Generasi Millennial Butuh Pemimpin yang Mau Mendengar

Kini di belahan dunia manapun sedang terjadi pergeseran usia produktif. Perlahan tapi pasti, generasi millennial atau dikenal dengan Gen Y mulai memosisikan diri sebagai pekerja. Menghadapi pekerja dari segmen usia ini, terbilang gampang-gampang susah, sebab mereka mudah bosan dan bergonta-ganti pekerjaan bila tidak sesuai dengan minatnya.

Namun bila Anda sebagai founder, jika memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi pekerja millennial, mereka dapat menjadi tim terbaik Anda. Sebab ide yang mencuat dari pikiran mereka seringnya adalah suatu hal yang fresh, kontribusinya pun sangat membantu tim menemukan solusi dari masalah tertentu dan cara-cara yang ditawarkan juga lebih inovatif.

Millennial memiliki kecenderungan ingin terlibat dalam suatu pekerjaan yang penting dalam perusahaan, seolah mau membuktikan bahwa mereka berkompeten di bidang tersebut. Lewat tulisan ini, Aaron Painter selaku General Manager Microsoft Business Solutions & Dynamics 365 ingin memberitahu Anda bahwa cara yang paling mujarab untuk meningkatkan kompetensi pekerja millennial adalah menguasai keterampilan mendengar.

Mendengar itu buat pekerja millennial merasa dihargai

Painter mengutip ucapan dari Mary Kay Ash seorang founder dari Mary Kay Cosmetics. Ash bilang, setiap orang memiliki tulisan tak kasat mata tergantung di lehernya tertulis “Buat saya merasa dibutuhkan.”

Menurut Painter, bila Anda ingin berhasil melibatkan diri dengan millennial, artinya Anda harus memosisikan diri sebagai pelatih, bukan sebagai bos. Anda harus mampu memahami preferensi, ambisi, dan fokus mereka, demi kepentingan perusahaan maupun tujuan karier mereka.

Untuk mengelola millennial dengan baik, Anda harus memahami perbedaan antara mendengar karena pekerjaan dengan mendengar karena ada rasa ingin tahu. Teknik ini disebut oleh Edgar Schein sebagai penyelidikan murni.

Ketika Anda mendengar karena itu adalah pekerjaan, Anda tidak dapat memberikan perhatian 100% kepada lawan bicara. Ini berdampak pada hasil akhirnya karena Anda tidak mampu memberikan apa yang terbaik untuk mereka.

Sebaliknya, bila Anda mendengar karena ada rasa ingin tahu secara alami pertanyaan Anda akan terbentuk dengan sendirinya.

Ketika Anda jadi pendengar yang baik, orang akan merasa dihormati, dan rasa hormat adalah bentuk dasar dari sebuah hubungan yang kuat. Ini adalah metode yang kuat dan ampun digunakan untuk menghasilkan rasa kepercayaan yang luar biasa dengan sesama rekan pekerja.

Mungkin pendekatan seperti ini menjadikan Anda sebagai sosok yang lembut. Namun, bagi sebagian besar kasus teknik pendekatan seperti sangatlah tepat. Ketika anggota tim merasa Anda memahami mereka, maka loyalitas dan motivasi mereka akan meroket.

Keluarkan rasa cemas, masukkan energi

Artinya, Anda harus meluangkan waktu untuk memahami dan mengatasi masalah mereka. Bukan berarti Anda yang harus memecahkan masalah mereka, justru Anda harus membimbing pemahaman mereka bagaimana hal itu dapat meningkatkan kinerjanya.

Hal ini akan memberi beberapa keuntungan, misalnya anggota tim mampu belajar sendiri, meningkatkan keterampilan, dan dapat mentransfer energi ke anggota tim lainnya.

Millennial tidak bisa bekerja tanpa keselarasan

Millennial itu memiliki keyakinan bahwa mereka melakukan sesuatu yang berdampak pada perubahan dunia, sesuai dengan kemampuannya dan temperamen masing-masing. Beda halnya dengan generasi sebelum mereka yang fokus menutupi kekurangan, justru millennial lebih cenderung fokus pada hal yang menjadi kelebihannya,

Preferensi ini bukan karena mereka takut meninggalkan zona nyamannya, tapi lebih disebabkan adanya keinginan untuk menciptakan dampak dalam pekerjaan mereka. Apabila millennial tidak percaya dengan misi perusahaan Anda atau tidak menikmati pekerjaannya, siapa sangka bahwa mereka dapat menjadi racun yang dapat merusak suasana kerja dan moral di seluruh tim.

Hal ini terjadi kemungkinan besarnya karena mereka tidak cocok dan setiap orang dalam tim mencuri keuntungan satu sama lain. Millennial merasa diperlukannya keselarasan dengan pekerjaannya.

Jika ada pekerja yang percaya dengan perusahaan Anda, tapi tampaknya tidak bisa unggul dengan posisi mereka saat itu. Berarti Anda harus memperbaikinya dengan memahami keterampilan mereka dan mengubah tanggung jawab.

Bagi millennial, loyalitas itu dimulai saat mendengar

Ketika pekerja merasa didengar oleh perusahaan, mereka akan merasa dimengerti. Setelahnya, mereka akan merasa dihargai. Kemudian, mereka akan bekerja dengan sangat baik untuk mengungkapkan rasa loyalitasnya kepada pemimpin mereka.

Prinsip seperti ini memang berlaku untuk semua generasi, tapi ini sangat akut bagi millennial. Ketika pemimpin memperlakukan mereka tidak baik, mengabaikan kekhawatiran mereka dan tidak menghargai, mereka akan meresponsnya dengan meninggalkan perusahaan secepat mungkin.

Maka dari itu, dengarkan pekerja millennial Anda. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan loyalitas dan produktivitas yang mungkin belum pernah Anda bayangkan sebelumnya dari mereka.

Delapan Hal yang Perlu Dicermati dalam Membangun Marketplace Sukses

Sebelum Anda berencana meluncurkan marketplace, ada baiknya untuk mengetahui dengan jelas apa itu marketplace, konsep seperti apa yang baiknya diterapkan, hingga hal-hal penting lainnya yang mendukung berjalannya marketplace yang tepat dan tentunya minim risiko.

Saat ini sudah banyak marketplace lokal hingga asing yang beredar di tanah air. Meskipun masing-masing menawarkan pilihan, harga hingga promosi yang berbeda, namun hanya beberapa marketplace saja yang digemari, dan pada akhirnya menjadi unggulan. Sebut saja Bukalapak dan Tokopedia, startup dengan konsep layanan marketplace yang sudah terkenal secara global. Artikel berikut ini akan mengupas seperti konsep marketplace yang ideal dan tentunya memiliki potensi untuk sustainable.

Pilih nama yang tepat

Pemilihan nama ternyata cukup mempengaruhi kesuksesan sebuah marketplace. Idealnya Anda ingin menggunakan nama yang gampang diingat, sederhana namun tetap terdengar dan terlihat menarik. Jika marketplace Anda berencana untuk melakukan ekspansi secara global, pastikan nama tersebut sesuai untuk masing-masing negara yang ditargetkan.

Marketplace ‘rewarding’ namun sarat dengan tantangan

Marketplace memiliki dua konsumen yang saling membutuhkan, yaitu pemilik toko (merchant) dan pembeli. Dalam hal ini fungsi marketplace adalah harus meyakinkan kedua belah pihak bahwa layanan dan perhatian merupakan prioritas, agar pemilik toko puas dan pembeli bisa mempercayakan kedua belah pihak yaitu marketplace dan pemilik toko. Untuk itu menjadi hal yang penting bagi marketplace untuk menghindari kesalahan yang bisa berakibat buruk terhadap relasi dengan pemilik toko dan pembeli.

Perhatikan manajemen risiko

Menjadi hal yang penting untuk semua marketplace memberikan keyakinan dan trust factor kepada calon pelanggan dan pemilik toko, dengan demikian marketplace bisa menjalankan bisnisnya dengan lancar dan berpotensi untuk mengalami peningkatan. Untuk itu perhatikan manajemen risiko dan kerahkan semua upaya untuk memastikan proses pembelian aman dan dapat dipertanggungjawabkan.

Proses kurasi merchant

Hal ini tentunya menjadi hal yang paling krusial untuk diperhatikan, memiliki jumlah merchant atau toko online dalam jumlah yang besar tentunya merupakan keuntungan lebih, namun yang tidak kalah penting adalah proses kurasi yang harus Anda lakukan pemilik marketplace. Dengan demikian marketplace Anda bisa terhindar dari toko fiktif, produk palsu dan pemberian harga yang tidak masuk akal. Lakukan proses ini secara teratur dengan peraturan dan proses filtering yang tepat dan sesuai dengan kultur marketplace.

Fokus target pasar

Marketplace yang sukses adalah marketplace yang bisa memberikan pilihan produk secara khusus dan tentunya dicari oleh pengguna. Jika marketplace Anda ingin menjadi pilihan favorit, tawarkan beberapa produk untuk target pasar tertentu dan pastikan kualitas terbaik. Jangan terlalu agresif menawarkan produk secara luas untuk semua target pasar, hal tersebut bisa membuat marketplace Anda tidak unik dan terkesan berlebihan, dan pastinya tidak tepat sasaran.

Perhatikan komunitas online

Media sosial tentunya menjadi pilihan utama untuk marketplace menciptakan komunitas antar pemilik toko atau pengguna setia. Sebelum Anda menentukan platform media sosial apa yang paling ideal untuk dipilih dalam hal pengelolaan komunitas, pastikan platform tersebut sesuai dan tentunya memudahkan saat proses skalabilitas dilakukan. Semakin aktif engagement yang dilakukan kepada komunitas, semakin besar kemungkinan jumlah komunitas untuk bertambah. Jangan jadikan besarnya jumlah membuat komunitas menjadi tidak lagi personal dan menyulitkan sesama anggota untuk berkomunikasi.

Kualitas vs kuantitas

Kedua pilihan tersebut bisa mempengaruhi skalabilitas marketplace, untuk itu perhatikan dengan baik cara-cara yang bakal Anda terapkan, apakah itu melakukan proses kurasi pedagang dan pembeli secara ketat yang pastinya akan mempengaruhi kuantitas. Namun di sisi lain jika Anda terlalu banyak mengizinkan merchant atau pemilik toko untuk bergabung tanpa melakukan proses kurasi, akan mempengaruhi kualitas produk. Idealnya lakukan kedua proses tersebut secara seimbang dan tentunya sesuai untuk marketplace.

Visi dan misi

Pada akhirnya marketplace adalah usaha yang paling sulit untuk dibangun. Dibutuhkan sedikitnya 5 sampai 10 tahun hingga marketplace bisa mencapai product market fit, likuiditas dan skalabilitas. Yang perlu diperhatikan adalah, bangun marketplace dengan passion yang besar dan visi serta misi yang terbaik, dan selalu berikan efek positif untuk semua orang.

6 Tanda Pegawai Harus Diberhentikan

Sudah menjadi rahasia umum bahwa startup yang sukses adalah startup yang memiliki anggota tim yang solid, kompak dan loyal kepada perusahaan. Bukan hanya kreatif dan produktif terhadap pekerjaan, namun idealnya anggota tim juga memiliki mindset yang positif kepada perusahaan. Artikel berikut ini akan membahas tanda-tanda yang wajib untuk dicermati jika anggota tim Anda memiliki sikap yang cenderung negatif dan pada akhirnya bisa membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif.

Gemar bergunjing

Perubahan pastinya kerap terjadi di perusahaan rintisan, apakah itu keputusan untuk pivot, mengurangi jumlah pegawai hingga rencana pindah kantor. Jika ada salah satu anggota tim di startup Anda yang gemar bergunjing dan menyebarkan berita cenderung negatif antar rekan kerja, baiknya untuk segera ditangani, karena akan mempengaruhi suasana kerja yang awalnya positif menjadi negatif.

Meragukan keputusan bersama

Saat melakukan pertemuan bersama pastinya masing-masing anggota tim diberikan kesempatan untuk menuangkan ide, masukan hingga kritikan yang pada akhirnya diharapkan bisa menjadi keputusan bersama. Namun jika ada salah satu anggota tim di startup Anda pada akhirnya meragukan dan mempertanyakan keputusan bersama atau kebijakan dari Anda sebagai pemilik startup, baiknya untuk dicermati.

Idealnya semua keraguan dan ketidaksetujuan terhadap ide dibicarakan langsung di depan Anda pimpinan dan rekan kerja lainnya. Ketika anggota tim tersebut kemudian mengadakan pertemuan kecil dengan beberapa rekan kerja lainnya, hal tersebut bisa memberikan dampak negatif bukan hanya untuk Anda Founder namun juga perusahaan.

Menolak untuk melakukan multitasking

Di sebuah startup khususnya untuk startup baru yang masih memiliki anggota tim kecil, biasanya beberapa pekerjaan dikerjakan secara multitasking. Jangan kaget ketika Anda dibebankan dengan lebih dari satu pekerjaan. Jika ada salah satu anggota tim Anda yang kemudian mulai perhitungan dan menolak untuk melakukan pekerjaan secara multitasking, hal ini merupakan tanda bahwa pegawai tersebut tidak memiliki loyalitas dan semangat teamwork yang baik.

Pengalaman bukanlah segalanya

Pekerja yang baik adalah mereka yang mampu melakukan pekerjaan dengan baik, tanpa harus tergantung dari pengalaman atau seberapa besar kemampuan yang mereka miliki. Jika ada salah satu anggota tim Anda yang merasa memiliki cukup pengalaman dan pengetahuan namun tidak mampu menghasilkan pekerjaan dengan sempurna, ada baiknya untuk mulai mempertimbangkan pegawai tersebut untuk diberhentikan.

Kurang motivasi

Tentunya ada kepuasan tersendiri jika Anda mampu merekrut anggota tim yang cerdas dan selalu memiliki semangat untuk bekerja, dengan demikian semua tanggung jawab yang dibebankan pada akhirnya bisa dikerjakan dengan baik. Namun demikian jika salah satu anggota tim Anda enggan untuk memberikan kontribusi lebih dan hanya mengandalkan beberapa pekerjaan utama saja, ada baiknya untuk segera dicermati dan buatlah keputusan untuk memberi peringatan kepada pegawai tersebut.

Tidak mau bertanggung jawab (jika ada kesalahan)

Melakukan kesalahan pada pekerjaan pastinya sulit untuk dihindari, jika salah satu anggota tim Anda melakukan kesalahan dan enggan untuk bertanggung jawab bahkan cenderung menyalahkan rekan kerja yang lain, hal tersebut bisa menandakan bahwa anggota tim tersebut bukan hanya tidak bisa bekerja dalam team work, tapi juga tidak memiliki toleransi terhadap anggota tim lainnya. Jika dibiarkan kebiasaan ini bisa merusak hubungan kerja antar anggota tim dan pada akhirnya bakal merugikan perusahaan.

Empat Alasan Startup Baru Belum Perlu Pekerjakan Agensi Kehumasan

Kesalahan yang satu ini kerap dilakukan oleh penggiat startup yang baru saja dibangun dan bersiap untuk segera meluncurkan produk, yaitu menyewa tenaga public relation (PR) secara outsource dan kebanyakan bakal menghabiskan budget yang cukup besar. Demi mendapatkan perhatian dari media, investor dan pihak terkait lainnya, masih banyak cara-cara organik yang bisa dilakukan, dan pastinya menyewa agensi PR bukanlah pilihan utama, untuk startup baru.

Artikel berikut ini akan membahas empat aspek yang mempengaruhi penting atau tidaknya startup baru Anda membutuhkan tenaga outsource public relation.

Tidak memiliki cukup ‘cerita’

Startup baru kebanyakan tidak memiliki cukup banyak informasi, data dan hasil yang bisa dibagikan kepada media, investor dan pihak terkait lainnya. Untuk bisa menarik perhatian media, startup harus memiliki ceirta dan tentunya dukungan data yang lengkap. Hal ini tentunya jauh berbeda dengan melakukan kegiatan kampanye iklan digital di Facebook Ads atau Adwords. Ketika Anda mengajukan promosi iklan, akan mendapatkan konversi sesuai dengan harapan.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk memulai kegiatan pemasaran dan promosi adalah dengan mengirimkan sendiri informasi, data atau hasil riset yang telah dimiliki oleh tim PR internal startup Anda. Meskipun terbilang sederhana, paling tidak Anda tidak harus mengeluarkan budget khusus untuk PR outsource ketika hendak menyebarkan informasi kepada media yang Anda sasar.

Siapkan waktu khusus untuk media

Alsan lain kenapa startup baru memilih mempekerjakan PR outsource adalah mereka tidak memiliki cukup orang untuk melakukan pekerjaan tersebut, hingga akhirnya memilih PR outsource untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal ini ternyata adalah langkah yang kurang tepat. Anda sebagai Founder memiliki data, informasi dan jawaban yang paling tepat yang kebanyakan dicari oleh media, investor dan pihak terkait lainnya. Sementara kebanyakan PR akan menyusun sebuah informasi singkat yang relevan sesuai dengan media yang berbeda dan pastinya bukan pihak yang tepat untuk menjelaskan deskripsi lengkap startup Anda.

Jika Anda belum memiliki tim yang cukup untuk melakukan pekerjaan tersebut, coba luangkan waktu khusus kepada media untuk melakukan wawancara langsung. Waktu yang dibutuhkan pun biasanya tidak terlalu banyak dan Anda pun sebagai Founder bisa melanjutkan pekerjaan kembali usai wawancara dilakukan.

Bisnis Anda belum stabil

Hal lain yang wajib dicermati mengapa akhirnya startup baru belum perlu memperkerjakan PR outsource adalah perusahaan yang belum stabil. Apakah itu keputusan untuk melakukan pivot, penggalangan dana yang tersendat, konflik dengan co-founder dan perubahan lainnya yang kerap terjadi di startup. Agensi PR outsource biasanya membutuhkan perusahaan yang stabil agar bisa menjalankan bisnisnya. Dengan alasan itulah mengapa Anda pemilik startup baru, baiknya menunda untuk memperkerjakan PR outsource.

Jadilah ‘brand ambassador’ startup

Sebagai pemilik startup, Anda diharuskan untuk menjadi brand ambassador atau brand image dari startup yang dimiliki. Bukan hanya produk serta kemampuan untuk mengendalikan jalannya usaha, namun sebagai founder Anda juga harus bisa menghadapi media, investor setiap harinya.

Jangan tutup kesempatan tersebut dengan menjaga jarak atau membatasi diri dengan media. Justru posisikan diri Anda sebagai orang yang reachable dan relatable dengan media. Semakin baik Anda sebagai Founder menciptakan hubungan baik dengan media, semakin besar kesempatan startup Anda mendapatkan perhatian dari media untuk liputan yang berkualitas dan relevan.

Sebenarnya Angel Investor Ingin Anda Menjawab 9 Pertanyaan Ini

Ada sesuatu yang tidak berkesinambungan antara pertanyaan yang diutarakan oleh kebanyakan angel investor dengan pertanyaan yang sebenarnya ingin sekali mereka tanyakan. Alasannya, bukannya karena mereka takut untuk bertanya, tetapi lebih karena mereka telah terpatok untuk memandang startup sebagai perusahaan publik atau memang tidak ingin melukai perasaan founder.

Pertanyaan mereka cenderung bersifat tradisional dan mudah diprediksi, misalnya tentang produk, market fit, tim, market size, dan traksinya sebelum menginvestasikan uangnya ke perusahaan Anda. Namun, seiring berjalannya waktu sebenarnya banyak hal di luar itu yang ingin mereka tanyakan.

Artikel ini akan membahas ada sembilan hal yang ingin Anda terangkan ke mereka, berikut rangkumannya:

Integritas

Urutan pertama yang paling mereka perhatikan ketika berhadapan dengan Anda adalah integritas. Setiap investor tunggal sangat ingin Anda menjawab pertanyaan ini untuk memastikan apakah Anda jujur? Apakah Anda akan menggunakan uang saya untuk bermain judi? Apakah Anda akan pakai uang saya untuk makan malam dengan keluarga?

Angel investor ingin duduk bersama demi memastikan kejujuran Anda. Ketika mereka bertanya tentang diri Anda, sebenarnya mereka benar-benar menanyakan “Apakah saya akan mengalami kesulitan hukum karena Anda?”.

Ide

Kebanyakan investor jujur dengan diri mereka sendiri bahwa mereka tidak dapat mengevaluasi ide karena mereka tidak berada satu ruangan yang sama dengan Anda dan tidak sepandai Anda. Perusahaan teknologi seperti AirBnB, Facebook, Tesla, Instagram, dan Uber, awalnya tidak dipedulikan oleh investor yang tidak bisa mengevaluasi ide awalnya.

Maka dari itu, sebaiknya Anda menjelaskan secara detil bagaimana proses awal sebuah ide muncul dan bagaimana cara Anda dan tim mengolahnya hingga berbentuk produk nyata.

Produk

Angel investor kebanyakan menyadari posisi mereka bukanlah orang yang tepat untuk mengevaluasi produk Anda. Mereka hanya ingin memastikan seberapa jauh willingness dari tim Anda untuk menciptakan produk yang dapat berguna bagi pengguna dan bagaimana bentuk strategi marketing-nya.

Mereka sebenarnya tidak ingin mengetahui seberapa bagus produk Anda, sebab produk itu tiap waktu terus berkembang. Bahkan bisnis pun berpotensi terjadi pivot.

Fokus

“Saat saya memberikan uang, apakah Anda akan mendedikasikan seluruh waktu dan tenaga Anda untuk fokus mengembalikan uang saya sekaligus menyukseskan bisnis ini?”. Kemudian, angle investor akan menanyakan pertanyaan lanjutan, “Bagaimana Anda menghabiskan waktu? Saya benar-benar tidak peduli dengan detilnya, tapi saya ingin tahu kegiatan sehari-hari Anda”.

Menurut angel investor, jika bisnis ini butuh waktu kerja 16 jam sehari namun Anda melakukannya hanya 8 jam sehari. Ini artinya Anda tidak memberikan integritas nomor 1 untuk pekerjaan ini.

Finansial

Angel investor ingin Anda untuk mengukur bagaimana menghitung bisnis ini lewat matematika keuangan sederhana, sekaligus memastikan apakah asumsi yang Anda buat itu bisa dibuktikan atau tidak.

Anda perlu tahu bagaimana menentukan nilai ekonomi produk berdasarkan perhitungan dari Customer Acquisition Cost dan Lifetime Value (CAC & LTV). Banyak founder yang gagal dalam menghitung ini.

Tim

“Apakah orang-orang Anda bisa bekerja secara tim? Bagaimana cara tim Anda bekerja?”. Banyak startup yang gagal berjalan karena tim-nya yang tidak mau bekerja sama selama enam hingga tujuh tahun, kerja selama 16 jam sehari dan enam hari dalam seminggu.

Ketahanan diri

“Apakah secara fisik, emosi, dan mental Anda sanggup bertahan selama bertahun-tahun?,” “Ketika bisnis jatuh, apakah Anda sanggup berdiri lagi untuk berpuluh-puluh kali?”. Sebaiknya Anda harus bisa menjawab pertanyaan ini, sebab angel investor perlu memastikan diri Anda tidak akan meledak dengan sendirinya saat masa sulit terjadi.

Budaya

“Bisakah Anda membangun budaya kerja yang baik? Sebab dari kualitas pekerja yang Anda rekrut jadi faktor penting untuk menciptakan budaya.” Lewat pertanyaan ini, angel investor ingin memastikan apakah orang lain juga menyukai cara kerja Anda. Bila orang lain menyukai cara Anda bekerja, pasti mereka akan berbondong-bondong mengajukan diri untuk bergabung dengan tim Anda.

Egoisme investor

Anda perlu menyadari bahwa angel investor biasanya juga memiliki egoisme tersendiri mengingat dirinya adalah investor. Untuk itu, Anda harus memberikan jawaban dari semua yang mereka ucapkan dengan penuh kejujuran, penuh visi, dan cerita yang bagus.

Empat Cara Tepat Melakukan Pivot Startup

Ketika startup memutuskan untuk melakukan pivoting, artinya Anda telah berani untuk melakukan hal yang baru dan jauh dari ‘comfort zone’ yang selama ini telah terbiasa untuk dilakukan. Agar proses pivot startup bisa berjalan dengan lancar, ada baiknya untuk memperhatikan hal-hal dasar yang bisa mempengaruhi kelanjutan proses pivoting. Artikel berikut ini akan membantu startup Anda melakukan tahap pivot yang tepat dan tentunya sempurna.

Pertajam kemampuan bisnis

Saat ini startup makin banyak jumlahnya menawarkan beragam layanan, fitur berbasis digital untuk mempermudah kehidupan orang banyak. Jika startup Anda terbilang sukses menghadirkan inovasi terkini 2 atau 5 tahun yang lalu, belum tentu produk tersebut menjadi relevan untuk saat ini. Pertajam kemampuan bisnis Anda sebagai pemilik startup, dan hadirkan ide-ide baru yang segar, unik dan berbeda dengan layanan startup baru yang mulai eksis dan menggantikan layanan yang ditawarkan startup lama yang tidak memiliki inovasi produk.

Dengarkan feedback pelanggan setia

Salah satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh startup adalah, cenderung untuk membuat produk yang tidak diminati oleh pasar, dengan demikian produk tidak diterima dengan baik dan bisnis berakhir bangkrut. Pastikan Anda untuk mendengarkan dengan baik masukan, kritikan dan keinginan dari pengguna setia Anda di startup sebelumnya, posisikan diri Anda sebagai pengguna dan hal apa yang ingin Anda (pengguna) dapatkan dari layanan baru startup. Untuk bisa sukses melakukan pivoting, pastikan Anda mengerti keinginan pengguna, untuk itu dengarkan baik-baik apa yang pengguna sampaikan.

Ciptakan produk terbaik

Anda boleh saja menghabiskan uang untuk kegiatan pemasaran dan promosi secara masif, namun jika produk yang Anda buat tidak bekerja dengan baik, jangan harap proses pivoting Anda bakal berakhir dengan baik pula. Sebelum Anda meluncurkan produk baru pasca pivoting, pastikan untuk melakukan pengecekan, uji coba dan buatlah versi Beta, sebelum Anda melakukan kegiatan pemasaran dan promosi peluncuran produk.

Ajak pengguna Anda saat ini mencoba produk baru

Manfaatkan pengguna setia Anda untuk mencoba produk baru Anda sebelum dilemparkan ke pasar. Kumpulkan semua feedback apakah itu negatif atau positif dari pengguna Anda yang telah setia menggunakan produk startup Anda yang sebelumnya dan masih memiliki minat yang cukup besar untuk mencoba produk startup yang baru. Jika produk telah siap untuk diluncurkan, ciptakan hubungan baik dengan pengguna lama Anda dengan menawarkan layanan tambahan dan keuntungan lebih yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna setia Anda.

Kebocoran Data Harus Jadi Perhatian Sejak Awal

Teknologi dalam bisnis posisinya sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa terlepaskan. Terlebih untuk bisnis-bisnis yang menjadikan teknologi digital sebagai tulang punggung layanannya. Bisnis seperti itu selain menghadapi risiko bisnis secara umum seperti persaingan, kerugian, dan lain sebagainya juga menghadapi tantangan yang merupakan khas dari bisnis teknologi, kebocoran data.

Kebocoran data merupakan masalah penting yang harus dipikirkan oleh CEO dan manajer seluruh bisnis yang memanfaatkan teknologi digital. Hal ini penting, tidak hanya untuk mencegah jatuhnya informasi pribadi pelanggan ke tangan yang tidak bertanggung jawab, tetapi juga sebagai sebuah pertanggungjawaban atas kepercayaan pelanggan yang memberikan datanya. Tanpa menyampingkan data internal perusahaan atau bisnis, data pribadi pelanggan ini sifatnya lebih krusial karena tidak hanya berisiko secara bisnis tetapi juga secara pribadi. Apalagi data di beberapa perusahaan sudah diberlakukan sebagai aset.

Banyak CEO perusahaan yang sudah memikirkan hal ini. Sebagian besar menilai perlindungan data dari kebocoran ini menjadi hal penting untuk ditindak lanjuti. CEO Global Velocity Greg Sullivan beropini bahwa kebocoran data tidak terus-terusan mengancam perusahaan besar. terkadang bisnis kecil yang baru dirintis juga berpotensi untuk terkena kebocoran data.

Permasalahan sering kali muncul dari sikap abai para bisnis rintisan yang menganggap remeh tentang kebocoran data ini. Semua tahu bahwa tidak semua rintisan memiliki cukup dana untuk menyewa ahli keamanan atau sebuah perangkat keamanan untuk melindungi datanya, tetapi strategi antisipasi harusnya dimiliki oleh semua bisnis, baik bisnis mapan dengan modal atau perusahaan rintisan yang masih dalam tahap berjuang.

Solusi paling sederhana dan paling mungkin efektif adalah dengan melakukan enkripsi data. Ini memang tidak mencegah data diambil dan jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab, tapi enkripsi data setidaknya mencegah data terbaca dengan mudah. Usaha-usaha seperti ini yang sekiranya bisa dilakukan oleh para pelaku bisnis.

Chief Security Officer Vaco Bryant Tow menyarankan hal yang pertama untuk mengantisipasi tragedi kebocoran data adalah dengan kepekaan. Bisnis harus tahu dan sadar mereka tengah mengalami serangan, termasuk harus tahu aset mana yang harus diamankan dan dilindungi.

Sebenarnya Tidak Ada yang Memaksa Anda Bekerja di Startup

Orang-orang yang pernah menjadi bagian dalam perusahaan startup pasti tidak ada yang menyangkal mengenai fakta bahwa bekerja di startup itu adalah pekerjaan yang sangat berat. Tren digital yang booming, lambat laun membuat banyak startup perlahan-lahan tumbuh. Hal ini juga berlaku di Indonesia. Bisa dikatakan akan terasa lebih prestise bila dalam kartu nama, posisi Anda tertera sebagai founder dari sebuah startup. Bukan lagi sebagai kepala manajer untuk korporasi XYZ.

Setelah benar-benar terjun ke dunia startup, euforia pun perlahan berganti jadi rasa depresi sebagai efek sampingnya. Betapa susahnya mendapatkan pendanaan, memperkenalkan produk ke konsumen, menjaga pertumbuhan bisnis, dan lainnya. Perlu diketahui bahwa depresi ini adalah sesuatu yang pasti Anda dapatkan saat memilih karir sebagai wirausahawan.

Depresi juga dialami oleh Dave Balter selaku CEO Mylestoned. Menurutnya, depresi tidak hanya dialami oleh startup saja, tetapi oleh semua orang dimanapun mereka bekerja. Balter bilang ketika Anda merasa depresi sebaiknya cari teman curhat atau temui psikiater untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Seperti dikutip dari laman ini, Bale akan mengajak Anda untuk berhenti mengeluh. Ada lima hal yang menjadi pertimbangan. Berikut ini rangkumannya:

Anda sendiri yang pilih karier ini

Dalam startup, sambungnya, banyak sekali orang-orang yang mengerang karena kecapaian. Tapi Anda perlu perhatikan, memilih karir di startup itu Anda sendiri yang memilih. Tidak ada seorangpun yang memaksa Anda ke batu loncatan ini. Tidak ada yang mendorong Anda untuk melakukan ide-ide yang gila saat menciptakan produk baru.

Bahkan, Anda sudah ikut akselerator atau inkubator. Anda selalu memantau perusahaan teknologi seperti Uber dan Snapchat, bagaimana perkembangan bisnis mereka. Anda sudah ikut komunitas untuk belajar keterampilan baru untuk mendukung perusahaan. Anda sendirilah yang memilih karier ini.

Anda punya hak istimewa

Saat berada di ekosistem startup, kemungkinan Anda memiliki banyak kesempatan yang sama dengan lulusan lainnya, entah Anda itu dari lulusan SMA atau perguruan tinggi. Bandingkan, bila Anda bekerja di korporasi multinasional. Hal pertama yang bisa mereka lihat adalah gelar di belakang nama Anda.

Anda bekerja untuk pemecahan masalah penting

Karier itu adalah pilihan, maka dalam bekerja itu harus pakai otak. Anda tidak bekerja dengan cara yang tradisional dengan mengerahkan seluruh tenaga untuk mendapatkan uang. Justru Anda bekerja dengan pintar dengan memanfaatkan akal dan pikiran untuk memecahkan masalah penting yang bisa membawa dampak untuk masyarakat luas.

Anda bekerja dengan orang-orang pintar

Di sekitar Anda adalah orang-orang yang ingin menang dan mengusung prestasi kerja sebagai pencapaian tertingginya. Anda punya hak untuk menemukan bos atau perusahaan yang tepat untuk Anda. Ini adalah kesempatan emas bagi Anda untuk mengasah kemampuan dengan banyak belajar banyak hal dari ahlinya langsung.

Anda bekerja di perusahaan yang peduli

Apakah Anda pernah bekerja di perusahaan di mana orang-orangnya sama sekali tidak peduli dengan Anda? Mereka hanya berorientasi pada waktu dan benci dengan gagasan menciptakan nilai atau mencari tahu sesuatu. Ini memang sesuatu yang sangat melelahkan.

Anda sekarang sedang berada di lingkungan startup yang penuh dengan orang-orang yang gemar mencoba sesuatu yang baru, biasanya saling membantu satu sama lain. Mereka termasuk golongan orang yang tidak sempurna, penuh kelemahan, tapi mereka cukup peduli untuk merealisasikan sesuatu yang baru.

Dave melanjutkan, dirinya sendiri mengaku sudah kelelahan bekerja di startup, seperti kurang tidur dan stres menghadapi orang. Asal tahu saja, Mylestoned adalah perusahaan startup keenam yang sudah dia jalani. Dia bilang sering terlintas di benaknya apakah dia sudah gila atau belum.

Dave bilang dia tahu mengapa dia memilih karir di jalur ini. Untuk mendapatkan potensi upside, ada hal lain yang harus dipertaruhkan yakni keambiguan dan kebingungan yang terus menerus datang. Dan jika hal ini sudah tidak mampu ditampungnya, Dave mengakui bahwa dirinya itu istimewa dan bisa memilih untuk mengejar karirr lainnya.

Jadi, lanjutnya, jika kehidupan startup ini benar-benar tidak sesuai dengan Anda. Jika Anda merasa tekanan pekerjaan terlalu banyak dan tinggi, dia merasa Anda perlu pertimbangkan karier lainnya yang tepat.

Dia juga menegaskan sebaiknya Anda tidak berpura-pura bila beralasan tidak memiliki jalan keluar. Di luar sana tersedia pintu keluar yang menyediakan 1.000 pekerjaan lain untuk Anda lakukan sekarang.

Lima Keahlian Ini Akan Mengubah Anda Jadi Pemimpin Handal

Sebagai wirausahawan, ada beberapa keahlian yang Anda perlukan dalam mengelola bisnis agar terus berjalan. Misalnya Anda harus mampu meningkatkan kualitas saat presentasi, pitching produk, dan elastis saat gonta-ganti posisi pekerjaan. Sebab saat bisnis berhasil menunjukkan progress-nya, berarti peran Anda berubah.

Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses dan berwiraswasta, merupakan hal yang berbeda. Untuk itu, dalam artikel ini akan membahas apa saja keterampilan dalam wirausaha yang dibutuhkan dan bagaimana mengembangkan keterampilan tersebut untuk membawa Anda menuju kesuksesan sebagai pemimpin di perusahaan startup.

Delegasi

Sebagai wirausahawan, Anda perlu tahu banyak hal mengenai apapun yang berkaitan dengan bisnis. Akan tetapi Anda tidak perlu mendalaminya lebih jauh, yang terpenting Anda paham dengan intinya. Sebab, seiring dengan tumbuhnya bisnis tidak semua hal bakal Anda tangani. Maka dari itu Anda butuh orang yang menjadi delegasi dalam melakukan semua kebutuhan tersebut.

Mungkin pada awalnya, Anda merasa seperti mengulur-ulur waktu karena ada butuh penyesuaian dengan karakter dari orang yang sudah Anda tugasi. Namun, dengan mengasah kemampuan ini pada akhirnya Anda akan merasa ada banyak hal yang perlu dilakukan oleh ahlinya, terutama yang berkaitan dengan pembukuan atau pemasaran.

Mengasah keterampilan membujuk orang

Saat Anda mengumpulkan investor atau membangun tim kerja, pastinya Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk meyakinkan orang-orang untuk melekat dengan perusahaan setidaknya selama 18 bulan.

Ketika bisnis mulai berkembang dan meluas, mau tak mau keterampilan yang awalnya Anda terapkan akan berubah. Lambat laun, karyawan akan menjadikan Anda sebagai sumber inspirasi, membuat mereka jadi antusias saat berangkat kerja dan menyenangi apa yang dikerjakan.

Kemampuan menyampaikan visi yang baik, secara langsung akan berdampak pada kesamaan arah dan tujuan untuk perusahaan bila dilakukan secara bersama-sama.

Melakukan refleksi diri

Bagi wirausahawan, tidak perlu melakukan refleksi kemampuan diri sendiri saat menjalani bisnis pada pertama kalinya. Namun, bagi seorang leader melakukan refleksi diri secara rutin sangat dibutuhkan agar bisnis terus berkembang. Anda harus terus menerus mengevaluasi kemampuan diri, bagaimana dampaknya saat mempengaruhi karyawan dalam ruang lingkup kerja, dan bagaimana karyawan lakukan saat mengimplementasikan visi Anda ke konsumen.

Anda harus bersedia untuk memahami kelebihan dan kekurangan sendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengubahnya dan dapat menerapkannya dalam bisnis. Sebab tanpa refleksi diri, bisnis tidak akan berjalan sukses.

Cari tahu kenapa

Ada dua jenis mengapa yang perlu Anda pahami untuk berhasil menjadi leader. Pertama, Anda perlu pemahaman yang kuat tentang pribadi Anda sendiri. Mengapa Anda di dorong untuk berhasil dalam bisnis ini, mengapa Anda ingin membawa produk atau jasa ke pasar, mengapa Anda merasa bahwa Anda adalah orang yang terbaik untuk mencapai gol tersebut.

Kedua, Anda juga perlu memahami alasan-alasan dari bisnis. Mengapa bisnis Anda akan sukses, mengapa pelanggan akan memilih Anda, mengapa strategi pemasaran yang Anda lakukan adalah yang paling menarik dibandingkan dengan yang lainnya. Pertanyaan mengapa di atas akan sangat penting untuk memahami dan mengarahkan bisnis Anda saat bergerak.

Lebih bersemangat

Wirausahawan umumnya bersemangat tentang ide-ide mereka. Namun, leader harus bergairah tentang semua hal. Ketika bertemu dengan orang akuntan, akuntansi adalah sesuatu yang paling menarik bagi dia untuk terus dibahas dalam setiap pertemuan. Sama halnya dengan pemasaran, pembahasan mengenai consumer retention dan penjualan adalah dua hal yang paling menarik untuk terus dibahas.

Sebagai pemimpin, Anda harus bisa memposisikan diri untuk lebih elastis dan mampu secara cepat beradaptasi untuk setiap topik. Semua hal itu penting untuk dibahas. Maka dari itu, Anda butuh orang-orang yang bersemangat tersebut untuk terlibat dalam bisnis perusahaan dan mengarahkan mereka menuju kesuksesan.

Tanpa kemampuan untuk mentransisikan semangat Anda dan berbaginya ke karyawan, Anda akan dianggap tidak bisa menghargai kemampuan mereka dan terkesan meremehkan. Ini akan berdampak pada hasil pekerjaan mereka. Orang-orang yang mengerahkan seluruh kemampuannya terhadap suatu pekerjaan, memperlihatkan bahwa kontribusi mereka itu sangat dihargai oleh perusahaan.

Cara Menyambungkan PlayStation 4 ke Smartphone Anda

Di Indonesia, PlayStation 4 terus mendominasi perang console karena sang rival masih belum memperoleh dukungan resmi. Di bulan September kemarin, Sony telah me-refresh platform game mereka itu dengan varian baru, dan kabarnya PS4 Pro akan dilepas di bulan November besok. Pertanyaannya, sudahkah Anda memanfaatkan seluruh kapabilitas PlayStation 4?

Kebangkitan mobile device ialah hal yang tidak bisa dibendung, dan di era console generasi ke-8, Sony tak ragu-ragu buat merangkulnya. Mereka meluncurkan app PlayStation lebih dulu dari pelepasan PS4, memungkinkan Anda mem-browsing profile pengguna PSN lain, melihat trophy serta berbelanja konten langsung dari aplikasi. Jika kebetulan Anda belum sempat menggunakannya, silakan ikuti panduan menyambungkan PS4 ke smartphone/tablet di bawah ini:

  1. Pastikan handset Anda sudah berjalan di versi OS terbaru. Device Android diwajibkan beroperasi versi 4.0, dan di iOS, perangkat setidaknya telah berjalan di versi 7.0, lalu unduh app PlayStation di Google Play atau Apple app Store. Sesudah proses instalasi rampung, silakan buka dan log-in ke akun PlayStation Network Anda. Setelah tahap ini, Anda dapat mengakses hampir semua fitur app, termasuk live stream, Events, sampai PlayStation Store.
  2. Selanjutnya, tersisa beberapa langkah lagi untuk mengakses fitur primadona PlayStation App, yaitu layar kedua. Anda hanya perlu menyinkronkan console ke smartphone dengan men-tap tombol ‘Connect to PS4’ di pojok kiri bawah interface. Setelah itu, akan keluar opsi Second Screen. Dari sana, Anda bisa memilih unit PlayStation 4 yang terdeteksi di network. Kode akan keluar di layar televisi, tinggal masukkan teksnya di handset dan tap Register. Proses sinkronisasi segera dimulai.
  3. Selain fitur-fitur di atas, beberapa permainan telah mendukung penuh PlayStation App, misalnya Metal Gear Solid V, Watch Dogs, Wolfenstein (menampilkan health dan peta), LittleBigPlanet 3, sampai game Plants versus Zombies: Garden Warfare (menyajikan tampilan ala Commander Mode di Battlefield 4).

Melengkapi kompatibilitas ke perangkat bergerak, Sony telah menghidangkan Remote Play di PC dan Mac, serta menghadirkan PlayStation Now di Windows bulan Agustus kemarin. Layanan terakhir ini memungkinkan Anda menikmati lebih dari 400 judul permainan PlayStation 3 di PS4, dan kini, PC. Seluruh file save disimpan dalam cloud, lalu Sony tak lupa menjanjikan koleksi permainan baru bagi pengguna – Anda cukup membayar biaya berlangganan sebesar US$ 20 per bulan.

Buat saat ini, PlayStation Now PC baru dapat diakses oleh user yang berlokasi di Inggris, Belanda dan Belgia.

Via Digital Trends.