Mengukur Untung Rugi Multitasking Saat Bekerja

Setiap founder startup pasti tahu betul bagaimana harus produktif setiap harinya dan mengembangkan keterampilan manajemen waktu. Di sisi lain, dua hal ini menjadi bumerang karena founder ditantang untuk mempertahankan fokusnya dan tidak terlalu menyebar melakukan semuanya sendirian.

Oleh karena itu, istilah multitasking dianggap sebagai sesuatu yang positif. Sebab semakin banyak yang bisa Anda lakukan secara sekaligus, semakin produktif hari Anda. Lama kelamaan, multitasking kurang disukai karena menurut suatu penelitian, ketika orang melakukan multitasking, mereka itu sebenarnya kurang produktif secara keseluruhan.

Mengelola banyak tugas vs multitasking

Ambil contoh, ketika menerima telepon dari klien, Anda juga mengecek dokumen soal bisnis lain secara bersamaan. Ini artinya Anda tidak memberikan perhatian secara penuh pada dua tugas tersebut. Sehingga bisa dikatakan multitasking bukan solusi terbaik karena melakukan dua hal sekaligus dalam satu waktu.

Mungkin Anda menyimpulkan solusinya adalah mengurangi pekerjaan agar dapat lebih fokus. Seperti halnya, ketika Anda seorang founder startup mungkin akan lebih efektif apabila hanya menjalankan satu bisnis saja. Anda tidak harus mengambil keputusan seperti itu.

Solusi terbaiknya adalah Anda harus fokus mengelola banyak tugas secara terstruktur, namun tidak melibatkan multitasking. Bagaimana Anda bisa disiplin menggunakan setiap menit yang ada, untuk fokus mengerjakan satu pekerjaan.

Apabila Anda tidak tahu cara fokus dan membuat prioritas, Anda pasti akan kesulitan mengelola satu pekerjaan atau area lain dalam hidup Anda. Bayangkan saja Anda seperti mahasiswa, yang mengambil empat hingga lima kelas per semesternya.

Haruskah mereka hanya mengambil satu kelas pada satu waktu? Tentu saja tidak. Apa yang dilakukan adalah fokus pada satu tugas pada satu waktu, entah dia mengambil satu kelas, tiga atau enam kelas. Pendekatan seperti inilah yang dapat diterapkan dalam bisnis.

Kiat agar tetap produktif dan fokus

1. Selektif tentang proyek yang akan Anda ambil. Semakin sibuk Anda, harus semakin cerdas sebelum memberikan lampu hijau untuk proyek atau tugas. Tanyakan kepada diri sendiri apakah ini benar-benar membantu Anda dalam menuju tujuan, atau hanya menguras waktu saja.

2. Minimalkan interupsi. Saat Anda menjalankan bisnis, orang akan selalu ingin bicara dengan Anda. Jika tidak bisa disiplin membatasi waktu di telepon ataupun saat bertemu langsung, maka Anda akan kesulitan menyelesaikan apapun. Untuk itu, sebaiknya Anda menyisihkan waktu tertentu ketika ingin fokus pada pekerjaan tertentu.

3. Selalu buat meeting yang singkat namun fokus. Sebab meeting yang berlarut-larut tanpa alasan yang baik, pastinya hanya akan menguras waktu dan mengurangi produktivitas Anda.

4. Fokus hanya pada satu tugas dalam satu waktu. Ini adalah tips paling penting dari semuanya. Jumlah waktu yang Anda habiskan untuk satu tugas tidak harus panjang. Bisa menerapkan fokus selama 25 menit saja, lalu istirahat sejenak. Ini bakal sangat efektif untuk Anda sendiri. Kuncinya adalah harus disiplin untuk tidak terganggu dari berbagai faktor, baik dari diri sendiri, ponsel, komputer, atau orang lain.

Ketika Anda memberikan perhatian penuh pada setiap tugas yang saat itu ada di depan mata, maka Anda akan dapat mengelola banyak pekerjaan tanpa disadari. Hal ini tentunya baik untuk kelancaran bisnis, sebab Anda bisa mengurangi potensi kesalahan. Dalam saat yang bersamaan tetap produktif mengerjakan banyak pekerjaan.

4 Penyebab Utama Inovasi Tidak Berkembang

Merujuk pada hasil survei yang diadakan oleh Boston Consulting Group bertajuk “Most Innovation Companies” mengemukakan sebuah fakta menarik. Banyak CEO dari perusahaan teknologi (89 persen) menempatkan inovasi sebagai prioritas tertinggi dalam roda bisnis perusahaan. Alasannya salah satunya dikemukakan pada sebuah penelitian dari GE, yakni kekhawatiran ditinggalkan oleh konsumen. Sederhana, karena konsumen selalu menginginkan pembaruan untuk penyesuaian kebutuhan.

Rasa-rasanya sangat wajar, seperti yang kita rasakan sehari-hari, teknologi berkembang begitu dinamis. Selalu menawarkan cara-cara baru yang lebih menarik dan efektif untuk menyelesaikan permasalahan kita. Hal ini tentu juga berdampak langsung bagi para startup digital, sebagai pengembang solusi pemecahan masalah melalui pendekatan teknologi. Sampai sini kita setuju, bahwa startup digital tidak akan mungkin bisa terlepas dari inovasi produk dan bisnis.

Lantas apa yang diperlukan untuk senantiasa memupuk berbagai unsur dalam tubuh startup untuk terus berinovasi. Tak lain adalah orang-orang yang ada di dalamnya, sebagai penggerak bisnis dan inovasi. Sayangnya sering kali ada beberapa “sikap” yang dilakukan, baik secara sadar ataupun tidak, yang ternyata berdampak buruk bagi produktivitas anggota tim dalam kaitannya dengan inovasi.

Berikut ini empat hal yang perlu dicermati sedini mungkin, agar inovasi di startup tidak terhambat:

Founder membatasi kreativitas hanya pada pemikirannya saja

Kinerja terbaik dari sebuah inovasi bukan dimulai dari arahan untuk pengembangan sebuah produk dari manajemen, melainkan memastikan para pengembang memahami masalah yang ingin diselesaikan. Ketimbang selalu mendikte dalam inovasi produk, founder lebih baik senantiasa melengkapi tim dengan area masalah untuk dijelajahi, termasuk memberikan ruang untuk menemukan dan memvalidasi masalah pelanggan. Kadang pemikiran unik justru datang karena pemikiran baru.

“Jika eksekusi adalah pemecahan masalah , kreativitas adalah pencarian masalah,” Chief Design Officer SAP Sam Yen.

Membatasi “gerak” anggota tim

Setelah permasalahan mampu didefinisikan, langkah selanjutnya ialah mengumpulkan informasi dan sumber daya untuk membangun solusinya. Namun tidak sedikit founder yang memilih terlalu tertutup, dalam artian membatasi sumber daya yang ada di perusahaan saja, baik itu data, laporan atau hal-hal lain yang mendukung pengembangan. Akhirnya cakupan terlalu sempit.

Validasi eksternal sangat diperlukan, karena dalam tahap ini masalah tersebut divalidasi. Berarti perlu mencari pelanggan untuk menguji setiap asumsi yang sudah disusun. Dan cara yang paling tepat ialah dengan membuka pintu selebar-lebarnya bagi para anggota tim untuk keluar, menguji hipotesisnya dan mencari tahu detail yang sebenarnya dibutuhkan untuk pengembangan tim.

Selama tahap validasi solusi, ini berarti menguji pasar. Sambil mensosialisasikan gagasan di dalam perusahaan, meneliti ukuran pasar yang diproyeksikan sangat penting.

“Keluarkan tim Anda dari gedung dan mintalah mereka berbicara dengan setidaknya 20 orang. Anda akan mulai melihat pola dan temuan menarik pada mereka,” Steve Blank, seorang serial-entrepreneur dari Silicon Valley.

Mempertaruhkan dalam satu inovasi besar

Di tahap selanjutnya, setelah masalah ditemukan dan tervalidasi dengan baik oleh pasar, yang biasanya dilakukan ialah memasukkan seluruh kekuatan tim ke dalam proyek tersebut. Semua waktu, anggaran, dan berbagai komponen lainnya difokuskan untuk satu inovasi tersebut.

Namun dari beberapa cerita startup yang pada akhir pivot atau gagal, sering melakukan hal ini. Yang pada akhirnya mereka mengatakan, bahwa ternyata membuat temuan tersebut berproses normal lebih baik, ketimbang harus mengambil risiko untuk memasukkan semua ke dalam satu proyek. Ambillah pendekatan portofolio untuk inovasi.

Mengambil terlalu banyak proyek baru

Hanya berada di satu titik tidak baik, namun terlalu banyak agenda juga tidak baik. Yang terpenting adalah memikirkan bagaimana sebuah proyek inovasi mampu tumbuh secara berkelanjutan. Semua harus memiliki target capaian yang jelas, dan jangan biarkan target tersebut gagal dan molor. Selain tidak efisiensi dari sisi sumber daya, hal tersebut juga menutup berbagai kemungkinan inovasi potensial lainnya.

Ini tidak mudah dilakukan, pasalnya sering kali founder berpikir tentang “kesempatan tidak datang dua kali”. Memang benar, oleh karenanya pengukuran kemampuan dan disiplin terhadap pengembangan inovasi sangat perlu untuk ditegakkan.

Menyiapkan Liburan Bagi Pekerja Remote

Liburan adalah salah satu cara efektif untuk kembali menyegarkan pikiran setelah dipakai bekerja keras. Tak hanya untuk meregangkan pikiran, liburan juga bisa menjadi salah satu cara untuk mencari inspirasi bagi mereka yang bekerja di industri kreatif. Namun sayangnya liburan di era digital bisa diganggu dengan banyak hal-hal, salah satunya masalah pekerjaan. Berikut beberapa tips menikmati liburan agar lebih maksimal dan tidak terganggu liburan. Termasuk bagi Anda pekerja remote.

Ubah pola pikir

Sebelum memaksimalkan liburan pastikan Anda benar-benar membutuhkan liburan. Pikirkan dahulu apakah keseimbangan kerja dan istirahat Anda cukup sebelum menjatuhkan pilihan pada liburan. Mengubah pola kerja lebih optimal untuk kembali memulihkan ritme kerja menjadi normal. Jangan terburu-buru memastikan bahwa Anda sedang butuh liburan, siapa tahu Anda cuma butuh ritme kerja yang baru.

Menyiapkan segalanya

Untuk lebih menikmati liburan alangkah baiknya semua disiapkan dari awal. Rencana perjalanan, hotel dan lain-lain. Jangan biarkan liburan Anda tidak optimal karena liburan yang tidak direncanakan. Termasuk menyiapkan cuti dan jadwal liburan. Tentukan waktu yang tepat untuk liburan, jauhkan dari tanggal-tanggal yang membutuhkan kinerja atau kehadiran Anda. Dan yang paling penting siapkan juga anggaran perjalanan Anda.

Jika Anda seorang pekerja remote Anda juga harus menyiapkan segala pekerjaan agar tidak terganggu saat Anda liburan. Jika Anda seorang pemimpin tim, siapkan apa saja yang harus dilakukan tim Anda, termasuk menyiapkan pengganti sementara Anda selama liburan.

Percaya pada tim

Selama Anda meninggalkan pekerjaan atau kantor untuk liburan usahakan buang rasa khawatir terhadap pekerjaan yang Anda tinggalkan. Percayakan itu kepada tim Anda yang ada. Dengan menanggalkan rasa khawatir tersebut Anda bisa lebih menikmati liburan.

Beri notifikasi

Untuk kembali “mengamankan” liburan Anda pastikan menginformasikan kondisi Anda yang sendang liburan dengan klien atau tim yang lain. Baik berupa balasan email otomatis, status di Slack, dan lain sebagainya. Segera buat jadwal baru untuk menyelesaikan agenda yang terlewat selama Anda liburan.

Kiat Membebaskan Diri dari Stres Akibat Pekerjaan

Kejenuhan dalam bekerja dan kurangnya istirahat bisa berakibat buruk bagi kondisi pikiran dan tubuh. Biasanya selain kelelahan para pekerja sering terhinggap masalah stres. Sesuatu yang bisa berimbas buruk pada produktivitas kerja dan kreativitas berkarya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan stres.

Ketahui bahwa Anda terjangkit stres

Stres bisa kurangi atau diantisipasi jika Anda mengetahui terlebih dulu apakah stres itu dan apakah Anda sudah terjangkit stres. Mulai pikirkan apa yang Anda lakukan dalam waktu seminggu terakhir, seberapa produktifkah Anda. Lakukan evaluasi. Jika perlu cerita ke orang-orang terdekat atau konsultasi ke pakar tentang apa yang Anda lakukan. Itu cara terbaik untuk mengetahui kondisi Anda.

Tidur yang cukup

Jika Anda sudah mulai merasakan tidak fokus dalam bekerja dan kurang produktif mungkin Anda bisa mengambil langkah sederhana, tambah jam tidur. Kurangi lembur atau begadang hingga larut malam. Gunakan waktu liburan dengan mengistirahatkan tubuh dan pikiran Anda. Lakukan sesuatu yang membuat Anda bahagia, nyaman, dan membuat pikiran Anda tenang untuk bisa kembali produktif dan lepas dari stres.

Jadwalkan liburan teratur

Salah satu cara untuk melepas stres yang paling populer adalah liburan. Sejenak mengesampingkan pekerjaan dan menikmati liburan menjadi salah satu solusi. Mungkin dengan menghirup udara segar di pegunungan, berjemur di pantai, atau hanya bersantai di pedesaan. Jika hal itu manjur untuk Anda, jadwalkan secara teratur, tapi juga jangan terlalu sering.

Makanan dan minuman yang sehat

Cara lain untuk bisa mengurangi stres adalah memperhatikan pola makan dan minum Anda. Perhatikan apakah makanan yang Anda makan sehat atau tidak. Begitu juga minuman. Makanan dan minuman yang sehat bisa membuat Anda fresh karena nutrisi dan vitamin yang terkandung. Ini juga bisa menjadi cara untuk memulai menyayangi tubuh Anda.

Olahraga dan meditasi

Liburan terlalu mahal atau berat dari segi waktu Anda bisa menggantinya dengan olahraga dan meditasi secara teratur. Ini bisa membantu Anda tenang dan relaks. Lakukan ini secara teratur agar tubuh dan pikiran Anda selalu fresh di awal pekan.

Penjadwalan yang baik

Cara terakhir yang bisa Anda coba untuk mengurangi stres adalah melakukan penjadwalan yang baik untuk apa pun pekerjaan yang Anda lakukan. Dengan komitmen yang tinggi sesuai jadwal Anda bisa mengatur bagaimana ritme kerja Anda, bagaimana Anda menyikapi pekerjaan Anda.

Mengoptimalkan Waktu untuk Mengembangkan Diri

Dalam menjalani kesibukan sehari-hari manajemen waktu merupakan salah satu skill penting yang wajib dimiliki. Tanpa manajemen waktu yang baik alih-alih mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu deadline bisa saja terlewat begitu saja. Kemampuan ini tidak bisa didapatkan dengan sendirinya, perlu proses belajar. Belajar untuk lebih disiplin terhadap waktu.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk bisa mengatur waktu untuk bisa meluangkan waktu untuk pengembangan diri.

Tulis semua rencana kegiatan yang akan dilakukan, lengkap beserta waktunya

Manajemen waktu tak hanya penting bagi mereka yang bekerja. Pada umumnya kemampuan manajemen waktu diperlukan untuk menyelaraskan bagaimana kita bekerja dan belajar. Baik dalam statusnya sebagai mahasiswa maupun pekerja kantoran.

Tips pertama yang bisa dilakukan adalah menulis rencana kegiatan yang ingin dilakukan. Lengkap beserta deadline dan waktu yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan yang ditulis bisa apa saja, mulai dari jadwal kuliah, tugas kampus, bahkan pekerjaan di kantor. Ini akan sangat membantu bagaimana kita memahami apa saja yang akan kita lakukan dan berapa waktu yang kita miliki dalam sehari.

Coba untuk fokus

Fokus mungkin hal yang terdengar sederhana, tapi pada kenyataannya sangat sulit dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang memakan waktu seperti bermain media sosial, chatting, browsing di toko online, dan lainnya merupakan hal favorit yang bisa mengganggu fokus dalam belajar atau bekerja. Untuk melakukan fokus coba jauhkan perangkat telepon sebentar, pastikan yang dilakukan adalah hal-hal penting dan berguna bagi proses menyelesaikan deadline atau pun proses belajar lainnya. Untuk yang satu ini setiap orang memiliki cara mereka masing-masing, mulai dari yang bisa fokus karena mendengar suara musik hingga mereka yang fokus di suasana yang hening. Semua tergantung kebiasaan masing-masing.

Luangkan waktu untuk belajar

Jika posisi Anda sebagai pekerja paruh waktu atau pekerja full time jangan sekali-kali remehkan belajar. Luangkanlah waktu barang beberapa jam dalam seminggu untuk menambah pengetahuan atau keterampilan personal Anda. Baik hanya dengan membaca buku atau melakukan praktik-praktik tertentu. Selalu usahakan Anda peduli dengan updgrading kemampuan pribadi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing diri Anda.

Bagun pagi dan lakukan persiapan sebelum memulai hari

Meski terlihat sepele bangun di pagi hari dan menyiapkan apa saja yang ingin dilakukan sepanjang hari adalah cara terbaik untuk mengetahui sejauh mana Anda bisa mengatur waktu Anda dengan sadar. Kebiasaan ini seperti kebiasaan lain perlu dilatih dan tidak bisa dilakukan hanya dalam sehari dua hari. Butuh latihan, butuh ketelatenan, dan butuh disiplin yang tinggi untuk bisa melakukannya. Mengoptimalkan waktu untuk bisa menyisakan demi pengembangan diri.

Tips Manajemen Waktu untuk Capaian Target Startup

Dalam perjalanan merintis startup akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari tahapan validasi ide, testing, pemasaran dan lain sebagainya. Seolah timeline pekerjaan yang harus dikerjakan benar-benar padat. Di sinilah pentingnya membagi beban kerja untuk tim, dan yang paling utama, manajemen waktu. Mungkin ini terlihat sepele namun sangat penting bagi startup untuk bisa mengoptimalkan waktu yang ada. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan waktu kerja.

Tulis semua yang dikerjakan

Mungkin ini menjadi tips yang umum, namun meski demikian ini sangat penting. Menulis apa yang akan dikerjakan ini akan membantu kita untuk mengorganisasi pekerjaan apa yang harus dilakukan. Menghindari risiko lewat dari deadline. Dengan catatan-catatan ini pula kita bisa melihat seberapa besar dan banyak hal yang harus kita lalukan. Dengan demikian kita bisa terpacu untuk menyelesaikannya satu per satu.

Mengorganisasi catatan berdasarkan waktu dan target

Selain menulis apa yang akan dikerjakan mengelompokkannya menjadi hal selanjutnya yang bisa dicoba. Kelompokkan catatan tersebut berdasarkan waktu dan objektif apa yang harus dicapai. Kemudian tentukan target waktu dan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapainya. Hal umum yang dilakukan untuk mengingat tujuan dan memotivasi diri sendiri mengenai hal yang ingin dicapai.

Urutkan dan kerjakan berdasarkan prioritas

Untuk pengerjaannya sendiri untuk bisa lebih menghemat waktu dan mencapai tujuan yang ingin dicapai selalu upayakan lakukan secara berurutan. Entah itu dari kebutuhan waktu yang maksimum atau tujuan yang paling mendesak. Mengurutkan hal-hal tersebut berdasarkan skala prioritas bisa membantu untuk menghindarkan dari hal-hal yang mampu mengalihkan perhatian kepada hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan tujuan utama.

Masalah waktu juga penting, jangan lupa untuk selalu melakukan perhitungan waktu dan usahakan mengerjakan sesuatu tepat waktu. Sempatkan untuk sesekali menengok dan mengevaluasi mengenai apa yang telah dilakukan. Siapa tahu ada hal-hal kecil dan remeh yang mengalihkan perhatian kita dari tujuan dan akhirnya membuat waktu sia-sia.

Delapan Prinsip Bekerja Cepat di Startup

Kita semua mengetahui bahwa setidaknya ada satu pengusaha startup yang bakal sukses dalam bisnisnya, terus mengerjakan pekerjaan baru, dan terlihat tidak pernah berhenti. Di sisi lain, banyak orang yang berbicara tanpa henti tentang ide-ide besar mereka, tapi terlihat tidak pernah memulainya, atau cepat menyerah saat menemui rintangan.

Sebenarnya, apa yang membuat pengusaha startup itu tidak bisa dihentikan? Apakah memungkinkan bagi orang awam untuk menjadi seperti mereka?

Dalam buku motivasi yang ditulis Bill Schley, “The UnStoppables: Tapping Your Entreprenuerial Power,” ada beberapa kata kunci yang disebut Schley sebagai “mekanik emosional” sebagai suatu prinsip yang dapat membantu pengusaha sukses tak hanya di perusahaan startup, tetapi juga untuk skala besar. Semua orang pada dasarnya memiliki kekuatan yang berasal dari dalam diri untuk belajar dan beradaptasi dengan prinsip tersebut.

Artikel ini akan membahas delapan prinsip yang perlu dianut untuk membantu founder startup menuntaskan pekerjaannya lebih cepat, seperti dikutip dari buku di atas. Berikut rangkumannya:

1. Ikuti hukum gerak vs kontemplasi, bahwa semua orang mimpi dan berbicara

Begitupula dengan apa yang dilakukan pengusaha sukses, terus melakukan dari awal, tidak berhenti, dan akhirnya mencapai sesuatu yang belum pernah didapat sebelumnya. Tim startup harus memiliki jiwa sebagai pengusaha, dengan semangat yang berapi-api.

2. Batasi fokus, maksimal ada tiga sampai prioritas

Misalnya menentukan posisi brand Anda, cari prospek konsumen, atau mengelola arus kas. Seluruh prioritas ini Anda butuhkan agar perusahaan bisa terus hidup. Prioritas ini jugalah yang dapat membantu semua pengusaha jadi mahir saat mengaturnya secara bersamaan.

3. Andalkan mental “rules of thumb”.

Menjadi orang yang tidak bisa dihentikan itu membutuhkan kekuatan untuk berpikir dan berinovasi berdasarkan prinsip “rules of thumb”, di mana lebih mengutamakan pengalaman untuk dijadikan panduan daripada memakai teori. Sebaiknya Anda banyak bertanya tentang hal-hal terbaru dari rekan kerja, penasehat, pengalaman positif, dan kegagalan sebelumnya.

4. Kesederhanaan mengalahkan kerumitan

.
Jika perbedaan unik Anda tidak dapat dijelaskan di belakang kartu nama, berarti Anda belum memiliki itu. Sebenarnya tidak ada yg tahu, tidak ada proses pasti, tidak ada visi yang menyebutkan kesederhanaan dan keringkasan tidak bisa ditingkatkan. Jangan biarkan konsultan, pengacara, atau investor mencoba untuk memberi tahu Anda.

5. Cari pusat masalah dan selesaikan

Pengusaha startup yang tanpa henti itu bangun pagi setiap hari dengan pusat pemikiran bagaimana meningkatkan produk, performanya, atau statusnya menjadi nomor satu. Salah satu hal terbesar yang harus ditakuti adalah rasa memiliki yang begitu besarnya untuk terus mengembangkan ide, mengelola tim kerja, dan keinginan untuk mengubah dunia.

6. Taklukkan rasa takut

Ketika seseorang memiliki suatu hal yang penting untuk dilakukan, dan mereka tidak melakukannya, berarti ada sejumlah ketakutan yang menghentikan mereka. Salah satu hal terbesar yang harus ditakuti adalah rasa memiliki yang begitu besarnya untuk terus mengembangkan ide, mengelola tim kerja, dan keinginan untuk mengubah dunia.

7. Selesaikan masalah dengan cara cerdas

Kita tidak bisa mencapai kemajuan tanpa melalui risiko. Dalam dunia yang dinamis ini, perubahan terus terjadi dengan begitu cepatnya. Hal ini terkadang membuat kita merasa aman dengan bersembunyi, daripada ikut menjebloskan diri dengan perubahan tersebut. Padahal, bersembunyi itu adalah keputusan yang paling berisiko dibanding lainnnya.

8. Hadapi tantangan berbekal keyakinan yang kuat

Berpikir “tidak mungkin” itu sebenarnya memicu keyakinan, tekad, dan energi. Pikiran seperti itu justru akan menjadi kenyataan. Sebaiknya Anda harus berpikir sebaliknya, dari yang tadinya “tidak mungkin” jadi “mungkin”. Kepercayaan adalah hasil dari menguasai semua mekanik emosional lainnya.

Tidak ada satupun dari kedelapan prinsip di atas yang menyebutkan berapa banyak uang, butuh seberapa cerdas, atau kemampuan akademis Anda sebelum memulai ketujuh tips di atas. Mempercepat kemahiran itu sebenarnya berbicara mengenai seni dan ilmu menjadi pengusaha dengan kemampuan Minimally Funcionally Qualified (MFQ) dengan kerangka waktu yang dipercepat. Sehingga mereka bisa mendapatkan ritme untuk mulai melakuan dan mengajarkan ke diri sendiri, daripada berbicara dan hanya mengamati.

Menjadi pengusaha yang tidak bisa dihentikan itu, artinya mereka harus memutuskan untuk berani mimpi dan mewujudkannya. Caranya dengan mengesampingkan rasa takut dan mengubahnya jadi keuntungan terbesar Anda.

Tips Menjaga Waktu Produktif dalam Keseharian

Pernah mengalami keadaan ketika kita memiliki banyak pekerjaan namun terasa begitu sedikit apa yang dikerjakan hari ini? Biasanya hal ini sering kali terjadi untuk pekerja seperti kita yang produktif menggunakan komputer. Ya, tak lain gangguan pribadi yang sering kali menghambat produktivitas kita dalam bekerja. Kendati pekerjaan yang harus kita kerjakan masih dalam cakupan keterampilan yang kita miliki, namun pengelolaan waktu yang salah tetap akan memberikan hasil yang tidak efisien.

Dipahami bahwa tidak di setiap waktu seseorang berada di fase “fit” dalam mengerjakan kegiatan produktifnya. Sering kali godaan seperti media sosial atau hiburan online mengganggu saat jam produktif. Apalagi ketika di kantor biasanya dimanjakan dengan konektivitas internet yang lebih kencang. Namun ternyata dengan manajemen yang baik, pekerjaan yang menumpuk tersebut tetap bisa selesai pada waktunya. Dan berikut ini tiga tips yang bisa diterapkan untuk senantiasa produktif dan meminimalisir terpengaruhnya kita terhadap gangguan pribadi saat jam produktif.

(1) Mengidentifikasi pekerjaan sesuai urgensinya

Banyak hal yang harus kita kerjakan dalam jam produktif kita. Namun alangkah lebih baik jika kita mampu menguraikan apa saja yang harus dikerjakan, kemudian mengurutkan berdasarkan kadar urgensi (mana yang lebih penting. Dengan ini kita akan tahu mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

Dengan mengetahui apa saja yang penting untuk dikerjakan, secara tidak langsung umumnya orang akan lebih memikirkan untuk menyelesaikannya. Hal ini sekaligus dapat dijadikan sebagai input untuk penjadwalan pribadi, sekaligus sebagai pengingat. Beberapa aplikasi penjadwalan dan penugasan bahkan kini sudah bisa diberikan kadar prioritas untuk mendukung kegiatan ini.

(2) Tetapkan tujuan secara jelas

Sangat mudah dan cepat waktu dalam sehari untuk terlewatkan begitu saja. Bermain-main dengan media sosial atau game untuk pekerja kantor misalnya, tanpa sadar akan mengantarkan kita di penutup hari tanpa sesuatu yang bernilai dalam produktivitas kita. Tapi bagi kita yang mau secara rutin menetapkan apa goal yang ingin dicapai hari ini, maka kita akan selalu berpegang untuk menggapainya.

Beberapa kisah orang sukses yang pernah dibukukan tidak semua memiliki penjadwalan yang rapi dalam aktivitas hariannya. Tapi hampir dapat dipastikan mereka selalu memiliki goal yang jelas, tentang apa yang harus mereka gapai dan kapan waktunya. Jadi dengan memberikan kejelasan pada tujuan yang ingin dicapai pada hari ini, akan mengantarkan setiap aktivitas yang kita lakukan merujuk pada pencapaian tujuan tersebut.

(3) Abaikan kebisingan di lingkungan sekitar

Gangguan akan senantiasa menghampiri, ntah dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Bahkan perencanaan yang sudah tertata baik pun dapat gugur jika kita tak mampu mengabaikan kebisingan tersebut. Gangguan tidak melulu dari hal yang besar, beberapa hal sepele juga dapat mengganggu produktivitas, misalnya saja terlalu lama bersantai menggosip di ruang kerja.

Namun dengan disiplin menjalankan dua proses yang ada sebelumnya, seharusnya kita sudah mampu membedakan, mana yang harus kita prioritaskan untuk dilakukan dan mana yang perlu kita lewatkan. Kita harus mau belajar memilah apa yang lebih penting, untuk menjadikan hari produktif kita lebih efisien. Jika gangguan itu datang dari orang lain, utarakan urgensi kegiatan yang harus dilakukan, biasanya juga akan memotivasi orang lain untuk sadar akan aktivitas yang harus dilakukan.

Pendekatan strategis ini tak sulit dilakukan, tujuannya untuk mengelola waktu. Selamat mencoba, semoga perubahan besar dalam kita menyikapi waktu produktif kita dapat membawakan nilai yang lebih berarti. Semoga kita makin terhindar dengan menumpuknya pekerjaan yang sulit diurai.

Tips Manajemen Waktu dengan Teknologi

Sebagai pekerja profesional sering kali kita berada di sebuah titik kesibukan ekstra, kadang merasa waktu 24 jam sehari terlalu pendek untuk menyelesaikan berbagai tugas dan pekerjaan yang sudah di ujung deadline. Dan paling sering kejadian seperti itu dialami ketika berbagai hal yang telah kita rencanakan tidak terjadwal secara baik, sehingga tumpang-tindih agenda membuat kita tidak fokus dengan apa yang dikerjakan.

Time management yang baik dapat menjadi solusi untuk mengurangi inefisiensi dari pelaksanaan kegiatan harian kita. Dengan memastikan semua agenda tertata rapi, akan mempermudah kita untuk mengestimasi alokasi waktu untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan harian, Terutama bagi seorang profesional yang mungkin memiliki kegiatan harian lain, misalnya sedang melaksanakan studi lanjut atau memiliki side job sebagai wirausahawan.

Di abad smartphone ini, kita sangat diuntungkan dengan perangkat kecil nan canggih yang mampu kita kustomisasi untuk menjadi asisten virtual guna mengatur penjadwalan kegiatan harian. Berikut ini beberapa tips pemanfaatan teknologi untuk time management yang lebih baik.

Rajin Mengatur Jadwal Kegiatan Harian

Menuliskan apa saja agenda yang harus dilakukan hari ini dengan mengalokasikan waktunya dapat dijadikan kebiasaan sebelum tidur atau di pagi hari ketika bangun tidur. Mengidentifikasi apa saja yang harus kita kerjakan hari ini akan memberikan kita alokasi waktu yang tepat serta prioritas yang pas untuk menyelesaikan apa yang menjadi tanggungan hari ini.

Gunakan kalender di sistem email atau di ponsel untuk menuliskan penjadwalan harian kita. Selain mudah untuk dituliskan, kalender yang terintegrasi sistem email (misalnya Google Calendar, Outlook Calendar dan lain-lain) mudah diintegrasikan dan memiliki sistem reminder dengan perangkat lain, misal komputer yang digunakan untuk bekerja.

Namun kadang kita harus mengelola lebih dari satu sistem kalender, semisal memiliki kegiatan profesional lebih dari satu (masing-masing memiliki sistem email yang berbeda), dan juga memiliki kalender personal. Berapa aplikasi kalender di ponsel otomatis dapat menampilkan dalam satu buah tampilan. Jika tidak bisa menggunakan aplikasi yang menyatukan kalender, misal di perangkat Windows 8 atau Windows 10 bisa memanfaatkan aplikasi gratis One Calendar untuk memudahkan mengatur penjadwalan dari sistem email yang berbeda.

Membuat catatan to-do-list

Target harian atau mingguan juga dapat menjadi prioritas untuk selalu dicatat. Apa saja target hari ini atau minggu ini, atur semua dalam aplikasi to-do-list yang saat ini sudah banyak pilihannya, baik di perangkat smartphone ataupun komputer, bahkan yang bisa diakses di keduanya. Di setiap to-do-list berikan tanda juga bagaimana prioritas pekerjaan tersebut, apakah sebuah pekerjaan yang urgent atau biasa-biasa saja, termasuk mengatur kapan tenggang waktu pengerjaan pekerjaan tersebut.

Mencatat jadwal ataupun daftar tugas memang kadang menjenuhkan. Namun manfaat yang akan diberikan dari terorganisirnya semua kegiatan dan tugas yang harus diselesaikan akan lebih banyak, karena mengurangi risiko terjadinya kelalaian atau agenda yang terlewatkan. Setelah dicatat, kedisiplinan yang akan menentukan hari kita.

Gunakan asisten virtual untuk mengingatkan

Siri, Cortana atau Google Now merupakan beberapa asisten virtual bawaan ponsel yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi pengingat yang baik untuk setiap kegiatan yang sudah kita agendakan di kalender. Sama seperti layaknya seorang sekretaris, ia akan mengingatkan tentang agenda-agenda yang harus dijalankan sesuai yang telah dituliskan dalam kalender. Bahkan beberapa asisten virtual sudah dibekali dengan kemampuan untuk mampu terintegrasi dengan aplikasi lain.

Misal ketika agenda meeting di luar kantor, asisten virtual akan memberikan estimasi waktu ke tujuan dengan menghubungkan dengan aplikasi peta, bahkan dapat memperkirakan kepadatan lalu lintas sehingga memberikan kita kesempatan untuk menyesuaikan. Kendati aplikasi asisten virtual masih banyak kekurangan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penggunanya, namun terkait integrasi dengan aplikasi di ponsel sistem-sistem tersebut sudah sangat bisa diandalkan.

Mengelola dokumen atau pekerjaan di cloud

Terakhir adalah dengan memastikan pekerjaan atau tugas dapat dicek di mana saja. Sistem penyimpanan cloud yang saat ini mudah dipasangkan di berbagai perangkat, sekaligus mampu terintegrasi dengan aplikasi produktivitas dapat membuat kita untuk senantiasa dapat memaksimalkan waktu bekerja. Tak melulu harus di komputer kantor untuk mengelola pekerjaan, karena ketika terjebak kemacetan atau harus berteduh di cafe, dengan perangkat yang kita bawa masih bisa mengelola pekerjaan-pekerjaan yang kita buat.

Hal ini akan memberikan efektivitas pemanfaatan waktu jika terjadi penundaan dikarenakan hal yang tidak diinginkan, misal jadwal meeting yang molor. Sehingga agenda tetap dapat terselamatkan dengan baik, dan tidak membuat kita membuang-buang waktu begitu saja dengan tetap bisa selalu terhubung dengan berkas pekerjaan.

Resep Manajemen Waktu ala Jack Dorsey

shutterstock_195328121

Menjalankan dua perusahaan kaliber dunia secara bersamaan adalah hal yang luar biasa. Co-Founder Twitter dan CEO Square Jack Dorsey menjalankan dua perusahaannya itu sekaligus. Tidak hanya memperlihatkan bahwa ia bisa melakukannya dengan baik, Dorsey juga terkenal  produktif dan kerap melakukan terobosan inovatif untuk kedua perusahaannya.

Continue reading Resep Manajemen Waktu ala Jack Dorsey