Roadmap: Pengertian, Tujuan, Prinsip Dasar, Kunci, dan Cara Membuatnya

Secara umum, Roadmap adalah peta yang menunjukkan arah mengemudi. Namun, dalam dunia bisnis, roadmap diartikan sebagai dokumen yang menjelaskan rencana atau strategi bisnis secara detail yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program.

Roadmap digunakan tidak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam penelitian dan dalam bentuk birokrasi. Jika kamu ingin memahaminya lebih baik, baca penjelasan di bawah ini, ya!

Pengertian Roadmap

Sebelum kita membahas cara membuat roadmap, mari kita pahami dulu apa artinya ini. Roadmap di perusahaan didefinisikan sebagai strategi. Ini berarti membuat peta jalan untuk mencapai tujuan bisnis dengan perencanaan yang cermat dan terperinci serta melibatkan sumber daya dan kemampuan organisasi.

Dengan kata lain, roadmap adalah gambaran detail tentang apa saja yang perlu disiapkan. Misalnya, jika perusahaan kamu berencana untuk mengembangkan produk baru, kamu dan tim kamu harus membuat rencana agar produk tersebut berhasil diluncurkan dan diterima oleh publik.

Tujuan Roadmap

Semua alat terhubung ke roadmap. Roadmap dapat memberikan berbagai petunjuk tentang di mana dan di mana melakukan perubahan untuk menyukseskan program. Hal ini dinilai sangat penting karena pemahaman setiap orang berbeda-beda. Apalagi jika Anda melakukan kegiatan atau program yang berbeda dan bersamaan dengan tugas yang berbeda.

Karena itu, membuat roadmap mengharuskan kamu untuk memberikan arahan dan memahami programnya. Peta jalan juga dapat digunakan sebagai referensi saat melakukan perubahan individu untuk semua orang di area yang berbeda.

Jalan juga dapat digunakan sebagai alat penting yang dapat membantu mengubah lingkungan sesuai dengan kualitas atau karakteristik yang dimilikinya. Roadmap dapat menjelaskan rencana atau program secara sistematis dan terstruktur dan oleh karena itu sangat penting bagi kamu.

Prinsip Dasar Roadmap

Tentunya karena aktivitas dan tujuan dari roadmap sangat penting bagi perusahaan, maka dokumen tersebut tidak bisa dibuat sembarangan. Roadmap tersebut merupakan panduan yang memuat setidaknya 7 prinsip dasar sebagai berikut.

Ringkas: Roadmap harus ringkas, padat, dan tidak terlalu luas

Jelas: Menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

Terukur: Semua aspek mulai dari program, tujuan, keluaran, hasil hingga waktu pelaksanaan dapat diukur secara tepat dalam satu proses yang sama.

Detail: Roadmap harus berisi informasi rinci tentang bagaimana melaksanakan kegiatan.

Adjustable: Roadmap agak fleksibel sehingga revisi dan umpan balik dapat dibuat sesuai kebutuhan.

Komitmen: Roadmap adalah dokumen yang disetujui oleh semua pemangku kepentingan. Kontrak menunjukkan kewajiban untuk memenuhi kewajibannya.

Resmi: Roadmap adalah panduan rencana aksi resmi. Oleh karena itu, dokumen tersebut hanya digunakan sebagai bagian dari pekerjaan dan tidak dapat diperlihatkan kepada pihak luar.

Apa Kunci Product Roadmap?

Setidaknya ada tiga hal yang sebenarnya menjadi kunci utama dalam membuat product roadmap, yaitu:

1. Product manager harus dapat memutuskan kapan produk dapat dirilis, baik dalam satu tahun ke depan atau dalam dua tahun, ketika persiapan sudah dipersiapkan dengan baik.

2. Product manager juga harus mampu mengkomunikasikan keunggulan produk kepada konsumen. Pengiriman yang baik meningkatkan minat konsumen untuk membeli dan menggunakan produk tersebut.

3. Menyajikan spesifikasi produk, ciri atau ciri produk secara gamblang dan gamblang sebagai bahan pembanding dengan produk lain.

Cara Membuat Product Roadmap

Anda sudah tahu seperti apa peta jalan itu. Selanjutnya, kamu akan belajar cara membuat rencana produk berikutnya.

1. Tentukan strategi

Strategi berfungsi untuk menjawab pertanyaan “mengapa” produk diproduksi. Tetapkan visi, tujuan, dan inisiatif produk kamu, dan bagaimana produk tersebut dapat mendukung keseluruhan visi perusahaan.

2. Beradaptasi dengan kondisi pasar

Mengingat kondisi pasar yang berbeda, penting bagi kamu untuk mengenali perbedaan tersebut agar produk yang dihasilkan akurat. Dengan cara ini, tingkat penjualan akan meningkat dan kamu akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

3. Perhatikan semua aspek

Konsumen mempertimbangkan banyak hal saat membeli suatu produk. Misalnya fitur, fungsi, kemasan, kualitas dan harga. Oleh karena itu, saat membuat roadmap produk, kamu perlu memikirkan keunggulan apa yang bisa ditawarkan produk kamu untuk bertahan di pasar.

4. Memahami permasalahan yang dihadapi konsumen

Cara selanjutnya untuk membuat peta jalan adalah memahami potensi masalah konsumen. Cari tahu kendala yang dihadapi banyak orang sehingga kamu bisa menggunakannya sebagai referensi untuk mengembangkan produk yang bisa mengatasi masalah mereka.

5. Kumpulkan umpan balik

Setelah kamu memahami masalah konsumen, kamu dapat menugaskan penguji produk ke beberapa orang untuk mendapatkan masukan mereka, baik tentang kualitas, fungsionalitas, atau kegunaan.

Ini memungkinkan kamu untuk mengetahui bagaimana konsumen menilai produk kamu sehingga jika rusak, kamu dapat memperbaikinya tepat sebelum produk tersebut masuk ke pasar.

Nah itulah penjelasan rinci tentang apa itu Roadmap. Semoga bermanfaat!

Inkubator Bisnis: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Keuntungan, Kerugian, dan Contoh Inkubator Bisnis di Indonesia

Apa itu inkubator bisnis? Sederhananya, inkubator bisnis adalah layanan untuk memulai dan mengembangkan bisnis. Memulai sebuah startup tidaklah mudah, dibutuhkan pengetahuan dan sumber daya yang cukup. Disinilah peran inkubator bisnis, yaitu untuk mendukung pengusaha dalam mendirikan bisnis.

Berikut DailySocial.id telah merangkum berbagai informasi seputar inkubator bisnis yang relevan untuk kamu. Baca infonya lebih lanjut di bawah ini.

Pengertian Inkubator Bisnis

Menurut Entrepreneur Asia Pacific, inkubator bisnis adalah program atau organisasi yang menawarkan sponsorship dengan tujuan mempercepat pertumbuhan dan kesuksesan sebuah startup atau perusahaan.

Program ini membantu startup baru di tahap awal mereka dengan terhubung dengan angel investor, pemerintah, kelompok pengembangan bisnis dan investor lainnya sehingga perusahaan baru memiliki modal yang cukup untuk membangun bisnis mereka. Bahkan, inkubator sendiri bisa memberikan pinjaman modal kepada perusahaan.

Selain dukungan modal, program ini juga membantu startup dengan kesempatan kerja, pelatihan, pendampingan dan lainnya. Sederhananya, inkubator membantu menjalankan bisnis kecil dengan manajemen organisasi dan keuangan yang baik. Harapannya, perusahaan dapat beroperasi secara berkelanjutan dan berkembang lebih jauh serta menghasilkan keuntungan yang diinginkan.

Jika kamu tertarik bekerja dengan inkubator, kamu harus berkomitmen untuk berpartisipasi dalam semua program yang ditawarkan. Pertama, kamu harus mendaftar, menunggu informasi persetujuan, dan menghadiri pertemuan inkubator yang sedang berlangsung. Program awal biasanya berlangsung satu sampai dua tahun.

Fungsi dan Tujuan Inkubator Bisnis

Setelah mengetahui pentingnya inkubator, penting bagi kamu untuk memahami pengoperasian dan tujuan dari inkubator itu sendiri. Peran inkubator penting untuk pengembangan bisnis dan branding.

Fungsi dan tujuan inkubator bisnis adalah sebagai berikut:

  • Membina usaha pemula mengenai jaringan bisnis
  • Menyediakan ruang untuk bantuan modal
  • Mengenalkan manajemen investasi
  • Memberikan dukungan dalam bentuk mentoring
  • Sharing informasi penting seputar bisnis
  • Mengembangkan ide dan strategi bisnis
  • Memberikan informasi seputar kebijakan bisnis

Salah satu bentuk dukungan inkubator bagi usaha kreatif adalah dengan memberikan peluang pengembangan usaha mandiri. Ini ditujukan untuk perusahaan yang dapat berkontribusi dengan inovasi yang akan bermanfaat bagi masyarakat di masa depan.

Tujuan inkubator bisnis adalah sebagai berikut:

  • Memberikan peluang pertumbuhan bagi perusahaan bisnis kecil
  • Memperkenalkan pemilik perusahaan kepada investor online
  • Membuka lapangan pekerjaan
  • Memasarkan bisnis dari ide-ide kecil

Sistem Kerja Inkubator Bisnis

Inkubator bisnis juga memiliki sistem kerja, seperti laboratorium pelatihan, yang didedikasikan untuk pengusaha pemula dan ide bisnisnya. Ada beberapa langkah atau tahapan kerja yang harus dilalui oleh pengusaha di pusat startup ini. Tahapan sistem kerja tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Pra-inkubasi

Fase pra-inkubasi ini merupakan titik tersulit bagi para pengusaha. Pasalnya, seorang pengusaha pemula harus memiliki rencana ide bisnis yang matang sebelum mendaftar di inkubator.

Proses pendaftaran ini juga memakan waktu cukup lama, karena proposal tidak hanya memuat hal-hal administratif seperti dokumen, tetapi juga penjelasan tentang start-up atau rencana bisnis dan informasi rinci tentang manajemen perusahaan. Ini juga diikuti dengan proses wawancara inkubator dan keputusan apakah pengusaha startup layak masuk inkubator atau tidak.

2. Inkubasi

Jika sudah melewati tahap pra-inkubasi dan sudah diterima di inkubator bisnis, pengusaha akan mendapatkan berbagai peluang pembiayaan bisnis yang baik untuk ide bisnisnya.

3. Pasca-Inkubasi

Wirausahawan harus memiliki kemampuan untuk berkembang lebih lanjut setelah masa inkubasi. Di pusat startup, pengalaman dan wawasan yang berbeda harus mengalir ke pengembangan startup dan startup.

Ini karena tidak semua inkubator menerima semua perusahaan yang terdaftar pada awalnya. Ketika seorang pengusaha pemula diterima dalam program inkubator, mereka menerima “investasi” dari lembaga yang mengelola inkubator tersebut. Umumnya lembaga atau perusahaan yang menawarkan kegiatan startup mengambil penyertaan modal pada perusahaan percontohan sebagai reward atas program startup tersebut. Dan, tentu saja, perusahaan dan startup juga terkait satu sama lain di industri yang berbeda.

Keuntungan dan Kerugian Program Inkubator Bisnis

Menggunakan inkubator terdengar cukup bagus. Namun tentunya mendaftarkan bisnis dengan program inkubator memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan membantu KAMU memulai bisnis.

Keuntungan

Ada beberapa keuntungan menggunakan program inkubasi. Yang pertama adalah kamu mungkin akan mendapatkan pekerjaan pertama untuk digunakan saat menjalankan bisnis kamu. Ini benar-benar dapat membantu kamu menghemat biaya di muka. Selain itu, kamu juga tidak perlu repot mencari hal-hal penting yang dapat mendongkrak perkembangan bisnis kamu.

Inkubator bisnis akan membantu kamu menemukan semua yang kamu butuhkan untuk memulai bisnis. Selama Anda dibimbing, kamu dapat dengan mudah belajar dan berbicara dengan orang yang berpengalaman.

Jadi hindari kesalahan saat memulai bisnis. Dengan bantuan inkubator, tentunya juga lebih mudah untuk menemukan investor yang tepat. Jika kamu berpartisipasi dalam program ini, kemajuan kamu selama beberapa tahun pertama juga akan dipantau untuk melihat apakah kamu berada di jalur yang benar.

Kerugian

Kerugian umum dari inkubator adalah sulitnya berpartisipasi dalam program inkubator. Proses aplikasi bisa sangat kompetitif. Sebelum mendaftarkan perusahaan kamu dalam program inkubasi, pastikan kamu memiliki business plan yang detail dan detail.

Setelah kamu menerima program ini, perlu beberapa saat sebelum kamu dapat berjalan sepenuhnya secara mandiri. Bergabung dengan program ini selama satu atau dua tahun bisa jadi sulit. Selain itu, bekerja dengan inkubator berarti belajar menjadi seorang profesional.

Setelah kamu memutuskan untuk mendaftarkan rencana bisnis kamu di inkubator, kamu harus dapat beradaptasi dan mengikuti instruksi yang diberikan. Sekalipun itu adalah perusahaan kamu, kamu harus menjalin hubungan baik dengan penyedia inkubator yang akan memandu Anda dalam perjalanan bisnis kamu. Terkadang beberapa orang menganggap ini membatasi dan sulit.

Contoh Inkubator Bisnis di Indonesia

Jika kamu sudah mempelajari tentang inkubator dan perannya, kamu juga harus mengetahui contoh-contoh inkubator di Indonesia. Seperti yang sudah disebutkan, salah satu bentuk dukungan Inkubator terhadap bisnis kreatif adalah pengembangan perusahaan startup.

Contoh inkubator Indonesia sendiri adalah lembaga independen yang menawarkan startup muda. Contohnya seperti gambar di bawah ini:

  • Universitas
  • Badan swasta
  • Lembaga independen

Ini adalah ringkasan inkubator bisnis yang berhasil kami rangkum. Dengan menyediakan berbagai sumber daya melalui layanan inkubator, usaha rintisan atau startup dapat didukung pada tahap awal prosesnya. Semoga bermanfaat!

EY Rangkum Strategi Hadapi 2023 bagi Perusahaan Teknologi

Industri teknologi dikenal dengan semangat inovatifnya. Ketika muncul teknologi baru dan kebutuhan konsumen berubah, perusahaan teknologi dan startup perlu menyesuaikan model bisnis untuk tetap relevan.

Memasuki tahun 2023, industri teknologi menghadapi perubahan yang menuntut perusahaan melakukan pendekatan baru agar tetap kompetitif. Laporan yang dirilis oleh Ernst & Young (EY) mengungkap bahwa sektor teknologi dapat tetap bertahan dan mengatasi kondisi buruk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi.

Berikut adalah sejumlah langkah strategis yang dapat diterapkan oleh perusahaan teknologi agar dapat bertahan pada tahun ini.

Potensi M&A

Aksi merger and acquisition (M&A) telah banyak ditempuh oleh sejumlah startup di Indonesia. Menurut laporan EY, ini menjadi langkah strategis apabila melihat situasi makro dan volatilitas keuangan saat ini. Akuisisi dengan skala besar dan transformatif disebut dapat membuka kesempatan bagi perusahaan teknologi ke pasar baru atau vertikal yang berdekatan, seperti healthtech atau fintech.

Ketika tren investasi VC mulai melambat, situasi ini meningkatkan peluang bagi korporasi untuk melakukan M&A dengan perusahaan yang sedang berkembang atau yang sudah menunjukkan traksi dan pertumbuhan positif.

Beberapa kesepakatan M&A yang sudah terjadi di antaranya adalah akuisisi Kiddo oleh perusahaan asal Singapura Flying Cape. Selain itu, aksi serupa juga dilakukan GoTo terhadap startup logistik Swift. Di awal 2023, MyRobin diakuisisi oleh platform manajemen tenaga kerja asal India, Better Place.

“Apakah tujuannya mendapatkan talenta, teknologi, bisnis, atau pangsa pasar baru, M&A akan menjadi cara yang baik untuk memperkaya ekosistem startup. Ini adalah opsi yang harus terus dicermati oleh para pendiri startup dan investor untuk tahun ini,” kata EY Indonesia Strategy and Transactions Partner Oki Stefanus.

Analitik untuk optimalkan pendapatan

Di era digital saat ini, pelaku bisnis mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti interaksi dengan pelanggan, trafik website, media sosial, dan laporan penjualan. Namun, mengumpulkan data saja tidak cukup. Perusahaan perlu memanfaatkan analytics tools untuk memahami data dan memanfaatkannya dalam mengoptimalkan pendapatan mereka.

Menurut EY, analytics tools dapat digunakan untuk memutuskan strategi dengan mempertimbangkan berbagai skenario, seperti faktor inflasi, ketidakpastian geopolitik, dan risiko lain. Hal ini akan membantu perusahaan menentukan harga di berbagai model bisnis yang berbeda.

Mengubah sistem rantai pasokan

Mengubah rantai pasok adalah proses memikirkan kembali dan merekayasa ulang rantai pasok perusahaan demi mencapai hasil yang lebih baik. Hal ini dapat melibatkan proses pengadaan, produksi, distribusi, logistik, penerapan teknologi, dan sistem baru untuk mengoptimalkan aliran barang dan jasa.

EY mencatat, rantai pasok selama beberapa tahun terakhir terganggu karena faktor penurunan iklim politik, ekonomi, dan keuangan. Perusahaan teknologi perlu mengurangi ketergantungan mereka pada geografi yang tidak stabil secara geopolitik dengan menggandakan lokalisasi. Perusahaan perlu memisahkan rantai pasok mereka, termasuk nearshoring dan reshoring.

“Sektor ini sekarang perlu menyebarkan jejak industrinya di berbagai wilayah geografis sehingga butuh investasi besar. Perusahaan akan didukung oleh peraturan dari pemerintah, dan mereka yang tidak terhalang oleh kenaikan biaya yang tak terelakkan,” kata EY Americas TMT Leader Ken Englund.

Mempertahankan talenta terbaik

Mempertahankan talenta terbaik sangat penting untuk kesuksesan bisnis. Kehilangan karyawan terbaik dapat mengakibatkan peningkatan biaya, penurunan produktivitas, dan dampak negatif pada moral. Maka itu, perusahaan perlu menerapkan strategi untuk mempertahankan talenta terbaik mereka.

Dalam rangkumannya, EY menyebutkan bahwa ada penyelarasan ulang dalam prioritas kerja selama pandemi. Sebanyak 56% karyawan di sektor ini mengindikasikan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaannya saat ini untuk mendapatkan gaji lebih tinggi, program kesejahteraan yang lebih baik, dan peluang karir baru.

Industri teknologi tidak hanya menghadapi isu kekurangan talenta untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang, tetapi juga penghentian perekrutan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai tanggapan terhadap ketidakpastian ekonomi. Meskipun saat ini banyak PHK dilakukan oleh perusahaan teknologi, tetapi langkah tersebut terkadang perlu dilakukan untuk merestrukturisasi perusahaan atau menanggapi tekanan ekonomi.

“Dalam lanskap yang kompleks ini, bisnis harus menyeimbangkan tenaga kerja dengan mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan karyawan terbaik, mendefinisikan ulang pengalaman kerja hybrid, membina beragam tim dan budaya yang inklusif, serta mengatasi kekhawatiran karyawan yang muncul,” kata EY Global TMT People Advisory Services Leader Susan Robinson.

Istilah Continuous Improvement: Pengertian, Konsep, Manfaat dan Penerapannya ke Bisnis

Di tengah perkembangan bisnis yang pesat dan persaingan pasar yang ketat, pelaku bisnis perlu menerapkan strategi untuk mempertahankan bisnisnya, sehingga dapat tetap relevan di mata konsumen.

Salah satu bentuk strategi yang dapat diterapkan perusahaan adalah dengan menjaga ketahanan dan melakukan inovasi. Maka dari itu, pelaku bisnis perlu memahami dan mengimplementasikan peningkatan berkelanjutan atau continuous improvement.

Lantas, apa sih yang peningkatan berkelanjutan atau continuous improvement itu? serta, bagaimana dampaknya bagi perusahaan? Berikut ulasannya.

Pengertian Continuous Improvement

Continuous improvement adalah upaya memperbaiki sekaligus mengembangkan suatu program secara berkelanjutan, melalui kegiatan evaluasi yang diharapkan membuahkan solusi bagi keberlangsungan bisnis.

Umumnya, peningkatan berkelanjutan ini dilakukan oleh pelaku bisnis untuk memperbaiki dan menginovasi produk, layanan dan proses kegiatan bisnis di perusahaannya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan usaha dan menjaga ketahanan perusahaan.

Proses dalam menjalankan continuous improvement ini dapat dikatakan praktis dan fleksibel. Tak ayal peningkatan berkelanjutan ini disebut juga sebagai Kaizen atau metode praktis yang berfokus kepada perbaikan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.

Pada dasarnya, Kaizen merupakan filosofi kerja asal Jepang yang umumnya diimplementasikan oleh perusahaan. Dalam penerapannya, Kaizen ini akan melibatkan seluruh karyawan di perusahaan dari berbagai level, mulai dari yang paling tinggi hingga paling rendah.

Konsep PDCA dalam Peningkatan Berkelanjutan

Implementasi continuous improvement atau Kaizen ini membutuhkan sebuah alat berupa konsep PDCA (plan, do, check, art). Konsep PDCA ini dijadikan sebagai alat kendali operasional perusahaan dan proses peningkatan yang berkelanjutan.

Berikut penjelasannya:

  • P = Plan, yakni tahap perencanaan dan menentukan apa yang akan dilakukan untuk melakukan perbaikan. Caranya dapat dengan mengidentifikasi peluang dan potensi penunjang inovasi untuk merencanakan perubahan yang ditargetkan.
  • D = Do, merupakan tahap melakukan proses implementasi dengan skala kecil dari rencana yang sudah disusun di tahap sebelumnya. Selain melakukan implementasi, pada tahap ini juga perlu dilakukan kontrol pada proses implementasi.
  • C = Check, yakni tahap pemantauan serta mengukur proses dan hasil rencana yang ditentukan sebelumnya. Caranya dapat dengan melakukan pengecekan ulang pada data yang ada dalam konsep yang direncanakan.
  • A = Act, merupakan tahap implementasi skala besar yang dilakukan setelah pengecekan ulang.

Manfaat Continuous Improvement dalam Bisnis

Kegiatan peningkatan secara berkelanjutan dinilai dapat berperan penting bagi kelangsungan sebuah bisnis. Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dituai dari penerapan continuous improvement:

  • Terhindar dari Pemborosan

Implementasi continuous improvement akan mendorong karyawan untuk terus berkembang setiap hari. Dengan begitu, perusahaan dapat terhindar dari pemborosan waktu dan biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan secara besar-besaran.

  • Adaptif terhadap Perkembangan

Perusahaan terutama bagi yang masih merintis atau pemula (startup) perlu peka terhadap perkembangan bisnis. Adanya peningkatan berkelanjutan ini dapat meningkatkan sensitivitas perusahaan terhadap perkembangan yang ada, sehingga dapat cepat mengembangkan bisnisnya.

  • Meningkatkan Produktivitas

Penerapan continuous improvement di perusahaan akan lebih fokus pada yang hal terpenting, yaitu kebutuhan pelanggan. Dengan begitu, perusahaan akan menghasilkan produk sesuai target dan kriteria dengan pesanan pelanggan. Tarik sistem produksi dan penggunaan kartu Kanban akan mampu memfasilitasi implementasi.

  • Menumbuhkan Sikap Disiplin

Perbaikan yang dilakukan terus menerus juga dapat membentuk sikap disiplin dalam lingkungan kerja. Sikap disiplin ini akan meningkatkan etos kerja karyawan dan dapat berpengaruh pada peningkatan pencapaian target perusahaan.

Penerapan Continuous Improvement dalam Perusahaan

Saat ini continuous improvement telah banyak diterapkan oleh banyak perusahaan. Sejumlah perusahaan bahkan menjadikan peningkatan berkelanjutan ini sebagai bagian dari budaya yang ingin dibangun dalam lingkungan kerja perusahaan.

Cara yang dapat dilakukan sejumlah perusahaan dalam mengimplementasi peningkatan berkelanjutan ini dapat dengan mengadakan acara atau agenda khusus seperti pelatihan atau penilaian pekerja atau bisa juga dengan menerapkan metode lean manufacturing.

Pada dasarnya, continuous improvement sendiri merupakan bagian dari metode metode lean manufacturing, namun tidak begitu baku. Continuous improvement lebih fleksibel dalam prosesnya. Sedangkan, metode lean manufacturing bertujuan untuk meningkatkan proses dengan menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai dalam sebuah proses.

Demikian ulasan terkait continuous improvement, mulai dari pengertian, metode, manfaat hingga penerapannya bagi perusahaan.

Mengenal Diferensiasi Produk: Kriteria, Strategi dan Manfaatnya bagi Bisnis

Di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini, pelaku bisnis perlu berinovasi menciptakan sesuatu yang berbeda dengan produk kompetitor. Maka dari itu, diferensiasi produk menjadi penting untuk dilakukan oleh pelaku bisnis.

Apalagi, saat ini konsumen memiliki akses yang mudah untuk melihat perbedaan dan memilih yang terbaik di antara beragam jenis produk yang sama melalui e-commerce atau marketplace. Dengan begitu, pelaku bisnis perlu bisa memenangkan hati konsumen di pasaran.

Lantas, bagaimana cara pelaku bisnis dapat mengungguli kompetitornya? berikut penjelasan terkait pengertian diferensiasi produk, beserta kriteria, strategi dan manfaatnya bagi pelaku bisnis.

Pengertian Diferensiasi Produk

Mengutip Jill Griffin (2003), diferensiasi produk diartikan sebagai penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar, dengan maksud untuk menarik konsumen.

Seringkali, konsumen cenderung lebih tertarik dengan produk yang dianggap berbeda, baik dari segi rasa, warna, bentuk, kemasan produk dan hal lain berkaitan dengan produk dan brand yang disajikan secara unik menurut konsumen.

Tak semata-mata berbeda, pelaku bisnis perlu menciptakan produk dengan nilai guna yang unggul. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa diferensiasi produk merupakan upaya pelaku bisnis untuk menjadikan produk maupun brand-nya terasa khas dan spesial bagi konsumen.

Kriteria Produk dapat Dikatakan Khas

Suatu produk dapat dikatakan khas dan spesial dalam konteks diferensiasi ini dapat dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut:

  • Sulit Ditiru oleh Kompetitor

Kriteria pertama diferensiasi adalah produk yang sulit ditiru oleh kompetitor. Kalau pun suatu saat akan ditiru, kompetitor akan kesulitan untuk menghasilkan perbedaan agar tidak serupa dengan produk yang telah ada di pasaran.

  • Nilai Guna Sesuai Kepentingan Konsumen

Diferensiasi produk hendaknya menonjolkan perbedaan yang dirasa penting oleh pelanggan. Misalnya, dari segi fitur, manfaat dan kemudahan yang ditawarkan memiliki nilai guna yang unggul dibandingkan produk lain dari pesaing.

  • Terjangkau

Dalam melakukan diferensiasi produk, pelaku bisnis perlu memikirkan strategi agar membuat produk yang khas dan unggul bagi konsumen, namun juga tetap dengan harga yang terjangkau dan realistis.

Strategi Diferensiasi Produk dengan Pemanfaatan Aplikasi

Dalam upaya memenangkan kompetisi pasar, pelaku bisnis perlu memperhatikan dan menerapkan strategi diferensiasi sehingga tak hanya memiliki produk yang khas dan spesial, pelaku bisnis juga tetap mendapat keuntungan yang besar.

Ada pun beberapa strategi diferensiasi dengan pemanfaatan software dan aplikasi digital yang dapat diterapkan oleh pelaku bisnis, di antaranya sebagai berikut:

  • Pahami dan Kelola Konsumen

Pelaku bisnis tentu perlu mengenali dan memahami konsumennya sehingga dapat memberikan produk yang memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan konsumen. Terkait dengan hal itu, pelaku bisnis dapat menggunakan software atau aplikasi customer relationship manager (CRM) seperti Mekari Qontak, Salesforce, Freshworks, Pipedrive, Hubspot dan masih banyak lagi.

  • Amati Kompetitor

Pelaku bisnis dapat mengamati bagaimana kompetitor membangun produk dan brand-nya. Dengan begitu, pelaku bisnis dapat menemukan hal-hal yang belum dimiliki oleh kompetitor untuk dijadikan sebagai keunggulan bisnisnya. Pelaku bisnis dapat mengobservasi kompetitor dengan memanfaatkan platform e-commerce atau marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak dan lainnya.

  • Jaga Kualitas Produk

Produk yang berkualitas tentu akan digemari oleh konsumen dan unggul di pasaran. Salah satu cara untuk membuat produk unggul adalah dengan memastikan bahan baku produk yang digunakan berkualitas dan terjaga. Pelaku bisnis dapat memanfaatkan aplikasi manajemen bahan baku produk seperti Solubis, Youtap, Pawoon, Majoo dan masih banyak lagi.

  • Lakukan Inovasi Produk

Inovasi produk merupakan bagian dari diferensiasi. Produk yang berinovasi untuk dapat memiliki perbedaan dengan produk kompetitor akan lebih unggul di mata konsumen. Dalam melakukan inovasi, pelaku bisnis dapat menggali ide-ide dengan mendiskusikannya bersama tim di perusahaan melalui aplikasi seperti Microsoft Teams, Notion, Slack, Zoom, Google Meet dan lain-lain.

  • Promosikan Produk dengan Kreatif

Promosi yang kreatif bisa mengundang persepsi dan kepercayaan konsumen terhadap produk dan brand pelaku bisnis. Beberapa platform yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk mempromosikan produknya yakni Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dan lain-lain.

Manfaat Diferensiasi Produk Bisnis

Diferensiasi produk yang dilakukan oleh pelaku bisnis ini tentu akan berdampak baik bagi kelangsungan bisnisnya. Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh pelaku bisnis, di antaranya yakni:

  • Konsumen akan lebih udah tertarik dengan sesuatu yang berbeda, sehingga produk bisnis akan lebih mudah diingat.
  • Diferensiasi menciptakan keunggulan tersendiri bagi produk bisnis, jika dibandingkan dengan produk kompetitor.
  • Jika pelaku bisnis menawarkan keunggulannya sebagai diferensiasi, produk bisnis akan memiliki nilai jual yang tinggi.
  • Diferensiasi dapat menciptakan citra produk dan brand yang baik di mata konsumen.
  • Produk yang tampil beda di pasaran akan membangkitkan daya tarik konsumen dan menghindarkan konsumen dari kejenuhan ketika produk di pasar terlalu banyak yang serupa.

Demikian penjelasan terkait pengertian diferensiasi produk, beserta kriteria, strategi dan manfaatnya bagi pelaku bisnis.

11 Cara Memulai Bisnis Kuliner Menguntungkan

Ingin memulai usaha? Bisnis kuliner mungkin akan cocok untuk kamu coba. Bisnis kuliner merupakan salah satu pilihan bisnis yang eksekusinya tergolong mudah. Mengapa demikian? Walaupun promosi produk makanan hanya minim, setiap orang yang menginginkan produk bisa langsung datang atau memesan makanan yang mereka inginkan.

Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan dan akan membuahkan keuntungan yang besar apalagi jika dikelola dengan baik. Usaha di bidang kuliner sejak dulu dikenal sebagai bisnis yang tidak akan mati. Hal tersebut terjadi karena bisnis kuliner biasanya akan selalu memiliki konsumen. Dengan demikian, bisnis kuliner akan sangat cocok jika kamu merupakan seseorang yang kurang ingin mengambil risiko. Usaha kuliner juga merupakan bisnis dengan modal usaha yang tergolong sedikit (terlebih melihat perkembangan promosi digital saat ini). 

Apakah kamu tertarik untuk memulai langkah untuk berkecimpung di bisnis kuliner? Atau kamu mungkin masih ragu untuk nyemplung ke industri ini? Yuk, simak informasi seputar pengertian, keuntungan, dan cara untuk memulai bisnis kuliner ini!

Ilustrasi cara memulai bisnis kuliner | Pexels

Pengertian Bisnis Kuliner

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan. Sementara itu, kuliner adalah hal yang berhubungan dengan masak-memasak. Dengan begitu, secara harfiah, bisnis kuliner adalah usaha komersial yang berkaitan dengan makanan atau masakan.

Bisnis kuliner merupakan bisnis yang rasanya tidak akan pernah punah sedari dulu. Dewasa ini, bisnis kuliner tidak hanya menyajikan soal rasa makanan. Pada misalnya, Kopi Joss –kopi tradisional Yogyakarta yang dicelup arang– menawarkan pengalaman unik minum kopi autentik dengan arang panas. Coffee shop saat ini tidak hanya menawarkan makanan dan minuman dengan harga bersaing saja, kebanyakan mereka akan menawarkan working space dengan wifi bagus atau tempat foto estetik.

Bisnis kuliner merupakan salah satu usaha yang sangat luas dan masih bisa banyak dieksplor. Banyak sekali ide usaha yang sebenarnya mungkin sudah familier bagi kita. Akan tetapi, pebisnis dapat menemukan peluang untuk melakukan modifikasi, penambahan elemen, atau mungkin pengalaman baru bagi konsumen. Contohnya adalah donat Indomie yang beberapa tahun lalu sempat viral padahal mungkin jika kita ulik, ia rasanya mirip dengan omelet mie.

Jajanan viral donat indomie | Instragram resmi Indomie Australia @indomieau

Seringkali kita dapat melihat bahwa bisnis makanan memiliki tren. Selain donat mie, publik sempat gembar dengan es kepal Milo. Orang dibalik usaha es kepal milo mengambil kesempatan dari orang-orang yang FOMO karena teman mereka mungkin sudah mencoba menu viral ini. Jika mungkin kamu kurang familiar dengan kata FOMO (Fear of Missing Out), istilah tersebut digunakan untuk seseorang yang merasa takut tertinggal.

Saat ini, media sosial begitu banyak mempengaruhi setiap kalangan. Suatu fenomena viral seringkali mendorong orang-orang untuk mencoba sesuatu untuk konten. Banyak orang yang berkecimpung di dunia bisnis melihat peluang ini. Mereka pun mendapatkan keuntungan besar dari bisnis kuliner yang mereka jalankan. Mungkin saja selanjutnya jadi giliran kamu loh!

Keuntungan Usaha di Bidang Kuliner

Melalui pengertian bisnis kuliner, kamu sudah mengetahui mengenai perkembangan bisnis kuliner di era saat ini. Mungkin kamu masih ragu untuk memulai langkah usaha kuliner. Berikut ini adalah keuntungan jika kamu mendirikan usaha bisnis kuliner.

Bisnis Makanan Dikenal Tidak Akan Mati

Usaha kuliner dikenal sebagai suatu pilihan bisnis yang cukup stabil. Makanan merupakan barang primer atau pokok. Tidak sedikit orang yang tidak sayang untuk menghabiskan uang mereka untuk membeli makanan apalagi jika rasa masakan tersebut sudah melekat di lidah mereka. Akhir-akhir ini mungkin kamu banyak melihat beberapa bisnis dengan industri tertentu mengalami gulung tikar atau kebangkrutan. Bisnis makanan rasanya akan selalu aman jika sudah menemukan target pasar yang tepat.

Bisnis Kuliner Mudah untuk Dikreasikan

Produk makanan merupakan salah satu komoditas yang sangat mudah untuk dieksplorasi dan dikreasikan. Inovasi baru pada produk makanan dapat menarik pembeli baru untuk berbondong-bondong mencoba menu pada bisnis. Pada misalnya, Ayam Keprabon memiliki menu sushi ayam geprek mozarella yang menggabungkan dua jenis makanan (fushion) sushi dan ayam geprek.

Seiring Waktu, Keuntungan akan Berlipat

Sewaktu awal membuka usaha mungkin pendiri usaha makanan merasakan jika keuntungan yang didapatkan belum dapat dibilang menguntungkan. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, dengan ditemukannya supplier dan konsumen yang loyal, bisnis kuliner mampu untuk balik modal dan mendapat keuntungan berlipat. 

Kemudahan Promosi di Era Digital

Saat ini kegiatan promosi tidak selalu harus mengeluarkan modal besar. Pelaku usaha dapat melakukan promosi melalui media sosial. Bisnis kuliner dapat memanfaatkan platform sosial media untuk membuat konten yang nantinya dapat dibagikan kepada teman-teman terdekat dahulu. Selain itu, kemudahan pemesanan melalui media chatting saat ini sangat dapat terasa melalui adanya Whatsapp atau fitur perpesanan lain.

Lokasi Tidak Terbatas

Bisnis kuliner tidak hanya harus diselenggarakan pada suatu lokasi tertentu. Bisnis kuliner dapat dimulai di rumah dengan pengadaan jasa antar ke rumah konsumen. Jika pelaku bisnis mungkin takut akan risiko bahwa makanannya tidak laku, mereka dapat membuat sistem di mana mereka hanya akan melakukan produksi jika ada pesanan.

Bisnis Kuliner Kerap Jadi Lokasi Wisata

Wisata kuliner biasanya menjadi suatu opsi tempat liburan bagi keluarga maupun suatu kelompok pertemanan. Dengan menawarkan keunikan tertentu, bisnis yang kamu jalankan dapat menjadi pilihan wisata bagi konsumen dan tentunya menghadirkan keuntungan yang menjanjikan buat kamu.

Modal Usaha Tergolong Kecil

Berbicara mengenai modal usaha, ukuran modal dari suatu bisnis kuliner akan menyesuaikan dengan produk yang akan diproduksi. Sekarang, pelaku usaha bisnis dapat meminimalkan pengeluarannya melalui kemudahan yang disediakan oleh globalisasi. Lokasi bisnis dapat diselenggarakan di rumah sendiri sehingga mengurangi ongkos sewa. Promosi dapat melalui media yang sebarannya luas namun memiliki ongkos yang rendah yaitu melalui media sosial.

11 Cara Memulai Bisnis Kuliner

Okay, mungkin kamu sekarang sudah yakin dengan keuntungan yang didapatkan melalui bisnis kuliner. Akan tetapi masih bingung dengan langkah awal apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis kuliner. Berikut ini adalah langkah0langkah yang dapat kamu lakukan untuk memulai usaha makanan.

Mengeksplorasi Rasa dan Produk yang akan Dijual

Produk merupakan suatu aspek yang paling penting dalam bisnis. Kalau produk yang dijual tidak memberikan nilai tambah kepada konsumen, berarti siapa yang akan membeli produk tersebut? Langkah awal utama untuk memulai usaha di bidang kuliner adalah dengan menentukan produk apa yang ingin dijual. Berikan ide-ide unik agar konsumen tertarik dengan produk yang kamu tawarkan.

Menentukan Target Pemasaran

Setelah produk, target pemasaran merupakan aspek penting lain yang harus diperhatikan dengan saksama oleh pelaku bisnis. Banyak terjadi beberapa usaha yang tidak dapat bertahan dengan gerusan persaingan usaha karena mereka salah dalam menentukan target pasar.  Dalam kegiatan pemasaran, salah satu model framework yang dapat membantu kamu untuk menentukan target pasar dan brand yang ingin kamu kembangkan adalah segmenting, targeting, dan positioning (STP).

Proses segmentasi adalah proses untuk mengelompokkan masyarakat dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan aspek demografi, geografis, maupun dari behavioral (kebiasaan). Targeting adalah proses untuk menentukan kelompok mana dari yang tadi sudah dibagi dalam aktivitas segmenting untuk menjadi target pasar. Terakhir, positioning adalah aktivitas untuk menentukan bagaimana posisi produk di mata target yang telah ditentukan. Positioning juga dapat diartikan sebagai brand atau citra produk bagaimana yang harus ditampilkan pada target pasar yang telah ditentukan.

Analisis bisnis sebagai cara untuk memulai bisnis kuliner | Pexels

Melakukan Analisis Mengenai Seberapa Menariknya Bisnis

Selain menentukan produk dan target pasar, kamu mungkin perlu juga untuk melakukan analisis lebih mendalam atas produk yang ingin kamu jual. Kamu dapat memulai dengan melihat ketertarikan konsumen melalui analisis pasar. Kemudian, kamu juga dapat melakukan analisis kompetitor terlebih dahulu. Framework yang mungkin dapat membantu kamu dalam analisis kompetitor salah satunya adalah dengan melihat aspek SWOT dari bisnis milikmu dan bisnis kompetitor. SWOT adalah model untuk mengetahui kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) suatu unit bisnis.

Menentukan Lokasi Usaha

Lokasi juga merupakan salah satu aspek yang begitu penting dalam usaha. Lokasi yang strategis akan menarik konsumen-konsumen baru. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi, usaha pun dapat dilakukan di rumah. Nah, akan tetapi, pelaku usaha juga harus mempertimbangkan bagaimana produk dapat sampai ke tangan pelanggan dengan baik. 

Menyiapkan Modal

Modal merupakan salah satu hal yang dapat menjadi hambatan bagi orang-orang yang ingin memulai bisnis kuliner. Ketika memulai bisnis, modal awal merupakan hal yang cukup mahal karena mungkin usaha tersebut membutuhkan peralatan canggih, instalasi berbagai macam perabot pada lokasi baru, biaya sewa, dan lain sebagainya. Untuk itu, lakukan budgeting dan persiapan modal dengan terperinci untuk membuat usaha kamu berjalan mulus.

Mencari Supplier Bahan Baku

Bahan baku tentunya akan sangat penting untuk membuat produk kita dapat diolah. Dengan memperoleh supplier yang baik dan responsif, proses produksi bisnis kuliner kamu akan berjalan lebih baik. Selain itu, melalui negosiasi kamu bisa mendapatkan harga bahan baku yang lebih murah.

Mencari Karyawan yang Tepat

Ketika bisnis kuliner sudah memiliki skala yang cukup berkembang, karyawan baru mungkin akan diperlukan untuk membuat proses bisnis berlanjan semakin baik. Rekrut karyawan yang amanah, memiliki etos kerja, dan bertanggung jawab yang tinggi sehingga produktivitas bisnis dapat meningkat.

Melakukan Promosi

Kegiatan promosi juga merupakan salah satu aktivitas yang penting bagi suatu bisnis kuliner. Kemudahan dalam mempromosikan produk saat ini mungkin sangat terasa jika dibandingkan dahulu ketika kita belum memakai media sosial. Ketika kamu memiliki modal yang cukup, digital marketing yang gencar mungkin dapat menjadi pilihan untuk mengembangkan bisnis kamu. Jika perlu, bisnis kuliner dapat bekerja sama dengan influencer dengan audience yang cukup masif sehingga mampu menarik konsumen untuk mencoba produk bisnis kuliner kamu.

Memastikan Bisnis telah Mendapatkan Izin

Banyak kasus terjadi bahwa beberapa bisnis ditutup secara paksa karena tidak memiliki izin usaha. Selalu pastikan bahwa usaha kuliner yang kamu jalankan memiliki izin usaha ya!

Selalu Memastikan Arus Kas Keluar dan Masuk Aman

Pembukuan keuangan merupakan hal yang esensial bagi bisnis. Pembukuan akan membuat pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha menjadi transparan. Selain itu, dengan pencatatan keuangan, bisnis kuliner akan lebih mudah untuk melihat kapan usaha dapat balik modal, profit dari tiap periode, dan lain sebagainya.

Menjaga cita rasa resep sebagai cara untuk memulai bisnis kuliner | Pexels

Selalu Memberikan Pelayanan Terbaik

Dengan pelayanan yang ramah, konsumen jadi tidak kapok untuk membeli produk bisnis kuliner lagi di lain waktu. Selain soal customer service, bagi bisnis kuliner, menjaga cita rasa produk adalah suatu hal yang sangat penting. Jika misalnya usaha bisnis kuliner akan membuka cabang, akan lebih baik untuk memberikan resep produk secara detail untuk menjaga ciri khas rasa yang dimiliki oleh bisnis kuliner kamu.

Nah, itu tadi adalah 11 cara yang dapat dilakukan sebagai langkah awal kamu mempersiapkan bisnis kuliner. Apakah kamu tertarik untuk berkecimpung dalam bisnis kuliner yang menguntungkan ini?

Sumber foto header: Pexels

Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Keberhasilan Usaha

Setiap pelaku usaha tentu menginginkan usaha yang dijalani mencapai keberhasilan. Keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti kinerja keuangan atau pun image perusahaan.

Keberhasilan usaha sendiri sangat dipengaruhi dari cara pengelolaannya. Maka dari itu, dalam mencapai keberhasilan tersebut, pelaku usaha perlu memahami  faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha, sehingga, dapat diimplementasikan saat mengelola usaha.

Tanpa mengetahui faktor-faktor tersebut, usaha akan sulit bertahan lama. Sebab, keberhasilan dalam usaha tidak dapat dicapai secara instan. Dalam berbisnis perlu adanya strategi, adaptasi juga inovasi yang dipikirkan guna meningkatkan daya jual usaha.

5 Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat menjadi kunci keberhasilan usaha, bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya.

1. Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan

Dalam menjalankan suatu usaha, sumber daya manusia tentu selalu dibutuhkan dalam menunjang kemajuan usaha. Pegawai, karyawan, buruh atau tenaga kerja yang berdaya menjadi unsur penting dalam pengelolaan kegiatan usaha.

Meski saat ini banyak pekerjaan manusia yang diambil alih oleh mesin atau alat mekanis dan otomatis, di dalam banyak hal, tenaga manusia masih diperlukan. Manusia masih memegang peranan penting bagi keberhasilan usaha

2. Fasilitas Fisik Perusahaan

Fasilitas fisik perusahaan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, guna menunjang kegiatan usaha seperti produksi dan operasional. Fasilitas tersebut dapat berupa tempat untuk melakukan produksi, hingga tempat konsumen mencari barang atau jasa dari usaha tersebut.

Ada pun fasilitas fisik perusahaan, meliputi:

  • Lokasi usaha, yakni tempat perusahaan melakukan kegiatan kerja.
  • Bangunan, dapat berupa gedung yang dibutuhkan usaha.
  • Tata letak fasilitas produksi yang tepat.
  • Lingkungan kerja yang nyaman mempengaruhi kinerja pegawai.

3. Modal Usaha

Modal usaha merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan untuk perputaran roda usaha. Modal usaha yang dimiliki pelaku usaha dalam menjalankan bisnis haruslah cukup dan dikelola dengan baik. Namun, realitanya, pelaku usaha masih kerap dihadapi dengan permasalahan kekurangan modal.

Meski begitu, saat ini kesempatan bagi pelaku usaha untuk keluar dari permasalahan tersebut semakin luas. Misalnya, dengan solusi lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan fintech yang memberikan kredit usaha bagi pelaku usaha.

4. Manajemen (Keahlian Pengolahan)

Faktor manajemen di sini maksudnya yakni kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengkoordinasikan, dan mengawasi keseluruhan faktor usaha yang tersedia dan diperlukan. Keahlian dalam melakukan kegiatan tersebut dapat menunjang keberhasilan usaha.

5. Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan yang berpengaruh pada keberhasilan usaha dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni lingkungan umum (general environment) dan lingkungan khusus (specific environment).

Lingkungan umum adalah lingkungan perusahan yang berpengaruh tidak langsung di perusahaan. Sedangkan, lingkungan khusus adalah lingkungan perusahaan berpengaruh dan berkontribusi langsung dalam perkembangan perusagaan dalam mencapai tujuan. Misalnya:

  • Lingkungan pelanggan.
  • Lingkungan penyedia.
  • Lingkungan pesaing.
  • Lingkungan teknologi.
  • Lingkungan sosio-politik.

Demikian serangkaian faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Semoga dapat bermanfaat bagi pelaku bisnis dalam mengembangkan dan memajukan usahanya.

Langkah-langkah Strategi Marketing, Begini Penerapannya!

Dalam menjalankan suatu bisnis, pelaku bisnis tentu perlu memikirkan perencanaan bisnis dengan matang. Salah satu bentuk perencanaan yang penting bagi bisnis, dalam mengambil langkah yang efektif untuk masa depan yakni strategi marketing atau pemasaran.

Strategi marketing yang tepat akan berdampak baik bagi bisnis. Misalnya, untuk menentukan target pasar yang tepat bagi bisnis dan memaksimalkan alokasi sumber daya perusahaan. Selain itu, strategi pemasaran juga dapat membantu bisnis dalam bersaing dengan bisnis lainnya.

Maka dari itu, penting bagi pelaku bisnis untuk memahami dan menerapkan strategi pemasaran, sehingga dapat merasakan manfaatnya bagi bisnis. Berikut penjelasannya.

Apa Itu Strategi Marketing?

Strategi marketing adalah suatu kumpulan tindakan atau langkah bisnis yang bertujuan untuk mengenalkan produk bisnis kepada masyarakat luas, dan membuat konsumen melakukan aktivitas pembelian produk hingga mengulangi pembeliannya.

Menurut ahli Paul dan Guiltinan, strategi marketing sendiri merupakan sebuah pola pikir yang digunakan untuk mengembangkan suatu bisnis atau perusahaan. Langkahnya dapat dengan menyatukan beberapa unsur pemasaran, seperti segmentasi pasar, bauran marketing, posisi, sasaran, dan sebagainya.

Lima Elemen Strategi Pemasaran

Ada lima elemen strategi marketing yang perlu diketahui pelaku bisnis. Lima elemen itu disebut dengan 5P, yang merupakan singkatan dari Product, Price, Promotion, Place, dan People. Berikut penjelasannya.

  • Produk (Product)

Dalam menentukan strategi pemasaran, hal pertama yang perlu diperhatikan ialah produk bisnis. Mulai dari kualitas, fungsi, tampilan hingga pengemasan produk. Sebab, pada umumnya, hal pertama yang dipertimbangkan pelanggan sebelum pembeli adalah manfaat dan kelebihan produk tersebut.

  • Harga (Price)

Harga produk bisnis yang sesuai dengan kualitas produk menjadi salah satu elemen dalam strategi pemasaran. Penetapan harga tersebut dapat mengacu pada harga jual produk kompetitor di pasaran, diskon, metode pembayaran, kredit, hingga layanan lainnya.

  • Promosi (Promotion)

Strategi pemasaran erat kaitannya dengan promosi. Promosi adalah segala aktivitas yang dilakukan agar bisnis dapat dikenal oleh banyak orang. Caranya dapat dengan memanfaatkan relasi, sponsor hingga pasang iklan.

  • Tempat (Place)

Elemen strategi pemasaran yang perlu diperhatikan berikutnya yakni tempat. Pelaku bisnis perlu mempertimbangkan tempat bisnis yang terjangkau dan mudah akses bagi pelanggan. Selain itu, juga perlu disesuaikan dengan modal bisnis yang dimiliki.

  • Sumber Daya Manusia (People)

Terakhir, pelaku bisnis perlu memperhatikan sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan bisnis. Mulai dari staf atau karyawan, tenaga penjualan, dan sebagainya. Sumber daya manusia yang kompeten dapat memberikan pelayanan baik bagi pelanggan, sehingga dapat menguntungkan bisnis.

Langkah-langkah Penerapan Strategi Marketing

Berikut ini beberapa contoh penerapan strategi pemasaran yang dapat dilakukan pelaku bisnis.

  • Terapkan Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah perangkat pemasaran yang taktis dan dapat dikendalikan perusahaan. Tujuannya penerapan marketing mix yakni untuk mencapai target market yang diinginkan. Ada pun elemen dari marketing mix ini antara lain 5P (Product, Price, Promotion, Place, dan People) yang telah dijelaskan di atas.

  • Pahami Target Pasar

Sebelum memasarkan produk bisnis, langkah strategi marketing yang dapat dilakukan pelaku bisnis yakni dengan melakukan riset untuk mengenal konsumen yang disasar. Tujuannya agar produk bisnis sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik konsumen.

  • Tingkatkan Brand Awareness

Brand awareness adalah skala pengetahuan konsumen sebagai target pasar dalam mengenali produk bisnis. Dalam membangun brand awareness ini, pelaku bisnis dapat memperhatikan beberapa hal yang membuat konsumen ingat dengan produk bisnis yang ditawarkan. Misalnya, dari nama atau logo brand, promosi di media sosial, website, influencer marketing, dan event.

  • Strategi Beri Produk Gratis

Pemberian produk gratis atau sering juga disebut produk sampling atau free trial merupakan langkah strategi marketing dengan memberikan produk berupa barang atau jasa kepada konsumen, tanpa mengenakan biaya apa pun.

Tujuannya agar konsumen dapat secara langsung mencoba produk bisnis, yang harapannya, konsuen yang telah menikmati produk akan merasa kehilangan saat produk tersebut habis. Sehingga, dapat kembali mencoba produk bisnis tersebut di kemudian hari dengan pembelian harga penuh.

Demikian penjelasan terkait langkah-langkah penerapan strategi marketing bagi bisnis, mulai dari pengertian, elemen penting hingga contoh pelaksanaannya. Semoga bermanfaat.