Go-Jek Dikabarkan Mencari Pendanaan Baru 13 Triliun Rupiah

Startup on-demand Go-Jek dikabarkan Wall Street Journal sedang mencari pendanaan baru sebesar $1 miliar (lebih dari 13 triliun Rupiah) dengan batch pertama pendanaan ditutup akhir April ini. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat positioning Go-Jek menghadapi persaingan ketat dengan Uber dan Grab di Indonesia. Disebutkan valuasi pre-money Go-Jek saat ini mencapai $2 miliar.

Go-Jek terakhir kali memperoleh pendanaan $550 juta (lebih dari 7 triliun Rupiah) dari KKR & Co, Warburg Pincus, Farallon Capital di bulan Agustus 2016. Perolehan dana tersebut mentahbiskan Go-Jek sebagai startup unicorn pertama di Indonesia.

Kini Go-Jek terus mengejar lawan terdekatnya, Grab, yang kabarnya juga terus mencari pendanaan baru. Grab dirumorkan mendapatkan dana baru sebesar $1,5 miliar (20 triliun Rupiah) dari Softbank, sementara program Grab 4 Indonesia telah menghasilkan akuisisi terhadap startup e-commerce dan pembayaran Kudo.

Popularitas Go-Pay sebagai platform pembayaran yang sudah resmi menjadi e-money berusaha ditandingi Grab dengan akuisisi terhadap Kudo dan mengangkat eksekutif khusus untuk mengurusi GrabPay. Masuknya Ant Financial (pemilik Alipay) yang menggandeng Emtek di Indonesia bakal mengubah peta permainan pembayaran digital.

Bulan Februari lalu, The Information menyebutkan raksasa digital Tiongkok Tencent berminat berinvestasi di Go-Jek dan bisa jadi mereka termasuk yang ambil bagian dalam putaran pendanaan kali ini.

China International Capital Corp dan Credit Suisse AG disebutkan termasuk dalam jajaran bank yang membantu Go-Jek mencari pendanaan baru ini.

Application Information Will Show Up Here

 

Emtek dan Ant Financial Bangun “Joint Venture”

Raksasa media Indonesia Emtek dan raksasa pembayaran digital Tiongkok Ant Financial, yang dimiliki Alibaba dan dikenal dengan produk Alipay, mengumumkan kemitraan untuk mendirikan perusahaan joint venture yang akan beroperasi sebagai platform elektronik untuk jasa pembayaran dan keuangan lainnya di Indonesia. Langkah pertama joint venture ini adalah memasukkan platform pembayaran ke BlackBerry Messenger yang telah bertransformasi menjadi sebuah all-in-one platform dan memiliki lebih dari 63 juta pengguna aktif di Indonesia.

Masuknya Ant Financial ke Indonesia sudah lama diprediksikan. Sebagai pasar dengan literasi digital cukup tinggi tapi dengan tingkat penetrasi kartu kredit yang rendah, pasar Indonesia sangat terbuka dengan hadirnya solusi alternatif. Go-Pay dari Go-Jek misalnya, muncul sebagai suatu platform alternatif menarik karena kemudahannya.

CEO Emtek Alvin Sariaatmadja dalam rilisnya mengatakan, “Kami sangat bersemangat dalam menjalin kerjasama dengan Ant Financial untuk membawa solusi dan teknologi pembayaran elektronik kelas dunia di Indonesia. Perjanjian ini berisi komitmen jangka panjang yang mengedepankan kelebihan dari masing-masing perusahaan untuk menyediakan solusi pembayaran yang efisien, aman dan mudah digunakan melalui platform digital yang kami miliki juga untuk masyarakat Indonesia secara luas serta mitra yang lain.”

“Ant Financial telah terbukti memiliki keahlian khusus dalam memberikan solusi pembayaran dan jasa keuangan kepada para pengguna perangkat seluler yang masif dan masih bertumbuh di Tiongkok dan mengembangkan para mitranya secara global. Kami berkeinginan mencontoh dan mereplikasi keberhasilan tersebut di Indonesia,” lanjut Alvin.

Pemanfaatan di BBM akan menawarkan teknologi pembayaran elektronik untuk pembelian barang-barang secara online, pembelian tiket pesawat, ataupun pembelian barang-barang virtual dan in-app purchase.

Di Tiongkok, Alipay telah mendominasi dan digunakan oleh lebih dari 450 juta konsumen. Di India, Alipay masuk melalui Paytm dan bisa dibilang merupakan platform pembayaran populer di sana. Kini Ant Financial menggandeng EMTEK dalam usahanya menguasai pasar Indonesia. Sebelumnya Ant Financial juga telah memulai usahanya di Asia Tenggara dengan membeli saham minoritas True Money Thailand. Di Indonesia, True Money memiliki platform e-money True Money Witami.

“Kami berharap kerja sama dengan Emtek ini dapat memberikan pengalaman layanan pembayaran elektronik dan layanan keuangan yang inovatif kepada para pengguna di Indonesia. Kemitraan strategis ini mengukuhkan komitmen kami untuk menyasar dan melayani masyarakat yang belum tersentuh bank (unbanked) dan masih kekurangan pelayanan bank (underbanked) di seluruh dunia, serta meningkatkan kualitas hidup mereka dengan memberikan layanan keuangan yang inklusif. Tentunya hal ini hanya dapat dicapai dengan menjalin kerjasama dengan para mitra yang memiliki visi yang sejalan dengan kami,” kata Douglas Feagin, Presiden Ant Financial International.

Migme Siapkan Skenario Penjualan Perusahaan

Migme dalam keterbukaannya di Bursa Efek Australia (ASX) mengumumkan perpanjangan deadline pencarian convertible note sebesar AU$6 juta (utang yang dikonversi menjadi saham) hingga 17 April 2017. Perusahaan juga membuka peluang penjualan perusahaan dan/atau migrasi ke bursa efek baru di luar Australia.

Layanan social entertainment Asia Pasifik ini memang tidak dalam kondisi keuangan yang sehat. Harga sahamnya kini terpuruk di angka 4,4 sen dan mereka telah meminta suspensi transaksi sahamnya ke pihak ASX. Target utangan baru yang diumumkan sejak bulan Desember lalu, hingga April ini belum memiliki kejelasan.

Disebutkan The West Australia, perwakilan Foxconn (melalui FIH Mobile), yang memiliki 20% saham Migme, telah mengundurkan diri dari board perusahaan Desember lalu.

Migme didirikan Steven Goh and Mei Lin Ng di Australia tahun 2006.

Kalah bersaing

Migme secara platform bisnis memiliki irisan dengan Facebook dan LINE. Secara ukuran bisnis dan jumlah pengguna, kedua platform tersebut jelas jauh lebih besar. Meskipun diklaim masih memiliki 33 juta pengguna aktif setiap bulannya, angka tersebut belum mampu mendorong Migme ke area keuangan yang lebih aman.

Metrik kunci Migme per Desember 2016 / Migme
Metrik kunci Migme per Desember 2016 / Migme

Menurut laporan keuangan Q4 2016, per akhir Desember 2016 Migme hanya memiliki sisa dana $400 ribu di kasnya dan dalam tahap mengurangi biaya operasional dengan cara fokus ulang organisasi (termasuk kemungkinan layoff pegawai)

Di Indonesia, Migme bermitra dengan MNC sebagai salah satu investornya. Sebelumnya Migme telah mengakuisisi platform media Hipwee dan platform e-commerce Shopdeca.

Tahun 2017 bakal menjadi titik make or break bagi perkembangan Migme ke depannya. Jika tak berhasil mendapatkan investor baru, pilihan Migme adalah dijual atau ditutup.

 

Application Information Will Show Up Here

Kami Ingin Mengenal Anda Lebih Jauh!

Apakah Anda seorang pendiri startup? Seorang investor? Atau sekedar orang yang peduli kemajuan teknologi, khususnya lingkup ekosistem startup di Indonesia? Apapun “titelnya”, sebagai pembaca setia DailySocial kami membutuhkan Anda untuk membantu kami menjadi lebih baik.

Survei ini bertujuan mendapatkan aspirasi pembaca demi mengetahui apa yang Anda butuhkan dari DailySocial dan bagaimana kami bisa membantu memenuhi kebutuhan tersebut.

Beberapa detik Anda untuk mengisi tiga pertanyaan berikut ini sangat berguna bagi perkembangan kami di masa mendatang.

“Virtual Item Marketplace” Itemku Peroleh Pendanaan Baru 16 Miliar Rupiah

Virtual item marketplace Itemku, yang dijalankan oleh Five Jack, mengumumkan perolehan dana segar senilai $1,2 juta (sekitar 16 miliar Rupiah) dari 500 Startups dan beberapa VC Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya. Perolehan pendanaan ini akan digunakan untuk menguasai pasar virtual item Indonesia sambil berekspansi ke pasar Asia Tenggara.

Pendanaan ini adalah kali ketiga diterima Five Jack. Secara total, mereka telah mendapatkan investasi senilai $1,7 juta (lebih dari 22 miliar Rupiah). 500 Startups telah dua kali memasukkan dana ke Itemku, sementara investasi awal berasal dari BonAngels, sebuah perusahaan modal ventura Korea Selatan.

Berbeda dengan marketplace pada umumnya, Itemku menjual barang-barang virtual yang biasanya tidak diakomodasi pemilik platform gaming. Itemku membantu para gamer untuk menjual dan membeli produk-produk virtual di permainan favoritnya. Sebut saja Clash of Clans, CSGO, atau Point Blank. Konsumen produk seperti ini bisa membeli Town Hall, karakter, atau senjata baru dalam mata uang Rupiah.

Selain Itemku, Five Jack kini juga tengah mengembangkan media Gokil yang khusus membahas game dan dinamika jual beli produk virtual di Indonesia. Disebutkan layanan ini ditujukan untuk mewadahi komunitas gaming di Indonesia, yang sebelumnya hanya berinteraksi sebagai penjual dan pembeli di itemku.

Dalam rilisnya, CEO Five Jack Denis Kim menyebutkan, “Tim kami punya pengalaman yang luas dalam industri game market, baik Indonesia maupun Asia Tenggara. Menurut saya, industri ini memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa depan.”

Five Jack didirikan tahun 2013 dan mengklaim kini telah memperoleh pertumbuhan bisnis 30% setiap bulannya.

Deals@DS Minggu Ini (7 – 13 April 2017)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

Pomona Raih Pendanaan Awal dari Frontier Capital, Prasetia Dwidharma

Layanan loyalitas yang fokus membantu toko ritel offline Pomona mengumumkan perolehan pendanaan awal, dengan jumlah tak disebutkan, dari Frontier Capital, Prasetia Dwidharma, dan sejumlah angel investor strategis. Pendiri dan CEO Frontier Capital Handi Irawan masuk menjadi Presiden Komisaris Pomona.

Dana yang diperoleh bakal digunakan untuk mengakselerasi perkembangan produk. Pomona beberapa waktu yang lalu telah menjalin kemitraan dengan Grand Indonesia sebagai salah satu mall terbesar di Indonesia.

Berbeda dengan layanan digital lain yang mendukung kegiatan e-commerce, Pomona memberikan alternatif pengalaman yang lebih menyenangkan saat berbelanja di mall, kafe, atau pusat perbelanjaan lainnya. Dengan konsep gamifikasi, Pomona memberikan reward bagi pengguna yang berbelanja sambil menggunakan aplikasi miliknya.

Terhadap investasinya, Handi berkomentar, “Mediasi toko ritel fisik dan smartphone menggunakan teknologi mobile berbasis lokasi merevolusi cara konsumen modern berbelanja saat ini. Pomona telah menciptakan jalan yang menghubungkan pembeli, penjual, dan brand. Semuanya bisa menang.”

“Pomona menawarkan solusi O2O untuk peritel dan brand dengan ROI terukur yang dapat membantu  toko offline tradisional memasuki dunia interaktif. Di dunia seperti ini, peritel dan brand berhubungan erat dengan konsumennya sambil mendapatkan insight melalui berbagai kampanye pemasaran yang efektif.”

Untuk memastikan penambahan kualitas produknya, Co-Founder dan CEO Pomona Benz Budiman kepada DailySocial mengungkapkan langkah ini termasuk menambah talenta di bidang teknis.

Benz mengungkapkan, “Pomona akan fokus membantu brand dan peritel sehingga pengembangan terbesar kami adalah memenuhi hal-hal yang paling relevan bagi mereka. Kami juga merealisasikan proses gamifikasi pengalaman berbelanja secara offline sehingga menjadi semakin menyenangkan.”

Dalam menjelaskan produknya, Benz menggunakan perumpamaan Pokemon Go:

“Anda bisa menyebut kami ‘Pokemon Go for Shopper’. Kalau dengan game tersebut pengguna dapat menangkap monster virtual, dengan Pomona kalian bisa menangkap poin yang bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah nyata seperti pulsa, voucher, bahkan gawai secara gratis.”

Saat ini Pomona memiliki lebih dari 650 merchant mitra di Jakarta.

Jalin kemitraan dengan pemain besar

Pomona baru saja mengumumkan kemitraan dengan sejumlah peritel dan brand besar, termasuk Grand Indonesia, Ranch Market, Central Department Store, dan Gramedia. Fitur pemindaian barcode yang baru saja diluncurkan telah menghasilkan pindaian 300 ribu produk di dalam platform Pomona yang diharapkan membantu engagement konsumen dan peritel.

Geliat tren e-commerce dalam 2-3 tahun terakhir memang menjadi ancaman tersendiri bagi peritel yang belum siap untuk memiliki kehadiran di berbagai kanal. Meskipun demikian, Pomona percaya bahwa kebiasaan berbelanja di toko offline tidak akan mati dan mereka berupaya untuk memperkaya pengalaman ini.

“Dengan dukungan jaringan luas dari investor kami, kami menantikan peluncuran solusi pemasaran kami untuk peritel dan brand offline yang berorientasi solusi berbasis ROI dan performa,” tutup Benz.

Application Information Will Show Up Here

Grab Resmi Akuisisi Kudo

Layanan on-demand Grab akhirnya resmi mengakuisisi Kudo dengan nilai yang tak disebutkan. Sebelumnya rumor kencang menyebutkan nilai transaksinya ini mencapai lebih dari $100 juta (lebih dari 1,3 triliun Rupiah). Disebutkan bahwa tim Kudo akan bergabung mengembangkan platform pembayaran GrabPay. Meskipun demikian, Grab tetap mendukung dan mengakselerasi penyebaran jaringan agen Kudo ke seluruh Indonesia.

Kudo yang diinisiasi di akhir 2014 adalah platform yang membantu orang-orang yang tidak memiliki akses ke sistem pembayaran digital untuk bertransaksi secara online, atau dikenal dengan istilah assisted commerce. Kekuatan Kudo adalah jaringan agen yang berjumlah ratusan ribu dan tersebar di seluruh Indonesia.

Langkah akuisisi ini merupakan bagian komitmen Grab4Indonesia senilai $700 juta yang dicanangkan awal Februari lalu. Dana tersebut bakal digunakan untuk membangun R&D Center dan beberapa inisiatif lainnya dalam 4 tahun ke depan.

Dalam pernyataannya, Grab menyebutkan, “Tim Kudo akan bergabung dengan Grab dan platform Kudo akan diintegrasikan dengan ekosistem pembayaran Grab [GrabPay]. Grab juga akan mendukung dan mengakselerasi ekspansi jaringan agen Kudo di seluruh Indonesia, dan meningkatkan jangkauan Kudo untuk membawa lebih banyak penumpang, pengemudi, dan pengguna GrabPay ke dalam platform Grab.”

 

Kepada DailySocial, CEO Kudo Albert Lucius mengkonfirmasi mereka tetap mengurusi bisnis assisted commerce. Albert mengatakan, “Tetap dua-duanya, assisted commerce dan pembayaran. Assisted commerce bakal menjadi contoh (use case) [sistem] pembayaran.”

GrabPay untuk layanan e-money

Peresmian Go-Pay dari Go-Jek sebagai platform e-money sebagai hasil akuisisi MV Commerce menambah tekanan terhadap GrabPay untuk menjadi platform pembayaran alternatif di Indonesia.

GrabPay telah mendukung top up melalui transfer bank, jaringan Alfamart Group, Mandiri eCash, dan Doku Wallet. Meskipun demikian, GrabPay belum mendukung top up melalui mitra pengemudi seperti halnya Go-Pay. Hal ini yang nampaknya bakal dibidik dengan pengintegrasian platform Kudo.

CEO Grab Anthony Tan dan CEO Kudo Albert Lucius / Grab
CEO Grab Anthony Tan dan CEO Kudo Albert Lucius / Grab

Tantangan GrabPay berikutnya adalah pemanfaatan GrabPay yang lebih luas, tak hanya untuk penggunaan transportasi. Penggunaan GrabPay untuk GrabFood misalnya, bakal meningkatkan nilai rataan transaksinya. Sinerginya dengan Lippo Group dan Kudo bisa mendorong pemanfaatan GrabPay untuk pembayaran layanan e-commerce.

Yang terakhir GrabPay seharusnya sudah bertransformasi menjadi layanan e-money berikutnya. Entah apakah mereka sudah mengajukan hal ini ke Bank Indonesia atau melakukan cara yang sama dengan akuisisi terhadap pemilik lisensi, GrabPay harus memiliki kemampuan yang setara dengan Go-Pay agar dapat bersaing.

Untuk meningkatkan fokus terhadap GrabPay sebagai produk potensial masa depan, Grab telah menunjuk Jason Thomson, yang sebelumnya pernah mengepalai unit Euronet untuk EMEA dan Asia, untuk memimpin divisi ini.

Application Information Will Show Up Here

Indonesia Flight Tawarkan Perjalanan ke Ujung Bumi dan Luar Angkasa

Indonesia Flight, sebuah aplikasi pemesanan penerbangan dan hotel yang berbasis di Indonesia, hari ini mengumumkan bahwa pihaknya telah meluncurkan dua produk inovatif: tiket pulang-pergi ke ujung Bumi dan tiket pulang-pergi ke luar angkasa. Mulai 1 April, pengguna dapat memesan perjalanan luar biasa tersebut melalui Indonesia Flight.

Ini merupakan pencapaian penting bagi Indonesia Flight sebab ini menjadikannya sebagai perusahaan pertama yang menawarkan rute perjalanan tersebut di tengah persaingan e-commerce travel nasional yang sengit. Dua penawaran baru tersebut terinspirasi oleh debat mengenai apakah bentuk Bumi bulat atau datar yang sedang berlangsung di Indonesia. Walaupun terdapat bukti-bukti yang cukup mendukung bagi kedua belah pihak, akan lebih konkret bila pelanggan bisa mencari tahu dengan mata kepala sendiri.

“Tim Indonesia Flight sangat peduli terhadap Indonesia dan masyarakatnya. Kami percaya bahwa persatuan bangsa dapat lebih terpupuk bila perdebatan mengenai bentuk Bumi datar atau bulat berhasil diselesaikan,” jelas Marcella Einsteins, CEO dari Indonesia Flight.

“Kami menyediakan harga jujur di muka, tanpa biaya tambahan. Seluruh permintaan dan pembelian bagi semua produk, termasuk perjalanan pulang pergi ke ujung Bumi dan luar angkasa, akan diproses secara cepat.”

Indonesia Flight juga melihat peluang bisnis dari peristiwa ini. Di Indonesia, ribuan orang bergabung ke dalam Flat Earth Society, sementara terdapat ratusan juta orang yang mendukung teori bahwa Bumi berbentuk bulat. Berdasarkan perusahaan riset Statista, jika dikombinasikan, hal tersebut dapat menghadirkan peluang pasar sebesar 29 triliun rupiah (2,2 miliar dolar AS) bagi industri travel online pada tahun 2017.

Menurut Flat Earth Society, Bumi memiliki bentuk seperti cakram, yang dikelilingi oleh dinding es yang menjaga posisi samudra agar tetap di tempat. Para penjelajah menyebutnya dinding es ini sebagai Antartika. Sejauh yang diketahui oleh perkumpulan ini, tidak ada seorang pun yang pernah melewati dinding es tersebut sebelumnya. Apapun yang terdapat di balik dinding es tersebut masih menjadi misteri besar.

Indonesia Flight menawarkan perjalanan dari mana saja di Indonesia ke Antartika. Para penumpang akan mencoba menemukan dinding es tersebut dan mengambil foto, termasuk merekam video bukti untuk dibawa kembali ke Indonesia. Penumpang dianjurkan untuk membawa baju hangat dan jaket tebal mereka ke benua yang paling dingin di Bumi ini sebab suhu di sana rata-rata berkisar antara -10 derajat celsius hingga -55 derajat celsius.

Walaupun beberapa orang seperti Roald Amundsen (pada 1912) dan Felicity Aston (pada 2012) diketahui telah berhasil menjelajahi Antartika hingga Kutub Selatan, para anggota Flat Earth Society tetap percaya bahwa prestasi tersebut merupakan sesuatu yang hampir tidak mungkin. Dengan kata lain, semua orang dapat saja memanipulasi dokumen, foto, video, serta testimoni.

Cara lain untuk membuktikan apakah Bumi datar atau bulat ialah dengan pergi ke luar angkasa dan mengambil foto bentuk Bumi. Berkat kursus pelatihan luar angkasa Indonesia Flight (hak paten sedang diproses), penumpang yang berminat hanya butuh menjalani sesi pelatihan selama tiga jam untuk persiapan terbang ke luar angkasa. Biasanya, seseorang butuh menjalani pelatihan intensif selama dua tahun hingga dianggap siap pergi ke luar angkasa.

Marcella menjelaskan, “Salah satu kekuatan Indonesia Flight adalah kecepatan. Sebagai contoh, Anda dapat merasakan seberapa cepat aplikasi kami memproses setiap ketukan Anda. Berkat kerja keras seluruh tim Indonesia Flight, kami dapat menjaga kelangsungan filosofi produk kami dalam kursus pelatihan luang angkasa tanpa menurunkan kualitas. Karena kursus tersebut masih dalam proses patent-pending, kami tidak dapat memberi tahu detail apapun mengenai pelatihan ini.”

Perjalanan luar angkasa ini lebih cocok bagi pendukung teori bahwa Bumi berbentuk bulat, sebab pendukung teori Bumi datar tidak mempercayai bahwa perjalanan luar angkasa merupakan sesuatu yang mungkin. Apapun teori yang Anda dukung, tawaran terbaru Indonesia Flight berlaku bagi semua orang.

Qlapa Kini Menjual Jimat Solusi Hidup Secara Online

Tekanan hidup yang kian berat, terutama di kota besar membuat banyak orang kesulitan mencari solusi untuk setiap masalahnya. Tumpukan problem mulai dari persoalan keluarga, karier, hingga percintaan seakan menanti sebuah solusi yang benar-benar dapat diandalkan. Jika ditelusuri ke akarnya, nusantara Indonesia sesungguhnya telah menyediakan solusinya, berupa jimat yang secara turun-temurun telah digunakan untuk berbagai persoalan.

Qlapa sebagai layanan ecommerce yang secara khusus menjual berbagai produk kerajinan handmade Indonesia, hari ini secara resmi menyambut seller pertama yang menjual jimat secara online di platformnya. Adalah Mbah Sakuyup, seorang praktisi kebatinan yang dikenal dengan berbagai jimat buatan tangannya yang siap menyediakan solusi dari berbagai masalah konsumen.

“Jimat adalah bagian penting dari kebudayaan yang membuat Indonesia menjadi unik. Dan karena sistem pembuatannya dilakukan secara handmade, saya rasa ini mencerminkan nilai Handmade dan Indonesia, yang dimiliki Qlapa,” ujar Benny Fajarai, CEO Qlapa.

Toko virtual Mbah Sakuyup di Qlapa hari ini telah menjual 9 produk jimat, diantaranya Tusuk Gigi Anti Gendut, yang terbuat dari akar pohon jati yang tumbuh di kuburan keramat. Sabun Antiselingkuh, Bedak Naik Gaji, Peti Cepat Kaya, Batu LDR Lancar, Larutan Percaya Diri, Pasir Antimaling, Cincin Super Kuat, dan Dupa Aroma Pemikat Hati. Semua produk yang dibuat Mbah Sakuyup dibuat secara handmade dan menggunakan bahan-bahan baik yang alami maupun yang gaib. Kesembilan jimat buatan Mbah Sakuyup telah melewati proses kurasi dan survey yang mewakili problem terbesar masyarakat Indonesia.

Animo masyarakat pun cukup besar terhadap penjualan jimat online ini. Terbukti dengan respons berupa review terhadap produk jimat di halaman toko virtualnya di Qlapa.

“Luar biasa sekali. Saya memasukkan 100 ribu setiap hari; hanya dalam waktu seminggu, uang saya sudah menjadi 700ribu!. Terimakasih Mbah!,” tulis Budi Serbet, salah seorang konsumen.

Pembeli lainnya yang sudah mencoba produk Tusuk Gigi Anti Gendut juga.

“Saya sudah menggunakan tusuk gigi ini selama sebulan. Puji syukur setiap kali makan saya selalu emosi dan akhirnya ga nafsu makan. Berat badan saya sudah turun 14kg,” ungkap konsumen lain bernama Dewa Persik.

Kehadiran produk jimat di Qlapa diharapkan dapat menjadi sebuah gerakan untuk terus menggali kearifan lokal berupa kerajinan tangan handmade khas Indonesia agar menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.