Samsung Luncurkan Monitor dengan Webcam Terintegrasi Model Pop-up

Pandemi COVID-19 menghidupkan kembali kategori periferal komputer yang pada dasarnya sudah mati dibunuh oleh smartphone: webcam. Agar kegiatan WFH dan SFH-nya lancar, konsumen rela menyisihkan dana ekstra untuk membeli sebuah webcam.

Dengan kata lain, ada peluang besar bagi produsen untuk berdagang webcam selama pandemi. Namun produk yang dijual tidak selamanya harus berbentuk webcam. Kalau produsennya kreatif seperti Samsung, mereka juga bisa menyatukannya dengan monitor.

Gambar di atas bukanlah sebuah komputer all-in-one (AIO), melainkan sebuah monitor yang bisa dijadikan display untuk komputer maupun laptop. Yang membedakannya dari monitor pada umumnya adalah sebuah balok pipih berwarna hitam di bagian atasnya. Di dalam balok pipih itu, tertanam modul kamera beresolusi 2 megapixel.

Resolusi tersebut cukup untuk melangsungkan sesi video conference dengan resolusi FHD (1920 x 1080). Saat sedang tidak digunakan, webcam ini dapat didorong masuk ke dalam bodi monitor. Mekanismenya mirip seperti kamera pop-up di beberapa smartphone, hanya saja di sini pengoperasiannya manual.

Produk bernama Samsung Webcam Monitor S4 (S40VA) ini juga datang membawa sertifikasi Windows Hello. Artinya, ia dilengkapi modul kamera infra-merah sehingga kompatibel dengan fitur pengenal wajah bawaan Windows 10.

Spesifikasi panel IPS 24 incinya sendiri mencakup resolusi 1920 x 1080, refresh rate 75 Hz, tingkat kecerahan 250 nit, dan bidang pandang seluas 178° horizontal maupun vertikal. Pilihan sambungan yang tersedia meliputi D-Sub, HDMI 1.4, dan DisplayPort 1.2.

Samsung pun tak lupa menyematkan tiga buah port USB 3.0. Monitor ini juga dibekali speaker stereo beserta mikrofon, sehingga pengguna dapat benar-benar langsung menyambungkannya ke komputer atau laptop untuk mengikuti sesi video call tanpa perlu bantuan perangkat tambahan lagi.

Guna semakin memanjakan penggunanya, monitor ini turut mengunggulkan ergonomic stand yang fleksibel; bisa di-tilt, swivel, rotate, maupun dinaik-turunkan posisinya. Alternatifnya, ia juga dapat dipasangkan ke bracket 100 x 100 mm.

Samsung Webcam Monitor S4 kabarnya sudah tersedia di beberapa negara, termasuk di kawasan Asia Tenggara. Listing-nya pun juga sudah tersedia di situs Samsung Indonesia, tapi sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai banderol harga resminya. Sebagai konteks, harganya di AS dipatok $320, atau sekitar 4,5 jutaan rupiah.

Sumber: Samsung.

5 Webcam Pilihan untuk WFH dan SFH, Dari yang Murah Sampai yang Mahal

Tidak seperti laptop ataupun headset, webcam adalah kategori produk elektronik yang popularitasnya melejit tanpa disengaja karena pandemi. Tren WFH dan SFH secara langsung menjadikan webcam bak suatu komoditas, terutama di kalangan konsumen yang menggunakan PC ketimbang laptop untuk menjalani kesehariannya selama pandemi.

Kendati demikian, saya juga kenal beberapa pengguna laptop yang mempertimbangkan untuk membeli webcam karena sejumlah alasan, mulai dari yang webcam bawaan laptop-nya rusak, sampai yang sebatas ingin tampil lebih prima dalam rapat virtual bersama koleganya.

Kalau Anda termasuk salah satunya, semoga artikel ini bisa membantu. Berikut adalah 5 webcam pilihan untuk WFH dan SFH, urut dari yang paling murah sampai yang paling mahal.

1. M-Tech WB600

Saya yakin Anda bisa menemukan banyak webcam lain yang lebih murah dari yang satu ini di platform e-commerce lokal, akan tetapi saya pribadi memilihnya karena dua alasan: garansinya cukup panjang (1 tahun), dan kebetulan saya sendiri pernah mencoba dan cukup puas dengan webcam dari brand yang sama, meski memang model yang saya gunakan adalah versi yang lebih lawas (WB500).

Sama seperti pendahulunya, WB600 menawarkan resolusi maksimum 1920 x 1080 pixel (tanpa autofocus) dan mekanisme plug-and-play (dapat langsung digunakan tanpa perlu instalasi driver). Yang berbeda, ia mengemas lampu LED terintegrasi yang dapat menyala dalam tiga opsi warna (putih, putih hangat, kuning) untuk membantu meningkatkan kualitas gambar di ruangan dengan kondisi pencahayaan yang kurang optimal.

Harganya? Rp220.000 saja.

Link pembelian: M-Tech WB600

2. Logitech C615

Dengan budget Rp618.000, Anda sebenarnya sudah bisa mendapatkan webcam beresolusi 1080p dari brand sekelas Logitech. Bukan cuma itu, webcam bernama Logitech C615 ini juga mendukung autofocus, yang berarti ketika Anda mendekatkan sesuatu yang memiliki teks ke lensanya — entah itu buku atau smartphone — teksnya bakal tetap kelihatan tajam.

Satu keunikan C615 yang tidak dimiliki mayoritas webcam lain adalah fitur swivel 360 derajat. Jadi selagi dijepitkan ke atas layar, bodi kameranya dapat diputar-putar untuk membantu mendapatkan gambar pada sudut yang tepat. Saat sedang tidak digunakan, ia juga dapat dilipat menjadi datar, memudahkan penyimpanan tanpa khawatir lensa kacanya bakal tergores.

Link pembelian: Logitech C615

3. Logitech C920

Salah satu kekurangan terbesar Logitech C615 tadi adalah mikrofonnya masih mono. Kalau Anda membutuhkan kualitas audio yang lebih baik berkat mikrofon stereo, maka Logitech C920 ini bisa jadi pilihan. Harganya memang lebih mahal — Rp999.000 — tapi beruntung yang di-upgrade bukan cuma dari sektor audionya saja.

Resolusinya memang sama-sama 1080p, akan tetapi C920 menjanjikan kualitas video secara keseluruhan yang lebih baik daripada C615, lengkap beserta kinerja autofocus yang lebih bisa diandalkan. Kabelnya juga lebih panjang 55 cm, memberikan fleksibilitas ekstra dalam hal penempatan kamera.

Link pembelian: Logitech C920

4. Razer Kiyo

Dengan pilihan resolusi 1080p 30 fps atau 720p 60 fps, webcam yang satu ini memang lebih dikhususkan untuk kebutuhan para streamer ketimbang keperluan WFH dan SFH secara umum. Terlepas dari itu, cincin LED yang mengitari lensanya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang kondisi pencahayaan di ruang kerja atau ruang belajarnya tidak begitu optimal.

Total ada 12 LED yang tertanam, dan lampu ini bisa menyala paling terang sampai 10 lux dari jarak 1 meter. Tingkat kecerahan lampunya bisa diatur semudah memutar-mutar kenop bergerigi yang mengitari bodi kamera. Siapkan dana Rp1.849.000 untuk meminangnya.

Link pembelian: Razer Kiyo

5. Logitech Brio

4096 x 2160 pixel, itulah resolusi video maksimum yang dapat dihasilkan oleh webcam yang satu ini. Berkat resolusi sebesar itu, Logitech Brio pun bisa menawarkan fitur digital zoom bagi yang membutuhkan. Bukan cuma itu, Brio turut mendukung teknologi HDR sehingga wajah pengguna tidak akan tampil seperti siluet ketika berada dalam posisi membelakangi sumber cahaya (backlight), semisal jendela di siang hari.

Kelebihan lain webcam seharga Rp3.250.000 ini adalah kompatibilitas dengan Windows Hello, fitur facial recognition bawaan Windows 10. Jadi selama kamera ini terhubung ke PC dan menyala, pengguna tidak perlu sekali pun mengetikkan kata sandinya setiap kali hendak login ke Windows.

Link pembelian: Logitech Brio

Elgato Facecam Adalah Webcam Premium Buat Para Streamer dan Kreator Konten

Elgato terus memantapkan posisinya sebagai penyedia perlengkapan streaming dan kreasi konten. Saking niche-nya dagangan Elgato, mereka bahkan juga punya mouse pad yang bisa merangkap peran sebagai green screen. Pun begitu, anak perusahaan Corsair tersebut selama ini rupanya belum pernah punya satu ‘senjata’ terpenting para streamer, yaitu kamera/webcam.

Perangkat bernama Elgato Facecam berikut ini adalah alternatif buat para streamer yang belum memiliki setup kamera high-end, atau bagi para pekerja WFH yang sekadar membutuhkan webcam baru dengan kualitas gambar yang jauh lebih prima ketimbang yang mereka gunakan sekarang.

Facecam dibekali sensor backside-illuminated CMOS Sony Starvis yang ditandemkan dengan lensa 24mm f/2.4 dengan delapan elemen. Kamera ini siap menghasilkan output video yang uncompressed dalam resolusi 1080p 60 fps, dengan sudut pandang paling luas 82°. Elgato pun tidak lupa menyematkan heatsink sekaligus ventilasi udara pada sisi belakang Facecam demi memastikan perangkat tidak kepanasan meski digunakan secara nonstop.

Facecam mengandalkan sambungan USB-C. Selain dijepitkan ke monitor, perangkat juga dapat dipasangkan di atas tripod standar. Meski bersifat plug-and-play, Facecam juga bisa diutak-atik lebih lanjut menggunakan sebuah aplikasi pendamping, dan semua pengaturan yang ditetapkan bakal langsung tersimpan dalam memori internal Facecam.

Yang mungkin terkesan mengecewakan adalah fakta bahwa Facecam tidak dilengkapi mikrofon sama sekali. Kemungkinan Elgato berasumsi konsumennya pasti lebih sreg menggunakan mikrofon eksternal atau bawaan headset, apalagi mengingat Elgato sendiri memang menjual mikrofon USB, lengkap beserta sederet aksesorinya.

Terlepas dari itu, hal ini mungkin bisa jadi dealbreaker buat sebagian orang, apalagi mengingat banderolnya mencapai $200. Di saat yang sama, beberapa produk pesaingnya yang dijual di kelas harga ini, macam Logitech StreamCam dan Razer Kiyo Pro, hadir membawa mikrofon terintegrasi. Rival sepadan Elgato Facecam yang sama-sama tidak dilengkapi mikrofon internal adalah Dell UltraSharp, tapi perangkat itu menawarkan resolusi 4K 30 fps di harga yang sama.

Sumber: Corsair.

Cara Mengubah Smartphone Jadi Webcam PC, 3 Langkah Mudah!

Smartphone tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tapi juga bisa diubah menjadi webcam PC untuk menggantikan webcam standar yang biasanya punya kualitas kurang baik. Dengan menggunakan smartphone sebagai pengganti webcam, kualitas kamera bisa ditingkatkan berkali lipat.

Continue reading Cara Mengubah Smartphone Jadi Webcam PC, 3 Langkah Mudah!

Dell UltraSharp Adalah Webcam 4K HDR dengan Fitur AI Auto Framing

Kebutuhan akan webcam berkualitas meningkat pesat sejak diterapkannya kebijakan work from home (WFH) di masa pandemi Covid-19. Faktanya meski sebagian besar laptop saat ini telah dibekali webcam bawaan, namun rata-rata kualitasnya tidak cukup baik.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Dell telah meluncurkan webcam 4K High Dynamic Range (HDR) bernama Dell UltraSharp Webcam. Dell pun menjualnya dengan harga yang cukup tinggi yakni US$199,99 atau sekitar Rp2,9 jutaan.

Webcam pintar ini dirancang untuk monitor bezel-less, dengan desain silindris yang dapat menempel secara magnetis ke mount. Pemasangan mount di atas monitor pun sangat mudah dilakukan dan webcam tidak akan menghalangi layar.

Jantung dari Dell UltraSharp adalah sensor CMOS Sony STARVIS beresolusi 8,3MP yang mampu merekam video atau streaming hingga resolusi 4K pada 24fps atau 30fps. Sementara di resolusi 1080p dan 720p mendukung frame rate 24fps, 30fps, hingga 60fps.

Selain itu, pengguna juga dapat mengubah bidang pandang (FOV) antara 65 derajat, 78 derajat, atau 90 derajat. Lalu ada fitur auto-light correction guna memastikan pengguna tampil apik di depan webcam terlepas dari kondisi pencahayaan di sekitar Anda.

Dell UltraSharp juga mendukung hingga 5x digital zoom dan memiliki fitur autofocus. Webcam ini dapat bekerja tanpa driver di komputer Windows 10 atau macOS, tetapi banyak fitur yang hanya dapat diakses lewat software Dell Peripheral Manager.

Salah satu fitur yang menjadi sorotan dan sekaligus membedakan webcam Dell dari yang lain ialah advanced AI auto framing. Di mana memungkinkan webcam mengikuti gerakan Anda dan memastikan Anda tetap berada di tengah bingkai.

Fitur penting lainnya termasuk sensor inframerah yang dapat dimanfaatkan untuk masuk ke PC menggunakan facial recognition Windows Hello. Webcam ini juga memiliki sensor proximity untuk fitur Express Sign-In yang memungkinkan masuk ke PC saat Anda duduk dan keluar secara otomatis saat meninggalkan tempat duduk.

Satu catatan penting yang mungkin menjadi kekurangan Dell UltraSharp ialah tidak memiliki mikrofon internal. Dell mengatakan bahwa model ini memang berfokus pada kualitas optik, jadi untuk mendapakan kualitas audio yang bagus masih perlu menggunakan mikrofon USB, XLR, atau headset.

Sumber: TheVerge

5 Laptop dengan Kamera Terbaik untuk Video Call Bersama Keluarga

Lebaran tahun kemarin dan tahun ini selamanya bakal jadi momen yang tidak terlupakan, sebab tidak seperti biasanya, kita hanya bisa kumpul-kumpul secara online via Zoom atau Google Meet.

Selain menggunakan smartphone, tentu saja kita juga bisa memakai laptop. Laptop apa saja tentu bisa, selama ada kamera tertanam di atas layarnya. Pun demikian, akan lebih ideal seandainya kita menggunakan laptop dengan kamera yang berkualitas bagus, sebab tidak semua kamera laptop diciptakan sama.

Berikut adalah lima laptop pilihan dengan kamera terbaik yang bisa digunakan untuk video call bersama keluarga, sekaligus tentu saja untuk kebutuhan bekerja atau belajar ke depannya (sebab pandemi tidak akan langsung selesai begitu saja pasca Lebaran).

1. Lenovo ThinkBook 14 Gen 2

Baru diluncurkan pada akhir April kemarin, Lenovo ThinkBook 14 Gen 2 secara spesifik dirancang agar bisa mengakomodasi kebutuhan WFH dan WFA (work from anywhere) berkat satu pasang mikrofon dan fitur noise cancellation berbasis AI untuk meredam suara di sekitar. Kameranya sendiri sudah beresolusi HD (720p), serta bisa ditutup kapan saja demi menjamin privasi pengguna.

Spesifikasinya mencakup prosesor AMD Ryzen 7 4700U, RAM 8 GB, SSD NVMe 512 GB, baterai 45 Wh, tidak ketinggalan pula layar IPS 14 inci beresolusi FHD (1080p). Harga untuk varian ini dipatok Rp12.099.000.

2. Acer Swift 5 Antimicrobial (SF514-55TA)

Laptop ini mungkin adalah yang paling relatable dengan kondisi dunia saat ini: seluruh permukaannya, mulai dari layar sampai ke engsel dan karet pada kaki-kakinya, telah dilapisi dengan material khusus yang mampu mereduksi mikrob hingga 99,9%. Untuk keperluan video call, ia mengandalkan kamera 720p beserta sepasang mikrofon dengan fitur noise reduction.

Acer Swift 5 Antimicrobial hadir mengusung layar sentuh IPS FHD 14 inci, prosesor Intel Core i5-1135G7, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB, cukup untuk kebutuhan produktivitas maupun hiburan sehari-hari. Perangkat ini bisa dibeli dengan banderol Rp14.999.000, sudah termasuk lisensi software OFFIce Home & Student 2019 yang berlaku seumur hidup.

3. HP Spectre x360

Budget yang lebih besar bukan cuma berarti spesifikasi yang lebih baik, tapi terkadang juga kamera yang lebih oke, seperti kasusnya pada HP Spectre x360. Laptop convertible seharga Rp22.599.000 ini datang membawa kamera 1080p, lengkap beserta sensor infra-merah untuk mengenali wajah pengguna sebagai metode input biometrik (Windows Hello). Demi menjaga privasi, HP tak lupa membekalinya dengan tuas fisik untuk menonaktifkan kameranya sepenuhnya.

Di rentang harga ini, yang terkesan premium tentu bukan cuma wujud fisiknya saja, melainkan juga spesifikasinya: prosesor Intel Core i7-1165G7, RAM 16 GB, dan SSD NVMe sebesar 1 TB. Layar sentuhnya merupakan panel IPS 13,3 inci beresolusi HD yang telah dilapisi solusi non-reflektif Gorilla Glass NBT.

4. Asus ROG Strix Scar 15

Bagi yang mengincar laptop gaming, Asus ROG Strix Scar 15 bisa menjadi salah satu pilihan yang menarik. Spesifikasinya gres dan meliputi prosesor AMD Ryzen 7 5800H, GPU Nvidia GeForce RTX 3060, RAM 8 GB, SSD NVMe 1 TB, serta baterai 90 Wh. Layarnya pun istimewa: IPS FHD 15,6 inci, dengan refresh rate 300 Hz.

Sebagai sebuah laptop gaming, sudah pasti ia ideal untuk kegiatan streaming. Kameranya mampu mengambil gambar dalam resolusi 1080p 60 fps, dan perangkat turut dilengkapi mikrofon dengan noise cancellation berbasis AI. Bisa untuk kumpul-kumpul bersama keluarga sekaligus mengisi waktu liburan dengan memainkan deretan game AAA terbaru. Harganya Rp29.999.000.

5. Samsung Galaxy Tab S7+ plus Book Cover Keyboard

Terakhir, buat yang tidak percaya dengan kamera bawaan laptop, mungkin Anda bisa mempertimbangkan tablet plus aksesori keyboard cover seperti Samsung Galaxy Tab S7+. Sebagai sebuah tablet, sudah pasti kameranya jauh lebih mumpuni, dengan kemampuan mengambil video 1080p 30 fps. Itu baru kamera depannya, sebab tablet ini juga punya bukan satu, tapi dua kamera belakang sekaligus.

Dari segi spesifikasi, Tab S7+ sudah bisa memenuhi kriteria perangkat flagship: Qualcomm Snapdragon 865+, RAM 8 GB, storage 256 GB (plus slot microSD), dan baterai berkapasitas 10.090 mAh. Layarnya pun superior, dengan panel Super AMOLED 12,4 inci beresolusi 2800 x 1752, lengkap beserta refresh rate 120 Hz dan sertifikasi HDR10+. Harganya dibanderol Rp15.999.000, tapi Book Cover Keyboard-nya harus ditebus secara terpisah seharga Rp2.699.000.

Gambar header: Depositphotos.com.

5 Webcam Pilihan untuk Panggilan Video di Saat Lebaran

Sama seperti hampir semua hal yang kita lakukan selama pandemi, kumpul-kumpul di hari Lebaran pun sayang sekali juga harus kita jalani secara online. Untungnya, melakukan panggilan video sekarang sudah semudah melakukan panggilan telepon biasa, sehingga kita masih bisa ‘bertemu’ dengan keluarga dan kerabat tanpa perlu beranjak dari kediaman masing-masing.

Cara melakukan panggilan video yang paling gampang tentu saja adalah menggunakan smartphone. Namun kalau ditanya cara yang lebih optimal, jawabannya adalah menggunakan laptop atau PC, dibantu oleh sebuah webcam.

Di artikel ini, kami telah merangkum deretan webcam pilihan beserta aksesori lainnya yang dapat dibeli untuk memaksimalkan sesi panggilan video di saat Lebaran.

1. Logitech C310

Dibanderol di kisaran 500 ribuan rupiah, Logitech C310 jelas bukanlah webcam yang paling murah yang ada di pasaran. Meski demikian, ia merupakan pilihan yang bisa diandalkan jika Anda tidak butuh lebih dari resolusi 720p 30 fps. Selain dijepitkan ke layar laptop atau monitor, ia juga bisa diletakkan di atas rak begitu saja. Mikrofon internalnya diklaim mampu menangkap suara dengan jelas dari jarak hingga 1,5 meter, bahkan ketika sedang berada dalam lingkungan yang ramai sekalipun.

2. Logitech C920

Upgrade yang sangat signifikan di rentang harga 1,1 jutaan rupiah, Logitech C920 menawarkan resolusi 1080p 30 fps, lengkap dengan autofocus dan field of view seluas 78°. Jumlah mikrofon yang tertanam ada dua, memastikan suara pengguna dapat terdengar lebih jelas lagi. Sebagai informasi, model yang lebih baru dari ini memang sudah ada, yakni Logitech C922, akan tetapi pembaruan yang ditawarkannya tergolong marginal.

3. Razer Kiyo

Seperti halnya kebanyakan produk Razer, Kiyo memang lebih ditujukan untuk keperluan streaming game, namun secara mendasar ia tetap sebuah webcam yang dapat diandalkan, dengan opsi resolusi 1080p 30 fps atau 720p 60 fps. Kendati demikian, yang membuatnya pantas dilirik adalah adanya lampu LED terintegrasi yang mengitari modul kameranya, yang bisa membantu meningkatkan kualitas gambar saat berada di kondisi minim cahaya. Perangkat ini dijual seharga Rp1.849.000.

4. Logitech Brio

Kalau Anda mencari kualitas gambar terbaik dari sebuah webcam, maka salah satu pilihan terbaiknya adalah Logitech Brio. Opsi resolusi yang tersedia mencakup 4K 30 fps dan 1080p 60 fps, dan sudut pandangnya juga cukup luas (adjustable, maksimum 90°) untuk menangkap semua anggota keluarga dalam gambar. Ada rupa ada harga, perangkat ini dijual di kisaran harga 3,4 jutaan rupiah.

5. Logitech StreamCam

Dengan budget yang kurang lebih sama seperti Brio tadi, alternatifnya ada Logitech StreamCam. Perangkat ini memang cuma menawarkan resolusi maksimum 1080p 60 fps, akan tetapi keunggulannya terletak pada fitur face tracking, sehingga ia bisa melakukan cropping secara otomatis demi memastikan subjek tetap berada di tengah bingkai meskipun sedang bergerak ke sana-sini.

Selain dipasangkan dalam posisi horizontal, ia juga dapat diposisikan secara vertikal, cocok untuk sesi iseng membuat video TikTok sekeluarga.

6. Pivo Pod

Bagi yang tidak mempunyai laptop atau PC, Anda tetap bisa menggunakan smartphone, dibantu oleh sebuah stand. Namun bukan sembarang stand, melainkan yang dibekali teknologi face tracking dan motion tracking seperti Pivo Pod, sehingga kamera ponsel akan terus mengikuti ke mana saja Anda bergerak secara otomatis. Perangkat ini dijual seharga $109, plus $19 biaya pengiriman ke Indonesia — kurang lebih setara 1,8 jutaan rupiah, tapi belum termasuk tarif bea cukai.

7. Kamera mirrorless atau DSLR

Terakhir, jika Anda memiliki kamera mirrorless atau DSLR, Anda bisa menggunakannya sebagai webcam dengan bantuan software di laptop atau PC. Melihat tren WFH selama masa pandemi kemarin, satu per satu pabrikan kamera meluncurkan software agar produk-produknya bisa disulap menjadi webcam, mulai dari Canon, Nikon, Sony, Fujifilm, Panasonic, Olympus, bahkan sampai GoPro sekalipun. Sebelum mengunduh software-nya, pastikan dulu model kamera yang Anda miliki kompatibel.

Anker Luncurkan Webcam Pintar dan Portable Conference Speaker

Pandemi yang tak kunjung berakhir menjadi alasan kuat untuk meluncurkan produk yang dapat menunjang kegiatan WFH (work from home). Bahkan pabrikan seperti Anker pun juga tidak mau kehilangan momentum.

Perusahaan yang dikenal lewat portofolio produk power bank dan charger-nya itu baru saja memperkenalkan AnkerWork, lini produk baru yang berfokus di kategori home office equipment. Dua produk pertama dari lini tersebut adalah webcam Anker PowerConf C300 dan portable conference speaker Anker PowerConf S500.

Untuk webcam-nya, Anker menandemkan kamera 1080p dengan chipset AI untuk memaksimalkan akurasi warna yang dihasilkan sekaligus kualitas gambar di kondisi low-light. Autofocus juga merupakan fitur standar di webcam ini, dan AI yang tertanam juga menawarkan fitur smart framing.

Kalau melihat video promosinya, fitur smart framing ini memiliki cara kerja yang mirip seperti fitur auto crop, yang berfungsi untuk memastikan subjek selalu berada di tengah bingkai. Lensanya sendiri memiliki sudut pandang seluas 115°, namun ketika memerlukan tampilan yang lebih terfokus, pengguna juga bisa memilih dua opsi lain, yakni 90° atau 78°.

Sepasang mikrofon yang tertanam dirancang untuk menangkap suara subjek secara jelas. Alternatifnya, pengguna tentu juga bisa meminang PowerConf S500 sekaligus demi meng-upgrade kualitas audionya. Speaker ini dibekali empat buah mikrofon, tidak ketinggalan pula teknologi beam-forming dan DSP (digital signal processing) yang telah di-tune agar dapat menangkap suara subjek yang berbicara selagi mengabaikan suara-suara di sekitar yang tidak relevan.

Anker PowerConf S500

Guna mendukung skenario penggunaan yang berbeda, pickup pattern mikrofonnya juga dapat disesuaikan melalui aplikasi pendamping AnkerWork di Android maupun iOS. Untuk ruangan berukuran besar, pengguna juga bisa menyambungkan dua unit PowerConf S500 sebagai setup stereo.

Di Amerika Serikat, Anker PowerConf C300 saat ini telah dipasarkan dengan harga $130, sedangkan PowerConf S500 masih belum punya informasi harga maupun jadwal rilis. Kehadiran AnkerWork secara langsung melengkap tiga sub-brand lain Anker yang selama ini berfokus di kategori perangkat yang berbeda: Eufy (smart home), Nebula (proyektor), dan Soundcore (audio).

Sumber: PR Newswire.

Canon Merilis Kit Aksesori Webcam untuk Kamera DSLR dan Mirrorless-nya

Kebutuhan video conference saat bekerja dari rumah meningkat tajam. Tahun lalu, banyak produsen kamera yang merilis software yang memungkinkan menyulap kamera digital menjadi webcam berkualitas tinggi.

Canon salah satunya, mereka memiliki software bernama Canon Webcam Utility. Kini Canon telah mengumumkan kit aksesori webcam untuk pemilik kamera DSLR dan mirrorless tipe tertentu yang memungkinkan menggunakan kamera sebagai webcam dalam jangka waktu yang lama tanpa takut kehabisan baterai.

Kit aksesori webcam dari Canon dibanderol dengan harga mulai dari US$89.99 atau sekitar Rp1,2 jutaan dan terdiri dari tiga versi. Mulai dari versi untuk kamera mirrorless EOS M atau APS-C terbaru meliputi Canon EOS M50, EOS M50 Mark II, dan EOS M200.

Lalu, yang kedua untuk lini kamera DSLR-nya yang terdiri dari Canon EOS Rebel T3, T5, T6, dan T7. Satu lagi versi terakhir khusus untuk pemilik kamera mirrorless Canon EOS RP dan dibanderol lebih mahal yakni US$159 atau sekitar Rp2,2 jutaan.

Tiga versi kit aksesori webcam ini memiliki kelengkapan yang berbeda-beda. Namun setiap versi dilengkapi kabel USB untuk menghubungkan kamera ke komputer atau laptop Anda, baterai tiruan, dan adaptor daya untuk mengisi daya kamera langsung ke stopkontak. Namun dalam kit aksesori webcam ini belum termasuk tripod yang berguna untuk menempatkan posisi kamera dengan sudut yang baik.

Sumber: DPreview

Webcam Terbaru Razer Didesain untuk Kebutuhan Video Conferencing Sekaligus Streaming

Tren bekerja dan belajar dari rumah yang terus berkelanjutan merupakan kabar baik bagi produsen webcam. Begitu baiknya, bahkan brand seperti Razer pun sekarang juga ikut berjualan webcam.

Dijuluki Kiyo Pro, webcam ini Razer rancang untuk kebutuhan video conferencing sekaligus streaming. Kalau namanya terdengar familier, itu karena Razer pernah meluncurkan webcam bernama Kiyo di tahun 2017, jauh sebelum work from home jadi kebiasaan baru bagi kita.

Fitur unggulan Kiyo Pro adalah Adaptive Light Sensor, yang dapat mendeteksi kondisi pencahayaan di ruangan secara otomatis, lalu menyesuaikan sendiri parameter gambarnya sampai ke titik yang paling optimal. Sederhananya, kualitas gambar yang dihasilkan bakal konsisten meski kondisi cahaya di sekitar berubah-ubah.

Secara teknis, Kiyo Pro mengemas sensor berukuran 1/2,8 inci yang mampu mengambil gambar dalam resolusi maksimum 1080p 60 fps. Ia juga dilengkapi mode HDR yang akan meningkatkan dynamic range secara signifikan, tapi sebagai gantinya frame rate akan diturunkan menjadi 30 fps. Selain itu, Kiyo Pro turut dibekali mikrofon dengan pickup pattern omni-directional.

Untuk lensanya, Kiyo Pro menawarkan tiga opsi field of view — 103°, 90°, atau 80° — sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Jadi ketika sedang streaming, pengguna bisa memilih perspektif yang paling luas, sedangkan ketika sedang mengikuti rapat, pengguna dapat memilih field of view 80° untuk tampilan yang lebih terfokus. Razer pun tidak lupa melapisi lensanya dengan kaca Gorilla Glass 3 sebagai proteksi ekstra.

Terkait mounting, Kiyo Pro tergolong cukup fleksibel karena dapat dengan mudah diposisikan langsung di atas meja, di atas monitor, atau di atas tripod. Saat sedang tidak dipakai, pengguna bisa menutup lensanya dengan cover yang termasuk dalam paket penjualan seandainya perlu jaminan ekstra akan privasinya.

Rencananya, Razer Kiyo Pro bakal mulai dijual di Indonesia pada bulan Maret dengan harga Rp3.299.000. Kehadiran webcam ini semakin melengkapi penawaran Razer di kategori non-gaming setelah sebelumnya mereka memperkenalkan keyboard dan mouse Razer Pro Click dan Pro Type, maupun laptop Razer Book 13.