[Panduan Pemula] Cara Unduh dan Daftar Akun di Aplikasi Google Allo

Halo, sudah punya aplikasi Google Allo belum? Harus coba, kalau ingin menjadi bagian dalam 1 juta pengunduh pertama aplikasi pesan instan cerdas buatan Google itu.

Tapi kalau Anda masih ragu-ragu karena bingung cara mendapatkan dan daftar akunnya, saya akan beri panduan sederhana untuk mempermudah Anda.

  • Jalankan aplikasi Play Store di perangkat Anda, kemudian cari di kolom pencarian dengan kata kunci, “Google Allo”. Jika sudah dapat hasilnya, tap dan tap tombol Install – Accept.

Cara Unduh dan Daftar di Aplikasi Google Allo

  • Setelah berhasil terpasang, jalankan aplikasi. Boleh dari Play Store atau kembali dulu ke halaman depan dan menjalankannya dari menu.
  • Saat pertama berjalan, Anda akan diminta memasukkan nomor ponsel yang masih aktif. Tap tombol Next untuk melanjutkan. Setelah itu jika nomor ponsel yang Anda gunakan sama dengan perangkat yang menjalankan Allo, biasanya kode verifikasi akan terisi secara otomatis. Tetapi jika beda ponsel, maka Anda harus memasukkan kode yang dikirimkan ke nomor tersebut.

Cara Unduh dan Daftar di Aplikasi Google Allo

  • Berikutnya jepret satu foto selfie untuk gambar profil, dan ketik nama Anda. Baru kemudian tap tombol Next lagi. Selesai, akun sudah berhasil didaftarkan ke Google Allo dan Anda siap menggunakannya.

Cara Unduh dan Daftar di Aplikasi Google Allo

  • Untuk mengobrol, tinggal tap tombol ikon pesan di kanan bawah dan pilih siapa yang akan Anda ajak ngobrol. Ada juga pilihan membuat grup atau memulai percakapan incognito.

Cara Unduh dan Daftar di Aplikasi Google Allo

Application Information Will Show Up Here

Belajar Dari Investor ‘Shark Tank’ Kevin O’Leary

Terkadang cara terbaik untuk memberikan masukan atau nasihat adalah dengan sikap yang jujur dan apa adanya, terutama untuk pelaku startup yang berniat untuk memulai usaha di bidang teknologi. Cara tersebut yang kemudian di terapkan Kevin O’Leary, salah satu investor asal Amerika Serikat yang juga menjadi salah satu investor di acara Shark Tank.

Dalam acara televisi tersebut, Kevin tampil sebagai investor yang tegas, apa adanya dan tidak pernah ragu untuk menyampaikan isi hati, terutama dengan ide dari pelaku startup yang dinilai kurang bagus dan tidak memiliki potensi cerah. Artikel berikut ini Kevin membagikan tips menarik kepada pelaku startup agar bisa membangun bisnis dengan sukses.

Lupakan jam kerja 9-5

Menjadi entrepreneur artinya Anda harus menghabiskan lebih banyak waktu dan mencurahkan seluruh energi kepada startup. Lupakan kebiasaan datang dan pulang ke tempat kerja sesuai dengan jam kerja yang konvensional. Diperlukan sikap yang disiplin serta fokus yang besar untuk bisa memulai startup.

There is a discipline required as an entrepreneur about working to optimize the business. There is no balance in life as an entrepreneur. You can’t expect to work 9 to 5; that’s never going to happen. You have to expect that it’s going to consume your life for a period of time. That’s the downside, but the upside is that you buy yourself freedom in perpetuity.

Berhentikan pegawai yang tidak kompeten

Mencari talenta yang relevan di startup tentunya memiliki kendala tersendiri, mulai dari proses pencarian yang melelahkan hingga proses adaptasi dan pengajaran yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Jika sejak awal Anda cukup beruntung bisa menemukan pegawai yang sesuai, memiliki kemampuan lebih dan loyal, tentunya menjadi keuntungan lebih. Namun jika Anda melihat pegawai Anda kurang kompeten dan hanya menjadi liability di startup, jangan pernah ragu atau sungkan untuk memberhentikan demi kelancaran jalannya perusahaan dan tentunya kerja tim.

Profit, profit, profit

Pada akhirnya ketika Anda membangun startup tujuan akhir adalah meraih pendapatan yang terus meningkat. Gali terus potensi produk yang ada dan kumpulkan profit sebanyak mungkin agar startup Anda bisa bertahan dan tentunya berkembang maju. Menjadi mustahil dilakukan jika startup Anda kesulitan mendapatkan keuntungan.

Get clear on what our goal is: I don’t invest to make friends. I invest to make money. If you want a friend, buy a dog. I want the people that work with me to become wealthy and successful. I’m not a kumbaya guy. I don’t need group hugs, I need performance.

Jangan pertahankan ide yang tidak bekerja dengan baik

Kebanyakan entrepreneur memaksakan ide mereka meskipun terbukti ide tersebut tidak berjalan dengan baik. Jangan tunggu lebih lama dan membiarkan waktu terbuang hanya karena Anda memaksakan ide untuk startup Anda. Cari ide lain yang lebih ‘masuk akal’ dan segera tinggalkan ide yang diawal Anda percayai namun seiring berjalannya waktu tidak berjalan sesuai harapan.

Lakukan pekerjaan yang Anda suka

Temukan passion dan kecintaan terhadap ide serta produk yang Anda miliki, tumpahkan semua isi hati, energi dan harapan kepada bisnis Anda, agar bisa berjalan dengan baik dan tentunya sesuai harapan. Menjadi hal yang krusial bagi entrepreneur untuk percaya 100% terhadap ide yang dimiliki, dicintai dan diyakini.

The whole reason to have gone through the journey I’ve gone [through] is that you want to get to a place in your life where you wake up in the morning and if you don’t want to answer the phone, you don’t have to; if you don’t want to do anything, you don’t have to.

Tips Manajemen Stres dari Para CEO

Stres merupakan hal yang wajar yang sering dialami manusia ketika sedang bekerja. Tinggi rendahnya tingkatan stres bisa dipengaruhi beberapa hal, seperti jumlah pekerjaan, lingkungan kerja dan hal-hal lain. Tingkat stres yang tinggi dapat berpengaruh terhadap kinerja kita sebagai pekerja di kantor. Stres yang tinggi akan cendrung membuat kita tidak tidak bersemangat, bingung apa yang harus dilakukan dan mengakibatkan hal-hal negatif lainnya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi faktor-faktor umum penyebab stres:

1. Pekerjaan yang Banyak

99,99% pekerja pasti setuju bahwa beban kerja yang terlalu banyak dan berat akan membuat mereka mengalami stress di tempat kerja. Banyaknya beban pekerjaan yang dipikul akan membuat kita menggunakan seluruh kapasitas tenaga fisik dan juga pikiran yang dimiliki sehingga akan menyebabkan efek lelah

2. Lingkungan dan Rekan Kerja yang Tidak Produktif

Beberapa hal yang membuat seseorang betah di tempat kerja adalah lingkungan kantor dan juga rekan kerja termasuk para atasannya. Jika kita bekerja di lingkungan yang tidak kita sukai, dikelilingi dengan rekan kerja yang pemalas dan para atasan yang tidak supportive. Hal-hal ini akan meningkatkan tingkat stress kita di kantor.

3. Faktor Pribadi

Selain penyebab-penyebab eksternal atau yang berasal dari luar, terkadang stress juga disebabkan dari diri sendiri atau bisa disebut juga faktor internal. Permasalahan pribadi dengan pasangan, permasalahan keluarga, masalah finansial dan masalah-masalah pribadi lain yang tak jarang ikut mempengaruhi performa di tempat kerja.

Menjadi seorang CEO atau pemimpin di suatu perusahaan merupakan tantangan yang besar bagi seseorang, karena seorang CEO merupakan nahkoda yang menentukan kearah mana perusahaan akan berlayar. Ia bertanggung jawab terhadap kinerja tim secara keseluruhan. CEO-lah yang menjadi sorotan publik ketika terjadi permasalahan di perusahaan tersebut. Tingkat stres CEO dapat dipastikan tinggi. Yang membuat para CEO hebat adalah kemampuan mereka untuk mengatasi stres mereka.

Berikut ini adalah beberapa tips manajemen stres dari para CEO yang bisa kita pelajari bersama.

1. Keep it Simple ala Co-Founder Apple Steve Jobs

Co-Founder Apple Steve Jobs
Co-Founder Apple Steve Jobs

Siapa yang tidak tahu Steve Jobs? Orang yang paling berjasa di dunia Apple. Kerja keras dan kreativitasnya membuat Apple kini menjadi perusahaan raksasa di dunia. Menjadi Co-Founder dan CEO sekaligus pasti membuat seseorang merasa stress akibat banyaknya pekerjaan dan masalah yang harus diselesaikan. Untuk mengatasinya, Steve Jobs menggunakan prinsip “Keep it Simple”. Maksudnya, ketika ia merasa stres karena pekerjaan, ia akan berusaha untuk tenang dan tidak gegabah.

Steve Jobs juga tidak suka membesar-besarkan suatu masalah, sehingga setiap masalah yang datang dan menyebabkan dirinya semakin stres akan ia atasi dengan cara menganggap masalah tersebut kecil dan mudah diatasi. Pola pikir seperti ini yang akhirnya membuat masalah tersebut benar-benar terasa ringan dan bisa ia hadapi. Untuk mendapat ketenangan, meditasi dan yoga adalah cara yang terbaik.

2. Hilangkan Rasa Takut ala Founder dan CEO Tesla Elon Musk

Pendiri Tesla Elon Musk
Pendiri Tesla Elon Musk

Stres dan rasa takut merupakan satu paket yang tidak terpisahkan. Disadari atau tidak, rasa takut yang ada di diri kita akan semakin liar dan menjadi-jadi jika kita terus memikirkan sesuatu yang menakutkan tersebut. Beberapa di antara kita kerap kali menakutkan hal-hal buruk yang belum terjadi. Nah, itu dia yang akhirnya membuat kita semakin stres dan tidak bisa mengontrol rasa stres kita. Elon Musk menyarankan kita untuk menghilangkan rasa takut tersebut agar Anda bisa mengambil keputusan dengan jernih juga mengerjakan pekerjaan dengan lebih fokus.

3. Jangan Berhenti Apapun yang Terjadi ala CEO Krux Digital Inc Tom Chaves

CEO Krux Digital Tom Chavez
CEO Krux Digital Tom Chavez

Saran selanjutnya datang dari Tom Chaves, CEO Krux Digital Inc. Saat kamu berada di tengah-tengah pekerjaan yang menggunung dan beban kerja lainnya sampai kamu merasa stres, pastinya kamu ingin bersembunyi dan menghilangkan diri dari kantor. Daripada menghindar, lebih baik kita bisa mengikuti saran Tom Chaves, seorang CEO yang sangat gentleman karena dia memiliki prinsip apapun yang terjadi harus dihadapi dan jangan lari. Meskipun terdengar gila tapi itulah kenyataan yang kamu hadapi dan kamu harus terus selesaikan pekerjaan atau masalah tersebut satu persatu.

4. Berolahraga ala CEO iPrice Group David Chmelar

CEO iPrice David Chmelar
CEO iPrice David Chmelar

Kalau kamu sudah cukup tidur, cukup makan, cukup keras bekerja tetapi masih belum bisa mengatasi rasa stres tersebut sekarang saatnya kamu untuk berolahraga. CEO iPrice Group, sebuah layanan e-commerce yang tersebar di 7 negara, David Chmelar, selalu berolahraga saat ia merasa stres. Pergi ke gym atau jogging di taman kota adalah alternatif paling sederhana yang ia lakukan untuk berolahraga. Saat berolahraga itulah ia akan merasa kembali bersemangat, lebih segar, dan siap menghadapi segudang pekerjaan yang menantinya di kantor.


Disclosure: Tulisan tamu ini dibuat oleh Santika Juliawati. Ia bisa dikontak melalui LinkedIn.

Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan iPrice Group

5 Langkah Ucapkan Selamat Tinggal ke Founder Startup Tanpa Saling Membenci

Salah satu kesalahan awal yang umum dilakukan oleh founder startup adalah tidak membuat dokumen kesepakatan dengan co-founder. Langkah ini bertujuan agar adanya jaminan segala rahasia dapur di perusahaan Anda tidak tersebar ke orang-orang yang tidak seharusnya tahu. Hadirnya co-founder  berarti Anda menjamin adanya konflik ketidaksepakatan dengan dia.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ahli, ditemukan sekitar 63% perusahaan startup gagal berdiri karena ada konflik antar founder. Saat Anda menempatkan dua sampai tiga orang co-founder yang sama-sama ambisius, berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda, dan berada di tekanan yang sama, biasanya mereka cenderung sering berkonflik satu sama lain.

Pasangan yang sudah menikah pun, menurut hasil riset, sering cekcok hingga 321 kali dalam setahun. Untuk meminimalisir hal ini, Anda perlu membuat surat kesepakatan yang berisi syarat kerja, pembagian ekuitas, kepemilikan properti intelektual, dan lainnya.

Tanpa surat kesepakatan, semua pengalaman negatif akan menimbulkan amarah dan memicu pertempuran di meja hijau. Padahal hal itu paling dihindari oleh startup karena memakan waktu dan biaya.

Kendati demikian, banyak startup yang tetap bisa berdiri tanpa adanya surat kesepakatan. Akan tetapi perlu diingat konflik berpotensi dapat terjadi kapan saja dan bisa memperburuk kondisi perusahaan.

Artikel ini akan membahas beberapa langkah penting untuk mengucapkan selamat tinggal ke founder tanpa saling membenci. Berikut rangkumannya:

Mengenali saham apakah masih bernilai

Akan sangat melelahkan setelah Anda sudah menuangkan seluruh pikiran dan tenaga mewujudkan mimpi menjadi realita, kemudian harus menghadapi perpecahan bisnis dengan mundurnya founder. Jika founder mengambil langkah untuk mundur dan melihat gambaran dari seluruh bisnis yang telah ia lakukan, kemungkinan dia akan menyadari apakah saham mereka di perusahaan masih bernilai atau tidak. Hal ini tentunya akan membuat tekanan jadi makin tinggi dan upaya fokus penyelesaian merembet ke hal lain, misalnya properti intelektual.

Buat negosiasi seperti membuat perjanjian kerja

Strategi ini cukup berguna bagi founder, sekalian mengingatkan kepada mereka bahwa sebelumnya juga pernah melakukan kesepakatan kerja dengan klien. Perpisahan bisa lakukan lewat proses negosiasi berdasarkan kesepakatan. Mulailah dengan menyusun perjanjian founder dalam bentuk sederhana dan sesuai dengan kondisi.

Tidak harus sempurna, tapi paling tidak harus mengacu pada win win solution antara kedua belah pihak. Siapa yang tahu, dari upaya ini Anda bisa menemukan solusi untuk menjawab permasalahan, mendapatkan strategi baru untuk meneruskan bisnis, sekaligus cara menghindari perpisahan lainnya yang kemungkinan bakal terjadi ke depannya.

Buat proses pembagian saham sesederhana mungkin

Banyak pendiri yang menyarankan proses pembagian saham dibuat dalam bentuk jadwal yang detil dan terdefinisi dengan baik. Skenario seperti ini terlalu sulit dan tidak ada seorangpun founder yang ingin berlama-lama berada di tempat lama karena bisa mempengaruhi bisnis perusahaan jadi lebih lamban.

Meskipun tidak ada standarisasi cara pembagian saham yang berlaku, penting untuk mengenali usaha yang telah dilakukan oleh masing-masing pendiri, uang yang sudah mereka investasikan, waktu yang sudah dibuang, agar penilaian saat pembagian saham jadi lebih adil. Anda juga perlu ketahui, ketika founder bekerja di sebuah startup, artinya apapun yang mereka hasilkan menjadi milik perusahaan.

Perlakukan uang tunai sebagai pinjaman

Jika kedua founder menyinggung soal uang tunai yang sudah mereka habiskan, akan sangat rumit prosesnya. Uang tunai memiliki nilai, beda halnya dengan kepemilikan saham. Untuk itu, cara termudah dan teradil saat berurusan dengan hal ini adalah membuat daftar siapa yang berkontribusi dan dibelanjakan untuk apa. Perlakukan uang tunai dari kocek founder sebagai pinjaman kepada perusahaan.

Founder yang ditinggali oleh partnernya dapat menyelesaikan pembayaran atas pinjamannya tersebut dan membayar berapa uang yang harus dibayarkan setelah adanya kesepakatan dengan founder.

Berjabat tangan sebagai teman

Jauh sebelum Anda mulai membuat startup, kemungkinan besar hubungan Anda dengan founder adalah kawan atau setidaknya rekan kerja yang saling menghormati satu sama lain. Bagaimana cara Anda bisa mengatasi putusnya hubungan bisnis dengan founder, tentunya akan mempengaruhi hubungan jangka panjang dan reputasi Anda di industri.

Anda tidak bisa menghindari dari rumor tak sedar yang bakal beredar di industri. Kemungkinan besar angel investor akan menghubungi dan bertanya-tanya ke founder sebelumnya.

Idealnya, perpisahan yang baik dan adil itu bakal tercipta saat seluruh pendiri dapat saling berjabat tangan dan pergi sebagai teman, paling tidak sebagai rekan bisnis yang dihormati.

Beberapa Pertanyaan yang Sering Muncul dalam Wawancara Penggalangan Dana

Dalam perjalanan bisnisnya, sering kali startup menemui masa-masa mencari investor untuk tetap memastikan modal di startup mencukupi untuk menjalankan strategi demi memenuhi target yang sudah ditetapkan. Sudah banyak tips dan trik bagaimana menghadapi wawancara dengan investor, berikut beberapa kumpulan pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan investor kepada founder ketika ingin melakukan penggalangan dana.

(1) Siapa pelanggan yang dituju dan problem seperti apa yang ingin diselesaikan ?

(2) Apa yang unik dari solusi Anda? Apa yang unik dari insight Anda?

(3) Bagaimana produk Anda bekerja?

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin terkesan sebagai pertanyaan mendasar, tetapi suka tidak suka pertanyaan tersebut sangat penting. Dari jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut investor bisa lebih jelas mengetahui sebenarnya apa yang sedang founder kerjakan,  siapa yang akan mereka bantu, dan kepada siapa produk akan terjual. Termasuk mengetahui bagaimana founder menyikapi sebuah masalah dan sejauh mana orisinalitas ide atau inovasi yang diberikan, apakah sudah banyak yang solusinya atau hadir dengan sesuatu yang benar-benar berbeda.

Selanjutnya pertanyaan-pertanyaan seperti:

(4) Seperti apa bisnis model Anda?

(5) Bagaimana Anda menentukan harga ?

(6) Seperti apa strategi Anda untuk masuk ke pasar?

(7) Siapa saja kompetitornya dan bagaimana Anda membuat perbedaan ?

Sering kali menjadi pertanyaan yang digunakan untuk menggali lebih jauh kesiapan founder dalam menjalankan bisnisnya. Tiga pertanyaan di atas mampu memberikan gambaran investor sejauh mana Anda siap dengan model bisnis, pasar, dan harga yang Anda tetapkan. Ini seperti nakhoda kapal yang ditanyai ke mana akan berlayar dan dengan cara apa mereka bertahan hidup. Sekali lagi, sederhana tapi sangat mendasar dan krusial.

Tak hanya pertanyaan mendasar mengenai bisnis, pelanggan, dan pasar investor juga biasanya bertanya mengenai hal-hal teknis seperti:

(8) Teknologi apa yang ada di balik produk Anda?

(9) Properti intelektual apa saja yang Anda miliki ?

(10) Apa saja risiko bisnis Anda?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus bisa dijelaskan dengan rinci dan pastikan semua jawaban jujur, sehingga alih-alih menyiapkan jawaban lebih penting menyiapkan hal-hal tersebut. Seperti membangun tim yang solid, profesional, dan bertalenta atau menyiapkan infrastruktur IT yang cukup baik guna memberikan kualitas prima kepada pengguna.

[Panduan Pemula] Cara Memasang Stiker Gratis di BlackBerry Messenger

Stiker merupakan salah satu elemen penting di dalam sebuah aplikasi pesan instan tak terkecuali di BlackBerry Messenger (BBM). Tapi, di aplikasi besutan BlackBerry ini stiker harus dipasang secara manual agar dapat dipergunakan. Beruntungnya, di toko BBM ada berbagai pilihan stiker gratis yang bisa dipasang. Ini dia tutorialnya.

  • Jalankan aplikasi BBM seperti biasa kemudian tap menu tab paling kanan kemudian tap menu Stickers. Di panel tersebut Anda bisa menjumpai berbagai stiker mulai yang gratis hingga berbayar. Untuk menemukan stiker gratis, cukup melihat label “Free” di bagian atas stiker. Jika ada yang menarik menurut Anda, tap salah satunya.

Cara memasang stiker baru di blackberry messenger

  • Berikutnya jika sudah Anda pilih, Anda akan menemukan tombol Free. Tap dan tunggu beberapa saat saat stiker dipasang ke dalam akun. Jika sudah selesai, akan muncul jendela notifikasi yang meminta Anda memberitahu teman bahwa Anda baru saja memasang stiker baru. Tapi jika tidak mau, Anda bisa men-tap opsi Skip.

Cara memasang stiker baru di blackberry messenger

  • Sekarang, stiker sudah terpasang. Anda bisa langsung menjumpainya di daftar stiker ketika sedang mengobrol.

Cara memasang stiker baru di blackberry messenger

Tiga Cara Tepat Perlakukan Engineer Perempuan di Startup

Isu tentang gender equality atau kesetaraan gender saat ini makin ramai diperdebatkan khususnya di industri startup dan perusahaan teknologi. Sudah banyak perusahaan besar yang dituntut untuk memberikan kesempatan lebih banyak kepada perempuan untuk bisa berkontribusi di dunia teknologi. Salah satu profesi yang menjadi sorotan adalah engineer, meliputi programmer, developer dan lainnya. Faktanya saat ini masih hanya segelintir perempuan saja yang bisa menduduki posisi sebagai seorang engineer di startup dan perusahaan teknologi, dikalahkan dengan besarnya jumlah engineer dari kaum pria.

Tentunya menjadi hal yang cukup unik dan sedikit sensitif untuk diterapkan terkait dengan memperlakukan dan menilai kinerja seorang engineer perempuan. Agar tidak terkesan pilih kasih atau diskriminasi, pimpinan (yang biasanya pria) idealnya harus bisa melihat potensi, memberikan penugasan serta menempatkan engineer perempuan di posisi yang nyaman dan menyenangkan untuk bekerja. Artikel berikut ini akan mengupas tiga hal penting yang bisa diterapkan terkait dengan menangani pekerja enginner perempuan di startup Anda.

Beri kesempatan yang sama dan adil

Pada dasarnya para engineer perempuan sangat menyadari posisinya sebagai minoritas di tempat kerja. Untuk bisa meningkatkan semangat dan kepercayaan diri mereka, idealnya perlakukan mereka secara adil. Baik dari pemberian tugas hingga tanggung jawab. Buktikan kemampuan mereka dalam hal menyelesaikan masalah, membuat inovasi terbaru dalam produk dan lainnya, ketika mereka membuat kesalahan, jangan salahkan para engineer perempuan terlalu berlebihan, ingatkan dan tunjukkan  kesalahan yang ada, dan pastinya berikan kesempatan lagi kepada mereka.

Kebanyakan para pimpinan, dalam hal ini CTO atau Product Manager, cenderung merasa lebih nyaman memberikan tanggung jawab kepada engineer pria. Dengan memberikan equal opportunity, artinya Anda sebagai pimpinan memiliki toleransi yang tinggi dan tentunya adil kepada engineer perempuan di perusahaan.

Diskusikan permasalahan yang ada

Jangan pernah takut atau ragu untuk berbicara langsung dengan engineer perempuan Anda. Jika perlu tawarkan bantuan atau kesempatan untuk mendengarkan keluh kesah dari para engineer perempuan Anda terkait dengan lingkungan kerja atau tugas yang diberikan. Bersikaplah layaknya seorang mentor yang dipercaya dan tentunya dihormati bukan hanya oleh para engineer pria namun juga engineer perempuan.

Sikap sederhana seperti ini terbukti mampu memberikan peluang bagi para engineer perempuan Anda untuk menyampaikan saran atau masukan yang bisa membantu lingkungan kerja lebih positif dan pastinya lebih produktif.

Undang mereka di kegiatan bersama tim

Hal ini tentunya banyak terjadi di kalangan engineer pria di sebuah kantor startup atau perusahaan teknologi, yaitu menghabiskan waktu bermain game atau berkumpul bersama hanya sesama rekan kerja pria saja. Hal ini tentunya bisa menimbulkan diskriminasi dan membuat para engineer perempuan Anda (dalam jumlah kecil) menjadi merasa terasingkan.

Untuk bisa mengenal lebih jauh pribadi dari para engineer perempuan, ajaklah mereka dalam kegiatan bersama tim dengan agenda yang lebih umum, dengan demikian engineer perempuan dakan merasa lebih dihargai dan tentunya diperhatikan dengan bergabungnya mereka kedalam tim yang notabene adalah “boys club” dalam sebuah startup atau perusahaan teknologi.

4 Cara Menghindari Konflik dengan Co-Founder Anda

Hubungan baik antara Founder dan Co-founder bakal menjadi faktor penentu apakah startup bisa berjalan dengan baik atau tidak. Untuk itu apa pun latar belakang Anda sebagai pendiri dengan Co-founder idealnya menjadi hal yang penting untuk bisa menjaga hubungan baik, meskipun terkadang konflik dan kesalahpahaman kerap terjadi. Setiap startup tentunya memiliki dinamika yang beragam, semua dipengaruhi oleh keterbukaan, kejujuran dan toleransi yang baik satu dan lainnya.

Artikel berikut ini akan membantu Anda meminimalisir terjadi konflik dengan Co-founder.

Kepercayaan

Sejak awal memutuskan untuk mendirikan startup, Anda sebagai Founder wajib untuk memiliki rasa kepercayaan yang tinggi kepada co-founder Anda. Pastikan juga kepada co-founder untuk memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi untuk membangun startup bersama hingga menuai kesuksesan. Tentunya tidak mudah untuk menemukan co-founder yang memiliki visi dan misi yang serupa, untuk itu temukan co-founder yang paling sesuai dengan Anda.

Hindari kesalahpahaman

Ketika co-founder Anda melakukan kesalahan, jangan terlalu cepat menilai secara negatif terhadap tindakan yang telah dilakukan, cobalah untuk pahami dan berikan kepercayaan kepada co-founder Anda dan tentunya ruang untuk menjelaskan dan memperbaiki kesalahan yang telah terjadi. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat menjaga hubungan baik tanpa mengedepankan rasa emosional yang akan memperburuk hubungan baik dengan co-founder.

Transparansi

Hal ini biasanya banyak terjadi kepada Founder atau co-founder yang masih berusia muda. Hindari mencampur urusan pribadi dengan profesional saat melakukan relasi dengan co-founder Anda. Sebagai Founder bukan berarti Anda berhak untuk melakukan semua tindakan dan mengambil keputusan seenaknya. Komunikasikan semua hal terkait dengan perusahaan kepada co-founder Anda. Transparansi menjadikan semua hal terbuka dan tidak ada yang disembunyikan satu dan lainnya.

Segera berbaikan

Perdebatan yang terjadi antara Anda dengan co-founder idealnya tidak boleh dibiarkan terlalu lama, hal tersebut bisa mempengaruhi kinerja satu sama lain. Untuk itu ketika perdebatan antara Anda dengan co-founder terjadi, segera berbaikan dan luruskan kesalahpahaman yang ada. Jangan buang waktu memaksakan ego satu dan lainnya, ketika waktunya untuk mengalah menjadi bijak untuk dilakukan.

4 Tips Sederhana Mengelola Konflik dalam Tim

Di perusahaan manapun, cekcok antar pegawai atau dengan atasannya, adalah hal yang lazim, tak terkecuali dengan startup. Seringkali Anda sebagai founder menghadapi perbedaan persepsi dengan co-founder, strategi bisnis apa yang lebih urgent untuk dilakukan segera, atau calon karyawan yang mana tepat untuk direkrut.

Anda memerlukan teknik penanganan konflik dengan cara musyawarah agar dapat menghasilkan solusi kreatif, sekaligus menciptakan hubungan yang lebih kuat. Berikut ini adalah empat tips sederhana yang efektif dan dapat menyelesaikan perbedaan dalam tim startup Anda:

Tanyakan perspektif

Kemungkinan Anda akan merasa sangat nyaman mengutarakan pendapat dari sudut pandang diri sendiri dan ingin menyampaikan segera ke tim. Sayangnya, co-founder mungkin sama kerasnya dengan Anda ingin mengutarakan pendapatnya untuk didengarkan. Sebaiknya Anda ajukan pertanyaan mengenai perspektifnya dari pendapat yang sebelumnya sudah Anda utarakan.

Caranya dengan membuat pertanyaan terbuka, misalnya menanyakan “Apa keuntungan yang akan kamu dapatkan dengan pendekatan seperti ini?” atau “Bagaimana kamu menyimpulkan dari hal ini?”. Dengarkan baik-baik jawabannya, karena hal ini dapat membantu Anda mencari tahu bagian apa yang paling penting menurut mereka.

Tunjukan sikap

Apabila partner bisnis Anda terus mengulangi pendapat yang telah ia ucapkan meski Anda sudah paham apa maksud mereka, artinya kemungkinan besar dia merasa tidak didengar oleh Anda. Untuk itu, sebaiknya Anda tunjukkan sikap meski sikap Anda tidak setuju.

Misalnya dengan mengatakan, “Perspektif yang kamu utarakan itu terdengar seperti model langganan premium, bisa memberikan kesempatan untuk khalayak luas karena mudah diadopsi sekaligus jadi kesempatan baik untuk perusahaan meningkatkan pendapatan. Apakah itu benar?.”

Sebaiknya Anda hindari penunjukkan sikap dengan mengucapkan kata “tapi”, sebaliknya gunakan kata “dan” untuk membangun argumen yang baik.

Minta kritik

Apakah tim kerja khawatir dengan rencana bisnis Anda yang kurang jelas? Cobalah Anda untuk ambil inisiatif dengan meminta kritik dari mereka. Sebab kritik adalah hal lumrah yang biasa diutarakan orang-orang apabila mendengar suatu hal yang baru ia dengar.

Misalnya, Anda menanyakan pertanyaan yang bersifat kontra-intuitif, “Bagian apa yang salah dengan proposal ini?”. Setiap kritik yang diutarakan merupakan bentuk keprihatinan yang terlewatkan oleh Anda. Gunakan kritik tersebut untuk mengembangkan proposal baru yang akan cenderung lebih memicu kata “ya” untuk diucapkan.

Konsultasi dengan pihak ketiga

Apakah tim Anda masih berselisih paham? Mungkin cara ini bisa dicoba, yakni mengundang pihak ketiga untuk dapat diajak konsultasi bersama-sama. Berbagai perspektif dari tim yang masuk ke Anda, perlu disaring dan pilah lagi yang mana bisa membantu bisnis atau tidak. Dengan hadirnya pihak ketiga, Anda akan dapat terbantu bagaimana memilahnya.

5 Cara Terbaik Mengambil Keputusan yang Bisa Diterapkan CEO Startup

Menjadi seorang pimpinan atau CEO startup di usia yang terbilang muda tentunya tidak mudah. Dibutuhkan management skill yang tajam untuk bisa mengatur, mengambil keputusan hingga menciptakan inovasi yang ideal. Hal ini tentunya akan jauh lebih rumit untuk Anda CEO startup yang baru saja didirikan, bagaimana seorang CEO bisa mengambil keputusan yang baik untuk masa mendatang, ditentukan dari masa awal startup didirikan. Artikel berikut ini akan membahas 5 cara terbaik untuk mengambil keputusan di startup baru.

Waktu adalah uang

Semua bisnis tentunya mengandalkan ketelitian dan kecerdasan untuk menggunakan waktu yang baik, untuk itu menjadi hal yang krusial bagi seorang CEO untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat tanpa harus mengorbankan waktu dan uang dengan percuma. Jangan terlalu lama mengambil strategi atau langkah yang bijak, jika waktunya mendesak keputusan yang cepat terkadang bisa menghemat lebih banyak waktu dan tentunya uang.

Teliti keputusan yang telah diambil sebelumnya

Mencari kandidat yang tepat memang membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari proses pencarian hingga penyesuaian kandidat yang dipilih. Idealnya adalah jika saat ini Anda sedang mencari kandidat untuk posisi kunci (CFO, CTO, COO), ada baiknya untuk mencari dengan benar kandidat tersebut dan jangan menunggu terlalu lama. Hal tersebut penting dilakukan agar ketika waktunya Anda membutuhkan tenaga tersebut tidak menjadi tergesa dan akhirnya memilih orang yang salah. Jika saat ini Anda terlanjur memilih kandidat yang kurang tepat, coba cermati keputusan yang sudah diambil sebelumnya agar terhindar dari keputusan yang salah di masa mendatang.

Jadwalkan waktu untuk mengambil keputusan

Cara mudah untuk bisa menentukan keputusan yang baik adalah dengan menjadwalkan waktu terbaik atau tengat waktu untuk mengambil keputusan. Mulai hari Anda dengan beragam ide dan masukan dan targetkan rencana tersebut di penghujung hari, sehingga selama satu hari penuh Anda bisa menimbang dengan baik dan tentunya melihat pro dan kontra terhadap keputusan yang akan ambil.

Motivasi tim

Sebagai CEO startup baru menjadi hal yang wajib dilakukan untuk bisa memotivasi tim bekerja secara produktif. Diawal berdirinya startup mungkin Anda sebagai CEO selalu mengambil keputusan secara langsung terkait dengan dekorasi ruangan, pemilihan kursi dan meja kerja hingga gedung yang akan digunakan. Namun ketika bisnis sudah berjalan dan beberapa anggota tim sudah dimiliki, limpahkan keputusan tersebut kepada anggota tim yang lain agar Anda bisa fokus kepada prioritas lainnya.

Keputusan reversible dan irreversible

Definisi reversible dan irreversible adalah ketika keputusan yang diambil akan berdampak besar kepada perusahaan dan apakah akan mengubah cara kerjanya. Keputusan reversible misalnya, pemilihan warna kursi kantor? dimana acara outing kantor berlangsung? Pasar mana yang akan disasar? Keputusan reversible memiliki keterbatasan waktu.

Sementara keputusan irreversible adalah perubahan yang dibuat, sehingga proses ini tidak berjalan secara seimbang. Pada titik yang sama dalam siklus irreversible, sistem akan berada dalam keadaan yang sama, tetapi lingkungan yang berubah secara permanen. Contoh keputusan  irreversible adalah memecat seorang karyawan atau penentuan waktu peluncuran produk baru. Keputusan irreversible membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproses meliputi informasi yang lengkap, masukan dari pihak terkait sampai akhirnya keputusan siap untuk diambil.

“In a startup it doesn’t matter if you’re 100% right 100% of the time. What matters is having forward momentum and a tight fact-based feedback loop to help you quickly recognize and reverse any incorrect decisions.” – Steven Blank, Entrepreneur.