Cuma 850 Ribuan, Audio-Technica ATH-S220BT Adalah Headphone Bluetooth Terjangkau yang Kaya Fitur

Audio-Technica punya headphone Bluetooth baru. Namanya ATH-S220BT, dan sepintas ia kelihatan biasa saja. Harga jualnya pun cuma $59, semakin mengindikasikan bahwa tidak ada hal istimewa yang bisa kita dapatkan darinya.

Namun asumsi tersebut salah besar. Setidaknya di atas kertas, value for money yang ditawarkan headphone ini termasuk tinggi. Kita mulai dari konektivitasnya terlebih dulu. S220BT mendukung fitur multipoint pairing, memungkinkannya untuk terhubung via Bluetooth ke dua perangkat yang berbeda secara bersamaan, semisal laptop dan smartphone. Dengan begitu, pengguna bisa mengganti sumber audio dari satu perangkat ke yang lain tanpa harus mengulangi proses pairing.

Multipoint pairing bukanlah fitur yang benar-benar baru di dunia headphone, tapi fitur ini masih tergolong langka sampai sekarang, bahkan pada headphone nirkabel berharga premium sekalipun. Pada kenyataannya, fitur ini juga menjadi salah satu highlight dari ATH-M50xBT2, headphone Bluetooth unggulan Audio-Technica yang juga baru dirilis belum lama ini.

Masih soal konektivitas, S220BT juga mendukung fitur Fast Pair bila digunakan bersama perangkat Android yang kompatibel. Ia juga dilengkapi mode low latency untuk menyinkronkan jalannya audio dan video saat dipakai menonton atau bermain game.

Keunggulan berikutnya adalah daya tahan baterai hingga 60 jam pemakaian dalam sekali pengisian. Charging-nya pun sudah menggunakan USB-C, dan pengguna bisa mendapatkan daya yang cukup untuk pemakaian selama 3,5 jam hanya dengan mengisi ulang headphone selama 10 menit. Kalau benar-benar kepepet, S220BT juga bisa dihubungkan via kabel 3,5 mm standar.

Dengan baterai sekuat itu, wajar apabila kita berasumsi headphone ini berat. Sekali lagi Audio-Technica membuktikan bahwa kita salah, sebab bobotnya tidak lebih dari 180 gram. Rahasianya mungkin terletak pada ukuran earcup-nya yang agak kecil, sebab secara teknis S220BT memang masuk kategori on-ear ketimbang over-ear. Jadi kalau Anda terbiasa dengan headphone yang sepenuhnya membungkus daun telinga, S220BT bukan untuk Anda.

Di balik masing-masing earcup-nya, bernaung driver berdiameter 40 mm dengan respon frekuensi 5 – 32.000 Hz. Sebagai headphone Bluetooth, tidak afdal rasanya kalau ia tidak mengemas mikrofon terintegrasi dan sejumlah tombol kontrol.

Sekali lagi, semua itu bisa didapat di harga $59 saja, atau kurang lebih sekitar 850 ribuan rupiah. Selain warna hitam dan putih, tersedia pula kombinasi warna biru dan krem. Semoga saja Audio-Technica ATH-S220BT bisa cepat tersedia di Indonesia.

Sumber: Engadget dan Audio-Technica.

Audio-Technica ATH-M50xBT2 Hadirkan Multi-Point Pairing dan Sederet Fitur Praktis Lainnya

Tiga tahun lalu, Audio-Technica merilis ATH-M50xBT, versi nirkabel dari salah satu headphone terlaris yang pernah dibuatnya. Sekarang, Audio-Technica memutuskan untuk memperbarui headphone wireless tersebut dengan sejumlah fitur modern yang sesuai dengan ekspektasi konsumen di tahun 2021.

Sebelum masuk ke perbedaannya, mari kita bahas apa saja yang tidak berubah terlebih dulu. ATH-M50xBT2 mempertahankan dua hal yang sudah menjadi nyawa seri ATH-M50 selama lebih dari satu dekade, yakni desain yang nyaman sekaligus kokoh, serta karakter suara yang cukup berimbang di semua rentang frekuensi.

Kinerja audionya yang mumpuni ini berasal dari sepasang driver 45 mm yang sama seperti yang terdapat pada pendahulunya. Juga tidak berubah adalah kedua earcup-nya yang dapat dilipat 90° dan diletakkan rata di bagian atas dada ketika sedang tidak digunakan.

Masuk ke bagian-bagian yang baru, kita mulai dari fitur multi-point pairing, yang memungkinkan M50xBT2 untuk dihubungkan via Bluetooth ke dua perangkat yang berbeda secara bersamaan, semisal laptop dan smartphone. Jadi ketika ada panggilan telepon yang masuk ke ponsel selagi mendengarkan musik dari laptop, pengguna tinggal beralih dari satu perangkat ke yang lain tanpa perlu mengulangi proses pairing.

Bicara soal panggilan telepon, Audio-Technica percaya M50xBT2 dapat menangkap suara pengguna secara lebih jernih berkat pengguna sepasang mikrofon berteknologi beamforming. Pengguna kini juga dapat memanggil Amazon Alexa di samping Google Assistant beserta Siri, dan fitur Fast Pair pun turut tersedia pada perangkat Android yang kompatibel.

M50xBT2 juga dilengkapi mode low-latency yang ideal dipakai selagi bermain game atau menonton. Codec yang didukung mencakup SBC, AAC, dan LDAC. Entah kenapa aptX tidak disebut, padahal pendahulunya kompatibel dengan codec milik Qualcomm tersebut. Buat yang tertarik mengubah karakter suaranya, mereka dapat mengutak-atik equalizer via aplikasi A-T Connect di smartphone, dan pengaturannya bakal disimpan di headphone-nya itu sendiri.

Dalam kondisi baterai terisi penuh, M50xBT2 mampu beroperasi selama 50 jam nonstop, naik 10 jam dibanding pendahulunya. Pembaruan yang terakhir adalah port USB-C, yang pada akhirnya juga mendatangkan dukungan fitur fast charging; pengisian selama 10 menit sudah cukup untuk menenagai headphone selama 3 jam pemakaian.

Deretan pembaruan yang diterapkan mungkin terdengar sepele, tapi yang pasti cukup signifikan dampaknya pada penggunaan sehari-hari, terutama dari segi kepraktisan. Satu-satunya standar 2021 yang tidak tersedia di Audio-Technica ATH-M50xBT2 adalah ANC (active noise cancellation). Namun itu tidak masalah kalau melihat harga jualnya yang masih sama: $199.

Sumber: Audio-Technica.

Melangkah ke Esports, Audio-Technica Gandeng Team Atlantis

Team Atlantis, organisasi esports yang berasal dari Lithuania, mengadakan kerja sama dengan produsen perlengkapan audio asal Jepang yaitu Audio-Technica. Menyasar pasar game Fortnite, kerja sama ini adalah langkah pertama Audio-Technicake industri esports.

Team Atlantis sendiri besar di ranah kompetitif Fortnite. Pertama kali didirikan pada tahun 2018 dan berisikan pemain asal Eropa. Team Atlantis juga memiliki perwakilan di Fortnite World Cup 2019 Solo Finals yaitu Blaž “K1nzell” Lešnik dan Kevin “LeTsHe” Fedjuschkin.

 

Mengutip Ayo.news, Rebecca Ward selaku Brand Marketing Manager dari Audio-Technica mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka bekerja sama dengan tim esports. Audio-Technica berusaha menerapkan pengalaman panjang mereka dalam memproduksi perlengkapan audio ke lini produk gaming headset dan microphone untuk streaming-nya. Mereka berharap membantu performa Team Atlantis dengan perlengkapan dari Audio-Technica. Beberapa promosi juga sudah diluncurkan oleh Audio-Technica untuk para
penggemar Team Atlantis lewat akun Twitter Team Atlantis.

 

Partnership Manager dari Team Atlantis, James Mockler menyampaikan bahwa dengan berkembangnya industri esports mereka bangga bahwa Audio-Technica menganggap Team Atlantis sebagai pihak yang tepat untuk bekerja sama. “Kami sangat senang dapat membantu Audio-Technica untuk memulai langkah di industri ini. Membantu pemain kami dengan perlengkapan audio high-end dan memperkenalkan produk berkualitas ke penggemar kami. Dengan kesamaan visi yang dimiliki, kami dan Audio-Technica sangat bersemangat untuk menggapai tujuan di tahun 2020 ini”.

Sumber: JB Hi-Fi Official Youtube
Sumber: JB Hi-Fi Official Youtube

Audio-Technica memang sudah terkenal di dunia audiophile. Di pasar gaming sendiri memang sempat ada ‘kebimbangan’ , apakah lebih baik menggunakan headset audiophile atau headset khusus gaming saat bermain game. Dengan peluncuran lini produk gaming oleh Audio Technica ini, seharusnya hal tersebut akan mengurangi perdebatan.

Sayangnya, headset gaming Audio-Technica sendiri masih kesulitan untuk mengalahkan popularitas produk lain yang sudah ada di industri gaming sejak lama. Audio-Technica ATH-G1WL adalah produk unggulan dari lini gaming peripheral mereka. Dengan harga yang jauh lebih mahal dari kompetitornya, membuat Audio-Technica cukup sulit untuk menguasai pasar gaming peripheral. 

Semua True Wireless Earphone yang Dirilis di CES 2020

Tanpa harus terkejut, event teknologi sebesar CES pasti dibanjiri dengan beragam perangkat audio baru. CES tahun ini pun tidak luput dari serbuan beragam headphone dan earphone, dari yang murah sampai dengan yang mahal.

Sebagian besar dari produk-produk baru yang diumumkan adalah true wireless earphone, sesuai dengan tren terkini yang dimulai oleh Apple AirPods. Berikut adalahsh ringkasan dari semua true wireless earphone yang diluncurkan di CES 2020.

Shure Aonic 215

Shure Aonic 215

Sedikit terlambat memang, akan tetapi salah satu pemain lama di industri audio ini akhirnya punya true wireless earphone. Melihat namanya, tidak salah apabila Anda berpikiran bahwa perangkat ini mengambil earphone termurah Shure, SE215, sebagai basisnya.

Kenyataannya memang demikian, dan tentu saja kabelnya telah digantikan oleh pengait telinga. Modul baterai yang tertanam di ujung pengait telinga itu siap menyuplai daya yang cukup hingga 8 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap mengisi penuh baterainya sampai tiga kali.

Spesifikasi lengkapnya belum disebutkan, namun saya menduga jeroannya identik dengan Shure SE215, dengan tambahan chip Bluetooth 5.0. Aonic 215 hanya dibekali noise cancelling pasif dari eartip silikonnya, akan tetapi ia mengemas Environment Mode yang adjustable sehingga pengguna dapat mempersilakan suara dari luar masuk. Shure Aonic 215 akan dijual pada musim semi mendatang seharga $279.

Harman Kardon Fly TWS

Harman Kardon Fly TWS

Untuk pertama kalinya setelah enam tahun, Harman Kardon merilis seri headphone dan earphone baru. Dari tiga perangkat di seri ini, tentu saja salah satunya merupakan true wireless earphone.

FLY TWS mengemas fitur-fitur yang sudah dianggap standar di kategori ini: kontrol sentuh, dukungan voice assistant, ketahanan terhadap cipratan air (IPX5), dan fitur untuk membiarkan suara dari luar jadi terdengar yang mereka sebut dengan istilah TalkThru.

Baterainya cukup untuk lima jam pemakaian, atau total 15 jam jika digabungkan dengan charging case-nya. Memang bukan yang paling istimewa, akan tetapi harganya cukup terjangkau di angka $150. Sayang pemasarannya masih harus menunggu sampai musim dingin nanti.

JBL Live 300TWS dan Tune 220TWS

JBL Live 300TWS / JBL
JBL Live 300TWS / JBL

Masih satu keluarga besar dengan Harman Kardon Fly TWS, JBL Live 300TWS mengemas gaya desain yang serupa, lengkap dengan sertifikasi IPX5, sekaligus fitur TalkThru yang sama. Meski begitu, ia sedikit lebih unggul di sektor baterai: tahan sampai 6 jam pemakaian, atau total 20 jam bersama charging case-nya. Charging case-nya ini dapat diisi penuh dalam waktu satu jam saja via sambungan USB-C.

Tune 220TWS di sisi lain mengandalkan desain ala AirPods dengan tangkai yang memanjang. Faktor yang ia unggulkan adalah driver sebesar 12,5 mm, akan tetapi baterainya cuma bisa bertahan selama tiga jam pemakaian, meski untungnya charging case-nya siap menyuplai 16 jam daya ekstra.

JBL Tune 220TWS / JBL
JBL Tune 220TWS / JBL

Sedikit berbeda di antara keduanya adalah dukungan voice assistant. Live 300TWS mengemas Alexa dan Google Assistant terintegrasi, sedangkan Tune 220TWS hanya bisa menyambungkan asisten bawaan smartphone. Live 300TWS dan Tune 220TWS bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang, masing-masing seharga $150 dan $100.

Audio-Technica ATH-ANC300TW

Audio-Technica ATH-ANC300TW

ATH-ANC300TW bukanlah true wireless earphone pertama dari sang perusahaan Jepang, akan tetapi ia merupakan yang pertama mengemas active noise cancelling (ANC), lengkap beserta mode ‘transparan’ untuk membiarkan suara luar masuk. Agresivitas fitur ANC-nya dapat diatur berkat tiga pilihan preset yang tersedia di aplikasi pendampingnya.

Secara teknis, perangkat ini mengemas driver 5,8 mm, akan tetapi yang lebih menarik adalah fitur TrueWireless Stereo Plus rancangan Qualcomm yang diusungnya. Berkat fitur ini, audio dapat diteruskan ke kedua unit earpiece sekaligus, bukan ke salah satu saja yang bertindak sebagai perantara seperti pada umumnya.

Audio-Technica mengklaim fitur ini bisa membantu menurunkan latency sekaligus meningkatkan daya tahan baterai. Dengan fitur ANC yang terus menyala, ATH-ANC300TW bisa beroperasi hingga 4,5 jam nonstop, sedangkan charging case-nya siap menyuplai 13,5 jam daya ekstra. Perangkat ini bakal dijual mulai bulan Mei seharga $249.

Jabra Elite Active 75t

Jabra Elite Active 75t

Jabra Elite Active 65t selama ini banyak disebut sebagai salah satu alternatif terbaik AirPods, dan Jabra sekarang sudah punya sekuelnya. Fisiknya diklaim 22 persen lebih ringkas dari pendahulunya, akan tetapi daya tahan baterainya justru meningkat hingga 89 persen (sampai 7,5 jam dalam sekali charge, atau total 28 jam jika digabungkan dengan daya milik charging case-nya).

Juga ikut disempurnakan adalah ketahanan airnya, naik sedikit dari IP56 menjadi IP57. Mode transparan, atau HearThrough kalau dalam kamus Jabra, tentunya sudah tersedia, tapi yang lebih menarik adalah, konsumen dapat menggunakan satu earpiece Elite Active 75t saja jika perlu. Perangkat ini akan dijual mulai Februari seharga $199.

Klipsch T10

Klipsch T10

Total ada empat true wireless earphone yang Klipsch pamerkan di panggung CES 2020, akan tetapi yang paling mencuri perhatian adalah Klipsch T10. Bentuknya, terutama ketika disandingkan bersama charging case-nya yang begitu tipis, tampak sangat tidak umum sekaligus keren.

Juga tidak umum adalah spesifikasinya, yang mengandalkan driver jenis balanced armature ketimbang dynamic. Terlepas dari fisiknya yang begitu ringkas, T10 disebut bisa beroperasi selama 6 jam pemakaian. Sayang Klipsch tidak menyebutkan berapa jam daya ekstra yang bisa disediakan charging case-nya.

Fakta menarik lainnya adalah, T10 mengemas microcomputer yang menjalankan sistem BragiOS – ya, Bragi sang pelopor segmen true wireless itu. Klipsch bilang ini memungkinkan T10 untuk dioperasikan dengan beragam gesture; tidak harus menggunakan tangan, tapi juga kepala, atau bisa juga dengan perintah suara.

Namun yang lebih mencengangkan justru adalah harganya: $649 saat dipasarkan mulai musim gugur nanti.

Technics EAH-AZ70W

Technics EAH-AZ70W

Sub-brand Panasonic yang dikenal lewat sederet perlengkapan DJ-nya ini merilis true wireless earphone berpenampilan minimalis tapi kaya fitur, termasuk halnya active noise cancelling. Lebih lanjut, konektivitas Bluetooth-nya juga dijamin stabil berkat sistem transmisi sinyal yang terpisah antara earpiece kiri dan kanan.

Rangka tahan air dengan sertifikasi IPX4-nya mengemas driver 10 mm, lengkap beserta panel sentuh untuk mengaktifkan Ambient Sound Mode, lagi-lagi nama lain untuk mode transparan. Dalam sekali pengisian, baterainya bisa tahan sampai 6 jam pemakaian (dengan ANC menyala), sedangkan charging case-nya siap menyuplai 18 jam daya ekstra. Perangkat akan dijual mulai Juni seharga $249.

JLab Go Air

JLab Go Air

Tanpa perlu basa-basi, nilai jual utama perangkat ini adalah harganya. JLab Go Air dihargai cuma $29 saat mulai dipasarkan pada bulan Maret nanti. Istimewanya, harga yang begitu terjangkau bukan berarti ia miskin fitur, meski memang mustahil mendapatkan ANC di rentang harga semurah ini.

Go Air yang ditenagai driver 8 mm ini dapat digunakan secara terpisah jika perlu, tidak harus melulu sepasang. Fisiknya yang tahan air dengan sertifikasi IPX4 diyakini 20 persen lebih kecil ketimbang true wireless earphone JLab sebelumnya, akan tetapi baterainya masih bisa bertahan sampai 5 jam pemakaian (20 jam jika digabung dengan charging case-nya). Charging case-nya pun cukup spesial karena dilengkapi kabel terintegrasi.

1More True Wireless ANC

1More True Wireless ANC

Sesuai namanya, active noise cancling merupakan salah satu nilai jual utama dari perangkat ini. Kendati demikian, 1More masih menyimpan kejutan yang lain, yakni dua macam driver yang tertanam di masing-masing earpiece; satu berjenis dynamic seperti biasa, dan satu lagi balanced armature, dengan kualitas suara yang memenuhi sertifikasi dari THX.

Dalam satu kali pengisian, 1More True Wireless ANC dapat digunakan sampai 5 jam pemakaian (6 jam kalau ANC-nya dimatikan), sedangkan charging case-nya siap memberikan 16 jam daya ekstra. Layaknya AirPods generasi kedua, charging case-nya ini bisa diisi ulang menggunakan Qi wireless charging pad.

Perangkat ini akan terkesan lebih menarik lagi setelah mengetahui harganya, yang amat bersaing di angka $200.

Nuheara IQbuds2 Max

Nuheara IQbuds2 Max

Dideskripsikan sebagai perangkat hearables, daya tarik utama perangkat ini adalah teknologi bernama EarID, yang memungkinkannya untuk mengevaluasi kemampuan pendengaran pengguna lalu mengoptimalkan karakter suara yang dihasilkannya. Kinerja reproduksi suaranya sendiri ditunjang oleh driver berdiameter 9,2 mm.

ANC turut menjadi penawaran IQbuds2 Max, lengkap dengan mode transparan yang dapat diaktifkan kapan saja diperlukan. Daya tahan baterainya sendiri diklaim mencapai angka 20 jam, tapi itu tentu ditotal bersama charging case-nya. Nuheara akan menjualnya mulai bulan Maret seharga $399.

Audio-Technica Rengkuh Tren Terkini Audio, Rilis Earphone Solid Bass TWS dan Headphone Nirkabel

Pasar audio yang diwakili oleh earphone dan headphone di ranah lokal bisa jadi lagi dalam masa ‘lucu-lucu-nya’, dengan kata lain cukup menjanjikan. Terutama di ranah wireless atau nirkabel yang diwiliki earphone TWS atau true wireless dan headphone nirkabel.

Tren hadirnya perangkat audio nirkabel ini juga dilihat Adio-Technica sebagai pasar yang menjanjikan. Dikenal sebagai produsen perangkat audio kelas premium atau untuk kalangan audiophile, kini mereka pun merilis perangkat nirkabel untuk pasar Indonesia. Bertempat di sebuah kafe di bilangan SCBD, perwakilan Audio-Technica dan distributor yaitu Axindo mengajak awak media dan penikmat audio untuk mendengarkan penjelasan produk baru ini dan hands-on (sangat singkat).

Ada 6 produk yang diperkenalkan, dengan pembagian 1 perangkat audio TWS atau true wireless, 2 perangkat headphone nirkabel dengan sound reality dan 3 headphone wireless dengan active noice cancelling.

Audio-Technica sendiri menonjolkan produk TWS mereka yang diberi kode produk ATH-CKS5TW yang memang sesuai dengan tren terkini, yaitu earphone TWS. Pasar kini dibanjiri dengan produk ini, terutama juga didorong oleh hilangnya headphone jack di beberapa perangkat ponsel.

Spesifikasi produk

ATH-CKS5TW adalah earphone yang didesin dengan model in ear, menghadirkan fitur bass yang menjadi fasilitas utamanya (selain wireless). Hadir dengan bentuk yang cukup kompak layaknya jenis earphone di segmen ini. Anda akan mendapatkan case dengan bentuk lonjong yang juga berfungsi sebagai charger. Daya tahan baterai secara total sampai 45 jam (15 jam playback time 1.5 kali tambahwan waktu dengan charge case) dan hadir dengan 3 warna, hitam, biru dan warna khaki. Solid bass adalah jargon yang cukup ditonjolkan di perangkat ini, selain itu eartip yang telah dilengkapi ring stable fit agar lebih nempel di telinga, bluetooth versi 5, codec yang kompatibel adalah aptX/AAC/SBS, IPX2 yang artinya tahan percikan air serta didukung oleh aplikasi dari Audio-Technica untuk pengaturan lewat aplikasi.

Dijual dengan harga 2.290.000 rupiah, earphone yang juga memilii ANC atau active noise cancelling ini akan bisa menjadi alternatif baru pada penikmat TWS sebagai pilihan. Terutama bagi mereka yang suka dengan bass.

Masuk ke produk selanjutnya yaitu seri headphone sound reality yaitu ATH-SR30BT, ATH-SR50BT. Keduanya dibedakan dari sisi fitur yang juga berpengaruh pada harga. Untuk dari sisi desin hampir mirip, termasuk build quality.

Dari sisi desain, keduanya cukup minimalis, denga bahan dasar utama plastik. Ada bagian besi penyangga gagang headphone. Untuk pad cukup nyaman dan bentuk pad adalah tipe over the air yang artinya akan menutupi keseluruhan kuping.

ATH-SR30BT hadir dengan fitur daya tahan baterai hingga 70 jam dan 4 warna yaitu hitam, abu, biru dan pink. Harga jualnya adalah 1.240.000 rupiah. Bisa dibilang sangat terjangkau dengan fitur wireless dan merek ATH yang dibawanya. Fitur lainnya antara lain adalah koneksi bluetooth 5.0, support AAC dan SBC untuk codec-nya, sensivitas 99db/mW dan tipenya closed-back dynamic. Headphone ini juga mendukung gesture swipe untuk beberapa fungsi panggilan dan musik.

Untuk yang ATH-SR50BT hadir dengan desain over the air, desian yang mirip dengan SR30BT namun dengan pad yang lebih nyaman serta elemen tambahan yang menurut saya lebih baik, bahkan desainnya lebih baik dari seri yang di atasnya. Ada pad penahan kepala yang cukup tebal di gagang headphone, lalu busa pad-nya juga terasa lebih nyaman dari seri SR lainnya. Ketahanan baterai memang hanya 28 jam tetapi headphone bisa dilipat untuk portabilitas yang lebih baik. Untuk fitur teknoilogi yang disematkan ada ambient control yang merupakan perpaduan dari active noise cancelling dan hear thruogh. Jadi Anda bisa memilih dua menu pilihan apakah akan mendengar suara sekitar atau mengisolasi dengan fitur ACN.

Yang paling mengejutkan adalah harganya, dijual 2.749.000 rupiah, perangkat ini jauh lebih murah dari beberapa headphone wireless lain dengan kualitas suara yang cukup mumpuni. Touch control di bagian luar pad, mendukung aptX, AAC, SBC dengan bluetooth 5.0, tersedia kabel bagi Anda yang memilih untuk menggunakan dalam mode wired, mendukung aplikasi connect app ATH serta disediakan pouch untuk memudahkan dibawa kemana saja. Warna yang disediakan ada hitam dan coklat.

Kita masuk ke 3 perangkat terakhir yaitu yang tipe ANC alias active noice cancelling. Ada ATH-ANC900BT, ATH-ANC700B, ATH-ANC500BT, semuanya adalah tipe over the air dengan pad yang cukup lembut.

Tipe yang paling rendah adalah ATH-ANC500B, produk ini dijual engan harga 1.490.000 rupiah dengan beberapa fitur seperti ketersediaan koneksi kabel meski tipe hearphone adalah bluetooth, koneksi bluetooth versi 4.2, dukungan codec SBC, dan fitur active noise cancelling. Ketahanan baterai saat digunakan sampai dengan 20 jam ketika diisi secara penuh.

Untuk tipe ATH ANC700B dilengkapi fitur swipe untuk akses menu, daya tahan baterai saat digunakan sampai dengan 25 jam, tersedia koneksi kabel, dukungan wireless bluetooth 4.1, codec yang didukung adalah aptX, AAC, SBC dan fitur noice cancelling. Dijual dengan harga 2.890.000 rupiah.

Tipe yang paling tinggi adalah ATH-ANC900BT yang hadir dengan daya tahan baterai digunakan sampai dengan 35 jam, koneksi bluetooth 5.0 lalu fitur ANC dengan model digital hybrid. Dukungan codex aptX, AAC dan SBC dan dilengkapi dengan fitur multiple microphone untuk efek noise cancelling yang lebih optimal. Dijual dengan harga 4.490.000 rupiah.

Pengalaman penggunaan

Audio Technica

Jujur, ruang dan lokasi yang ada di acara memang kurang pas untuk sesi hands-on, kita berharap saja sang distributor mau memijamkan alatnya untuk kita uji di DS Gadget Lab. Saya hanya sempat mencoba satu perangkat saja yaitu ATH SR50BT. Impresi awalnya adalah, ini headphone price deal. Desain cakep (yang saya coba warna coklat), impresi awal singkat suara juka cukup baik. Bass cukup terasa, detail juga dan highnya juga cukup, meski agak lebih bagi tipe kuping saya. Fitur ambient control juga cukup baik meski tidak sebaik yang true noise cancelling. Namun saya prediksikan cukup untuk penggunaan sehari-hari.

Selain perwarkilan dari Audio Technica ,dalam acara juga hadir salah satu reviewer audio yang aktif membahas berbagai jenis headphone yaitu Glenn Latuheru. Sebagai pelengkap, ia memberikan impresi untuk beberapa audio yang menurutnya cocok untuk selera kupingnya.

Untuk ATH-CKS5TW, Glenn memberikan impresi bahwa TWS dengan tipe in ear ini suaranya fun cocok untuk musik kekinian atau populer seperti RnB, Hip-hop atau EDM karena bass-nya cukup terasa. Selain itu vocalnya cukup kelihatan dengan trebble yang terdengar halus jadi tidak bikin capek untuk mendengarnya dalam waktu lama.

Untuk seri ATH-ANC900BT impresi yang diceritakan Glenn adalah seri yang paling oke di antara seri ACN lain, suara yang dihasilkan natural, cukup fun dengan bass yang cukup dapet dengan komposisi yang seimbang antara semuanya.

Untuk seri terakhir, pilihan jatuh pada ATH-SR50BT. Hasil suara yang meningkat dari seri perangkat sebelumnya dari ATH, cocok untuk mereka yang suka dengan hasil suara natural, dan dari sisi harga serta fitur sangat worth. Fitur sudah lengkap termasuk hear through, sudah bluetooth dan suara yang cukup baik.

Tren perangkat audio alias headphone dan earphone wireless memang sepertinya akan memasuki masa keemasan. Jika dulu harganya cukup tinggi, dengan seiring kebutuhan yang semakin meningkat, tentunya akan hadir berbagai perangkat yang lebih terjangkau dengan fitur yang cukup lengkap.

True Wireless Earphone Terbaru Audio-Technica Punya Daya Tahan Baterai Total 45 Jam

Audio-Technica resmi menjalani debut perdananya di segmen true wireless earphone pada ajang IFA tahun lalu. Tahun ini, mereka kembali memanfaatkan event tahunan di Jerman tersebut untuk menyingkap penawaran terbarunya di ranah true wireless.

Lagi-lagi ada dua produk sekaligus yang diumumkan. Yang pertama adalah ATH-CKS5TW, yang masing-masing unitnya dilengkapi driver 10 mm dan tombol pengoperasian fisik. Dibanding penawaran tahun lalu, desain eartip-nya telah disempurnakan agar lebih bisa mencengkeram telinga sekaligus menyajikan isolasi suara yang cukup.

Audio-Technica ATH-CKS5TW

Namun letak keistimewaannya ada pada daya tahan baterainya. Dalam sekali pengisian, ATH-CKS5TW diyakini mampu beroperasi sampai 15 jam nonstop. Charging case-nya malah lebih fantastis lagi, siap menyuplai tenaga ekstra sampai 30 jam, yang berarti total daya tahan baterainya mencapai angka 45 jam.

Sayangnya keunggulan di sektor baterai ini harus mengorbankan satu fitur yang mungkin dinilai penting untuk sebagian konsumen, yakni dukungan atas Siri maupun Google Assistant. Ya, kalau dukungan atas asisten virtual yang Anda cari, silakan coret perangkat ini dari wish list Anda.

Audio-Technica ATK-CK3TW / Audio-Technica
Audio-Technica ATK-CK3TW / Audio-Technica

Alternatifnya, ada earphone yang kedua, yaitu ATH-CK3TW. Unit driver yang diusungnya memang lebih kecil di angka 5,8 mm, dan ia mengandalkan kontrol sentuh ketimbang tombol fisik. Kendati demikian, dukungan atas Siri dan Google Assistant selalu tersedia bagi yang membutuhkannya.

Itulah mengapa daya tahan baterainya tergolong standar: 6 jam per charge, dengan tambahan 24 jam lagi dari charging case-nya. Meski kesannya biasa-biasa saja, angka-angka ini rupanya masih lebih baik ketimbang dua true wireless earphone yang Audio-Technica rilis tahun lalu.

Audio-Technica ATK-CK3TW

Baik ATH-CKS5TW maupun ATH-CK3TW sama-sama memiliki bodi yang tahan terhadap cipratan air dengan sertifikasi IPX2. Keduanya sama-sama mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.0, dan masing-masing charging case-nya juga sudah memanfaatkan sambungan USB-C.

Yang cukup istimewa adalah fitur Auto Power On/Off milik keduanya. Jadi ketika earphone dikeluarkan dari charging case-nya, mereka bakal langsung menyala dengan sendirinya dan langsung tersambung ke ponsel (yang sebelumnya sudah di-pair terlebih dulu). Lalu ketika perangkat kembali ditempatkan ke charging case, mereka juga bakal mematikan dirinya sendiri.

Audio-Technica berencana memasarkan ATH-CKS5TW mulai bulan September ini juga seharga $149, sedangkan ATH-CKS3TW yang dihargai $99 baru akan menyusul di bulan November. Harganya ini jauh lebih terjangkau daripada dua true wireless earphone pertama Audio-Technica.

Sumber: Audio-Technica.

Audio-Technica Luncurkan Dua Headphone dan Satu Earphone Noise Cancelling

Sejauh ini setidaknya sudah ada dua brand yang menjadi pihak dominan di segmen headphone noise cancelling, yaitu Sony dan Bose. Sekarang, giliran Audio-Technica yang mencoba mengusik dominasi keduanya lewat dua headphone dan satu earphone noise cancelling yang mereka perkenalkan di ajang CES 2019.

Headphone yang pertama adalah model flagship ATH-ANC900BT. Desainnya minimalis dan mengarah ke elegan, cocok buat para pebisnis yang rutin bepergian via jalur udara. Di balik wujud simpelnya, bernaung driver 40 mm yang mendukung codec aptX maupun AAC, sedangkan konektivitasnya sudah mengandalkan Bluetooth 5.0.

Audio-Technica ATH-ANC900BT

Penggunaan Bluetooth 5.0 memungkinkan daya tahan baterainya untuk mencapai angka 35 jam dalam satu kali pengisian, dan ini dalam posisi wireless beserta noise cancelling aktif. Noise cancelling-nya sendiri tersedia dalam tiga mode yang berbeda, namun pengguna juga bisa mengatur intensitasnya secara manual melalui aplikasi pendamping di ponsel.

Pengoperasiannya mengandalkan kontrol sentuh pada sisi luar earcup. Pengguna juga dapat menutup earcup sebelah kiri dengan telapak tangannya selama dua detik untuk mengaktifkan mode ambient, sehingga mereka dapat mendengar suara dari sekitarnya tanpa perlu melepas headphone.

Audio-Technica ATH-ANC500BT

Headphone yang kedua adalah ATH-ANC500BT. Penampilannya sepintas mirip, akan tetapi ini disiapkan sebagai model entry level. Perbedaan paling utamanya adalah absennya dukungan codec aptX maupun AAC, serta konektivitas Bluetooth 4.2. Otomatis baterainya tidak seawet kakaknya, cuma bisa bertahan selama 20 jam dalam satu kali charge.

Audio-Technica tidak banyak bicara mengenai kinerja noise cancelling-nya, tapi saya menduga pasti lebih inferior ketimbang ANC900BT tadi. Terlepas dari itu, headphone ini masih cocok dibawa bepergian berkat kemampuannya untuk dilipat rata, lagi-lagi sama seperti kakaknya.

Audio-Technica ATH-ANC100BT

Terakhir, ada earphone ATH-ANC100BT bagi yang kurang suka dengan model over-ear. Tubuh ringkasnya mengemas driver 12 mm, sedangkan daya tahan baterainya diklaim mencapai angka 12 jam.

Sayangnya, berhubung ia juga dikategorikan sebagai entry level, tidak ada dukungan codec aptX maupun AAC, dan lagi-lagi konektivitas yang digunakan masih Bluetooth 4.2.

Ketiga perangkat ini bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang. Harganya adalah sebagai berikut:

  • Audio-Technica ATH-ANC900BT $300
  • Audio-Technica ATH-ANC500BT $100
  • Audio-Technica ATH-ANC100BT $100

Sumber: Audio-Technica.

 

Audio-Technica Luncurkan Versi Wireless dari Headphone Terlarisnya, ATH-M50xBT

Nama Audio-Technica sudah pasti tidak asing lagi di telinga para audiophile, apalagi kalau yang dibicarakan adalah headphone ATH-M50 yang legendaris. Bersama suksesornya, ATH-M50x, headphone ini kerap nongol di daftar headphone terbaik dari berbagai publikasi, serta banyak dianggap sebagai pilihan awal yang tepat untuk memulai ‘petualangan’ seorang audiophile.

Tidak terasa sudah 11 tahun lewat sejak ATH-M50 pertama diluncurkan. Zaman jelas sudah berubah, dan eksistensinya mulai terasa kurang relevan seiring bertambah banyaknya smartphone yang tak dibekali jack headphone. Singkat cerita, sudah waktunya ATH-M50 dipermak sesuai standar 2018.

Audio-Technica ATH-M50xBT

Standar yang saya maksud mengacu pada konektivitas wireless. Hasilnya adalah ATH-M50xBT, dengan embel-embel “BT” sebagai indikasi konektivitas Bluetooth 5.0 yang diusungnya. Sebuah kabel masih disertakan dalam paket penjualannya, tapi itu sepertinya bakal jarang digunakan mengingat baterai headphone ini bisa tahan sampai 40 jam nonstop.

Audio-Technica sengaja tidak mengutik desain pendahulunya yang ikonis kecuali menambahkan sejumlah tombol kontrol di earcup sebelah kiri. Earcup kirinya ini juga bisa disentuh selama dua detik untuk memanggil Siri atau Google Assistant pada smartphone yang tersambung.

Audio-Technica ATH-M50xBT

Dimensi earcup-nya tidak berubah, tetap besar dan bisa membungkus telinga dengan baik. Saat sedang tidak dipakai, earcup-nya bisa ditekuk ke arah dalam headband seperti ATH-M50x agar mudah dibawa-bawa, apalagi mengingat bobotnya hanya berkisar 310 gram saja.

Selain mengusung desain yang sama, performanya pun juga diklaim identik, dengan bekal driver 45 mm pada masing-masing earcup-nya. Demi memaksimalkan kualitas suara selama bekerja secara wireless, ATH-M50xBT turut dilengkapi dukungan codec aptX maupun AAC – sayang tidak ada aptX HD.

Audio-Technica ATH-M50xBT

Secara keseluruhan, Audio-Technica ATH-M50xBT tidak lebih dari sebatas ATH-M50x yang dipotong kabelnya dan dijejali baterai beserta chip Bluetooth. Di Amerika Serikat, ia sudah dipasarkan seharga $199.

Sumber: Audio-Technica via Digital Trends.

Audio-Technica Jalani Debutnya di Ranah True Wireless Earphone dengan Dua Produk Sekaligus

Sennheiser bukan satu-satunya dedengkot audio yang terlambat menjalani debutnya di segmen true wireless earphone. Ajang IFA 2018 juga menjadi saksi atas penawaran perdana dari Audio-Technica di kategori ini. Sang pabrikan asal Jepang pun langsung tancap gas memperkenalkan dua true wireless earphone sekaligus.

Yang pertama adalah ATH-CKR7TW. Sepintas dimensinya kelihatan bongsor, akan tetapi di dalamnya memang bernaung driver berdiameter 11 mm. Audio-Technica juga mengklaim telah mengisolasi komponen-komponen akustik dan elektronik di dalam earphone demi meminimalkan aliran udara yang dapat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.

Audio-Technica ATH-CKR7TW

DAC (digital-to-analog converter) dan amplifier tidak lupa disematkan, dan perangkat sudah mengandalkan Bluetooth 5.0 sebagai konektivitasnya, lengkap dengan dukungan beragam codec populer seperti AAC maupun aptX. Dalam satu kali charge, baterainya diyakini dapat bertahan sampai 6 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya dapat menyuplai daya tahan ekstra sampai 9 jam.

Audio-Technica ATH-SPORT7TW / Audio-Technica
Audio-Technica ATH-SPORT7TW / Audio-Technica

True wireless earphone yang kedua adalah ATH-SPORT7TW. Dari namanya sudah kelihatan kalau model ini ditujukan buat penggemar olahraga. Maka dari itu, bentuk unitnya sedikit berbeda karena ada semacam sirip kecil yang dirancang untuk menjaga perangkat tidak mudah terlepas meski pengguna tengah beraktivitas secara intens.

Juga penting untuk kategori sport adalah ketahanan air, dan SPORT7TW telah mengantongi sertifikasi IPX5, sehingga dicuci di wastafel usai beraktivitas pun tidak akan menjadi masalah. Fitur unik lain adalah mode ambient (memungkinkan suara dari luar untuk masuk selagi earphone digunakan) yang dapat diaktifkan dengan menyentuh dan menahan jari di earpiece sebelah kiri.

Audio-Technica ATH-SPORT7TW

Penggunaan driver 5,8 mm mengindikasikan kualitas suaranya yang lebih inferior dibanding CKR7TW. Meski begitu, konektivitas Bluetooth 5.0 dan dukungan codec yang sama masih tersedia. Baterainya hanya bisa bertahan sampai 3,5 jam saja, akan tetapi charging case-nya menyimpan daya ekstra sampai 14 jam.

Baik ATH-CKR7TW maupun ATH-SPORT7TW sama-sama akan dipasarkan mulai musim semi ini dengan harga masing-masing $249 dan $199. Sennheiser dan Audio-Technica sudah, merek kenamaan lain apa lagi yang akan menyusul?

Sumber: Audio-Technica.

Audio-Technica Perkenalkan Headphone Andalan Terbarunya Seharga $2.000

Meski portofolio headphone bikinannya tergolong masif, Audio-Technica selama ini lebih populer di segmen mainstream ketimbang high-end lewat produk seperti ATH-M50x. Ini bukan berarti pabrikan asal Jepang itu tidak punya headphone yang ditujukan buat kalangan audiophile berkantong super-tebal, akan tetapi produk terbarunya menjawab segala keraguan kita mengenai hal ini.

Adalah ATH-ADX5000 yang siap meninggalkan lubang besar pada tabungan Anda. Ia merupakan kelanjutan dari lini headphone Air Dynamic yang sebelumnya dihuni oleh ATH-AD2000X, yang sebenarnya sudah banyak dipuji akan kualitas suaranya. ADX5000 bermaksud mempertahankan warisan tersebut sekaligus membawanya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Audio-Technica ATH-ADX5000

Penampilannya sangat menunjukkan harganya. Kain mewah Alcantara membalut bagian headband sampai ke bantalan berukuran besarnya. Secara keseluruhan desainnya tergolong simpel dan minimalis, tapi benar-benar segar dan unik jika dibandingkan dengan headphone Audio-Technica lainnya.

Lebih istimewa lagi, headphone ini datang dalam sebuah koper kecil yang tidak kalah mewah, bukan sembarang carrying case yang biasa Anda lihat di toko-toko headphone. Audio-Technica bilang kalau semua unit ADX5000 dirakit dengan tangan di markas mereka di Tokyo, dan masing-masing nomor serialnya diukir menggunakan laser.

Audio-Technica ATH-ADX5000

Kinerjanya sendiri ditopang oleh sepasang driver berlapis material tungsten dengan diameter 58 mm. Seperti yang bisa Anda lihat pada earcup-nya, ADX5000 merupakan headphone bertipe open-backed, yang dijamin mampu menyuguhkan soundstage yang jauh lebih superior ketimbang tipe closed-back.

Oh iya, jangan bayangkan headphone ini bisa Anda pakai selagi streaming Spotify di smartphone, sebab impedansinya mencapai angka 420 ohm. Amplifier bawaan smartphone tak akan sanggup untuk menyuplai daya yang cukup; Anda butuh amplifier terpisah agar headphone bisa menghasilkan volume yang audibel.

Audio-Technica ATH-ADX5000

Audio-Technica ATH-ADX5000 rencananya bakal dipamerkan di hadapan pengunjung event IFA yang akan dihelat pada awal September mendatang di kota Berlin. Pemasarannya akan dimulai pada bulan November, dengan banderol harga $1.999.

Sumber: The Verge.