Aplikasi Mobile MixRadio Resmi Diperkenalkan di Indonesia

Platform streaming musik online MixRadio tanggal 4 kemarin secara resmi memperkenalkan layanannya untuk pasar Indonesia. Mengklaim sebagai layanan yang paling terpersonalisasi, MixRadio siap menyajikan jajaran 35 juta katalog lagu secara gratis yang telah tersaji di platform Windows Phone, Android, and iOS. Pasca pengakuisisiannya dengan online messaging LINE, MixRadio bakal memanfaatkan popularitas LINE sebagai sarana pemasaran mereka.

MixRadio yang awalnya dikenal sebagai Nokia Music, sejatinya hanya tersedia di perangkat Nokia atau Windows Phone saja. Setelah ketersediaannya di platform Android dan iOS sejak 19 Mei 2015, pihaknya menerima respon yang positif di Indonesia. Aplikasi MixRadio menduduki peringkat enam di top free dan peringkat pertama di top new free dalam kategori Music & Audiodi Google Play Store. Hal serupa juga terjadi di App Store, ketika MixRadio menduduki peringkat 20 besar di kategori Music.

Memasuki pasar Indonesia, MixRadio melakukan beberapa penyesuaian seperti mengkompresi ukuran file dari setiap lagu tanpa mengurangi kualitasnya. Menurut Director MixRadio for Asia Pacific Jamie Robertson, skema tersebut untuk mengurangi penggunaan paket data dari operator telekomunikasi Indonesia yang terbilang cukup diperhitungkan di Indonesia.

“Kami memiliki katalog yang besar, dan konten yang berkualitas internasional. Untuk pasar Indonesia kami dengan senang hati mendengarkan kebutuhan mereka, maka dari itu sangat memungkinkan MixRadio untuk bermanuver di Indonesia dengan sangat cepat,” ucapnya.

Setelah diakuisisi, kini tim MixRadio bekerja dalam satu kantor dengan tim LINE Indonesia. Sebagai kanal distribusi informasi, LINE juga telah meluncurkan Official Account MixRadio yang nyaris mendekati angka 20 ribu pengikut saat ini. Akun resmi MixRadio ini bakal memberikat pembaruan teranyar tentang MixRadio hingga rekomendasi mix lagu yang dikemas secara menarik. Sebagai pemanis, LINE akan meluncurkan stiker MixRadio dalam waktu dekat.

“Sebagai perusahaan yang telah diakuisisi oleh LINE, kami hari ini meluncurkan akun resmi MixRadio di LINE Messenger. Akun resmi ini akan kami gunakan sebagai salah satu sarana pemasaran untuk menjangkau pengguna MixRadio yang lebih luas. Setelah official account, kami juga akan meluncurkan sticker MixRadio di LINE Messenger pada 9 Juni mendatang,” papar Jamie.

Ketika ditanyai perihal jumlah unduhan dari ketiga platform tersebut di Indonesia, Jamie enggan berkomentar lebih lanjut. Ia hanya memperkirakan target jutaan unduhan bakal tercapai dalam waktu dekat.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Aplikasi Penghemat Paket Data Opera Max Hadir di Indonesia

Opera Software ASA tanggal 3 kemarin mengumumkan bahwa aplikasi peramban internet buatannya, Opera Max, sudah dapat dinikmati pengguna Android di Indonesia melalui Google Play. Aplikasi ini memungkinkan pengguna menghemat pemakaian paket data hingga 50 persen, dan memberikan pilihan penghematan data dalam jaringan Wi-Fi.

Awal tahun lalu, Opera meluncurkan Opera Max yakni aplikasi penghematan data yang bisa mengkompres data mobile hingga 50 persen, dengan begitu dapat menghemat uang pengguna dan meningkatkan kecepatan mengakses internet.

Aplikasi ini sesungguhnya sudah tersedia di Indonesia sejak lima bulan yang lalu, tetapi saat itu hanya eksklusif untuk pengguna Evercoss. Kini Opera Max sudah dapat dinikmati pengguna di Indonesia dengan tambahan versi baru, tambahan penghematan data untuk koneksi Wi-Fi.

Opera Max adalah Opera Mini  tanpa “browser”, yang bertindak sebagai VPN dan server proxy di latar belakang, juga aplikasi manajemen data yang dapat disesuaikan untuk smartphone Android.

Menurut FAQ Opera Max, aplikasi ini tidak akan mengganggu koneksi HTTPS aman. Pengguna kehilangan kemampuan untuk menyimpan beberapa data, tapi Anda komunikasi pengguna aman (seperti situs perbankan, email, dan lain-lain). Opera Max sendiri hanya akan memampatkan data yang tidak terenkripsi, yang dapat mencakup teks, gambar dan video. Berkasnya tidak akan disimpan oleh server Opera.

Opera Max juga menyatakan bahwa penggunaan paket data untuk Instagram dan WhatsApp dapat ditekan. Yang menarik kedua layanan tersebut menggunakan HTTPS terenkripsi. Menurut Opera, tidak semua lalu lintas di Instagram dan Whatsapp dienkripsi. Misalnya, di Instagram hanya halaman login dan komentar yang dikirim melalui saluran terenkripsi, namun gambar dan video yang dikirim melalui HTTP teks biasa, yang dapat dikompresi oleh Opera Max.

Opera Max

Di era konten video dan gambar yang semakin memiliki tempat di hati khalayak, Opera Max bisa menjadi pilihan untuk menikmati aplikasi yang memiliki banyak video dan gambar, seperti Instagram, Path, VIKI, OLX, atau Kurio. Pengguna ponsel dapat mengakses aplikasi favorit dengan lebih cepat dan lebih hemat.

Aplikasi ini akan membuat pengguna mengontrol pemakaian data ponsel dan Wi-Fi secara independen. Solusi yang coba ditawarkan merupakan solusi yang diberikan Opera Max atas tingginya permintaan pemakaian Wi-Fi yang efisien.

Pengembang aplikasi yang berkantor pusat di Oslo, Norwegia, itu menyatakan bahwa bahwa 80% pemakaian data berada di jaringan Wi-Fi. Kepadatan jaringan Wi-Fi dapat diatasi fitur kompresi terbaru yang ditambahkan di Opera Max. Mereka juga dapat melihat kondisi pemakaian data oleh aplikasi yang sedang digunakan dan menelusuri cara aplikasi mereka bekerja pada jaringan Wi-Fi.

Salah satu manfaat tambahan dari Opera Max yakni memungkinkan pengguna memblokir aplikasi tertentu. Dengan cara ini, misalnya, Anda bisa selalu memblokir aplikasi tertentu dari mengkonsumsi data mahal ponsel Anda.

Dengan fitur baru “Aplikasi yang diblokir” pengguna dapat mencegah aplikasi dalam memakai data tanpa izin, juga dapat menghentikan aplikasi yang berjalan di belakang layar agar lebih menghemat baterai. Fitur “Aplikasi yang diblokir” memberikan pengguna pengontrolan keseluruhan dalam akses data di ponsel dan jaringan Wi-Fi.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Hesti Pratiwi. Gambar header: Gil C/Shutterstock.com.

Guvera Hadirkan Fitur Sosial ‘Guvera Feed’ Ke Dalam Aplikasi

Guvera sebagai salah satu pemain di layanan streaming musik di Indonesia hari ini meluncurkan fitur terbaru yaitu Guvera Feed. Model komunikasi ala media sosial yang mudah diadaptasi oleh masyarakat menjadi salah satu landasan penambahan fitur social feed tersebut.
Fitur Guvera Feed membawa elemen sosial ke dalam aplikasi untuk memudahkan pengguna dalam berbagi musik dan playlist yang diminati. Kesuksesan membawakan unsur media sosial dalam berbagi musik sebelumnya juga sudah diadopsi oleh media sosial Path dan Facebook. Dari kedua media sosial tersebut, fitur tersebut terlihat cukup diminati oleh masyarakat, terutama di Indonesia.

Guvera Feed terdiri dari dua fungsi utama, yaitu Following dan Notification. Bagian Following memungkinkan pengguna melihat apa yang sedang didengarkan oleh orang yang diikuti, serta lagu yang disarankan oleh pengguna lain dalam playlist. Sementara Notification berisi pemberitahuan terkait dengan profil dan pengikut baru.

Kendati demikian fitur seperti Like atau Comment untuk interaksi antar pengguna yang lebihintend belum terlihat dalam versi terkini Guvera Feed. Bersamaan dengan peluncuran fitur baru ini, CEO Guvera Limited Darren Herft mengatakan:

“Fitur Guvera Feed adalah layanan tambahan pada aplikasi yang menurut kami sangat bermanfaat. Fitur ini selain menjadikan pengalaman pengguna ketika menjelajahi musik lebih menyatu, juga sebagai sarana bagi pemegang merek (label) untuk berinteraksi dengan pengguna melalui playlist dan konten ekslusif.”

Secara khusus Herft juga berkomentar tentang pangsa pasar Indonesia. Menurutnya Indonesia masih dikenal sebagai ibukota media sosial dunia, sehingga fitur sosial seperti Guvera Feed diyakini akan mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat Tanah Air. Versi aplikasi di platfrom Android dan iOS saat ini sudah dapat melakukan pembaruan untuk mencicipi fitur baru ini.

Kurang lebih satu bulan yang lalu Guvera juga mengumumkan pencapaiannya terkait dengan pengguna aplikasi. Di Indonesia saat ini sudah terdapat lebih dari 800 ribu pengguna. Berbagai inovasi untuk membukukan keuntungan juga turut disajikan, terakhir model native ads berbasisbranded channel telah diujicobakan.

Sesuai dengan misi pencapaian tahun 2015, yaitu pengembangan produk dan partnership, penambahan fitur seperti Guvera Feed ini menjadi agenda Guvera yang akan terus berlanjut pada kehadiran fitur lainnya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Randi Eka Yonida. 

Uber Kini Layani Kota Bandung

Kini masyarakat Kota Bandung dapat memanfaatkan layanan Uber. Walau sebelumnya sempat digadang-gadang akan beroperasi di kota Surabaya, aplikasi pemesananan jasa transportasi premium Uber justru resmi meluncur untuk melayani warga kota Bandung, menyusul kota Jakarta dan Bali telah tersedia sebelumnya.

Ekspansi Uber di Kota Kembang kali ini dimulai dengan armada UberX yang menawarkan tarif yang bahkan lebih murah daripada taksi biasa. Dengan tarif dasar Rp 3.000, UberX Bandung mematok Rp 400 tiap menitnya atau Rp 2.500 setiap kilometer. Sedikit lebih mahal dari layanan UberX di Jakarta yang mematok harga Rp 3.000/Rp 300/Rp 2001. Sama seperti di setiap kota di mana layanannya tersedia, Uber menetapkan biaya pembatalan pemesanan sebesar Rp 30.000.

Pihak Uber sendiri belum memberikan kabar lebih jauh seputar ketersedian layanan UberBlack di Kota Bandung nantinya.

Beberapa hari yang lalu, pihak Uber melakukan upgrade layanannya di Jakarta dengan menawarkan program Uber Supercar dengan armada mobil mewah pabrikan Aston Martin.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.

Biznet Networks Perkenalkan Logo Baru

Setelah 15 tahun berkiprah di Indonesia, PT. Supra Primatama Nusantara atau lebih dikenal dengan Biznet Networks, resmi memperkenalkan logo baru perusahaan pada hari Selasa kemarin (26/5). Logo baru tersebut digunakan untuk seluruh unit bisnis Biznet, yakni Enterprise, SMB, Home, dan Personal. Di waktu yang bersamaan, Biznet juga meresmikan salah satu produk terbarunya yaitu Biznet GioCloud.

Sejak didirikan di tahun 2000, Biznet Networks telah dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan layanan Internet broadband bagi perniagaan skala besar, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dan perumahan. Hingga tahun 2015 ini, Biznet telah berhasil membangun jaringan fiber optik sepanjang 12.000 km di seluruh Indonesia, memiliki 90 ribu pelanggan perusahaan, dan 230 ribu homepass.

Terkait dengan layanan, di pertengahan Februari lalu, Biznet juga telah memperkenalkan Biznet Wifi yang diklaim memiliki kecepatan hingga 100 Mbps. Biznet Wifi sendiri telah tersedia di 70 kota yang tersebar di Indonesia dan Biznet mengklaim telah memiliki 72 ribu registered user untuk layanan tersebut.

Di tahun ini, selain memiliki wajah baru, Biznet juga memperkenalkan layanan terbarunya, yaitu Biznet GioCloud yang merupakan perusahaan hasil dari joint venture Biznet Networks dan IIJ di tahun lalu. Selain itu, Biznet juga memiliki rencana untuk mendirikan kantor-kantor cabang baru di Jawa Barat dan Jawa Tengah pada tahun 2015 ini juga.

Logo Baru Biznet

Wajah baru Biznet / Biznet

Terhitung sejak tanggal 26 Mei 2015 kemarin, Biznet Networks telah memiliki logo baru untuk perusahaan. Logo tersebut digunakan Biznet untuk seluruh unit bisnis mereka, yakni Enterprise, SMB, Home, dan Personal. Bersamaan dengan penggunaan logo baru tersebut, halaman situs resmi Biznet Networks juga kini memiliki tampilan yang lebih segar dan elegan.

Presiden Direktur Biznet Networks Adi Kusma mengatakan, “Biznet kini tampil dengan logo baru yang sesuai dengan visi, misi dan semangat kami di 2015, Untuk menjadi penyedia telekomunikasi dan multimedia terbaik, tidak hanya bagi pelanggan korporasi namun juga bagi pelanggan individu, melalui komitmen kami yakni inovasi, infrastruktur, serta layanan kelas dunia.”

Logo baru biznet kini tampil lebih sederhana, dengan hanya menampilkan huruf “B” besar yang fleksibel dan dinamis yang didominasi oleh warna biru. Logo baru tersebut merupakan hasil dari kolaborasi antara Biznet dengan Interbrand. Dengan rebranding ini, pihak Biznet sendiri berharap dapat menciptakan sebuah landasan strategis baru bagi Biznet sehingga mampu bertransformasi dari sebuah perusahaan B2B menjadi perusahaan B2B dan B2C yang lebih baik.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. Ada penyuntingan yang dilakukan dari artikel asli. 

Daum Kakao Resmi Akuisisi Path

Setelah sebulan lalu Re/code mengungkapkan kemungkinan Path diakuisisi oleh Daum Kakao, hal tersebut sekarang resmi diumumkan. Tak hanya Path, Daum Kakao juga mengambil Path Talk. Path dan Path Talk akan tetap seperti mereka sekarang, berjalan sebagai entitas terpisah. Kebanyakan pengguna Path, dari 10 juta pengguna aktifnya, tinggal di negara-negara Asia Tenggara, kebanyakan di Indonesia.

Dave Morin dalam artikelnya juga menyebutkan bahwa Path hingga saat ini telah mengumpulkan lebih dari 600 juta pertemanan dan 400 juta momen para anggotanya. Path Inc sekarang akan fokus mengembangkan aplikasi selfie-nya Kong (dan produk lain yang mungkin sedang dikembangkan.

tumblr_inline_np355q9xYI1qz6zw8_500

Poin utama Morin adalah Path (hanya) populer di kawasan Asia Tenggara, ribuan mil jauhnya dari kantor pusat Path, dan lebih baik untuk mengalihkan operasionalnya ke tim yang lebih besar yang lebih mengerti soal pasar Asia Tenggara. Diekspektasikan tim Path di Jakarta akan ditransfer sebagai anggota baru tim KakaoTalk. Mereka baru diresmikan tiga bulan yang lalu dan dipimpin oleh William Tunggaldjaja.

Head of Daum Kakao Indonesia Alex Kim tentang akuisisi ini berkomentar, “Basis pengguna Path yang kuat di pasar Indonesia yang berkembang pesat, membuat Path menjadi kandidat kuat untuk berkembang menjadi sebuah platform mobile lifestyle dengan ragam layanan yang berpengaruh pada kehidupan pengguna sehari-hari.”

“Kami percaya bahwa ada potensi besar untuk Daum Kakao dan Path di pasar global. Kami berharap untuk dapat membawa sinergi yang kuat dengan layanan Daum Kakao lainnya dan memberikan nilai tambah yang lebih besar untuk para pengguna kami,” lanjutnya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Pengguna Perangkat iOS Paling Betah Akses Lazada

Online marketplace Lazada mencatatkan aktivitas unduhan aplikasi mereka yang cukup signifikan di wilayah Asia Tenggara. Diklaim telah melesat hingga 75% semenjak Desember 2014, aplikasi mobile Lazada mencapai 50 ribu unduhan nyaris setiap harinya selama bulan April, menghasilkan total 11 juta unduhan sejak awal mula peluncurannya. Tercatat pengguna platform iOS paling betah mengakses Lazada dengan lama pengaksesan rata-rata 7,8 menit.

Pencapaian tersebut tak lepas dari perubahan perilaku konsumen dalam melakukan pencarian dan mengeksekusi belanja secara online yang kian hari semakin dewasa. Untuk pasar Indonesia sendiri, Lazada mengutip data dari Google’s Consumer Barometer yang memaparkan penggunaan perangkat guna mengakses Internet didominasi oleh smartphone sebesar 28%, sementara perangkat desktop/laptop hanya sebesar 15% pada tahun 2014.

A smartphone is the connected device most commonly used by people in Indonesia

Menurut data internal Lazada Indonesia, konsumen pasar lokal melakukan pencarian dalam waktu rata-rata 6,6 menit di perangkat Android, dan 7,8 menit di perangkat iOS, sementara di desktop hanya 4,4 menit saja. Uniknya mayoritas pengakses didominasi oleh kaum pria sebesar 65% yang berumur 25-44 tahun. Pada bulan April saja, Handphone & Tablet menjadi kategori paling sering diakses, disusul oleh kategori Peralatan Rumah Tangga, dan Kesehatan & Kecantikan.

“Fakta ini jelas menunjukkan bahwa berbelanja online menjadi lebih nyaman dan mudah. Dengan rata-rata waktu tujuh menit yang dihabiskan setiap sesinya bagi pengguna aplikasi mobile, menjadi pilihan yang lebih memudahkan jika dibandingkan menghabiskan waktu dalam perjalanan dan tanpa perlu berdesak-desakan di mall,” kata CEO Lazada Indonesia Elizabeth Craft.

Berikut klasifikasi aplikasi mobile Lazada di enam negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina):

Kelompok umur

  • Kelompok umur terbesar adalah dari pengguna berumur 25-34 tahun (rata-rata 45% pada perangkat Android dan 51% pada perangkat iOS)
  • Kemudian diikuti oleh kelompok umur 18-24 tahun (rata-rata 22% pada perangkat Android dan 24% pada perangkat iOS) untuk semua negara, kecuali Singapura (16% pada perangkat Android dan 17% pada perangkat iOS).
  • Jumlah konsumen di atas umur 45 tahun sebanding pada semua negara (rata-rata 10% pada perangkat Android dan 7% pada perangkat iOS), dengan Singapura memiliki variasi lebih tinggi (14% pada perangkat Android dan 10% pada perangkat iOS).

Jenis kelamin

Di Indonesia, Vietnam, dan Singapura, jumlah kaum lelaki penikmat belanja online melalui mobile lebih tinggi daripada wanita.

  • Indonesia (58% laki-laki dibandingkan 42% perempuan pada Android; 56% laki-laki dibandingkan 29% perempuan pada iOS)
  • Vietnam (59% laki-laki dibandingkan 40% perempuan pada Android; 55% laki-laki dibandingkan 44% perempuan pada iOS).
  • Singapore (52% laki-laki dibandingkan 47% perempuan pada Android; 49% laki-laki dibandingkan 48% perempuan pada iOS).

Jumlah waktu per sesi

  • Pengguna iOS menghabiskan waktu sekitar 7.2 menit dibandingkan 6.5 menit bagi pengguna Android.
  • Pengguna di Filipina menghabiskan waktu 8.5 menit pada perangkat iOS dan 7.3 menit pada perangkat Android. Sementara pengguna di Singapura menghabiskan waktu minimal 5.4 menit pada perangkat iOS dan 5.1 menit pada perangkat Android.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. Gambar header: Shutterstock.  

Dua Puluh Pemain E-Commerce Indonesia Berpartisipasi Dalam Pesta Diskon Online Telkomsel 2015

Sebagai perayaan ulang tahun yang ke 20, Telkomsel kembali menggelar kampanye “Pesta Diskon Online“. Kali ini kampanye yang telah berjalan sejak tahun 2013 tersebut diikuti oleh 20 pemain e-commerce di Indonesia. Kedua puluh pemain tersebut adalah Bobobobo, Pinkemma, Berrybenka, Lazada, Hargahot, Foodpanda, Zalora, Bilna, Luxola, Qraved, Blanja, The Body Shop, MNC Shop, VIP Plaza, Sportdeca, Bhinneka, Hijabenka, Erafone, Tiket, dan Rakuten.

Kampanye “Pesta Diskon Online” dari Telkomsel sendiri sebenarnya merupakan program tahunan yang diadakan oleh Telkomsel sejak tahun 2013. Di tahun ke-3 ini, yang bertepatan dengan ulang tahun ke-20 mereka, pihak Telkomsel mencoba memberikan pelayanan yang lebih esklusif lagi bagi pelanggannya dengan memberikan beragam promo dan diskon hingga 80% dari beberapa merchant yang berpatisipasi selama seminggu penuh.

GM Loyalty dan Merchant Partnership Kristin T Rosa menyebutkan bahwa ini merupakan momentum yang tepat untuk memberikan sesuatu yang spesial kepada pelanggan Telkomsel karena ia melihat pertumbuhan e-commerce di Indonesia saat ini sangat pesat. Salah satu caranya yaitu melalui program “Pesta Diskon Online” yang memanfaatkan program loyalitas Telkomsel Poin.  Akan tetapi, Kristin juga menegaskan bahwa semangat kolaborasi ini tetap sama yaitu untuk mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia.

“Semangat kita sama, yaitu untuk mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Di sisi lain, rekan-rekan e-commerce  juga akan mendapatkan benefit yang positif melalui kerja sama ini. Untuk pelanggan (Telkomsel), kali ini kita memang memberikan reward khusus untuk pelanggan (melalui Telkomsel Poin),” ujarnya.

Co-Founder PinkEmma Winda Rezita mewakili e-commerce yang berpartisipasi menambahkan, “Tujuan dari program join promo ini adalah dukungan dari kami pelaku e-commerce di Indonesia terhadap Telkomsel sebagai partner setia yang selalu mendukung edukasi belanja online bagi masyarakat Indonesia.”

Industri e-commerce di Indonesia, jika dibandingkan dengan tiga tahun lalu, kondisinya memang jauh lebih baik. Data lembaga riset ICD juga memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%).

VP Marketing Berrybenka Lily Suriani mengatakan, “Data ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan konsumen terhadap kebiasaan belanja online terus meningkat. Namun, hal ini perlu terus dibarengi dengan beragam edukasi dan penetrasi pasar, salah satunya lewat promo-promoBig Buying Days seperti ‘Pesta diskon Online’ ini.”

Kampanye “Pesta Diskon Online” dari Telkomsel ini sendiri akan berjalan selama seminggu penuh, yaitu mulai dari tanggal 25 Mei 2015 hingga tanggal 31 Mei 2015. Untuk pelanggan Telkomsel sendiri, mereka dapat menukarkan 20 Telkomsel poin di *700*200# untuk mendapatkan potongan harga dari enam kategori utama.

Diskon yang diberikan merchant beragam, mulai dari 50% hingga yang tertinggi 80%, ada juga yang memberikan potongan harga mencapai 700 ribu. Untuk Voucher, mulai dari 50 ribu Rupiah hingga 100 ribu Rupiah dengan syarat dan ketentuan belanja minimum yang berlaku dan berbeda untuk tiap-tiap merchant yang berpatisipasi.

Enam kategori yang dimaksud adalah Lifestyle (Bobobobo, HargaHot, Bilna, Blanja, dan MNC Shop), Fashion (PinkEmma, BerryBenka, Zalora, VIP Plaza, dan Hijabenka), Gadget (Lazada, Bhinneka, dan Erafone), Beauty (Luxola dan The Body Shop), Travel & Sport (SportDeca dan Tiket), dan Food & Beverage (foodpanda dan Qraved). Untuk keterangan lebih lanjut, pelanggan Telkomsel dapat menghubungi pusat informasi Telkomsel di 113 (KartuHALO), 188 (SimPATI, Kartu AS, dan Loop), atau mengunjungi halaman khusus merchant yang berpatisipasi.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada.

Indosat Perkenalkan Toko Aplikasi Alternatif i-Aplikazone untuk Platform Android

Tanggal 20 Mei kemarin, PT. Indosat Tbk. resmi memperkenalkan toko aplikasi alternatif untuk perangkat smartphone dengan platform Android, yakni i-Aplikazone. Toko aplikasi alternatif tersebut adalah hasil kolaborasi antara Indosat dan PPCW yang merupakan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi asal Hong Kong. Pihak Indosat juga berharap dapat membantu pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia, dengan menyediakan tempat bagi pengembang lokal dalam mendistribusikan aplikasinya melalui i-Aplikazone.

Menurut President Director dan CEO Indosat Alexander (Alex) Rusli, hadirnya i-Aplikazone ini sejalan dengan visi Indosat dalam menyediakan beragam konten yang sejalan dengan gaya hidup saat ini bagi pelanggan dan untuk mendukung ekosistem digital yang baik. Aplikasi i-Aplikazone ini pun di upayakan untuk menjadi toko yang esklusif bagi pelanggan Indosat.

Pelanggan Indosat hanya perlu menekan *123*424# lalu tekan OK/YES dan menunggu SMS yang berisi tautan untuk mengunduh i-Aplikazone ke perangkatnya. Selain itu, berbagai aplikasi yang terdapat di i-Aplikazone dapat diunduh secara gratis oleh pelanggan Mentari, IM3 dan Matrix.

Di samping itu, keunggulan lain yang dimiliki oleh i-Aplikazone ini dibandingkan dengan layanan serupa, menurut pihak Indosat berada di sisi aplikasi yang tersedia di i-Aplikazone. Mereka menjelaskan bahwa saat ini setidaknya ada seribuan aplikasi yang tersedia di i-Aplikazone yang disediakan dalam Bahasa Indonesia. Secara total, pihak Indosat mengklaim bahwa saat ini sudah terdapat lebih dari 10.000 aplikasi yang dapat di unduh melalui i-Aplikazone.

Alex mengatakan, “Fokus kami (saat meluncurkan i-Aplikazone) adalah untuk membantu dalam melokalisasi konten yang ada dengan menyediakan aplikasi dalam Bahasa Indonesia, bukan ikut-ikutan meluncurkan layanan serupa. Ini adalah waktu yang tepat, di mana pengguna smartphone semakin meningkat hingga ke pengguna yang kurang fasih dalam berbahasa Inggris.”

Lahirnya i-Aplikazone sendiri tak lepas dari hasil kolaborasi Indosat dengan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi asal Hong Kong, yakni PPWC. Keduanya bekerja sama karena memiliki kesamaan visi untuk mengembangkan ekosistem digital yang ada dengan melokalkan konten.

“PPCW dipilih karena punya visi yang sama dengan kita dalam mengembangkan industri digital. Mereka memandang toko dan layanan aplikasi digital itu harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal masing-masing,” jelas Alex.

Dari sisi pemain lokal, saat ini salah satu pengembang lokal yaitu Elasitas telah menggunakan jasa i-Aplikazone dalam mendistribusikan kreasinya. Selain itu, menurut Alex, aplikasi jebolan Ideabox juga telah dimasukkan ke dalam i-Aplikazone ini untuk membantu pendistribusiannya.

Direktur Elasitas Arthur Surya mengatakan “Kami sebagai pengembang aplikasi lokal membutuhkan toko aplikasi lokal seperti Indosat Aplikazone ini, karena kesuksesan sebuah aplikasi sangat dipengaruhi oleh luasnya distribusi dan adopsi aplikasi itu sendiri.”

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Telkomsel Rayakan Ulang Tahun Ke-20 dengan Pesta Diskon Online

Merayakan ulang tahun ke-20, Telkomsel akan menggelar Pesta Diskon Online. Tak kurang 20 e-commerce mengumumkan partisipasinya. Tahun ini merupakan Pesta Diskon Online ketiga setelah penyelenggaraannya yang pertama di tahun 2013. Pesta Diskon Online yang akan dilaksanakan dari tanggal 25 – 31 Mei 2015. Daftar lengkap toko online yang akan berpartisipasi dan promo masing masing akan diumumkan besok saat konferensi pers Pesta Diskon Online.

Lonjakan tren belanja online selalu terjadi pada saat acara diskon besar yang serempak dilakukan oleh pelaku e-commerce. Katakan pada saat “Hari Belanja Online Nasional”, atau “Jakarta Great Online Sale 2014″. Melihat tren tersebut yang terus berulang, strategi seperti ini masih diangggap sebagai upaya efektif dalam mengedukasi konsumen Indonesia untuk belanja online.

Nah, dengan semangat yang sama, untuk lebih menjadi belanja online sebagai gaya hidup Telkomsel mengelar Pesta Diskon pada hari jadinya. GM Loyalty dan Merchant Partnership Kristin T Rosa dalam rilisnya menyampaikan bahwa Pesta Diskon Online, memang ditujukan bagi pelanggan mereka, sebagai salah satu bentuk pemberian layanan yang terbaik.

“Kami bersyukur kembali bisa menghadirkan para toko online terpopuler di Indonesia untuk memberikan diskon khusus bagi pelanggan kami dalam rangka ulang tahun Telkomsel yang ke-20 ini” terang Kristin.

Koordinator pelaksaan Pesta Diskon Online tahun ini, Patricia Karina dari Lazada dan Winda Rezita dari PinkEmma, menyatakan bahwa semenjak tahun lalu telah ditambahkan diskon khusus bagi konsumen yang melakukan transaksi di mobile.

“Karena kami melihat pertumbuhan pengguna mobile di Indonesia semakin pesat dan bahkan melampaui pengguna internet via desktop,” terang Patricia.

“Jujur saja, zaman sekarang kita lebih sering melihat ke layar smartphone daripada layar komputer ataupun layar lainnya. Harapan kami tidak hanya transaksi e-commerce tumbuh, tapi dengan Telkomsel kami juga mampu mengedukasi konsumer online tentang belanja m-commerce (mobile commerce),” tambah Winda.

Pesta Diskon Online kali ini dipercaya akan lebih meningkatkan kunjungan ke toko online, lebih membudayakan belanja online hingga mengedukasi masyarakat tentang belanja online, sekaligus m-commerce. Keyakinan ini tumbuh, karena selalu ada peningkatan tiap tahunnya, mulai dari jumlah kunjungan, peserta dari pihak toko online serta transaksi.

VP Marketing Berrybenka Lily Suriani, yang sudah berpartisipasi sejak tahun 2013 menceritakan gelaran acara tahun lalu, yang kebetulan bertepatan dengan hari kejepit, membuat kunjungan via mobile melonjak. Lily yakin, dengan banyaknya peserta yang sudah meluncurkan mobile site dan mobile app, belanja online lebih mudah dari smartphone.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Hesti Pratiwi. Gambar header: Shutterstock