Mantan Petinju Manny Pacquiao Masuki Dunia Esports, Kompetisi Microsoft Excel Tawarkan Hadiah US$10 Ribu

Pada akhir pekan lalu, babak final dari Financial Modelling World Cup (FMWC), kompetisi untuk pengguna Microsoft Excel, resmi digelar. Kompetisi itu menawarkan total hadiah sebesar US$10 ribu. Selain kompetisi untuk Excel, liga esports unik lainnya adalah Farming Simulator League, yang mengadu game farming simulator. Sementara itu, mantan petinju dari Filipina, Manny “PacMan” Pacquiao menjadi mantan atlet terbaru yang memutuskan untuk terjun ke dunia esports. Pada minggu lalu, Riot Games juga mengumumkan format baru dari VALORANT Champions Tour di 2022.

Mantan Petinju Filipina Buat Tim Esports, Team Pacquiao GG

Manny “PacMan” Pacquiao, mantan petinju Filipina yang berhasil memenangkan delapan gelar juara dunia di kelas yang berbeda-beda, memutuskan untuk menjajaki dunia esports dengan membuat organisasi bernama Team Pacquiao GG. Pembuatan konten akan menjadi prioritas bagi organisasi tersebut. Selain itu, mereka juga akan fokus pada tiga hal, yaitu komunitas, kompetisi, dan badan amal, lapor Pinoy Gamer.

Anggota dari Team Pacquiao GG. | Sumber: Pinoy Gamer

Team Pacquiao GG menunjuk Elyson “Ghost Wrecker” Caranza, pemain profesional di RSG PH dan Kimberlee Si “Super Kimbie” Arcillas sebagai representatif mereka di Mobile Legends. Tak hanya itu, Caranza juga akan menjadi pemimpin dari program amal Team Pacquiao GG. Untuk memimpin divisi konten, Team Pacquiao GG memilih YouTuber Gian Louise “GLOCO” Concepcion, sementara Shin Boo “Sh1nboo” Ponferrada akan menjadi host dan shoutcaster. Terakhir, Een Mercado akan memipin program pemberdayaan perempuan, serta membantu organisasi itu untuk menjajaki skena esports VALORANT.

BMW dan LVL Adakan Liga Rocket League di Dunia Nyata 

Dalam Rocket League, pemain bermain sepak bola menggunakan mobil sebagai pemain. Dan minggu lalu, BMW serta LVL bekerja sama dengan Das Race Goal untuk mengadakan liga Rocket League di dunia nyata. Jadi, para peserta liga tersebut akan menggunakan mobil remote control untuk bermain sepak bola. Mereka juga bisa mengambil powerup virtual demi bisa mengaktifkan “special effects“.

Kompetisi itu diikuti oleh enam tim. Masing-masing tim terdiri dari tiga orang. Keenam tim tersebut berlaga di stadion BMW Welt. Tujuan dari liga ini adalah untuk mengumpulkan dana demi program Skills for Life dari United Nations Population Fund. Program itu betujuan untuk memperbaiki sistem edukasi dan kesehatan dari generasi muda di kawasan Amerika Latin dari Karibia, lapor Engadget.

Riot Games Punya Format Baru untuk VALORANT Champions Tour 2022

Riot Games mengumumkan, akan ada sirkuit turnamen baru pada Oktober 2022. Mereka juga menyebutkan, seri VALORANT Challengers akan dirombak pada tahun depan. Selain itu, mereka mengungkap bahwa VALORANT Game Changers LAN akan digelar pada November dan Desember 2022. Terakhir, Riot mengungkap rencana mereka untuk mengadakan liga nasional VALORANT di sejumlah negara. Mereka akan memulai program ini di Eropa, menurut laporan Esports Insider.

Jadwal kompetisi VALORANT 2022. | Sumber: Riot Games

Menurut Riot, seri Challengers baru juga akan menggunakan format baru, yang terdiri dari beberapa split. Masing-masing split akan diawali dengan babak kualifikasi terbuka. Tim yang lolos dari babak kualifikasi akan bertanding dalam liga yang berlangsung selama beberapa minggu. Dari liga tersebut, akan terpilih tim-tim terbaik untuk berlaga di turnamen “besar”. Dari turnamen itu, tim yang keluar sebagai pemenang dan beberapa tim lainnya akan melaju ke turnamen Master.

Kompetisi Microsoft Excel Tawarkan Hadiah US$10 Ribu

Microsoft menjadi sponsor dari Financial Modelling World Cup (FMWC), kompetisi “esports” dari Microsoft Excel. Kompetisi untuk para pemain/pengguna Excel profesional itu diadakan pada 4-11 Desember 2021. Total hadiah yang ditawarkan adalah US$10 ribu, menurut laporan The Verge. Babak quarter final, semifinal, dan grand final dari FMWC digelar pada 11 Desember 2021 dan disiarkan secara langsung di YouTube dan aplikasi ESPN.

Dalam FMWC, di setiap ronde, para peserta akan dihadapkan dengan studi kasus sepanjang satu sampai lima halaman. Setiap studi kasus itu merupakan masalah yang ada di dunia nyata. Dalam setiap studi kasus, ada 6-15 pertanyaan yang harus peserta jawab. Pertanyaan-pertanyaan itu memiliki tingkat kerumitan yang berbeda-beda. Semakin rumit pertanyaan yang dijawab peserta, semakin tinggi poin yang dia dapat. Peserta harus menggunakan kemampuan financial modelling mereka untuk menjawab pertanyaan itu. Pada akhirnya, FMWC dimenangkan oleh Andrew Ngai, Director, Taylor Fry dari Australia.

Farming Simulator League Tetap Menarik Sponsor Walau Ditujukan untuk Pasar Niche

Kebanyakan game esports mengusung genre MOBA, FPS, battle royale, atau fighting game. Namun, Farming Simulator berhasil menemukan audiens untuk skena esports-nya. Kompetisi esports dari game simulator bercocok tanam itu dimulai dari Farming Simulator 17, yang dirilis pada 2016. Sebelum menjadi kompetisi resmi, Farming Simulator League hanyalah kompetisi untuk menata jerami di game Farming Simulator pertama, seperti yang dilaporkan oleh Esports Insider.

Claas Eilermann, Event and Esports Manager, GIANTS Software menjelaskan, pada awalnya, Farming Simulator League hanya digelar di acara agrikultur dengan tujuan sebagai hiburan. GIANTS Software baru menyadari potensi esports dari game yang mereka buat pada 2017, khususnya dalam acara agrikultur yang digelar di Jerman, yaitu AgriTechnica. Setelah itu, GIANTS memutuskan untuk memperbaiki mode penumpukan jerami di Farming Simulator dan lahirlah Farming Simulator League.

Farming Simulator League berhasil menarik audiens sendiri. | Sumber: GamesIndustry

Sekarang, para peserta dari Farming Simulator League tidak hanya harus menumpuk jerami, tapi juga memanen dan mengantarkan hasil panen. Masing-masing tim terdiri dari tiga orang. Tim yang berhasil melakukan tugas mereka dengan cara paling efektif akan keluar sebagai pemenang. Meskipun liga Farming Simulator tidak sepopuler kompetisi esports League of Legends atau Dota 2, ia berhasil menarik sejumlah pemain dan juga sponsor.

Saat ini, FSL memiliki kontrak kerja sama dengan Noblechairs dan Intel. Mereka juga menjalin kerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang agrikultur, seperti Corteva dan DLG.

Sumber header: Pinoy Gamer

Dewa United Umumkan Tim VALORANT, Rekrut Legenda CSGO Indonesia Xccurate

Satu lagi organisasi esport besar di Indonesia yang mengembangkan sayapnya ke VALORANT. Kini giliran Dewa United Esports yang baru saja mengumumkan perilisan tim barunya untuk VALORANT. Kabar perilisan Dewa United untuk divisi VALORANT ini dilakukan langsung melalui akun IG Dewa United Esports.

Para pemain yang mengisi Dewa United divisi Valorant ini antara lain Ell, Cold, No1syboy, Xccurate, Fer, Foscmorc, dan fireZs. Pemain-pemain tersebut merupakan pemain lama di dunia esports. Xccrurate dan Ell merupakan mantan pemain dari XcN di VCT Challengers 2021 Indonesia Stage 3 Challengers 3 kemarin. Sementara Foscmorc, Fer, No1syboy, FireZs, dan Fer merupakan mantan pemain VVV yang kemarin berlaga dalam VCT Challengers 2021 Indonesia Stage 3 Challengers 1 lalu.


Uniknya dalam squad Dewa United ini terdapat nama Kevin “Xccurate” Susanto. Pemain ini adalah pemain yang tidak asing di kancah game FPS di Indonesia. Xccurate merupakan pemain profesional Counter Strike: Global Offensive yang sukses di kancah internasional. Xccurate sudah aktif dalam dunia esports sejak tahun 2015 silam. Tim-tim besar pernah memasukkan Xccurate dalam tim mereka mulai dari Recca Esports, TyLoo, hingga NG Esports. Xccurate, bersama dengan BnTeT, menjadikan TyLoo sebagai tim CSGO terbaik di Asia pada tahun 2018 silam.

Sayangnya perilisan squad baru Dewa Esports ini bertepatan dengan berakhirnya VALORANT Champions Tour 2021 di Indonesia. Turnamen yang sebelumnya ada 3 seri ini berhasil dimenangkan oleh tim ONIC Esports, Alter Ego, dan BOOM Esports. Ketiga tim tersebut juga mewakili Indonesia di ajang VCT SEA Challengers Playoffs Stage 3.

Kemungkinan, Dewa United akan mencoba turnamen-turnamen komunitas tingkat nasional dahulu sebelum nantinya mengikuti VALORANT Champions Tour untuk season depan. Saat ini turnamen yang sedang diikuti tim baru Dewa United adalah GOX Valorant Cup Season 2.

Kita lihat saja apakah mantan pemain profesional CSGO Indonesia Xccurate bisa mengangkat Dewa United menjadi tim VALORANT terbaik di Indonesia. Hal ini semakin menambah dan memperbanyak mantan pemain-pemain game FPS lainnya yang hijrah ke VALORANT.

Inilah 16 Tim Peserta VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3

VALORANT Champions Tour 2021: Indonesia Stage 3 sudah resmi berakhir. Kini giliaran Gelaran VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 di depan mata. Sebanyak 16 tim VALORANT terbaik di Asia Tenggara, Hongkong, dan Taiwan akan bertarung untuk memperebutkan siapa tim terbaik.

Image Credit: VALORANT Esports Indonesia

16 tim peserta VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 tersebut adalah X10 Esports, ONIC Esports, Bren Esports, Team Big BAAM, FULL SENSE, Alter Ego, Galaxy Racer, CERBERUS Esports, CBT Gaming, UwU, Five Ace e-Sports, Paper Rex, Sharper Esport, BOOM Esports, Oasis Gaming, dan EGO.

Indonesia sendiri mengirimkan 3 wakilnya ke ajang VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 ini. Ketiga tim ini adalah ONIC Esports, Alter Ego, dan BOOM Esports. Dalam pembagian grup, ONIC Esports menempati grup B bersama FULL SENSE dari Thailand, Five Ace e-Sports dari Taiwan, dan Paper Rex dari Singapura. Kemudian BOOM Esports berada di grup C bersama X10 Esports dari Thailand, Galaxy Racer dari Filipina, dan Team Big BAAM dari Vietnam. Sedangkan Alter Ego berada di grup D bersama UwU dari Singapura, CERBERUS Esports dari Vietnam, dan Oasis Gaming dari Filipina.

Image Credit: VALORANT Esports Indonesia

Tim-tim Indonesia harus mewaspadai kekuatan dari tim asal Thailand. Baik X10 Esports maupun FULL SENSE mendominasi jalannya VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 2 kemarin. Kedua tim Thailand tersebut berhasil menyabet juara 1 dan juara 2.

VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 sendiri akan digelar mulai tanggal 13 hingga 22 Agustus 2021 mendatang. Turnamen ini nantinya akan memperebutkan total hadiah sebesar US$100.000 atau sekitar Rp1,4 miliar. VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 juga akan memperebutkan 2 slot menuju VALORANT Champions Tour 2021: Stage 3 Masters – Berlin. Turnamen ini merupakan turnamen tertinggi VALORANT yang mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh dunia.

Kita lihat saja apakah 3 wakil Indonesia ini dapat berbicara banyak dalam turnamen VALORANT tingkat internasional. Hingga kini tim-tim VALORANT Indonesia masih di bawah tim-tim dari negara Thailand dan Singapura. Pada VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 2 kemarin TEAM nxl> dan BOOM Esports yang menjadi wakil Indonesia hanya mampu menempati posisi 4 dan 7 besar dari 10 tim peserta.

Inilah 8 Tim VALORANT yang akan Berlaga dalam VCT 2021: Indonesia Stage 3 Challengers 3

Pagelaran turnamen VALORANT Champions Tour Indonesia akan segera memasuki seri yang terakhir. Dalam VCT 2021: Indonesia Stage 3 Challengers 3 ini nantinya 8 tim akan bertarung untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp50 juta dan 1 slot terakhir menuju VCT 2021: SEA Stage 3 Challengers Playoffs. 8 tim yang bertanding tersebut adalah 3 tim dari VCT 2021: Indonesia Stage 3 Challengers 2 dan 5 tim yang lolos dari babak kualifikasi terbuka.

Kedelapan tim tersebut adalah BOOM Esports, Bigetron Astro, MORPH Team, BEAST, RRQ Endeavour, NXLG Academy, Langit9, dan Cynical. Turnamen VCT 2021: Indonesia Stage 3 Challengers 3 nantinya akan digelar secara online pada 5 hingga 8 Agustus 2021. Format turnamen yang digunakan dalam turnamen ini adalah double elimination dengan best of 1 hingga best of 5 di pertandingannya.

Image Credit: VALORANT Esports Indonesia

Pemenang dari VCT 2021: Indonesia Stage 3 Challengers 3 nantinya akan menyusul 2 tim Indonesia menuju turnamen VCT 2021: SEA Stage 3 Challengers Playoffs. 2 tim pemenang dari seri VALORANT Champions Tour Indonesia sebelumnya yakni ONIC Esports dan Alter Ego.

Nantinya, dalam VCT 2021: SEA Stage 3 Challengers Playoffs mereka akan menghadapi tim-tim VALORANT terbaik dari negara-negara di Asia Tenggara, Hongkong, dan Taiwan. Turnamen ini akan digelar pada 12 hingga 22 Agustus mendatang dan akan diikuti oleh 16 tim. Turnamen VCT 2021: SEA Stage 3 Challengers Playoffs nantinya akan memperebutkan 2 slot menuju turnamen Valorant VCT 2021: Stage 3 Masters – Berlin. Turnamen yang akan mempertemukan tim-tim VALORANT terbaik dari seluruh dunia.

BOOM Esports dan Bigetron Astro diunggulkan dalam turnamen VCT 2021: Indonesia Stage 3 Challengers 3. Kedua tim tersebut merupakan tim VALORANT papan atas di Indonesia. Selain itu baik BOOM Esports maupun Bigetron Astro juga merupakan semifinalis turnamen VCT Indonesia seri sebelumnya.

Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kedua tim akan terjungkal. Tim-tim underdog yang berjuang dari babak kualifikasi juga mempunyai kesempatan untuk mengalahkan 2 tim unggulan. Tim RRQ Endeavour maupun NXLG Academy kemungkinan nantinya dapat memberikan kejutan. Hal ini seperti yang dilakukan oleh tim Alter Ego dalam turnamen VCT 2021: Indonesia Stage 3 Challengers 2 kemarin. Walaupun berjuang dari babak kualifikasi, namun Alter Ego berhasil mengalahkan tim-tim kuat dan mampu menjuarai turnamen tersebut.

Tim Baru Shroud Tumbang dalam Kualifikasi Terbuka Valorant Champions Tour 2021

Tim VALORANT milik mantan pemain profesional CS:GO dan streamer ternama, Shroud, akhirnya mengikuti turnamen pertamanya. Tim yang dinamanakan What Going On tersebut mengikuti turnamen kualifikasi terbuka VCT NA: Stage 3 Challenger 2. Turnamen ini digelar mulai tanggal 23 Juli 2021 ini dan diikuti oleh 128 peserta.

Meskipun tim What Going On diisi oleh pemain-pemain dengan nama besar seperti Shroud, iiTzTimmy, Relyks, Laski, dan ShawnBM, namun tidak membuatnya melangkah dengan mudah. Perjalanan tim What Going On harus terhenti lebih awal. Shroud dan kawan-kawan tidak mampu bersaing dengan tim-tim VALORANT lainnya. What Going On sebetulnya berhasil memenangkan pertandingan pertamanya di babak 128 besar saat melawan Damn I Love Fwogs dengan skor 2-0.

Sayangnya tim ini tidak mampu menjaga performa mereka di pertandingan yang kedua dalam turnamen kaulifikasi terbuka ini. What Going On harus tumbang di babak 64 besar melawan tim EZ5 dengan skor 2-0. What Going On kalah 13-7 pada game pertama dan 13-5 pada game kedua.

Kekalahan di babak kualifikasi ini sangat disayangkan oleh para penggemarnya. Ekspektasi tinggi yang diharapkan oleh para penggemar kini pupus sudah hanya dengan 2 match saja yang dijalani oleh tim What Going On. Hal ini karena memang Shroud tidak mencari target tinggi dalam turnamen Valorant pertamanya. Bahkan tim ini baru saja terbentuk dan belum melakukan latihan yang serius satu sama lainnya.

Selanjutnya, masa depan Shroud dan tim bentukannya juga masih belum jelas. Apakah nantinya tim Shroud yang berisi pemain-pemain CS:GO, Apex Legends, dan VALORANT ini masih akan bermain bersama dan mengikuti turnamen Valorant lagi ke depannya. Ataukah mereka akan memutuskan untuk berhenti di sini saja dan menjalani lagi kehidupan mereka sebagai streamer.

Turnamen kualifikasi terbuka VCT NA: Stage 3 Challenger 2 sendiri masih akan terus berlangsung. Turnamen ini natinya akan memperebutkan 4 tim terbaik untuk bertanding dalam turnamen VCT NA: Stage 3 Challenger 2. Turnamen VALORANT Champions Tour: North America sendiri merupakan turnamen untuk memperebutkan siapa tim terbaik di regional Amerika Utara dan menjadi wakil di tingkat internasional nantinya.

Shroud Akan Buat Tim untuk VALORANT Champions Tour

Mantan pemain profesional CS:GO yang saat ini aktif menjadi streamer yaitu Shroud, dilaporkan akan mengikuti turnamen VALORANT. Hal ini dikonfirmasi dari streaming Twitchnya bahwa dia sedang merekrut beberapa pemain untuk mengikuti turnamen VALORANT Champions Tour.

Shroud bukanlah orang baru dalam permainan bergenre First Person Shooter. Pria bernama lengkap Michael Grzesiek tersebut merupakan legenda Counter-Strike: Global Offensive. Shroud sudah aktif dalam kancah profesional CS:GO sejak tahun 2013 silam.

Shroud dahulunya merupakan pilar tim Cloud 9 dan kunci kesuksesan tim tersebut dalam beberapa turnamen internasional yang pernah diikuti. Beberapa turnamen bergengsi yang pernah dimenangkan oleh Shroud bersama Cloud 9 antara lain juara iBUYPOWER Cup 2015, ESL Pro League Season 4 2016, serta Americas Minor Championship — Kraków 2017.

Beberapa nama diisukan akan bergabung bersama tim yang dibuat oleh Shroud ini. Mereka adalah Sean, n0thing, Dicey, serta ShawnBM. Keempat nama tersebut juga merupakan mantan pemain profesional CS:GO.

Rumor yang beredar nantinya mereka akan memakai nama tim sebagai Old Guys Club. Tim yang terakhir mereka gunakan saat bermain turnamen profesional CS:GO pada akhir 2018 lalu. Sementara itu turnamen terakhir yang pernah mereka ikuti adalah turnamen ESEA Amerika Utara pada bulan April 2019 kemarin.

Kesuksesan tim Sentinels dalam menjuarai turnamen VALORANT Champions Tour 2021: Stage 2 Masters – Reykjavík kemarin membuat mantan pemain profesional CS:GO tidak boleh dianggap remeh. Tim Old Guys Club bisa menjadi ancaman baru bagi tim-tim profesional VALORANT di Amerika Utara nantinya.

Meskipun begitu, masih belum diketahui apakah nantinya Shroud dan kawan-kawan benar-benar serius dalam berkarir di kancah profesional VALORANT. Ataukah mereka hanya bermain-main saja dan mengacau dalam turnamen yang diikuti. Turnamen terdekat yang mungkin mereka ikuti nantinya adalah VALORANT Champions Tour 2021: North America Qualifier yang akan berlangsung Juli 2021 ini.