[Review] Plantronics BackBeat Fit 2100: Musik Saat Olahraga Tanpa Kendur

Dengan meningkatnya tren kegiatan berolah raga, tentu saja perlengkapan pendukung juga bakal diperlukan. Salah satu yang diperlukan biasanya adalah earphone untuk mendengarkan musik. Tentunya, mendengarkan musik saat berolah raga akan mengusir kebosanan.

Akan tetapi, kabel earphone sering kali mengganggu. Misalkan saja saat sedang berlari, kadang kabel dapat terkait dengan telapak tangan dan tertarik dari kuping. Solusi untuk hal tersebut adalah dengan menggunakan bluetooth head set atau earphone. Sayangnya, model seperti ini seringkali jatuh saat terguncang.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Inbox

Oleh karena itu, Plantronics datang dengan membawa solusi. Salah satunya adalah BackBeat FIT 2100 Wireless Sport Headphone. Sesuai dengan namanya, konektivitas dari headphone ini menggunakan nirkabel melalui Bluetooth. Yang membuatnya unik adalah desain dari BackBeat FIT 2100.

BackBeat FIT 2100 sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Berat 28 gram
Jangkauan Maksimal 10 meter
Versi Bluetooth 5.0, HFP 1.7, HSP 1.2, A2DP 1.3, AVRCP 1.5, SPP 1.2
Ukuran Driver 13.5 mm
Frequency response 20 – 20,000 Hz
Sensitivitas 94 dBSPL @ max volume
Microphone MEMS microphone dengan DSP
Rating IP57
Kapasitas Baterai 115 mAh

Unboxing

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Paket

Seperti inilah isi dari paket penjualan Plantronics BackBeat FIT 2100.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Unboxing

Desain

BackBeat FIT 2100 menggunakan bahan berjenis karet. Karet yang digunakan juga memiliki finishing yang cukup lembut sehingga membuatnya cukup nyaman saat tersentuh dengan kulit bagian belakang leher yang biasanya sensitif. Karet penyangganya sendiri juga sangat lentur sehingga membuat para penggunanya tidak perlu takut mematahkannya secara tidak sengaja.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - In ear

Bobot dari BackBeat FIT 2100 pun sangat ringan, yaitu hanya 28 gram saja. Selain itu, headphone ini juga memiliki rating IP57 yang tahan terhadap debu dan air. Hal ini tentu membuatnya menjadi tahan terhadap keringat saat melakukan olah raga yang cukup ekstrim.

Plantronics juga mendesain headphone ini supaya tidak mudah lepas. Oleh karena itu, pengait yang berada pada sisi kanan dan kirinya harus disangkutkan ke dalam daun telinga penggunanya. Nantinya, earbud yang juga terbuat dari karet akan masuk ke lubang telinga penggunanya.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Running

Bulatan pada bagian kanan merupakan tombol. Tombol tersebut dapat berfungsi untuk menyalakan, mematikan, melakukan pairing, dan lain sebagainya. Namun untuk menaikkan dan menurunkan volume, bulatan pada sisi telinga kiri dapat disentuh untuk mengaturnya.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - BackBeat Apps

Plantronics juga membekali BackBeat FIT 2100 dengan teknologi Always Aware. Teknologi ini membuat suara di sekitar akan terdengar saat sedang menggunakan headphone tersebut. Teknologi ini ditonjolkan oleh Plantronics karena mereka ingin penggunanya untuk terhindar dari bahaya karena tidak dapat mendengar apa-apa. Hal ini membuat lubang telinga tidak tertutup secara penuh.

Pengalaman menggunakan

Memasang headphone (bukan earphone) Plantronics BackBeat FIT 2100 pada kuping untuk pertama kali memang cukup merepotkan bagi saya. Hal tersebut dikarenakan daun kuping saya cukup besar dan tebal, sehingga cukup memakan waktu untuk memasangnya. Semakin lama, memasang headphone ini tentu akan menjadi lebih terbiasa.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Earbuds

Pertama kali menggunakan, saya cukup terganggu karena lubang telinga tidak tertutup rapat. Tentu saja, hal tersebut saat belum mengetahui bahwa desain Always Aware membuat suara dari luar dapat masuk. Tentu saja, suara yang bisa terdengar dari luar merupakan suara ekstra keras seperti bel, klakson, tepukan tangan, dan lain sebagainya. Hal ini berujung kepada volume yang lebih kecil dari beberapa headphone sekelas.

Untuk kualitas suaranya sendiri, saya melakukan burn-in selama sekitar 200 jam. Saat mendengarkan lagu, suara pada treble dan mid dirasa cukup baik dan detil. Akan tetapi, bass yang dihasilkan dirasa kurang “nendang” karena suara dentuman terasa biasa saja.

Saat menggunakan untuk berlari dan melompat, headphone yang satu ini tidak lepas dari kuping saya. Bahkan, mencoba melakukan headbang pun tidak melonggarkan kaitan pada kuping saya. Hal ini membuktikan bahwa desain yang dimiliki oleh Plantronics sangat cocok untuk digunakan saat berolah raga.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Charger

Kami menggunakan perangkat ini dari jam delapan pagi hingga sekitar jam tiga sore. Perangkat ini dapat digunakan secara terus menerus hingga tujuh jam. Jika tidak terlalu sering digunakan, kemungkinan BackBeat FIT 2100 bisa digunakan seharian.

Verdict

Mendengarkan musik pada saat berolah raga memang sudah menjadi sebuah kebutuhan. Hal tersebut tentu akan mengusir kebosanan serta menambah kenyamanan saat badan mulai letih. Dengan koneksi nirkabel serta desain yang tidak akan membuatnya terlepas, Plantronics pun menghadirkan BackBeat FIT 2100.

Desain yang ditawarkan pada perangkat ini memang cukup baik. Selain seperti merekat pada kuping, teknologinya yang membuat headphone ini menjadi open juga patut diapresiasi. Hal tersebut berkaitan dengan keselamatan penggunanya agar menyadari keadaan saat terjadi sesuatu di sekitarnya.

Suara juga merupakan satu hal yang diperhatikan oleh Plantronics. Tidak sedikit perangkat bluetooth yang menawarkan suara yang cukup buruk. BackBeat FIT 2100 memang cocok untuk mereka yang suka akan suara flat. Untuk mereka yang menyukai suara bass, ada baiknya untuk mencoba meningkatkannya melalui equalizer terlebih dahulu.

Harga dari perangkat ini ada pada tingkat Rp. 1.799.000. Memang, harga tersebut dirasa cukup mahal. Akan tetapi, fitur yang dibawa membuatnya cocok untuk digunakan saat berolah raga. Dari pada membeli perangkat yang sedikit lebih murah namun sering jatuh, lebih baik yang cukup mahal namun tahan lama.

Sparks

  • Suara cukup baik
  • Bahan karet lembut
  • Always Aware membuat suara dari luar bisa terdengar
  • Tombol kanan kiri yang mudah digunakan
  • Tahan air dan debu
  • Daya tahan baterai cukup baik

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Cukup rumit saat memasangnya
  • Dentuman bass kurang

 

Soundbar Flagship Baru Dari Samsung Pastikan Tak Ada Ruang yang Tidak Terjamah Suara

Pertama kali diperkenalkan di tahun 90-an, soundbar ialah varian speaker dengan rancangan melebar. Ada dua alasan mengapa produsen menggunakan arahan seperti ini: untuk mengop-timalkan ruang akustik, dan juga membuatnya pas diposisikan di bawah layar. Bagi Samsung, soundbar merupakan salah satu elemen penting penunjang sistem home theater yang mereka tawarkan.

Pada tanggal 12 Juli 2017 kemarin, sang raksasa elektronik asal Korea Selatan itu resmi memperkenalkan anggota baru dari lineup Sound+, yakni MS750 Sound+. Sebagai model flagship, MS750 Sound+ dijanjikan mampu mendongkrak kualitas penyajian home theater dengan perluasan pada sound stage, sehingga seolah-olah Anda berada di dalam film atau konser, meskipun loudspeaker hanya terdiri dari satu bagian.

Samsung MS750 Sound+ 2

MS750 Sound+ memiliki wujud seperti balok hitam. Samsung belum menyingkap rincian ukurannya, namun berdasarkan gambar-gambar yang telah dipublikasi, desain soundbar ini terbilang minimalis dan elegan untuk ditaruh di bawah HDTV kebanggaan Anda. Menariknya lagi, MS750 Sound+ dapat diintegrasikan ke TV Samsung, dan selanjutnya kedua perangkat hanya butuh satu kabel sebagai pemasok tenaga. Untuk menyederhanakan proses pengaturan, soundbar bisa dikendalikan via remote Samsung One TV.

Samsung MS750 Sound+ 3

Walaupun tampil sederhana, MS750 Sound+ mampu menghidangkan audio berkualitas ‘ultra-high‘ – didukung tweeter wide-rage, teknologi anti-distorsi, serta keleluasaan kendali speaker. Soundbar mampu menyajikan rentang suara yang luas, dari 600Hz sampai 20kHz.

Samsung MS750 Sound+ 1

Membahas speakernya, Samsung MS750 Sound+ menyimpan tidak kurang dari 11 unit speaker, dengan konfigurasi surround 5-channel. Di dalamnya ada tiga tweeter wide-range, dua tweeter vertical wide-range, dan enam woofer. Soundbar tak lupa dilengkapi beragam teknologi canggih demi membuat bass-nya memiliki efek ‘kedalaman’ sekaligus bertenaga.

Soundbar MS750 Sound+ dibekali fitur upscalling UHD, dan dengannya, teknologi audio 32-bit Ultra High Quality secara otomatis menjaga mutu rekaman. Terdapat pula Smart Sound Mode, yaitu kemampuan mengenal jenis konten hiburan, misalnya film blockbuster, percakapan, musik, atau acara olahraga; kemudian soundbar segera menyesuaikan setting agar output tersuguh optimal. Lalu berkat kemampuan stream HD Audio, musik bisa dimainkan secara wireless via Samsung Multiroom App.

Samsung MS750 Sound+ kabarnya sudah mulai dipasarkan bertepatan dengan dibuatnya pengumuman ini, dijajakan di harga retail US$ 500.

Samsung juga menawarkan Anda kesempatan buat meng-upgrade performa bass sehingga mampu menyuguhkan output serendah 27Hz. Caranya adalah dengan menambahkan subwoofer W700 opsional seharga US$ 700.

Sumber: Samsung.