UE Boom 3 dan MegaBoom 3 Atasi Kekurangan Pendahulunya Lewat Magic Button

Dimensi ringkas nan tahan banting, dipadukan dengan kualitas suara yang baik, merupakan resep mujarab speaker Bluetooth. Salah satu yang berhasil memenuhi kriteria-kriteria ini adalah seri Boom dari Ultimate Ears. Diperkenalkan pertama kali di tahun 2013, suksesornya sempat hadir dua tahun kemudian, dan sekarang generasi ketiganya sudah siap menyapa dunia.

UE Boom 3 datang bersama dengan MegaBoom 3 yang berukuran lebih besar. Keduanya mengusung desain ala botol minum yang sama persis, dan dibandingkan dengan pendahulunya, sebenarnya tidak jauh berbeda. Kendati demikian, penampilannya secara keseluruhan tampak lebih bersih, dan tombol plus-minus untuk mengatur volumenya juga bertambah besar.

UE Boom 3

Boom 3 dan MegaBoom 3 mencatatkan IP67 untuk sertifikasi ketahanan airnya. Revisi kecil lain di sektor desain adalah, colokan untuk charging-nya kini dipindah dari bawah ke bagian samping, sehingga speaker dapat lebih mudah digunakan selagi diisi ulang baterainya. Sayangnya port yang digunakan masih micro USB, sebab UE berdalih mayoritas konsumen belum siap dengan tren USB-C.

Bicara soal baterai, Boom 3 menjanjikan daya tahan sampai 15 jam, sedangkan MegaBoom 3 sampai 20 jam. Keduanya kompatibel dengan aksesori charging dock Power Up (dijual terpisah) yang sebelumnya menjalani debut bersama smart speaker UE Blast dan UE Megablast.

UE Boom 3

Perubahan terbesarnya terletak di bagian atas, di mana kini hadir sebuah tombol yang UE sebut dengan istilah “Magic Button”. Sebutan itu menandakan bahwa tombol tersebut bukan sebatas untuk play dan pause saja; tekan dan tahan tombolnya, maka speaker akan menyala, menyambung ke ponsel dan memutar playlist dari Apple Music (iOS) atau Deezer Premium (Android) dalam satu langkah – dukungan untuk Spotify masih belum ada, tapi UE sedang mengupayakannya.

Jangkauan koneksi Bluetooth kedua speaker ini diklaim mencapai 45 meter. Fitur koneksi ramai-ramai PartyUp milik pendahulunya juga masih tersedia, di mana pengguna dapat menyambungkan total 150 speaker guna meramaikan suasana sampai akhirnya diprotes tetangga.

UE MegaBoom 3 / Ultimate Ears
UE MegaBoom 3 / Ultimate Ears

UE Boom 3 dan MegaBoom 3 dijadwalkan tiba di pasaran mulai bulan September ini juga. Di Amerika Serikat, Boom 3 dibanderol seharga $150, sedangkan MegaBoom 3 seharga $200. Pilihan warnanya ada empat dan semuanya bermotif dual-tone.

Sumber: Logitech dan The Verge.

Berkat Sony SRS-XB501G, Google Assistant Siap Anda Ajak Nongkrong di Samping Kolam Renang

Sony tidak hanya membawa headphone wireless noise cancelling tercanggihnya ke IFA 2018. Mereka rupanya juga memperkenalkan speaker baru dari lini Extra Bass-nya. Yang istimewa, speaker bernama SRS-XB501G ini juga merupakan sebuah smart speaker.

Ya, untuk pertama kalinya, Sony mendatangkan integrasi Google Assistant pada lini party speaker-nya. Dengan begitu, pengguna dapat mengajak Assistant ke tempat yang sebelumnya tidak memungkinkan, semisal di samping kolam renang, sebab XB501G telah mengantongi sertifikasi IP65 (basah-basahan biasa saja, jangan sampai diceburkan).

Sony SRS-XB501G

XB501G dibekali sebuah subwoofer 4,92 inci dan sepasang speaker 1,75 inci yang diposisikan sedemikian rupa demi memperluas distribusi suara. Agar lebih maksimal lagi, speaker juga bisa diletakkan di atas tripod – plus penampilannya bakal kelihatan seperti lampu gantung warna-warni.

Sebagai smart speaker, konektivitas XB501G jauh dari kata mengecewakan. Wi-Fi, NFC dan Bluetooth sudah menjadi standar, demikian pula dukungan Chromecast untuk menyinkronkan beberapa speaker sekaligus. Baterainya diklaim bisa bertahan sampai 16 jam tanpa lampu warna-warni yang menyala, sedangkan charging-nya sudah menggunakan sambungan USB-C. XB501G juga bisa dijadikan power bank dadakan jika perlu.

Sony SRS-XB501G

Rencananya, Sony SRS-XB501G akan dipasarkan mulai bulan Oktober mendatang seharga $300. Sulit rasanya mencari smart speaker yang lebih ‘meriah’ dari ini.

Sumber: PR Newswire.

Bukan Sembarang Speaker Wireless, Beosound Edge Pantas Diikutkan Pagelaran Seni

Minimalis nan elegan sudah menjadi filosofi desain Bang & Olufsen sejak lama, bahkan di era smart speaker pun ‘iman’ mereka masih tak tergoyahkan. Kendati demikian, saya rasa belum ada speaker lain yang lebih minimalis ketimbang persembahan terbaru B&O yang satu ini.

Namanya Beosound Edge. Wujudnya mirip koin raksasa, dengan dimensi kurang lebih setara ban mobil (diameternya sekitar 50 cm). Sisi kiri dan kanannya dilapis fabric hitam dengan sentuhan matte, sedangkan rangka melingkarnya murni terbuat dari aluminium utuh yang dipoles hingga semengilap cermin.

Ada panel indikator kecil di bagian rangkanya yang akan menyala ketika seseorang mendekat berkat kehadiran proximity sensor. Di panel ini juga pengguna bisa melihat indikator volumenya, namun bersiaplah terkejut mengetahui cara mengatur volume dari speaker ini.

Bang & Olufsen Beosound Edge

Untuk membesar-kecilkan volumenya, pengguna harus menggelindingkan speaker sedikit (mengayunkan) ke depan atau belakang. Tak perlu khawatir speaker-nya terlepas dari pegangan dan menggelinding liar, sebab ada semacam kaki kecil di bawahnya yang akan membantu speaker kembali ke posisi asalnya.

Metode yang sama juga dapat diterapkan ketika speaker digantungkan ke tembok – dorong ke atas atau bawah untuk mengatur volume – sebab di dalamnya telah tertanam accelerometer dan gyroscope yang membantunya ‘menyadari’ posisinya. Meski simpel secara penampilan, rupanya ia masih menyimpan kejutan yang cukup unik.

Bang & Olufsen Beosound Edge

Soal performa, B&O telah membekalinya dengan sebuah woofer 10 inci, sepasang midrange driver 4 inci dan sepasang tweeter 0,75 inci, lengkap beserta enam buah amplifier Class-D. Inovasi lain yang diunggulkannya adalah Active Bass Port, yang akan membuka dan menutup tergantung seberapa tinggi volumenya. Alhasil, keseimbangan antara kejernihan suara dan dentuman bass yang mantap bisa tercapai di level volume apapun.

Bang & Olufsen Beosound Edge

Beosound Edge merupakan speaker wireless. Koneksi langsung via Bluetooth dapat ia atasi, begitu juga via Chromecast ataupun AirPlay 2. Secara keseluruhan, ia bisa diunggulkan perihal performa dan fitur, namun kebetulan saja fisiknya juga pantas diikutkan pada pagelaran seni.

Lalu berapa harganya? Sudah pasti mahal: $3.500 saat mulai dipasarkan di pertengahan bulan November nanti.

Sumber: TechRadar dan The Verge.

Keluar dari Zona Nyaman, Roku Luncurkan Speaker Wireless untuk TV

Roku, produsen set-top box yang amat populer di Amerika Serikat, akhirnya keluar dari zona nyamannya dan memulai debutnya di segmen audio. Perusahaan yang namanya berarti “enam” dalam bahasa Jepang tersebut memperkenalkan Roku TV Wireless Speakers, sepasang speaker nirkabel yang dirancang secara spesifik untuk mendampingi Roku TV (smart TV yang ditenagai Roku OS).

Desainnya mengingatkan saya pada Sonos One, namun yang membedakan, speaker ini tak dilengkapi mic untuk menangkap perintah suara pengguna. Merilis speaker yang tak bisa merespon perintah suara di tahun 2018 memang terkesan aneh, tapi jangan terburu heran.

Roku TV Wireless Speakers

Paket penjualan speaker ini mencakup dua buah remote sekaligus. Yang pertama bentuknya mirip remote TV standar, sedangkan yang kedua berbentuk pipih dengan sejumlah tombol di atasnya. Kedua remote ini sama-sama memiliki tombol mic, dan dari sinilah pengguna bisa mengontrol speaker dengan perintah suara.

Mengapa harus ada dua? Karena remote yang berbentuk pipih itu dimaksudkan untuk ditempatkan di mana saja dalam kediaman pengguna, semisal di dapur, sehingga pengguna bisa memerintahkan speaker untuk memutar playlist musik favorit tanpa harus berjalan ke depan TV terlebih dulu.

Perintah suara yang bisa diberikan pun hanya sebatas untuk mengakses konten, bukan untuk menanyakan informasi-informasi generik seperti kasusnya pada smart speaker. Roku percaya bahwa model seperti ini dapat membuat konsumen merasa lebih nyaman, terutama bagi mereka yang mementingkan faktor privasi di atas segalanya.

Roku TV Wireless Speakers

Selebihnya, speaker ini siap menyemburkan audio dari konten apapun yang sedang diputar di Roku TV. Optimasi audio berbasis software turut tersedia, di mana speaker bakal menurunkan volume secara otomatis pada adegan yang meledak-meledak maupun selingan iklan yang berisik, dan sebaliknya meningkatkan volume pada adegan-adegan sepi maupun yang berdialog.

Masing-masing unitnya dibekali satu woofer 3,5 inci dan satu tweeter 0,75 inci, dan mengingat ia selalu datang dalam formasi sepasang, sudah pasti konfigurasi suara yang dihasilkannya adalah stereo.

Secara keseluruhan, Roku TV Wireless Speakers merupakan alternatif yang sangat menarik bagi konsumen yang sudah memiliki Roku TV, macam buatan TCL misalnya. Mereka bisa mendongkrak kinerja audio TV-nya tanpa harus melihat kabel ekstra yang berseliweran, dan juga biaya yang harus dikeluarkan tidak semahal membeli soundbar.

Lebih tepatnya, konsumen hanya perlu menebus $200 untuk sepasang speaker ini beserta kedua remote-nya itu tadi. Sayang sekali ia tidak kompatibel dengan set-top box Roku.

Sumber: Ars Technica.

Smart Speaker SpeakEasy Usung Integrasi Google Assistant Tanpa Korbankan Kualitas Suara

Dari sekian banyak smart speaker yang beredar di pasaran, cukup jarang yang mengedepankan kualitas suara ketimbang fitur pintarnya. Hal ini tampaknya menjadi motivasi tersendiri bagi Como Audio, produsen perangkat audio asal Amerika yang masih berusia muda, meski pendirinya sudah cukup berpengalaman.

Lewat Kickstarter, mereka memperkenalkan smart speaker bernama SpeakEasy. Yang langsung mengundang perhatian dari speaker ini adalah desainnya yang tergolong retro dan jauh dari bayangan kita soal speaker berbekal voice assistant. Namun justru itulah yang menjadi nilai jual tersendiri dari SpeakEasy.

Como Audio SpeakEasy

Jeroannya dihuni oleh sebuah tweeter 3/4 inci, woofer 3 inci dan sebuah bass port di belakang guna semakin meningkatkan responnya di frekuensi rendah. Sumber tenaganya berasal dari amplifier Class D yang mampu menyuplai daya sebesar 25 watt per channel.

Semua itu dikemas dalam kabinet berbahan MDF yang cukup tebal, dengan lapisan kayu asli pada bagian terluarnya. Guna memenuhi selera konsumen yang bervariasi, Como Audio juga menyediakan varian dengan balutan warna hitam atau putih yang mengkilat.

Como Audio SpeakEasy

Terkait kecerdasannya, SpeakEasy telah dibekali integrasi Google Assistant. Konektivitasnya pun cukup melimpah, SpeakEasy bahkan mendukung fitur multi-room dengan perangkat besutan Como Audio yang lain. Bluetooth 4.2 juga tersedia, dan konsumen bisa membeli modul baterai opsional untuk menyulap perangkat menjadi portable.

Di Kickstarter, SpeakEasy dibanderol paling murah seharga $219, sedangkan harga retail-nya diestimasikan berkisar $349. Sayang sekali Como Audio sejauh ini hanya bisa memenuhi pesanan dari beberapa negara saja.

Anker Soundcore Naik Pangkat Jadi Sub-Brand Khusus Audio

Besar di segmen power bank, Anker sebenarnya juga sudah cukup lama menjual speaker Bluetooth bernama Soundcore. Namun baru-baru ini, Soundcore akhirnya berevolusi menjadi satu brand sendiri di bawah Anker yang berfokus pada perangkat audio. Rencananya sub-brand Zolo juga akan dilebur menjadi satu dengan Soundcore.

Soundcore pun langsung tancap gas dalam menjalani debutnya dengan beberapa headphone, earphone dan speaker wireless sekaligus. Semuanya masuk dalam kategori terjangkau dan siap dirilis dalam rentang bulan Mei – Agustus, dengan harga paling mahal $100.

Model yang termahal itu adalah Space NC, yang merupakan headphone tipe over-ear berbekal teknologi noise cancelling. Kinerjanya ditunjang oleh sepasang dynamic driver berdiameter 40 mm, daya tahan baterai hingga 20 jam (dalam posisi NC aktif), dan kontrol berbasis sentuh.

Soundcore Space NC / Anker
Soundcore Space NC / Anker

Buat konsumen yang aktif berolahraga, Soundcore punya tiga earphone Bluetooth, yaitu Spirit, Spirit Pro dan Spirit X. Ketiganya sama-sama dilapisi material yang tahan air sekaligus keringat, serta mengandalkan sistem manajemen kabel berbasis magnet.

Spirit adalah yang paling biasa, dengan daya baterai 9 jam dan banderol $40. Spirit Pro di sisi lain menawarkan driver berbahan graphene, dukungan codec aptX dan daya baterai 10 jam, dibanderol seharga $50. Terakhir, Spirit X mengemas desain hook-style, driver 10 mm, dan daya baterai 12 jam, dibanderol $40.

Selanjutnya, Soundcore juga memperkenalkan Liberty Lite (gambar paling atas). Ia pada dasarnya merupakan versi yang lebih murah dari true wireless earphone Zolo Liberty+, dengan harga cuma $69. Pun begitu, konektivitas Bluetooth 5.0 masih menjadi andalannya, demikian pula daya baterai 3,5 jam dan tambahan 12 jam dari charging case-nya.

Soundcore Flare / Anker
Soundcore Flare / Anker

Di ranah speaker, Soundcore sudah menyiapkan Flare dan Flare+. Desainnya sepintas mirip Amazon Echo, meski keduanya sama-sama bukan smart speaker. LED warna-warni menghiasi bagian dasarnya, dan secara keseluruhan bodinya tahan air dengan sertifikasi IPX7.

Perbedaan utamanya hanyalah ukuran, volume maksimal dan daya tahan baterai, di mana Flare+ yang lebih besar dapat beroperasi sampai 20 jam nonstop. Soal harga, Flare dipatok $60, sedangkan Flare+ $100.

Dalam beberapa minggu ke depan, Anker bilang bahwa akan ada lebih banyak lagi produk di bawah bendera Soundcore. Salah satunya adalah seri Infini, yang merupakan soundbar untuk televisi sekaligus speaker Bluetooth premium.

Sumber: The Verge dan PR Newswire.

B&O Luncurkan Speaker Portable Berdesain Premium Baru, Beoplay P6

Bang & Olufsen kembali memperkenalkan speaker portable berdesain premium, Beoplay P6. Ia memang tidak semungil Beoplay P2 yang dirilis tahun lalu, tapi masih mudah sekali dibawa-bawa, dan yang pasti menawarkan kualitas suara yang lebih superior berkat dimensinya yang lebih besar.

Seperti biasa, desain merupakan prioritas utama ketika membahas produk keluaran B&O. Rangkanya terbuat dari aluminium, dengan grille di kedua sisi yang mengindikasikan kesanggupannya mendistribusikan suara secara 360 derajat. Kesan elegan makin diperkuat oleh kehadiran strap berbahan kulit di salah satu sisinya.

Beoplay P6

Menengok ke bagian atasnya, tampak sederet tombol pengoperasian yang menyatu dengan kerangka tubuhnya. Meski begitu, B&O memastikan sensasi taktil yang berkesan ketika tombol ditekan, dan desainnya ini mengambil inspirasi dari receiver legendaris Beomaster 8000.

Tepat di tengah-tengah deretan tombol tersebut bernaung sebuah tombol multi-fungsi, yang bisa dipakai untuk play/pause, menerima panggilan telepon, memanggil Siri atau Google Assistant, maupun mengganti preset equalizer. Semuanya tinggal dikustomisasi melalui aplikasi pendampingnya di ponsel.

Beoplay P6

Dari segi teknis, Beoplay P6 ditenagai oleh tiga amplifier sekaligus: satu Class-D berkapasitas 36 W untuk woofer, dan dua sisanya Class-D 30 W. Digabungkan semuanya, P6 sanggup menghasilkan output berdaya total 215 W, cukup mengesankan kalau melihat dimensinya yang cuma 170 x 130 x 68 mm, dengan bobot 1 kg.

Beoplay P6 dibekali baterai berkapasitas 2.600 mAh, yang diperkirakan bisa bertahan sampai 16 jam penggunaan dalam satu kali charge. Patut diapresiasi juga adalah penggunaan USB-C sebagai konektor charging-nya, dan secara keseluruhan bodi P6 tahan cipratan air maupun debu dengan sertifikasi IP54.

B&O berencana memasarkan Beoplay P6 mulai 23 April seharga $399. Pilihan warna yang tersedia ada dua: hitam dan silver dengan aksen beige.

Sumber: B&O.

Urbanears Kembali Luncurkan Speaker Wireless, Kali Ini Jauh Lebih Kecil dan Terjangkau

Urbanears memperkenalkan speaker perdananya tahun lalu. Tidak tanggung-tanggung, Urbanears kala itu langsung merilis dua speaker wireless sekaligus. Keduanya memiliki desain dan fitur yang identik, hanya saja ukuran dan performanya berbeda.

Tahun ini, pabrikan asal Swedia itu kembali meluncurkan speaker wireless baru bernama Lotsen. Masih tergabung dalam lini Urbanears Connected Speaker, Lotsen adalah yang terkecil dari ketiganya, dengan dimensi 172 x 115 x 193 mm dan bobot 1,86 kilogram, serta gaya desain yang sangat mirip.

Urbanears Lotsen

Meski mungil, Lotsen menawarkan fitur yang sama persis seperti kedua kakaknya. Utamanya adalah konektivitas Wi-Fi di samping Bluetooth 4.2 (dan jack 3,5 mm), sehingga perangkat bisa langsung disambungkan ke Spotify, atau memutar lagu via Chromecast maupun AirPlay. Lotsen pun turut mendukung sistem multi-room, sehingga ia bisa menjadi pelengkap yang ideal untuk kedua kakaknya yang lebih besar.

Wujudnya yang amat ringkas menjadikannya pas untuk ditempatkan di dalam ruangan seperti dapur, namun sayangnya Lotsen bukanlah smart speaker – ia tidak bisa dioperasikan via perintah suara. Sebaliknya, perangkat harus dioperasikan via aplikasi ponsel, atau menggunakan dua kenop di bagian atasnya, yang berfungsi untuk mengganti mode serta mengatur volume.

Lotsen bisa dimasukkan ke dalam setup multi-room bersama kedua kakaknya / Urbanears
Lotsen (biru) bisa disandingkan bersama kedua kakaknya dalam setup multi-room / Urbanears

Soal performa, suaranya jelas kalah lantang jika dibandingkan kedua kakaknya. Kalau Stammen (yang berukuran sedang) mengemas dua tweeter, Lotsen hanya mengusung satu tweeter berdiameter 1 inci saja, plus satu woofer 4 inci. Unit driver tersebut ditenagai oleh dua amplifier Class-D, dengan output maksimum sebesar 20 watt.

Bagian terbaiknya, Urbanears Lotsen adalah yang paling terjangkau di angka $200 – meski ini masih tergolong mahal untuk sebuah speaker wireless kecil yang tidak portable. Konsumen bisa memilih satu dari lima variasi warna yang berbeda.

Sumber: Urbanears.

Ruark Audio MRx Adalah Connected Speaker Pertama dari Sang Produsen Radio DAB Kenamaan

Ikea bukan satu-satunya yang memperkenalkan speaker wireless bertampang stylish hari ini. Ruark Audio, pabrikan asal Inggris yang membangun reputasinya sebagai produsen radio digital (DAB) berwajah estetis, turut mengungkap sebuah speaker yang tak kalah anggun. Kebetulan, speaker bernama MRx itu merupakan connected speaker pertama sang pabrikan.

Istilah “connected” mengindikasikan kemampuannya untuk langsung tersambung ke beragam layanan streaming lewat Wi-Fi atau Ethernet. Yang paling utama tentu saja adalah Spotify, lalu menyusul dalam waktu dekat adalah Amazon Music, Deezer, dan Tidal. Sayang sekali, dua opsi konektivitas yang populer harus absen di sini, yakni Chromecast dan AirPlay.

Tentu saja pengguna masih bisa memanfaatkan koneksi Bluetooth maupun jack 3,5 mm miliknya. Namun yang mungkin lebih menarik adalah fakta bahwa speaker ini juga kompatibel dengan sistem multi-room bikinan Ruark sendiri, dan pengoperasiannya hanya memerlukan satu aplikasi smartphone saja.

Ruark Audio MRx

Di balik bodi kayunya, bernaung sepasang driver berukuran 75 mm yang ditenagai oleh amplifier Class A-B berdaya 20 watt. Volume maupun jenis inputnya dapat diatur lewat satu-satunya kenop yang ada di bagian wajahnya, dan speaker dapat diberdirikan secara vertikal maupun horizontal.

Dilihat dari sudut manapun, Ruark Audio MRx tampak premium. Maka jangan kaget melihat banderol harganya yang mencapai £400 (± Rp 7,8 juta) ketika dipasarkan mulai bulan Mei nanti.

Sumber: Pocket-lint.

Ikea Kini Punya Speaker Bluetooth, Juga Minimalis Seperti Produk Lainnya

Sebelum kita melihat hasil kerja sama Ikea dan Sonos – plus Teenage Engineering – perusahaan asal Swedia itu sudah punya kreasinya sendiri di bidang audio. Namanya Ikea Eneby, dan ia merupakan sebuah speaker Bluetooth yang berdesain stylish.

Tanpa harus terkejut, penampilannya terbilang minimalis, dan Ikea memang merancangnya untuk membaur dengan dekorasi rumah. Tersedia dalam dua ukuran, 8 x 8 atau 12 x 12 inci, Eneby bebas diletakkan di atas meja, baik dengan bantuan dudukan atau tidak, maupun digantung di tembok. Kalau mau, Anda juga bisa menyelipkannya ke dalam salah satu rak Ikea dan ukurannya dijamin pas.

Ikea Eneby

Satu-satunya input pengoperasian Eneby adalah sebuah kenop di bagian depannya, yang dapat digunakan untuk menyala-matikan speaker, atau menyesuaikan volume, bass maupun treble. Khusus varian 8 x 8 inci, ada sebuah handle di bagian atasnya, dan ia bisa dijadikan speaker portable dengan membeli baterai rechargeable secara terpisah yang berdaya tahan sekitar 10 jam.

Selain Bluetooth, Eneby juga mempunyai jack 3,5 mm standar andai diperlukan. Ikea tidak merincikan spesifikasi unit driver yang mereka gunakan, tapi toh yang lebih dicari di sini adalah desainnya yang menyatu dengan interior bergaya minimalis. Andai suaranya lumayan bagus, anggap saja itu sebagai bonus.

Ikea Eneby

Ikea bakal memasarkan Eneby mulai bulan April ini seharga $49 untuk varian yang kecil, dan $89 untuk yang besar. Sayang sejauh ini belum ada kejelasan apakah Ikea juga bakal membawanya ke cabangnya di Indonesia.

Sumber: Engadget.