Buah Kerja Sama BPJS dan Halodoc, Konten Kesehatan Segera Muncul di Mobile JKN

BPJS Kesehatan dan Halodoc menjalin kemitraan dalam pengembangan layanan kesehatan digital. Salah satu buah kerja sama kedua belah pihak adalah tersedianya konten informasi kesehatan Halodoc di aplikasi Mobile JKN.

“Nanti kita infokan lebih lanjut karena sekarang ini kita masih diskusi lebih dalam, tapi yang jelas fitur paling awal adalah informasi terkait kesehatan,” ucap Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda.

Selain mengenai fitur konten tersebut, baik BPJS Kesehatan maupun Halodoc masih sungkan membeberkan hal lain dari kerja sama mereka. CEO Halodoc Jonathan Sudharta menyebut ada banyak hal yang dibahas dalam kolaborasi ini dan ia tak menampik beberapa kemungkinan.

Salah satu yang memungkinkan itu adalah fitur pembayaran iuran BPJS. “Apakah kami akan bantu memfasilitasi? Saya rasa sangat besar kemungkinan dalam diskusinya itu jadi salah satu bagian servis,” imbuh Jonathan.

Menggenjot kepatuhan pembayaran iuran

Penjajakan kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan Halodoc ini sejatinya tak lepas dari upaya BPJS untuk meningkatkan kepatuhan pembayaran iuran peserta mereka. Sejak lama kepatuhan membayar iuran ini menjadi pekerjaan rumah BPJS Kesehatan.

Sebagai gambaran, peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berjumlah 221 juta jiwa atau lebih dari 83 persen total penduduk Indonesia. Kepesertaan JKN-KIS terbagi dari Penerima Bantuan Iuran (PBI), Peserta Penerima Upah (PPU), da Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Pembayaran iuran PBI dan PPU relatif lebih lancar karena masing-masing dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan.

Sementara PBPU adalah mereka yang memiliki usaha, pengusaha, dan pekerja sektor apa saja yang tak menerima upah bulanan. Pada kategori inilah pembayaran iuran BPJS Kesehatan banyak yang macet. Tercatat saat ini kepatuhan pembayaran iuran di PBPU hanya sekitar 50 persen dari 32 juta peserta padahal kelompok inilah yang dianggap paling banyak menyerap uang BPJS.

Kerja sama dengan Halodoc ini adalah contoh pendekatan baru BPJS Kesehatan dalam menggenjot pembayaran iuran. Pasalnya aplikasi Mobile JKN saat ini baru dipakai sekitar 6 juta orang, jauh dari jumlah peserta JKN-KIS. Sementara Halodoc mengklaim sampai sekarang sudah memiliki 7 juta pengguna bulanan dengan distribusi pengguna 50 persen di luar Pulau Jawa. Dengan fitur informasi kesehatan dari Halodoc di dalam aplikasi Mobile JKN, BPJS berharap masyarakat lebih sadar pentingnya jaring pengaman kesehatan yang mereka tawarkan.

“Masalah pembayaran ini jadi tantangan karena kebanyakan orang bayar karena aturan, bukan karena kebutuhan. Salah satu solusi untuk ini adalah edukasi,” pungkas Wahyuddin.

Halodoc dapat ajakan ke luar negeri

Halodoc mengaku saat ini masih fokus membangun infrastruktur online di dalam negeri seperti sumber daya manusia, hardware, dan software; serta edukasi pasar. Namun Jonathan membocorkan bahwa sudah ada ajakan dari beberapa negara agar Halodoc berkiprah di sana.

“Saat ini banyak negara baik itu di ASEAN maupun di Afrika yang sudah bicara dengan Halodoc membawa teknologinya ke sana. Doakan saja agar kita bisa jadi aplikasi kesehatan yang memudahkan rakyat di luar Indonesia. Tapi fokus kita masih di Indonesia saat ini,” ucap Jonathan.

Platform Halodoc adalah solusi kesehatan dengan empat fitur utama yang meliputi konsultasi dengan dokter, pembelian obat melalui ojek online, kunjungan ke rumah sakit, dan layanan laboratorium. Halodoc menyebut layanan mereka didukung oleh 20.000 dokter, 1.300 apotek, dan 1.000 rumah sakit.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Go-Jek Launches Go-Bills Payment Service

Go-Jek launches a new digital service for bill payment “Go-Bills”. Currently, Go-Bills provide helps in electricity and BPJS Kesehatan payment.

Go-Jek’s CEO Nadiem Makariem said Go-Bills is the first step to complete Go-Pay ecosystem, and provide easy cashless transactions. As Go-Jek ambition is to take part in fastening transition of cash to cashless society.

“Go-Bills will continue to develop in the future for a safer and easier daily transaction,” Nadiem said, Wed (11/22).

Go-Jek users can do any kinds of payment such as prepaid or postpaid electricity, and non-electricity. Meanwhile, for BPJS Kesehatan, can be used for independent or family, and JKN-KIS participants in particular.

“There are more than 600 thousands service points for JKN-KIS payment. By these advantages, we expect to increase public tendency in paying bills on time,” Wahyudin Bagenda, BPJS Kesehatan’s Director of Technology and Informatics, added.

According to Bagenda, the technology presented by Go-Jek can certainly improve BPJS Kesehatan service. Therefore, they prepare the next integration with other products, like Halodoc for doctor teleconsulting.

Currently, Go-Jek application has reached 55 million users spread across 50 cities throughout Indonesia. As for Go-Jek’s total transaction, about 50% is paid with Go-Pay. In terms of partnerships, Go-Jek has collaborated with 14 banks, 3 switching companies, and 1 modern retail company, Alfa Group.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Go-Jek Resmikan Layanan Pembayaran Tagihan Go-Bills

Go-Jek resmikan layanan digital terbaru untuk pembayaran tagihan sehari-hari “Go-Bills”. Untuk sementara, Go-Bills membantu konsumen melakukan pembayaran tagihan listrik di PLN dan iuran BPJS Kesehatan.

CEO Go-Jek Nadiem Makariem mengatakan Go-Bills adalah langkah awal melengkapi ekosistem Go-Pay, menghadirkan banyak kemudahan bertransaksi non tunai. Seiring ambisi Go-Jek untuk ambil bagian dalam mempercepat transisi dari masyarakat tunai ke non tunai.

“Layanan Go-Bills akan terus dikembangkan ke depannya untuk semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran tagihan sehari-hari secara mudah dan aman,” terang Nadiem, Rabu (22/11).

Pengguna aplikasi Go-Jek dapat membayar tagihan berbagai macam tagihan listrik seperti tagihan listrik prabayar, pascabayar, dan non tagihan listrik. Sedangkan untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan, dapat digunakan untuk diri sendiri maupun keluarga, terutama peserta yang sudah menjadi peserta JKN-KIS.

“Saat ini terdapat lebih dari 600 ribu titik layanan pembayaran iuran JKN-KIS. Dengan berbagai kemudahan ini, kami berharap animo masyarakat peserta di berbagai daerah untuk membayar iuran tepat waktu dapat meningkat,” tambah Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda.

Menurut Wahyudin, teknologi yang dihadirkan Go-Jek dapat meningkatkan pelayanan BPJS Kesehatan untuk para peserta. Untuk itu pihaknya mempersiapkan integrasi berikutnya dengan Halodoc untuk kebutuhan teleconsulting dengan dokter.

Saat ini aplikasi Go-Jek telah diunduh 55 juta pengguna tersebar di 50 kota seluruh Indonesia. Adapun dari total transaksi di Go-Jek, sekitar 50% sudah dilakukan melalui Go-Pay. Untuk kemitraan dengan perbankan, sudah menggandeng 14 bank, 3 perusahaan switching, dan 1 perusahaan ritel modern Alfa Group.

Application Information Will Show Up Here