Posterous Tutup Layanan Per 30 April

Meski awalnya menjanjikan untuk tetap beroperasi seperti biasa, akhirnya Posterous menyerah juga. Melalui blog resminya, Posterous mengumumkan penutupan layanan blog gratis ini per tanggal 30 April mendatang. Tim Posterous yang mendirikan layanan ini tahun 2008 memang telah diakuisisi (“acqui-hire”) oleh Twitter, tapi layanan blognya tidak termasuk dalam perjanjian. Tidak menunggu waktu hingga pengumuman seperti ini dikeluarkan.

Continue reading Posterous Tutup Layanan Per 30 April

Online Shopping Menggunakan Hashtag

Apa perkembangan terbaru media sosial? Percaya atau tidak, kini berbelanja secara online dapat dilakukan dengan menggunakan tanda pagar atau hashtag dari media sosial Twitter.

Seperti dilansir oleh Slashdot, kartu kredit American Express beberapa waktu lalu mengumumkan layanan “Sync with Twitter”. Pengguna kartu kredit American Express yang memiliki kartu yang memenuhi syarat bisa mendaftarkan kartunya untuk menggunakan layanan ini. Paling sedikit ada dua layanan yang disediakan pada program Sync with Twitter ini yakni penawaran diskon dan belanja secara online.

Untuk penawaran diskon, pengguna bisa mengunjungi situs Sync with Twitter atau bagian favorit akun @AmericanExpress untuk melihat diskon produk-produk apa saja yang tersedia. Setelah itu, pengguna yang sudah terdaftar bisa mendapatkan diskon tersebut dengan mengirim tweet yang mengandung tanda pagar tertentu. Jika pengguna kemudian menggunakan kartu kreditnya untuk berbelanja barang yang sudah disebutkan dalam tanda pagar tadi, pengguna akan otomatis mendapatkan diskon sesuai dengan penawaran yang sebelumnya dilihat.

Misalnya saja, pada contoh di atas, Warby Parker menyediakan cash back sebesar 10 dolar untuk tiap pembelian produknya dengan minimal angka pembelian 95 dolar. Jika ingin mendapatkan diskon ini, pengguna cukup mengirim tweet yang mengandung tanda pagar #AmexWarby.

Selain itu, pengguna juga bisa melakukan belanja online produk-produk tertentu dengan tanda pagar. Setelah mengirimkan tweet dengan tanda yang pagar sesuai, pengguna akan dimintai konfirmasi oleh akun @AmexSync. Jika pengguna membalas tweet dari akun tersebut dengan tanda pagar yang sesuai juga, maka transaksi dianggap sah dan selanjutnya langsung diproses. Saat tulisan ini dibuat, hanya ada beberapa produk yang bisa dibeli dengan menggunakan tanda pagar yakni Kindle Fire HD, gagang kendali Xbox, gift card American Express senilai 25 dolar, dan Sony Action Cam.

Jika layanan ini sukses, bukan tidak mungkin Twitter akan bekerjasama dengan penyedia kartu kredit lainnya. Demikian juga, jika berhasil, bisa jadi metode berbelanja online dengan tanda pagar ini akan mengubah pasar e-commerce dengan cukup drastis. Menarik untuk disimak bagaimana keberterimaan layanan Sync with Twitter ini serta efeknya terhadap pasar e-commerce secara keseluruhan.

 

Sumber: Slashdot.

Twitter Akan Sediakan Hasil Pencarian Untuk Tweet ‘Lama’

Update lagi dari Twitter yang berhubungan dengan fasilitas pencarian. Setelah sebelumnya Twitter mengumumkan versi terbaru dari aplikasi mereka untuk Android, iOS serta akses dari situs mobile yang juga berfokus pada penemuan dan pencarian konten, kini Twitter mengumumkan lagi update terbaru yang berhubungan dengan pencarian.

Continue reading Twitter Akan Sediakan Hasil Pencarian Untuk Tweet ‘Lama’

Twitter Update Aplikasi untuk Android dan iOS serta Akses dari Mobile, Tingkatkan Fasilitas Search dan Discover

Twitter baru saja mengumumkan pembaruan untuk aplikasi mereka versi Android, iOS dan akses dari mobile.twitter.com. Pembaruan kali ini berfokus untuk memberikan pengalaman penggunaan atas pencarian serta penemuan konten di Twitter.

Continue reading Twitter Update Aplikasi untuk Android dan iOS serta Akses dari Mobile, Tingkatkan Fasilitas Search dan Discover

Twitter Akuisisi Perusahaan Analisis Media Sosial Televisi Bluefin Labs

Twitter melangkah lebih jauh dalam hubungannya dengan industri televisi. Setelah sebelumnya bekerjasama dengan Nielsen untuk mengembangkan Nilesen Twitter TV Rating, kali ini Twitter dikabarkan mengakuisisi sebuah perusahaan yang berfokus pada analisis media sosial yang berhubungan dengan televisi bernama Bluefin Labs.

Dilansir oleh Business Insider, Twitter sudah menyelesaikan proses akuisisi Bluefin Labs dengan nilai yang tidak dipublikasikan secara resmi. Business Insider memperkirakan bahwa nilai akuisisi ini berkisar antara 50 juta dolar hingga 100 juta dolar. Hal ini mengingat Bluefin Labs sendiri selama ini sudah mendapatkan pendanaan hingga 20,5 juta dolar dari berbagai sumber.

Jika estimasi yang disebutkan oleh Business Insider benar, maka akuisisi Bluefin Labs adalah akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh Twitter. Akuisisi terbesar sebelumnya terjadi ketika Twitter membeli TweetDeck dengan harga 40 juta dolar pada bulan Mei 2011.

Bluefin Labs sudah mengkonfirmasi berita ini. Melalui sebuah tulisan di halaman blog resminya, Bluefin Labs mengabarkan  mengenai akuisisi ini. Pada halaman tersebut juga disebutkan bahwa dengan akuisisi ini, Bluefin Labs sudah tidak sabar untuk segera bekerjasama dengan Nielsen. Bisa jadi ini mengindikasikan bahwa pembelian Bluefin Labs sangat terkait dengan rencana peluncuran Nielsen Twitter TV Rating.

Bluefin Labs sendiri saat ini menyediakan layanan analisis popularitas brand, acara televisi, dan saluran televisi di media sosial. Pada layanan yang secara gratis tersedia di situsnya, pengunjung bisa melihat popularitas brand, acara televisi dan saluran televisi berdasarkan jumlah komentar dan jumlah impresi yang didapatkan oleh masing-masing entitas tadi di media sosial.

 

Sumber: Business Insider, Bluefin Labs blog.

Apa Media Sosial yang Paling Bermanfaat untuk Usaha Kecil?

Situs The Wall Street Journal baru-baru ini melakukan sebuah penelitian mengenai penggunaan media sosial oleh usaha kecil. Bekerjasama dengan Visage International, The Wall Street Journal melakukan survey terhadap 835 pemilik bisnis di Amerika Serikat pada awal Januari lalu. Pemilik bisnis yang disurvey adalah mereka yang memiliki bisnis dengan pendapatan tahunan berkisar antara $1 juta hingga $20 juta.

Continue reading Apa Media Sosial yang Paling Bermanfaat untuk Usaha Kecil?

Perancis Melarang Penggunaan Istilah ‘Hashtag’

Berkembangnya beraneka produk teknologi informasi salah satunya berakibat pada eksposur yang tinggi terhadap bahasa Inggris. Sebagai bahasa utama pada aplikasi-aplikasi ataupun produk-produk teknologi lain yang banyak digunakan oleh masayarakat global, mau tidak mau istilah-istilah dalam bahasa Inggris yang digunakan oleh beragam teknologi ini semakin lama semakin populer.

Rupanya bukan hanya negara-negara berkembang yang merasakan sulitnya mempertahankan kulturnya dari gempuran arus globalisasi di era teknologi informasi ini. Baru-baru ini, seperti dikabarkan oleh harian The Mirror, pemerintah Perancis melalui otoritas Académie Française melarang penggunaan istilah ‘hashtag’ yang populer berkat aplikasi social media Twitter. Sebagai gantinya, Académie Française memperkenalkan terminologi dari bahasa Perancis sendiri yakni ‘mot-dièse’ untuk istilah ‘hashtag’. Istilah ‘mot-dièse’, ketika saya coba terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan aplikasi Google Translate, diartikan sebagai ‘kata tajam’.

Académie Française juga menghimbau para guru dan jurnalis di berbagai media untuk menggunakan terminologi ‘mot-dièse’ ke depannya. Ini menambah panjang daftar istilah dalam bahasa Inggris yang sebelumnya juga dilarang dan dihimbau untuk digantikan penggunaannya di media-media di Perancis. Selain istilah-istilah teknologi seperti ’email’ dan ‘blog’, beberapa istilah umum seperti ‘weekend’, ‘low-cost airline’, dan ‘supermodel’ ternyata juga dilarang penggunaannya.

Académie Française juga sudah sejak lama memiliki situs yang berisi rujukan terminologi-terminologi dalam bahasa Inggris serta istilah penggantinya dalam bahasa Perancis. Situs yang diberi nama France Terme ini, saat tulisan ini dibuat, memiliki koleksi 5509 istilah bahasa Inggris yang sudah disubtitusi dengan istilah dalam bahasa Perancis.

Dalam pandangan saya, masalah yang sama pun terjadi di Indonesia. Cukup banyak istilah-istilah teknologi yang sulit dicari padanan katanya dalam bahasa Indonesia, atau jika ada padanan katanya, masih terasa aneh untuk digunakan oleh masyarakat umum. Apakah pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah serupa?

 

Sumber: The Mirror, Gambar: The Verge.

Twitter Expands Advertising Products to Indonesia

Twitter launched its advertising products in Indonesia on Wednesday, having announced a partnership with Komli Media to deliver Twitter ads to Southeast Asia back in November last year. The ad products which comprise of promoted tweets, promoted trends, and promoted accounts, will now be available to Indonesian companies wishing to increase exposure and brand participation among the highly active and engaging consumers on Twitter.

Continue reading Twitter Expands Advertising Products to Indonesia