Swap Mendapat Pendanaan Seri A Rp341 Miliar dari Qiming, GGV, dan Ondine Capital

Pengembang layanan baterai listrik Swap Energi mendapatkan pendanaan seri A senilai $22 juta atau setara 341,4 miliar Rupiah. Menurut data regulator seperti dikutip dari Alternatives.pe, ada tiga investor berpartisipasi dalam putaran ini yakni Qiming Venture Partners, GGV Capital, dan Ondine Capital.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder & CEO Swap Energi Irwan Tjahaja memberikan konfirmasi bahwa perusahaan baru menutup putaran pendanaan seri A. Kendati demikian ia tidak menyebutkan detailnya.

Sebelumnya pada April 2023 lalu, Swap mengumumkan pendanaan pra-seri A dari Ondine Capital dengan dukungan investor sebelumnya seperti Kejora-SBI Orbit, Baramulti Group, dan New Energy Nexus Indonesia. Sekurangnya dana $7,25 juta dibukukan dalam putaran tersebut untuk meningkatkan penetrasi dan kehadiran layanan infrastruktur dan penukaran baterai motor listrik di berbagai wilayah Indonesia.

Didirikan sejak tahun 2019 lalu, Swap Energi mencoba menjawab tantangan utama transisi dari motor bensin ke motor listrik, khususnya untuk pengguna dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Pengisian baterai yang memakan waktu berjam-jam dinilai menjadi kurang efektif untuk beberapa jenis penggunaan, seperti kebutuhan ojek online atau perjalanan jauh dengan sepeda motor, sehingga Swap hadir dengan solusi layanan penukaran baterai.

Menurut situsnya, saat ini sudah ada lebih dari 1300 pusat penukaran baterai yang tersebar di puluhan kota di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Perusahaan juga bekerja sama dengan ritel modern seperti Alfamart, Alfamidi, Shell, BP-AKR, dan Circle-K untuk penempatan infrastruktur penukaran baterai.

Ada tiga produk utama Swap Energi. Pertama, mereka menyediakan Swap Battery yang didesain dengan standardisasi ke berbagai jenis sepeda motor listrik. Kedua, Swap Stations untuk penukaran baterai listrik. Dan yang ketiga, Swap App sebagai aplikasi manajemen pengguna.

Saat ini Smoot dan Minerva adalah dua pabrikan motor listrik yang menjadi mitra resmi untuk penggunaan baterai listrik Swap.

Akselerasi bisnis Swap berada pada momentum yang tepat di saat pemerintah memiliki target ambisius untuk konversi listrik. Tahun 2023 diperkirakan sudah ada sekitar 75 ribu unit motor listrik di jalan. Pemerintah punya target melipatgandakan menjadi 13 juta unit di 2030 nanti.

Dalam kesempatan terpisah Irwan mengatakan bahwa fokus utama Swap adalah menjadi supporting system dalam hal penyediaan infrastruktur, guna memberikan pengalaman pengendara dan layanan purnajual kendaraan listrik yang lebih baik. Pengujian yang telah dilakukan bersama Smoot, motor listrik pertama dengan sistem tukar baterai Swap, diklaim sukses dan akan direplikasi ke merek-merek motor listrik lain di Indonesia.

Perusahaan teknologi yang terlibat dalam pasar kendaraan listrik di Indonesia mengadopsi dua pendekatan berbeda. Pendekatan pertama melibatkan produksi kendaraan listrik untuk konsumen dengan opsi pembelian atau langganan, dengan pemain seperti Charged, Alva One, ION Mobility, dan Electrum.

Di sisi lain, pendekatan kedua difokuskan pada pengembangan komponen kunci kendaraan listrik, terutama baterai, dengan perusahaan seperti Swap dan Gogoro. Gogoro sendiri mulai masuk Indonesia setelah mendapatkan dukungan pendanaan dari Gojek.

Application Information Will Show Up Here

Swap Energi Dikabarkan Dapat Tambahan Pendanaan Pra-Seri A

Pengembang baterai motor listrik Swap Energi Indonesia dilaporkan memperoleh pendanaan pra-seri A dari Ondine Capital. Ini melanjutkan perolehan sebelumnya yang didukung investor seperti Kejora-SBI Orbit, Baramulti Group, New Energy Nexus Indonesia, dan sejumlah investor lainnya.

Berdasarkan data yang diinput ke regulator, sejauh ini dana yang terkumpul untuk Swap Energi mencapai $7,25 juta atau sekitar 108,6 miliar Rupiah. Debut pendanaan putaran ini diumumkan Swap dengan nominal yang dirahasiakan pada Maret 2022 lalu.

Swap Energi Indonesia merupakan perusahaan teknologi yang mengembangkan baterai motor listrik dengan sistem tukar. Saat ini, mereka punya lebih dari 800 stasiun pertukaran baterai (Swap Station), sebanyak 529 ada di kawasan Jabodetabek. Swap juga telah menggandeng Lazada Logistics, Pos Indonesia, Alfamart, hingga Circle K untuk memperluas ekosistem pertukaran baterai.

Percepatan bisnis Swap di tengah momentum yang tepat. Seperti diketahui, pemerintah terus menggenjot konversi ke sepeda motor listrik dengan target penggunaan 13 juta unit pada 2030. Untuk berkontribusi terhadap percepatan itu, Swap memanfaatkan teknologi IoT untuk menghubungkan motor listrik dengan baterai dan Swap Station. Pengguna motor listrik dapat memantau status sepeda motor listrik, melakukan top-up kilometer, hingga mematikan kendaraan jarak jauh melalui aplikasi Swap. Diketahui

Sebelumnya, Co-Founder & CEO SWAP Energy Irwan Tjahaja sempat mengungkap upayanya untuk mengembangkan ekosistem Swap dan keseluruhan asetnya, mulai dari baterai, Swap Station, dan aplikasi Swap. “Dengan begitu, merek motor listrik lainnya dapat segera menggunakan infrastruktur kami. Saat ini pun kami sedang berdiskusi dengan beberapa merek motor listrik lainnya untuk mengadopsi ekosistem Swap.”

Pihaknya menyebut infrastruktur, pengalaman berkendara, dan aftersales service menjadi prioritas utama dalam mengembangkan ekosistem. Ketiga elemen itu diklaim telah diuji coba dan berhasil pada Smoot yang merupakan merek motor listrik pertama di Indonesia dengan sistem tukar baterai dari Swap.

Perusahaan teknologi yang masuk ke segmen kendaraan listrik mengambil dua jenis pendekatan. Pertama, mereka mendesain dan memproduksi kendaraan listrik konsumer dengan sistem penjualan beli-putus dan berlangganan. Sejumlah pemain dengan model bisnis tersebut antara lain Charged, Alva One, ION Mobility, dan Electrum. Ketiga perusahaan tersebut telah mendapatkan dukungan investor, Electrum sendiri turut didukung ekosistem GoTo.

Sementara pendekatan kedua, fokus pada komponen paling esensial dalam kendaraan listrik, yakni baterai. Selain Swap, ada juga Gogoro yang masuk ke Indonesia lewat dukungan investasi Gojek.