brand.

Menjadwalkan posting Instagram

Jika sebelumnya cukup sulit untuk menjadwalkan posting di Instagram, kini dengan sejumlah tools posting di Instagram bisa dijadwalkan. Meskipun hanya dalam bentuk draft, memanfaatkan tools tersebut posting bisa dibuat lebih baik di awal, sehingga saat waktunya dipublikasi menjadi posting yang sesuai dengan strategi pemasaran yang direncanakan.

Lebih teratur memanfaatkan #tagar

#Tagar menjadi fitur yang banyak diterapkan saat melakukan kegiatan pemasaran memanfaatkan Instagram. Namun jika ingin postingan tampil lebih rapi dan menarik, tempatkan #tagar yang relevan dengan posting di Instagram. Temukan terlebih dahulu #tagar yang tepat dengan mencari #tagar yang paling popular atau #tagar yang ingin dikustomisasi secara khusus. Agar tampilan #tagar tidak terlihat secara langsung di tulisan posting, coba sematkan #tagar di kolom komentar.

Memanfaatkan user-generated content

Instagram adalah platform sosial yang memungkinkan brand melakukan interaksi dengan pelanggan secara langsung. Jika pelanggan menampilkan foto atau produk dari brand, segera berikan respon kepada pelanggan tersebut dalam bentuk Likes atau repost. Jangan lupa selalu memberikan penghargaan kepada pelanggan Anda yang sudah membantu mempromosikan produk secara sukarela.

Inovasi Kaskus Kini Fokus ke Pengembangan Produk

Sebagai seorang pengguna Kaskus yang pernah menggunakan Kaskus di awal tahun 2000-an, tampilan Kaskus saat ini sudah jauh berbeda. Dia tidak lagi terlihat sebagai forum biasa, tapi sudah seperti portal berita. Bedanya konten-kontennya diisi oleh pengguna juga. Sebagai platform social commerce, Kaskus yang hampir berusia 18 tahun mencoba tetap relevan dengan sejumlah inovasi yang fokus pada produk. Disebutkan kini Kaskus memiliki 300 juta pageviews per bulan di situsnya, tidak termasuk impression melalui aplikasi mobile.

Dalam jumpa media beberapa waktu yang lalu, CMO Kaskus Ronny Sugiadha dan Chief Product Officer Ardy Alam menjelaskan bagaimana Kaskus mengadopsi teknologi-teknologi baru dalam inovasinya.

Pertama Kaskus menerapkan skema machine learning untuk sistem rekomendasi topik-topik yang dianggap sesuai dengan minat penggunanya. Mempelajari kebiasaan pengguna adalah kuncinya.

Berikutnya Kaskus meningkatkan kemampuan konten. Tak hanya fokus pada konten berbasis teks, kini mereka juga fokus untuk konten berbasis gambar dan video. Khusus untuk konten video, video tak perlu lagi diunggah di platform lain. Pengguna bisa langsung mengunggah konten video di Kaskus, awalnya dengan durasi maksimal sekitar 1 menit dan bakal terus dikembangkan. Juga tersedia platform live streaming seperti halnya di media sosial populer lainnya.

Ronny mengatakan, “Kami berusaha untuk menyesuaikan tren dan teknologi terbaru ke dalam produk Kaskus agar tetap relevan dengan kebutuhan dan keinginan Kaskuser. [..] Kalau dilihat sekarang, target audience kami mayoritas lebih suka dengan tampilan image atau video streaming.”

Masih soal konten, Kaskus disebutkan bakal memperkenalkan platform Kaskus Creator, platform UGC yang dikemas menggunakan insentif program revenue sharing, seperti halnya yang mulai populer di platform media lain.

Evolusi Kaskus Chat

Kaskus Chat tak luput dari perubahan. Untuk mendorong penggunaan aplikasi mobile ini, nantinya fitur Private Message yang populer di dalam forum akan dilebur dalam Kaskus Chat. Konsep yang sama dilakukan Facebook soal fitur Message dan Messenger-nya.

“Kami juga menghadirkan Kaskus Chat yang berintegrasi dengan Kaskus Jual Beli dengan harapan bisa mempermudah proses transaksi antara seller dan buyer,” ujar Ronny.

Selain sebagai alat komunikasi, Kaskus Chat diposisikan mendukung konsep conversational commerce dengan kemudahan transfer antar pengguna menggunakan KasPay, dompet elektronik Kaskus.

Pengembangan skema monetisasi

Sebagai layanan yang menggantungkan pendapatan dari iklan, Kaskus mencoba meningkatkan utilisasi KasAds agar bisa bersaing dengan platform iklan digital lainnya. Disebutkan kini KasAds membidik UKM dan seller yang bisa berpromosi mulai dari Rp 10 ribu dengan spot iklan dan waktu tayang bisa disesuaikan. Kaskus juga menggandeng platform iklan bergerak Ubiklan, sebagai mitra pertama, sehingga Kaskus dapat memperluas jasa periklanan ke kanal offline.

“Prioritas kami adalah terus menerus menumbuhkan inovasi dan update dengan teknologi terbaru yang bisa diaplikasikan di setiap produk Kaskus,” tutup Ardy.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Targetkan Kalangan Millennial, Live Video Social Platform #fame Resmi Hadir di Indonesia

Platform sosial #fame resmi hadir di Indonesia menyasar kalangan millennial yang gemar menampilkan siaran langsung melalui video secara online. Indonesia adalah negara ketiga yang disambangi #fame, setelah negeri asalnya, India, dan Thailand. Saat ini, secara global, #fame mengklaim telah memiliki lebih dari 3 juta pengguna aktif per bulannya dan 50.000 pengguna yang aktif melakukan siaran langsung.

Tahun ini #fame berencana untuk berekspansi ke negara-negara Asia lainnya, yaitu Singapura, Korea, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. #fame adalah startup yang dimiliki TO THE NEW Ventures.

“Indonesia adalah salah satu pasar yang kita fokuskan di Asia Tenggara. Melihat masyarakat Indonesia sangat aktif bersosialisasi dan menyukai entertainment, kami melihat bahwa Indonesia merupakan potensi dan kesempatan yang bagus bagi kami untuk memperkenalkan #fame,” kata CEO International Operations #fame Dhruvank Vaidya.

Pengguna bisa langsung menampilkan siaran langsung video melalui browser dan aplikasi mobile di platform Android dan iOS.

Hadirkan konten beragam dan penggunaan yang mudah

Saat ini #fame tersedia dalam Bahasa Indonesia dan menawarkan konten di bermacam-macam genre, seperti komedi, hiburan, kecantikan, fashion, musik, teknologi, dan makanan.

Sudah banyak selebriti Indonesia yang menggunakan #fame sebagai platform untuk berinteraksi secara langsung dengan penggemar secara real time, di antaranya adalah Verrel Bramasta, Andien Aisyah, Rica Leyona, Donna Visca dari JKT48, Sonya Pandarmawan, Ini Vindy, dan Kei Savourie. Pengguna #fame bisa mendapatkan notifikasi ketika para performer tersebut memulai live video mereka dan berinteraksi dengan performer favorit mereka seperti mengirimkan stiker dan hadiah secara virtual.

“Platform ini adalah perwujudan dari visi #fame yang ingin memberdayakan jutaan bakat yang muncul dalam perjalanan mereka sebagai pencipta konten serta membantu mereka berinteraksi secara langsung dengan audiens mereka di mana saja dan kapan saja mereka mau. Kami sangat senang dapat hadir di Indonesia dan melihat masyarakat Indonesia menciptakan #fame versi mereka sendiri,” kata Vaidya.

#fame menargetkan lebih dari 1 juta pengguna aktif per bulan di Indonesia dalam waktu 6 bulan ke depan. Mereka berencana mengajak lebih banyak social influencer terkenal dan talenta populer lainnya, bergabung dengan lebih dari 25.000 performer di #fame. Secara platform, #fame bersaing dengan Cliponyu dan Zeemi yang lebih dulu hadir.

Application Information Will Show Up Here

The Integration of Koprol and BlackBerry Messenger 6

BlackBerry Messenger (BBM) 6 has Social Platform features that enables third party apps to integrate their service with BBM statuses. Yahoo! Koprol two days ago announced that Koprol service has been integrated with BlackBerry platform (can be downloaded on App World), so that it can be connected to BlackBerry Messenger. However, users should use BBM 6 app on devices with at least OS5 installed. Previously, other local services like Menoo! has implement this integration, even it got recognition from RIM as the runner up on BlackBerry Partners Fund developer Challenge.

Once more, Koprol implements the newest feature on BlackBerry platform after they release its native app for this platform. Koprol tries to not neglect the reality that BlackBerry still dominates smartphone market in Indonesia. Meanwhile, Koprol for Java (J2ME) and Android platform have been available but they haven’t release native app for iOS.

Continue reading The Integration of Koprol and BlackBerry Messenger 6

Integrasi Koprol dan BlackBerry Messenger 6

BlackBerry Messenger (BBM) 6 memiliki fitur unggulan Social Platform yang memungkinkan aplikasi pihak ketiga untuk mengintegrasikan layanannya dengan status di BBM. Yahoo! Koprol hari ini mengumumkan integrasi layanan Koprol untuk platform BlackBerry (sudah bisa diunduh di App World) sehingga dapat terkoneksi dengan BlackBerry Messenger. Syaratnya harus menggunakan aplikasi BBM 6 terlebih dahulu dengan ponsel minimal menggunakan OS5. Sebelumnya, layanan lokal lain macam Menoo! sudah lebih dulu mengimplementasikan hal ini, bahkan mendapatkan pengakuan dari RIM dengan menjadi runner up dalam ajang BlackBerry Partners Fund Developer Challenge.

Sekali lagi Koprol mengimplementasikan fitur terbarunya di platform BlackBerry. Sebelumnya Koprol juga merilis aplikasi native pertamanya untuk platform ini. Koprol berusaha untuk tidak menafikkan kenyataan bahwa BlackBerry masih mendominasi pasar ponsel pintar di Indonesia. Sementara Koprol untuk platfom Java (J2ME) dan Android sudah tersedia, mereka masih belum meluncurkan aplikasi native untuk iOS.

Continue reading Integrasi Koprol dan BlackBerry Messenger 6

mig33 Bawa Game Developer Indonesia Mendunia

mig33 meluncurkan Developer Program di Singapura tanggal 20 Juli lalu dan menggandeng 12 partner awal untuk membangun social games dan aplikasi bagi 50 juta pengguna terdaftarnya [registered users] — komunitas mobile-first terbesar di dunia. Sebagai bagian dari Developer Program, mig33 juga akan membuka Social Platform yang mendapatkan dukungan penuh dari GREE Jepang yang juga merupakan salah satu investor mig33. Kedua bagian ini menjadi fokus utama mig33 saat ini. mig33 memiliki hampir 30 juta pengguna di Indonesia yang terkonsentrasi di pengguna feature phone.

Menurut Chris Chandler, Vice President Business Development mig33, dalam siaran persnya mengemukakan bahwa peluang bagi pengembang dan brand masih sangat besar. Bahkan dengan 50 juta pengguna terdaftar, lanjut Chandler lagi, banyak pasar mig33 yang masih belum terjamah, jadi masih banyak ruang untuk berkembang.

Continue reading mig33 Bawa Game Developer Indonesia Mendunia