Red Dead Redemption 2 Versi PC Resmi Dirilis 5 November 2019

Penantian panjang para gamer PC akhirnya terbayarkan. Hampir setahun setelah Red Dead Redemption 2 (RDR2) dirilis di platform next-gen console, game bikinan Rockstar yang mencetak angka penjualan fenomenal itu akhirnya mendapat jadwal rilis di PC: 5 November 2019.

Desas-desus maupun bocoran demi bocoran mengenai versi PC dari RDR2 memang sudah cukup lama tersebar, tapi tidak ada yang lebih melegakan daripada konfirmasi resmi dari Rockstar. Prekuelnya memang tidak sempat dirilis di PC, tapi syukurlah Rockstar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Seperti halnya Grand Theft Auto V versi PC, RDR2 juga bakal menawarkan sejumlah peningkatan kualitas grafis di PC. Jujur saya sulit membayangkan detail semenawan apa lagi yang bisa dihadirkan oleh versi PC-nya mengingat visual di versi console-nya saja sudah begitu mengesankan – Rockstar baru akan menyingkap screenshot versi PC-nya pada tanggal 9 Oktober, tidak ketinggalan juga detail mengenai spesifikasi PC minimum yang dibutuhkan.

Red Dead Redemption 2

Di samping penyempurnaan dari sisi teknis, RDR2 versi PC juga akan menyuguhkan sejumlah fitur baru, macam senjata-senjata baru, misi Bounty Hunting dan Gang Hideout baru. Akses ke Red Dead Online tentunya juga bakal tersedia. Ya, bersiaplah kehilangan waktu begitu banyak akibat game ini.

Buat yang sudah tidak sabar, Rockstar bakal membuka pre-order RDR2 versi PC mulai 9 – 22 Oktober secara eksklusif melalui Rockstar Games Launcher yang baru saja diluncurkan. Ada banyak bonus yang disediakan untuk konsumen pre-order, mulai dari upgrade gratis ke Premium Editions, sampai dua bonus game secara cuma-cuma.

Pilihan bonus game-nya adalah sebagai berikut:

  • Grand Theft Auto III
  • Grand Theft Auto: Vice City
  • Grand Theft Auto: San Andreas
  • Bully: Scholarship Edition
  • L.A. Noire: The Complete Edition
  • Max Payne 3: The Complete Edition

Red Dead Redemption 2

Lewat periode tersebut, pre-order RDR2 versi PC juga dapat dilakukan via Epic Games Store, Greenman Gaming, Humble Store dan sejumlah platform lainnya, tapi tanpa bonus melimpah seperti di atas. Bagaimana dengan Steam? Well, entah kenapa RDR2 baru akan menyusul ke platform tersebut mulai bulan Desember.

Keputusan Rockstar menunda perilisan RDR2 versi PC di Steam memang terdengar agak mengejutkan, sekaligus semakin memperkuat indikasi bahwa platform besutan Valve itu tak lagi menjadi pilihan pertama para developer. Lebih mengejutkan lagi, RDR2 malah akan dirilis lebih dulu di Google Stadia ketimbang Steam sebagai salah satu launch title-nya.

Sumber: Rockstar.

Lewat Game Builder, Google Ajak Kita Kembangkan Game Tanpa Menuntut Bakat Coding

Saya yakin semua setuju dengan pendapat bahwa membuat game itu sulit. Selain menuntut talenta programming, prosesnya juga mengharuskan kita untuk berimajinasi seliar mungkin, hingga akhirnya terbentuk konsep permainan yang menarik untuk dieksekusi.

Kalau ditanya syarat mana yang lebih penting, sebagian besar developer mungkin bakal menjawab syarat yang kedua. Google pun juga sependapat. Mereka bahkan ingin membuktikannya lewat sebuah game berjudul “Game Builder”.

Ya, ini merupakan sebuah game untuk menciptakan game. Dikembangkan oleh divisi eksperimental Google, Area 120, Game Builder hendak menunjukkan bahwa proses pengembangan game bisa seasyik memainkan game itu sendiri. Dan yang terpenting, kita tidak diharuskan untuk bisa coding sama sekali.

Game Builder

Proses desain level atau map misalnya, dapat dilakukan semudah membangun benteng pertahanan di Fortnite maupun Minecraft kalau kata Google. Anda juga tak harus sendirian melakukannya, sebab Game Builder turut mendukung fitur multiplayer, baik untuk sesi building maupun playing.

Level atau map sudah terbentuk, lalu bagaimana kita bisa mengembangkan mekanisme gameplay-nya tanpa bakat coding? Di sinilah sistem programming visual berbasis kartu milik Game Builder datang membantu. Lalu kalau ternyata Anda cukup menguasai programming, Anda bahkan bisa menciptakan kartu (code) sendiri via Javascript.

Game Builder

Terakhir, kita juga tidak diharuskan mampu menciptakan model 3D sendiri. Game Builder menyediakan ribuan model 3D yang dapat kita manfaatkan, dan kita pun juga dapat menggunakan kreasi komunitas di Google Poly.

Bagi yang tertarik mewujudkan khayalannya menjadi sebuah game yang menarik, silakan langsung unduh Game Builder di Steam, tersedia secara cuma-cuma untuk platform Windows maupun macOS.

Sumber: Google.

Obstacle Tower Adalah Game yang Dirancang Khusus untuk Melatih Keterampilan AI

Peneliti artificial intelligence (AI) sudah lama tahu kalau video game dapat menjadi salah satu medium yang sangat efektif untuk melatih dan menyempurnakan kreasi mereka. Salah satu contohnya adalah game Grand Theft Auto V yang dimanfaatkan untuk melatih AI yang dipakai pada mobil kemudi otomatis.

Peran GTA V sebagai ‘arena berlatih’ buat AI sama sekali tidak disengaja. Kebetulan saja game tersebut mampu menyimulasikan pengalaman berkendara yang cukup realistis. Namun sekarang ada satu video game yang dari awal benar-benar dirancang untuk keperluan melatih AI.

Namanya Obstacle Tower, dan ia merupakan hasil karya Unity, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan game engine. Obstacle Tower tidak dibuat untuk bisa kita mainkan, dan fungsinya murni untuk mengukur keterampilan AI.

Obstacle Tower

Secara teknis, Obstacle Tower merupakan game puzzle platformer. Ia memiliki 100 level yang harus diselesaikan, dan tiap-tiap levelnya dihasilkan secara prosedural, yang berarti selalu ada perubahan setiap kali AI mencoba menyelesaikannya.

Tingkat kesulitannya pun juga ikut berubah-ubah secara tidak terprediksi. Unity sendiri berharap Obstacle Tower dapat menjadi semacam medium benchmark baru untuk mengevaluasi sistem artificial intelligence.

Guna menarik perhatian banyak pengembang AI, Unity pun mengadakan kontes berhadiah total $100.000 bagi yang berhasil menyelesaikan tantangan dalam game ini. Selain berebut hadiah, para peneliti AI sejatinya juga dapat saling membandingkan progress AI buatannya masing-masing dalam misi menamatkan Obstacle Tower.

Kepada The Verge, perwakilan Unity bilang bahwa sejumlah pemain manusia berhasil memainkan game ini sampai di sekitar level 15, menunjukkan betapa sulitnya game ini bahkan untuk kita yang superior perihal bakat problem solving ketimbang mesin. Rencananya, Obstacle Tower bakal dijadikan open-source sehingga para peneliti AI dapat memodifikasinya secara leluasa mengikuti kebutuhannya masing-masing.

Sumber: The Verge.

Sedang Digarap, 10 Crowns Adalah Game 4X Baru dari Pencipta Civilization IV

Orang bijak pernah berkata, “Civilization IV adalah game terbaik dari semua seri Civilization.” Orang bijak yang dimaksud tentu saja adalah penggemar berat genre 4X (eXplore, eXpand, eXploit, eXterminate), yang dalam setahun belakangan sedikit terobati rasa kangennya oleh Civilization VI.

Kalau Anda termasuk salah satu dari penggemar Civilization IV, ada kabar menarik yang datang dari Mohawk Games, studio yang didirikan oleh Soren Johnson (lead designer Civ IV) dan Dorian Newcomb (art director Civ IV). Mereka sedang mengembangkan game 4X baru berjudul 10 Crowns.

10 Crowns

10 Crowns dideskripsikan sebagai game strategi bergaya turn-based yang mengangkat tema historis dalam skala epik. Tujuan utama yang harus dicapai para pemain nantinya adalah membangun dinasti terhebat di sepanjang sejarah dunia.

Sebagai veteran di genre 4X, Soren bersama timnya berjanji akan menghadirkan inovasi-inovasi radikal lewat 10 Crowns. Untuk sekarang, mereka baru bisa memamerkan sejumlah artwork untuk 10 Crowns, dan belum berani berbicara soal perkiraan jadwal rilisnya.

10 Crowns

10 Crowns nantinya akan diterbitkan oleh Starbreeze, yang kebetulan CEO-nya juga merupakan salah satu penggemar Civ IV. 10 Crowns bukanlah game pertama Mohawk, sebelumnya mereka pernah mengerjakan Offworld Trading Company yang ber-genre RTS dan mengangkat tema sci-fi. Namun kini Mohawk memutuskan untuk kembali ke akar spesialisasinya.

Melihat latar belakang pengembangnya, game ini punya potensi untuk menjadi suksesor tak langsung Civ IV, tapi mungkin tidak untuk menjegal kebesaran franchise Civilization di genre 4X. Untuk itu, Mohawk harus memperhatikan faktor lain, seperti misalnya platform yang didukung, sebab Civilization VI baru-baru ini juga meluncur ke iPad.

10 Crowns

Sumber: PC Gamer dan Mohawk Games.

Star Wars Bloxels Bantu Anda Ciptakan Video Game Sendiri Tanpa Programming

Video game adalah karya seni, dan seperti karya seni lainnya, komposisi utamanya melibatkan imajinasi dan kreativitas. Hanya saja, dalam kasus pengembangan video game, dibutuhkan juga kemampuan programming yang cukup andal.

Namun zaman sudah berubah. Di tahun 2017 ini, Anda bisa menciptakan video game sendiri hanya dengan bermodalkan imajinasi dan kreativitas. Bukan sembarang game, melainkan yang epic karena bertema Star Wars. Inilah premis utama yang ditawarkan oleh Star Wars Bloxels.

Dikembangkan oleh Mattel dan Pixel Press, Star Wars Bloxels sebenarnya ditujukan untuk anak-anak berusia 8 tahun ke atas – meski saya yakin para gamer sekaligus penggemar Star Wars juga bakal tertarik untuk memainkannya. Untuk memahami cara kerjanya, kita harus membahas satu per satu komponennya.

Star Wars Bloxels

Setiap Star Wars Bloxels datang dengan satu papan plastik berisikan lubang 13 x 13. Lubang-lubang ini bisa diisi dengan kubus warna-warni yang jumlah totalnya ada 320 biji. Kubus-kubus inilah yang Anda pakai untuk menyalurkan imajinasi dan kreativitas dalam menciptakan game Star Wars versi Anda sendiri.

Setiap warna kubus mewakili elemen yang berbeda dalam game. Total ada delapan warna yang tersedia. Kubus berwarna kuning misalnya, berfungsi untuk menempatkan koin untuk diperoleh oleh sang lakon. Kemudian ada kubus hijau untuk menempatkan terrain alias daratan, lalu kubus biru untuk area air.

Kubus berwarna ungu mewakili musuh yang akan menghadang laju sang karakter utama, sedangkan kubus putih mewakili elemen cerita dari game – bisa berupa checkpoint, text bubble atau garis finish. Selesai menyusun kubus-kubus tersebut, waktunya membuka aplikasi Star Wars Bloxels di perangkat Android atau iOS.

Star Wars Bloxels

Aplikasi inilah yang akan menerjemahkan susunan kubus-kubus itu tadi menjadi sebuah level dalam game secara otomatis. Anda masih bisa melakukan kustomisasi lebih lanjut, seperti mengganti grafik atau latar belakangnya, atau menambahkan dialog agar jalan ceritanya lebih berkesan.

Selesai dengan itu semua, waktunya memainkan game pixel art platformer rancangan Anda sendiri. Anda juga memiliki opsi untuk membagikan kreasi Anda tersebut untuk dimainkan oleh publik, dan Anda pun bebas menjajal levellevel kreasi pengguna lain, termasuk yang dibuat oleh kru Bloxels sendiri.

Star Wars Bloxels

Seperti yang saya bilang, programming sama sekali tidak diperlukan di sini. Yang diperlukan hanyalah pemahaman akan konsep perencanaan linear, sebab dan akibat, dan tentu saja logika, untuk bisa menciptakan suatu level yang playable.

Star Wars Bloxels pada dasarnya memungkinkan pemainnya untuk menciptakan gambaran atas game yang hendak mereka buat dengan mudah. Anggap saja ini sebagai mainannya para programmer generasi mendatang, dengan peran dan dampak yang kurang lebih sama seperti Lego sebagai sumber inspirasi para arsitek dan engineer.

Star Wars Bloxels saat ini sudah dipasarkan seharga $50 – aplikasinya gratis – namun sayang baru di Amerika Serikat dan Jepang saja.

Sumber: Engadget dan The Next Web.

Produsen Peripheral Roccat Kini Melebarkan Sayapnya ke Ranah Game Development

Roccat sekarang bukan lagi sekadar produsen peripheral. Perusahaan asal Jerman tersebut baru saja membentuk Roccat Games Studio, dan bersamanya diumumkan karya perdana mereka yang berjudul Sick City. Yup, Roccat sekarang juga merupakan developer game.

Sick City sendiri merupakan game ber-genre real-time tactical combat kalau mengacu pada deskripsi Roccat sendiri. Mekanik gameplay-nya banyak terinspirasi oleh judul-judul klasik; Commandos untuk manuver spionasenya, Company of Heroes untuk aksi cepatnya, dan Warcraft 3 untuk hero beserta ability uniknya.

Dalam setiap pertandingan Sick City, Anda akan memilih sebuah faksi yang beranggotakan seorang pemimpin dan beberapa unit pendukung. Sepanjang match, Anda harus mengumpulkan resource bernama AIMO dengan merebut AIMO depot yang tersebar di map guna mendapatkan lebih banyak unit pendukung. Tujuan akhirnya adalah untuk menghancurkan reaktor AIMO milik lawan.

Umpan balik pemain bakal memegang peran penting dalam pengembangan Sick City ke depannya / Roccat Games Studio
Umpan balik pemain bakal memegang peran penting dalam pengembangan Sick City ke depannya / Roccat Games Studio

Roccat tampaknya tidak mau main-main. Mereka siap merilis versi alpha-nya pada bulan Juni, dan gamer yang tertarik bisa mendaftarkan diri melalui situs resmi Sick City.

Peluncuran versi alpha ini penting karena Roccat berkomitmen untuk melibatkan pemain dalam mematangkan Sick City. Mereka memastikan kalau pemain juga punya suara dalam memutuskan apa saja yang akan hadir di versi retail Sick City.

Pengembangannya ke depan pun juga dipastikan tetap mengacu pada prinsip kolaboratif. Map baru, faksi baru, mode baru, campaign baru, bahkan prospek Sick City di kancah eSport juga dipengaruhi oleh kontribusi para pemain.

Sumber: TweakTown.

Laporan DailySocial: eSports di Indonesia

Sudah beberapa tahun permainan video game komputer mulai dikelola sebagai olahraga kompetisi profesional. Beberapa atlet dan klub eSports pun telah muncul di Indonesia, berkompetisi dan berprestasi di tingkat mancanegara. eSports pun adalah salah satu aplikasi yang sangat membutuhkan koneksi Internet yang handal.

DailySocial bekerja sama dengan JakPat mengadakan survei untuk memetakan tanggapan masyarakat Indonesia terhadap fenomena eSports. Survei mendapatkan partisipasi dari 1041 responden dari antara pengguna smartphone se-Indonesia.

Beberapa temuan survei antara lain:

  • Sebanyak 76.55% responden setuju bahwa eSports memang layak diperlakukan sebagai olahraga ketangkasan profesional.
  • Sebanyak 64.55% responden mengaku sering bermain videogame, baik di PC, di TV console, di handheld console, maupun di mobile gadget
  • Sebanyak 53.70% responden pernah menyaksikan pertandingan eSports, baik siaran langsung maupun siaran rekaman.
  • Sebagian besar responden (87.90%) setuju bahwa prestasi atlet-atlet & tim-tim Indonesia di kancah internasional dapat meningkatkan kebanggaan nasional dan mengharumkan nama Indonesia.

Untuk detil laporan yang lebih lengkap, dapatkan laporan eSports in Indonesia Survey 2017 dari DailySocial.id.

Game Ini Ajak Anda Belajar Merakit PC Sendiri

Banyak orang beranggapan bahwa merakit PC sendiri itu sulit. Selain harus memperhatikan banyak komponen sekaligus, kita juga harus memasangnya satu per satu dengan benar. Bagi yang belum terbiasa, saya maklum apabila merakit PC terkesan membingungkan.

Dibutuhkan sejumlah trial and error untuk benar-benar bisa menguasai aktivitas ini, tapi tentunya Anda tidak mau kalau error yang dimaksud melibatkan kartu grafis semahal GTX 1080 Ti, bukan? Di sinilah software simulator berperan besar, sama kasusnya seperti seorang pilot yang belajar menerbangkan pesawat melalui simulator terlebih dulu.

Seorang developer asal Rumania yang dikenal dengan nickname Claudiu baru-baru ini merilis sebuah game menarik berjudul PC Building Simulator. Sejauh ini masih dalam tahap pre-alpha, game ini dimaksudkan supaya orang-orang dapat belajar merakit PC sendiri, atau bagi mereka yang sekadar ingin mencoba konfigurasi hardware baru.

PC Building Simulator disajikan dalam grafik tiga dimensi yang cukup apik berkat penggunaan engine Unity. Tujuan utama yang perlu dicapai tidak lain dari merakit komponen demi komponen hingga menjadi komputer yang siap pakai.

Komponen yang dimaksud sangat mendetail, bahkan sampai ke baut spacer (dudukan motherboard) individual. Bahkan pemasangan tiap-tiap kabelnya pun juga diperhatikan, dimana Anda harus memilih jenis konektor kabel (SATA, PCI-E, dll) yang tepat, dan menancapkannya ke colokan yang tepat pula.

Berhubung masih pre-alpha, pastinya game ini masih punya banyak kekurangan, salah satunya dalam hal pilihan komponen yang tersedia. Pengembangnya berjanji untuk terus menyempurnakannya, bahkan menambahkan Career Mode supaya pemain jadi lebih tertantang lagi.

Silakan langsung kunjungi situs resmi PC Building Simulator dan mengunduhnya secara cuma-cuma – atau Anda juga bisa memberikan donasi kepada sang developer jika berkenan. Versi pre-alpha-nya ini tersedia untuk Windows, Linux maupun Mac OS.

Sumber: Digital Trends dan Rock Paper Shotgun.

Xbox Game Pass ‘Sewakan’ Lebih dari 100 Game Seharga $10 per Bulan

Microsoft punya kejutan buat para pengguna Xbox One. Mereka baru saja mengumumkan sebuah layanan berlangganan yang cukup unik bernama Xbox Game Pass. Sepintas layanan ini terdengar seperti layanan streaming game, tapi pada prakteknya ternyata tidak demikian.

Dengan membayar biaya $10 per bulan, Anda dapat mengakses lebih dari 100 judul game Xbox One maupun Xbox 360 yang backward compatible. Katalog game yang disuguhkan akan diperbarui setiap bulannya, menyesuaikan dengan tren sekaligus apa saja yang baru pada saat itu.

Namun yang menarik adalah cara kerja dari Xbox Game Pass itu sendiri. Seperti yang saya bilang, ini bukan layanan streaming, jadi Anda tidak perlu khawatir soal koneksi. Setiap game yang terdapat dalam katalog Xbox Game Pass dapat diunduh dan dimainkan secara offline selama 30 hari ke depan (atau sampai game tersebut diganti dengan yang lain di katalognya).

Lalu apakah ini berarti game tersebut jadi milik Anda? Tidak. Kalau Anda membatalkan langganan, semua game yang sudah Anda unduh dari Xbox Game Pass jadi tidak bisa diakses lagi. Namun seandainya Anda ingin memiliki game tersebut secara permanen, Anda bisa membelinya dengan potongan harga 20% – asalkan game-nya masih tersedia di katalog Xbox Game Pass.

Layanan ini bakal tersedia bagi konsumen Xbox One mulai akhir musim semi mendatang. Untuk sekarang, Microsoft akan lebih dulu mengujinya bersama sejumlah pengguna terpilih yang tergabung dalam Xbox Insider Program.

Sumber: Xbox.

Twitch Bakal Saingi Steam dalam Berdagang Video Game

Event Game Developers Conference baru saja dimulai di kota San Fransisco, dan sudah ada pengumuman yang cukup mengejutkan dari Twitch. Platform live streaming game tersebut punya rencana untuk berjualan video game, atau dengan kata lain, menjadi pesaing Steam.

Lewat inisiatif ini, Twitch sejatinya ingin menjadi tempat dimana semua keperluan terkait gaming kita bisa terpenuhi. Sekarang ini kita sudah bisa menonton, berbagi maupun bermain game di Twitch, akan tetapi untuk membeli game-nya, kita masih harus mangkir ke Steam, Origin, Uplay dan yang lain.

Semua itu akan berubah mulai musim semi nanti, dimana kita dapat langsung membeli game maupun konten in-game tanpa harus meninggalkan Twitch sama sekali. Tombol “Buy” ini nantinya akan muncul tepat di bawah video yang sedang ditonton, seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah.

Mock-up tampilan tombol "Buy" pada Twitch nanti / Twitch
Mock-up tampilan tombol “Buy” pada Twitch nanti / Twitch

Untuk menarik minat para pengguna, Twitch akan memberikan hadiah berupa Twitch Crate untuk setiap pembelian di atas $5. Twitch Crate ini pada dasarnya merupakan sebuah kotak kejutan digital yang berisi sejumlah bonus acak seperti emote eksklusif, chat badge atau Bits.

Lebih lanjut, konsumen yang membeli game lewat Twitch secara tak langsung dapat berkontribusi kepada broadcaster favoritnya. Pasalnya, para broadcaster ini bakal menerima 5% dari total nilai penjualan game yang berasal dari channel mereka. Di lain tempat, developer akan menerima 70%, dan sisanya masuk ke kas Twitch.

Twitch memastikan bahwa saat program baru ini mulai dijalankan pada musim semi nanti, akan ada lusinan game yang bisa dibeli; baik yang keluaran developer kelas kakap seperti Ubisoft, TellTale Games, Hi-Rez Studios, Paradox Interactive, maupun garapan para indie developer. Selanjutnya, game dapat diunduh sekaligus dimainkan via Twitch Launcher maupun client lain seperti Uplay.

Sumber: Business Wire dan Twitch Blog.