Tidak Melulu Live Stream, Pengguna Twitch Kini Bisa Mengunggah Video Seperti di YouTube

Kita semua tahu kalau YouTube Gaming banyak terinspirasi oleh popularitas Twitch di kalangan para gamer. Namun siapa yang menyangka kalau fitur terbaru Twitch malah terinspirasi oleh fungsi paling mendasar YouTube, yakni mengunggah video.

Yup, untuk pertama kalinya, semua pengguna Twitch tanpa terkecuali bisa mengunggah video dengan akunnya masing-masing. Meski hal ini sepintas terdengar aneh untuk sebuah platform live streaming, nyatanya upload video merupakan salah satu fitur yang paling dinanti-nanti oleh pengguna Twitch.

Fitur ini sejatinya bisa sangat membantu para broadcaster, terutama ketika mereka sedang tidak bisa berada di balik komputernya. Berkat fitur ini, mereka tetap bisa menyajikan konten baru kepada para subscriber-nya di saat mereka sedang berlibur atau alasan lainnya.

Upload video bisa dilakukan langsung dari Video Manager / VentureBeat
Upload video bisa dilakukan langsung dari Video Manager / VentureBeat

Berbeda dengan live stream yang disimpan, video yang di-upload tidak akan dihapus setelah beberapa waktu, semuanya terus bisa ditonton pada channel pengunggah sampai sekiranya server Amazon jebol. Pengguna dipersilakan mengunduh broadcast maupun highlight lawasnya untuk dijadikan bahan konten video baru.

Sama seperti di YouTube, tiap-tiap video yang di-upload memiliki statistiknya masing-masing, sehingga pengguna bisa memantau video macam apa yang populer dan mana yang tidak. Dengan demikian, mereka bisa lebih kreatif lagi dalam meracik konten baru.

Fitur upload ini sekarang masih dalam tahap beta, tapi semua pengguna dipersilakan untuk mencobanya, tidak seperti fitur-fitur lain sebelumnya yang hanya tersedia untuk kalangan terbatas saja. Twitch tidak lupa menyiapkan forum khusus untuk mendiskusikan mengenai fitur upload yang ditenagai oleh platform interaktif Curse, yang belum lama ini diakuisisi oleh Twitch.

Sumber: VentureBeat dan Twitch. Gambar header: Twitch via Shutterstock.

Webcam Terbaru Logitech Didedikasikan untuk Gamer yang Kerap Mangkal di Twitch dan YouTube

Dewasa ini semakin banyak gamer yang mangkal di Twitch atau YouTube, menyiarkan sesi gaming-nya yang intens dan terkadang diselipi lelucon-lelucon konyol. Bagi mereka, ada satu peripheral tambahan yang termasuk wajib, yaitu webcam.

Logitech baru-baru ini memperkenalkan webcam baru yang sepertinya didedikasikan untuk kombo gamer + streamer ini. Dari namanya saja sebenarnya sudah kelihatan: Logitech C922 Pro Stream Webcam, mengindikasikan kalau ia lebih ditujukan untuk streaming ketimbang aktivitas video call kasual.

Streaming maupun perekaman video berlangsung pada resolusi 1080p 30 fps atau 720p 60 fps, dengan dukungan fitur autofocus dan bidang pandang seluas 78 derajat. Logitech tidak lupa membekali C922 dengan sepasang mikrofon omni-directional berteknologi noise cancelling, dan perangkat sendiri duduk di atas tripod untuk memudahkan pengaturan angle.

Logitech C922 Pro Stream Webcam datang bersama sebuah tripod untuk memudahkan pengaturan angle / Logitech
Logitech C922 Pro Stream Webcam datang bersama sebuah tripod untuk memudahkan pengaturan angle / Logitech

Akan tetapi yang membuat C922 sangat istimewa bagi para streamer adalah fitur pengganti latar belakang, dimana kamera bisa mengenali bentuk wajah dan badan pengguna dan melakukan cropping secara otomatis, lalu menambatkannya ke tampilan game yang tengah di-stream tanpa harus mengandalkan setup green screen yang kompleks.

Menutup semua itu, setiap unit C922 datang bersama lisensi software broadcasting ternama XSplit Premium selama 3 bulan. Bagi yang tertarik, Logitech C922 Pro Stream saat ini sudah dipasarkan seharga Rp 2,1 juta.

Sumber: Logitech via The Verge.

Siapakah ‘Pemenang’ E3 2016? Ternyata Bukan Sony Ataupun Microsoft

Tradisi tahunan yang menyusul setelah E3 ialah perdebatan antar fans dari dua kubu console game: Sony dan Microsoft. Meski Microsoft menyingkap Scorpio sebagai kartu As mereka, penampilan Sony boleh dikatakan lebih baik, diisi banyak judul eksklusif. Namun ternyata, mereka bukanlah ‘pemenang’ ajang kali ini, berdasarkan analisis tim spesialis riset pasar.

Berkat layanan seperti Twitch dan YouTube Gaming, ajang E3 tak hanya bisa dinikmati oleh para pengunjung. Memanfaatkan platform streaming Twitch, Electronic Entertainment Design and Research menakar jumlah penonton online masing-masing konferensi pers. Hampir semuanya mengalami kenaikan dari tahun lalu, dan acara EA Play terbukti sukses menghimpun pemirsa paling banyak.

Kemenangan Electronic Arts tersebut sangat menarik mengingat sang publisher memutuskan untuk tidak membuka booth di E3 tahun ini. Sebagai bagian dari agenda EA Play, mereka memindahkan event pers dari hari Senin petang ke Minggu siang. Pemilih waktu yang tepat merupakan alasan mengapa ada lebih banyak orang menyaksikan presentasi EA: karena acara di West Coast itu bertepatan dengan jam aktif khalayak Eropa.

Grafisnya bisa Anda lihat di bawah:

E3 2016 winner

Dari analisis terhadap E3 tahun lalu, EEDAR menemukan bahwa konferensi pers yang dilangsungkan di pagi atau sore akan lebih banyak ditonton dibandingkan event di malam hari, meskipun kalangan media lebih menyukai waktu ini. Sebabnya lagi-lagi terkait penonton di Eropa, yang mampu menyumbangkan angka viewer secara signifikan.

E3 2016 winner 1
Komparasi viewer di tahun ini dan tahun lalu.

Mayoritas penonton event pers di Twitch melonjak tahun ini. Sony memperoleh kenaikan besar dari tahun ke tahun, meskipun jam 18:00 PST (Pacific Standard Time) bukanlah waktu paling optimal – mempunyai dampak negatif terhadap jumlah user streaming. Hal tersebut menyebabkan Sony cuma menempati urutan keempat dalam daftar banyaknya viewer, padahal PlayStation 4 dan PSVR adalah tema yang paling banyak menjadi topik pembicaraan.

Penonton PC Gaming Show sendiri meroket, lebih dari dua kali total viewer tahun lalu – dari kisaran 276.000 menjadi 600.000 orang. Penyelenggara menggeser acara dari Selasa (di tahun lalu) malam ke Senin pagi, mengisi jeda setelah event Microsoft dan Ubisoft, mendapatkan dongkrakan pemirsa dari dua konferensi tersebut.

Satu-satunya publisher yang mengalami penurunan penonton ialah Nintendo, terlepas dari diumumkannya permainan Zelda baru. Boleh jadi, gamer kecewa karena ketiadaan update mengenai NX, ditambah lagi The Legend of Zelda anyar itu tidak dirilis tahun ini.

Sumber: Games Industry.

Permudah Proses Sharing, Twitch Perkenalkan Fitur Clips

Mengajak teman untuk ikut menikmati sesi gaming seru di Twitch memang sudah bisa dilakukan dengan mudah. Akan tetapi terkadang kita baru kepikiran mengajak setelah menyaksikan suatu momen yang tak terlupakan. Sayangnya, begitu kita membagikan link ke teman kita, momen tersebut sudah terlewat dan siaran pun terus berlanjut.

Beruntung Twitch sekarang punya solusi bernama Clips. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan para penonton untuk mengabadikan momen fenomenal yang baru saja terjadi dalam sebuah livestream, lalu membagikannya ke teman-temannya via media sosial supaya mereka juga bisa ikut menikmati keseruannya.

Jadi ketika Anda baru saja menyaksikan sang aksi lucu dari seorang broadcaster, Anda bisa langsung menekan tombol Clip dan Twitch pun akan merekam 25 detik sebelum Anda menekan tombol dan 5 detik sesudahnya. Hasilnya adalah klip video berdurasi 30 detik yang muncul dalam tab baru.

Tampilan tab baru yang muncul sesaat setelah Anda menekan tombol Clip / Twitch
Tampilan tab baru yang muncul sesaat setelah Anda menekan tombol Clip / Twitch

Dari tab baru tersebut Anda bisa menyalin link-nya, atau membagikannya langsung ke media sosial. Twitch akan mencantumkan ID pengguna sebagai bentuk kredit bagi sang pembuat klip. Setelah tab Anda tutup, klip tersebut akan hilang dan Anda beserta teman-teman Anda hanya bisa mengaksesnya lewat link yang tadi dibagikan.

Untuk sekarang fitur Clips ini baru tersedia pada sejumlah channel dan pengguna terpilih. Namun Twitch berjanji untuk membuka aksesnya ke semua pengguna dalam beberapa minggu ke depan.

Sumber: Twitch Blog.

VREAL Merupakan Twitch-nya Virtual Reality

Mengambil contoh esport dan kegemaran khalayak terhadap platform seperti Twitch serta YouTube buat berbagi pengalaman mereka menikmati video game, hiburan jenis ini menjadi populer berkat aspek sosial. Tapi konsep VR sendiri cukup bertolak belakang karena umumnya device dikenakan untuk mengisolasi pengguna dan membawa mereka ke alam virtual.

Namun dalam waktu dekat, hal itu tak lagi jadi kendala. Satu startup asal Seattle mengajukan sebuah solusi menarik: platform Virtual Reality Entertainment and Livestreaming, atau disingkat VREAL. Sesuai namanya, pengembang mencoba mengintegrasikan tren live-streaming dan interaksi sosial ke ranah virtual reality. Singkatnya, VREAL merupakan Twitch-nya VR. Tapi tentu saja, penerapannya dan teknologi di belakangnya tidak sesederhana itu.

VREAL tak hanya memudahkan pengguna untuk me-live stream sebuah konten, namun juga mengusung penontonnya masuk ke game via virtual reality. Misalnya, jika Anda sedang bermain Surgeon Simulator di VR, pemirsa juga menyaksikan pemandangan yang sama dengan memakai headset, seolah-olah berdiri bersama-sama sang streamer. Selain itu, mereka bisa berjalan-jalan di sana buat melihat dari sudut lain.

VREAL 02
Seperti inilah cara VREAL bekerja.

Uniknya lagi, jika streamer menginginkannya, ia dapat melihat atau mendengar komentar para penonton. Viewer juga dipersilakan melakukan hal serupa: tampil atau malah tersembunyi dari Anda.

Elemen live-streaming, interaksi sosial dan virtual reality memang terdengar familier, tapi ketika ketiganya dikombinasikan, hasilnya betul-betul baru. Contoh skenario Surgeon Simulator di atas menggambarkan bagaimana VREAL mengaburkan batasan antara kreator dengan viewer.

“Sederhananya, VREAL ialah cara terbaik untuk men-streaming permainan VR,” jelas developer di website. “Kami menghadirkan hiburan tingkat selanjutnya pada gamer lewat memperkenalkan live stream full native. Sejauh ini, pengalaman streaming virtual reality masih mengecewakan. VR hanya bisa dirasakan melalui headset. Streaming video 2D atau bahkan video 360 belum mampu menyuguhkan sensasinya.”

Implementasi VREAL tidak sesederhana Twitch, dan teknologi yang memungkan platform dihidangkan merupakan senjata andalan developer. VREAL tak sekedar menyalurkan rekaman, ia mensinkronisasi dunia virtual di host dan para pemirsanya. Penonton mendapatkan konten dengan visual berkualitas serta kebebasan bergerak di sana. VREAL membutuhkan integrasi khusus antara platform dan aplikasi via SDK, sudah dibekali plug-in Unity dan Unreal, kompatibel ke HTC Vive dan Oculus Rift.

Kabarnya, program beta VREAL akan dimulai pertengahan tahun ini.

Via Forbes. Sumber: VREAL.

Pertegas Elemen Sosial, Twitch Umumkan Fitur Friends List

Tahun demi tahun, komunitas pengguna Twitch terus meluas tanpa ada tanda-tanda akan berhenti. Fitur Whisper yang dirilis di pertengahan tahun kemarin menjadi bukti pentingnya elemen sosial dalam komunitas Twitch, dan di tahun ini mereka kembali menitikberatkan aspek tersebut lewat fitur Friends List.

Berkat fitur ini, pengguna Twitch nantinya bisa menambahkan hingga 500 teman, mengetahui siapa saja yang sedang online, dan tentu saja mengirimkan Whisper dengan mudah. Gampangnya, Twitch kini telah berkembang menjadi sebuah jejaring sosialnya para gamer.

Diumumkan di ajang PAX East, fitur Friends List ini sejatinya masih dalam tahap beta dan baru akan diuji dengan sejumlah komunitas terpilih. Pun begitu, mereka yang sudah bisa menikmati fitur ini juga dapat mengirimkan undangan kepada pengguna lain untuk ikut menjajal fitur Friends List.

Bersamaan dengan itu, Twitch juga mengumumkan rencananya merombak channel Twitch Creative dengan tampilan yang lebih mudah dinavigasikan. Tampilan baru ini nantinya akan menempatkan sejumlah hashtag di bagian atas, dimana pengguna bisa langsung mengakses kategori-kategori yang populer di channel Creative dengan mudah.

Terakhir dan yang rupanya paling banyak dinanti oleh pengguna, Anda nantinya dapat menikmati video dari broadcaster favorit tanpa harus diganggu iklan. Syaratnya hanya satu, yakni menjadi subscriber.

Sumber: Twitch Blog dan Engadget. Gambar header: Twitch via Shutterstock.

Pengguna BlueStacks Kini Bisa Menyiarkan Sesi Gaming-nya ke Twitch

Setelah merilis BlueStacks 2 menjelang akhir tahun lalu, tim pengembang BlueStacks kini kembali memberikan kejutan baru bagi jutaan penggunanya. Kejutan itu datang dalam wujud kemitraan bersama Twitch. Buah kerja samanya? Apalagi kalau bukan integrasi layanan live streaming Twitch di dalam BlueStacks.

Ya benar, versi terbaru BlueStacks App Player kini dilengkapi fitur yang dijuluki BlueStacks TV, dimana pengguna dapat menyiarkan sesi gaming-nya ke Twitch hanya dengan menekan satu tombol saja. Cukup login menggunakan akun Twitch masing-masing, klik “Go Live” dan mulai bermain.

Sebelum ini, mengadakan sesi live streaming game mobile tidak semudah game PC. Opsi terbaik sejauh ini adalah YouTube Gaming yang baru saja tersedia di Indonesia. Namun kalau platform yang Anda pilih adalah Twitch, BlueStacks-lah solusi terbaiknya saat ini.

Tentu saja fitur BlueStacks TV ini juga berarti pengguna bisa menonton video-video yang disiarkan oleh komunitas Twitch. Kontennya bahkan disajikan secara terkurasi dan otomatis, mengikuti game apa saja yang Anda mainkan. Jadi semisal Anda sering bermain Clash Royale, rekomendasi videonya tentu saja akan banyak mengenai game tersebut.

Untuk bisa menikmati fitur live streaming ini, Anda bisa mengunduh versi terbaru BlueStacks App Player langsung lewat situs resminya.

Sumber: BlueStacks Blog.

Mengikuti Jejak PewDiePiew Jadi Lebih Mudah Dengan Razer Ripsaw

Siapa tak mengenal PewDiePie? Video-video ciptaan pria Swedia ini ditonton 300 juta orang per bulan, dan akun YouTube-nya ialah akun pertama pencetak rekor 10 miliar view. Kepopularitasannya bahkan sanggup meningkatkan penjualan game yang ia mainkan. Banyak orang ingin jadi dirinya, dan Razer baru saja menyingkap device yang memudahkan kita merealisasikan mimpi itu.

Perusahaan spesialis gaming gear pimpinan Min-Liang Tan tersebut memperkenalkan Razer Ripsaw, sebuah capture card eksternal yang memungkinkan gamer men-streaming permainan-permainan favorit ke platform seperti Twitch atau YouTube. Ripsaw menawarkan kemudahan pemakaian serta kualitas layaknya profesional: tak ada penurunan tingkat frame rate ataupun resolusi. Selain itu, keleluasaan kompatibilitasnya juga merupakan aspek unggulan.

Razer Ripsaw 02

Begitu dikeluarkan dari boks, ia langsung bisa bekerja bersama sejumlah software broadcasting misalnya Open Broadcaster Software (OBS) serta Xsplit, tanpa memaksa Anda berhadapan dengan ‘bloatware-bloatwarethird-party. Tak cuma mudah dipasangkan ke Windows PC, Razer Ripsaw dibekali beragam kabel plug-and-play sehingga ia dapat tersambung ke console PlayStation 4, Xbox one, Wii U, Forge TV, serta platform last-gen – termasuk PS3 dan Xbox 360.

Razer Ripsaw mampu merekam permainan di resolusi 1080p di frame rate 60 per detik. Hasilnya dijanjikan mulus dan jernih, berbekal koneksi standar USB 3.0. Capture card ini men-streaming tanpa kompresi dengan latency (keterlambatan) hampir mendekati nol. Broadcaster juga dapat memanfaatkan input audio, bisa terhubung ke sumber musik atau microphone, contohnya buat menambahkan lagu background atau komentar.

Razer Ripsaw 03

“Razer telah terlibat dalam ranah streaming sejak awal munculnya broadcasting game, ditunjukkan oleh para streamer terkenal yang sejak dulu menggunakan hardware kami demi memperoleh keunggulan di depan para pemirsa,” kata Min-Liang Tan via press release. “Kami sangat bersemangat untuk menciptakan capture card yang betul-betul bermanfaat bagi broadcaster dan juga memberi para pemula perangkat sempurna buat menjadi Syndicate atau PewDiewPie selanjutnya.”

Agar bisa bekerja optimal, Ripsaw setidaknya membutuhkan PC bertenaga Intel Core i5-4440 3.10GHz atau laptop berprosesor intel Core i7-4810MQ, kartu grafis GeForce GTX 660 atau GeForce GTX870M, RAM minimal 4GB (rekomendasi 8GB), dan sistem operasi Windows 10/8.1/7 (32- maupun 64-bit).

Ripsaw adalah bagian dari suit Razer Broadcaster, didesain sebagai bundel perangkat berperforma tinggi khusus streamer. Selain Ripsaw, Broadcaster meliputi mic digital Razer Seiren. Capture card ini sudah mulai dipasarkan dan dibanderol seharga US$ 180.

Razer Ripsaw 04

Sumber: Razer Zone.

Lewat Situs Twitch 2015 Retrospective, Twitch Beberkan Perkembangan Pesatnya

Berawal dari sebuah situs bernama Justin.tv sampai akhirnya diakuisisi Amazon pada tahun 2014, Twitch merupakan salah satu revolusi paling fenomenal di sepanjang sejarah industri gaming. Situs livestreaming game ini juga berkontribusi besar dalam memopulerkan budaya dimana menonton orang bermain game itu tidak kalah asyik dibanding memainkan game itu sendiri.

Sebesar apakah Twitch sekarang? Baru-baru ini, perusahaan pimpinan CEO Emmett Shear itu merilis situs khusus berisikan ulasan perkembangannya selama tahun 2015. Secara total ada 241 miliar menit video yang di-stream, dengan rata-rata 1,7 juta broadcaster setiap bulannya dan 550 ribu penonton yang aktif secara bersamaan.

Menurut data yang dikumpulkan ComScore, Twitch juga terbukti lebih populer ketimbang YouTube di kalangan para gamer. Dirata-rata, penonton Twitch menghabiskan 421 menit setiap bulannya. Bandingkan dengan YouTube yang hanya 291 menit.

Twitch juga berandil besar dalam perkembangan industri esport. Terbukti dari tiga game yang paling banyak ditonton sepanjang tahun 2015, yakni League of Legends, Counter-Strike: Global Offensive dan Dota 2. Daftar 10 besar game terpopuler di Twitch ini diikuti oleh Hearthstone, Minecraft, H1Z1, Destiny, World of Tanks, World of Warcraft dan FIFA 15.

Twitch 2015 Top 10 Games

Sebaliknya, esport juga menjadi penyumbang view terbesar buat Twitch. Di bulan Agustus, tepatnya saat turnamen internasional CS:GO dan LoL berlangsung hampir bersamaan, ada lebih dari 2 juta penonton yang mengakses Twitch secara berbarengan. Dari sisi broadcaster, bulan November adalah puncaknya, dimana 35.610 orang menyiarkan video gaming-nya secara bersamaan.

Di saat yang sama, Twitch juga mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan, yakni bagaimana perangkat mobile juga berkontribusi besar atas pertumbuhan Twitch hingga di titik ini. Sepanjang tahun 2015, aplikasi mobile Twitch diunduh lebih dari 1 juta kali, dan 35 persen dari total penonton setiap bulannya mengakses lewat perangkat mobile.

Game mobile pun perlahan juga mulai mendulang popularitas di Twitch. Utamanya adalah Vainglory yang merupakan game berjenis MOBA untuk Android dan iOS. Sampai akhir Desember kemarin, lebih dari 4 juta menit dihabiskan pengguna Twitch untuk menonton game ini.

Prestasi Twitch ini mustahil dicapai tanpa pertumbuhan komunitas penggunanya yang terus meluas. Total ada lebih dari 9,1 miliar pesan yang dikirim di sepanjang tahun 2015, atau kalau dirata-rata, 17.446 pesan per menitnya.

Masih ada banyak informasi yang cukup menarik dari Twitch 2015 Retrospective ini. Kalau Anda tertarik, silakan kunjungi situsnya langsung.

Sumber: VentureBeat.

Amazon Luncurkan Engine Game Lumberyard Gratis, Tak Kalah Canggih dari CryEngine

Perusahaan e-commerce raksasa Amerika bernama Amazon sudah lama dikabarkan mencoba memantapkan pijakan mereka di industri gaming. Beberapa langkah besar Amazon meliputi pembukaan Gaming Studios, serta melakukan akusisi Double Helix Games dan website streaming Twitch. Dan visi mereka jadi semakin terealisasi melalui peluncuran Lumberyard.

Amazon Lumberyard adalah engine video game 3D berkualitas blockbuster, terintegrasi ke Amazon Web Services dan Twitch. Lumberyard didesain sebagai engine cross-platform, sehingga pengguna dibebaskan menentukan ke sistem apa kreasi mereka akan disuguhkan. Amazon ingin karya mereka ini mendorong developer buat lebih fokus pada proses penciptaan konten ketimbang harus membangun engine dari nol dan mengelola infrastruktur sendiri.

Amazon Lumberyard 02

Lumberyard menyediakan segala macam toolset yang Anda butuhkan untuk membuat permainan kelas ‘AAA’. Di sana ada fitur editing komprehensif, ditopang teknologi grafis mutakhir, keleluasaan penyuntingan karakter serta animasi, partikel, user interface, audio, sistem fisik, kamera, efek cuaca hingga kecerdasan buatan. Kemudian fitur online diklaim sangat simpel, dapat dibangun dalam hitungan menit via metode drag-and-drop sederhana.

Alasan mengapa Lumberyard mempunyai visual menawan ternyata adalah karena ia diramu berbasis CryEngine – engine yang mentenagai seri Crysis, Ryse, sampai Star Citizen. Kreator ditawarkan teknologi rendering mumpuni, memungkinkan mereka menciptakan objek virtual atau dunia 3D yang mendekati aslinya didukung bermacam-macam efek grafis. Ia dilengkapi tool pembuatan karakter Geppetto serta tool animasi bernama Mannequin.

Amazon Lumberyard 03

Faktor yang tidak kalah unik dari Lumberyard ialah integrasi ke Twitch. Jadi setelah game itu rampung, permainan bisa segera diakses oleh 1,7 juta broadcaster serta lebih dari 100 juta pengunjung bulanan website streaming  tersebut. Lewat kapabilitas JoinIn di Lumberyard, broadcaster dipersilakan mengundang penonton langsung dalam game dan bermain bersama. Metode-metode ini memastikan ekosistem gaming-nya selalu terhubung.

Jika Anda berniat menciptakan permainan multiplayer, Lumberyard mengusung GameLift; infrastruktur server-nya dapat disesuaikan kebutuhan pemain. Proses persiapan backend bisa dipangkas dari ribuan jam hingga menjadi hitungan menit saja. GameLift juga mengawasi aktivitas gamer dan memonitor kapasitas server. Anda dapat menentukan jumlah server yang dibutuhkan.

Saat ini berada di tahap beta, bagian terbaik dari Amazon Lumberyard ialah, engine tersebut tersaji secara gratis. Kita tidak perlu membayar biaya berlangganan atau mengeluarkan uang royalti.

Tak sabar untuk mencobanya? Segera unduh di sini.

Sumber: Amazon.