4 Laptop High-End Terbaru dari HP Inc.

Di tahun ini, ketipisan laptop masih dijadikan prioritas bagi banyak brand dalam menghadirkan jajaran produknya. Salah satunya adalah HP Inc. yang juga turut serta berinovasi membuat laptop dan workstation menjadi semakin tipis.

Hari Rabu kemarin, bertempat di Jakarta, HP Inc. menyelenggarakan acara untuk memperkenalkan jajaran produk laptop high-end mereka, dan saya berkesempatan untuk melihat langsung.

HP Inc

Salah satu yang mencuri perhaitan saya adalah HP Elitebook Folio, HP mengklaim bahwa HP Elitebook Folio (Rp. 19.990.000) sebagai laptop tertipis saat ini dengan ketebalan 12,4mm dan berat dibawah 1kg.

Saya cukup terkesima dengan ketipisannya dan yang membuat saya heran adalah daya tahannya. Pada acara temu media yang saya hadiri Rabu lalu, Subin Joseph, Managing Director, HP Inc. Indonesia mendemokan sendiri ketahanan laptop tersebut dengan menjatuhkannya dari ketinggian 1,5 meter dan laptop tersebut tetap menyala dengan baik tanpa ada kerusakan yang berarti. Cocok untuk orang yang ceroboh dan suka menjatuhkan segala macam barang.

HP Inc

Cukup banyak produk laptop yang didemokan pada acara temu media tersebut. Terdapat 4 high-end laptop dan 1 laptop yang masuk dalam segmen entry level. Ada garis merah yang jelas pada semua laptop high-end yang dipamerkan di hari itu, semua mengunggulkan ketipisan, daya tahan, security dan desain yang mumpuni. Selain itu, jajaran produk ini juga mendukung layar touch screen Quad HD (2k) dan speaker dari Bang & Olufsen. Semua laptop datang dengan Windows 10.

HP Spectre x360

Bagi yang membutuhkan tenaga lebih, mungkin lebih cocok menggunakan HP Spectre x360 (Rp. 15,999,000 – Rp. 20.999.000). Keunggulan dari laptop ini adalah keyboard-nya bisa dilipat ke belakang sehingga bisa dipakai sebagai tablet. Bagus juga untuk presentasi dimana keyboard dijadikan penyangga saja. Sayangnya HP Spectre x360 tidak setipis Elitebook Folio. Akan sangat menyenangkan sekali bila Elitebook Folio bisa dilipat penuh dan jadi tablet.

HP Envy 13

Untuk solusi yang lebih affordable, HP menghadirkan HP Envy 13” (Rp. 13.999.000). Laptop ini juga sangat tipis, lebih tipis dari HP Spectre x360. Kekurangannya dari laptop ini adalah tidak bisa diputar sampai 360 derajat seperti HP Spectre x360. Sepertinya memang fitur keyboard bisa diputar 360 derajat itu mahal ya. 😀

HP Pavilion 15

Untuk para gamer, HP mengeluarkan HP Pavilion Gaming notebook (Rp. 13.999.000). Berhubung perangkat yang satu ini ditujukan untuk gaming, laptop cenderung lebih tebal dan hadir dengan desain yang sangat berbeda dibanding laptop lainnya yang sudah disebutkan di atas. HP mencoba untuk mengedepankan pengalaman bermain dengan layar 15.6”, NVIDIA GeForce GTX 950, Intel Core 6th Gen i7, memory 8GB dan 1TB HDD.

HP Elite x2 1012

Bagi yang masih menginginkan workstation yang lebih tradisional. HP mengeluarkan HP Elite X2 (Rp. 14,999,000). Sebenarnya ini bukan hanya laptop karena keyboard-nya bisa dipisahkan sehingga bisa digunakan sebagai tablet saja, lebih cocok disebut 2-in-1 device.

Dalam acara ini hadir cukup banyak variasi laptop yang bisa dijadikan pilihan. Saya pribadi memfavoritkan HP Elitebook Folio karena laptop ini sangat tipis dan ringan. Cocok untuk pribadi yang lebih sering berada di luar kantor atau berpergian keluar kota.

Bagaimana dengan Anda, apa yang jadi favorit?

3 Aplikasi Penting Untuk Membuat Anda Tetap Berolahraga

Tahun baru tentunya datang dengan resolusi baru. Biasanya resolusi berputar di sekitar kesehatan dan finansial. Saya akan olahraga lebih banyak, makan lebih sehat, kerja lebih baik, dan target-target lainnya yang sepertinya dari tahun ke tahun tidak berubah.

Menurut saya resolusi itu kotoran sapi karena kebanyakan target tidak diukur (olahraga lebih sering? Seberapa sering?) dan dibuat dalam deadline yang terlalu panjang (satu tahun). Saya tahu banget soal ini karena target saya dari 2012 untuk menjadi lebih kurus pun tak kunjung tercapai.

Oleh karena itu tahun ini harus berbeda! Caranya adalah dengan memonitor semua kegiatan, menentukan target yang lebih jelas dan dibantu dengan aplikasi yang tepat.

Berikut ada 3 aplikasi yang membantu saya mencapai target untuk hidup lebih sehat.

1. Google Fit

google fit

Saya sudah mencoba berbagai aplikasi seperti Runkeeper, Strava, dan endomondo, tapi akhirnya pilihan jatuh ke aplikasi Google Fit. Kebanyakan aplikasi mengharuskan Anda untuk menyalakan aplikasi tersebut, dan merekam secara manual. Google Fit melakukan itu secara otomatis.

Tidak ada aksi apa-apa yang harus dilakukan, Anda cukup lakukan aktivitas seperti biasa seperti jalan kaki, lari, sepeda dan nantinya semua aktivitas itu dicatat secara otomatis, selama Anda membawa smartphone Anda. Fitur atau cara kerja aplikasi seperti ini penting sekali karena saya seringkali lupa merekam kegiatan olahraga. Tidak begitu lagi dengan Google Fit!

Anda juga bisa mencatat berat badan dan menambahkan aktivitas secara manual. Hal ini berguna saat menjalankan aktivitas tapi tidak bisa membawa smartphone kamu seperti main basket atau berenang.

2. Pebble Workout Timer

pebble

Saya tidak pernah membawa smartphone ketika berlari karena akan mengganggu dan akan menghilangkan fokus bila ada notifikasi dari aplikasi chat. Untuk itu saya cukup menggunakan Pebble saja dengan aplikasi Pebble Workout Timer.

Aplikasi ini berguna untuk mengimplementasikan teknik Cardio HIIT dimana Anda lari ringan selama 30 detik dan lari sprint selama 30 detik berikutnya dan diulangi terus. Dengan adanya aplikasi ini, saya tidak perlu berpikir ketika berlari, cukup lari terus saja sampai ada getaran di tangan dan istirahat, getar lagi, lari lagi. So simple!

Saya lakukan ini selama 30 menit setiap hari, mudah-mudahan hasilnya bisa terlihat dalam 2 – 3 bulan lagi dari sekarang.

3. Freeletics

freeletics

Alasan paling sering dilontarkan ketika kita menunda olahraga adalah ini: tidak punya waktu! Nah, dengan Freeletics kita jadi tidak ada alasan lagi. Freeletics menyediakan menu olahraga dalam jangka waktu tertentu dari 5 sampai 30 menit. Tentu Anda bisa dong meluangkan waktu 5 menit setiap hari untuk olahraga.

Freeletics juga menyediakan 3 tipe latihan: Endurance untuk melatih ketahanan, Standard untuk latihan biasa dan Strength untuk membangun kekuatan. Ketiga tipe tersebut lebih ke level latihan, anggap saja Easy, Medium, Hard.

Saya biasa mulai dari Endurance terlebih dahulu untuk membangun kekuatan dan memastikan bahwa semua gerakan dilakukan secara benar, lalu maju ke Standard dan setelah itu Strength.

Enaknya lagi, kebanyakan dari menu latihan Freeletics tidak menggunakan alat apapun. Cukup menggunakan berat badan Anda sendiri saja. Jangan anggap enteng latihan 5 menit karena menu latihan ini sangat menguras tenaga. Kalau tidak percaya, silahkan dicoba. Saya sarankan dimulai dari Metis.

Freeletics bagus untuk membangun kebiasaan untuk berolahraga karena seriously, masa tidak ada waktu 5 menit sehari untuk berolahraga?

Nah itu dia 3 aplikasi penting yang bisa membantu Anda untuk lebih mudah dalam menjalankan kegiatan olahraga. Sekarang, sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak berolah raga bukan?

Gambar header: Shutterstock

Kabar Gembira! Pebble Timeline Sudah Bisa Digunakan di Pebble Classic

Kabar gembira bagi semua pengguna Pebble Classic, akhirnya fitur Timeline yang sebelumnya hanya bisa dinikmati oleh pengguna Pebble Time, kini sudah bisa digunakan di Pebble Classic dan Steel.

Firmware 3.8 ini dapat digunakan dengan mengunduh aplikasi Pebble Time di Apple App Store atau Google Play Store. Caranya untuk melakukan update pun sangat mudah, cukup dengan memutuskan hubungan dengan aplikasi Pebble yang lama dan melakukan pairing bluetooth ulang. Seharusnya hanya dalam 5-10 menit Pebble Anda sudah siap untuk dipakai kembali.

Pemutakhiran ini mendatangkan beberapa hal menarik, seperti hilangnya batasan 8 aplikasi dalam satu waktu, tampilan baru, dan yang paling menarik adalah fitur timeline. Fitur timeline memudahkan kita untuk melihat jadwal kemarin dan jadwal berikutnya secara mudah. Cukup dengan menekan tombol atas atau bawah. Ini menarik karena pengguna bisa melihat sekilas jadwal keseharian dengan mudah.

Secara keseluruhan, tampilan yang baru pun menjadi lebih menarik. Saya sendiri suka dengan animasi yang hadir dalam transisi menu dan di fitur timeline. Semua aplikasi pun berjalan dengan baik, beberapa sudah disesuaikan juga untuk mendukung Pebble Time Round.

Tentunya pemutakhiran ini tidak menjadikan Pebble Anda jadi bisa diaktifkan dengan suara atau jadi berwarna. Karena itu perlu tambahan perangkat keras. Selain itu update menarik lain yang tidak bisa didapatkan oleh pengguna Pebble versi lama adalah Pebble Health. Fitur ini bisa dinikmati oleh Pebble Time (Time, Time Steel dan Time Round).

Pembaruan timeline sudah ditunggu lama oleh para pengguna Pebble Classic dan Pebble menepati janjinya untuk tidak melupakan pengguna awal mereka.

Pebble Classic

Pebble Classic

Kesan Pertama dengan OPPO R7s

OPPO belum lama ini meluncurkan OPPO R7s, perangkat yang merupakan kelanjutan dari OPPO R7 yang dirilis kurang lebih awal tahun ini. Dibandingkan pendahulunya, OPPO R7s mempunyai layar, memori dan baterai yang lebih besar. Layar meningkat dari 5” ke 5.5”, RAM dari 3GB ke 4GB dan baterai dari 2320 mAh ke 3070 mAh.

Kesan pertama yang didapat setelah memegang smartphone ini adalah, ini perangkat tipis juga ya. Berhubung layarnya lebar, tampilan OPPO ppo R7s lebih tipis dan lebih ringan, serta bisa menghindari jatuhnya smartphone ke muka ketika dipakai di kasur karena ukurannya yang cukup lebar.

Meski sayang, secara desain, OPPO R7s kurang bisa ‘terlihat’ dibanding dengan model smartphone lain pada umumnya. Kalau bukan karena ada logo OPPO di bagian depan, saya bisa salah menyangka kalau smartphone ini adalah kepunyaan Samsung. Sebagai konsumen tentuanya saya berharap desain smartphone bisa lebih unik sehingga tidak terlihat seperti smartphone kebanyakan dan hanya meniru yang sedang populer saja.

OPPO R7s

Di bagian luar, body OPPO R7s dilapisi metal dan tersedia dalam warna Gold dan Rose Gold. Warna yang cukup populer di kalangan smartphone masa kini. Layar 5.5” juga sepertinya sudah menjadi ukuran de facto untuk perangkat bergerak dalam genggaman.

Untuk tampilan depan, jujur saya kurang suka kalau ada logo perusahaan di bagian depan bawah, karena di bagian itu sebenarnya bisa disediakan tombol Home atau touchscreen button untuk memudahkan penggunaan.

Untuk hasil kamera di OPPO R7s sendiri bisa dibilang sangat bagus. Bahkan dalam pencahayaan yang kurang optimal pun hasil foto masih terlihat terang. Untuk spesifikasi sendiri, kamera belakang 13 megapixel  dan kamera depan 6 megapixel.

Ada beberapa fitur menarik di aplikasi kamera OPPO R7s ini, seperti Super Macro dan Slow Motion. Aplikasi kamera juga bisa di akses dengan cepat. Memori 4GB yang ada di perangkat ini membuat OPPO R7s sangat responsif dan sangat cepat dalam berganti antara satu aplikasi dengan aplikasi lain.

2015-12-07 15.45.58-small

Versi Android OS yang digunakan adalah ColorOS. Versi ini cukup banyak digunakan oleh smartphone asal Tiongkok. Sekedar catatan, Oneplus One di Tiongkok juga menggunakan ColorOS. Saya sebenarnya kurang suka dengan desain ikon yang dipakai, bisa jadi ini dikarenakan sudah terbiasa dengan ikon Android versi stock. Tapi selain masalah selera, pengalaman menggunakan ColorOS ini sama dengan Android pada umumnya.

Satu fitur perangkat keras yang menarik dari perangkat OPPO R7s ini adalah Anda bisa memilih antara menyalakan dual-sim dan mengaktifkan dua nomor dalam satu smartphone, atau salah satu slot bisa digunakan sebagai media penyimpanan dengan kartu MicroSD. Media penyimpanaan bawaan OPPO R7s sendiri hanyalah 32GB jadi tambahan media penyimpanan tentunya akan sangat berguna.

OPPO R7s

OPPO R7s sendiri dijual dengan harga IDR 4.999.000 dan sudah tersedia per tanggal Desember 8 kemarin. Saya cek di Lazada sudah ada kok. Secara harga ini bukan yang termurah, tapi untuk spesifikasi ini, terutama kameranya, worth it banget.

2015-12-07 15.49.30-small

2015-12-07 15.49.23-small

Review Jide Remix Mini: Apakah ini Android Mini PC yang Kita Tunggu-Tunggu?

 

Sebelum Mini PC menjadi popular, saya seringkali mencolok laptop saya ke TV untuk menikmati film di layar yang lebih lebar. Laptop saya dulu MacBook putih yang datang dengan remote, jadi pas sekali untuk dijadikan media center. Tidak ideal memang, tapi pada saat itu berjalan dengan baik.

Sekarang fungsi itu bisa digantikan dengan mini PC. Sebuah perangkat kecil yang bisa disambungkan ke TV dan bisa melakukan beberapa hal yang biasa dilakukan oleh sebuah PC ‘besar’, tetapi dari sisi harga jauh lebih murah dan dari sisi bentuk jauh lebih kecil.

Saya membeli Jide Remix Mini dari kampanye Kickstarter seharga $60. dan setelah menunggu sebulan akhirnya perangkat mini PC berbasis Android ini datang juga.

Melihat dari bentuknya, memang sangat ringkas. Tidak ada tombol sama sekali di perangkat ini. Untuk menyalakannya kita cukup menekan bagian atasnya.

Jide Remix Mini

Perangkat ini datang dengan 2 port USB, HDMI dan port power tentunya. Jide Remix Mini juga mendukung keyboard dan mouse USB (wireless) serta bluetooth. Tapi untuk setup awal membutuhkan mouse dengan kabel.

Dalam waktu 20 detik saya selesai melakukan setup dan Remix Mini sudah tersambung ke jaringan internet via WiFi. Mouse nirkabel saya juga bisa disambungkan tanpa masalah. Saya pun coba sambungkan keyboard dan Xiaomi gamepad bluetooth, semua bisa berjalan tanpa masalah. Dengan keyboard, Anda bisa melakukan copy and paste dengan mudah, klik kanan pada mouse juga didukung oleh perangkat mini PC Android ini. Sama seperti pengalaman menggunakan desktop pada umumnya.

Remix Mini hadir dalam versi 8GB dan 16GB hard drive, tapi 2 slot USB bisa dipakai untuk membaca flash disk dan juga external hard drive. Jadi jangan takut kekurangan space untuk menyimpan film dan musik yang Anda miliki.

Fitur standar yang dihadirkan dalam perangkat ini memang cukup sedikit, tapi karena berbasis Android jadi Anda tinggal pasang aplikasi yang diinginkan dan bisa langsung menikmatinya. Saya sendiri langsung menginstal MX Player untuk video, Bittorrent Sync untuk transfer file nirkabel dan Joox untuk streaming musik. Jika dibutuhkan Anda juga bisa menginstal Google Office Suite, Gmail dan Chrome.

Kebanyakan aplikasi tertampil dalam format tablet, jadi tidak terlalu aneh bila dilihat di TV. Terkadang suka terlalu kecil font-nya memang, tapi tidak sampai mengganggu.

Jide Remix Mini

Pengalaman saya dengan Remix Mini tidak terlalu bagus. Terjadi crash beberapa kali, dan terdapat jeda waktu setiap membuka aplikasi. Saya juga memesan perangkat dengan memori 2GB dengan harapan ini bisa dihindari, tapi ternyata tetap relatif lambat. Ya mungkin memang tidak bisa berharap banyak dengan harga perangkat yang hanya $60.

Saya tidak merekomendasikan menjalankan lebih dari 2 aplikasi dalam waktu yang bersamaan karena yang saya alami, prosesnya berjalan lambat.

Saya mencoba juga menjalakan beberapa permainan antara lain Sword of Xolan dan The Reaper, keduanya berjalan sangat baik. Gamepad didukung cukup baik sehingga tidak terlalu banyak masalah. Untuk permainan yang tidak mendukung Gamepad tentunya akan menjadi masalah tersendiri. Mengontrol permainan layar sentuh dengan mouse tentunya tidak mudah. Jadi mungkin bagi yang ingin membeli perangkat ini untuk bermain Vain Glory, sebaiknya mengurunkan niat Anda.

jide remix mini

Untuk perangkat seharga $60, kita memang tidak bisa berharap banyak pada perangkat Jide Remix Mini. Bila Anda berpikiran untuk menggunakan perangkat ini untuk menonton video dan YouTube-an, Anda akan menyukainya. Perangkat ini juga bisa melakukan semua yang Android bisa lakukan. Tapi mungkin…jangan berharap terlalu banyak.

Hands-on Perangkat Microsoft Lumia 950

Perangkat Lumia sudah cukup lama menarik minat saya, karena memang mereka terkenal beda dibandingkan iOS dan Android. Menjadi beda bisa jadi keharusan untuk perangkat ini karena kalau tidak ada pembeda tak akan memberi keunikan tersendiri. Jadi ketika saya mendapatkan undangan dari Microsoft untuk mencoba Lumia 950, saya langsung setuju.

Kesan pertama saya atas perangkat Lumia 950 ini adalah sangat ringan untuk telepon genggam dengan layar berukuran 5.2 inci. Bahan utamanya plastik, tapi terlihat cukup premium.

Lumia 950 warna putih yang saya coba mengingatkan saya terhadap perangat Xiaomi Mi4i. Bagian belakang terdapat lensa kamera yang desainnya agak keluar dan disebelahnya terdapat triple color LED Flash, ini keren tapi kita bahas nanti. Tombol fisik ada di sisi kanan semua, dari tombol power, volume dan tombol khusus kamera. Saya lebih suka bila tombolnya sebagian ada di kiri, tapi itu tidak terlalu masalah.

lumia 950

Ok, kembali ke kamera. Microsoft menambahkan banyak fitur untuk bagian ini mulai dari efek bokeh, slow motion dan dengan spesifikasi kamera 20MP, pastinya kita bisa mengambil foto yang bagus. Tapi yang paling menarik buat saya adalah fitur mengubah intensitas flash SETELAH kamu mengambil foto. Yep, setelah.

Jadi Anda bisa membuat kameranya mengambil 2 gambar sekaligus, dengan dan tanpa flash. Setelah Anda mengambil foto, Anda bisa menentukan apakah Anda membutuhkan cahaya lebih, atau tetap ingin dengan cahaya yang ada. Ok ini videonya biar lebih jelas.

This is wicked, #lumia950 bisa sekaligus moto with and without flash dan bisa edit in between.

Video kiriman rajasa (@rajasa) pada

Fitur yang paling mencuri perhatian adalah kemampuan Lumia 950 yang bisa dijadikan workstation. Jadi PC!

Dengan menggunakan Display Dock (terjual terpisah sayangnya), Anda bisa mencolok Lumia 950 ke monitor, tambahkan keyboard dan mouse dan BOOM! Jadi workstation. Menonton YouTube dan Netflix akan jadi lebih menarik di layar yang lebih besar. Bisa menggunakan kabel HDMI atau jika mau tanpa kabel, Anda bisa memancarkan layar dengan protokol miracast. Fitur ini membutuhkan SmartTV atau Dongle yang mendukung Miracast.

Fitur lain yang menarik adalah Anda bisa membuka (unlock) Lumia 950 dengan tatapan mata. Yang lain bisa dibuka dengan kode atau sidik jari, Lumia 950 bisa mengenali mata Anda dan langsung membuka kuncinya.

Sedangkan yang kurang dari Lumia 950 bagi saya adalah aplikasi Windows 10 yang bisa digunakan di mobile dan desktop (Universal Application) sayangnya masih sedikit. Meski demikian, perangkat Lumia 950 ini memang cukup untuk membuat dan mengubah dokumen Microsoft Office, mengecek email, dan menonton YouTube dan video lainnya.

Microsoft membuka pre-order (www.microsoft.com/preorderlumia950‎) mulai tanggal 27 November 2015 seharga IDR 8,999,000. Keyboard Bluetooth yang bisa dilipat serta Display Dock bisa didapatkan gratis dalam pre-order ini.

Tulisan ini pertama kali dimuat di blog Aria. Dipublikasi ulang dengan seizin penulis. 

[Simply Business] The Hidden Enemy

Business is a battle and to succeed in the battleground, you need to know who you’re fighting against. Sometimes it’s as plain as day but some of them are lost in obscurity. We all know the direct competition between Pepsi vs. Coca-Cola, Mercedez Benz vs. BMW and others. Direct competitors are the ones whom you fight directly, selling the same services or products as you are, and are in the same market space.

Continue reading [Simply Business] The Hidden Enemy

[Simply Business] Creating Demand From Thin Air

Makko is a comic book publisher with high quality standard that focuses on digital distribution. The company is trying to do the impossible, it’s trying to create a market from thin air, something that Nintendo did with its Wii which turned everybody into casual gamers. A move that was then followed by Apple with its iPhone which can make non-gamers be a avid Angry Bird players. It’s definitely confident with the talents that it has, but does the market actually exist? If you look around your favorite book stores, you will find it hard to see comic books done by Indonesians.

Continue reading [Simply Business] Creating Demand From Thin Air

[Simply Business] Should You Do Your Own Customer Service? Yes

I’ve been running Tees.co.id for two weeks now and like most new startups, it’s a consecutive hectic day after day and I’m loving it. There’s a lot of things that I do differently from my previous startup but the one thing that’s clearly different is the way we do customer service. We are very open from the start, we give our visitors our email addresses, phone numbers, and BBM (I hate it but I just have to..) and also available in Twitter as well. We have emails for all sorts of things just to classify interests but every email, SMS, phone call, Twitter DM and mentions and BBM goes directly to one person: ME.

Continue reading [Simply Business] Should You Do Your Own Customer Service? Yes

[Simply Business] The Need for Niche

I am a big fan of basketball, from watching intense games of the NBA, to the exotic collection and vibrant culture of the shoes to actually playing the game on a regular basis. To put it short, I’m a basketball geek. I’ve invested in shoes (lots, like once per 2 months), jerseys, apparels, renting courts twice a week to play, and even NBA.TV yearly subscriptions and I spent all of my hard-earn money happily. I am a very good example of a niche market: obsessed, marketable and willing to spend.

One good example of a ‘startup’ that attack my niche market is @ngobrolNBA. The owner of the @ngobrolNBA account: @irrilD is a true NBA fan, you could tell from the 300 jerseys he owns or the uncountable shoes he collects over the year. Clearly the man got love for the game. He created the account out of love, and he’s smart enough to capitalize it.

Continue reading [Simply Business] The Need for Niche