Tempelkan di Kuku, L’Oréal UV Sense Bisa Deteksi Pemaparan Radiasi Ultraviolet

Bersamaan dengan kemunculan perangkat-perangkat wearable ‘umum’ yang didesain sebagai perpanjangan smartphone Anda, banyak perusahaan juga mencoba mengekspansi teknologi ini ke ranah kesehatan serta kecantikan. Beberapa penjelmaannya mungkin sempat Anda dengar, misalnya lensa kontak pengukur gula darah Google, headset kesehatan, sampai sepatu pintar.

Kali ini perusahaan produk perawatan tubuh asal Perancis, L’Oréal, diketahui tengah mengembangkan wearable bernama UV Sense. Sesuai julukannya, UV sense berfungsi untuk mengukur kadar pemaparan radiasi sinar ultraviolet di tubuh Anda, tetapi dengan metode penyajian yang unik. Bukannya dikenakan seperti jam tangan, UV Sense dedesain buat dipasangkan di kuku.

L'Oréal UV Sense 3

Berbeda dari perangkat wearable lain, alat pendeteksi sinar ultraviolet baru bisa bekerja optimal jika Anda tak melepasnya dari badan. Dan tantangan terbesar buat para perancangnya adalah mencari cara agar UV Sense tetap nyaman dikenakan, tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, serta elok dilihat. Jalan keluarnya adalah menciptakan perangkat untuk ditempelkan di kuku jari tangan.

Meski tersaji sederhana, proses pembuatan UV Sense ternyata cukup kompleks. Di tahun 2016, tim L’Oréal Technology Incubator sempat memasarkan alat berkemampuan serupa bernama My UV Patch. Waktu itu, pendekatan desain yang mereka ambil adalah berupa tato sementara. Namun L’Oréal sadar, memasang stiker di badan setiap hari sama sekali tidak praktis. Buat mengerjakan produk ini, L’Oréal kembali berkolaborasi bersama desainer Swiss Yves Béhar.

L'Oréal UV Sense 1

L’Oréal UV Sense beroperasi tanpa baterai. Dari kuku jari Anda, ia akan mengirimkan data radiasi ultraviolet ke smartphone via konektivitas NFC – kompatibel baik ke perangkat Android ataupun Apple. Informasi tersebut bisa diakses melalui aplikasi mobile, lalu chip near-field communication UV Sense juga berfungsi buat mentenagainya.

L'Oréal UV Sense 2

UV Sense tersemat di kuku menggunakan zat perekat dan L’Oréal sudah menyiapkan cadangannya di dalam bungkus penjualan. Sensor UV Sense akan aktif begitu terpapar UVA dan UVB di sinar matahari. Selanjutnya, app akan menginformasikan sebarapa banyak kadar ultraviolet yang mengenai tubuh, serta dapat memperingatkan Anda buat berteduh. Via aplikasi ini, Anda juga bisa mempelajari hal-hal lain yang berpotensi mengganggu kesehatan kulit seperti tingkat polusi serta banyaknya alergen di udara.

L’Oréal berencana untuk meluncurkan UV Sense secara perdana di Amerika Serikat. Saat ini, perusahaan masih melangsungkan uji coba bersama pakar kesehatan kulit serta sejumlah konsumen. Setelah proses ini beres, UV Sense akan dipasarkan global di tahun 2019, di bawah brand La Roche-Posay.

Via Digital Trends.

Nurugo SmartUV Ialah Kamera Ultraviolet Untuk Smartphone Anda

Biasanya kita tidak terlalu peduli pada kesehatan kulit hingga melihat efek buruknya secara langsung: jadi merah akibat terbakar matahari, muncul banyak jerawat, serta menunjukkan tanda-tanda penuaan dini. Padahal hanya dengan memanfaatkan spektrum cahaya ultraviolet, kita bisa mengetahui keadaan kulit dan mengatasi masalahnya lebih cepat.

Inilah alasan yang mendorong developer asal Korea Selatan bernama Nurugo menciptakan SmartUV. Device ini adalah kamera tambahan untuk smartphone yang bisa mengambil foto atau merekam video dalam cahaya UV dan menampilkannya di layar handset Anda via app. SmartUV disiapkan sebagai metode sederhana dan terjangkau buat memeriksa kebugaran kulit serta diharapkan dapat mengajari banyak orang soal bahaya dari sinar matahari.

Nurugo SmartUV dirancang untuk tersambung ke port fisik di smartphone Anda – yakni microUSB, connector Lightning, serta tersedia pula USB type-C. Keunikan SmartUV membuatnya sukses merebut gelar honoree CES 2017 Innovation Awards, dan developer punya rencana buat menyempurnakan lagi desainnya. Di model akhirnya nanti, penampilan SmartUV lebih ramping dan terpasang lebih mantap ke handset. Ia mempunyai satu tombol fisik di sisi punggung, dan berbobot kurang dari 20-gram.

Nurugo SmartUV 1

Lewat aplikasi mobile, kita bisa melihat tampilan normal serta gambar/video berbasis ultraviolet. Di sana, kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di bawah lapisan epidermis, misalnya mengetahui kemunculan sunspot, mengawasi kerusakan kulit karena penuaan, hingga mendeteksi melanoma ataupun jenis kanker kulit berbahaya lainnya – sehingga membuat kita tak lagi malas untuk memakai tabir surya.

Cahaya ultraviolet tidak memiliki warna dan berada di luar spektrum cahaya yang bisa dilihat oleh mata. Itu alasannya gambar yang dihasilkan oleh SmartUV hanya berwarna hitam putih. Putih menunjukkan area-area tempat UV terpantul, sedangkan hitam adalah zona di mana ultraviolet diserap atau dihalangi. Via SmartUV, Anda dapat mengecek apakah sudah mengenakan sunblock secara merata atau belum.

Nurugo SmartUV 2

Nurugo berencana menyiapkan dua varian SmartUV, untuk Android dan iDevice, masing-masing tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu hitam dan perak. Pengoperasiannya dijanjikan sederhana, dan aksesori ini juga tidak memerlukan proses charging agar bisa digunakan – langsung dicolokkan saja ke port di smartphone.

SmartUV kabarnya akan dijajakan di harga retail US$ 195, namun selama periode crowdfunding-nya masih berlangsung di Kickstarter, Anda dapat memesannya seharga mulai dari US$ 105 (dengan memilih opsi Earlier Bird).

ReveaLED Adalah LED Flash Ultraviolet Untuk Smartphone Anda

Penggunaan cahaya ultraviolet di ranah fotografi merupakan salah satu upaya manusia menyingkap rahasia alam yang tersembunyi. Eksplorasi menjadi kian mudah dengan tersedianya lampu black light dan LED UV. Beberapa objek memang akan menyala begitu terekspos ultraviolet, tapi tak semua peralatan ini dapat memperlihatkan hasil secara rinci.

Hal tersebut mendorong tim Bite Designs melakukan riset semenjak tahun 2009, yang berujung pada pengungkapan produk unik bernama ReveaLED. Berdasarkan deskripsi dari developer, ReveaLED adalah lampu flash UV LED terinskronisasi pertama di dunia untuk dipasangkan ke smartphone atau tablet. Aksesori didesain untuk memperlihatkan detail tajam pada objek yang menyala dalam gelap.

ReveaLED 01

Berbentuk kotak pipih tanpa sudut, ReveaLED tersambung ke perangkat bergerak melalui jack audio. Pemakaiannya sangat mudah, Anda cukup mencolokkan ReveaLED ke smartphone, kemudian mulai mengambil gambar di kondisi gelap. Sejumlah benda seperti batu, mineral, serangga, uang, serta paspor akan berpendar saat terkenal cahaya UV. Dan dengannya, Bite Designs ingin Anda menemukan hal-hal baru.

Tak banyak orang sadar bahwa menyajikan peralatan pendukung fotografi ultraviolet bukanlah perkara sepele. Karena level fluoresens pada material seringkali sangat rendah dan memerlukan eksposur tinggi, cahaya ultraviolet harus benar-benar mencapai objek agar bisa terdeteksi kamera. Supaya ini terpenuhi, ReveaLED mengirim sinyal langsung ke objek target dan bukan sekedar menyorot area dengan lampu biru seperti mayoritas produk UV light.

ReveaLED 02

Bite Designs menekankan, black light ultraviolet bukanlah lampu berwarna biru. Efek pijarnya sangat berbeda – ia tidak menyorot cahaya biru, dan cuma memperlihatkan benda-benda fluoresens saja. Produksi chip lampu EV LED itu dilakukan bersama partner di Taiwan, tujuannya ialah memastikan tercapainya ‘efisiensi optik dan quantum internal’.

ReveaLED menyimpan baterai build-in rechargeable, dan Anda bisa menggunakan aksesori ini tanpa perlu terhubung secara fisik ke handset. Baterai itu tidak akan menyedot daya smartphone, dan dalam satu kali charge, ReveaLED dapat aktif selama dua jam non-stop. Produk ini kompatibel baik ke device Android maupun iPhone. App companion akan mengetahui kapan ReveaLED diaktifkan, menjaga baterainya tetap awet.

Upaya pengumpulan dana yang dilakukan Bite Designs di situs crowdfunding Kickstarter berjalan cukup baik, mereka sukses mengumpulkan hampir lima kali target awal. Namun jika mencapai US$ 100 ribu, developer akan membundel ReveaLED bersama adaptor kamera DSLR serta holding stick USB charger fleksibel.

Di sana, ReveaLED dijajakan di kisaran harga US$ 30-an.

Carbon3D Gunakan Sinar UV Untuk Mencetak 3D Dari Cairan

Belakangan, istilah 3D printing memang langsung mengingatkan pada perangkat cetak berbasis thermoplastics. Padahal pendekatan tersebut sudah dikembangkan ke beragam iterasi, dari mulai pena untuk menggambar di udara hingga 3D printer kue dadar. Tapi saya yakin metode print yang diusung oleh Carbon3D mampu membuat Anda terkagum-kagum. Continue reading Carbon3D Gunakan Sinar UV Untuk Mencetak 3D Dari Cairan