HTC Perkenalkan 3 Varian Baru Headset VR Vive Cosmos

Dirilis di bulan Oktober 2019, Vive Cosmos merupakan pembaruan dari versi orisinal head-mounted display HTC. Perangkat ini menawarkan resolusi lebih tinggi dan menjanjikan efek screen-door yang minimal. Beberapa aspek di sana memang tidak berubah, misalnya pemanfaatan refresh rate 90Hz dan sudut pandang 110-derajat. Keunikan lain Cosmos dibanding Vive standar adalah, headset tak memerlukan base station agar bisa bekerja.

Minggu ini, HTC memperkenalkan tiga varian baru Vive Cosmos, terdiri dari Play, XR dan Elite. Pengembangan tiga model anyar ini merupakan upaya mengekspansi konsep Cosmos yang difokuskan pada fleksibilitas pemakaian. Mereka semua mengusung konsep modular, memungkinkan pengguna melepas bagian faceplate (pelat di sisi depan), membubuhkan adaptor wireless, serta membuka kesempatan untuk melakukan upgrade di masa depan.

CEO HTC Yves Maître menjelaskan bahwa mereka sengaja menyediakan pilihan-pilihan ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen berbeda – dari mulai pengguna awam yang mulai tertarik dengan VR hingga user kelas bisnis. Apapun versi yang dipilih, tidak ada kompromi terhadap kemampuan headset dalam menyajikan konten, kenyamanan, serta build quality. Menariknya lagi, Vive Cosmos baru tak hanya difokuskan pada VR, tetapi juga cross reality (XR) secara umum.

Cosmos 1

Play ialah model entry-level, opsi paling terjangkau di antara empat tipe Vive Cosmos. Headset dilengkapi empat kamera untuk menunjang sistem pelacakan inside-out (Cosmos standar punya enam kamera), kembali mengusung desain flip-up (jadi mudah dikenakan sendiri), dan memanfaatkan panel LCD jenis baru dengan pixel yang lebih padat serta menyuguhkan resolusi total 2880x1700p. Setup layar ini diterapkan ke seluruh versi Cosmos.

Cosmos XR

Elite ialah headset Cosmos paling high-end – tampaknya disiapkan buat menyaingi Valve Index. Varian ini dibundel secara lengkap: ditunjang External Tracking Faceplate, dua unit SteamVR base station dan sepasang Vive controller. Ia juga mendukung Vive Tracker serta Wireless Adapter sehingga pengalaman menikmati konten VR tak lagi terikat di satu tempat. HTC menyampaikan, Cosmos Elite dirancang untuk menangani game-game yang menuntut keakuratan seperti Pistol Whip dan Superhot.

Sedikit berbeda dari saudara-saudaranya, perancangan Cosmos XR lebih diarahkan ke segmen mixed reality, ala Microsoft HoloLens. Berbekal dua kamera pass-through, XR bisa berperan jadi perangkat VR dengan field-of-view 100-derajat serta mampu mengintegrasikan konten virtual dan dunia nyata (via Vive Sync). XR rencananya akan mulai didistribusikan di kuartal dua 2020 sebagai developer kit. HTC berjanji buat menyingkap detail lebih jauh mengenai XR di ajang GDC tahun ini.

Di antara tiga headset baru tersebut, Cosmos Elite dijadwalkan buat meluncur lebih dulu di triwulan pertama 2020, dijajakan seharga US$ 900. External Tracking Faceplate akan dijual secara terpisah mulai kuartal kedua nanti, dibanderol US$ 200. Aksesori ini kompatibel dengan Vive Cosmos (US$ 700) serta Cosmos Play.

Via Eurogamer.

VR Headset HTC Vive Cosmos Resmi Dijual Mulai 3 Oktober Seharga $699

Wujud final HTC Vive Cosmos diungkap bulan Juni lalu, dan sekarang jadwal rilisnya pun sudah tersedia. Pengganti Vive orisinal ini bakal dipasarkan secara global mulai 3 Oktober mendatang seharga $699.

Dibandingkan Vive orisinal, Vive Cosmos unggul jauh perihal display. Resolusi total 2880 x 1700 pixel yang ditawarkannya 88% lebih tinggi ketimbang Vive orisinal, dan HTC juga mengklaim efek screen-door yang dihasilkannya jauh lebih minimal. Ini semua tanpa melupakan jaminan bahwa semua konten akan ditampilkan dengan refresh rate 90 Hz di sudut pandang seluas 110 derajat.

HTC Vive Cosmos

Enam buah kamera yang terpasang pada Vive Cosmos mewujudkan fitur inside-out tracking, yang berarti ia tak lagi membutuhkan dukungan base station seperti Vive orisinal. Pada kenyataannya, Vive Cosmos tak lagi harus bergantung pada SteamVR, sehingga pada akhirnya HTC bisa menyematkan software baru yang mereka juluki Vive Reality System.

Bagaimana seandainya konsumen tetap ingin menggunakan Vive Cosmos bersama base station milik Vive orisinal? Boleh saja, tapi konsumen wajib memasangkan “mod” untuk Vive Cosmos, yakni jenis pelat depan yang berbeda yang dapat mengubah fungsionalitas perangkat. Untuk konteks ini, mod yang dimaksud adalah External Tracking Mod, yang menghadirkan kompatibilitas Lighthouse base station ke Vive Cosmos, demikian pula kompatibilitas dengan Vive Tracker.

HTC Vive Cosmos

Vive Cosmos datang bersama sepasang controller baru yang mirip seperti controller Oculus Touch. HTC mengklaim keenam kamera milik Vive Cosmos dapat mendeteksi posisi controller-nya dengan cakupan seluas 310 derajat, yang berarti bakal sangat jarang controller-nya keluar dari zona yang bisa dilacak.


Sumber: UploadVR dan HTC Vive.

HTC Ungkap Wujud Final Vive Cosmos dengan Enam Kamera dan Display Beresolusi Amat Tinggi

Januari lalu, HTC menyingkap teaser dari VR headset generasi terbarunya, Vive Cosmos. HTC kala itu tidak berbicara banyak mengenai Cosmos, namun ternyata apa yang mereka tunjukkan saat itu juga bukan merupakan wujud final dari perangkat tersebut.

Gambar di atas adalah wujud finalnya, dan perbedaannya cukup signifikan dibandingkan yang HTC pamerkan di event CES 2019. Bukannya mengemas empat kamera, versi finalnya ini justru mengusung total enam kamera; dua di depan, dua di kiri dan kanan, dan dua terakhir menghadap ke atas dan bawah.

HTC belum menjelaskan apa manfaat dari dua kamera ekstra tersebut, tapi saya menduga ada pengaruhnya terhadap kinerja inside-out tracking Cosmos, kemungkinan supaya cakupannya bisa lebih luas lagi. Inside-out tracking juga berarti Cosmos sama sekali tak membutuhkan bantuan sensor eksternal untuk bisa berfungsi secara maksimal.

HTC Vive Cosmos

Juga sangat berbeda adalah pelat bagian depan yang berlubang-lubang, kemungkinan dimaksudkan sebagai ventilasi udara agar wajah pengguna bisa terasa tetap sejuk. Pelat depannya ini juga dapat dilepas-pasang, dan HTC pun telah merancang Cosmos agar dapat dilipat ke atas sehingga pengguna dapat keluar dari realita buatan tanpa harus sepenuhnya melepas perangkat dari kepala.

HTC tidak lupa membagikan sedikit detail teknis mengenai Cosmos: display LCD-nya mengemas resolusi total 2880 x 1700 pixel, bahkan lebih tinggi lagi ketimbang Vive Pro. Display-nya ini juga mendukung refresh rate 90 fps, dan HTC mengklaim efek screen-door yang dihasilkan menurun drastis jika dibandingkan VR headset generasi sebelumnya.

Yang masih misterius adalah kapan perangkat ini bakal dipasarkan dan berapa banderol harganya. Namun kalau melihat video pengumumannya dengan teks “The Time Has Come” di bagian awal, saya menduga kita tak perlu menunggu terlalu lama lagi sebelum HTC meluncurkannya secara resmi.

Sumber: Engadget.

HTC Sedang Kembangkan Perangkat Bernama Vive Cosmos

Setelah begitu banyak orang menjajalnya, headset virtual reality memang bukan lagi menjadi komoditas terpanas di ranah teknologi. Meski demikian, upaya produsen dalam meramu produk VR yang ideal terus dilakukan. Di bulan September lalu, Facebook resmi mengumumkan Oculus Quest, yaitu perangkat berkonsep standalone yang didukung hardware lebih canggih.

Sebagai kompetitor utamanya, HTC juga tak asing lagi dengan penyediaan HUD virtual reality standalone. Setelah disediakan secara terbatas di kawasan Tiongkok, Vive Focus akhirnya mulai dipasarkan secara global di bulan November ini (ditargetkan untuk konsumen enterprise). Tapi manuver HTC di segmen VR belum melambat. Berdasarkan pengajuan merek dagang terkini, tersingkaplah proyek baru yang tengah digarap sang produsen elektronik asal Taiwan itu.

Dilaporkan pertama kali oleh situs berbahasa Belanda Mobielkopen, HTC diketahui mengajukan merek dagang di EUIPO (uropean Union Intellectual Property Office) untuk sebuah perangkat bernama Vive Cosmos. Tidak ada penjelasan langsung mengenai apa itu Cosmos di website EUIPO, namun informasi di sana menyebutkan ‘head-mounted display buat realita simulasi’, ‘eye pieces‘, serta kehadiran ‘controller handheld‘.

Tentu saja, hal yang membuat kita yakin Cosmos adalah perangkat yang berkaitan dengan virtual reality adalah kata Vive di depan namanya. Kini pertanyaannya adalah, apakah Vive Cosmos dikembangkan sebagai penerus dari Vive Pro, mengusung pendekatan ala Vive Focus, atau malah merupakan versi ‘komplit’ dari Focus dengan dukungan sistem kendali 6-degrees of freedom.

Sebagai komparasi, spesifikasi Vive Focus bisa dikatakan hampir setara dengan Oculus Quest. Keduanya menyajikan resolusi 1440x1600p, aspek rasio 9:5, serta dipersenjatai oleh system-on-chip Qualcomm Snapdragon 835. Perbedaannya terletak pada jenis layar dan refresh rate. Quest mengusung OLED, sedangkan Focus menggunakan AMOLED, lalu HMD anyar Facebook itu menghidangkan refresh 72Hz, dan kompetitornya menyuguhkan 75Hz.

Menariknya, info merek dagang Vive Cosmos juga menyebutkan bagaimana Cosmos dapat terhubung ke perangkat bergerak, memungkinkannya mengirim data dan memperkenankan pengguna mengakses konten dari jauh .Hal tersebut mengindikasikan kemampuan Cosmos untuk beroperasi tanpa kabel dan tidak mengunci pengguna di satu tempat.

Belum diketahui kapan HTC akan memperkenalkan Vive Cosmos. Namun melihat dari pengalaman sebelumnya, boleh jadi produsen akan menggunakan CES di bulan Januari besok sebagai tempat penyingkapannya, seperti bagaimana mereka memilih CES 2018 buat mengumumkan headset Vive Pro.

Via VentureBeat.