Industri Esports Juga Bakal Dirugikan oleh Virus Corona

Selama beberapa tahun belakangan, esports telah berkembang menjadi industri yang besar. Para pengusaha dan atlet olahraga ternama ikut terjun dalam industri esports. Beberapa klub sepak bola pun membuat tim esports sendiri. Belakangan, esports semakin diminati. Alasannya, karena pertandingan esports dianggap bisa menggantikan berbagai kegiatan olahraga yang dibatalkan akibat pandemi virus corona.

Memang, berbeda dengan kegiatan olahraga tradisional, pertandingan esports bisa diadakan secara online. Jadi, keputusan pemerintah untuk melakukan lockdown tidak membuat pertandingan esports terhenti sepenuhnya. Meskipun begitu, para pelaku industri esports tetap percaya, industri ini akan terkena dampak buruk dari pandemi virus corona.

CEO dan co-founder Team Vitality, Nicolas Maurer mengatakan, walau industri esports akan dapat melalui krisis akibat virus corona, sejumlah para pelakunya akan tetap mengalami masalah. Sebelum ini, tim asal Kanada mengumumkan bahwa mereka harus merumahkan semua karyawannya demi bisa bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi virus corona.

CEO Vitality, Nicolas Maurer. | Sumber: Yahoo Sports UK
CEO Vitality, Nicolas Maurer. | Sumber: Yahoo Sports UK

“Salah satu kesalahpahaman tentang esports, masyarakat berpikir semua pertandingan esports diadakan secara online,” kata Maurer pada Press Association, seperti yang dikutip dari Evening Standard. “Tidak semua pertandingan esports diadakan secara online. Ada banyak turnamen offline yang diadakan setiap akhir pekan. Para pemain esports profesional bisa aktif bermain sekitar 30-36 minggu dalam setahun. Namun, salah satu kelebihan esports memang pertandingan bisa diadakan secara online.”

Maurer juga percaya, merek-merek besar yang telah memutuskan untuk menjadi sponsor masih akan bertahan. Meskipun begitu, dia mengaku, para pelaku esports mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan sponsor baru. “Sebagian besar pendapatan kami datang dari sponsorship — tapi Anda harus membedakan sponsor lama dan sponsor baru… Akan sulit bagi kami untuk mendapatkan kontrak sponsorship baru. Namun, sponosr lama kami — adidas, Renault, Red Bull — kami punya hubungan dekat dengan mereka dan terus menjalin komunikasi dengan mereka,” ujarnya. “Mereka melihat potensi industri esports dan tidak keberatan dengan masalah yang muncul sekarang. Lain halnya dengan sponsor baru — dan ini akan memberikan dampak besar ke industri esports.”

Sementara itu, CEO Excel Eports Wouter Sleijffers mengatakan bahwa virus corona akan menyebabkan dampak buruk dalam jangka pendek untuk industri esports. Dia menjelaskan, “Kami akan kembali mengadakan pertandingan secara online, yang merupakan hal yang baik. Namun, akan ada sejumlah tantangan yang harus kami hadapi, seperti memastikan jaringan internet stabil.” Selain itu, masalah lain yang mungkin muncul ketika pertandingan esports diadakan secara online adalah kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pemain. Meskipun begitu, Sleijffers percaya, para pelaku industri esports akan bisa beradaptasi dengan itu.

Sumber header: Facebook

NBA 2K Players Tournament Adu 16 Atlet NBA

Pandemi virus Corona membuat banyak pertandingan olahraga dibatalkan, termasuk NBA. Untuk mengisi kekosongan yang ada, 2K, NBA, dan National Basketball Players Association (NBPA) menyelenggarakan NBA 2K Players Tournament, sebuah kompetisi yang akan mengadu 16 pemain NBA dalam game NBA 2K20. Pertandingan pertama dari turnamen itu akan diadakan pada Jumat, 3 April 2020 waktu setempat dan akan disiarkan di ESPN dan ESPN2.

NBA 2K Players Tournament akan menggunakan platform Xbox One. Dua pertandingan pertama dari turnamen ini akan menggunakan format single elimination sementara babak semi-final dan final akan menggunakan format best-of-three. Pemain yang keluar sebagai juara akan berhak untuk memilih badan amal penanganan virus corona yang akan mendapatkan sumbangan sebesar US$100 ribu (sekitar Rp1,65 miliar).

“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan NBA dan NBPA untuk membawa basket kembali ke penggemar di seluruh dunia sekaligus membantu mereka yang membutuhkan selama masa penuh ketidakpastian ini,” kata Jason Argent, Senior Vice President, Sports Strategy and Licensing, 2K, dalam pernyataan resmi yang diterima oleh Hybrid.co.id. “Hiburan, terutama olahraga, memiliki kemampuan menyatukan masyarakat, termasuk atlet, penggemar, dan keluarga, dan kami berharap semua orang menikmati kejuaraan ini.”

NBA 2K Players Tournament.
Hadiah dari NBA 2K Players Tournament akan disumbangkan ke badan amal.

Enam belas atlet basket yang ikut serta dalam NBA 2K Players Tournament akan diurutkan berdasar peringkat mereka di NBA 2K dan masa aktif. Setelah itu, para pemain akan diadu berdasarkan nomor urut mereka. Pertandingan pertama akan mempertemukan Kevint Durant dari Brooklyn Nets dengan Derrick Jones Jr. dari Miami Heat.

Inilah daftar pemain yang akan ikut serta dalam NBA 2K Players Tournament, diurutkan berdasar skor mereka di game NBA 2K.

1. Kevin Durant, Brooklyn Nets (96)
2. Trae Young, Atlanta Hawks (90)
3. Hassan Whiteside, Portland Trail Blazers (87)
4. Donovan Mitchell, Utah Jazz (87)
5. Devin Booker, Phoenix Suns (86)
6. Andre Drummond, Cleveland Cavaliers (85)
7. Zach LaVine, Chicago Bulls (85)
8. Montrezl Harrell, LA Clippers (85)
9. Domantas Sabonis, Indiana Pacers (85)
10. Deandre Ayton, Phoenix Suns (85)
11. DeMarcus Cousins (81)
12. Michael Porter Jr., Denver Nuggets (81)
13. Rui Hachimura, Washington Wizards (79)
14. Patrick Beverley, LA Clippers (78)
15. Harrison Barnes, Sacramento Kings (78)
16. Derrick Jones Jr., Miami Heat (78)

Para pemain dapat menentukan delapan tim NBA aktif sebelum turnamen dimulai. Dalam setiap pertandingan, pemain akan memilih satu tim yang akan mereka gunakan. Jika kedua pemain yang bertanding memilih tim yang sama, tim tamu boleh memilih terlebih dulu. Setiap tim hanya bisa digunakan dalam satu pertandingan oleh para pemain.

NBA 2K Players Tournament
Jadwal pertandingan NBA 2K Players Tournament.

 

“Turnamen ini menawarkan kesempatan langka bagi pemain kami untuk bertanding dengan satu sama lain, mendukung aksi sosial, dan mendekatkan mereka dengan para penggemar,” kata Josh Goodstadt, EVP of Licensing THINK450, divisi komersial NBPA, “Kami sangat senang karena bisa bekerja sama dengan 2K dan NBA dalam menghadirkan pengalaman ini untuk seluruh komunitas NBA.”

Selain NBA, ada beberapa kompetisi olahraga tradisional yang digantikan dengan esports, seperti Formula 1 dan NASCAR. Sama seperti NBA, NASCAR memutuskan untuk mengundang para pembalap profesional untuk ikut serta dalam eNASCAR iRacing Pro Invitational Series. Turnamen balapan virtual itu terbukti cukup diminati, membuat FOX Sports tertarik untuk menyiarkan keseluruhan turnamen.

Total Waktu Tonton Twitch Capai 3 Miliar Jam Pada Q1 2020

Di tengah himbauan untuk tidak keluar rumah akibat pandemi virus Corona, semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bermain game. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna concurrent Steam yang terus naik selama beberapa minggu belakangan. Selain bermain game, menonton streaming game menjadi kegiatan lain yang dilakukan oleh banyak orang. Menurut laporan dari StreamLabs dan Stream Hatchet tentang industri live streaming, jumlah penonton di Twitch, YouTube, dan Facebook mengalami kenaikan pada Q1 2020. Untuk pertama kalinya, total jam tonton di Twitch menembus 3 miliar jam dalam kurun waktu empat bulan.

Secara keseluruhan, pada Q1 2020, total durasi video ditonton di Twitch mencapai 3,1 miliar jam, naik 17 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Memang, belakangan, penonton Twitch mengalami kenaikan pesat. Tidak hanya durasi menonton Twitch yang meningkat, tapi juga jumlah channel unik. Jumlah channel di Twitch naik 33 persen dari kuartal sebelumnya. Sementara jumlah penonton concurrent Twitch mencapai 1,4 juta orang. Ini merupakan rekor jumlah penonton concurrent tertinggi dalam satu kuartal, lapor Game Industry.

Twitch bukanlah satu-satunya platform streaming yang jumlah penontonnya bertambah. YouTube Gaming dan Facebook Gaming juga mengalami pertambahan jumlah penonton. Secara total, durasi video ditonton YouTube Gaming naik 13 persen, menjadi 1,1 miliar jam. Sementara jumlah penonton conccurrent mencapai hampir 500 ribu orang, yang merupakan rekor jumlah penonton concurrent untuk YouTube. Sementara untuk Facebook Gaming, total waktu tonton naik menjadi 554 juta jam.

Satu-satunya platform streaming game yang tidak mengalami kenaikan total waktu tonton adalah Mixer dari Microsoft. Sepanjang Q1 2020, total durasi video ditonton di platform tersebut hanya mencapai 81 juta jam, turun 7,3 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sementara jumlah penonton concurrent juga mengalami penurunan sebesar lima persen. Memang, sejak Q2 2019, jumlah total waktu tonton dan jumlah penonton concurrent di Mixer terus mengalami penurunan. Padahal, Mixer telah menandatangani kontrak eksklusif dengan sejumlah streamer ternama, sepreti Tyler “Ninja” Blevins dan Michael “Shroud” Grzesiek.

Menariknya, sepanjang Februari dan Maret, ketika semakin banyak negara yang menetapkan status lockdown atau menghimbau masyarakatnya untuk tidak keluar rumah demi meminimalisir penyebaran virus COVID-19, total waktu tonton video di semua platform streaming game naik. Twitch mengalami kenaikan 23 persen, YouTube Gaming 10 persen, Facebook Gaming 4 persen, dan Mixer hampir 15 persen. Memang, karena banyak kegiatan olahraga yang dibatalkan akibat Corona, esports menjadi konten alternatif untuk ditonton oleh para fans olahraga.

Q1 2020, Pemasukan ESL dan DreamHack Turun 25 Persen Karena Corona

Modern Times Group (MTG), perusahaan induk dari ESL dan DreamHack, menginformasikan para investor tentang dampak pandemi virus Corona pada bisnis mereka. Divisi esports, yang terdiri dari ESL dan DreamHack, akan merasakan dampak paling besar akibat wabah ini. Padahal, divisi esports memberikan kontribusi sebesar 40 persen dari total pemasukan MTG.

Memang, turnamen esports masih bisa diadakan secara online, tapi, bisnis utama ESL dan DreamHack tetaplah penyelenggaraan turnamen esports. Penjualan tiket dan merchandise adalah salah satu sumber pemasukan keduanya. Alhasil, pada semester satu 2020, MTG memperkirakan bahwa pemasukan mereka dari divisi esports akan mengalami penurunan sekitar 35-45 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada Q1 2020, mereka memperkirakan, pemasukan perusahaan akan turun 25 persen. Ini terjadi karena mereka tidak bisa menekan biaya pengeluaran pada kuartal pertama 2020. Memang, sepanjang Q1 2020, ada sejumlah acara esports yang dibatalkan secara mendadak atau turnamen esports yang diselenggarakan tanpa penonton, seperti Intel Extreme Masters Katowice yang diadakan pada Februari 2020 lalu.

pemasukan ESL turun
Pemasukan ESL turun karena ada beberapa turnamen yang dibatalkan secara mendadak. | Sumber: ESL/Bart Oerbekke via The Esports Observer

Ke depan, MTG memperkirakan bahwa ESL dan DreamHack akan bisa menekan biaya operasional dan biaya penjualan produk. Dengan begitu, mereka akan bisa menghemat hingga kr 150 juta (sekitar Rp364,3 miliar) pada semester pertama 2020, lapor The Esports Observer. MTG menduga, mereka baru akan bisa menyelenggarakan turnamen esports secara offline pada Q3 2020. Salah satunya adalah ESL One Rio 2020, turnamen Major Counter-Strike: Global Offensive yang harus ditunda karena mewabahnya virus Corona.

Sementara itu, bisnis gaming MTG tetap memberikan hasil yang baik. Divisi gaming MTG — yang terdiri dari developer InnoGames dan Kongregate — menyumbangkan 60 persen dari total pendapatan perusahaan. Perlahan tapi pasti, kedua developer itu bisa menambahkan jumlah pengguna aktif harian (DAU) dari game-game mereka. Selain itu, jumlah pemasukan per pemain (ARPDAU) juga naik. Namun, itu bukan berarti divisi gaming MTG tak terpengaruh pandemi COVID-19.

Wabah ini mengacaukan rencana MTG untuk melepaskan divisi gaming mereka menjadi perusahaan mandiri. Menurut laporan Game Industry, MTG akhirnya memutuskan untuk menjadikan divisi gaming mereka sebagai perusahaan mandiri setelah ekonomi dunia telah lebih stabil.

Ekonomi Memburuk, Pemilik Tim Overwatch League Pecat Karyawannya

OverActive Media, perusahaan induk dari tim Toronto Deviant di Overwatch League dan Toronto Ultra di Call of Duty League, mengonfirmasi bahwa mereka baru saja memecat sejumlah karyawan mereka. Sayangnya, mereka tidak memberikan penjelasan lebih detail tentang apakah pengurangan jumlah karyawan ini bersifat sementara atau permanen. Mereka juga tidak menyebutkan jumlah karyawan yang mereka rumahkan atau tim esports mana yang akan terkena dampak dari pengurangan karyawan tersebut. Sumber The Esports Observer menyebutkan, paling banyak, jumlah karyawan yang dipecat mencapai 13 orang.

“Ini adalah waktu yang sulit. Kami harus membuat beberapa keputusan berat, yang akan memengaruhi orang-orang yang baik. Namun, kami harus melakukan ini untuk memastikan bahwa organisasi kami tetap bisa bertahan di masa sulit seperti saat ini,” kata OverActive Media Head of Content and PR, Paulo Senra, pada The Esports Observer. “Berat hati kami melihat teman dan rekan satu tim kami pergi. Dan hati kami terasa lebih berat karena mereka harus pergi di saat keadaan seperti sekarang. Secara pribadi, saya ingin mengucapkan terima kasih pada semua kolega atas semangat serta kontribusi mereka dalam mengembangkan organisasi ini.”

overactive media pecat
Tim Toronto Defiant yang berlaga di Overwatch League ada di bawah OverActive Media. | Sumber: Liquipedia

Ini adalah kali kedua OverActive Media merumahkan karyawannya. Pada Januari 2020, mereka menutup kantor mereka di Rochester, New York, Amerika Serikat. Ketika itu, mereka harus memecat delapan orang pekerjanya, termasuk Co-founder Splyce Vincent Garguilo, lapor ESPN. Kantor Rochester adalah markas dari Splyce, tim esports pertama yang dimodali oleh OverActive Media. Setelah menanamkan investasi pada Juni 2018, OverActive Media memutuskan untuk mengakuisisi tim tersebut sepenuhnya pada November 2018. Sementara itu, pada 25 Maret 2020, Co-founder Splyce, Marty Strenczewilk, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Vice President di OverActive Media.

Di tengah pandemi virus Corona, esports memang memiliki kesempatan untuk menjadi tontonan alternatif karena banyak pertandingan olahraga konvensional yang dibatalkan. Sayangnya, wabah ini juga memberikan dampak buruk pada ekonomi, yang tentunya juga memengaruhi organisasi esports. OverActive Media bukan satu-satunya perusahaan esports yang terpengaruh oleh keadaan ekonomi yang memburuk akibat pandemi COVID-19. Tim esports asal Kanada, Team Reciprocity, juga harus mengambil keputusan sulit untuk merumahkan semua karyawannya dan membubarkan sejumlah tim esports mereka.

OverActive Media mengambil keputusan untuk memecat sejumlah karyawannya setelah pemerintah Toronto memutuskan untuk membatalkan semua acara dan festival besar, termasuk turnamen esports, sampai 30 Juni 2020. Tidak hanya itu, Activision Blizzard juga mengubah format dari Overwatch League dan Call of Duty League menjadi online. Karena itu, Toronto Defiant tidak bisa menjamu musuhnya di Roy Thomson Hall di Toronto.

Maret 2020, Jumlah Pemain Dota 2 Capai 700 Ribu Orang

Belakangan, jumlah pemain Dota 2 kembali naik. Jadi, jangan heran jika pada puncaknya, jumlah pemain Dota 2 mencapai 743 ribu orang pada Maret 2020. Sementara jumlah rata-rata pemain dari game MOBA tersebut dalam 30 hari mencapai 434 ribu pemain.

Padahal, sepanjang 2019, jumlah pemain Dota 2 tengah mengalami penurunan. Memang, Maret 2019, jumlah pemain Dota 2 sempat melonjak naik. Ketika itu, jumlah rata-rata pemain Dota 2 mencapai 586 ribu orang, tertinggi sepanjang 2019. Tidak hanya itu, pada puncaknya, jumlah pemain Dota 2 mencapai 1 juta orang di Maret 2019. Terakhir kali jumlah concurrent players Dota 2 menembus angka 1 juta adalah pada 2016-2017.

Alasan jumlah pemain Dota 2 naik pada Maret tahun lalu adalah kemunculan Dota Auto Chess. Namun, Dota Auto Chess juga mendorong munculnya genre baru, yaitu autobattler. Game studio besar di seluruh dunia pun berbondong-bondong membuat game autobattler, termasuk Valve, yang membuat Dota Underlords. Sejak itu, jumlah pemain Dota 2 kembali mengalami penurunan.

jumlah pemain dota 2
Jumlah pemain Dota 2 belakangan. | Sumber: Steam Charts

Ketika The International 2019 diadakan pada bulan Agustus, jumlah rata-rata pemain Dota 2 turun menjadi 467 ribu orang. Sementara jumlah concurrent players tertinggi mencapai 826 ribu orang. Setelah masa berlaku TI9 Battle Pass habis, jumlah pemain Dota 2 kembali merosot, menurut laporan VP Esports. Ada beberapa alasan mengapa jumlah pemain Dota 2 mengalami penurunan. Salah satunya adalah karena tidak ada fitur baru yang membuat para pemain tertarik untuk terus memainkan game MOBA ini. Selain itu, Valve juga telah melakukan pemblokiran massal pada pemain yang melakukan pencurian, eksploitasi sistem MMR, dan lain sebagainya.

Sepanjang Januari 2020, pada puncaknya, jumlah conccurent players Dota 2 hanya mencapai 616 ribu orang, angka terendah sejak 2014. Namun, pada Februari 2020, jumlah pemain Dota 2 mulai menunjukkan tren naik. Pada bulan lalu, jumlah pemain Dota 2 naik 7,14 persen jika dibandingkan dengan bulan Januari. Ini adalah kenaikan jumlah pemain tertinggi sejak Februari 2019. Salah satu alasan jumlah pemain Dota 2 naik adalah pandemik COVID-19 yang memaksa masyarakat untuk tidak keluar rumah.

Faktanya, Dota 2 bukanlah satu-satunya game yang jumlah pemainnya mengalami kenaikan karena pandemik virus Corona. Bulan ini, jumlah concurrent players Counter-Strike: Global Offensive juga menembus rekor baru, mencapai satu juta orang. Begitu juga dengan jumlah pengguna Steam. Belum lama ini, Steam memecahkan rekor jumlah concurrent users. Data ari Steam DB menunjukkan, rekor jumlah conccurent users Steam kini adalah 23 juta orang.

Angkatan Laut AS Gandeng Geekletes untuk Sediakan Konten Edukasi Esports Online

Di tengah wabah virus Corona, masyarakat dihimbau untuk tidak keluar rumah. Sebagian sekolah dan universitas juga mulai mengadakan kelas online sehingga para siswa dan mahasiswa tak perlu hadir ke sekolah atau kampus untuk belajar. Di Amerika Serikat, sebagian sekolah justru memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar untuk sementara, termasuk sekolah-sekolah di distrik Fort Worth Independent. Melihat hal ini, Angkatan Laut Amerika Serikat bekerja sama dengan platform esports, Geekletes untuk menyediakan konten edukasi bagi para orangtua dan siswa yang tak bisa belajar di sekolah.

Angkatan Laut AS dan Geekletes menyediakan konten ini dengan mengadakan kelas online yang disebut “Geekletes Esports Masterclass”, lapor The Esports Observer. Kelas yang disiarkan secara langsung pada 28 Maret 2020 tersebut ditujukan untuk para siswa di Dallas-Fort Worth yang tak bisa masuk kelas akibat pandemik COVID-19. Dalam situs resminya, Geekletes mengatakan bahwa siaran ini akan menggabungkan video edukasi, sesi tanya jawab, wawancara, dan latihan interaktif. Secara khusus, kelas ini ditujukan untuk para murid yang ingin mengejar karir di industri teknologi.

Untuk mengadakan kelas online ini, Geekletes juga menggandeng stasiun radio K104 dan label rekaman Def Jam. Selain menyediakan konten edukasi, siaran ini juga diharapkan akan bisa “menyatukan industri esports, musik, dan politik”. Mereka juga menyebutkan, ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan industri esports ke komunitas Dallas-Fort Worth, lapor Daily Esports.

Pada Februari 2020, CEO dan pemilik Envy Gaming, Mike “hastr0” Rufail juga menjelaskan pentingnya untuk membangun komunitas esports amatir. Karena itu, Envy memiliki rencana untuk membangun komunitas esports amatir di kawasan Dallas-Fort Worth. Salah satu caranya dengan mengadakan pertandingan esports amatir secara rutin. Dengan begitu, diharapkan, generasi muda bertalenta yang tertarik untuk mengejar karir di dunia esports memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi bagian industri esports.

Ini bukan kali pertama badan militer AS tertarik untuk aktif dalam dunia esports dan edukasi. Sebelum ini, Angkatan Laut AS juga pernah bekerja sama dengan Esports Stadium Arlington. Melalui kerja sama ini, para murid yang mendapatkan nilai yang bagus akan dapat bermain gratis selama beberapa waktu di stadion tersebut. Program yang dinamai The Marine Corps Academic Excellence Program itu dimulai pada 17 Januari sampai 17 April 2020.

Total Donasi Turnamen Dota 2 WeSave! Capai Rp2,9 Miliar

Minggu lalu, salah satu penyelenggara turnamen Dota 2, WePlay! memutuskan untuk menyelengggarakan turnamen WeSave! dalam rangka menggalang dana demi melawan virus Corona (COVID-19). Pada awalnya, mereka menyediakan total hadiah sebesar US$120 ribu (sekitar Rp1,9 miliar), yang akan digunakan untuk menanggulangi pandemik virus Corona. Mereka juga menyediakan insentif bagi para penonton untuk memberikan donasi. Jika donasi yang terkumpul mencapai jumlah tertentu, maka WePlay! akan mengadakan pertandingan tambahan.

Misalnya, jika donasi mencapai US$150 ribu (sekitar Rp2,4 miliar), maka WePlay! akan mengadakan pertandingan antara tim yang menang di kawasan Uni Eropa dengan tim yang juara di kawasan CIS (Commonwealth of Independent States). Sementara jika donasi menembus US$160 ribu (sekitar Rp2,58 miliar), maka mereka akan mengadakan pertandingan 3v3 All-Stars dari kawasan Amerika Utara.

Menurut laporan Dot Esports, dua tim yang keluar sebagai pemenang di kawasan Uni Eropa adalah Team Liquid dan Nigma. Sementara dua tim yang menjadi juara di kawasan CIS adalah Natus Vincere dan HellRaiser. Sayangnya, untuk pertandingan 3v3 All-Stars, masih belum diketahui siapa saja pemain yang akan bertanding dalam pertandingan tersebut. Satu hal yang pasti, kawasan Amerika Utara tidak kekurangan pemain bertalenta. Sejumlah pemain ternama seperti Artour “Arteezy” Babaev dari Evil Geniuses dan Clinton “Fear” Loomis, kapten dari tim Business Associates telah ikut serta dalam turnamen WeSave! Tidak sulit bagi WePlay! untuk menentukan para pemain yang dapat menyajikan pertandingan yang memuaskan bagi penonton.

WeSave donasi
WeSave! telah kumpulkan sekitar Rp2,9 miliar. | Sumber: Dot Esports

Saat ini, donasi sudah mencapai lebih dari US$180 ribu (sekitar Rp2,9 miliar). Jika target ini tercapai, WePlay! akan mengadakan pertandingan final antara tim juara Uni Eropa melawan tim pemenang CIS format Best-of-5 dan bukannya Best-of-3. Selama ini, Bo5 memang menjadi format standar untuk turnamen Major Dota 2. Selain membuat pertandingan antara dua tim menjadi semakin panas, format Bo5 juga memungkinkan penonton untuk menonton lebih banyak konten.

Sampai sekarang, WePlay! masih membuka donasi. Masih ada satu target yang belum tercapai, yaitu US$200 ribu (sekitar Rp3,2 miliar). Jika total donasi mencapai target ini, maka semua orang yang memberikan donasi akan mendapatkan akses ke WePlay! Premium selama tiga bulan. Akun Premium ini memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan khusus dari WePlay, termasuk data tentang turnamen, total hadiah, dan lain sebagainya.

Semua uang yang didapatkan dari turnamen WeSave! ini akan didonasikan ke Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan GlobalGiving untuk melawan pandemik virus Corona.

Sumber header: situs resmi WeSave!

Real Madrid Menangkan Pertandingan FIFA 20 Antar Klub Spanyol

Liga Spanyol adalah salah satu liga olahraga yang harus dibatalkan karena pandemik virus Corona. Meskipun begitu, ini tidak memadamkan semangat kompetitif para atlet sepak bola yang memutuskan untuk saling mengadu kemampuan mereka di FIFA 20.

Komentator esports asal Spanyol, Ibai Llanos, sempat mengadakan pertandingan virtual antara bek Sevilla Sergio Reguilon dan striker Real Betis, Borja Igelisias. Saat disiarkan di channel Twitch Llanos, pertandingan itu ditonton oleh 62 ribu orang. Dia kemudian mengusulkan pertandingan virtual antara klub-klub Spanyol. Tawaran Llanos mendapatkan sambutan hangat, tidak hanya oleh para fans tapi juga para pemain di klub Spanyol.

“Saya hanya mengajukan ide itu di Twitter tanpa rencana apapun,” kata Llanos pada koran El Pais, menurut laporan Reuters. “Saya tidak membuat perjanjian dengan siapapun, pelaku bisnis atau klub Spanyol. Saya sangat kaget ketika usulan saya disambut dengan hangat. Dalam waktu satu jam, lebih dari setengah klub Spanyol telah ikut serta. Awalnya, saya hanya berharap akan ada 12 atau 14 klub yang ikut.”

la liga fifa 20
Klub Spanyol melakukan pertandingan virtual untuk menggantikan La Liga. | Sumber: EA Official Media

Dalam pertandingan virtual ini, klub sepak bola diwakili oleh para atletnya, seperti Marcos Llorente yang mewakili Atletico dan Carlos Soler yang mewakili Valencia. Sementara di Real Madrid, ada beberapa pesepak bola yang ingin maju. Karena itu, mereka harus mengadakan kualifikasi untuk menentukan siapa yang akan mewakili klub yang memiliki julukan Los Blancos itu. Marco Asensio ditunjuk sebagai perwakilan Real Madrid setelah mengalahkan Thibaut Courtois dan Dani Carvajal. Sayangnya, Barcelona dan Real Mallorca tidak diizinkan untuk ikut serta karena kedua klub tersebut disponsori oleh Konami, kreator dari Pro Evolution Soccer, yang merupakan saingan game FIFA 20.

“Semakin banyak atlet sepak bola yang bermain FIFA sekarang. Mereka selalu ingin menang, yang memang ada dalam gen mereka,” kata Llanos. “Mereka tahu turnamen ini akan sangat berarti. Para fans mereka akan menonton pertandingan itu dan mereka tentunya tidak akan mau kalah.” Turnamen ini diadakan pada akhir pekan lalu dan akan disiarkan di channel Twitch Llanos. Uang yang didapatkan dari siaran ini akan didonasikan untuk membantu tenaga kerja kesehatan yang berjuang melawan virus Corona.

Pada hari Minggu, 22 Maret 2020, Asensio keluar sebagai juara dari turnamen FIFA 20 ini. Di babak final, Asensio harus bertanding melawan Aitor Ruibal yang mewakili Leganés. Asensio berhasil menang dengan skor 4-1. Pertandingan final itu ditonotn oleh lebih dari 170 ribu. Turnamen ini, yang juga disiarkan oleh televisi Spanyol, berhasil mengumpulkan dana sebesar €140 ribu, lapor The Guardian.

Komentator La Liga, Miguel Ángel Román, juga bergabung dengan Llanos untuk mengomentari pertandingan yang berlangsung. Untuk membuat turnamen FIFA 20 ini menjadi semakin menyerupai pertandingan sepak bola sebenarnya, para pemain juga diwawancara setelah pertandingan berlangsung.

Lain halnya dengan pertandingan olahraga tradisional, pertandingan esports bisa diadakan secara online. Dengan begitu, seseorang bisa ikut dalam pertandingan itu tanpa harus keluar dari rumahnya. Beberapa penyelenggara acara olahraga tradisional telah memutuskan untuk mengganti pertandingan dengan pertandingan virtual. Dua di antaranya adalah NASCAR yang mengadakan eNASCAR iRacing Pro Invitational Series dan Formula 1.

Ekonomi Memburuk, Reciprocity Harus Rumahkan Semua Karyawannya

Organisasi esports asal Kanada, Team Reciprocity, memutuskan untuk merumahkan semua karyawannya. Hal ini diumumkan oleh pendiri dan President Reciprocity, Chad Larsson, melalui Twitter. Selain itu, mereka juga akan membubarkan sejumlah tim esports yang mereka punya. Mereka hanya akan mempertahankan tim mereka di League of Legends, yang berlaga di liga Amerika Latin dan merupakan hasil kerja sama dengan Rainbow7. Selain itu, mereka juga masih akan mempertahankan tim CrossFire, yang mereka buat dengan kerja sama bersama LGD Gaming.

“Sebagian dari Anda mungkin sudah tahu bahwa Reciprocity tengah memperjuangkan untuk RTO (Reverse Takeover) — dan agar saham kami masuk dalam TSXV (TSX Venture Exchange), bursa saham Kanada. Untuk itu, kami mencoba untuk melakukan pengumpulan dana dalam jangka pendek. Rencana kami gagal karena pasar modal global yang tengah kacau. Ini memaksa Reciprocity untuk memperkecil organisasi kami agar kami bisa bertahan,” kata Larsson, seperti dikutip dari Esports Insider.

Lebih lanjut dia mengungkap, “Karena itu, apa yang telah saya perjuangkan bersama tim saya selama beberapa tahun belakangan — darah, keringat, dan air mata yang telah kami kucurkan untuk membangun organisasi esports ini — kini hancur hanya dalam hitungan minggu. Kami akan merumahkan semua karyawan kami dan membubarkan semua tim kami, kecuali tim CrossFire dan tim yang kami buat bersama Rainbow7. Namun, kami masih akan berusaha untuk mengumpulkan dana dan melakukan RTO di TSXV.”

Pada Februari 2020, Team Reciprocity mengumumkan bahwa mereka telah membuat letter of intent — surat resmi bisnis yang menjelaskan tentang niat sebauh perusahaan atas perusahaan lain, tapi tidak mengikat secara hukum — dengan Hollow Ventures. Dalam LOI tersebut, Hollow Ventures menyebutkan bahwa mereka tertarik untuk mengakuisisi semua surat berharga dari Reciprocity. Organisasi esports Kanada ini menyebutkan, mereka masih akan melanjutkan rencana dalam LOI tersebut.

Pandemik virus Corona juga memengaruhi industri esports. Karena pemerintah berbagai negara memutuskan untuk melakukan lockdown atau karantina, ini membuat banyak pertandingan olahraga dibatalkan. Sebagian penyelengggara lalu memutuskan untuk menggganti pertandingan itu dengan esports, seperti yang dilakukan oleh Formula 1 dan NASCAR. Meskipun begitu, industri esports juga terkena dampak virus Corona. Beberapa turnamen esports terpaksa harus ditunda atau diubah formatnya menjadi pertandingan online, yang memiliki tantangan tersendiri.