Perbedaan Smart TV dan Android TV, Jangan Salah Beli

Seiring dengan ponsel dan laptop, televisi adalah salah satu produk elektronik yang paling canggih dalam hal bentuk dan sistem teknis. Saat ini jika ingin mencari TV biasanya disarankan untuk memilih jenis Smart TV atau Android TV. Terdapat perbedaan antara Smart TV dan Android TV berdasarkan fitur dan spesifikasi yang sesuai dengan kenikmatan hiburan pengguna.

Meskipun sebenarnya kedua jenis televisi ini membutuhkan Internet untuk menjalankan semua programnya, namun terdapat banyak perbedaan yang membedakannya satu sama lain. Dimana perbedaan antara Smart TV dan Android TV bisa menjadi referensi bagi kamu yang ingin membelinya.

Bisakah Smart TV atau Android TV memenuhi kebutuhan yang kamu inginkan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Tampilan yang Disajikan

Perbedaan pertama antara Smart TV dan Android TV adalah ketika kamu mengaktifkannya, kamu dapat melihat layar di dalamnya. Smart TV sendiri memiliki layar yang lebih sederhana dengan fitur yang lebih canggih.

Jika kamu membandingkan optik dengan TV analog lama, tampilannya mungkin tidak jauh berbeda karena pengguna tidak perlu mengonfigurasi banyak pengaturan untuk menyesuaikan perintah tombol dengan fungsi Smart TV.

Sementara itu, menu di layar di Android TV berbentuk library sesuai dengan aplikasi yang telah diunduh pengguna. Meski sebenarnya bisa diatur ulang dalam tampilan yang lebih mudah diakses.

Dukungan Sistem Operasi

Beralih ke sistem operasi, yang merupakan salah satu perbedaan antara Smart TV dan Android TV. Smart TV biasanya menggunakan sistem operasi Tizen OS dan WebOS dengan model Internet bawaan dan kemampuan Web 2.0. Dengan kata lain, sistem operasi ini seperti perpaduan antara TV, komputer, dan pemutar digital.

Sementara itu, sistem operasi yang digunakan oleh Android TV biasanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh smartphone. Saat pabrikan menyajikan pembaruan, pengguna dapat memperbarui sistem operasi, misalnya memperbarui aplikasi yang ada ke versi yang lebih baru.

Fitur dan Aplikasi yang Dihadirkan

Lanjut ke perbedaan berikutnya antara Smart TV dan Android TV di bagian Fitur dan Aplikasi. Walaupun sebenarnya kedua jenis televisi ini dapat terhubung dengan internet untuk mengakses aplikasi streaming seperti Youtube, namun terdapat perbedaan. Di mana TV pintar didukung oleh beberapa aplikasi default atau pra-instal seperti Netflix, Opera, dll.

Pada saat yang sama, TV Android yang dikembangkan oleh Google dengan sistem operasinya sendiri dapat mengunduh aplikasi yang mendukung perangkat Android lain dari Google Play Store. Selain itu, beberapa TV Android bahkan menggunakan teknologi asisten pintar untuk mendukung perintah suara.

Penggunaan Remote Control

Produk televisi tidak lengkap tanpa remote atau pengontrol untuk menjelajahi berbagai hal. Tentunya baik Smart TV maupun Android TV masih menggunakan remote control yang sama. Perbedaan antara Smart TV dan Android TV dalam hal remote control cukup terlihat.

Smart TV sendiri masih memuat fungsi-fungsi yang hanya terpasang pada satu remote control, seperti menekan tombol pada remote control TV analog lama.

Hal ini tentunya sangat nyaman bagi mereka yang ingin nyaman saat mengatur TVnya, karena hanya berasal dari satu sumber. Ketika berbicara tentang Android TV, pengguna membutuhkan dua remote control yang berbeda dengan fungsi yang berbeda. Bagi pengguna yang jarang menggunakan remote control jenis ini, maka harus disesuaikan terlebih dahulu.

Kelengkapan Konektivitas

Perbedaan terakhir antara Smart TV dan Android TV adalah di bidang konektivitas. Dapat dikatakan bahwa Android TV bahkan melampaui Smart TV dalam hal konektivitas. Smart TV itu sendiri membutuhkan kabel tambahan jika Anda ingin menghubungkan dua layar sekaligus, misalnya kabel HDMI, USB atau VGA. Seiring dengan hubungan yang biasanya berlangsung lama.

Berbeda dengan Android TV yang memiliki teknologi Bluetooth yang memudahkan untuk menghubungkan perangkat pendukung seperti mouse dan keyboard nirkabel. Dikombinasikan dengan teknologi Google mirip Chromecast bawaan yang dapat mencerminkan dua perangkat dengan satu klik.

XGIMI Elfin Hadirkan Sederet Fitur Proyektor High-End dalam Kemasan Seukuran Mac Mini

Semakin mini suatu proyektor, biasanya semakin terbatas kapabilitas yang ditawarkannya. Namun anggapan tersebut sepertinya tidak begitu berlaku untuk proyektor mini besutan XGIMI berikut ini. Dinamai Elfin, ia menawarkan spesifikasi beserta fitur-fitur yang mumpuni dalam kemasan seukuran Mac Mini.

Secara teknis, XGIMI Elfin tercatat memiliki dimensi 192 x 194 x 48,3 mm, dengan bobot sekitar 898 gram. Sekali lagi, dimensinya mirip seperti Mac Mini, hanya saja Elfin lebih ringan meski bodinya sekitar 1 cm lebih tebal. Singkat cerita, ia cukup ringkas untuk dibawa-bawa menggunakan tas ransel maupun tas jinjing, tapi jangan sampai lupa membawa kabel power-nya karena ia bukanlah sebuah proyektor portabel yang dilengkapi baterai.

Elfin merupakan sebuah proyektor DLP. Ia tercatat memiliki resolusi maksimum 1920 x 1080 pixel, sedangkan tingkat kecerahannya berada di kisaran 600 – 800 lumen. Seringkali yang menjadi kelemahan utama proyektor mini adalah perkara rasio kontras, dan itu Elfin atasi dengan membawa dukungan HDR10+. Di saat yang sama, image engine-nya juga telah dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas warna dan clarity.

XGIMI sama sekali tidak menggunakan istilah short throw untuk Elfin, akan tetapi jarak proyeksinya tergolong cukup dekat: 80 inci dari jarak 2,1 meter, 100 inci dari jarak 2,6 meter, dan 120 inci dari jarak 3,2 meter. Ukuran proyeksi maksimumnya sendiri adalah 200 inci.

Selain diposisikan di atas meja, Elfin juga dapat digantungkan ke langit-langit, dan ia pun turut mendukung mode rear projection. Berbagai fitur pintar turut disematkan untuk semakin memudahkan penempatannya, mulai dari Intelligent Obstacle Avoidance, Intelligent Screen Alignment, sampai autofocus dan auto keystone correction, baik untuk sudut horizontal maupun vertikal.

Elfin mengemas tampilan antarmuka Android TV 10.0, yang berarti pengguna dapat menginstal beragam aplikasi dari Google Play Store ke storage-nya yang berkapasitas 16 GB, maupun meneruskan konten dari perangkat mobile ke proyektor via Chromecast. Bagi yang berniat menggunakan Elfin untuk bermain game, mereka dapat mengaktifkan fitur Game Mode Boost yang akan menekan angka latensi sampai serendah 26,5 milidetik.

Perihal konektivitas, Elfin hadir membawa port USB dan HDMI 2.0, tidak ketinggalan pula jack audio 3,5 mm, Wi-Fi, serta Bluetooth. Urusan audio, Elfin dibekali sepasang speaker 3W yang telah mengantongi sertifikasi dari Harman-Kardon. Konsumen yang tertarik saat ini sudah bisa membeli Elfin seharga $649.

Sumber: SlashGear.

COOCAA Umumkan Android TV S6G PRO Max, Harga Mulai Rp6 Juta dengan Fitur Farfield Voice Control

Era adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku masyarakat dalam menikmati hiburan. Salah satunya adalah tren menonton berbagai macam tayangan hiburan secara terus-menerus atau disebut ‘Binge Watching’.

Saat ini, gaya hidup smart living dengan teknologi IoT semakin menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern. Oleh karena itu Skyworth melalui lini sub-brand televisinya yakni COOCAA, turut meramaikan tren smart home dengan meluncurkan Android TV COOCAA S6G PRO Max ke pasar Indonesia.

Smart TV dengan OS Android 10 yang dapat diupgrade ke Android 11 ini menyasar keluarga muda Indonesia. Hadir dalam tiga pilihan ukuran layar, mulai dari 50, 55, dan 65 inci. Serta, sudah dibekali konektivitas WiFi 2,4Ghz dan 5Ghz untuk pengalaman streaming yang lebih baik.

Fitur yang menjadi sorotan utama COOCAA TV S6G PRO Max ialah dilengkapi dengan Google Assistant dengan fitur Farfield Voice Control. Di mana pengguna dapat memberi perintah melalui suara dan pada remote TV-nya dilengkapi tombol voice control.

Pengguna dapat mengakses berbagai aplikasi yang tersedia di Google Play Store, berkat dukungan penyimpanan 32GB dan RAM 2GB. Serta, dilengkapi dengan aplikasi Castplay resmi dari Skyworth yang dapat dioperasikan sebagai pengganti remote, dengan fitur mirroring dan trackpad lewat smartphone Android dan iOS.

Layarnya ditopang resolusi 4K dan mendukung HDR10, serta sudah mengantongi sertifikasi Netflix dan Youtube. Juga didukung dengan kualitas speaker surround dari DTS Studio Sound dan Dolby Digital Plus.

COOCAA TV S6G PRO Max dibanderol mulai dari harga Rp6.000.000 dan tersedia secara eksklusif di Shopee mulai tanggal 29 sampai dengan 31 Juni 2021. Pada peluncuran eksklusif ini, COOCAA bekerja sama dengan ARBIT untuk melengkapi perangkat smart home, berupa ARBIT Smart Wifi Bulb dan Smart Door Lock.

Paket bundling COOCAA TV S6G Pro Max dengan ARBIT Smart Wifi Bulb diklaim akan memberikan pengalaman menonton TV yang lebih menyenangkan. Menariknya Smart Wifi Bulb memiliki fitur warna yang dapat menyesuaikan warna lampu dengan mood yang ingin diciptakan pada saat menonton.

Sementara ARBIT Wifi Smart Door Lock ini akan menambah rasa aman selama menonton TV, perangkat ini menyediakan lima pilihan metode pembuka pintu menggunakan sidik jari, password PIN, kartu RFID, aplikasi, dan kunci fisik. COOCAA juga memberikan berbagai keuntungan untuk menikmati layanan streaming, seperti gratis 3 bulan paket premium platinum Vidio dan 1 bulan paket VIP Joox.

Xiaomi Umumkan Mi TV Q1 75” dan Mi 11 Versi Global

Xiaomi telah mengumumkan Mi 11 untuk pasar global, sebelumnya smartphone flagship pertama dengan chipset Qualcomm Snapdragon 888 ini diperkenalkan perdana di Tiongkok pada 28 Desember 2020. Versi global Mi 11 memiliki sedikit perubahan pada lembar spesifikasinya, yaitu tidak ada varian memori 12GB/256GB dan memiliki adapter charger 55W GaN pada paket penjualannya.

Selebihnya, spesifikasi kedua model Xiaomi Mi 11 ini identik. Termasuk panel AMOLED 10-bit 6,81 inci beresolusi QHD+ dengan refresh rate 120Hz dan kamera utama beresolusi 108MP f/1.9. Harga Xiaomi Mi 11 dibanderol €749 (sekitar Rp12,6 jutaan) untuk varian 8GB/128GB dan €799 (Rp13,5 jutaan) untuk versi 8GB/256GB.

Mi TV

Bersamaan dengan pengumuman flagship Mi 11 versi global, Xiaomi juga memperkenalkan smart TV dengan sistem Android TV 10 bernama Mi TV Q1 75”. Seperti namanya, smart TV ini mengusung panel QLED berukuran 75 inci edge-to-edge dengan resolusi 4K UHD dan mengemas teknologi quantum dot untuk menyuguhkan ‘true-to-life cinematic experience‘ dengan sudut pandang 178°.

Mi TV 1

Panel QLED 4K tersebut ditopang refresh rate tinggi 120Hz, ditambah dengan port HDMI 2.1 dan Auto Low Latency Mode (ALLM), Mi TV Q1 75” siap memanjaman para gamer konsol. Layarnya mampu mengakomodasi rentang warna 100% NTSC dengan 1,07 miliar variasi warna, dan 1.024 corak warna berbeda. Punya fitur 192 zona full array dynamic local dimming dengan rasio kontras mencapai 10.000:1, serta mendukung Dolby Vision dan HDR10+.

Untuk audionya, Mi TV Q1 75” memiliki satu set sistem stereo speaker 30W menggunakan enam speaker, dua tweeter, dan empat woofer dengan dukungan Dolby Audio dan DTS-HD. Port I/O smart TV ini terdiri dari tiga HDMI 2.1, satu port Ethernet, dan dua port USB.

Mi TV 2

Sementara dari sisi perangkat lunak, Mi TV Q1 75” dibangun di atas Android TV 10 terbaru. Pengguna dapat mengakses lebih dari 700.000 film dan acara TV, serta lebih dari 5.000 aplikasi di Play Store. Aplikasi streaming populer seperti Netflix, Amazon Prime Video, dan YouTube menjadi aplikasi bawaan. Bahkan terdapat tombol khusus untuk Netflix dan Amazon Prime Video di remote-nya.

Rencananya Xiaomi Mi TV Q1 75” akan mulai dijual di pasar Eropa mulai bulan Maret, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Polandia, dan Spanyol terlebih dahulu. Harga eceran Mi TV Q1 75” dibanderol €1.299 atau sekitar Rp21 jutaan.

Sumber: GSMArena

Xiaomi Luncurkan Proyektor High-End Seharga $ 2000

Dikenal sebagai brand smartphone di Indonesia, Xiaomi sudah lama menawarkan peralatan elektronik rumah tangga sampai mainan robot untuk konsumennya. Perusahaan asal Beijing ini juga tidak asing dalam hal penyediaan alat pendukung kerja. Kita telah mendapatkan Mi Notebook, dan beberapa tahun silam mereka sempat meluncurkan proyektor mungil berteknologi sinema.

Melalui acara pers di Kota New York minggu lalu, Xiaomi meluncurkan beberapa produk yang mereka pasarkan via jaringan Walmart. Produk pertama adalah proyektor laser high-end dengan kemampuan menghasilkan layar lebar, lalu ada sejumlah varian sistem pencahayaan pintar, smart plug, serta Mi Box generasi kedua. Di antara perangkat-perangkat tersebut, proyektor Xiaomi anyar ini merupakan item yang paling unik.

Xiaomi biasanya terkenal dengan penawaran produk terjangkau yang tidak kalah canggih dari punya kompetitor. Namun ‘Mi Laser Ultra-Short Throw Projector’ malah dibanderol di harga fantastis, mencapai US$ 2000. Ia diklaim sebagai proyektor ultra-short pertama di dunia yang mengusung teknologi ALPD, kabarnya mampu menghidangkan output beresolusi 1080p seluas maksimal 150-inci.

Mi Laser Ultra-Short Throw Projector 3

Tunggu dulu, bukankah US$ 2.000 masih terlalu mahal untuk proyektor full-HD? Memang benar, tapi kemampuan yang diandalkan Xiaomi di sana adalah sistem ultra-short throw. Dengannya, proyektor dapat diposisikan di jarak 5- sampai 50-sentimeter dari tembok – ketika produk lain umumnya ditempatkan di bagian belakang ruang. Itu berarti, kualitas gambarnya jadi lebih tajam, jelas, serta cerah; lalu akurasi warna jauh lebih terjaga.

Mi Laser Ultra-Short Throw Projector 4

Proyektor ini turut dibekali sensor pengaman. Ia berfungsi untuk mendeteksi mata Anda, dan mampu menonaktifkan proyektor secara otomatis ketika posisi kita terlalu dekat agar sinarnya tidak merusak mata.

Mi Laser Ultra-Short Throw Projector 2

Perangkat dibekali unit remote control sebagai pusat pengendalian, termasuk buat memanfaatkan fungsi Google Assistant. Mi Laser Ultra-Short Throw Projector juga dilengkapi dengan Android TV built-in serta speaker Dolby Stereo, sehingga Anda tidak perlu menambahkan sistem audio eksternal ketika ingin menikmati film. Aspek konektivitasnya tergolong lengkap. Anda bisa menemukan dua port HDMI 2.0, sepasang USB, lalu ada pula Wi-Fi serta Bluetooth.

Mi Laser Ultra-Short Throw Projector 1

Selain proyektor ultra-short throw, Xiaomi juga menyediakan lampu meja Mi LED (US$ 40), bohlam Yeelight LED (US$ 20), Mi Bedside Lamp (US$ 45). Semua punya kemampuan pintar, mempersilakan kita buat mengatur tingkat kecerahan dan temperatur cahaya via aplikasi Mi Home. Selanjutnya, produsen menyediakan smart plug (US$ 15) dan Mi Box S dengan Android TV 8.1 (US$ 60).

Via The Verge.

Xiaomi Luncurkan Mi Box S, Set-Top Box Terjangkau dengan Android TV dan Resolusi 4K

Google baru saja merilis Chromecast generasi ketiga. Fungsionalitas yang ditawarkan perangkat itu belum berubah dari generasi sebelumnya, yang berarti ia masih belum bisa sepenuhnya menggantikan smart TV karena tidak memiliki interface sendiri.

Alternatifnya, konsumen bisa melirik set-top box terbaru keluaran Xiaomi. Perangkat bernama Mi Box S ini merupakan suksesor dari Mi Box yang dirilis di tahun 2016. Gaya desainnya mirip, tapi yang baru ini tampak sedikit lebih dewasa, dengan tebal hanya 16,7 mm dan panjang sisi kurang dari 10 cm.

Xiaomi Mi Box S

Sama seperti pendahulunya, Mi Box S juga siap memutar konten dalam resolusi 4K 60 fps. Kendati demikian, Xiaomi tidak lupa menyegarkan spesifikasinya, yang kini mencakup prosesor quad-core 64-bit, dengan GPU Mali-450, RAM 2 GB dan storage internal 8 GB.

Sistem operasi Android TV masih menjadi salah satu nilai jual utamanya, dan Mi Box S telah menggunakan versi terbaru yang menggunakan Android 8.1 sebagai basisnya. Satu hal baru yang tak dimiliki pendahulunya adalah integrasi langsung Google Assistant.

Xiaomi Mi Box S

Ini berarti pengguna bisa langsung memanggil Assistant menggunakan tombol pada remote-nya, yang wujudnya mirip seperti milik Mi TV 43 inci maupun 32 inci. Remote ini bahkan dilengkapi tombol Netflix terpisah guna memberikan akses instan ke layanan streaming tersebut.

Bagian terbaiknya, Xiaomi membanderol Mi Box S sedikit lebih terjangkau daripada pendahulunya: $60. Pemasarannya akan dimulai pada awal November di Amerika Serikat, namun belum ada informasi mengenai ketersediaannya di kawasan lain.

Sumber: Android Authority.

JBL Link Bar Adalah Soundbar Plus Set-Top Box Android TV dalam Satu Kemasan

JBL memulai tren smart display speaker berintegrasi Google Assistant melalui perangkat bernama Link View di bulan Januari lalu. Anak perusahaan Harman ini tampaknya hobi menggabungkan satu kategori perangkat dengan yang lainnya. Ini bisa dilihat juga lewat perangkat terbaru yang sedang mereka kerjakan, JBL Link Bar.

Dari luar, Link Bar jelas kelihatan seperti sebuah soundbar. Namun yang menarik adalah, ia sebenarnya juga merupakan sebuah set-top box berbasis Android TV. Ini berarti TV apapun yang tersambung dengannya bakal disulap seketika itu juga menjadi sebuah smart TV.

JBL Link Bar

Dikembangkan dengan berkolaborasi langsung bersama Google, Link Bar tidak lupa mengusung integrasi Google Assistant supaya perangkat dapat dioperasikan via perintah suara. Lebih menarik lagi, perintah suara ini masih berlaku bahkan ketika TV sedang mati, yang berarti pengguna bisa memutar musik di Link Bar tanpa harus menyalakan TV lebih dulu.

Lebih lanjut, pengguna juga bisa memanfaatkan perintah suara untuk mengganti mode input dari TV ke perangkat lain yang tersambung, macam game console misalnya. Secara total, Link Bar mengemas empat port HDMI yang bisa dimanfaatkan.

JBL sejauh ini masih belum mengungkapkan kisaran harganya, namun yang pasti perangkat ini bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang. Di sisi lain, Google juga bilang bahwa Link Bar barulah awal dari kategori baru soundbar + set-top box ini, yang berarti ke depannya bakal ada brand lain yang menyusul jejak JBL.

Sumber: Harman dan The Verge.

Lini Android TV Besutan Sony Kini Dilengkapi Integrasi Google Assistant

Definisi sederhana smart TV adalah TV yang dapat tersambung ke internet. Namun seiring berjalannya waktu, smart TV dapat diibaratkan sebagai smartphone berlayar masif dengan sistem operasinya sendiri, yang tentu saja mengemas beragam fitur dan aplikasi.

Beberapa contoh yang populer adalah smart TV Samsung dengan OS Tizen, LG dengan webOS dan Sony dengan Android TV. Sejak diumumkan pertama kali di tahun 2014, Android TV cukup konsisten menerima pembaruan, dan yang paling gres adalah integrasi Google Assistant.

Adalah Sony yang pertama kali mewujudkan integrasi ini pada lini Android TV-nya. Smart TV Sony dengan seri XBR-Z9D, XBR-X800D, XBR-X750/X700D, atau semua dari line-up Android TV untuk tahun 2017 milik Sony lainnya, bakal menerima software update yang mendatangkan integrasi Google Assistant.

Mengakses Google Assistant di Android TV tidak lebih rumit dari sekadar menekan tombol berlambang mikrofon di remote control dan mulai berbicara. Selain untuk menavigasikan konten, Assistant dapat dimanfaatkan untuk melakukan pencarian konten, pencarian informasi umum ataupun mengendalikan perangkat smart home yang kompatibel.

Pengumuman ini sekaligus menggambarkan betapa pesatnya ekspansi yang dilakukan Google untuk asisten virtual-nya. Baru tahun lalu Google Assistant menjalani debutnya bersama Pixel generasi pertama, lalu diikuti oleh smart speaker dalam beberapa bulan terakhir, dan sekarang smart TV.

Sumber: PR Newswire.

Xiaomi Mi Box 3s Tiba dengan Wajah dan Kemampuan Baru

Nama Xiaomi tak hanya melekat di permukaan perangkat mobile, jika Anda mengikuti gerak-gerik pabrikan asal Xiaomi ini, Anda dapat dengan mudah menjumpai logo “Mi” terpampang di perangkat penyedot debu, lampu, powerbank, dan juga perangkat Android TV bernama Mi TV Box.

Terkait Mi TV Box, Xiaomi punya varian baru yang diluncurkan di Tiongkok dengan nama Mi Box 3s. Membawa sejumlah peningkatan baik dari segi desain ataupun teknologi penyertanya.

xiaomi-box-3s-3

Di sisi tampilan, Mi Box 3s diracik dengan bentuk yang lebih mungil dan ringkas dengan cangkang bulat yang dipoles tekstur unik. Di bagian teratas terpampang logo Xioami yang menyempurnakan desain keseluruhan.

Di sisi konektivitas, Xiaomi melengkapi Mi Box 3s dengan sejumlah penghubung seperti AV Interface, HDMI, USB dan juga konektor power. Sedangkan untuk urusan dapur pacu, Xiaomi menjatuhkan pilihan prosesor Amlogic S905X yang sudah mencakup dukungan untuk HDMI 2.0a.

Masih di bagian dalam, Mi Box 3s juga membawa RAM seluas 2GB yang membantu prosesor melahap seluruh proses saat perangkat digunakan. Di samping tentu komponen memori internal sebesar 8GB untuk menyimpan berbagai bekas. Seperti halnya prosesor, bagian ini juga memperoleh peningkatan di mana sebelumnya hanya berkapasitas 4GB.

xiaomi-box-3s-2

Dukungan dalam hal software dan kompatibiitas juga lebih ditingkatkan dengan hadirnya teknologi untuk  melahap gambar HDR dan opsi hiburan video streaming dari berbagai layanan antara lain Tencent, Youku, Sohu, Big Four dan Iqiyi. Pengalaman audio pun menjanjikan kualitas yang lebih baik berkat hadirnya dukungan Dolby dan DTS sound.

Sayang belum ada informasi terkait harga jual yang disematkan di perangkat TV pintar ini.

Sumber berita Gizmochina.

Aplikasi Resmi Spotify Hadir untuk Android TV

Layanan musik streaming Spotify secara resmi menghadirkan aplikasi pertamanya untuk Android TV. Aplikasi ini bakal memungkinkan pemilik perangkat Android TV untuk menjelajah dan mendengarkan musik dengan sensasi layar yang lebih lebar langsung di ruang tamu atau kamar mereka. Saat ini aplikasi tersebut sudah dapat dijumpai di Google Play Store namun versi yang didukung hanya versi 5.0 atau yang lebih baru.

Kehadiran aplikasi resmi ini menjadi kabar gembira bagi pemilik Android TV. Sebelumnya mereka hanya dapat menikmati koleksi lagu Spotify dari aplikasi pihak ketiga bernama Emma for Spotify. Aplikasi client ini sudah cukup bagus, paling tidak jadi solusi cepat bagi pengguna Spotify. Hanya saja, Emma for Spotify tidak mendukung akun gratisan, sehingga hanya pengguna premiumlah yang bisa mempergunakan layanannya.

Berbeda dengan aplikasi resminya, Spotify Music for Android TV yang memungkinkan seluruh pengguna, baik yang gratisan atau berbayar untuk memutar playlist kesukaan, melihat koleksi album dan menemukan lagu-lagu baru yang sedang ngehits. Aplikasi dengan cerdas memanfaatkan lebar layar untuk memberikan sensasi pengalamaan penggunaan yang berbeda.

Spotify dalam keterangan tertulisnya juga mengatakan bahwa aplikasi barunya dapat berjalan di mayoritas Android TV. Tapi untuk memastikan kembali, Anda dapat memeriksa daftar perangkat yang didukung di halaman ini.

Sumber berita Spotify.