YouTube Gulirkan Layout Navigasi Baru untuk Mobile

YouTube diketahui sedang menguji layout navigasi baru sejak beberapa bulan yang lalu, mencari susunan yang tepat sebelum digulirkan ke penggunanya. Setelah melalui proses yang panjang, melalui forum resminya,YouTube akhirnya mengumumkan layout baru termasuk sejumlah pembaruan itu sudah bisa dinikmati semua pengguna yang ditujukan untuk pengguna iOS dan Android.

Layout baru menghadirkan pengalaman yang sama sekali baru bagi pengguna. Menu berukuran besar di bagian atas kini diganti dengan top bar yang lebih kecil dengan hanya beberapa ikon penting dan pengaturan. Menu bar teratas kini dihuni kolom pencarian, perekaman video, dan ikon profil. Layout baru juga tidak lagi menampilkan tombol upload yang mengambang di sebelah kanan bawah.

youtube-android-redesign-final-1

Selanjutnya, menu navigasi di bagian teratas dipindahkan ke sisi paling bawah namun tanpa perubahan yang berarti. Salah satu perbedaannya terletak pada label menu Account yang kini diubah menjadi Library. Menu Library sendiri masih akan memuat beberapa informasi seperti apa yang disukai pengguna, favorit, ungahan dan daftar putar.  Sedangkan seluruh menu di Account kini bisa dijumpai di ikon profil di bagian teratas. Perubahan kecil lainnya, menu bar kini dibuat statis dan akan terus muncul di depan layar setiap saat, kecuali saat pengguna menonton video dalam modus layar penuh.

youtube-android-redesign-final-2

Pembaruan ini disebut sudah bisa dijumpai oleh pengguna perangkat berbasis iOS dan dijadwalkan menyapa pengguna Android setelahnya.

Wajah baru yang digulirkan oleh YouTube di atas hanyalah sebagian kecil dari rencana besar Google untuk layanan videonya itu. Dalam gelaran Google I/O telah mulai dibeberkan beberapa fitur besar yang akan jadi suguhan YouTube berikutnya, antara lain dukungan video 360 derajat untuk YouTube TV dan juga Super Chat yang akan menjadi media komunikasi bagi para penyiar.

Sumber berita YouTube dan gambar header Pixabay.

Tampilan Situs YouTube Dirombak, Kini Adopsi Gaya Material Design

Tahun 2017 ini Anda mungkin sudah jarang mendengar frasa “Material Design”, gaya desain minimalis yang Google perkenalkan pertama kali pada tahun 2014, bersamaan dengan Android Lollipop 5.0. Pun begitu, Material Design masih menjadi acuan utama buat Google sampai detik ini.

Hampir semua produk dan layanan Google – terutama di mobile – menerapkan gaya desain ini supaya semuanya terasa koheren dan konsisten. Namun ternyata masih ada yang tertinggal, yakni situs YouTube versi desktop, yang masih kelihatan kuno jika dibandingkan dengan aplikasi mobile-nya.

Tim YouTube rupanya tidak mau berlama-lama, mulai hari ini juga mereka telah merilis preview dari tampilan baru situsnya yang telah dirombak dengan mengacu pada Material Design. Tampilan barunya ini terlihat lebih bersih dan rapi, ditujukan supaya pengguna bisa lebih berfokus pada konten yang tersaji.

Sejumlah elemen visual yang dinilai bisa mengalihkan perhatian telah ditiadakan, dan semuanya pun jadi tambah mirip dengan aplikasi mobile-nya. Pun begitu, YouTube memastikan bahwa tidak ada fitur-fitur lama yang tertinggal.

Malahan, pengguna sekarang bisa mengaktifkan fitur Dark Theme, sangat berguna ketika menikmati YouTube di malam hari. Dark Theme ini bisa terwujud berkat penggunaan framework baru bernama Polymer, yang diyakini bisa membantu mempercepat proses pengembangan ke depannya.

YouTube belum resmi merilis tampilan barunya ini ke semua orang, akan tetapi Anda yang tertarik bisa mencobanya dengan mengunjungi youtube.com/new. Untuk mengaktifkan Dark Theme atau kembali ke tampilan lawas, Anda bisa memilih opsinya lewat menu akun dengan mengklim foto profil Anda di atas kanan.

Sumber: YouTube.

Anda Kini Bisa Menyiarkan Live Video ke YouTube Asalkan Anda Punya 1.000 Subscriber atau Lebih

Meski sudah menyuguhkan live video sejak tahun 2011, YouTube bisa dibilang cukup terlambat dalam mengadopsi tren mobile live streaming, terutama jika dibandingkan rival-rivalnya seperti Periscope dan Facebook. Secara resmi YouTube baru membuka aksesnya ke publik sejak Februari kemarin, tapi itu pun terbatas untuk pengguna dengan jumlah subscriber minimal 10.000.

Namun seperti yang telah dijanjikan, YouTube akhirnya membuka pintu akses mobile live streaming lebih luas lagi. Memang belum mencakup seluruh pengguna, tapi setidaknya angka subscriber minimum yang diminta telah diturunkan menjadi 1.000 orang.

Oke, 1.000 saja memang masih terdengar sangat banyak, apalagi di telinga mereka yang baru memulai hobi/karirnya sebagai seorang YouTuber. Entah apa alasan pastinya, namun bisa jadi YouTube memutuskan untuk tidak buru-buru dan menyediakannya ke seluruh pengguna karena ingin memastikan lebih dulu bahwa infrastruktur yang dibangunnya bisa bekerja dengan baik tanpa memperkenalkan kendala teknis pada pengguna.

Alasan lain mungkin karena YouTube ingin menerapkan semacam quality control atas konten yang diunggah secara live oleh pengguna. Membuka aksesnya ke seluruh pengguna berpotensi menghasilkan konten yang kurang layak – lihat saja Facebook, dimana platform live video-nya sempat ‘dinodai’ oleh video-video tak pantas macam aksi bunuh diri.

Namun kalau Anda sudah punya lebih dari 1.000 subscriber, pastinya Anda akan lebih mawas diri perihal reputasi dan tidak ‘merusak’ channel Anda sendiri dengan konten yang tidak layak maupun konten ilegal. Apapun alasannya, pada akhirnya YouTube kemungkinan besar tetap akan membuka aksesnya ke seluruh pengguna tanpa terkecuali.

Untuk sekarang, kalau channel Anda sudah memiliki 1.000 subscriber atau lebih, Anda bisa menyiarkan video secara live dari perangkat mobile Anda. Mobile live streaming tidak memerlukan aplikasi khusus, cukup aplikasi YouTube biasanya, namun pastikan perangkat Anda menjalankan OS Android 6.0 atau iOS 8 ke atas.

Sumber: TechCrunch.

Pererat Interaksi Antara Kreator dan Penonton, YouTube Luncurkan Fitur Super Chat

Salah satu kelebihan YouTube dibanding media televisi tradisional adalah interaksi langsung antara kreator dan para fansnya, dan ini semakin kelihatan saat sesi live streaming tengah berlangsung. Lewat kolom komentar, para penonton sejatinya dapat menunjukkan dukungan maupun ‘menyetir’ ke mana arah konten yang harus dibuat oleh YouTuber favoritnya selanjutnya.

Yang jadi masalah, hampir mustahil bagi para penonton untuk menarik perhatian sang kreator dalam sesi live streaming, terutama ketika yang menonton jumlahnya sudah mencapai ribuan. Untuk itu, YouTube sudah menyiapkan cara baru yang cukup efektif, menguntungkan pihak penonton sekaligus kreator itu sendiri.

Fitur baru ini bernama Super Chat. Super Chat pada dasarnya merupakan sebuah pesan khusus yang akan terus ditampilkan di bagian teratas kolom Live Chat selama 5 jam ke depan. Tujuannya tidak lain supaya sang kreator tidak melewatkan pesan tersebut, dan hubungan kedua pihak pun akhirnya jadi lebih erat.

Cara kerja fitur Super Chat / YouTube
Cara kerja fitur Super Chat / YouTube

Siapapun yang menonton berhak menggunakan fitur Super Chat, dengan catatan mereka bersedia mengeluarkan biaya sebesar $5 per pesan. Ya, Super Chat ini sekaligus menjadi opsi monetisasi baru bagi para kreator. $5 yang penonton keluarkan tersebut sederhananya merupakan wujud dukungan mereka terhadap YouTuber favoritnya masing-masing.

YouTube cukup percaya diri dengan Super Chat, sehingga mereka memutuskan untuk menghentikan fitur Fan Funding pada 28 Februari nanti. Fan Funding selama ini dinilai kurang efektif karena penonton pada dasarnya tidak mendapat insentif apa-apa. Lain halnya dengan Super Chat, dimana mereka akan mendapat perhatian ekstra dari sang kreator.

YouTube saat ini sudah menguji Super Chat bersama sejumlah kreator terpilih. Mereka berencana untuk meluncurkan fitur ini pada tanggal 31 Januari mendatang untuk kreator di 20 negara dan penonton di lebih dari 40 negara.

Sumber: YouTube Blog. Gambar header: Pexels.

Update YouTube untuk Android Pindahkan Menu Navigasi dari Atas ke Bawah

Tim pengembang YouTube kembali melakukan rombakan yang tampaknya difokuskan pada sisi interface perangkat. Berdasarkan informasi yang dirilis oleh AndroidPolice, YouTube untuk Android kini menampilkan baru navigasi baru yang dirilis secara bertahap tanpa melalui peluncuran versi baru. Artinya perubahan ini bisa ditemukan oleh pengguna tanpa prosedur update secara manual.

Pembaruan anyar tersebut mengalokasikan ulang menu navigasi dari atas ke bagian bawah interface. Menu yang dimaksudkan adalah menu home, trending, subscription, shared, dan account. Sementara itu, warna menu bar juga diubah dari latar belakang merah menjadi warna putih dengan warna indikator tab tetap berwarna merah. Sejauh ini itu dua perubahan signifikan yang dihadirkan oleh tim.

youtube android baru

Perubahan ini tampaknya masih dalam tahap awal. Penulis sendiri saat ini sudah menggunakan versi terbaru, yakni 11.33.58 namun belum dapat menjumpai menu navigasi baru yang disebutkan oleh AndroidPolice.

Dalam beberapa bulan terakhir YouTube terbilang rajin mengotak-atik interface aplikasinya. Pada bulan Juli lalu YouTube mengubah desain komentar di platfom Android. Kemudian mereka juga meluncurkan tatap muka baru yang menampilkan likes, dislikes, replies yang dimungkinkan untuk disortir berdasarkan preferensi penggunanya. Dan beberapa minggu lalu YouTube juga menambahkan layout baru dan animasi ketika pengguna menampilkan deskripsi video. Secara umum, perubahan di platform Android ini menjadikannya selengkap platform desktop.

Sumber gambar header Pixabay.

Aplikasi YouTube untuk Smart TV Punya Tampilan Baru

Meski mayoritas mengaksesnya lewat smartphone dan tablet, penggunaan YouTube di Smart TV juga tergolong cukup populer. Pada kenyataannya, survei yang dilakukan YouTube di AS menunjukkan lebih dari separuh pengguna berusia 18 – 49 tahun mengakses platform berbagi video tersebut lewat Smart TV, dan waktu yang dihabiskan naik dua kali lipat dibanding tahun lalu.

Untuk itu, YouTube merasa perlu untuk merilis update aplikasinya di Smart TV guna menyempurnakan pengalaman pengguna dalam mengonsumsi konten. Versi baru ini telah dirombak tampilannya, dimana fokusnya kini lebih ke rekomendasi video pada halaman utama, menyesuaikan dengan cara pengguna mengakses YouTube lewat TV.

Kini halaman utama aplikasi YouTube rekomendasi video yang dibagi ke dalam sejumlah kategori seperti “Recommended”, “Trending”, “Entertainment”, “4K”, “News”, “Live” dan lain sebagainya. Model seperti ini jelas lebih mudah diakses ketimbang sebelumnya dimana kategori-kategori tersebut bernaung di menu bagian samping.

Dalam setiap kategori, akan muncul beberapa subkategori yang menyajikan pilihan video yang lebih spesifik. Ini penting mengingat cara kita mengakses YouTube di TV berbeda dengan di perangkat mobile atau desktop, dimana seringkali kita tidak sengaja mampir ke YouTube via tautan di media sosial atau hasil pencarian; sedangkan di TV kita dengan sadar membuka aplikasinya untuk mencari tontonan.

Update baru ini sekarang telah meluncur lebih dulu di AS untuk semua platform Smart TV maupun game console, terkecuali Apple TV, baru kemudian menyusul ke kawasan lain secara bertahap.

Sumber: TechCrunch.

Aplikasi YouTube Android dan iOS Dipoles Riasan Baru dan Teknologi Machine Learning

Aplikasi berbagi dan streaming video terkemuka, YouTube hari ini mendapatkan sejumlah pembaruan menarik yang diharapkan dapat memberikan pengalaman penggunaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Dimulai pada hari Selasa waktu setempat kemarin, aplikasi YouTube versi Android dan iOS mendapatkan pembaruan di bagian desain dan rekomendasi yang lebih personal. Perubahan paling ketara adalah perubahan potongan gambar (thumbnail) di layar home yang kini jauh lebih besar.

Layout-nya juga diubah menjadi baris yang berkesinambungan, tidak lagi dipecah ke dalam panel kategori. Preview video kini bila diperhatikan dengan seksama juga tampak lebih besar sebagaimana perubahan ikon channel. Memudahkan pengguna untuk menemukan channel yang disukai.

Perubahan pada sisi desain mungkin bagi sebagian orang bukan sesuatu yang wah. Pasalnya sebagai perusahaan besar sudah sepantasnya YouTube memberikan tampilan yang terbaik. Tapi di update ini YouTube memang punya sesuatu yang terbilang mengesankan. Di mana mereka kini menciptakan sistem rekomendasi video baru yang didasarkan pada teknologi bernama “deep neural network”. Yaitu sebuah mesin pembelajar atau Machine Learning yang secara cerdas mampu memberikan rekomendasi konten yang lebih baik.

Dalam konteks ini, YouTube terbaru akan menyaring channelchannel yang diikuti oleh pengguna dan juga riwayat tontonan melalui sistem mesin pintar. Kemudian memberikan rekomendasi video terbaru dari apa yang disukai oleh pengguna. Seiring waktu, teknologi pintar ini layaknya otak manusia, ia mampu belajar dan berkembang ketika semakin sering digunakan.

Sumber berita YouTube.