Perbedaan Smart TV dan Android TV, Jangan Salah Beli

Seiring dengan ponsel dan laptop, televisi adalah salah satu produk elektronik yang paling canggih dalam hal bentuk dan sistem teknis. Saat ini jika ingin mencari TV biasanya disarankan untuk memilih jenis Smart TV atau Android TV. Terdapat perbedaan antara Smart TV dan Android TV berdasarkan fitur dan spesifikasi yang sesuai dengan kenikmatan hiburan pengguna.

Meskipun sebenarnya kedua jenis televisi ini membutuhkan Internet untuk menjalankan semua programnya, namun terdapat banyak perbedaan yang membedakannya satu sama lain. Dimana perbedaan antara Smart TV dan Android TV bisa menjadi referensi bagi kamu yang ingin membelinya.

Bisakah Smart TV atau Android TV memenuhi kebutuhan yang kamu inginkan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Tampilan yang Disajikan

Perbedaan pertama antara Smart TV dan Android TV adalah ketika kamu mengaktifkannya, kamu dapat melihat layar di dalamnya. Smart TV sendiri memiliki layar yang lebih sederhana dengan fitur yang lebih canggih.

Jika kamu membandingkan optik dengan TV analog lama, tampilannya mungkin tidak jauh berbeda karena pengguna tidak perlu mengonfigurasi banyak pengaturan untuk menyesuaikan perintah tombol dengan fungsi Smart TV.

Sementara itu, menu di layar di Android TV berbentuk library sesuai dengan aplikasi yang telah diunduh pengguna. Meski sebenarnya bisa diatur ulang dalam tampilan yang lebih mudah diakses.

Dukungan Sistem Operasi

Beralih ke sistem operasi, yang merupakan salah satu perbedaan antara Smart TV dan Android TV. Smart TV biasanya menggunakan sistem operasi Tizen OS dan WebOS dengan model Internet bawaan dan kemampuan Web 2.0. Dengan kata lain, sistem operasi ini seperti perpaduan antara TV, komputer, dan pemutar digital.

Sementara itu, sistem operasi yang digunakan oleh Android TV biasanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh smartphone. Saat pabrikan menyajikan pembaruan, pengguna dapat memperbarui sistem operasi, misalnya memperbarui aplikasi yang ada ke versi yang lebih baru.

Fitur dan Aplikasi yang Dihadirkan

Lanjut ke perbedaan berikutnya antara Smart TV dan Android TV di bagian Fitur dan Aplikasi. Walaupun sebenarnya kedua jenis televisi ini dapat terhubung dengan internet untuk mengakses aplikasi streaming seperti Youtube, namun terdapat perbedaan. Di mana TV pintar didukung oleh beberapa aplikasi default atau pra-instal seperti Netflix, Opera, dll.

Pada saat yang sama, TV Android yang dikembangkan oleh Google dengan sistem operasinya sendiri dapat mengunduh aplikasi yang mendukung perangkat Android lain dari Google Play Store. Selain itu, beberapa TV Android bahkan menggunakan teknologi asisten pintar untuk mendukung perintah suara.

Penggunaan Remote Control

Produk televisi tidak lengkap tanpa remote atau pengontrol untuk menjelajahi berbagai hal. Tentunya baik Smart TV maupun Android TV masih menggunakan remote control yang sama. Perbedaan antara Smart TV dan Android TV dalam hal remote control cukup terlihat.

Smart TV sendiri masih memuat fungsi-fungsi yang hanya terpasang pada satu remote control, seperti menekan tombol pada remote control TV analog lama.

Hal ini tentunya sangat nyaman bagi mereka yang ingin nyaman saat mengatur TVnya, karena hanya berasal dari satu sumber. Ketika berbicara tentang Android TV, pengguna membutuhkan dua remote control yang berbeda dengan fungsi yang berbeda. Bagi pengguna yang jarang menggunakan remote control jenis ini, maka harus disesuaikan terlebih dahulu.

Kelengkapan Konektivitas

Perbedaan terakhir antara Smart TV dan Android TV adalah di bidang konektivitas. Dapat dikatakan bahwa Android TV bahkan melampaui Smart TV dalam hal konektivitas. Smart TV itu sendiri membutuhkan kabel tambahan jika Anda ingin menghubungkan dua layar sekaligus, misalnya kabel HDMI, USB atau VGA. Seiring dengan hubungan yang biasanya berlangsung lama.

Berbeda dengan Android TV yang memiliki teknologi Bluetooth yang memudahkan untuk menghubungkan perangkat pendukung seperti mouse dan keyboard nirkabel. Dikombinasikan dengan teknologi Google mirip Chromecast bawaan yang dapat mencerminkan dua perangkat dengan satu klik.

MediaTek Pentonic 2000 Adalah Chipset Flagship untuk Smart TV Premium 8K 120Hz Tahun Depan

Sebelumnya MediaTek telah memperkenalkan chipset mobile Dimensity 9000 yang akan menenagai smartphone flagship dan smartphone gaming yang dirilis tahun depan. Salah satu hal yang paling istimewa adalah SoC tersebut dibuat menggunakan proses pabrikasi 4nm milik TSMC, singkatnya performanya lebih kencang dan tetap efisien.

Kini MediaTek juga telah mengumumkan chipset flagship untuk smart TV premium yang dijuluki Pentonic 2000. Ia dibangun di atas inovasi teknologi seperti layar, audio, AI, penyiaran, dan konektivitas.

Pengenalan merek Pentonic ini melanjutkan warisan kami dalam hal terus mendorong batasan-batasan inovasi di pasar smart TV. Chipset Pentonic 2000 baru dirancang dengan semua fitur unggulan yang dinginkan konsumen – mulai dari tampilan dan teknologi audio terbaru hingga kecepatan refresh super cepat, kemampuan AI yang kuat, fitur picture-in-picture streaming, dan masih banyak lagi,” jelas Dr. Mike Chang, Corporate Vice President dan General Manager Divisi Smart Home Business Group di MediaTek.

Pentonic 2000 pun diklaim menjadi chipset smart TV komersial pertama di dunia dalam beberapa aspek. Yang pertama, ia menjadi chipset smart TV pertama yang dibuat menggunakan proses teknologi 7nm TSMC.

Kekuatannya pun dibuktikan dengan dukungan resolusi yang mencapai 8K dengan refresh rate 120Hz. Bahkan dapat mendukung TV 4K 144Hz untuk perangkat keras PC gaming dan konsol generasi kesembilan seperti Sony PlayStation 5 (PS5) dan Microsoft Xbox Series X.

Kedua chipset Pentonic 2000 ini telah mendukung Versatile Video Coding (VVC) untuk konten H.266 yang menawarkan peningkatan efisiensi kompresi. Mendukung AV1 untuk layanan streaming dan semua standar siaran TV global termasuk ATSC 3.0 terbaru.

Pentonic 2000 juga mendukung teknologi pencitraan dan audio terbaru dari Dolby untuk memberikan sinematik terbaik pengalaman dalam Dolby Vision dan Dolby Atmos. Serta, codec seperti HEVC, VP9, dan VS3 juga ada dalam daftar encoding yang didukung secara native.

Fitur lainnya, ia dilengkapi teknologi MEMC (Motion Estimation, Motion Compensation) berbasis AI. Serta, teknologi 8K AI-Super Resolution baru dari MediaTek yang secara cerdas meningkatkan konten beresolusi lebih rendah ke resolusi asli layar dan sekaligus melakukan peningkatan kualitas gambar secara real-time.

Kemudian dengan teknologi Intelligent View, chipset ini mendukung fitur picture-in-picture (PiP) atau picture-by-picture (PbP) yang memungkinkan layar resolusi 8K yang besar menampilkan dinding layar dari sumber media berbeda dalam satu panel. Artinya pengguna dapat membuka beberapa aplikasi dan streaming dari sumber yang berbeda secara bersamaan.

Selain CPU dan GPU yang powerful, chipset ini didukung oleh memory bus yang lebar dan penyimpanan cepat UFS 3.1. MediaTek Wi-Fi 6E dan modem seluler 5G juga dapat ditambahkan oleh produsen perangkat untuk menyediakan konektivitas internet nirkabel tercepat untuk media streaming 8K.

Sony Indonesia Hadirkan 4 TV BRAVIA XR dengan Teknologi Cognitive Processor XR dan Fitur Gaming untuk PlayStation 5

Sony Indonesia telah meluncurkan TV BRAVIA XR terbaru, yaitu X90J 4K LED, X95J 4K LED, A80J OLED, dan Z9J 8K LED. Keempat smart TV premium ini didukung oleh teknologi Cognitive Processor XR dan dilengkapi dengan fitur gaming khusus yang kompatibel dengan PlayStation 5.

Di tengah kondisi yang mengharuskan kita untuk lebih banyak beraktivitas di rumah, Sony meluncurkan 4 seri televisi BRAVIA XR terbaru. Didukung oleh Cognitive Processor XR, rangkaian TV ini akan memaksimalkan pengalaman menonton Anda, sebagaimana mata manusia melihat dan telinga manusia mendengarkan hal yang nyata,” ujar Kazuteru Makiyama, President Director PT Sony Indonesia.

Kemudian TV ini juga dilengkapi dengan fitur Auto HDR Tone Mapping serta Auto Genre Picture Mode yang secara khusus didesain untuk PlayStation 5 agar Anda bisa merasakan pengalaman bermain game yang lebih responsif. Didukung dengan teknologi Sound-from-Picture Reality untuk memberikan kualitas audio yang lebih nyata. Semoga TV BRAVIA XR dapat menjadi sarana hiburan terbaik Anda dalam menjalani aktivitas apapun,” tambahnya.

Teknologi Cognitive Processor XR

Tampilan TV BRAVIA XR

Ketika AI konvensional hanya dapat sekedar mendeteksi dan menganalisis elemen gambar, teknologi Cognitive Processor XR mampu menganalisis silang setiap titik fokus dan secara otomatis mempertajam titik tersebut secara simultan, persis seperti cara otak manusia bekerja. Ditambah XR Clarity yang akan menciptakan tekstur dan detail sehingga gambar terlihat seperti aslinya.

Untuk memaksimalkan pengalaman streaming konten Netflix mendekati 4K dan 8K di rumah, TV X90J, X95J, dan A80J dilengkapi teknologi XR 4K Upscaling dan XR 8K Upscaling pada TV Z9J. Pengguna dapat menonton dari sisi manapun, panel X-Wide Angle pada TV X95J dan Z9J akan memastikan warna tetap asli dari semua sisi.

Rangkaian TV BRAVIA XR juga dilengkapi dengan fitur Sound-from-Picture Reality, yang menyelaraskan posisi suara dengan gambar pada layar dan dapat mengubah suara apapun menjadi surround sound 3D. Berkat 3D Surround Upscaling pengguna akan mendapatkan pengalaman audio sinematik dengan format terbaru seperti Dolby Atmos.

Satu hal lagi yang menyempurnakan rangkaian TV BRAVIA XR adalah kehadiran fitur spesifik yang didesain untuk menghadirkan pengalaman bermain PlayStation 5. Melalui fitur Auto HDR Tone Mapping dan Auto Genre Picture Mode, yang mendukung kompatibilitas HDMI 2.1 untuk resolusi dan frame rate tinggi 4K 120fps.

Fitur Auto HDR Tone Mapping akan mengoptimalkan pengaturan HDR secara otomatis saat melakukan pengaturan awal dengan PlayStation 5. Fitur ini akan memberikan gambar optimal yang secara khusus disesuaikan dengan produk TV BRAVIA XR yang digunakan.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk melihat detail dan warna krusial, bahkan dalam adegan dengan kontras tinggi. Kemudian, dengan fitur Auto Genre Picture Mode, TV terbaru ini akan secara otomatis beralih ke mode gaming untuk memberikan aksi yang lebih responsif saat bermain game favorit.

Keempat TV BRAVIA XR juga didukung oleh Google TV yang terhubung dengan hands-free Google Assistant untuk mengakses beragam tontonan menarik. Juga tersertifikasi IMAX Enhanced TV, sehingga dapat menghadirkan pengalaman IMAX Theater di rumah dan terhubung dengan seluruh layanan streaming bersertifikat IMAX.

Rangkaian TV BRAVIA XR juga memiliki Netflix Calibrated Mode untuk menghadirkan konten Netflix berkualitas studio bagi para kreator. Harga keempat seri BRAVIA XR terbaru ini dibanderol mulai dari Rp16.999.000 untuk X90J 4K LED dan hingga Rp149.999.000 untuk Z9J 8K LED.

Aplikasi TikTok Kini Tersedia di Deretan Smart TV LG

TikTok belum lama ini meluncurkan aplikasi untuk smart TV LG. Ini bukan pertama kalinya aplikasi TikTok eksis di kategori perangkat televisi, tapi pertama kalinya di platform webOS.

Aplikasi TikTok ini sudah tersedia di deretan TV LG keluaran tahun 2021 dan 2020 yang menjalankan sistem operasi webOS 6.0 maupun webOS 5.0 melalui sebuah firmware update. Namun dalam beberapa bulan mendatang, aplikasinya juga bakal tersedia di TV keluaran tahun 2019.

Entah apa alasannya, namun yang pasti untuk sekarang aplikasinya hanya tersedia di Inggris, Perancis, dan Jerman saja. Sepertinya pengguna TikTok di negara-negara tersebut memang banyak yang suka menonton konten TikTok di layar besar. Buktinya, aplikasi TikTok yang dirilis di Android TV dan Samsung TV sebelum ini juga ditujukan untuk konsumen di negara-negara Eropa tersebut. Sejauh ini belum ada informasi apakah aplikasi TV TikTok juga akan menyambangi konsumen di negara-negara selain yang sudah disebutkan.

TikTok baru-baru ini mengumumkan bahwa platform-nya kini diakses oleh lebih dari semiliar orang setiap bulannya. Keberadaan aplikasi TikTok di platform-platform smart TV ini pada dasarnya bakal semakin mengakselerasi pertumbuhan yang sangat pesat tersebut, terlepas dari kurang optimalnya TikTok untuk orientasi layar televisi.

Tidak seperti YouTube, TikTok dari awal memang terlahir di ekosistem smartphone, sehingga tampilan beserta kontennya tentu jauh lebih optimal di orientasi portrait (vertikal) ketimbang landscape (horizontal). Itulah yang pada akhirnya mendorong Samsung untuk meluncurkan The Sero, TV unik yang dapat berganti orientasi sehingga penggunanya dapat menikmati konten-konten TikTok di layar besar secara proper.

Pertanyaannya, apakah LG dan pabrikan-pabrikan TV lainnya juga akan menyusul jejak Samsung tersebut? Apakah TV “Made for TikTok” bakal jadi tren baru ke depannya?

Sumber: The Verge. Gambar header: Alexander Shatov via Unsplash.

Infinix Berencana Luncurkan Produk AIoT di Indonesia

Nama Infinix tentu saja tidak asing didengar oleh konsumen di Indonesia. Selama ini, kita selalu ditawarkan dengan seri Zero, Hot, S, Note, dan Smart. Infinix juga telah meluncurkan laptop yang memiliki harga murah dan dengan spesifikasi yang mumpuni. Lalu apa saja yang bakal dilakukan oleh Infinix pada dua kuartal akhir tahun 2021 ini?

Sergio Ticoalu selaku Country Manager Marketing Infinix Mobile Indonesia pun membeberkan rencana selanjutnya pada acara temu media secara virtual pada tanggal 16 September 2021. Yang pasti, pada bulan Oktober 2021 nanti Infinix bakal meluncurkan sebuah smartphone dengan nama Zero X. Perangkat flagship yang satu ini nantinya akan memiliki kamera 108 MP dengan OIS dan zoom 60x. Sayangnya, Infinix belum mau membeberkan spesifikasi lengkap dari Zero X.

Selanjutnya, Infinix juga akan mengeluarkan sang penerus dari laptop InBook X1 Pro. Sergio mengatakan bahwa penerus dari seri laptop yang diklaim membuat antusias konsumen Indonesia ini akan hadir pada tahun 2022. Sergio juga mengatakan bahwa kemungkinan besar yang akan hadir nantinya masih menggunakan prosesor dari Intel. Walaupun begitu, Infinix juga memiliki rencana untuk menghadirkan dengan prosesor AMD.

Infinix juga bakal masuk ke dalam ranah AIoT. Hal ini akan dimulai dengan menghadirkan sebuah True Wireless Stereo atau TWS. Sergio juga mengatakan bahwa TWS ini akan hadir pula pada bulan Oktober 2021 bersamaan dengan Infinix Zero X.

Selain TWS, Infinix juga akan menghadirkan produk-produk AIoT lainnya. Hal tersebut dikarenakan Infinix ingin memberikan teknologi yang mumpuni dengan harga yang sangat affordable kepada anak muda di seluruh Indonesia. Salah satu yang disebut oleh Sergio adalah Smart TV. Semuanya akan dihadirkan dalam waktu dekat.

Dengan hadirnya 5G di Indonesia, Infinix pun juga mendapatkan banyak pertanyaan mengenai dukungannya pada jaringan tersebut. Sergio mengatakan bahwa pada tahun 2021 ini mereka sedang memproses dan men-develop smartphone mereka yang bakal diluncurkan dengan menghadirkan 5G. Infinix juga sedang berkoordinasi dengan regulator yang ada di Indonesia dalam menghadirkan perangkat 5G tersebut.

Selain menghadirkan Infinix Zero X pada tanggal 5 Oktober 2021 nanti, Sergio mengatakan bahwa akan ada 2 perangkat lagi yang akan diluncurkan pada tahun ini. Perangkat yang akan diluncurkan tersebut akan hadir dari seri Note dan Hot. Infinix masih memposisikan kedua seri tersebut sebagai perangkat untuk bermain game. Oleh karena itu, Infinix masih akan berkolaborasi dengan gamer dalam menghadirkan dua perangkat tersebut.

Sebagai bocoran, pada tanggal 5 Oktober 2021 nanti akan ada 2 perangkat Zero X yang akan dihadirkan di Indonesia. Keduanya adalah Zero X Neo dan Zero X Pro. Nantinya akan ada smartphone berdesain khusus, bekerja sama dengan brand fashion kenamaan. Infinix akan meluncurkan Zero X Pro leather version, sekitar bulan Oktober atau November 2021.

Walaupun Infinix memiliki banyak lini, sebagai mantan pengguna, saya selalu memperhatikan mengenai update sistem operasi mereka. Saya pun menanyakan perihal peningkatan sistem operasi Android yang selama ini cukup jarang dilakukan oleh Infinix. Apakah ada rencana baru oleh Infinix Indonesia terhadap pembaruan software dan sistem operasinya?

Sergio pun mengatakan bahwa pada beberapa tahun kemarin memang Infinix sering terlambat untuk menghadirkan pembaruan. Tapi saat ini Infinix sudah banyak memberikan pembaruan dari sisi software dan sistem Android-nya. Saat ini Infinix Indonesia juga sudah meng-hire orang-orang untuk support mereka untuk menangani masalah ini. Oleh karena itu, Infinix Indonesia sudah memiliki engineer serta orang lapangan yang mumpuni sehingga tidak perlu ragu lagi dalam menggunakan perangkat mereka.

Sergio juga mengaku bahwa selama ini banyak sekali keluhan mengenai peningkatan sistem operasi pada beberapa smartphone Android. Infinix Indonesia selalu mendengarkan keluhan-keluhan dari konsumen smartphone dan akan selalu ditingkatkan lagi. Sergio juga menjamin bahwa update pada perangkat Infinix di Indonesia sudah bukan menjadi sebuah masalah lagi.

Dengan begitu, mari kita tunggu kehadiran perangkat Infinix Zero X pada tanggal 5 Oktober 2021 nanti.

Coocaa Luncurkan Coolita OS, Sistem Operasi Smart TV Bikinannya Sendiri

Produsen TV asal Tiongkok, Coocaa, hari ini secara resmi memperkenalkan sistem operasi baru untuk smart TV bernama Coolita OS. Sistem ini dikembangkan sendiri oleh Coocaa untuk menjegal beberapa tantangan yang dihadapi pihak produsen maupun konsumen smart TV.

Dari pihak produsen, tantangan yang dimaksud adalah tingginya biaya dan konfigurasi yang dibutuhkan untuk menggunakan Google Android Open Source Project (AOSP), serta keterbatasan untuk bereksperimen. Sementara dari sisi konsumen, tantangannya biasanya berkaitan dengan pengalaman mengoperasikan yang kurang mulus dan tampilan antarmuka yang membingungkan.

Coolita OS dikembangkan dengan kernel Linux sebagai basisnya. Sistem ini ringan sekaligus responsif kalau kata Coocaa. Tampilan antarmukanya pun minimalis dan mudah dinavigasikan. Di saat yang sama, Coolita menawarkan sejumlah fitur yang terdengar cukup menarik.

Yang pertama adalah CC Cast, semacam teknologi streaming konten ala Chromecast, tapi yang tidak perlu melibatkan jaringan Wi-Fi ataupun Bluetooth. Sebagai gantinya, smartphone atau tablet Android akan terhubung ke jaringan lokal yang diciptakan oleh TV. Sayang sejauh ini tidak diketahui apakah perangkat iOS juga bisa kompatibel dengan fitur ini.

Selanjutnya, Coolita juga menawarkan akses ke sejumlah cloud game gratis. Bicara soal gaming, tersedia pula fitur Game Mode yang akan menekan latensi sampai serendah 20 milidetik, dan fitur ini juga dapat diaktifkan ketika TV dihubungkan ke game console. Lalu untuk mencegah mata pengguna mudah lelah, ada fitur Eye Protection Mode yang akan menurunkan transmisi gelombang cahaya biru.

Dari sisi konten, Coolita mengunggulkan CC Plus, yang dalam presentasinya dideskripsikan sebagai “platform streaming terintegrasi”. Pengguna pada dasarnya dapat menemukan berbagai konten lokal maupun global yang populer di CC Plus, dan mereka juga bisa mendapatkan rekomendasi konten berdasarkan kebiasaan menontonnya masing-masing.

Terakhir, Coolita juga kompatibel dengan ekosistem smart home Swaiot besutan Skyworth. Coocaa secara terbuka membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari produsen TV, platform penyedia konten, sampai platform e-commerce untuk terus mengembangkan ekosistem Coolita.

Coolita OS bakal meluncur bersama smart TV Coocaa S3U. Hadir dalam ukuran 32 inci, Coocaa S3U dilengkapi panel Direct View LED (DLED) dengan resolusi 1366 x 768 pixel dan sederet teknologi optimasi kualitas gambar; mulai dari yang berfungsi untuk meningkatkan kontras, sampai yang dirancang untuk mengurangi noise.

Kinerja audionya ditunjang oleh sepasang speaker yang masing-masing berdaya 10 W, tidak ketinggalan pula dukungan Dolby Audio beserta teknologi Sound AES (Audio Enhanced Surround) rancangan Coocaa sendiri. Semuanya dikemas dalam tampilan premium, dengan bingkai dan panel belakang yang terbuat dari bahan logam.

Di Indonesia, Coocaa S3U saat ini sudah bisa dipesan melalui JD.ID, Lazada, atau Shopee dengan harga Rp2.099.000.

Realme Fanfest 2021: Luncurkan 4 Perangkat Baru di Indonesia, Salah Satunya Laptop Core i5

Realme kembali meluncurkan beberapa produk di Indonesia. Tidak hanya smartphone, realme saat ini juga ingin memenuhi pasar AIoT di Indonesia. Realme pun juga memiliki strategi baru, yaitu 1+5+T di mana angka 5 yang ada merupakan produk-produk AIoT. Total perangkat yang diluncurkan pada tanggal 18 Agustus 2021 pada acara realme Fan Fest 2021 sebanyak 4 produk.

“Realme dengan bangga menghadirkan lini produk terbarunya bagi anak muda Indonesia yang ingin hidup lebih cerdas. Perangkat terbaru ini memiliki skenario penggunaan untuk pribadi, keluarga, dan pekerjaan. Mereka adalah hadiah tulus yang disiapkan untuk realme fans di Indonesia untuk membantu mereka menjalani kehidupan dengan teknologi yang cerdas,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia. Lebih lanjut, Palson mengatakan bahwa kehadiran keempat lini produk baru ini menegaskan komitmen realme untuk menciptakan ekosistem perangkat AIoT yang lebih beragam bagi pengguna Indonesia.

Produk pertama yang diluncurkan adalah smartphone realme GT Master Edition. Nama Master Edition berarti menandakan bahwa perangkat ini didesain oleh desainer ternama. Realme GT Master Edition sendiri memiliki model dengan bentuk koper.

Smartphone yang satu ini adalah yang pertama menggunakan chipset Snapdragon 778G 5G. Layar yang terpasang merupakan jenis Super AMOLED 6,43 inci dengan refresh rate 120 Hz. RAM yang terpasang berkapasitas 8 GB dan memiliki fitur expandable hingga 5GB. Untuk penyimpanan internal, realme memberikan kapasitas 256 GB.

Realme GT Master Edition juga menggunakan kamera dengan resolusi 64 MP. Pada bagian depannya, realme menyematkan sensor Sony IMX 615 dengan resolusi 32 MP. Baterai yang terpasang berkapasitas 4300 mAh dengan 65 watt SuperDart. Perangkat ini juga sudah menggunakan pendingin Vapor Chamber sehingga akan lebih dingin saat bermain.

Yang kedua, realme memperkenalkan sebuah laptop baru yang memiliki layar 2K. Realme pun menggunakan prosesor terbaru dari Intel dengan Core i5 1135G7 yang memiliki 4 inti dan 8 thread. Prosesor ini sendiri sudah memiliki grafis terintegrasi Intel Iris Xe yang memang lebih kencang jika dibandingkan dengan NVIDIA GeForce MX350. RAM nya memiliki kapasitas 8 GB dengan SSD 512 GB.

Realme Book memiliki ketebalan hanya 14.9mm yang dibalut bahan metalik dan bobot 1,48 kg saja. Perangkat ini memiliki desain tepi yang sangat tipis dengan bezel setipis 5,3 mm. Laptop ini memiliki speaker DTS 2 HARMAN dengan Suara Stereo serta dual Mic Noise Cancellation. Laptop ini juga sudah memiliki dua buah port USB-C, di mana salah satunya merupakan Thunderbolt 4.

Perangkat selanjutnya yang diperkenalkan adalah realme TV 4K 50″. TV pintar yang satu ini menggunakan prosesor MediaTek quad-core 64-bit ARM Cortex A53 1,5GHz dan GPU Mali G52 dengan RAM dan kapasitas penyimpanan internalnya 2GB+16GB. TV ini juga sudah dilengkapi dengan Dolby Vision serta Dolby Atmos. Sistem operasi yang digunakan pada TV ini adalah Android 10.

Terakhir adalah realme TechLife Air Purifier yang merupakan pembersih udara untuk rumah. Realme Air Purifiermemiliki kemampuan jangkauan 330 meter per meter kubik dan dapat menyaring 99,5% partikel hingga 0,3 mikron. Hal tersebut bisa tercapai dengan menggunakan filter H12 HEPA yang bisa menjebak setidaknya 99,5% partikel di udara dengan diameter 0,3 mikron. Realme mengklaim bahwa filter tersebut dapat menghilangkan partikel-partikel ini dari udara dengan efektivitas 99,95%.

Realme GT Master Edition dibanderol dengan harga Rp 4,999,000 untuk varian 8+256GB, sedangkan versi 8+128GB dengan harga flash sale Rp 4.699.000 akan tersedia pada akhir September.  Untuk realme Book akan dijual dengan harga Rp 10,999,000. Realme TV 4K 50 inci ditawarkan pada harga Rp 5,799,000. Dan terakhir, realme Air Purifier dijual dengan harga Rp 1,049,000.

Realme GT adalah Flagship Killer, tapi dengan Snapdragon 778G?

Realme GT diposisikan sebagai sebuah Flagship killer, yang menandakan bahwa akan memiliki kinerja dan kemampuan yang sama dengan sebuah perangkat flagship buatan pesaingnya. Saat ini, sudah banyak smartphone flagship yang menggunakan Snapdragon 888 atau yang setara. Lalu mengapa realme menggunakan Snapdragon 778G yang memiliki kinerja di bawah Snapdragon 888?

Krisva Angnieszca selaku Public Relations Manager mengatakan alasan mengapa realme menggunakan Snapdragon 778G. Hal tersebut dikarenakan Snapdragon 778G dianggap sudah mirip dengan seri Snapdragon 888 dan secara level ini sudah ada di level mid ke high. Jadi, memang realme merasa untuk flagship killer masih cocok menggunakan Snapdragon 778G karena secara performa pun lebih baik jika dilihat dari skor AnTuTu yang cukup tinggi.

Oleh karena itu realme memilih tipe Snapdragon 778G ini karena cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Secara global, untuk realme GT Master memang sudah menggunakan Snapdragon 888G.  Namun, realme Indonesia merasa untuk flagship killer di Indonesia lebih cocok menggunakan Snapdragon 778G.

Seberapa yakin realme dalam menjual laptop di Indonesia?

Realme merupakan pemain baru dalam pasar laptop. Tentu saja, hal tersebut dikarenakan realme book baru pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 ini. Lalu seberapa yakin kah realme untuk menjual laptop di Indonesia?

Krisva mengatakan bahwa mereka melihat untuk realme Book sendiri, realme memiliki strategi baru. Melalui realme fanfest 2021, realme Indonesia memiliki keyakinan bahwa produk ini bisa diterima oleh masyarakat terutama anak muda. Alasannya adalah karena realme Book ini memiliki spesifikasi cukup tinggi yang berada di level high end, tetapi masih bisa menghadirkannya dengan harga yang affordable. Apabila di lihat di pasaran dengan spesifikasi yang mirip dengan realme Book, tentu saja memiliki harga yang jauh lebih mahal, dan hal tersebut membuat realme cukup percaya diri.

COOCAA Umumkan Android TV S6G PRO Max, Harga Mulai Rp6 Juta dengan Fitur Farfield Voice Control

Era adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku masyarakat dalam menikmati hiburan. Salah satunya adalah tren menonton berbagai macam tayangan hiburan secara terus-menerus atau disebut ‘Binge Watching’.

Saat ini, gaya hidup smart living dengan teknologi IoT semakin menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern. Oleh karena itu Skyworth melalui lini sub-brand televisinya yakni COOCAA, turut meramaikan tren smart home dengan meluncurkan Android TV COOCAA S6G PRO Max ke pasar Indonesia.

Smart TV dengan OS Android 10 yang dapat diupgrade ke Android 11 ini menyasar keluarga muda Indonesia. Hadir dalam tiga pilihan ukuran layar, mulai dari 50, 55, dan 65 inci. Serta, sudah dibekali konektivitas WiFi 2,4Ghz dan 5Ghz untuk pengalaman streaming yang lebih baik.

Fitur yang menjadi sorotan utama COOCAA TV S6G PRO Max ialah dilengkapi dengan Google Assistant dengan fitur Farfield Voice Control. Di mana pengguna dapat memberi perintah melalui suara dan pada remote TV-nya dilengkapi tombol voice control.

Pengguna dapat mengakses berbagai aplikasi yang tersedia di Google Play Store, berkat dukungan penyimpanan 32GB dan RAM 2GB. Serta, dilengkapi dengan aplikasi Castplay resmi dari Skyworth yang dapat dioperasikan sebagai pengganti remote, dengan fitur mirroring dan trackpad lewat smartphone Android dan iOS.

Layarnya ditopang resolusi 4K dan mendukung HDR10, serta sudah mengantongi sertifikasi Netflix dan Youtube. Juga didukung dengan kualitas speaker surround dari DTS Studio Sound dan Dolby Digital Plus.

COOCAA TV S6G PRO Max dibanderol mulai dari harga Rp6.000.000 dan tersedia secara eksklusif di Shopee mulai tanggal 29 sampai dengan 31 Juni 2021. Pada peluncuran eksklusif ini, COOCAA bekerja sama dengan ARBIT untuk melengkapi perangkat smart home, berupa ARBIT Smart Wifi Bulb dan Smart Door Lock.

Paket bundling COOCAA TV S6G Pro Max dengan ARBIT Smart Wifi Bulb diklaim akan memberikan pengalaman menonton TV yang lebih menyenangkan. Menariknya Smart Wifi Bulb memiliki fitur warna yang dapat menyesuaikan warna lampu dengan mood yang ingin diciptakan pada saat menonton.

Sementara ARBIT Wifi Smart Door Lock ini akan menambah rasa aman selama menonton TV, perangkat ini menyediakan lima pilihan metode pembuka pintu menggunakan sidik jari, password PIN, kartu RFID, aplikasi, dan kunci fisik. COOCAA juga memberikan berbagai keuntungan untuk menikmati layanan streaming, seperti gratis 3 bulan paket premium platinum Vidio dan 1 bulan paket VIP Joox.

Sony Indonesia Luncurkan Bravia XR X95J dan X90J, TV 4K dengan Teknologi Kecerdasan Kognitif

Sekitar enam bulan sejak pertama kali diperkenalkan, keluarga televisi Sony Bravia XR akhirnya resmi hadir di Indonesia. Dua model yang diumumkan adalah Bravia XR X95J dan X90J. Bukan sembarang TV 4K LED, keduanya sama-sama mengunggulkan teknologi kecerdasan kognitif yang inovatif.

Teknologi tersebut diwujudkan lewat pemanfaatan Cognitive Processor XR, yang mengandalkan metode pemrosesan baru yang mampu melampaui kinerja AI konvensional. Menurut Sony, teknologi ini dirancang agar bisa meniru cara manusia melihat dan mendengar.

Dijelaskan bahwa ketika manusia sedang mengamati suatu objek, secara tidak sadar matanya akan fokus ke titik-titik tertentu. Tugas Cognitive Processor XR adalah mengetahui dan menentukan di mana letak titik-titik fokus tersebut dengan cara membagi layar menjadi beberapa zona yang berbeda.

Prosesor spesial ini pada dasarnya mampu menjalankan analisis silang terhadap berbagai elemen sekaligus, mirip seperti yang dilakukan oleh otak manusia, sehingga tiap-tiap elemen akan mendapat hasil akhir terbaiknya, serta tersinkronisasi satu sama lain hingga tampak seperti aslinya. Sony bilang ini tidak mampu dicapai menggunakan teknologi AI konvensional yang hanya dapat mendeteksi dan menganalisis elemen gambar secara individual, semisal warna, kontras, atau detail.

Selain menjanjikan visual yang lebih baik, Cognitive Processor XR juga akan menganalisis sinyal dan output suara guna menyelaraskan posisinya dengan aksi yang sedang ditampilkan pada layar. Lebih lanjut, prosesor ini juga mengemban tugas untuk mengubah suara apapun menjadi suara surround 3D.

Perihal fitur-fitur lainnya, Sony Bravia XR X95J dan X90J sama-sama mengunggulkan antarmuka terbaru Google TV. Perangkat juga sudah siap untuk disandingkan bersama console next-gen macam PlayStation 5 atau Xbox Series X, utamanya berkat dukungan HDMI 2.1 dan e-ARC. Dengan kata lain, kedua TV ini siap menampilkan konten di resolusi 4K 120 fps, dan fitur Variable Refresh Rate (VRR) maupun Auto Low Latency Mode (ALLM) pun juga sudah sepenuhnya kompatibel.

Berbagai teknologi panel, seperti Full Array LED, XR Triluminos Pro, dan XR Contrast Booster, turut dihadirkan guna menyajikan realisme visual yang sangat tinggi. Buat para penggemar tayangan-tayangan Netflix, seluruh rangkaian TV Bravia XR juga sudah mengusung sertifikasi Netflix Calibrated Mode. Melengkapi semua fiturnya adalah dukungan Dolby Vision dan Dolby Atmos.

Model X95J hadir dalam ukuran 85 inci saja, sedangkan X90J tersedia dalam tiga pilihan ukuran, yakni 75 inci, 65 inci, dan 55 inci. Harga dan ketersediaannya masih belum dipastikan, akan tetapi berdasarkan informasi yang tercantum di situs resmi Sony, X90J bakal dijual seharga Rp16.999.000 untuk varian 55 inci, Rp25.999.000 untuk varian 65 inci, dan Rp39.999.000 untuk varian 75 inci.

Samsung Neo QLED TV dan MicroLED TV, Apa Saja Perbedaannya?

Samsung hari ini (22/4) menggelar konferensi virtual Neo QLED Tech Seminar 2021, dan saya bersama sejumlah awak media lain berkesempatan untuk langsung mengikuti jalannya acara. Dalam acara tersebut, Samsung mempresentasikan secara mendetail fitur-fitur unggulan yang ditawarkan oleh jajaran smart TV yang akan segera mereka jual di tahun 2021 ini, sekaligus mengadakan sesi tanya-jawab bersama timnya di Korea Selatan.

Pada lineup TV utamanya, Samsung menawarkan dua seri yang berbeda: Neo QLED dan MicroLED. Apa perbedaannya? Apakah hanya sebatas diversifikasi branding begitu saja? Tentu tidak, dan di sini saya akan mencoba merangkum keunggulan yang ditawarkan oleh masing-masing TV.

Kita mulai dari Neo QLED terlebih dulu, yang merupakan penerus seri QLED dari generasi sebelumnya. Neo QLED pada dasarnya memakai Mini LED sebagai basis teknologinya, di mana ukuran tiap-tiap unit LED yang tertanam cuma 1/40 dari ukuran LED konvensional. Alhasil, perangkat TV tak hanya bisa dibuat lebih ramping, melainkan juga mampu menyajikan tingkat kontras yang lebih baik, dengan efek blooming yang minimal.

Berhubung ukuran LED-nya jauh lebih kecil, otomatis jumlahnya pun bisa diperbanyak, dan ketika jumlah LED-nya bertambah, local dimming zone-nya juga bisa ikut ditambah, memberikan kontrol cahaya yang lebih presisi lagi daripada sebelumnya. Selain itu, rasio kontrasnya juga bisa ikut ditingkatkan berkat pengaplikasian Quantum Matrix Technology yang memanfaatkan gradasi 12-bit.

Hadir dalam resolusi 4K dan 8K, lini TV Neo QLED turut dilengkapi Neo Quantum Processor yang bertugas meng-upscale resolusi konten dengan kinerja AI yang disempurnakan. Bukan cuma itu, tingkat kontrasnya juga dapat diatur secara real-time berdasarkan frame demi frame.

Bagi para pemilik console PlayStation 5 atau Xbox Series S/X, Neo QLED siap menyuguhkan sesi gaming dalam resolusi 4K 120 Hz. Dukungan terhadap AMD FreeSync Premium Pro pun juga merupakan fitur standar di TV ini. Pada sesi Q&A, perwakilan Samsung bilang bahwa mereka bakal mempertimbangkan untuk menyertakan dukungan G-Sync pada tahun 2022.

Samsung MicroLED TV / Samsung

Selanjutnya, mari kita bahas mengenai MicroLED. Dari perspektif sederhana, cara kerja MicroLED justru lebih mirip OLED karena ia tidak memerlukan lapisan backlight yang terpisah, berbeda dari Neo QLED tadi. Jadi selain menampilkan warna RGB, tiap-tiap pixel MicroLED yang berukuran mikroskopis ini juga mampu memancarkan cahayanya sendiri.

Alhasil, karakteristiknya jadi benar-benar mirip OLED, di mana warna hitam akan tampak begitu pekat, sebab ketika menampilkan gambar berwarna hitam, sebenarnya Micro LED tidak akan memancarkan cahaya apa-apa, alias mati. Yang berbeda adalah, tingkat kecerahan maksimum yang dapat dicapai MicroLED jauh lebih tinggi, maksimum hingga 5.000 nit, bandingkan dengan OLED yang hanya terbatas di kisaran 1.000 nit.

Juga sangat berbeda adalah sifat MicroLED yang non-organik, yang berarti ia tidak akan terdampak oleh efek burn-in seperti OLED. Samsung percaya diri bahwa TV MicroLED-nya mampu menyajikan kualitas gambar yang konsisten sampai paling tidak 100.000 jam, alias lebih dari 11 tahun. Namun pada praktiknya pasti lebih lama dari itu karena tidak mungkin Anda menyalakan TV selama 24 jam setiap harinya, bukan?

Singkat cerita, kalau budget bukan masalah dan kualitas gambar adalah prioritas yang benar-benar tidak dapat dikompromikan, maka MicroLED adalah pilihan yang lebih tepat. Kebetulan jajaran TV MicroLED Samsung juga hadir dalam variasi ukuran yang lebih besar lagi daripada Neo QLED: 88 inci, 99 inci, dan 110 inci, meski nantinya juga akan ada varian berukuran 76 inci.