6 Strategi Promosi Produk Usaha Melalui YouTube

YouTube adalah salah satu media sosial dan platform mesin pencari kedua yang banyak digunakan oleh pengguna internet setelah Google. Memanfaatkannya dengan cara promosi produk di YouTube adalah pilihan tepat yang bisa Anda lakukan apabila Anda adalah pemilik usaha.

Banyaknya pengguna YouTube ditambah dengan strategi yang tepat akan membantu produk Anda dikenal oleh masyarakat luas dengan cepat. Maka dari itu, di sini Anda akan mendapatkan informasi mengenai strategi promosi produk di YouTube untuk Anda terapkan. So, stay tuned!

Cara Promosi Produk di YouTube

Untuk memulai perjalanan mempromosikan produk di YouTube, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memiliki YouTube channel. Kanal YouTube adalah sarana yang akan membantu Anda terhubung dengan pengguna YouTube.

Setelah memiliki YouTube channel Anda sendiri, Anda bsia menerapkan enam strategi ini untuk mempromosikan produk Anda.

Buat Konten yang Menarik

Konten adalah informasi pada media komunikasi, salah satunya YouTube, yang didalamnya bisa Anda selipkan informasi-informasi promosi produk Anda. Untuk bisa menarik audience menonton video promosi Anda, Anda tentu juga perlu membuat konten video tersebut menarik.

Pastikan Anda tidak hanya menampilkan produk dengan kata-kata promosi pada keseluruhan video. Cara tersebut hanya akan membuat audience bosan dan tidak tertarik dengan produk.

Kemas promosi di dalam konten yang menarik, beri sedikit cerita atau informasi lainnya yang sekiranya akan menambah pengetahuan audience. Dengan begitu, produk yang terlihat biasa sekalipun akan bisa terlihat menarik di mata audience.

Buat Headline yang Menimbulkan Rasa Penasaran

Headline dalam YouTube adalah judul video konten. Judul merupakan salah satu poin yang pertama kali dilihat oleh pengguna sebelum akhirnya memutuskan untuk menontonnya. Untuk bisa berhasil mengajak pengguna membuka video konten Anda, Anda harus membuat judul yang eye-catchy.

Anda juga bisa membuat judul yang sedikit clickbait asalkan tetap memiliki relevansi dengan konten Anda.

Pasang Thumbnail yang Menarik

Selain judul, thumbnail image adalah hal lainnya yang dilihat oleh pengguna untuk pertama kalinya sebelum memutuskan untuk membuka konten video Anda. Untuk itu, sama seperti judul, thumbnail sebaiknya dibuat semenarik dan sekreatif mungkin, serta relevan dengan isi video.

Anda juga bisa menampilkan foto produk Anda pada thumbnail untuk memberikan clue kepada pengguna mengenai produk apa yang akan dibahas pada video.

Masukkan Identitas Produk Pada Konten

Sebagai main point dari konten Anda, informasi produk harus diberikan secara lengkap. Salah satu informasi produk yang menjadi identitas dan wajib dimasukkan adalah logo produk. Mengingat konten pada YouTube merupakan konten visual, maka menampilkan logo produk adalah langkah yang tepat untuk membuat produk lebih mudah diingat oleh audience.

Selain logo, nama dan tipe/jenis produk juga menjadi informasi produk yang penting untuk disampaikan.

Berkolaborasi dengan YouTube Channel Lain

Kolaborasi adalah strategi yang cocok diterapkan untuk Anda yang baru memiliki YouTube Channel dengan viewers yang masih sedikit. Anda bisa berkolaborasi dengan para content creator yang telah memiliki ‘nama’ di masyarakat dan memiliki banyak subscriber.

Pastikan Anda membuat penawaran yang meguntungkan kedua belah pihak agar para content creator tersebut tertarik untuk membantu mempromosikan produk Anda.

Manfaatkan Iklan Berbayar dari Google Ads

Tips terakhir untuk mempromosikan produk di YouTube adalah dengan memasang Google Ads. Mempromosikan produk dengan iklan berbayar dapat memudahkan Anda untuk bisa menjangkau audience yang sesuai dengan target market Anda.

Hal yang perlu Anda lakukan adalah menentukan video promosi yang akan diiklankan, menentukan budget, dan menetapkan target audience.

Itu dia enam strategi atau cara dalam mempromosikan produk usaha di YouTube. Anda bisa menerapkan keenam strategi di atas agar bisa mendapatkan hasil promosi yang maksimal. Selamat mencoba!

Header by Pixabay.

Fitur Stories ala Snapchat Kini Menghiasi YouTube

Sebagian dari Anda mungkin tak mengetahui bahwa tahun lalu YouTube pernah meluncurkan fitur yang menyerupai fitur Stories-nya Snapchat bernama “Reel.” Jika Anda tak pernah mendengarnya, wajar. Sebab fitur ini hanya digulirkan untuk sejumlah kecil channel yang sangat populer. Tapi kini, YouTube mengambil langkah baru dengan memperluas cakupan penggunanya untuk channel dengan 10 ribu pelanggan, sekaligus mengubah namanya dari Reel menjadi Stories. Sepertinya YouTube tak sungkan lagi untuk secara terang-terangan mengatakan bahwa benar fitur ini memang jiplakan Snapchat. Bahkan Google seperti enggan mencari nama baru.

Fitur Stories di YouTube tak berbeda dengan apa yang Anda jumpai di Facebook, Instagram dan Snapchat. Bedanya, jika di ketiga media sosial itu konten stories yang dibagikan lenyap dalam 24 jam, di YouTube tidak demikian. Stories yang diterbitkan bakal bertahan di tempatnya selama seminggu atau sampai dihapus oleh pemiliknya.

Untuk jenis kontennya terdapat banyak kesamaan, di YouTube Stories pengguna bisa menambahkan video pendek dan juga memiliki fasilitas untuk menghiasinya dengan teks, stiker, filter, dan lain sebagainya.

Stories akan dipajang di tab channel Stories di mana baik pelanggan maupun non-pelanggan dapat melihatnya. Tetapi hanya subcriber-lah yang dapat meninggalkan komentar dan sebaliknya pemilik Stories dapat menanggapinya. Sedangkan penonton biasa hanya dapat melihat Stories dan memberikan jempol tanda suka.

Sangat mudah untuk melihat dari mana YouTube mendapatkan inspirasi fitur ini. Jika mereka mengklaim fitur Stories miliknya berbeda karena bertahan selama 7 hari, boleh-boleh saja. Tapi konsep itu sejatinya sudah diadopsi oleh Linkedln yang lebih dulu menggulirkan fitur serupa dengan durasi lebih lama.

Sumber berita Googleblog dan gambar header Pixabay.

Aplikasi YouTube untuk Smart TV Punya Tampilan Baru

Meski mayoritas mengaksesnya lewat smartphone dan tablet, penggunaan YouTube di Smart TV juga tergolong cukup populer. Pada kenyataannya, survei yang dilakukan YouTube di AS menunjukkan lebih dari separuh pengguna berusia 18 – 49 tahun mengakses platform berbagi video tersebut lewat Smart TV, dan waktu yang dihabiskan naik dua kali lipat dibanding tahun lalu.

Untuk itu, YouTube merasa perlu untuk merilis update aplikasinya di Smart TV guna menyempurnakan pengalaman pengguna dalam mengonsumsi konten. Versi baru ini telah dirombak tampilannya, dimana fokusnya kini lebih ke rekomendasi video pada halaman utama, menyesuaikan dengan cara pengguna mengakses YouTube lewat TV.

Kini halaman utama aplikasi YouTube rekomendasi video yang dibagi ke dalam sejumlah kategori seperti “Recommended”, “Trending”, “Entertainment”, “4K”, “News”, “Live” dan lain sebagainya. Model seperti ini jelas lebih mudah diakses ketimbang sebelumnya dimana kategori-kategori tersebut bernaung di menu bagian samping.

Dalam setiap kategori, akan muncul beberapa subkategori yang menyajikan pilihan video yang lebih spesifik. Ini penting mengingat cara kita mengakses YouTube di TV berbeda dengan di perangkat mobile atau desktop, dimana seringkali kita tidak sengaja mampir ke YouTube via tautan di media sosial atau hasil pencarian; sedangkan di TV kita dengan sadar membuka aplikasinya untuk mencari tontonan.

Update baru ini sekarang telah meluncur lebih dulu di AS untuk semua platform Smart TV maupun game console, terkecuali Apple TV, baru kemudian menyusul ke kawasan lain secara bertahap.

Sumber: TechCrunch.

Tidak Lama Lagi, Anda Bisa Siarkan Video Live di YouTube Lewat Ponsel

Di tengah-tengah maraknya tren live streaming yang dimotori oleh Periscope dan Facebook Live, YouTube sepertinya juga tidak mau kehilangan momentum, apalagi mengingat mereka sudah bereksperimen dengan live streaming sejak lama – sejak tahun 2011, bertepatan dengan pernikahan putra kerajaan Inggris, Prince William.

Manuver yang diterapkan Facebook guna ‘menjegal’ Periscope dan Facebook Live adalah menyematkan fitur live streaming ke aplikasi mobile-nya. Jadwal peluncurannya masih belum tahu kapan, tapi bisa dipastikan aplikasi Android dan iOS-nya sama-sama akan kebagian jatah.

Berkat update ini, pengguna YouTube tidak memerlukan aplikasi tambahan untuk bisa menyiarkan video secara langsung. Nantinya pada aplikasi YouTube akan muncul tombol baru berwarna merah di ujung yang bisa di-tap untuk memulai siaran live. Sebelum siaran dimulai, pengguna bisa lebih dulu memilih foto untuk dijadikan thumbnail.

Selama siaran berlangsung, sang penyiar bisa bercakap-cakap dengan para penonton secara real-time. Live streaming untuk mobile ini akan diperlakukan sama seperti video biasa, yang berarti penonton bisa menemukannya dari hasil pencarian, playlist maupun dari rekomendasi YouTube sendiri.

YouTube juga memastikan bahwa fitur live streaming secara mobile ini akan berjalan secara optimal berkat infrastruktur peerless yang diterapkan oleh YouTube. YouTube bahkan tidak segan menyebutnya lebih cepat dan lebih bisa diandalkan ketimbang platform live streaming lainnya – apa lagi yang dimaksud kalau bukan Periscope dan Facebook Live?

Sumber: YouTube Creator Blog.

YouTube Sedang Menguji Fitur Chatting untuk Aplikasi Mobile

Belum lama setelah menerapkan teknologi machine learning pada aplikasi mobile-nya, YouTube kembali menguji fitur baru yang cukup menarik. Fitur bernama Native Sharing ini pada dasarnya merupakan fitur chatting di dalam aplikasi mobile YouTube.

Chatting? Ya, selama ini kita sudah terbiasa chatting mengenai sebuah video YouTube bukan? Ketika menjumpai sebuah video yang lucu atau menarik, biasanya kita akan menyalin link-nya dan membagikannya ke teman atau saudara lewat aplikasi pesan instan, email atau media sosial.

Namun berkat Native Sharing, semua itu bisa berlangsung di dalam aplikasi YouTube. Nantinya akan muncul sebuah tab baru di dalam aplikasi mobile YouTube sehingga pengguna bisa ngobrol dan berbagi video dengan pengguna lain tanpa harus meninggalkan aplikasi sama sekali.

Sejauh ini fitur Native Sharing baru bisa digunakan oleh sekelompok kecil pengguna YouTube saja. Pun begitu, mereka bisa mengundang siapa saja ke dalam percakapan.

YouTube mungkin berharap agar fitur ini bisa menjadi alasan lain bagi pengguna untuk menghabiskan lebih banyak waktunya di dalam aplikasi YouTube, dan tidak menoleh ke kompetitornya – Facebook dan Snapchat terutama.

Sumber: Wired.

Aplikasi YouTube Hadirkan Tampilan Baru Serta Mode Fullscreen untuk Video Portrait

Sudah cukup lama aplikasi YouTube versi mobile tidak mendapat update yang signifikan. Namun belum lama ini Google rupanya telah mengirim update yang cukup besar untuk aplikasi mobile dari layanan berbagi video terpopuler itu. Continue reading Aplikasi YouTube Hadirkan Tampilan Baru Serta Mode Fullscreen untuk Video Portrait

YouTube di Android dan iOS Kini Bisa Memutar Video 60 fps

“Akhirnya,” adalah ekspresi saya ketika membaca berita ini. Memang terdengar agak berlebihan, tapi saya sudah menunggu-nunggu YouTube menghadirkan fitur playback 60 fps untuk perangkat mobile – koneksi internet kita sudah cukup cepat, dan spesifikasi perangkat untuk mengolah grafis pun sudah mumpuni. Continue reading YouTube di Android dan iOS Kini Bisa Memutar Video 60 fps

Aplikasi YouTube Akan Berhenti Berfungsi pada Perangkat yang Sudah Uzur

Jika Anda rutin menonton video di YouTube, Anda sepertinya harus meng-upgrade perangkat-perangkat yang sudah cukup tua usianya. Akibat sejumlah revisi pada YouTube Data API, aplikasi YouTube pun akan berhenti berfungsi pada sejumlah perangkat yang sudah uzur tersebut. Continue reading Aplikasi YouTube Akan Berhenti Berfungsi pada Perangkat yang Sudah Uzur