Bukan Sembarang TWS Gaming, JBL Quantum TWS Mengemas Fitur Dual Connection yang Cerdas

Saat mendengar frasa “TWS gaming“, yang tebersit di pikiran saya adalah TWS yang ditujukan untuk para gamer mobile, bukan gamer PC. Dalam konteks ini, definisi gaming itu umumnya diwakili oleh koneksi Bluetooth dengan latensi yang minim, sehingga pada akhirnya audio bisa berjalan sinkron dengan game yang sedang dimainkan (tidak delay).

Namun TWS terbaru dari JBL berikut ini menolak untuk dideskripsikan seperti itu. Ketimbang hanya menarget gamer mobile, perangkat bernama JBL Quantum TWS ini rupanya juga ingin mencuri perhatian kalangan gamer PC maupun konsol. Caranya adalah dengan memberikan opsi koneksi nirkabel ekstra via bantuan dongle USB-C (wireless 2,4 GHz).

Ya, TWS ini cukup unik karena dapat disambungkan ke PC atau konsol seperti headset gaming wireless pada umumnya. Di saat yang sama, ia turut mengemas koneksi Bluetooth seperti hampir semua TWS yang ada di pasaran — versi yang terbaru pula, yakni Bluetooth 5.2. Jadi kalau mau dipakai jalan-jalan di luar pun tidak masalah, apalagi mengingat fisiknya tahan air dengan sertifikasi IPX5.

Istimewanya lagi, dua jenis koneksi yang berbeda itu bisa aktif secara bersamaan. Jadi selagi terhubung ke PC atau konsol via dongle, perangkat juga dapat terhubung ke smartphone via Bluetooth. Alhasil, ketika ada panggilan telepon yang masuk, pengguna bisa langsung menerimanya tanpa perlu repot-repot berganti koneksi. Setelahnya, sesi gaming pun bisa langsung dilanjutkan karena koneksi perangkatnya memang tidak pernah terputus.

Kecanggihan JBL Quantum TWS tidak berhenti sampai di situ saja, sebab ia turut dilengkapi fitur active noise cancellation (ANC) yang adaptif, yang dapat berubah-ubah sendiri intensitasnya berdasarkan seberapa riuh kondisi di sekitar. Sebaliknya, ketika sedang berada di luar dan perlu mendengarkan suara-suara di sekitar, pengguna dapat mengaktifkan fitur ambient mode, yang juga bisa diatur intensitasnya.

Mengikuti tren terkini, JBL tidak lupa membekali Quantum TWS dengan dukungan teknologi spatial audio rancangannya sendiri. Dalam sekali charge, baterainya dipercaya bisa tahan sampai 8 jam pemakaian, sementara charging case-nya mampu mengisi ulang perangkat hingga sebanyak dua kali (total 24 jam).

Di Amerika Serikat, JBL Quantum TWS kabarnya akan dipasarkan mulai musim semi mendatang dengan harga $175. Sejauh ini masih belum ada informasi terkait ketersediaannya di pasar tanah air.

Sumber: JBL via What Hi-Fi.

JBL Quantum 350 Wireless Ramaikan Pasar Headset Gaming Nirkabel Terjangkau

Razer Barracuda X yang dirilis pada bulan Juli lalu pada dasarnya membuktikan bahwa headset gaming nirkabel tidak selamanya harus mahal. Kalau brand sekelas Razer saja bisa menawarkan headset wireless dengan harga sekompetitif $100, brand lain pun semestinya juga bisa.

Tanpa perlu berlama-lama, JBL pun langsung merespon. Headset gaming nirkabel terbarunya, JBL Quantum 350 Wireless, juga dihargai $100, paling terjangkau di antara lineup headset nirkabel JBL

Dari segi estetika, desain Quantum 350 tergolong sangat simpel, terutama jika dibandingkan dengan Quantum 600 atau Quantum 800, yang masing-masing memang dibanderol jauh lebih mahal. Kalau Anda mencari pencahayaan RGB, maka Quantum 350 bukan untuk Anda.

Di angka 252 gram, bobot Quantum 350 termasuk sangat ringan. Pada masing-masing earcup-nya, pengguna dapat menjumpai bantalan memory foam yang dibungkus oleh kulit sintetis. Seperti kebanyakan headset gaming, Quantum 350 mengandalkan sepasang driver dengan diameter 40 mm. Pengguna juga dapat mengutak-atik output suaranya lebih lanjut menggunakan software JBL QuantumEngine.

Di sisi input, Quantum 350 mengandalkan sebuah boom mic yang dapat dilepas-pasang. Sertifikasi resmi dari Discord mengindikasikan bahwa kinerja mikrofonnya cukup bisa diandalkan. Untuk mute atau unmute, pengguna bisa langsung memanfaatkan tombol di earcup sebelah kirinya, persis di depan kenop untuk mengatur volume.

Menggunakan dongle USB standar 2,4 GHz, Quantum 350 dipastikan sepenuhnya kompatibel dengan PC, PS4, PS5, maupun Nintendo Switch. Dalam posisi baterai terisi penuh, ia sanggup beroperasi selama 22 jam pemakaian.

Sesuai standar 2021, port charging-nya sudah menggunakan USB-C, dan ia pun turut mendukung teknologi pengisian cepat (5 menit untuk 1 jam pemakaian). Selagi dicas, Quantum 350 juga tetap dapat digunakan seperti biasa.

Seperti yang sudah disebutkan, JBL Quantum 350 Wireless akan dijual dengan banderol resmi $100, atau kurang lebih sekitar 1,4 jutaan rupiah. Sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaannya di Indonesia. Sebagai perbandingan, Razer Barracuda X saat ini sudah bisa dibeli dengan harga Rp1.699.000.

Sumber: Harman.

JBL Flip 6 Hadir Membawa Peningkatan Signfikan dari Segi Fisik dan Kualitas Suara

Dengan desain silindris yang ringkas, wajar apabila seri JBL Flip jadi salah satu speaker portabel yang cukup populer di pasaran. Setelah 9 tahun eksis, seri ini telah menginjak generasi yang keenam, dan bersamanya, hadir dua penyempurnaan yang amat signifikan.

Yang pertama, JBL Flip 6 hadir membawa bodi yang lebih kokoh lagi ketimbang pendahulunya. Kalau Flip 5 tahan air dengan sertifikasi IPX7, Flip 6 selevel lebih tinggi dengan sertifikasi ketahanan air dan debu IP67. Artinya, Flip 6 tak hanya siap diceburkan ke kolam renang, melainkan juga diajak bersantai di pantai.

Rancangan yang lebih rugged ini tentu membuatnya semakin fleksibel untuk dibawa-bawa. Logo JBL di sisi depannya kini jauh lebih besar, dan konsumen kini dapat memilih dari sembilan opsi warna yang tersedia.

Penyempurnaan signifikan yang kedua tidak dapat kita lihat, tetapi harus kita dengarkan. Flip 6 mengemas sepasang passive radiator, sebuah woofer, dan tweeter terpisah untuk menghasilkan kualitas suara yang lebih baik di semua rentang frekuensi (low, mid, high).

JBL turut menjanjikan output daya yang lebih besar. Sebagai konteks, Flip 5 sebelumnya mampu menggelontorkan daya sebesar 20 W. Perubahan yang terakhir adalah Bluetooth 5.1, menggantikan Bluetooth 4.2 yang terpasang pada generasi sebelumnya.

Semua itu tanpa memberikan pengaruh negatif terhadap daya tahan baterai. Dalam sekali pengisian, Flip 6 diyakini sanggup memutar musik hingga 12 jam nonstop. Angka tersebut sama persis seperti yang dicatatkan pendahulunya, padahal Flip 6 diklaim lebih powerful. Kemungkinan besar, ini berkaitan dengan penggunaan Bluetooth versi kelima.

Dukungan atas fitur JBL PartyBoost tetap tersedia, yang berarti dua atau lebih Flip 6 dapat dihubungkan secara nirkabel untuk memutar musik bersama-sama dari satu sumber audio. Rencananya, JBL Flip 6 akan tersedia di pasaran mulai November 2021. Harganya $130, cuma $10 lebih mahal dari Flip 5.

Sumber: SlashGear dan JBL.

JBL L75ms Suguhkan Pengalaman Audio Modern dalam Kemasan Bernuansa Retro

Speaker adalah kategori produk teknologi yang cukup istimewa. Di saat kategori lain seperti smartphone atau laptop harus mengandalkan desain yang modern, speaker bebas mengadopsi rancangan lawas. Namun agar bisa relevan di tahun 2021, tentu saja nuansa retro tersebut harus dibarengi dengan sejumlah elemen modern.

Kira-kira begitulah prinsip dasar yang JBL tawarkan melalui lini speaker Classic Series-nya. Anggota terbaru di lineup tersebut adalah JBL L75ms. Bentuknya yang agak melengkung di depan dan datar di belakang mengingatkan saya pada JBL Paragon, speaker raksasa yang JBL produksi sejak tahun 1957 sampai 1983.

Perpaduan rangka kayu berwarna walnut dan busa hitam bermotif kotak-kotak sebagai grille semakin memperkuat kesan kunonya. Namun jangan pernah tertipu dengan penampilan luarnya, sebab jeroannya mencakup komponen-komponen yang sudah sesuai dengan ekspektasi kita terhadap sebuah perangkat audio modern.

Yang paling utama tentu adalah konektivitas nirkabel, baik Wi-Fi maupun Bluetooth, demikian pula dukungan terhadap protokol Chromecast sekaligus AirPlay 2. Streaming langsung menggunakan kabel Ethernet juga dimungkinkan, dan JBL telah membekalinya dengan DAC andal yang mampu mengolah audio dalam format hi-res — sampai 32-bit/192kHz.

Alternatifnya, perangkat turut dibekali input analog 3,5 mm maupun input phono (MM) untuk digunakan bersama turntable. Kalau perlu, JBL L75ms juga dapat diperlakukan sebagai soundbar berkat kehadiran port HDMI ARC, yang berarti ia hanya membutuhkan satu sambungan kabel saja ke TV.

Buka busa hitamnya, maka pengguna bakal menjumpai lima unit driver dengan konfigurasi sebagai berikut: midrange driver 4 inci, sepasang woofer 5,25 inci, dan sepasang tweeter 1 inci. Respon frekuensinya berada di rentang 45 Hz – 25.000 Hz, sedangkan total daya yang dihasilkan amplifier-nya mencapai angka 350 watt.

JBL L75ms mendapat namanya dari umur perusahaan JBL itu sendiri, yang tahun ini menginjak usia 75 tahun. Speaker ini rencananya akan dijual dalam beberapa bulan mendatang seharga $1.500.

Sumber: What Hi-Fi.

JBL Luncurkan Tune 115TWS, Mungil dan Relatif Terjangkau

JBL Indonesia resmi memperkenalkan produk terbarunya untuk segmen true wireless stereo, yakni JBL Tune 115TWS. Varian baru seri Tune ini menawarkan keseimbangan antara style dan kinerja dalam harga yang relatif terjangkau.

Fisik perangkat ini tergolong cukup ringkas, dengan bobot tidak lebih dari 5,15 gram per earpiece. Masuk kategori TWS, otomatis tidak ada seutas kabel pun yang menancap ke bodinya. Ukuran charging case-nya pun juga kecil dan mudah sekali disimpan di dalam saku celana. Berat case-nya sendiri berada di kisaran 41,5 gram.

Masing-masing earpiece-nya ditenagai oleh sebuah dynamic driver berdiameter 5,8 mm. JBL menjanjikan suara bass yang mantap terlepas dari ukurannya. Secara teknis, driver ini mempunyai respon frekuensi sebesar 20-20.000 Hz. Untuk meminimalkan kebocoran suara sekaligus membuatnya terasa lebih pas dan stabil di telinga, pengguna dapat memilih di antara tiga ukuran eartip yang terdapat pada paket penjualannya.

Satu fitur yang absen dari perangkat ini adalah active noise cancellation (ANC), tapi setidaknya ia masih menawarkan fleksibilitas ekstra berkat fitur Dual Connect, sehingga pengguna bebas menggunakan hanya satu (mono) atau kedua earpiece-nya (stereo). Konektivitasnya sendiri sudah menggunakan Bluetooth 5.0.

Untuk menerima atau mengakhiri panggilan telepon, pengguna hanya perlu menyentuh sisi luar earpiece dengan satu jari. Gestur yang sama juga bisa diterapkan untuk memanggil voice assistant pada perangkat yang terhubung.

Dalam sekali pengisian, JBL Tune 115TWS diyakini mampu beroperasi sampai 6 jam nonstop, sedangkan charging case-nya mampu menyuplai daya ekstra hingga 15 jam pemakaian, memberikan total daya tahan baterai sebesar 21 jam. Pada charging case-nya, pengguna bisa menemukan indikator LED sehingga mereka tidak perlu menebak-nebak kapan harus mengisinya menggunakan kabel USB-C.

Di Indonesia, JBL Tune 115TWS saat ini telah dipasarkan dengan harga Rp899.000 di Tokopedia, sebelum akhirnya merambah platform e-commerce lain dan outlet fisik JBL mulai tanggal 21 Juni mendatang. Pilihan warna yang tersedia ada empat: hitam, hitam dengan aksen merah, putih, dan putih dengan aksen biru.

JBL Luncurkan Headphone dan Empat TWS Noise Cancelling Baru

JBL merayakan hari jadinya yang ke-75 tahun ini, dan anak perusahaan Harman itu langsung menyerbu CES 2021 dengan sederet perangkat audio baru. Spesifiknya, JBL memperkenalkan satu headphone dan empat TWS baru, semuanya lengkap dengan teknologi active noise cancellation (ANC).

JBL Tour One

Kita mulai dari yang paling besar dulu, yakni JBL Tour One yang akan dijual mulai akhir bulan Mei mendatang. Dengan banderol $300, ia pada dasarnya bakal bersaing langsung dengan Sony WH-1000XM4, salah satu headphone ANC terpopuler di rentang harga ini. Secara estetika, kedua headphone ini juga sama-sama mengusung desain yang simpel sekaligus elegan.

Urusan kualitas suara, Tour One mengandalkan sepasang driver 40 mm plus sertifikasi Hi-Res Audio. Total ada empat buah mikrofon yang tertanam di dalamnya, dan JBL tidak lupa membekalinya dengan teknologi ANC yang bersifat adaptif, yang dapat menyesuaikan sendiri intensitas fitur noise cancellation-nya berdasarkan kondisi di sekitar secara real-time.

Juga menarik adalah fitur SilentNow, yang memungkinkan pengguna untuk sebatas mengaktifkan fitur ANC tanpa harus memutar musik, cocok ketika hendak menenangkan pikiran dalam suasana yang benar-benar hening. Dalam sekali pengisian, Tour One diyakini dapat beroperasi hingga 25 jam nonstop, atau malah sampai 50 jam kalau fitur ANC-nya dimatikan.

JBL Tour Pro+

JBL Tour Pro+ / JBL
JBL Tour Pro+ / JBL

Kalau kurang suka dengan headphone over-ear, ada JBL Tour Pro+ yang mengemas sejumlah fitur unggulan Tour One dalam wujud TWS. Bukan cuma fitur ANC yang adaptif, tapi juga fitur SilentNow tadi sehingga penggunanya dapat memblokir suara luar tanpa harus diiringi dengan lagu.

Tidak ketinggalan juga adalah fitur Fast Pair yang secara otomatis akan menyambungkan perangkat ke smartphone sesaat setelah case-nya di buka. Kualitas suaranya sendiri ditunjang oleh sepasang driver berdiameter 6,8 mm beserta tiga buah mikrofon. Semua itu dikemas dalam bodi yang tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4.

Baterai Tour Pro+ diklaim mampu bertahan hingga 6 jam pemakaian, atau hingga 8 jam tanpa ANC (total 30 jam kalau dipadukan dengan charging case-nya). Perangkat ini rencananya akan dijual seharga $200 mulai akhir bulan Mei.

JBL Live Pro+

JBL Live Pro+ / JBL
JBL Live Pro+ / JBL

Buat yang lebih nyaman menggunakan TWS bertangkai ala AirPods, JBL punya Live Pro+ yang dihargai $180. ANC dan mode ambient merupakan fitur standar di sini, demikian pula fitur Fast Pair dan Dual Connect + Sync, yang memungkinkan unit sebelah kiri dan kanan untuk digunakan secara terpisah.

Dalam sekali pengisian, JBL Live Pro+ disebut sanggup beroperasi selama 6 jam, atau 7 jam kalau tidak mengaktifkan fitur ANC-nya. Disandingkan dengan charging case-nya, total daya tahan baterai yang disuguhkan mencapai angka 21 jam. Perangkat ini kabarnya akan hadir lebih dulu mulai bulan Maret.

JBL Live Free NC+

JBL Live Free NC+ / JBL
JBL Live Free NC+ / JBL

Masih di seri Live, JBL juga mengumumkan Live Free NC+ yang mengadopsi desain TWS tradisional. Fitur-fitur yang ditawarkan hampir mirip seperti Live Pro+, hanya saja ia tidak dibekali mikrofon berteknologi echo cancelling. Pun demikian, fisiknya justru lebih tahan air dengan sertifikasi IPX7 ketimbang IPX4.

Selagi terisi penuh, Live Free NC+ siap menemani penggunanya beraktivitas hingga 7 jam nonstop, sedangkan charging case-nya bisa menyuplai 14 jam daya baterai ekstra. Harganya dipatok $150, dengan jadwal pemasaran yang sama seperti Live Pro+.

JBL Reflect Mini NC TWS

JBL Reflect Mini NC TWS / JBL
JBL Reflect Mini NC TWS / JBL

Terakhir, JBL turut menyingkap Reflect Mini NC TWS yang punya tampilan sporty dan dibekali semacam sirip yang adjustable demi memantapkan posisinya selagi berada di dalam telinga pengguna. Meski mungil, ia masih ditenagai driver berdiameter 6 mm, dan JBL pun tak lupa menyematkan fitur-fitur praktis macam Fast Pair maupun auto-pause.

Perangkat ini punya baterai yang bisa bertahan sampai 7 jam pemakaian, atau sampai 21 jam kalau digabungkan dengan charging case-nya. JBL berencana memasarkannya seharga $150 mulai musim semi mendatang.

Sumber: CNET.

JBL Luncurkan Dua TWS Baru, Club Pro+ dan Endurance Peak II

JBL punya dua true wireless earphone baru, yakni JBL Club Pro+ TWS dan JBL Endurance Peak II. Club Pro+ menyusul jejak seri headphone JBL Club yang diperkenalkan pada ajang CES bulan Januari lalu, dan ia duduk di kelas premium dengan mengusung fitur active noise cancellation (ANC).

Tentu saja fitur ANC ini juga dilengkapi dengan mode ambient untuk mempersilakan suara dari luar masuk, sehingga pengguna tetap bisa awas terhadap kondisi di sekitarnya. Selain saat dipakai mendengarkan musik, Club Pro+ juga siap mengeliminasi suara seperti suara angin saat pengguna sedang melakukan panggilan telepon.

Sepasang driver 6,8 mm menjanjikan kualitas suara yang sekelas dengan headphone lain dari seri JBL Club. Secara spesifik, Club Pro+ bakal sangat cocok buat mereka yang menggemari genre EDM, sebab di aplikasi pendampingnya, terdapat sejumlah preset profil suara hasil racikan beberapa DJ kelas dunia. Bahkan desain perangkatnya pun terinspirasi in-ear monitor yang kerap dipakai para DJ kata JBL.

JBL Club Pro+

Dalam satu kali pengisian, baterai Club Pro+ diyakini dapat bertahan sampai 6 jam pemakaian (8 jam kalau fitur ANC-nya dimatikan), sedangkan charging case-nya sanggup menyuplai hingga 24 jam daya ekstra. Charging case-nya ini mendukung pengisian secara wireless, satu fitur yang hingga kini masih belum menjadi standar TWS kelas premium.

Secara fisik, Club Pro+ tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4. Kalau itu dirasa kurang, atau Anda lebih membutuhkan TWS untuk mendampingi kegiatan olahraga, maka Endurance Peak II bisa jadi alternatif yang lebih ideal, terutama berkat sertifikasi ketahanan air IPX7 yang lebih tinggi.

JBL Endurance Peak II

Seperti versi pertamanya, Endurance Peak II dilengkapi pengait telinga supaya perangkat tetap stabil dan tidak mudah terlepas saat dipakai selagi aktif bergerak. Pengaitnya ini fleksibel, yang berarti posisinya benar-benar bisa dipaskan dengan bentuk telinga pengguna yang berbeda-beda.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, Endurance Peak II tidak punya ANC, akan tetapi karakter suaranya tetap lebih condong ke bass. Pengoperasiannya juga mengandalkan panel sentuh seperti Club Pro+, dan konektivitas Bluetooth 5.0-nya juga terpisah antara unit sebelah kiri dan kanan.

Dalam sekali charge, Endurance Peak II siap dipakai selama 6 jam nonstop, atau total 24 jam kalau digabungkan dengan daya milik charging case-nya.

Di Amerika Serikat, kedua perangkat akan dipasarkan mulai akhir Oktober mendatang. JBL Club Pro+ dibanderol $200, sedangkan Endurance Peak dihargai $100. Harga jual Endurance Peak II ini malah lebih murah daripada versi pertamanya.

Sumber: Engadget dan JBL.

Semua True Wireless Earphone yang Dirilis di CES 2020

Tanpa harus terkejut, event teknologi sebesar CES pasti dibanjiri dengan beragam perangkat audio baru. CES tahun ini pun tidak luput dari serbuan beragam headphone dan earphone, dari yang murah sampai dengan yang mahal.

Sebagian besar dari produk-produk baru yang diumumkan adalah true wireless earphone, sesuai dengan tren terkini yang dimulai oleh Apple AirPods. Berikut adalahsh ringkasan dari semua true wireless earphone yang diluncurkan di CES 2020.

Shure Aonic 215

Shure Aonic 215

Sedikit terlambat memang, akan tetapi salah satu pemain lama di industri audio ini akhirnya punya true wireless earphone. Melihat namanya, tidak salah apabila Anda berpikiran bahwa perangkat ini mengambil earphone termurah Shure, SE215, sebagai basisnya.

Kenyataannya memang demikian, dan tentu saja kabelnya telah digantikan oleh pengait telinga. Modul baterai yang tertanam di ujung pengait telinga itu siap menyuplai daya yang cukup hingga 8 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap mengisi penuh baterainya sampai tiga kali.

Spesifikasi lengkapnya belum disebutkan, namun saya menduga jeroannya identik dengan Shure SE215, dengan tambahan chip Bluetooth 5.0. Aonic 215 hanya dibekali noise cancelling pasif dari eartip silikonnya, akan tetapi ia mengemas Environment Mode yang adjustable sehingga pengguna dapat mempersilakan suara dari luar masuk. Shure Aonic 215 akan dijual pada musim semi mendatang seharga $279.

Harman Kardon Fly TWS

Harman Kardon Fly TWS

Untuk pertama kalinya setelah enam tahun, Harman Kardon merilis seri headphone dan earphone baru. Dari tiga perangkat di seri ini, tentu saja salah satunya merupakan true wireless earphone.

FLY TWS mengemas fitur-fitur yang sudah dianggap standar di kategori ini: kontrol sentuh, dukungan voice assistant, ketahanan terhadap cipratan air (IPX5), dan fitur untuk membiarkan suara dari luar jadi terdengar yang mereka sebut dengan istilah TalkThru.

Baterainya cukup untuk lima jam pemakaian, atau total 15 jam jika digabungkan dengan charging case-nya. Memang bukan yang paling istimewa, akan tetapi harganya cukup terjangkau di angka $150. Sayang pemasarannya masih harus menunggu sampai musim dingin nanti.

JBL Live 300TWS dan Tune 220TWS

JBL Live 300TWS / JBL
JBL Live 300TWS / JBL

Masih satu keluarga besar dengan Harman Kardon Fly TWS, JBL Live 300TWS mengemas gaya desain yang serupa, lengkap dengan sertifikasi IPX5, sekaligus fitur TalkThru yang sama. Meski begitu, ia sedikit lebih unggul di sektor baterai: tahan sampai 6 jam pemakaian, atau total 20 jam bersama charging case-nya. Charging case-nya ini dapat diisi penuh dalam waktu satu jam saja via sambungan USB-C.

Tune 220TWS di sisi lain mengandalkan desain ala AirPods dengan tangkai yang memanjang. Faktor yang ia unggulkan adalah driver sebesar 12,5 mm, akan tetapi baterainya cuma bisa bertahan selama tiga jam pemakaian, meski untungnya charging case-nya siap menyuplai 16 jam daya ekstra.

JBL Tune 220TWS / JBL
JBL Tune 220TWS / JBL

Sedikit berbeda di antara keduanya adalah dukungan voice assistant. Live 300TWS mengemas Alexa dan Google Assistant terintegrasi, sedangkan Tune 220TWS hanya bisa menyambungkan asisten bawaan smartphone. Live 300TWS dan Tune 220TWS bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang, masing-masing seharga $150 dan $100.

Audio-Technica ATH-ANC300TW

Audio-Technica ATH-ANC300TW

ATH-ANC300TW bukanlah true wireless earphone pertama dari sang perusahaan Jepang, akan tetapi ia merupakan yang pertama mengemas active noise cancelling (ANC), lengkap beserta mode ‘transparan’ untuk membiarkan suara luar masuk. Agresivitas fitur ANC-nya dapat diatur berkat tiga pilihan preset yang tersedia di aplikasi pendampingnya.

Secara teknis, perangkat ini mengemas driver 5,8 mm, akan tetapi yang lebih menarik adalah fitur TrueWireless Stereo Plus rancangan Qualcomm yang diusungnya. Berkat fitur ini, audio dapat diteruskan ke kedua unit earpiece sekaligus, bukan ke salah satu saja yang bertindak sebagai perantara seperti pada umumnya.

Audio-Technica mengklaim fitur ini bisa membantu menurunkan latency sekaligus meningkatkan daya tahan baterai. Dengan fitur ANC yang terus menyala, ATH-ANC300TW bisa beroperasi hingga 4,5 jam nonstop, sedangkan charging case-nya siap menyuplai 13,5 jam daya ekstra. Perangkat ini bakal dijual mulai bulan Mei seharga $249.

Jabra Elite Active 75t

Jabra Elite Active 75t

Jabra Elite Active 65t selama ini banyak disebut sebagai salah satu alternatif terbaik AirPods, dan Jabra sekarang sudah punya sekuelnya. Fisiknya diklaim 22 persen lebih ringkas dari pendahulunya, akan tetapi daya tahan baterainya justru meningkat hingga 89 persen (sampai 7,5 jam dalam sekali charge, atau total 28 jam jika digabungkan dengan daya milik charging case-nya).

Juga ikut disempurnakan adalah ketahanan airnya, naik sedikit dari IP56 menjadi IP57. Mode transparan, atau HearThrough kalau dalam kamus Jabra, tentunya sudah tersedia, tapi yang lebih menarik adalah, konsumen dapat menggunakan satu earpiece Elite Active 75t saja jika perlu. Perangkat ini akan dijual mulai Februari seharga $199.

Klipsch T10

Klipsch T10

Total ada empat true wireless earphone yang Klipsch pamerkan di panggung CES 2020, akan tetapi yang paling mencuri perhatian adalah Klipsch T10. Bentuknya, terutama ketika disandingkan bersama charging case-nya yang begitu tipis, tampak sangat tidak umum sekaligus keren.

Juga tidak umum adalah spesifikasinya, yang mengandalkan driver jenis balanced armature ketimbang dynamic. Terlepas dari fisiknya yang begitu ringkas, T10 disebut bisa beroperasi selama 6 jam pemakaian. Sayang Klipsch tidak menyebutkan berapa jam daya ekstra yang bisa disediakan charging case-nya.

Fakta menarik lainnya adalah, T10 mengemas microcomputer yang menjalankan sistem BragiOS – ya, Bragi sang pelopor segmen true wireless itu. Klipsch bilang ini memungkinkan T10 untuk dioperasikan dengan beragam gesture; tidak harus menggunakan tangan, tapi juga kepala, atau bisa juga dengan perintah suara.

Namun yang lebih mencengangkan justru adalah harganya: $649 saat dipasarkan mulai musim gugur nanti.

Technics EAH-AZ70W

Technics EAH-AZ70W

Sub-brand Panasonic yang dikenal lewat sederet perlengkapan DJ-nya ini merilis true wireless earphone berpenampilan minimalis tapi kaya fitur, termasuk halnya active noise cancelling. Lebih lanjut, konektivitas Bluetooth-nya juga dijamin stabil berkat sistem transmisi sinyal yang terpisah antara earpiece kiri dan kanan.

Rangka tahan air dengan sertifikasi IPX4-nya mengemas driver 10 mm, lengkap beserta panel sentuh untuk mengaktifkan Ambient Sound Mode, lagi-lagi nama lain untuk mode transparan. Dalam sekali pengisian, baterainya bisa tahan sampai 6 jam pemakaian (dengan ANC menyala), sedangkan charging case-nya siap menyuplai 18 jam daya ekstra. Perangkat akan dijual mulai Juni seharga $249.

JLab Go Air

JLab Go Air

Tanpa perlu basa-basi, nilai jual utama perangkat ini adalah harganya. JLab Go Air dihargai cuma $29 saat mulai dipasarkan pada bulan Maret nanti. Istimewanya, harga yang begitu terjangkau bukan berarti ia miskin fitur, meski memang mustahil mendapatkan ANC di rentang harga semurah ini.

Go Air yang ditenagai driver 8 mm ini dapat digunakan secara terpisah jika perlu, tidak harus melulu sepasang. Fisiknya yang tahan air dengan sertifikasi IPX4 diyakini 20 persen lebih kecil ketimbang true wireless earphone JLab sebelumnya, akan tetapi baterainya masih bisa bertahan sampai 5 jam pemakaian (20 jam jika digabung dengan charging case-nya). Charging case-nya pun cukup spesial karena dilengkapi kabel terintegrasi.

1More True Wireless ANC

1More True Wireless ANC

Sesuai namanya, active noise cancling merupakan salah satu nilai jual utama dari perangkat ini. Kendati demikian, 1More masih menyimpan kejutan yang lain, yakni dua macam driver yang tertanam di masing-masing earpiece; satu berjenis dynamic seperti biasa, dan satu lagi balanced armature, dengan kualitas suara yang memenuhi sertifikasi dari THX.

Dalam satu kali pengisian, 1More True Wireless ANC dapat digunakan sampai 5 jam pemakaian (6 jam kalau ANC-nya dimatikan), sedangkan charging case-nya siap memberikan 16 jam daya ekstra. Layaknya AirPods generasi kedua, charging case-nya ini bisa diisi ulang menggunakan Qi wireless charging pad.

Perangkat ini akan terkesan lebih menarik lagi setelah mengetahui harganya, yang amat bersaing di angka $200.

Nuheara IQbuds2 Max

Nuheara IQbuds2 Max

Dideskripsikan sebagai perangkat hearables, daya tarik utama perangkat ini adalah teknologi bernama EarID, yang memungkinkannya untuk mengevaluasi kemampuan pendengaran pengguna lalu mengoptimalkan karakter suara yang dihasilkannya. Kinerja reproduksi suaranya sendiri ditunjang oleh driver berdiameter 9,2 mm.

ANC turut menjadi penawaran IQbuds2 Max, lengkap dengan mode transparan yang dapat diaktifkan kapan saja diperlukan. Daya tahan baterainya sendiri diklaim mencapai angka 20 jam, tapi itu tentu ditotal bersama charging case-nya. Nuheara akan menjualnya mulai bulan Maret seharga $399.

JBL Reflect Eternal Adalah Headphone Wireless yang Tidak Perlu Di-Charge

JBL punya headphone wireless baru. Namanya cukup mencolok: JBL Reflect Eternal, dan ini menggambarkan salah satu keunggulannya, yakni baterai yang ‘abadi’. Well, kata “eternal” mungkin terkesan hiperbolis. Saya pribadi lebih sreg dengan penggunaan kata “self-sustaining“, tapi ini jelas kurang menarik dipakai sebagai nama produk.

Menggunakan headphone ini, kita tidak perlu bingung soal charging. Semakin sering Reflect Eternal kita kenakan selagi berada di luar rumah, semakin panjang pula daya tahan baterainya. Ya, perangkat ini dapat mengubah energi cahaya menjadi listrik. Cahaya, bukan sebatas matahari saja.

JBL Reflect Eternal

Semakin terang cahayanya, semakin besar energi listrik yang bisa didapat, itulah mengapa skenario penggunaan paling idealnya adalah ketika sedang berada di luar rumah di pagi atau siang hari. Cahaya dalam ruangan pun juga dapat dimanfaatkan, dan andai benar-benar kepepet, charging via USB masih bisa dilakukan.

Teknologi yang digunakan bukan rancangan JBL sendiri, melainkan besutan perusahaan asal Swedia bernama Exeger. Diestimasikan bahwa 1,5 jam penggunaan selama di luar bisa menyuplai energi yang cukup untuk pemakaian selama 68 jam. Self-sustaining, seperti yang saya bilang.

JBL Reflect Eternal

Seperti yang sudah bisa ditebak, komponen penyerap cahayanya ini disematkan pada bagian-bagian yang terekspos, macam headband dan sisi luar earcup. Reflect Eternal sendiri mengadopsi tipe on-ear, dan di masing-masing earcup-nya tertanam driver berdiameter 40 mm.

Fitur-fitur pendukung, macam multi-point connection dengan bekal Bluetooth 5.0, mode ambient untuk mempersilakan suara luar masuk, serta dukungan terhadap Google Assistant maupun Amazon Alexa, semuanya telah tersedia sebagai standar.

Juga menarik adalah metode pemasaran yang diterapkan. JBL memilih platform crowdfunding Indiegogo untuk memperkenalkan Reflect Eternal. Harga paling murah yang bisa didapat saat ini adalah $99, sedangkan harga ritelnya diperkirakan berkisar $165.

Sumber: Exeger.

Android Advan G3, Smartphone Lokal dengan Harman Kardon

Sebagai satu-satunya merek nasional yang masih bertengger dalam lima besar di Indonesia, Advan memang harus selalu mengeluarkan perangkat-perangat terbarunya. Salah satunya adalah Advan G3 yang diluncurkan pada hari Jumat tanggal 21 September 2018 lalu bertempat di restoran Ocha Bella Morrissey Jakarta.

Advan G3 Launch

Advan memperkenalkan smartphone unggulan mereka tersebut dengan speaker buatan Harman Kardon. Advan menganggap bahwa banyak orang yang selalu mendengarkan musik setiap harinya. Hal ini membuat Advan menjadi satu-satunya merek lokal yang melakukan kolaborasi dengan Harman Kardon.

Advan juga memberikan earphone JBL di dalam paket penjualannya. Pihak Advan pun mengatakan bahwa earphone JBL sendiri minimal memiliki harga sekitar Rp. 300.000an, sehingga bonus yang mereka berikan memang cukup mahal.

Advan G3 - Atas

Untuk Advan G3 sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6750
CPU 8x Cortex A53 1.51 GHz
GPU Mali T-860
RAM / Internal Storage 4 GB / 64 GB
Layar 5.9″ 1440 x 720 IPS rasio layar 18:9
Baterai 3500 mAh
Sistem Operasi Android Nougat 7.0 IDos 7.32
Kamera Depan: 8 MP , Belakang: 16 MP

Kamera pada smartphone ini juga menggunakan teknologi dari Samsung. Advan mengatakan bahwa semua smartphone mereka memang menggunakan sensor ISOCELL sehingga bakal memiliki hasil yang cukup baik dibandingkan perangkat yang sekelas.

Advan G3 Belakang

Advan menjual smartphone G3 dengan harga Rp. 2.999.000 melalui Shopee. Untuk mahasiswa, Advan pun memberikan potongan Rp. 1.000.000 menjadi Rp. 1.999.000. Untuk mendapatkan hal tersebut, para mahasiswa diminta untuk melakukan upload kartu mahasiswa yang masih aktif di halaman resmi Advan.

Kesan Pertama

Dengan feature Harman Kardon dan earphone JBL, perangkat ini memang cukup menarik perhatian. Speaker yang ada memang terdengar sedikit lebih baik dari kebanyakan perangkat yang beredar di luar.

Desain yang dimiliki pun juga cukup cantik untuk dilihat. Menurut Herry SW, blogger dari Surabaya, saat ditutup mereknya, semua orang sangat terpukau dengan bentuk dan suaranya.

Advan G3 Tanya Jawab

Saat kami coba dalam waktu singkat alias hands-on, antar muka dari smartphone ini memang cukup responsif. Kami tidak menemukan lag pada saat mengoperasikan smartphone yang satu ini. Akan tetapi, melihat spesifikasinya yang menggunakan Mediatek 6750, di atas kertas, bisa diprediksi jika beberapa game akan mengalami lag jika dimainkan di perangkat ini. Meski untuk lebih detail harus dilakukan uji pemakaian.

Menurut rencana, DailySocial pun akan melakukan review pada smartphone yang satu ini. Untuk itu tunggu saja ulasan kami hanya di Dailysocial.id.