Pemanfaatan Startup Healthtech Sebagai Layanan Telemedicine

Pemanfaatan layanan startup telemedicine di Indonesia semakin berkembang, seiring dengan kebutuhan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia membuat peraturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat yang diterapkan selama 2 minggu per tanggal 3 sampai 20 Juli mendatang, demi mengurangi terpaparnya virus corona.

Startup telemedicine sendiri merupakan perusahaan rintisan yang memiliki layanan informasi dan medis secara online, yang memungkinkan para profesional kesehatan memberikan layanan tersebut dari jarak jauh. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang terinfeksi dan mensyaratkan isolasi mandiri, masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengantri di rumah sakit.

Startup telemedicine Indonesia hadir sebagai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Manfaat startup di bidang ini memberikan beberapa pelayanan mulai dari penyediaan informasi sebagai upaya edukasi hingga konsultasi. Manfaat lainnya juga, masyarakat dapat meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga isolasi mandiri atau physical distancing dapat lebih efektif.

Berdasarkan riset global CB Insights, startup sektor kesehatan atau telemedicine menjadi startup paling menjanjikan. Bagaimana tidak? Pemanfaatan layanan telemedicine akan selalu digunakan di masa depan, meskipun setelah pandemi berlalu. Contoh startup telemedicine yang ada di Indonesia, diantaranya Alodokter, Getwell, Gooddoctor, Halodoc, Klikdokter, dan lain sebagainya.

Startup Healthtech Indonesia

Membahas telemedicine tidak lepas dari startup healthtech, yang merupakan perusahaan rintisan di sektor teknologi kesehatan yang tumbuh dan berkembangnya memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Dengan hadirnya startup healthtech, pasien dapat berkonsultasi langsung dengan dokter mengenai kondisi kesehatannya. Terlebih wabah Covid-19 yang menyerang setahun belakangan ini, menjadikan startup healthtech mulai bermunculan yang tentunya akan mengalami lonjakan dari sisi pertumbuhan bisnis dan pengguna.

Momentum pandemi ini, dimanfaatkan startup healthtech untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat. Berdasarkan data Statista, pasar kesehatan akan bernilai mencapai US$600 miliar pada tahun 2025. Selain itu, pendanaan investor di industri kesehatan digital telah meningkat secara signifikan. Pada 2020, laporan tersebut menemukan lebih dari US$21 miliar diinvestasikan dalam industri teknologi kesehatan.

Dalam mengatasi kondisi saat ini, startup healthtech dan Kementerian Kesehatan Indonesia telah melakukan kerja sama dalam penyediaan layanan kesehatan untuk masyarakat agar selama masa isolasi mandiri, pasien tetap dapat mengakses dan berkonsultasi kesehatannya yang dapat di akses di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun.

Kementerian Kesehatan telah bersepakat bekerja sama dengan 11 startup healthtech Indonesia untuk memberikan layanan telemedicine. Di antaranya Alodokter, Getwell, Gooddoctor, Halodoc, Klikdokter, Klinikgo, Linksehat, Milvikdokter, Prosehat, Sehatq, dan Yesdok. Kerja sama yang dilakukan yaitu konsultasi dokter dan juga pengiriman obat secara gratis.

Bagi masyarakat Indonesia yang telah terkonfirmasi terpapar Covid-19 akan diberikan paket obat gratis berbasis digital (elektronik), baik untuk yang tanpa gejala maupun bagi yang memiliki gejala seperti adanya demam.

Aplikasi Telemedicine

Untuk mengetahui aplikasi telemedicine yang tersedia di Indonesia beserta dengan layanannya, berikut beberapa aplikasi telemedicine yang patut diketahui, di antaranya:


  •   Halodoc

Halodoc merupakan aplikasi telemedicine yang didirikan pada tahun 2016 di Jakarta oleh Jonathan Sudharta. Halodoc menawarkan solusi kesehatan secara lengkap, mulai dari chat dengan dokter, kunjungan rumah sakit, beli obat, cek lab, dan update informasi seputar kesehatan. Halodoc juga menawarkan beberapa layanan untuk Covid-19 sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat, seperti tes, konsultasi dokter, pesan obat, informasi Covid-19, cek mandiri, cek siap vaksin, vaksinasi covid-19, dan cek pasca vaksin.


  •   Alodokter

Alodokter didirikan oleh Nathanael Faibis sejak tahun 2014 sebagai penyedia layanan kesehatan di Indonesia dalam memberikan informasi medis yang dinilai mudah dipahami, akurat, dan dapat diakses oleh siapapun. Alodokter menyediakan beberapa fitur seperti Chat Bersama Dokter, Cari Dokter, Proteksi Alodokter, hingga Alodokter Shop. Beberapa fitur tersebut dapat dimanfaatkan juga sebagai upaya dalam penanganan Covid-19.


  •   Klikdokter

Klikdokter merupakan sebuah portal situs komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan yang dibuat bagi komunitas medis dan publik yang didirikan sejak tahun 2008. Klikdokter diselenggarakan dan dijalankan oleh tim redaksi medis yang terdiri dari dokter-dokter yang berkompetensi. Layanan yang tersedia seperti live chat, berbagai informasi mengenai penyakit dan cara sehat, tanya dokter, dan lain-lain.


  •   Getwell

GetWell dikembangkan oleh PT Telemedika Teknologi Indonesia  dan salah satu aplikasi telemedicine yang menjadi mitra pemerintah dalam penanganan Covid-19. Bergerak untuk ekosistem pelayanan kesehatan, Getwell menyediakan beberapa layanan di antaranya layanan SWAB untuk Covid-19, perawatan dari rumah, konsultasi dokter, dan artikel kesehatan.


  •   SehatQ

SehatQ adalah aplikasi telemedicine dengan fitur yang lengkap untuk mendukung keluarga sehat. Segala informasi kesehatan dengan referensi yang kredibel tersedia di aplikasi ini. Fitur di aplikasi SehatQ seperti Chat dokter online secara gratis, langsung dan pribadi, booking online jadwal konsultasi dokter sesuai dengan kebutuhan, informasi kesehatan mulai dari artikel kesehatan, definisi penyakit, fungsi dan efek samping obat, hingga belanja kebutuhan kesehatan tersedia di SehatQ.

Dengan aplikasi telemedicine akan mempermudah pelayanan medis dari jarak jauh. Apalagi situasi pandemi seperti saat ini, aplikasi telemedicine ini sangat berguna dalam meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga karantina atau isolasi menjadi lebih efektif.

***

Disclosure: Artikel ini ditulis oleh Muhamad Dika Wahyudi.

Alodokter Perkenalkan Layanan Apotek Online “Aloshop”

Beberapa waktu lalu, platform healhtech Alodokter memperkenalkan layanan epharmacy terbaru Aloshop yang terintegrasi langsung di aplikasinya. Saat ini baru tersedia di sebagian besar kawasan Jakarta dan Bekasi, tetapi akan diperluas jaringannya secara nasional pada Maret 2021 mendatang.

Menurut informasi yang dibagikan Co-Founder & CEO Alodokter Nathanael Faibis, Aloshop disebut sebagai epharmacy pertama yang berkomitmen penuh untuk bermitra dengan supply chain terpercaya di Indonesia. Aloshop juga menawarkan model bisnis yang sustainable dengan harga produk terjangkau pada kisaran 5%-20% di pasar epharmacy Indonesia.

Dihubungi DailySocial secara terpisah, Presiden Direktur Alodokter Suci Arumsari mengatakan Aloshop hadir untuk memenuhi kebutuhan produk kesehatan kepada 31 juta pengguna Alodokter. Pihaknya akan bekerja sama dengan mitra strategis yang terpercaya dan memiliki reputasi bagus dalam hal penyediaan obat-obatan demi menjamin kualitas dan keaslian produk.

“Saat ini, Aloshop bekerja sama dengan satu mitra strategis yang belum bisa kami ungkap untuk bergabung [di Aloshop]. Ke depannya, kami akan terus evaluasi kebutuhan pengguna kami sehingga bisa bekerja sama dengan mitra terpercaya lainnya,” ujarnya.

Diungkapkan Suci, Alodokter saat ini sedang dalam proses untuk memperkuat jaringan penyedia obat dan produk kesehatan agar penyediaan bisa dilakukan secara efisien. Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan integrasi sistem dengan salah satu perusahaan kurir berskala nasional untuk meningkatkan jaringan pengiriman produk di Aloshop.

“Lewat rencana jangka panjang kami dengan mitra strategis, kami berupaya memberikan pelayanan lengkap dan harga terbaik serta mudah diakses oleh pengguna Alodokter. Kami memastikan kerja sama dengan para mitra strategis dapat saling menguntungkan agar masing-masing pihak bisa tumbuh bersama,” ungkapnya.

Melalui aplikasi Alodokter, pengguna dapat bertransaksi di Aloshop, baik menggunakan resep dokter maupun tidak. Untuk pembelian dengan resep dokter, pengguna tentu harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter melalui aplikasi Alodokter. Hal ini dilakukan Alodokter untuk menjaga keabsahan dan keamanan pada peresepan dan pengobatan.

Suci menyebut bahwa Alodokter telah memiliki tim untuk melakukan kurasi obat-obatan bebas, vitamin, dan suplemen yang tidak memerlukan resep sesuai dengan regulasi pemerintah. Selain itu, Aloshop juga menyediakan obat keras sesuai resep dokter, produk kecantikan dan kesehatan kulit, dan produk untuk kebutuhan ibu dan anak.

“Semua produk yang tersedia di AloShop adalah produk-produk terkurasi yang telah memenuhi standar regulasi pemerintah, seperti yang diatur pada peraturan BPOM No. 8 Tahun 2020,” tambah Suci.

Berdasarkan peringkat Similarweb saat ini, Alodokter masih menduduki peringkat teratas untuk layanan healthtech di Indonesia. Adapun per November 2020, Alodokter telah memperoleh pendanaan seri C senilai $33 juta dari sejumlah investor, seperti MDI Ventures, Sequis, hingga Golden Gate Ventures.

Pertumbuhan healthtech dan epharmacy di masa pandemi

Layanan epharmacy merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam ekosistem healthtech. Dalam kasus ini, layanan epharmacy menjadi strategi yang penting dalam menghubungkan masyarakat terhadap layanan kesehatan dari hulu ke hilir.

Apalagi saat ini akses terhadap kesehatan di Indonesia terbilang masih minim. Dengan kondisi ekonomi saat ini, tidak semua masyarakat mampu memperoleh perawatan dan produk kesehatan yang sama di setiap wilayah.

Di Indonesia, sejumlah pelaku bisnis di industri farmasi sudah mulai mengembangkan platform layanan sejenis sendiri, seperti k24klik yang dimiliki jaringan apotek K24 hingga raksasa farmasi Kalbe melalui platform KALCare.

Adapun di masa pandemi Covid-19, healthtech menjadi salah satu layanan yang memperoleh pertumbuhan signifikan, tidak hanya di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Capaian ini salah satunya tervalidasi dalam laporan terbaru Google, Temasek, dan Bain & Company dalam e-Conomy SEA 2020.

Berdasarkan riset Market Data Forecast, pasar epharmacy di dunia menunjukkan pertumbuhan signifikan dikarenakan kebijakan lockdown. Epharmacy dinilai menjadi opsi yang tepat dan lebih aman demi mengurangi tingkat penyebaran Covid-19. Riset menunjukkan sekitar 30-40 persen pembelian obat atau produk kesehatan telah dilakukan melalui platform digital sejak awal pandemi.

Application Information Will Show Up Here